Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

RINGKASAN ............................................................. Error! Bookmark not defined.


HALAMAN PENGESAHAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Pengukuran Kebisingan .................................................................. 2
BAB IIDESKRIPSI SUMBER BISING ...................................................................... 3
A. Pengertian kebisingan..................................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Kebisingan.................................................................................... 3
C. Penyebab terjadinya kebisingan..................................................................... 4
D. Nilai Ambang Batas Kebisingan ..................................................................... 5
E. Dampak Kebisingan terhadap Kesehatan...................................................... 5
F. Pengendalian Kebisingan ............................................................................... 6
BAB IIIMETODE PENGUKURAN ............................................................................ 7
A. Alat yang digunakan .................................................................................... 7
B. Lokasi............................................................................................................ 7
BAB IV DATA DAN HASIL PERHITUNGAN............................................................ 8
A. Data dan Hasil Perhitungan ......................................................................... 8
B. Hasil Wawancara ........................................................................................ 12
BAB VPEMBAHASAN ........................................................................................... 13
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebisingan senantiasa dihubungkan denganketidaknyamanan yang


diakibatkan kebisingan tersebut. Belum banyak orang yang menyadari bahwa
munculnya kebisingan juga dapat mengakibatkan penurunan kesehatan(1).
Bising merupakan bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai
konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap
kenyamanan. Bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dapat menganggu
kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Bising merupakan suatu polusi
lingkungan yang terlihat namun efeknya cukup besar. Adapula pengertian lain
yang menyebutkan bahwa Kebisingan adalah semua suara yang tidak
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi atau alat-alat kerja
yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
Pengaruh gangguan kebisingan tergantung pada intensitas dan frekuensi nada.
Resiko yang timbul akibat kebisingan dengan tingkat tekanan bunyi diatas
nilai ambang batas pendengaran adalah dapat merusak pendengaran atau
gangguan pendengaran. Selain itu Kebisingan juga dapat menggangu
percakapan sehingga akan mempengaruhi komunikasi yang sedang berlangsung
dan kebisingan tersebut juga menggangu konsentrasi karyawan dalam bekerja
sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja(2).
Pada praktikum ini kami ingin melihat seberapa besar intensitas
kebisingan ditempat kerja.Kami memilih lokasi pada ruangan laboratorium
computer Universitas Dian Nuswantoro.Mengingat banyaknya mahasiswa yang
lalu lalang ditempat tersebut kami memilih tempat tersebut sehingga menurut
kami tempat ini cocok untuk diketahui intensitas kebisingannya pada waktu
pembelajaran berlangsung dansetelah pembelajaran (kelas kosong) sesuai

1
dengan tujuan penelitian kami, dan juga tempat ini satu satunya ruangan
laboratorium computer yang ada diudinus.

B. Tujuan Pengukuran Kebisingan

1. Tujuan Umum
Menganalisis intensitas kebisingan di dalam ruangLABORATORIUM
KOMPUTER
2. Tujuan khusus
a. Mengukur intensitas kebisingan ruang Laboratorium Komputer UDINUS
b. Untuk mengetahui perbedaan intensitas kebisingan di dalam ruang
laboratorium computer udinus pada saat jam pembelajaran berlangsung
dan setelah jam pembelajaran berlangsung pada saat kelas kosong.
c. Mengidentifikasi keluhan yang dirasakan mahasiswa selama berada di
ruang laboratorium.

2
BAB II
DESKRIPSI SUMBER BISING

A. Pengertian kebisingan
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam
satuan decibel (dB). Berdasarkan Kepmenker, kebisingan adalah suara yang
tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat produksi yang pada tingkat
tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran. Kebisingan
juga memiliki nilai ambang batas yaitu besarnya tingkat suara dimana sebagian
besar tenaga kerja masih berada dalam batas aman untuk bekerja 8jam/hari atau
40 jam/hari. Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No: Kep-
51/MEN/1999 tentang nilai ambang batas kebisingan ditempat kerja adalah
sebesar 85 dBA.

B. Jenis – Jenis kebisingan


1. Bising yang Kontinyu
Bising dimana ising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas.
Bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5
detik berturut-turut, Misalnya kipas angin.
2. Bising Terputus-putus
bising yang berlangsung secara tidak terus-menerus, melainkan ada
periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang,
kereta api.
3. Bising Impulsif
Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam
waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti
suara tembakan suara ledakan mercon dan meriam.

3
4. Bising Impulsif Berulang
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang,
misalnya mesin tempa.

C. Penyebab terjadinya kebisingan


1. Frekuensi
Frekuensi adalah satuan getar yang dihasilkan dalam satuan waktu (detik)
dengan satuan Hz. Frekuensi yang dapat didengar manusia 20-20.000 Hz.
Frekuensi dibawah 20 Hz disebut Infra Sound sedangkan frekuensi diatas
20.000 Hz disebut Ultra Sound. Suara percakapan manusia mempunyai
rentang frekuensi 250 – 4.000 Hz. Umumnya suara percakapan manusia
punya frekuensi sekitar 1.000 Hz.
2. Intensitas suara
Intensitas didefinisikan sebagai energi suara rata-rata yang ditransmisikan
melalui gelombang suara menuju arah perambatan dalam media.
3. Amplitudo
Amplitudo adalah satuan kuantitas suara yang dihasilkan oleh sumber
suara pada arah tertentu.
4. Kecepatan suara
Kecepatan suara adalah suatu kecepatan perpindahan perambatan udara
per satuan waktu.
5. Panjang gelombang
Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh perambatan suara
untuk satu siklus.
6. Periode
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus amplitudo, satuan
periode adalah detik.
7. Oktave band
Oktave band adalah kelompok-kelompok frekuensi tertentu dari suara yang
dapat di dengar dengan baik oleh manusia.

4
8. Frekuensi bandwidth
Frekuensi bandwidth dipergunakan untuk pengukuran suara di Indonesia.
9. Pure tune
Pure tone adalah gelombang suara yang terdiri yang terdiri hanya satu
jenis amplitudo dan satu jenis frekuensi.
10. Kekuatan suara
Kekuatan suara satuan dari total energi yang dipancarkan oleh suara per
satuan waktu.
11. Tekanan suara
Tekana suara adalah satuan daya tekanan suara per satuan.

D. Nilai Ambang Batas Kebisingan


Adalah angka dB yang dianggap aman untuk sebagian besartenaga kerja bila
bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu.Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Koperasi No. SE-01 /MEN/ 1978, Nilai Ambang Batas untuk
kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan nilai rata-
rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya
daya dengar yang tetap untuk waktu terus menerus tidak lebih dari 8 jam
sehari atau 40 jam seminggunya. Waktu maksimum bekerja adalah
sebagaiberikut:
 82 dB : 16 jam per hari
 85 dB : 8 jam per hari
 88 dB : 4 jam per hari
 91 dB : 2 jam per hari
 97 dB : 1 jam per hari
 100 dB : ¼ jam per hari

5
E. Dampak kebisingan terhadap kesehatan
1. Gangguan fisiologis
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg),
peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan
dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
susah tidur, dan cepat marah.
3. Gangguan komunikasi
Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada
kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau
tanda bahaya.
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang
angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis
berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.

F. Pengendalian kebisingan
1. Pengendalian terhadap manusia yaitu dengan cara :
- Dengan menggunakan alat pelindung telinga
- Mengatur jam kerja
2. Pengendalian terhadap mesin yaitu dengan cara :
- Dengan melakukan perawatan secara rutin
- Mengisolasi dengan menggunakan peredam
- Melakukan pemasangan penyekap bunyi

6
BAB III
METODE PENGUKURAN

A. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan adalah Sound Lever Meter, dengan merk extech,
tipe 404435, range S tunggal A area, diterima 04-03-2011.

B. Lokasi

Lokasi yang digunakkan untuk melakukan pengukuran pada laboratorium


computer pada bagian dalam kelas. Pada kelas dilakukan pengukuran pada satu
titik, dengan pengukuran sebagai berikut :

Pintu masuk ****

Ket: (*) = pengukur

Gambar 3.1 lokasi dan tempat pengukuran

C. Waktu dan cara pengukuran

Pengukuran dilakukan pada saat siang hari, ketika sedang ada proses
belajar mengajar dan pada saat kelas kosong. Pada pengukuran intensitas
kebisingan dilakukan pada 1 titik tempat yang sama. Pada lokasi dilakukan
pengukuran dengan waktu yang sama yaitu 2 menit dengan 24 kali pembacaan,
pada saat jam belajar berlangsung dan pada saat jam belajar selesai. Hasil
pengukuran intensitas kebisingan dilakukan perhitungan dengan menggunakan
rumus kebisingan ekivalen.

7
BAB IV
DATA DAN HASIL PERHITUNGAN

A. Data dan Hasil Perhitungan

Hasil perhitungan intensitas kebisingan dapat dilihat pada table dibawah ini :
1. Pada keadaan tidak ada pembelajaran
Pengukuran dilakukan pada saat ruang kelas tidak ada proses belajar
mengajar dan pada saat kelas kosong. Pada lokasi dilakukan pengukuran
dengan waktu yang sama yaitu 2 menit dengan 24 kali pembacaan.

Gambar 4.1

****
Pintu masuk

Ket : (*) = penguji

Table 4.1
Hasil pengukuran intensitas kebisingan pada keadaan kelas kosong
(tidak ada pembelajaran)
Nomor Lokasi Intensitas kebisingan (dBA)
1 Dalam kelas 57,6
2 63,1
3 65,5
4 67,9
5 47,0
6 46,2
7 46,7
8 46,3
9 49,7
10 49,0

8
11 53,2
12 54,7
13 55,1
14 55,9
15 56,9
16 57,1
17 54,5
18 56,6
19 55,7
20 58,9
21 61,4
22 62,9
23 65,4
24 62,9
Ekivalen 60,27

Perhitungan ekivalen :
1
𝑙𝑒𝑞 = 10 log ∑(1.10𝐿 ᵢ/10 ) 𝑑𝐵𝐴
𝑁
1
= 10 log (1.1057,6 : 10+1.1063,1 : 10 +1.1065,5 : 10 +1.1067,9 : 10+1.1047,0 :
24
10
+1.1046,2 :10+1.1046,7 : 10+1.1046,3 :10+1.1049,7 : 10 +1.1049,0 : 10+1.1053,2 :
10
+1.1054,7 : 10+1.1055,1 : 10+1.1055,9 : 10+1.1056,9 :10+1.1057,1 : 10 +1.1054,5 :
10
+1.1056,6 : 10+1.1055,7 : 10+1.1058,9 : 10+1.1061,4 : 10+1.1062,9 : 10+1.1065,4 : 10
+1.1062,9 : 10)
1
= 10 log (25538737,51)
24
= 10 log 0,04167 (25538737,51)
= 10 log 1064199,192
= 60,27 dBA

Dari tabel diatas bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan


rumus ekivalen didapatkan rata-rata intensitas kebisingan saat proses belajar
mengajar selesai (kelas kosong) sebesar 60,27 dBA, hal ini berarti intensitas
kebisingan yang ada diruangan tersebut telah sesuai dengan nilai ambang
batas tingkat kebisingan yang ada.

9
2. Pada keadaan proses pembelajaran
Pengukuran ini lakukan pada saat terdapat proses belajar mengajar,
dan dilakukan pengukuran dengan waktu yang sama yaitu 2 menit dengan
24 kali pembacaan.

Gambar 4.2

**** ########
Pintu masuk
#########

Ket : (*) = penguji


(#) = Mahasiswa

Tabel 4.2
Hasil pengukuran intensitas kebisingan pada keadaan proses pembelajaran
Nomor Lokasi Intensitas kebisingan (dBA)
1 Dalam kelas 51,6
2 56,7
3 56,2
4 59,6
5 58,7
6 60,4
7 60,7
8 61,2
9 60,2
10 61,2
11 61,4
12 44,6
13 61,6
14 61,9
15 61,9
16 57,9

10
17 59,3
18 61,3
19 61,5
20 61,8
21 62,0
22 61,7
23 61,2
24 65,1
Ekivalen 70,86

1
𝑙𝑒𝑞 = 10 log ∑(1.10𝐿 ᵢ/10 ) 𝑑𝐵𝐴
𝑁
1
= 10 log (1.1051,6 : 10+1.1056,7 : 10 +1.1056,2 : 10 +1.1059,6 : 10+1.1058,7 : 10
24
+1.1060,4 :10+1.1060,7 : 10+1.1061,2 :10+1.1060,2 : 10 +1.1061,2 : 10+1.1061,4 : 10
+1.1044,6 : 10+1.1061,6 : 10+1.1061,9 : 10+1.1061,9 :10+1.1057,9 : 10 +1.1059,5 : 10
+1.1061,3 : 10+1.1061,5 : 10+1.1061,8 : 10+1.1062,0 : 10+1.1061,7 : 10+1.1061,2 : 10
+1.1065,1 : 10)
1
= 10 log (29290886,45)
24
= 10 log 0,04167 (29290886,45)
= 10 log 1220551,238
= 70,86 dBA

Dari tabel diatas bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan


rumus ekivalen didapatkan rata-rata intensitas kebisingan saat proses
pembelajaran berlangsung sebesar 70,86 dBA, hal ini berarti intensitas
kebisingan yang ada diruangan tersebut telah sesuai dengan nilai ambang
batas tingkat kebisingan yang ada.
Berdasarkan data pada tabel 4.1 dan 4.2 maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat kebisingan pada keadaan pembelajaran dan selesai
pembelajaran didapat hasil yang hampir mendekati kesamaan, walaupun
nilai intensitas pada saat pembelajaran lebih dapat dikatakan lebih bising
daripada saat proses pembelajaran kosong.

11
B. Hasil Wawancara

Wawancara dengan subjek mengenai kebisingan diruangan


1. P : apakah anda merasa nyaman dengan desain
ruangan ini, apakah anda terganggu apabila diluar
ruangan ramai?
S : desain ruangan menurut saya sudah nyaman, bising itu relative apabila
pada saat jam pergantian kelas ya ramai, tetapi kalau pada saat proses
pembelajaran sepi.
2. P : apabila disebelah ada interaksi pembelajaran,
apakah suaranya terdengar sampai kelas ini?
S : enggak, Cuma dari luar yang biasanya berisik.
Nb: P= pewawancara, S=subjek

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pada saat jam
pembelajaran berlangsung dalam ruangan cenderung sepi, tetapi apabila
pergantian belajar berlangsung maka lebih ramai.

12
BAB V
PEMBAHASAN

A. Kebisingan di dalam ruangan pada saat kelas kosong

Dari hasil penelitian kami yang didapat pada saat kelas kosong dengan
menggunakan perhitungan dengan menggunakan rumus ekivalen didapat rata-
rata intensitas kebisingan sebesar 60,27 dBA.
Pada hasil pengukuran intensitas kebisingan ruangan ini masih tergolong
pada tingkat kebisingan normal untuk klasifikasi kebisingan ruangan. Sehingga
ruangan ini masih dirasa nyaman dan layak untuk digunakan proses perkuliahan
mahasiswa.

B. Kebisingan didalam ruangan pada saat proses pembelajaran

Hasil yang didapatkan pada proses pembelajaran berlangsung dengan


menggunakan perhitungan dengan menggunakan rumus ekivalen didapat rata-
rata intensitas kebisingan sebesar 70,86 dBA.
Pada hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa orang yang berada
didalam ruangan tidak merasa terganggu oleh keadaan bising yang ada diluar
ruangan dan tidak mengganggu pendengaran atau konsentrasi mereka.
Dari kedua perhitungan didapatkan hasil yang secara garis besar sama.
Dalam penelitian yang kami lakukan kami mencoba melihat apakah ada
perbedaan kebisingan di dalam ruangan antara pada saat proses pembelajaran
dan pada saat kelas kosong atau sepi, dari hasil yang kami dapat kami dapat
menyimpulkan bahwa dalam keadaan ini tingkat kebisingannya sama, tidak ada
perbedaan.
Pada kasus ini mungkin dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya:

13
Faktor umum :
Faktor umum yang ada adalah jumlah mahasiswa di masing-masing
ruangan yang dapat mempengaruhi pengukuran intensitas kebisingan. Danalat
yang digunakan adakemungkin sudah tidak akurat (eror atau alatdalam keadaan
tidak baik).

Faktor khusus :

Ruangan D.2.A :
Keadaan ruangan ini sepi, hanya terdapat 6 mahasiswa dan tidak terlalu
banyak melakukan aktivitas yang menimbulkan sumber suara atau bising yang
berlebih. Terdapat beberapa ruangan yang posisinya berdekatan dengan
ruangan ini, dua ruangan berada pada sisi kanan kiri ruangan, satu ruangan yang
berada tepat didepan ruangan, dan kedua ruangan didepan ruangan D.2.A tidak
berada dalam proses perkuliahan.

Ruangan D.2.J
Ruangan D.2.J dalam keadaan proses perkuliahan, sehingga terdapat
sumber suara atau bising yang didapat dari aktifitas ruangan ini.Posisi ruangan ini
berada ditengah-tengah gedung D sehingga jauh dari sumber bising dari luar
gedung. Namun kebisingan yang didapatkan bisa bersumber dari aktivitas dalam
gedung D.Ada dua ruangan yang berada di kanan kiri dan satu ruangan yang
berada tepat didepan ruangan D.2.J ini. Yang pada saat itu kedua ruangan
tersebut sama-sama dalam proses perkuliahan dan menggunakan pengeras
suara untuk proses pembelajarannya.Satu ruangan yang berada didepan
ruangan D.2.J dalam keadaan pergantian jam perkuliahan, sehingga mahasiswa
yang keluar dari ruangan tersebut menambah sumber bising yang mempengaruhi
keadaan didalam ruangan.

14
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh dalam perhitungan intensitas kebisingan pada


ruangan laboratorium komputer sudah memenuhi NAB yang ada yaitu antara 60-
80 dBA masuk dalam kriteria kuat dan tidak akan berdampak pada orang
disekitarnya.
Maka hasil penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa ada
perbedaan antara ruangan yang didalamnya sedang berlangsung pembelajaran
maupun kelas yang sudah kosong pada ruangan laboratorium komputer UDINUS.
Untuk keluhan mahasiswa yang menggunakan masing-masing ruang
laboratorium komputer ini tidak begitu merasakan kebisingan yang berlebih
sehingga mengganggu aktivitas belajar mereka. Hanya waktu-waktu tertentu
kebisingan yang sedikit mengganggu, yaitu pada saat jam pergantian kelas dan
mahasiswa yang sedang menunggu jam pergantian kelas.
B. Saran

Sebaiknya pada saat pengukuran berlangsung harus memperhatikan


beberapa faktor agar diperoleh data yang valid seperti ketelitian, alat yang
mendukung percobaan (tidak error, alat dalam keadaan baik, sehat), diulangi
dalam melakukan percobaan.

15
LAMPIRAN

Gambar Ruang D.2.A Gambar Ruang D.2.J

16

Anda mungkin juga menyukai