ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dengan tujuan penelitian kami, dan juga tempat ini satu satunya ruangan
laboratorium computer yang ada diudinus.
1. Tujuan Umum
Menganalisis intensitas kebisingan di dalam ruangLABORATORIUM
KOMPUTER
2. Tujuan khusus
a. Mengukur intensitas kebisingan ruang Laboratorium Komputer UDINUS
b. Untuk mengetahui perbedaan intensitas kebisingan di dalam ruang
laboratorium computer udinus pada saat jam pembelajaran berlangsung
dan setelah jam pembelajaran berlangsung pada saat kelas kosong.
c. Mengidentifikasi keluhan yang dirasakan mahasiswa selama berada di
ruang laboratorium.
2
BAB II
DESKRIPSI SUMBER BISING
A. Pengertian kebisingan
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam
satuan decibel (dB). Berdasarkan Kepmenker, kebisingan adalah suara yang
tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat produksi yang pada tingkat
tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran. Kebisingan
juga memiliki nilai ambang batas yaitu besarnya tingkat suara dimana sebagian
besar tenaga kerja masih berada dalam batas aman untuk bekerja 8jam/hari atau
40 jam/hari. Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No: Kep-
51/MEN/1999 tentang nilai ambang batas kebisingan ditempat kerja adalah
sebesar 85 dBA.
3
4. Bising Impulsif Berulang
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang,
misalnya mesin tempa.
4
8. Frekuensi bandwidth
Frekuensi bandwidth dipergunakan untuk pengukuran suara di Indonesia.
9. Pure tune
Pure tone adalah gelombang suara yang terdiri yang terdiri hanya satu
jenis amplitudo dan satu jenis frekuensi.
10. Kekuatan suara
Kekuatan suara satuan dari total energi yang dipancarkan oleh suara per
satuan waktu.
11. Tekanan suara
Tekana suara adalah satuan daya tekanan suara per satuan.
5
E. Dampak kebisingan terhadap kesehatan
1. Gangguan fisiologis
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg),
peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan
dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
susah tidur, dan cepat marah.
3. Gangguan komunikasi
Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada
kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau
tanda bahaya.
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang
angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis
berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.
F. Pengendalian kebisingan
1. Pengendalian terhadap manusia yaitu dengan cara :
- Dengan menggunakan alat pelindung telinga
- Mengatur jam kerja
2. Pengendalian terhadap mesin yaitu dengan cara :
- Dengan melakukan perawatan secara rutin
- Mengisolasi dengan menggunakan peredam
- Melakukan pemasangan penyekap bunyi
6
BAB III
METODE PENGUKURAN
Alat yang digunakan adalah Sound Lever Meter, dengan merk extech,
tipe 404435, range S tunggal A area, diterima 04-03-2011.
B. Lokasi
Pengukuran dilakukan pada saat siang hari, ketika sedang ada proses
belajar mengajar dan pada saat kelas kosong. Pada pengukuran intensitas
kebisingan dilakukan pada 1 titik tempat yang sama. Pada lokasi dilakukan
pengukuran dengan waktu yang sama yaitu 2 menit dengan 24 kali pembacaan,
pada saat jam belajar berlangsung dan pada saat jam belajar selesai. Hasil
pengukuran intensitas kebisingan dilakukan perhitungan dengan menggunakan
rumus kebisingan ekivalen.
7
BAB IV
DATA DAN HASIL PERHITUNGAN
Hasil perhitungan intensitas kebisingan dapat dilihat pada table dibawah ini :
1. Pada keadaan tidak ada pembelajaran
Pengukuran dilakukan pada saat ruang kelas tidak ada proses belajar
mengajar dan pada saat kelas kosong. Pada lokasi dilakukan pengukuran
dengan waktu yang sama yaitu 2 menit dengan 24 kali pembacaan.
Gambar 4.1
****
Pintu masuk
Table 4.1
Hasil pengukuran intensitas kebisingan pada keadaan kelas kosong
(tidak ada pembelajaran)
Nomor Lokasi Intensitas kebisingan (dBA)
1 Dalam kelas 57,6
2 63,1
3 65,5
4 67,9
5 47,0
6 46,2
7 46,7
8 46,3
9 49,7
10 49,0
8
11 53,2
12 54,7
13 55,1
14 55,9
15 56,9
16 57,1
17 54,5
18 56,6
19 55,7
20 58,9
21 61,4
22 62,9
23 65,4
24 62,9
Ekivalen 60,27
Perhitungan ekivalen :
1
𝑙𝑒𝑞 = 10 log ∑(1.10𝐿 ᵢ/10 ) 𝑑𝐵𝐴
𝑁
1
= 10 log (1.1057,6 : 10+1.1063,1 : 10 +1.1065,5 : 10 +1.1067,9 : 10+1.1047,0 :
24
10
+1.1046,2 :10+1.1046,7 : 10+1.1046,3 :10+1.1049,7 : 10 +1.1049,0 : 10+1.1053,2 :
10
+1.1054,7 : 10+1.1055,1 : 10+1.1055,9 : 10+1.1056,9 :10+1.1057,1 : 10 +1.1054,5 :
10
+1.1056,6 : 10+1.1055,7 : 10+1.1058,9 : 10+1.1061,4 : 10+1.1062,9 : 10+1.1065,4 : 10
+1.1062,9 : 10)
1
= 10 log (25538737,51)
24
= 10 log 0,04167 (25538737,51)
= 10 log 1064199,192
= 60,27 dBA
9
2. Pada keadaan proses pembelajaran
Pengukuran ini lakukan pada saat terdapat proses belajar mengajar,
dan dilakukan pengukuran dengan waktu yang sama yaitu 2 menit dengan
24 kali pembacaan.
Gambar 4.2
**** ########
Pintu masuk
#########
Tabel 4.2
Hasil pengukuran intensitas kebisingan pada keadaan proses pembelajaran
Nomor Lokasi Intensitas kebisingan (dBA)
1 Dalam kelas 51,6
2 56,7
3 56,2
4 59,6
5 58,7
6 60,4
7 60,7
8 61,2
9 60,2
10 61,2
11 61,4
12 44,6
13 61,6
14 61,9
15 61,9
16 57,9
10
17 59,3
18 61,3
19 61,5
20 61,8
21 62,0
22 61,7
23 61,2
24 65,1
Ekivalen 70,86
1
𝑙𝑒𝑞 = 10 log ∑(1.10𝐿 ᵢ/10 ) 𝑑𝐵𝐴
𝑁
1
= 10 log (1.1051,6 : 10+1.1056,7 : 10 +1.1056,2 : 10 +1.1059,6 : 10+1.1058,7 : 10
24
+1.1060,4 :10+1.1060,7 : 10+1.1061,2 :10+1.1060,2 : 10 +1.1061,2 : 10+1.1061,4 : 10
+1.1044,6 : 10+1.1061,6 : 10+1.1061,9 : 10+1.1061,9 :10+1.1057,9 : 10 +1.1059,5 : 10
+1.1061,3 : 10+1.1061,5 : 10+1.1061,8 : 10+1.1062,0 : 10+1.1061,7 : 10+1.1061,2 : 10
+1.1065,1 : 10)
1
= 10 log (29290886,45)
24
= 10 log 0,04167 (29290886,45)
= 10 log 1220551,238
= 70,86 dBA
11
B. Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pada saat jam
pembelajaran berlangsung dalam ruangan cenderung sepi, tetapi apabila
pergantian belajar berlangsung maka lebih ramai.
12
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian kami yang didapat pada saat kelas kosong dengan
menggunakan perhitungan dengan menggunakan rumus ekivalen didapat rata-
rata intensitas kebisingan sebesar 60,27 dBA.
Pada hasil pengukuran intensitas kebisingan ruangan ini masih tergolong
pada tingkat kebisingan normal untuk klasifikasi kebisingan ruangan. Sehingga
ruangan ini masih dirasa nyaman dan layak untuk digunakan proses perkuliahan
mahasiswa.
13
Faktor umum :
Faktor umum yang ada adalah jumlah mahasiswa di masing-masing
ruangan yang dapat mempengaruhi pengukuran intensitas kebisingan. Danalat
yang digunakan adakemungkin sudah tidak akurat (eror atau alatdalam keadaan
tidak baik).
Faktor khusus :
Ruangan D.2.A :
Keadaan ruangan ini sepi, hanya terdapat 6 mahasiswa dan tidak terlalu
banyak melakukan aktivitas yang menimbulkan sumber suara atau bising yang
berlebih. Terdapat beberapa ruangan yang posisinya berdekatan dengan
ruangan ini, dua ruangan berada pada sisi kanan kiri ruangan, satu ruangan yang
berada tepat didepan ruangan, dan kedua ruangan didepan ruangan D.2.A tidak
berada dalam proses perkuliahan.
Ruangan D.2.J
Ruangan D.2.J dalam keadaan proses perkuliahan, sehingga terdapat
sumber suara atau bising yang didapat dari aktifitas ruangan ini.Posisi ruangan ini
berada ditengah-tengah gedung D sehingga jauh dari sumber bising dari luar
gedung. Namun kebisingan yang didapatkan bisa bersumber dari aktivitas dalam
gedung D.Ada dua ruangan yang berada di kanan kiri dan satu ruangan yang
berada tepat didepan ruangan D.2.J ini. Yang pada saat itu kedua ruangan
tersebut sama-sama dalam proses perkuliahan dan menggunakan pengeras
suara untuk proses pembelajarannya.Satu ruangan yang berada didepan
ruangan D.2.J dalam keadaan pergantian jam perkuliahan, sehingga mahasiswa
yang keluar dari ruangan tersebut menambah sumber bising yang mempengaruhi
keadaan didalam ruangan.
14
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
15
LAMPIRAN
16