Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana


”Progestin”
Dosen Pengampu : Ibu Rafidah, S.Si,T, M. Kes

Disusun oleh : Kelompok 4


Aulia Azrahana Kartini P071241182118171
Dewi Erika Adriani P071241182118179
Ely Prasenda Riswandani P071241182118187
Firda Mawaddah P071241182118195
Indah Rahmatul Jannah P071241182118203
Mia Tri Rahmaniati P071241182118211
Nor kholifah P071241182118218
Nurima Rizky Putri Milenia P071241182118226
Risma Handayani P071241182118234
Siti Munawaroh P071241182118242
Tiara Salsabila P071241182118252

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
DIPLOMA III TINGKAT IIB SEMESTER III
TAHUN AJARAN 2018/2019

i
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA dengan judul
“Progestin”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banjarbaru, 1 Oktober 2019

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................................... ii


Daftar isi.............................................................................................................................. 3
BAB I Pendahuluan ........................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
C. Tujuan ....................................................................................................................... 4
BAB II Pembahasan ........................................................................................................... 5
A Pengertian Kontrasepsi............................................................................................ 5
B Kontrasepsi Progestin .............................................................................................. 6
BAB III Penutup ............................................................................................................... 11
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 11
B. Saran ......................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontrasepsi berasal dari kata ”kontra” berarti mencegah atau melawan,
sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma
(sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan, sebagai akibat adanya peertemuan antara sel telur dan sel
sperma tersebut Sedangkan kontrasepsi non hormonal adalah suatu cara atau metode yang
bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan yang tidak
mengandung hormon (estrogen dan progesteron). (Maryani, 2008).

Pil progestin (disebut juga pil mini, POP, dan kontrasepsi progestin) mengandung
progestin dalam dosis yang sangat rendah seperti hormon alami progesteron pada
tubuh perempuan. Pil progestin dapat terbentuk dari noretisteron, levonorgestrel,
etinodiol diasetet atau desogestrel.

B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Kontrasepsi?
Apa yang dimaksud dengan Kontrasepsi Pil Progestin?
Bagaimana cara kerja pil progestin?
Kapan waktu pemberian pil progestin?
Efek samping dari pil progestin?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari kontrasepsi
Untuk mengetahui pengertian dari kontrasepsi pil progestin
Mengetahui cara kerja pil progestin
Mengetahui waktu pemberian pil progestin
Mengetahui efek samping pil progestin

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata ”kontra” berarti mencegah atau melawan,
sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel
sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan, sebagai akibat adanya peertemuan antara
sel telur dan sel sperma tersebut Sedangkan kontrasepsi non hormonal adalah suatu cara atau
metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi
kehamilan yang tidak mengandung hormon (estrogen dan progesteron). (Maryani, 2008).
Kelurga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri
dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (WHO:2006). KB non hormonal
adalah metode KB sederhana yang digunakan tanpa bantuan orang lain. Diantara KB
sederhana adalah kondom metode ini akan lebih efektif jika penggunaannya diperhitungkan
dengan masa subur (Ida Ayu Chanranika.2010). Jenis metode KB pasca persalinan
terbagi menjadi dua yaitu non hormonal dan hormonal. jenis kontrasepsi non hormonal
yaitu MAL, kondom, AKDR dan kontrasepsi mantap (tubektomi dan vasektomi)
sedangkan jenis kontrasepsi hormonal terbagi dua yaitu progestin (pil, injeksi dan implan)
dan kombinasi (pil dan injeksi). Menurut BKKBN dan Kemenkes R.I. (2012)

Pengertian pil progestin itu

Pil progestin (disebut juga pil mini, POP, dan kontrasepsi progestin)
mengandung progestin dalam dosis yang sangat rendah seperti hormon alami
progesteron pada tubuh perempuan. Pil progestin dapat terbentuk dari
noretisteron, levonorgestrel, etinodiol diasetet atau desogestrel.

5
Pil progestin dapat digunakan selama menyusui dan oleh perempuan yang tidak
dapat menggunakan metode dengan estrogen (pil gabungan). Dosis progestin
yang digunakan 0,03-0,05 mg per tablet.

Cara kerja pil progestin

 Pil progestin menebalkan cairan mulut rahim (dimana ini menghalangi sperma
bertemu sel terlur)
 Pil progestin juga akan mempengaruhi siklus menstruasi, termasuk mencegah
pelepasan sel telur dari ovarium (proses ovulasi) 97% (desogestresl) dan 60%
(progestin) pada perempuan 49
 Jika digunakan secara konsisten (meminum pil setiap hari tanpa melewatkannya
di waktu yang sama) Pil Progestin 99% lebih efektif dalam mencegah
kehamilan.
 Dengan penggunaan yang kurang teratur pil progestin masih sangat efektif bagi
perempuan yang sedang menyusui. Ada kemungkinan kehamilan 1 di antara
100 perempuan yang menggunakan pil progestin ini dalam jangka waktu satu
tahun (1% tingkat kegagalan). Namun, pil ini kurang efektif bagi perempuan
yang sedang tidak dalam masa menyusi. Sekitar 3-10 perempuan dari 100
perempuan menggunakan pil pogestin selama satu tahun akan mengalami
kehamilan (dengan penggunaan tidak teratur) (3=-10% tingkat kegagalan)46
 Data menunjukan bahwa semua pil progestin memiliki efektivitas yang sama
untuk mencegah kehamilan.

cara penggunaan pil progestin

rmalnya, pil progestin terdapat dalam paket 28 pil, meskipun dalam beberapa kasus
terdapat paket 35 pil. Perempuan harus mengambil 1 pil setiap hari pada jam yang
sama tanpa jeda diantara setiap paket. Jika perempuan memulai paket pada hari

6
Selasa maka ia harus mulai paket baru pada hari Selasa juga setelah dia
menyelesaikan paket pertama. Untuk membantunya mengingat, ia dapat melingkari
kalender pada hari ia memulai paket.

 waktu menggunakan pil progestin

Pil progestin dapat dimulai kapan saja. Jika perempuan memulai dalam 5 hari
setelah menstruasi atau 5 hari setelah aborsi, tidak perlu disiapkan metode
cadangan; perempuan akan segera terlindungi dari kehamilan. Jika lebih dari 5
hari setelah menstruasi atau aborsi, perempuan dapat memulai menggunakan pil
progestin kapan saja. Namun, perempuan akan membutuhkan metode cadangan
selama dua hari setelah menggunakan pil. Perempuan juga dapat menggunakan
kondom sebagai metode cadangan.

Jika perempuan melahirkan dan masih dalam masa menyusui ia dapat mulai
menggunakan pil progestin 6 minggu setelah melahirkan. Jika ia tidak sedang
menyusui, ia dapat memulai kapan saja dalam kurun waktu 4 minggu setelah
melahirkan tanpa harus menggunakan kontrasepsi lain. Jika lebih dari 4 minggu
setelah melahirkan maka perempuan akan membutuhkan metode cadangan
seperti kondom selama 2 hari. 46

Jika perempuan melanjutkan menyusui, ia dapat merubah pil gabungan ketika


bayi berusia 6 bulan; dengan cara ini pil gabungan tidak akan mempengaruhi
kemampua perempuan untuk menyusui. Untuk perempuan yang menyusui dan
bayinya berusia kurang dari enam bulan, pil progestogen adalah pil yang
direkomendasikan, perempuan seharusnya tidak menggunakan pil gabungan.
46,47

jika terlewatkan menggnakan pil progestin

Pil progestin lebih sensitif terhadap waktu dibanding pil gabungan. Supaya pil
ini dapat bekerja efektif, penting untuk mengkonsumsinya setiap hari di jam
yang sama. Jika pil progestin diminum 3 jam atau lebih setelah waktu yang
sudah ditentukan (atau 12 jam jika pil mengandung desogestrel (Cerzette), pil
ini akan menjadi kurang efektif dan akan ada resiko kehamilan. Jika pil
progestin terlewatkan lebih dari 3 jam atau pil dengan desogestrel dilewatkan
lebih dari 12 jam maka perempuan harus:

 Ambil pil yang dilewatkan segera


 Melanjutkan mengkonsumsi pil seperti biasa (ini bisa berarti mengambil 2 pil
pada hari yang sama). Perempuan hanya boleh mengambil 2 pil pada hari yang
sama.

7
 Menggunakan kondom atau tidak berhubungan seks selama 48 jam setelah pil
yang terlewatkan diminum.
 Kontrasepsi darurat dapat disarankan jika perempuan melakukan hubungan
seksual tidak aman sebelum 48 jam dilewati setelah kembali menggunakan pil
secara teratur.

 Obat yang dapat mempengaruhi kemanjuran pil progestin

Jika perempuan diberikan obat oleh dokter, perawat, atau dari rumah sakit maka
harus disampaikan bahwa ia sedang mengkonsumsi pil progestin (atau nama
merk dari pil yang digunakan). Ketika memperoleh obatnya, perempuan juga
harus mencermati instruksi penggunaan obat apabila mempengaruhi metode
kontrasepsinya.

Umumnya, penggunaan antibiotik tidak mempengaruhi secara langsung


kemanjuran pil progestin namun mungkin dapat menyebabkan diare atau
membuat perempuan jatuh sakit). Obat seperti untuk penanganan epilepsi, HIV,
dan TB serta obat pendamping St John’s Wort mungkin dapat membuat pil
progestin kurang efektif. Jika perempuan mengkonsumsi salah satu dari obat-
obat ini, ia harus berkonsultasi dengan dokter.

kelebihan dari pil progestin

 Dengan pil progestin, sangat mungkin dan aman untuk melanjutkan menyusui
 Sangat berguna bagi perempuan yang tidak dapat mengkonsumsi estrogen,
seperti kandungan dalam pil gabungan, koyo KB, atau cincin vagina
 Dapat digunakan oleh perempuan dengan berbagaiusia, namun terutama bagi
perempuan yang merokok, berusia 35 tahun atau lebih
 Dapat membantu mengurangi gejala pra menstuasi dan nyeri menstruasi
 Mengurangi resiko kehamilan ektopik
 Dapat dihentikan kapan saja tanpa bantuan penyedia layanan
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual
 Dikendalikan oleh perempuan sendiri

kekurangan pil progestin

 Perempuan mungkin akan mengalami menstruasi tidak teratur ketika


menggunakan pil progestin. Menstruasi mungkin akan menjadi tidak teratur,
lebih ringan, atau lebih sering atau mungkin berhenti. Biasanya akan meningkat
pada 6 bulan awal penggunaan, dan tidak merugikan, tetapi beberapa

8
perempuan akan merasa tidak nyaman dengan perubahan ini. Perubahan merk
pil mungkin akan membantu tetapi belum ada data akurat yang ditemukan
mengenai hal ini.
 Pil progestin tidak melindungi dari infeksi menular seksual, sehingga
perempuan perlu menggunakan kondom juga.
 Perempuan harus mengingat untuk menggunakan pil di jam yang sama setiap
hari.

efek samping pil progestin

Beberapa perempuan mungkin mengalami efek samping sementara ketika mulai


menggunakan pil progestin, tetapi biasanya berhenti dalam beberapa bulan.
Efek samping bisa berupa mual, pusing, kulit berintik, payudara melembut,
perubahan berat badan, dan sakit kepala.

Siklus pendarahan berubah namun tidak merugikan. Perempuan harus


menyadari perubahan dalam siklus ini merupakan hal yang normal: 2 dari 10
perempuan tidak mengalami pendarahan dan 4 dari 10 perempuan mengalami
pendarahan yang tidak teratur ketika menggunakan pil progestin. 50

Beberapa perempuan mungkin mengalami pusing, perubahan suasana hati,


payudara melembut, nyeri perut, dan mual, namun hal ini bukan tanda-tanda
sakit. 46Normalnya efek samping ini menurun atau berhenti setelah beberapa
bulan penggunaan. Jika efek samping berlanjut maka perempuan dapat
mengganti metode kontrasepsi. Namun, penting untuk tidak berhenti
menggunakan pil sampai metode kontrasepsi lain dimulai karena perempuan
bisa mengalami kehamilan segera.

Tidak ditemukan bukti bahwa pil progestin dapat menyebabkan perubahan


berat badan, depresi, pusing, penyakit kardiovaskular, atau kanker payudara. 50

kontraindikasi penggunaan pil progestin

Pil progestin TIDAK DISARANKAN untuk digunakan perempuan: 46

 Sedang menyusui dan baru saja melahirkan dalam jangka waktu 6 minggu
 Mengkonsumsi obat tidur/bius.

Pil progestin TIDAK DISARANKAN untuk digunakan jika perempuan


memiliki kondisi medis berikut”

 Penggumpalan darah pembuluh darah atau paru-paru

9
 Kanker payudara (riwayat atau sedang mengalami)
 Penyakit hati, baik infeksi, atau tumor
 Lupus sistemik eritematosus dengan antibodi antifosfo-lipid positif (atau tidak
diketahui)
 Riwayat stroke (riwayat cedera cerebovaskular)
 Penyakit jantung iskemik

kehamilan setelah menggunakan pil progestin

Ketika perempuan berhenti menggunakan pil progestin, kesuburannya akan kembali


segera dan ia dapat mengalami kehamilan pada siklus pertama menstruasinya.
Beberapa dokter mungkin menyarankan perempuan untuk menggunakan kondom
ketika berhenti menggunakan pil ini sampai mereka mendapatkan menstruasi
pertamanya. Hal ini bukan karena dapat mempengaruhi kehamilan tetapi karena akan
lebih mudah untuk menyesuaikan usia kehamilan dengan tepat dan memulai
perawatan pra kehamilan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrasepsi berasal dari kata ”kontra” berarti mencegah atau melawan, sedangkan
kontrasepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel
sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan, sebagai akibat adanya
peertemuan antara sel telur dan sel sperma tersebut Sedangkan kontrasepsi non
hormonal adalah suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah
pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan yang tidak mengandung
hormon (estrogen dan progesteron). (Maryani, 2008).
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi Hartanto.2007.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta : YBPSP

Sarwono Prawiro hardjo. 2008. Buku panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: YBPSP

Manuaba,Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan dan Keluarga Berencana. Jakarta:

EGC.

Hartoni, Hanafi. 2009. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan

12

Anda mungkin juga menyukai