Anda di halaman 1dari 5

Membran adalah Membran sel adalah struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel yang

membatasi keberadaan dari sebuah sel, sekaligus juga memelihara perbedaan-perbedaan


pokok antara isi sel dengan lingkungannya dan sebuah fitur yang dimiliki semua jenis sel
manusia yang berfungsi sebagai pemisah antara lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar
sel. Membran sel tersusun atas senyawa lipoprotein yaitu gabungan dari lemak (lipid) dengan
senyawa protein. Membran sel disebut juga dengan membran plasma atau selaput plasma.

FUNGSI MEMBRAN SEL (DINDING SEL)


 Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel
 Membran sel dapat menjadi media komunikasi antar lingkungan dalam sel dengan
lingkungan luar sel
 Melakukan seleksi terhadap zat – zat yang akan masuk atau keluar dari sel.
 Sebagai reseptor terhadap rangsangan yang ditujukan bagi sebuah sel.
 Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia.

Struktur Membran Sel

1. Fosfolipid
Molekul – molekul penyusun membran sel akan berkombinasi sedemikian rupa sehingga
membentuk lapisan fosfolipid rangkap (ganda). Disebut lapisan fosolipid ganda karena
memiliki dua bagian yang sifatnya saling bertolak belakang, yaitu daerah kepala yang
bersifat hidrofilik (dapat berinteraksi dengan air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik
(tidak dapat berinteraksi dengan air).
2. Protein Membran
Selain fosolipid, pada membran sel juga terdapat protein membran. Terdapat dua jenis
protein pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral (protein yang terbenam dan
menembus lapisan fosfolipid) dan protein perifer (protein yang menempel pada lapisan
luar fosfolipid). Protein integral berperan dalam proses transpor molekuk yang keluar dan
masuk sel, sedangkan protein perifer berfungsi sebagai tempat menempelnya hormon
atau enzim.

3. Glikolipid dan Glikoprotein (Karbohidrat)


Glikolipid adalah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak sedangkan
glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang menempel pada protein. Glikolipid dan
glikoprotein ini berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel. Setiap orang dan setiap sel
memiliki susunan glikolipid dan glikoprotein yang berbeda. Oleh karena itu jika ada sel
asing yang masuk ke dalam tubuh, maka sistem imun tubuh akan langsung bereaksi
terhadap sel tersebut karena mereka tidak mengenali struktur glikolipid dan glikoprotein
sel asing tersebut.
4. Kerangka Membran (Sitoskeleton)
Sebenarnya kerangkan membran ini bukan bagian langsung dari membran sel, tetapi
mereka berikatan pada bagian dasar protein integral. Terdapat tiga jenis sitoskeleton
utama, yaitu mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediet. Fungsi utama dari
sitoskeleton ini untuk mempertahankan bentuk dan posisi organel – organel sel.
SIFAT MEMBRAN SEL (DINDING SEL)
Berdasarkan kemampuannya dalam mengatur transportasi suatu zat ke dalam atau ke luar
sel, sifat membran sel terbagi menjadi 3 jenis :
1. Impermeabel
Merupakan sifat membran yang tidak mengizinkan zat apapun di luar sel untuk masuk ke
dalam sel.

2. Semipermeabel
Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel yang dapat
masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal memiliki sifat semipermeabel.

3. Permeabel
Merupakan sifat dimana semua zat dapat melewati membran sel untuk masuk ke dalam
sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak atau hampir mati sehingga sel
tidak dapat bertahan hidup.

Struktur membran sel disusun dari lemak dan protein di mana setiap komponen diikat oleh ikatan
nonkovalen. Selain lemak dan protein, struktur membran sel juga terdiri dari karbohidrat.

Rasio antara lemak dan protein bervariasi bergantung tipe membran seluler misalnya antara
membran plasma dan retikulum endoplasma. Tipe organisme prokariot dan eukariot juga
memiliki rasio struktur yang berbeda. Membran mitokondria memiliki rasio struktur protein/lemak
yang tinggi dibandingkan membran plasma pada sel darah merah.
F. SISTEM TRANSPORT MEMBRAN

Salah satu fungsi membran sel yang telah kami sebutkan sebelumnya adalah untuk
mengatur zat zat yang masuk atau keluar dari sel. Fungsi ini dijalankan melalui Sistem
Transport Membran, terdapat dua jenis transportasi yang dapat terjadi pada membran,
yaitu :
1. Transport Pasif Membran
Transpor pasif membran merupakan proses pertukaran molekul yang terjadi secara
spontan dan otomatis tanpa membutuhkan mekanisme khusus (tidak memerlukan
energi). Umumnya transportasi aktif terjadi pada molekul yang dapat melewati membran
sel kapan saja (contohnya air dan glukosa). Biasanya penyebab terjadinya transportasi
pasif adalah perubahan gradiens konsentrasi dari molekul tersebut. Contoh transport pasif
adalah Difusi dan Osmosis.
a. Difusi
Difusi merupakan perpindahan molekul dari suatu daerah yang berkonsentrasi tinggi ke
daerah lain yang berkonsentrasi rendah karena disebabkan oleh energi kinetik molekul –
molekul tersebut. Kecepatan difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi, ukuran
molekul, muatan dan daya larut molekul – molekul tersebut.
b. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui suatu membran selektif permeabel dari
pelarut berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang berkonsetrasi rendah (sedikit
air). Proses osmosi akan berhenti jika konsentrasi antar dua daerah tempat terjadinya
osmosis tersebut berada dalam keadaan seimbang.
b. Transport aktif
Transport aktif adalah pergerakan atau pemindahan molekul yang terjadi melalui
mekanisme tertentu yang membutuhkan energi. Transport aktif akan melawan sifat dari
gradien konsentrasi. Transport aktif memerlukan bantuan protein yang akan berperan
sebagai molekul pengangkut pada membran. Contoh transport aktif molekul gula dan
asam amino diangkut secara aktif ke dalam sel menggunkana energi.

Difusi
Secara tidak sadar proses difusi sangat dekat dengan kehidupan seharihari. Misalnya, Anda akan
memasukan satu sendok gula ke dalam segelas air teh jika ingin membuat air teh manis. Apa yang akan
terjadi dengan gula tersebut? Awalnya, gula tersebut akan mengendap di dasar gelas. Akan tetapi, lama
kelamaan gula tersebut akan larut ke dalam air teh tersebut. Peristiwa tersebut akan terjadi pula pada tinta
yang Anda teteskan ke dalam air bening dalam suatu wadah. Tinta tersebut akan larut dan membuat air
bening berubah warna menjadi seperti warna tinta. Peristiwa larutnya gula dan tinta merupakan contoh
peristiwa difusi.

Difusi merupakan perpindahan molekul-molekul suatu zat dari bagian yang berkonsentrasi tinggi menuju
bagian yang berkonsentrasi rendah. Difusi dapat terjadi melalui membran ataupun tidak melalui membran.
Dalam tingkatan sel, difusi dapat diartikan perpindahan molekul sel dari konsentrasi molekul tinggi menuju
konsentrasi molekul rendah.

Osmosis
Osmosis adalah pergerakan
molekul air dari konsentrasi air
yang tinggi menuju konsentrasi air
yang rendah melalui membran
selektif permeabel
(semipermeabel). Dengan kata
lain, osmosis adalah difusi molekul
air melalui membran
semipermeabel.

Semipermeabel berarti membran


tersebut hanya bisa dilalui oleh
molekul-molekul air atau molekul-
molekul seukuran dengan air. Air
merupakan zat pelarut. Oleh
karena itu, osmosis dapat diartikan sebagai gerak cairan yang encer menuju cairan yang pekat melalui
membran semipermeabel. Apabila kepekatan cairan di luar dan di dalam sel sama (isotonis), kondisi sel
akan tetap.

Namun, apabila cairan di luar sel lebih encer daripada di dalam sel (hipotonis) maka air akan masuk ke
dalam sel. Sebaliknya, apabila cairan di luar sel lebih pekat daripada di dalam sel (hipertonis) maka air dari
dalam sel akan bergerak ke luar. Kondisi hipotonis dapat mengakibatkan sel menggelembung dan mungkin
pecah. Adapun pada kondisi hipertonis, sel akan mengerut.

Transpor Aktif
Transpor aktif terjadi apabila sel secara aktif memindahkan zat-zat melewati membran sel dengan
menggunakan energi. Biasanya, transpor aktif dilakukan untuk memindahkan zat dari konsentrasi rendah
menuju konsentrasi tinggi. Misalnya, glukosa tidak dapat melewati membran sel karena ukurannya terlalu
besar.

Oleh karena itu, molekul glukosa ini akan diangkut secara aktif. Energi yang digunakan untuk transpor aktif
ini didapat dari pemecahan ATP menjadi ADP, fosfat, dan energi. Glukosa tersebut akan berikatan dengan
fosfat menjadi glukosa-fosfat. Glukosafosfat inilah yang dapat melewati membran sel. Contoh transpor aktif
yang paling sering muncul adalah mekanisme pompa natrium-kalium. Mekanisme pompa natrium-kalium
akan memompa masuk ion kalium (K+) dan memompa keluar ion natrium (Na+).

Mekanisme pompa natrium-kalium dapat Anda perhatikan pada dibawah. Ion Na+ akan melekat pada protein
di dalam membran sel. Ketika ATP dihidrolisis menjadi ADP, fosfat yang dihasilkan akan melekat pada
protein. Melekatnya fosfat pada protein menyebabkan protein berubah bentuk. Perubahan bentuk protein
membuat ion Na+ keluar dari dalam sel.

Bersamaan dengan itu, ion


K+ akan melekat pada protein dan
fosfat akan lepas. Lepasnya fosfat
menyebabkan bentuk protein
kembali seperti semula. Ion
K+ akan masuk ke dalam sel.

Eksositosis
Eksositosis terjadi apabila terdapat molekul-molekul berukuran besar yang tidak dapat ditransportasikan
melalui mekanisme transpor aktif. Eksositosis (ex = keluar dari, cytos = sel) merupakan mekanisme transpor
molekul keluar dari sel dengan cara membentuk vesikula.

Suatu sel akan membentuk vesikula apabila akan mengeluarkan suatu molekul. Vesikula yang terbentuk
akan melingkupi molekul yang akan dikeluarkan. Vesikula bersama molekul yang dilingkupinya tersebut akan
bergerak menuju membran sel. Setelah melekat dengan membran sel, molekul yang dibawa vesikula akan

dikeluarkan dari dalam sel.

Endositosis
Sebaliknya dari eksositosis, endositosis merupakan mekanisme masuknya molekul ke dalam sel dengan
bantuan vesikula. Endositosis berasal dari endon yang berarti dalam dan cytos yang berarti sel.
Mekanismenya, suatu sel akan membentuk vesikula dengan cara menjulurkan bagian luar membran sel.

Bagian luar membran sel tersebut akan mengurung atau menangkap


molekul yang akan dibawa masuk. Kemudian, vesikula akan menelan
molekul tersebut sehingga masuk ke dalam sel. Terdapat dua jenis
endositosis, yaitu pinositosis dan fagositosis. Pinositosis adalah
proses endositosis berupa cairan, sedangkan fagositosis adalah
proses endositosis tidak berupa cairan, misalnya bakteri.

https://artikelbermutu.com/2014/09/membran-sel-struktur-penyusun-sifat-dan.html#

https://id.wikipedia.org/wiki/Membran_(disambiguasi)

http://www.biologi-sel.com/2012/06/membran-plasma.html

http://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-Fungsi-dan-Sifat-Membran-Sel-
adalah.html

https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2013/10/penjelasan-tentang-transport-zat-zat.html

Anda mungkin juga menyukai