Anda di halaman 1dari 3

PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN PELAYANAN PRIORITAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Sutopo No.5
126/SPO/PRWT/RSLR/IV/2017 0 1/3
Magelang
Ditetapkan:
Standar Direktur RS Lestari Raharja
Tanggal Terbit:
Prosedur
7 Januari 2019
Operasional
dr. Benyamin Tri Darma
I. Pengertian Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan priorItas dari yang paling penting sampai yang
kurang penting. Penetapan prioritas dapat dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif. Penetapan prioritas dilakukan oleh manajemen mutu dan
keselamatan pasien bersama dengan Kepala puskesmas dan masing-
masing unit kerja
II. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan
prioritas RS
2. Supaya puskesmas memiliki fokus area dan pelayanan yang akan
dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien

III. Kebijakan Sk Direktur Nomor :27/SK/PRWT/RSLR/IV2017 tentang Pedoman


Asesmen Informasi Pasien Rawat Inap Dan Rawat Jalan.

IV. Prosedur 1. Identifikasi unit kerja di rumah sakit yang kritikal, risiko tinggi
(high risk), diberikan dalam volume besar (high volume), cendrung
bermasalah (problem prone) yang langsung terkait dengan mutu
asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, complain pasien, data 10 besar penyakit atau
data lain yang mendukung
PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN PELAYANAN PRIORITAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Sutopo No.5
126/SPO/PRWT/RSLR/IV/2017 0 2/3
Magelang
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan
menggunakan 3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit
hingga yang paling banyak:
a. High risk, dilihat dari laporan insiden dari unit
b. High volume, dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan
pelayanan di unit tersebut
c. High cost dilihat dari jumlah biaya yg dibutuhkan
d. Problem prone, dilihat dari data register resiko masing-masing
unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot.
Nilai di peroleh dari data high risk, high volume,high cost dan
problem prone yang tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot
sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 50, high volume
adalah 30, high cost adalah 40 dan problem prone adalah 20.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skror tertinggi
setelah dijumlahkan, skor high risk, high volume,high cost dan
problem prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit
yang skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan
kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high
volume), cendrung bermasalah (problem prone) yang langsung
terkait dengan mutu asuahan dan keamanan lingkungan, dengan
melihat dari data insiden keselamatan pasien, complain pasien,
data 10 besar penyakit atau data lain yang mendukung.
PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN PELAYANAN PRIORITAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Sutopo No.5
126/SPO/PRWT/RSLR/IV/2017 0 3/3
Magelang
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang
sudah dipilih dari point sebelumnya melalui pertimbangan
masing-masing pada segi high risk, high volume, dan problem
prone.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan
nilai dan bobot, nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah
ditetapkan, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot
high risk adalah 50, high volume adalah 30, dan problem
prome adalah 20.
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya yaitu pelayanan yang
memiliki skor tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high
volume, dan problem prone nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah
ditetapkan pada program manajemen mutu dan keselamatan
pasien.

V. Instalasi Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rekam Medis
3. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai