BLOK BIOMEDIK 2
SUHU BADAN DAN PENGATURANNYA
Kelompok A-10
Ketua : Dani Mulya A (1102019052)
Sekretaris : Fildza Sabrina Dharmawan (1102019080)
Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
2019/2020
Jl. Let. Jend.Suprapto.Cempaka Putih, Jakarta Pusat. DKI Jakarta. Indonesia. 10510.
Telepon:+62 21 420667
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Fisiologi adalah Ilmu yang memplajari fungsi dan cara kerja organ-organ tubuh
serta perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh dari dalam maupun dari luar. Ilmu
fisiologi ialah salah satu dari cabang-cabang biologi yang mempelajari berlangsungnya
sistem kehidupan. Fisiologi sebagai ilmu berperan menjelaskan mengapa tubuh melakukan
suatu aktivitas dan bagaimana mekanisme aktivitas tersebut.
Dalam tubuh, panas dihasilkan oleh gerakan otot, asimilasi makanan, dan oleh semua
proses vital yang berperan dalam tingkat metabolisme basal. Pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskreasi adalah elemen-elemen homeostatis.
Termoregulasi merupakan proses hameostatis untuk menjaga agar suhu tubuh tetap dalam
keadaan stabil atau steady state, dengan mengontrol dan mengatur keseimbangan antara
banyaknya energi (panas) yag diproduksi (termogenesis) dengan energi (panas) yang
dilepaskan (termolisis).
Suhu tubuh dibedakan menjadi suhu inti (core temperature), suhu kulit (shell
temperature), dan suhu tubuh rata-rata (mean body temperature). Suhu inti menggambarkan
suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan dipertahankan mendekati 37°C. Suhu
kulit menggambarkan suhu kulit tubuh, jaringan subkutan, dan batang tubuh. Suhu kulit
merupakan suhu yang penting apabila kita merujuk pada kemampuan kulit untuk melepas
panas ke lingkungan. Suhu tubuh rata-rata merupakan suhu rata-rata gabungan suhu inti dan
suhu kulit. Hasil pengukuran suhu tubuh bervariasi tergantung pada tempat pengukuran.
Terdapat 4 bagian yang dapat dijadikan lokasi pengukuran, yaitu : kulit, aksila (ketiak), rektal
(anus), dan oral (mulut). Alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh disebut dengan
thermometer.
Pusat integrasi utama dalam memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh berada
di hipotalamus. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat tubuh, dengan menerima informasi
dari berbagai bagian tubuh di kulit. Hipotalamus terus-menerus mendapat informasi mengenai
suhu kulit dan suhu inti melalui reseptor khusus yang peka terhadap suhu yang disebut
termoreseptor (reseptor hangat, dingin dan nyeri di perifer).
Suhu tubuh hewan dipengaruhi oleh suhu lingkungan luar. Pada suhu -2oC s.d suhu
50oC hewan dapat bertahan hidup atau pada suhu yang lebih ekstrem namununtuk hidup secara
normal hewan memilih kisaran suhu yang lebih sempit dari kisaran suhu tersebut yang ideal
dan disukai agar proses fisiologis optimal.
Usaha hewan untuk mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap konstan dan tidak terjadi
perbedaan drastis dengan suhu lingkungannya disebut thermoregulasi. Di dalam tubuh hewan
yang hidup selalu terjadi proses metabolisme. Dengan demikian selalu dihasilkan panas,karena
tidak semua energi yang terbentuk dari metabolisme dimanfaatkan. Panas yang terbentuk
dibawa oleh darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi panas dan disebut sebagai suhu
tubuh normal.
Berdasarkan pengaruh suhu tubuh terhadap perubahan suhu lingkungan, terdapat 2 jenis hewan
yaitu hewan homoioterm dan hewan poikiloterm :
Hewan homoioterm adalah hewan yang suhu tubuhnya berasal dari produksi panas di dalam
tubuh, yang merupakan hasil samping dari metabolisme jaringan. Suhu tubuh hewan ini
relative konstan, tidak mengikuti suhu lingkungan disekitarnya. Hal ini disebabkan katup pada
jantungnya sudah sempurna. Contohnya adalah aves ddan mamalia.
Hewan poikiloterm adalah hewan yang sangat bergantung pada suhu lingkungan luar untuk
meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan dari keseluruhan sistem
metabolisme hanya sedikit. Contohnya adalah pisces, amfibi, dan reptile.
Interaksi panas hewan dengan lingkungan menguntungkan untuk mengatur suhu tubuh
meningkatkan/menurunkan pelepasan panas dari tubuh dan memperoleh panas melaui :
a. Konduksi
Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Atau
perpindahan langsung gerakan termal antara molekul-molekul permukaan tubuh, seperti ketika
hewan duduk dalam kolam air dingin atau di atas batu yang panas. Panas akan selalu
dihantarkan benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah yang dipengaruhi oleh:
b. Konveksi
Perpindahan panas antara dua benda yang terjadi melalui zat alir (fluida) yang bergerak. Atau
konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan
tubuh, seperti ketika tiupan angin turut menghilangkan panas dari permukaan tubuh hewan
yang berkulit kering. Konveksi juga memberi kontribusi dalam kenyamanan dan kesejukan
yang diberikan oleh kipas angin kepada manusia selama hari-hari panas, tetapi sebagian besar
dari pengaruh ini disebabkan oleh pendinginan melalui evaporasi. Sebaliknya, faktor wind-
chill (tiupan angin) memperburuk kekejaman suhu musim dingin yang sangat dingin.
Proses Konveksi:
c. Radiasi
Radiasi adalah emisi dari energi electromagnet yang dihasilkan oleh semua benda nol,
termasuk tubuh hewan dan matahari. Radiasi dapat memindahkan panas di antara benda-benda
yang tidak melakukan kontak langsung, seperti ketika hewan menyerap panas radiasi dari
matahri.Sebagai contoh, radiasi sinar matahari.
Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi suhu benda
yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas radiasinya
tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu) menyerap panas radiasi dengan baik
berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm) untuk menaikkan atau memperoleh
panas tubuh
d. Evaporasi
Proses perubahan benda dari fase cair ke fase gas. misalnya pada mekanisme ekskresi kelenjar
keringat.atau Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan
dalam bentuk gas. Evaporasi air dari permukaan cairan yang kehilangan beberapa molekulnya
yang berubah menjadi gas. Evaporasi air dari seekor hewan memberi efek pendinginan yang
signifikan pada permukaan hewan itu.
Evaporasi:
Jadi panas tubuh dan selanjutnya suhu tubuh seekor hewan dapat diregulasi dengan mengubah
kecepatan produksi panas dan perpindahan panas (transfer panas).
Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan.
Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan modifikasi sistim
sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat
exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia
menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi
BAB II
METODE PRAKTIKUM
SUHU BADAN DAN PENGATURANNYA
I. JUDUL PRAKTIKUM
Suhu Badan dan Pengaturannya
B. Pengaruh bernafas melalui mulut dan berkumur air es pada suhu mulut.
1. Turunkan meniscus air raksa sampai dibawah skala dengan cara diatas.
2. Letakkan reservoir thermometer dibawah lidah orang percobaan.
3. Baca dan catat suhu mulut setelah 5 menit.
4. Tanpa menurunkan meniscus air raksa, letakkan kembali reservoir
thermometer dibawah lidah orang percobaan.
5. Baca dan catat lagi suhu mulut setelah 5 menit.
6. Suruh orang percobaan bernafas tenang melalui mulut setelah 2 menit
sambal menutup lubang hidung. Segera setelah tindakan ini ulangi
percobaan 1 s/d 5.
7. Suruh orang percobaan berkumur berulang-ulang dengan aie es selama 1
menit. Segera setelah tindakan ini ulangi percobaan 1 s/d 5.
P.I.2. Apa ada perbedaan antara suhu mulut pada 5’ pertama dan 5’
kedua pada ketiga tindakan diatas? Dan apakah ada perbedaan antara
suhu akhir ketiga keadaan tersebut?
Hasil Percobaan
Suhu normal
Suhu Dingin
NO WAKTU (Menit) SUHU AIR HANGAT (C) SUHU PADA KATAK (C)
1. 0
2. 5
3. 10
4. 15
5. 20
6. 25
4. Buatlah grafik mengenai penurunan suhu air dalam kedua gelas itu
(dengan suhu sebagai ordinat dan waktu sebagai absis).
P.I.9. Bagaimana peranan lapisan paraffin pada penurunan suhu cairan
dalam kedua gelas tersebut?
Jawab : Pada air yang diberi lapisan paraffin menghambat pengeluaran
panas secara cepat dikarenakan paraffin tersebut mempunyai molekul
ynag lebih rapat daripada air, akhirnya menghalangi proses peguapan
air.
Hasil Percobaan
49 49
48
47 47 47
46 46
45
44 44
43
42 42
41
40 40
39
0 5 10 15 20 25 30 35
WAKTU
GELAS A GELAS B