Anda di halaman 1dari 33

PENAMAAN UNSUR RUPABUMI

TOPONIMI
RM-184415

Cherie Bhekti Pribadi – Udiana Wahyu Deviantari


1) UN Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN), merupakan
Kelompok Pakar tentang nama geografis. Salah satu tujuan dasar dari Kelompok Pakar in
i adalah untuk memainkan peranan yang aktif melalui fasilitas pemasokan bantuan ilmiah
dan teknis, khususnya kepada negara -negara berkembang, dalam menciptakan mekanis
me untuk pembakuan nasional dan internasional dari nama geografis

2) UN Conference on Standardization of Geographical Names, yaitu sebagai tindak


lanjut kegiatan Kelompok Pakar untuk mendukung upaya pembakuan secara internasional
berdasarkan pembakuan nasional dalam bentuk pertemuan internasional yang dihadiri sel

uruh anggota PBB untuk pengambilan keputusan berupa resolusi PBB .


Elemen Generik dan Spesifik

Elemen generik adalah nama yang menerangkan dan/atau menggambarkan bentuk umum suatu unsur rupa
bumi dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
Contoh: sungai, gunung, bukit, lembah, tanjung, teluk. Bulu (gunung dalam Bahasa Bugis), krueng (sungai d
alam bahasa Aceh), Batang (sungai dalam bahasa Minangkabau), dolok (gunung dalam bahasa batak)
Elemen spesifik disini merupakan nama diri dari elemen generik.
Contoh:
Sungai Musi;sungai adalah nama generik, Musi adalah nama spesifik dari sungai
Gunung Merapi; gunung nama generik dari suatu bentuk topografi yang tinggi dan mempunyai puncak ketin
ggian, dan Merapi merupakan elemen spesifik dari gunung tersebut
Jalan Jenderal Soedirman; jalan merupakan nama generik suatu infrastruktur transportasi, dan Jendela Soe
dirman adalah nama spesifik dari jalan tersebut.
KLASIFIKASI UMUM UNSUR RUPABUMI
A. Unsur Alami

- Terestris seperti gunung, bukit, lembah, pulau, tanjung, dsb


- Hidrografis (perairan) seperti laut, danau, selat, sungai, muara/kuala, teluk, ter
umbu karang

B. Unsur Buatan

- Pemukiman seperti kampung, kota, desa, dukuh, komplek perumahan, dsb


- Non-pemukiman seperti kawasan industri, perkebunan, pelabuhan, bendungan,
jembatan, terowongan, dsb
RENSTRA (RENCANA STRATEGIS)
TIM NASIONAL PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI
SASARAN PRIORITAS UNSUR BUATAN

A. Fasilitas Umum (Sekolah, Rumah Sakit, Puskesmas, Bendungan, Waduk,


Pemakaman)
B. Fasilitas Transportasi (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Bandara)
C. Fasilitas Perkantoran (Pemerintah dan Swasta)
D. Pemukiman (Desa, Kampung/Dusun, dan perumahan)
E. Fasilitas Ibadah
PRINSIP DAN PROSEDUR PEMBERIAN
NAMA RUPA BUMI
Prinsip 1: Penggunaan huruf Romawi

Prinsip 2: Satu nama untuk satu unsur


rupabumi

Prinsip 3:Apabila satu unsur mempunyai


lebih dari satu nama
PRINSIP DAN PROSEDUR PEMBERIAN
NAMA RUPA BUMI
Prinsip 4: Penggunaan nama lokal

Prinsip 5: Penggunaan nama elemen


generik lokal

Prinsip 6: Pemberian nama unsur rupabumi


buatan manusia
PRINSIP DAN PROSEDUR PEMBERIAN
NAMA RUPA BUMI
Prinsip 7: Nama berdasarkan UU atau
Keputusan Presiden

Prinsip 8: Tidak SARA

Prinsip 9: Tidak menggunakan nama – nama


berbahasa asing
PRINSIP DAN PROSEDUR PEMBERIAN
NAMA RUPA BUMI
Prinsip 10: Tidak menggunakan nama
orang yang masih hidup

Prinsip 11: Tidak menggunakan nama


instansi, lembaga dan proyek

Prinsip 12: Tidak menggunakan nama yang


terlalu panjang

Prinsip 13: Tidak menggunakan rumus


matematika
TAHAPAN PEMBAKUAN
ALUR KERJA
IDENTIFIKASI
Tahapan Pembakuan

Mengenali obyek rupabumi yang akan dibakukan, baik secara langsung di


Lapangan maupun melalui citra satelit dan atau peta
PERSIAPAN IDENTIFIKASI
Tahapan Pembakuan : Identifikasi

A. Data Aset Daerah


B. Mengacu kedalam pengelompokan unsur di Panduan Pembakuan
Nama Rupabumi
INVENTARISASI
Tahapan Pembakuan

Mengumpulkan nama dari setiap objek rupabumi yang berada di wilayah


kerja masing-masing PPNR
SUMBER DATA
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi

A. Data dari Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi


B. Data dari SKPS terkait
C. Data Lapangan
PERSIAPAN INVENTARISASI
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi

A. Mencetak Formulir A
B. Mencetak Formulir A (sebanyak unsur / objek yang tercantum pada for
mulir A)
C. Membuat peta manuskrip
FORMULIR A (1)
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi
FORMULIR B (1)
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi
FORMULIR B (2)
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi
PETA MANUSKRIP (1)
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi
PETA MANUSKRIP (2)
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi
PENGOLAHAN DATA
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi

A. Memasukkan Data dari Formulir A dan Formulir B ke dalam Formulir C


(tim teknis)
B. Melakukan Konversi data ke dalam format Spasial
FORMULIR C
Tahapan Pembakuan : Inventarisasi
VERIFIKASI
Tahapan Pembakuan

Menelaah dan menvalidasi nama rupabumi yang telah diinventarisasi


PENELAAHAN DATA
Tahapan Pembakuan : Verifikasi

- Data dalam format spasial / GIS


- Dilakukan olek Kabupaten / Kota dan Provinsi

A. Non Spasial
Penelaahan penulisan seperti Asal Bahasa, Arti Nama, Sejarah
B. Spasial
Penelaahan secara posisi (koordinat) dan atribut
PENETAPAN NAMA
Tahapan Pembakuan

Membakukan nama-nama yang telah diverifikasi sesuai dengan peraturan


perundang-undangan yang berlaku
TUGAS 1

1. Mencari Peta
2. Melakukan review tentang unsur penamaanya

Rule :
- Dikerjakan oleh 1 Kelompok (Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang)

- Dikumpulkan hari Senin (10 September 2018) saat jam perkuliahan di kelas
Dalam Bentuk : Portofolio lengkap dengan Peta (Cover disamakan 1 kelas)

- Dipresentasikan hari Senin (10 September 2018) dalam bentuk ppt


Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai