Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT.atas


limpahan rahmat-nya sehingga alhamdulillah atas nikmatnyalah yang telah memberikan
kami kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini, untuk itu kami sampaikan rasa
terima kasih kepada seluruh pihak terutama kepada dosen kami Bpk. Risco yang telah
memberikan kami motivasi-motivasi sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya .
Adapun makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang kami kumpulan
baik dari media internet maupun media cetak yang kami dapat,dan mengambil rumus
dan teori yang diambil terdapat dalam makalah ini berdasarkan materi yang kami ambil
dari sumber-sumber yang kami kumpulkan dengan segala keterbatasan kami sebagai
pihak yang masih banyak membutuhkan pembelajaran –pembelajaran yang bersifat
edukatif.
Harapan kami, makalah dapat memberi tuntunan konsep yang praktis bagi
mereka,baik praktisi maupun teman-teman mahasiswa dalam memahami tentang
viskositas, kami menyadari ini maupun cara penyampaian makalah ini masih jauh dari
sempurna . untuk itu kami bisa mengembangkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca ataupun dosen kami Bpk.Risco tercinta. Sehingga kami
bisa mengembangkan makalah ini menjadi lebih baik. Kepada kami sendiri sebagai
bahan evaluasin pembelajaran kami sendiri khususnya pada mata kuliah fisika dasar
atau metode pengukuran fisika.

Pontianak, 10 November
2019
Penulis : (kelompok 7)
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar isi..............................................................................................................
Bab I : Pendahuluan...........................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................................
Bab II : Isi...........................................................................................................
1.1 Landasan Teori..............................................................................................
1.2 Hasil Pengamatan..........................................................................................
Bab III : Pembahasan..........................................................................................
Bab IV : Kesimpulan .........................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu fisika, pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar,
dan pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Aktivitas
mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan dalam
mempelajari berbagai fenomena yang sedang dipelajari. Sebelumnya ada baiknya jika
kita mengingat definisi pengukuran atau mengukur itu sendiri. Mengukur adalah
kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah disepakati.
Misalnya menghitung volume balok, maka harus mengukur untuk dapat mengetahui
panjang, lebar dan tinggi balok, setelah itu baru menghitung volume.
Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakteristik
suatu fenomena atau permasalahan secara kualintatik. Dan jika dikaitkan dengan proses
penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan
untuk mencari data-data yang mendukung. Dengan pengukuran ini kemudian akan
diperoleh data-data numeric yang menunjukan pola-pola tertentu sebagai bentuk
karakteristik dari permasalahan tersebut.
Pentingnya besaran dalam pengukuran, maka dilakukan praktikum ini yang
dapat membantu untuk memahami materi dasar-dasar pengukuran dengan langsung
mengoprasikan. Dalam mengamati suatu gejala tidak lengkap apabila tidak dilengkapi
dengan data yang didapat dari hasi pengukuran yang kemudian besaran-besaran yang
didapat dari hasil pengukuran kemudian ditetapkan sebagai satuan. Dengan salah satu
argument di atas, setelah dapat kita ketahui betapa penting dan dibutuhkannya aktivitas
pengukuran dalam fisika, untuk memperoleh hasil / d
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui koefisien kekentalan zat cair?
2. Bagaimana mengoperasikan dengan mengunakan metode pengukuran?
3. Bagaimana cara menentukan ketidakpastian hasil pengukuran ?
4. Bagaimana mengidentifikasi hasil pengukuran ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengoperasikan pengukuran berulang dengan menentukan
viskositas
2. Mahasiswa dapat menentukan ketidakpastian pada hasil pengukuran Berulang.
3. Mahasiswa dapat menghitung ketidakpastian pada hasil percobaan dari suatu
pengukuran yang akurat dan dapat dipercaya.
BAB II
ISI

1.1 Landasan Teori


Viskositas adalah gesekan internal fluida. Viskositas adalah alasan
diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang, tetapi juga
merupakan alasan mengapa dayung bisa bekerja. Efek viskositas merupakan hal
yang penting di dalam aliran fluida dalam pipa, aliran darah, pelumasan bagian
dalam mesin, dan contoh keadaan lainnya. (Young, Hugh D dkk., 2002)Istilah
viskositas umumnya digunakan untuk menjelaskan aliran fluida untuk menandakan
derajat gesekan internal pada fluida. Gesekan internal, atau gaya viskos, berkaitan
dengan hambatan yang dialami oleh dua lapisan fluida yang bersebelahan untuk
bergerak relatif satu terhadap yang lain. Viskositas menyebabkan sebagian energi
kinetik dari fluida berubah menjadi energi internal. (Serway, Raymond A. dan
Jewett, John W., 2009)
Koefisien kekentalan fluida yang dilambangkan dengan η didefinisikan sebagai
perbandingan dari tegangan geser terhadap laju perubahan regangan geser. (Herman
dan asisten, 2014)
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐺𝑒𝑠𝑒𝑟
Ƞ=𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐺𝑒𝑠𝑒𝑟

Satuan SI untuk η adalah Ns/m2 = Pa. S ( pascal. sekon ). Pada sistem cgs, satuan
tersebut adalah dyne. s/cm2 dan satuan ini disebut Poise ( P ). Viskositas sering
dinyatakan dalam sentipoise ( cP ), yang besarnya seperseratus poise. (Giancoli,
2001)
Viskositas air adalah 1,79 cP pada 0℃ dan 0,28 cP pada 100℃. Viskositas
minyak pelumas umumnya dari 1 sampai 10 P, dan viskositas udara pada 20℃
adalah 181 μP. (Young, Hugh D dkk., 2002)
Fluida yang mengalir dengan mudah seperti air atau minyak tanah, memiliki
viskositas yang lebih kecil daripada cairan kental seperti madu atau oli motor.
Viskositas seluruh fluida sangat tergantung pada suhu, bertambah untuk gas, dan
berkurang untuk cairan saat suhu meningkat. (Young, Hugh D dkk., 2002).
Laju juga sebanding dengan beda tekanan (𝑃1− 𝑃2 ) / L, dan berubah pangka empat jari
– jari R. Jika kita menggandakan R, laju aliran akan bertambah sesuai dengan faktor 16.
Hubungan yang lebih berguna pada aliran fluida viskos adalah pernyataan untuk gaya F
yang diberikan pada bola jari – jari yang bergerak dengan kecepatan v melalui fluida
dengan viskositas η. Ketika aliran laminar hubungannya sederhana:(Young, Hugh D dkk.,
2002)
F = -6πηrv
Persamaan diatas disebut hukum Stokes dan dalam penerapannya memerlukan beberapa
syarat sebagai berikut:(Herman dan asisten, 2014)
1. Ruang tempat fluida tidak terbatas (ukurannya jauh lebih besar dibandingkan ukuran
bola)
2. Tidak terjadi aliran turbulensi di dalam fluida
3. Kecepatan v tidak besar
Jika sebuah bola bergerak di dalam suatu fluida,
maka selain gaya gesekan zat cair dengan bola, ada gaya
lain yang bekerja yaitu gaya berat dan gaya Archimedes.
Dengan demikian, maka pada sebuah bola pejal yang
bergerak dalam zat cair yang kental akan mengalami
F F
tiga gaya tersebut yaitu:(Herman dan asisten, 2014)
A S
∑F=W+FA +FS
W Bila bola pejal telah mencapai kecepatan tetap,
maka resultan gaya tersebut akan sama dengan nol,
sehingga benda bergerak lurus beraturan. Besar
kecepatannya pada keadaan itu adalah:(Herman dan
asisten, 2014)
2r2 g(ρ-ρ0 )
v=

Dengan, g= percepatan gravitasi (m/s2)


ρ= massa jenis bola pejal (kg/m3)
ρ0 = massa jenis zat cair (kg/m3)
1.2 Hasil Pengamatan

Massa Jenis S(m) t(s) V(m/s) Ƞ(pa.s)


Cairan
0,375 0,41 0,91
Minyak 0,375 0,42 0,89
Goreng 0,375 0,47 0,80
0,375 0,40 0,94
0,375 0,34 1,10
0,35 O,58 0,60
0,35 0,68 0,51
Oli 0,35 0,79 0,44
0,35 0,53 0,66
0,35 0,71 0,49

Minyak goreng
𝑅 2 =(4,185.10−3 𝑚)2 =1,7551x10−5 𝑚2
𝜌𝑏 = 6557,38 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌𝑓 = 800 𝑘𝑔/𝑚3

v=0,91 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,91)
= 0,24 Pa.s

v=0,89 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,89)
= 0,25 Pa.s

v=0,80
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,80)
= 0,27 Pa.s

v=0,94 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,94)
= 0,23 Pa.s

v= 1,10 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(1,10)
= 0,20 Pa.s

Oli
𝑅 2 =(4,185.10−3 𝑚)2 =1,7551x10−5 𝑚2
𝜌𝑏 = 6557,38 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌𝑓 = 800 𝑘𝑔/𝑚3

v=0,60 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,60)
= 0,36 Pa.s

v=0,51 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,51)
= 0,43 Pa.s

v=0,44 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,44)
= 0,50 Pa.s

v= 0,66 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,66)
= 0,33 Pa.s

v= 0,49 m/s
-5
2(1,7551x10 m2 )9,8(6557,38 -800 )
ƞ=
9(0,49)
= 0,45 Pa.s
Analisis Data Koefisien Viskositas Minyak Goreng
0,24+0,25+0,27+0,23+0,20
Ƞ= 5

Ƞ=0,238 Pa.s

∑ Ƞ2 =0,0576+0,0625+0,0729+0,0529+0,04

= 0,2859

(∑ Ƞ)2=1,4161

1 5(0,2859)−1,4161
∆ƞ=5 √ 5−1

1 1,4295−1,4161
=5 √ 4

=3,66 x 10−4

3,62 x 10−4
Ketidakpastian relatif = x100%
0,238

= 1,52 %

Hasil Pengukuran
Ƞ= (0,238±3,66 x 10−4 )

Analisis Data Koefisien Viskositas OLI

0,36+0,43+0,50+0,33+0,45
Ƞ= 5

Ƞ=0,414 Pa.s

∑ Ƞ2 =0,1296+0,1849+0,25+0,1089+0,2025
= 0,8759

(∑ Ƞ)2=4,2849
1 5(0,8759)−4,2849
∆ƞ=5 √ 5−1

1 0,0946
=5 √ 4

=0,0307

0,0307
Ketidakpastian relatif = 0,414 Pa.sx100%

= 7,2%

Hasil Pengukuran
Ƞ= (0,41 ±0,03)
Bab III
Pembahasan

Viskositas dalah sutu ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar
kecilnya gesekan intenal fluida. Viskositas fluida berhubugan dengan gaya gesek antar
lapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati lapisan yang lain. Pada zat cair
viskositas disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul, sedangkan pda ga viskositas
muncul karena tumbukan antara molekul. Viskositas dapat dipengaruhi oleh tekanan.
Dimana, jika suhu naik viskositas zat cair turun, sedangkan viskositas zat gas akan naik.
Kehadiran zat lain yang diman contoh nya penambahan gula tebu meningkatan
viskositas air, ukuran da berat molekul yang dimana viskositas naik dengan naiknya
berat molekul, ikatan antar molekul yang artinya viskositas air naik dengan adanya
ikatan hirogen.
Pada percobaan yang telah dlakukan ini telah diperoleh nilai koefisien rata-rata
dari minyak goreng adalah sebesar 0,238 Paa.s dengan ketidakpastian ±3,66 x 10−4
Pa.s. Sedangkan untuk oli nilai kofisien rata-rata dari oli adalah sebesar 0,41 Pa.s
dengan ketidakpastian ± 0,03 Pa.s. Hasil ini berbeda jauh dari teori, dimana pada teori
besar koefisien viskositas rata-rata untuk minyak goreng sebesar 1,5 pa.s dan oli sebesar
200x10−3 Pa.s. Semu percobaan untuk koefisien kekentalan zat cair diukur pada suhu
ruangan yaitu 27ºC Perbedaan ini disebabkan oleh beberapaa banyak faktor yaitu
ketinggian cairan didalam tabung ,kurang tepat nya dalam pengukuran waktu, massa
bola pejal, tekanan, suhu,jari-jari bola pejal dan sisa zat yang menempel pada bola pejal.
Bab IV
KESIMPULAN

Dari percobaan ini telah dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan suatu
nilai pengukuran. Metode pengukuran dapat diaplikasikan, contohnya untuk
menentukan koefisien Viskositas telah diperoleh untuk minyak goreng sebesar sebesar
0,238 Paa.s dengan ketidakpastian ±3,66 x 10−4 Pa.s 0,41 Pa.s dengan
ketidakpastian ± 0,03 Pa.s.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Halliday, Resnick dan Walker. 2010 ( terjemahan tim Pengajar Fisika ITB ). Fisika
Dasar Jilid 1 Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga
Herman dan asisten. 2014. PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR. Makassar :
Laboratorium Fisika Dasar.
Serway, Raymond A. dan Jewett, John W. 2009. FISIKA untuk Sains dan Teknik.
Jakarta: Salemba Teknika
Young, Hugh D dkk. 2002. FISIKA UNIVERSITAS Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai