7.8.1.b.c.pedoman Penyluhan Kesehatan
7.8.1.b.c.pedoman Penyluhan Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan.
Pelayanan pendidikan pasien merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan
yang tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan terjadinya n
penyakit/pencegahan sedini mungkin. Upaya peningkatan pendidikan pasien ditujukan untuk
menunjang pelayanan dasar, sehingga pasien tahu dan mengerti tentang penyakit yang diderita
Dengan semakin meningkatnya jumlah pasein, maka diperlukan peningkatan pelayanan
kesehatan termasuk penyuluhan dalam gedung, baik yang diselenggarakan di rawat jalan maupun
rawat inap.
Yang dimaksud dengan promosi kesehatan di dalam gedung adalah promosi kesehatan
yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik,
ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, dan halaman puskesmas, kegiatan promosi kesehatan
di dalam gedung puskesmas dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan
puskesmas.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Puskesmas perlu dibuat standar
pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan
yang diberikan ke pasien baik rawat jalan maupun rawat inap di puskesmas sulang
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan pasien di
Puskesmas Sulang harus berdasarkan standar pelayanan yang ada di Puskesmas Sulang.
1
B. Ruang Lingkup
C. BATASAN OPRASIONAL
1. Di tempat pendaftaran
Kegiatan promosi kesehatan di tempat pendaftaran dapat dilakukan dengan
penyebaran informasi melalui media seperti poster, leaflet, selebaran yang dapat
dipasang/ diletakkan di depan loket pendaftaran
_ Informasi kesehatan yang menjadi isu pada saat itu
_ Peraturan kesehatan seperti larangan merokok, dilarang meludah sembarangan,
membuang sampah pada tempatnya dll
2
secara teratur), pentingnya minum FE pada ibu hamil dan pentingnya
imunisasi pada bayi
5. Di ruang rawat inap
a. Menggunakan lembar balik atau foto
b. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) dengan cara dipinjamkan ke pasien,
c. Penyuluhan kelompok bagi keluarga pasien dengan metode yang bersifat
menghibur seperti permainan simulasi,dan menggunaka media poster atau
standing banner, penyuluhan kelompok didalam ruangan juga bisa
menggunakan laptop,LCD, dan layar untuk menayangkan gambar atau film
d. Pemanfaatan ruang tunggu dengan pemasangan poster , penyediaan boks
leaflet
e. Pendekatan keagamaan dengan mengajak pasien untuk berdoa
6. Di ruang Laborat
Petugas laborat juga bisa memberikan penyuluhan mengenai penyakit pasien
tentang hasil pemeriksaan, meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung dan para
pengantarnya akan pentingnya melakukan pemeriksaan laboratorium melalui
pemasangan poster dan penyediaan leaflet yang bisa dibawa pulang
8. Di Ruang obat
a. Meningkatkan kesadaran tentang manfaat obat generik, kedisiplinan dan
kesabaran dalam penggunaan obat sesuai petunjuk dokter
b. Pemasangan poster dan penyediaan leaflet tentang informasi kesehatan.
9. Tempat pembayaran
Penyampaian salam hangat dan ucapan selamat jalan semoga cepat sembuh
10. Tempat parkir, taman dan dinding atau pagar pembatas kawasan puskesmas.
Promosi kesehatan berupa pemasangan baliho /billboard di area lapangan atau
tempat- tempat tertentu asal tidak merusak keindahan gedung
3
D. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 / Menkes / SK / VI / 1993 tentang
berlakunya Standar Pelayanan di Rumah Sakit
3. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
4. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5. Kepmenkes RI No. 585/MENKES/V/2007
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
B. Distribusi Ketenagaan
5
Yang Bertugas : Dokter Jaga Dokter umum, Perawat Jaga, Bidan Jaga Administrasi,
Petugas Laborat, Sopir
Dari smua Tenaga Kesehatan yang bertugas di Puskesmas baik rawat jalan maupun
rawat inap berkewajiban memberikan penyuluhan pada smua pengunjung Puskesmas (baik
Pasien maupun keluarga pasien yang mengantar/yang membesuk
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Standar Fasilitas.
I. Standar fasilitas sarana dan prasarana promosi kesehatan puskesmas minimalnya adalah
a. Flipchart dan stand
b. Over head projector (OHP)
c. Ampliffier dan wireless microphone
d. Camera foto
e. Megaphone/ public address system
f. Portable generator
g. Papan informasi
h. Media peraga
- Lembar balik ( flashcards)
- Poster
- Gambar- gambar atau model anatomi
- Brosur (leaflet) yang bisa dibawa oleh pasien
B. Peralatan
1. Standrat peralatan yang terpasang dirawat jalan Puskesmas Sulang untuk menunjang
pengetahuan pasien tentang kesehatan diantaranya :
a. Banner tentang penyuluhan kesehatan
b. Alur pelayanan puskesmas
c. Jenis pelayanan puskesmas.
d. Denah poliklinik.
e. Grafik kunjungan pasien rawat jalan.
f. Daftar nama petugas jaga poliklinik.
g. Informasi masalah kesehatan yang menjadi masalah pada saat itu.
h. Daftar komitmen seluruh petugas puskesmas.
i. Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok, membuang sampah pada tempatnya
dan lain-lain
7
b. Tanda larangan parkir dan lokasi parkir.
c. Alur pelayanan puskesmas
d. Jenis pelayanan puskesmas UGD, VK dan Rawat inap.
e. Denah Ruangan rawat inap .
f. Grafik kunjungan pasien rawat inap.
g. Daftar nama petugas jaga UGD, VK dan Rawat Inap.
h. Alat pemadam api ringan (APAR)
i. Informasi masalah kesehatan yang menjadi masalah pada saat itu.
j. Daftar komitmen seluruh puskesmas.
k. Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok, membuang sampah pada tempatnya
dan lain-lain
8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
PENDIDIKAN PASIEN DALAM GEDUNG
Adapun jenis informasi yang disediakan baik di rawat jalan, rawat inap dan pustu
Puskesmas Sulang yaitu :
1. Barner tentang penyuluhan kesehatan.
2. Tanda larangan parkir dan lokasi parkir.
3. Alur pelayanan puskesmas
4. Jenis pelayanan puskesmas Rawat Jalan, UGD, VK dan Rawat inap.
5. Denah Ruangan Rawat Jalan, Rawat Inap.
6. Grafik kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan
7. Daftar nama petugas jaga Rawat Jalan, UGD, VK dan Rawat Inap.
8. Alat pemadam api ringan (APAR)
9. Informasi masalah kesehatan yang menjadi masalah pada saat itu.
10. Daftar komitmen seluruh petugas puskesmas.
11. Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok, membuang sampah pada tempatnya
dan lain-lain
9
4. Petugas menjelaskan jenis ruangan rawat inap,
5. Petugas menjelaskan tentang jenis pelayanan,
6. Petugas menjelaskan tentang jadwal pelayanan,
7. Peyugas menjelaskan tentang proses rujukan,
8. Petugas menjelaskan tentang ketersediaan tempat tidur,dll
9. Petugas menanyakan kembali pada pasien, apakah pasien sudah paham dengan
penjelasan petugas,
10. Petugas melanjutkan pelayanan pada pasien tersebut sesuai dengan kebutuhannya,
e. Petugas menjelaskan supaya selalu membawa kartu berobat kepada pasien dan
keluarganya yang membutuhkan pelayanan kesehatan di Puseksmas Sulang.
f. Petugas menjelaskan hak – hak apa saja yang diperoleh pasien antara lain :
10
8) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya
9) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
10) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
11) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
12) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
13) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas
14) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap
dirinya
g. Pasien menyelesaikan administrasi pendaftaran
1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk mengambil nomor urut
dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu,
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan mendaftarkan
pasien,
3. Petugas menyerahkan rekam medis pada unit pelayanan yang dituju,
4. Petugas pada unit pelayanan memeriksa pasien,
5. Petugas pada unit pelayanan merujuk pasien ke unit terkait sesuai dengan
kebutuhan pasien jika memerlukan pemeriksaan penunjang,
6. Petugas menegakkan diagnosis dan membuat resep untuk pasien rawat jalan, dan
memberikan inform consent untuk pasien rawat inap, setelah petugas dalam unit
pelayanan tersebut menerima hasil pemeriksaan penunjang,
7. Petugas meminta pasien menyerahkan resep pada bagian obat,
11
8. Petugas pada bagian obat menerima resep dan menyiapkan obat,
9. Petugas memberikan obat pada pasien dan menjelaskan prosedur
mengkonsumsinya jika pasien merupakan pasien rawat jalan,
10. Petugas berkoordinasi dengan petugas rawat inap untuk mempersiapkan
perawatan selanjutnya. Jika pasien merupakan pasien rawat inap,
e. Penyuluhan Dalam Asuhan
9. Petugas mempersilakan pasien untuk bertanya jika ada yang perlu ditanyakan
12
10. Petugas menanyakan apakah pasien perlu penjelasan lagi
g. Keselamatan Pasien
13
BAB V
LOGISTIK
4 Camera foto 1
6 Portable generator
7 Papan informasi
- Lembar balik ( flashcards)
- Poster
- Gambar- gambar atau model anatomi
- Brosur (leaflet) yang bisa dibawa oleh pasien
- Daftar komitmen
14
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
Asesmen resiko
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
Pelaporan dan analisis insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
B. Tujuan
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
15
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN ( KTD )
ADVERSE EVENT :
Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan
medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
KESALAHAN MEDIS
Medical Errors:
Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien
KEJADIAN SENTINEL
Sentinel Event :
Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya dipakai
untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima, seperti : operasi pada
bagian tubuh yang salah.
Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi ( seperti, amputasi
pada kaki yang salah ) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan
adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
16
C. TATA LAKSANA
a. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
b. Melaporkan pada dokter jaga IGD
c. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
d. Mengobservasi keadaan umum pasien
e. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “ Pelaporan Insiden
Keselamatan”
17
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
I. Pendahuluan
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global.Ancaman penyebaran HIV menjadi lebih
tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejal.Setiap hari ribuan anak berusia
kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV.Dari
keseluruhan kasus baru 25% terjadi di Negara - negara berkembang yang belum mampu
menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang
sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara
langsung ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan
dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelingdung,
pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum
dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).
Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan
pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data PMI angka
kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka
kesakitan hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua
penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak memberikan gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan untuk
mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari
penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui “ Kewaspadaan
Umum “ atau “Universal Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial
yang terus menjadi ancaman bagi “Petugas Kesehatan”.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai
resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
II. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi
diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
18
III. Tindakan yang beresiko terpajan
a. Cuci tangan yang kurang benar.
b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.
d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.
e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
19
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu yang digunakan di Puskesmas Sulang dalam memberikan pendidikan dan
penyuluhan pasien adalah :
1. Pendidikan pasien rawat inap mengenai hak dan kewajiban pasien mencapai 90%
2. Penyuluhan gizi pasien rawat inap dengan diagnosis DM mencapai 90%
3. Penyuluhan gizi anemia untuk ibu hamil poli rawat jalan KIA mencapai 90%
Dalam pelaksanaan indikator mutu menggunakan kurva harian dalam format tersendiri
dan dievaluasi serta dilaporkan setiap 3 bulan pada panitia mutu.
20
BAB IX
PENUTUP
A. SIMPULAN
Demikian pedoman pendidikan dan penyuluhan kesehatan ini dibuat diperuntukkan bagi
semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien baik rawat
jalan maupun rawat inap di Puskesmas Sulang. Pelayanan pasien di Puskesmas Sulang harus
dilakukan berdasarkan standar pelayanan yang ada.
B. SARAN
Pedoman pendidikan dan penyuluhan ini masih jauh dari kesempurnaan. Berbagai saran
diperlukan untuk perbaikan pedoman ini. Perbaikan dilakukan jika memang diperlukan untuk
3 tahun mendatang.
21
22