Anda di halaman 1dari 9

Golongan IA

Unsur-unsur golongan IA disebut juga unsur-unsur logam alkali. Unsur-unsur


golongan alkali semuanya bersifat logam yang sangat reaktif. Kereaktifan unsur-
unsur alkali disebabkan memiliki energi ionisasi kecil sehingga cenderung
melepaskan elektron valensinya dan membentuk suatu kation bermuatan +1.
Beberapa sifat unsur golongan IA dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Unsur-unsur golongan ini hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam
pembentukan ikatan logam. Oleh karena itu, logam ini mempunyai energi kohesi yang kecil yang
menjadikan logam golongan ini lunak. Contohnya logam natrium yang lunak sehingga dapat
diiris dengan pisau. Hal ini juga mengakibatkan makin berkurangnya titik leleh dan titik didih
unsur-unsur alkali.

Unsur-unsur alkali adalah reduktor kuat. Kekuatan reduktor dapat dilihat dari potensial
elektrode. Unsur-unsur alkali dapat melarut dalam cairan amonia. Larutan encer logam alkali
dalam amonia cair berwarna biru. Larutan ini adalah penghantar listrik yang lebih baik daripada
larutan garam. Daya hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam murni.

Semua logam Alkali tergolong logam yang lunak kira-kira sekeras karet penghapus, dapat diiris dengan
pisau dan ringan (massa jenis li, Na, dan K kurang dari 1 g/cm3). Logam Alkali memiliki 1 elektron valensi
yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling reaktif, dapat terbakar di udara,
dan bereaksi hebat dengan air. Dari Litium ke Sesium reaksi dengan air bertambah dahsyat. Litium
bereaksi agak pelan, tetapi natrium bereaksi dengan disertai terbentuknya api dan ledakan, sementara
yang lainnya bereaksi dengan lebih dahsyat lagi. Oleh karena kereaktifannya dengan air dan udara,
logam alkali biasa disimpan dalam kerosin (minyak tanah).

Sifat Fisik

1. Umumnya logam Alkali sifatnya beraturan


2. dari atas ke bawah jari-jari atom dan massa jenis (rapatan) bertambah
3. titik leleh dan titik didih berkurang
4. energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang
5. Potensial elektroda dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali Litium karena
potensial elektrodenya paling besar
Sifat Li Na K Rb Cs
Nomor atom 3 11 19 37 35
Konfigurasi elektron 2s1 3s1 4s1 5s1 6s1
Massa atom relatif (Ar) 6,941 22,9898 39,102 85,4678 132,905
Titik leleh (K) 454 371 336 312 302
-3
Kerapatan (gcm ) 0,53 0,97 0,86 1,59 1,90
-1
Entalpi peleburan (kJmol ) 3,01 2,59 2,30 2,18 2,09
Titik didih (K) 1.604 1.163 1.040 975 960
-1
Entalpi penguapan (kJ mol ) 133 90 77,5 69,1 65,9
Energi ionisasi pertama (kJ mol-1) 519 498 418 401 376
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7
Jari-jari kovalen (pm) 134 154 196 211 225
Jari-jari ion (M+) (pm) 60 95 133 148 169
Potensial elektrode standar (V) - 3,02 - 2,71 - 2,93 - 2,93 - 2,92
-1
Entalpi hidrasi M+ (kJmol ) - 519 - 407 - 322 - 301 - 276
-1 2 -1
Daya hantar molar (ohm cm mol ) 38,7 60,1 73,5 77,8 77,3
Jumlah isotop di alam 2 1 3 2 1
Sumber: Kimia Unsur

Sifat Kimia

1. Golongan logam yang paling mudah melepas elektron (sangat reaktif)

Unsur-unsur alkali sangat reaktif atau mudah bereaksi dengan unsur lain karena mereka
mudah melepaskan elektron terluarnya. Di udara, unsur-unsur ini akan bereaksi dengan oksigen
atau air. Oleh karena itu, unsur ini biasanya disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang
inert. Unsur alkali tidak ada yang terdapat di alam dalam bentuk unsurnya, biasanya bergabung
dalam mineral yang larut dalam air, misal NaCl (natrium klorida). Unsur alkali terdapat dalam
senyawaan alam sebagai ion uni-positif (positif satu).

2) Sifat Logam

Sifat logam unsur alkali dari atas ke bawah pada tabel periodik cenderung bertambah. Sifat ini
terkait dengan kecenderungan atom unsur alkali melepas elektron.

3. Logam Alkali memiliki energi ionisasi relatif rendah

4. Dari atas ke bawah energi ionisasi semakin rendah sedangkan kereaktifan logam alkali meningkat

5. Hampir semua senyawa logam Alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air

3) Reaksi-reaksi pada logam alkali

Reaksi-reaksi pada logam alkali adalah seperti berikut.

a) Reaksi antara logam-logam alkali dan oksigen menghasilkan oksida (M2O), peroksida (M2O2),
dan superoksida (MO2).

Perhatikan reaksi berikut.

4M + O2 → 2M2O
2M + O2 → M2O2
M + O2 → MO2
b) Reaksi logam alkali (M) dengan unsur-unsur halogen N, S, P, dan H2.

Perhatikan reaksi berikut.

2M + Cl2 → 2MCl
6M + N2 → 2M3N
2M + S → M2S
3M + P → M3P
2M + H2 → 2MH

Litium merupakan unsur yang dapat bereaksi secara langsung dengan nitrogen.

c) Reaksi dengan air

2M + 2H2O → 2MOH + H2

Jika unsur alkali direaksikan dengan air maka litium bereaksi lambat, sedangkan natrium meleleh
dan logam lain menyala.

d) Reaksi dengan asam encer

2M + 2H+ → 2M+ + H2

e) Reaksi dengan gas amonia pada suhu 400 °C

2M + 2NH3 → 2MNH2 + H2

f) Reaksi dengan aluminium klorida dengan pemanasan

3M + AlCl3 → 3MCl + Al

4) Logam-logam alkali memberikan warna nyala yang khas, misalnya Li (merah), Na (kuning),
K (ungu), Rb (merah), dan Cs (biru/ungu).

Semua unsur alkali bewarna putih. Pada suhu kamar, semua unsur alkali
berwujud padat kecuali cesium yang berwujud cair. Natrium adalah logam yang
bersifat lunak sehingga dapat dipotong dengan pisau. Unsur kalium lebih lunak
dari natrium. Logam litium, natrium dan kalium memiliki massa jenis lebih kecil
dari massa jenis air yaitu kurang dari 1,0 g/cm3 sehingga ketiga logam tersebut
akan terapung di atas air, tetapi ketiga logam ini sangat reaktif terhadap air dan
bereaksi sangat dahsyat yang disertai nyala api. Perhatikan gambar berikut.
Kereaktifan logam alkali dengan air menjadi lebih dahsyat dari atas ke bawah
dalam tabel periodik. Sepotong logam litium jika ditambahkan ke dalam air akan
bereaksi dengan air disertai nyala api. Kalium bereaksi lebih dahsyat lagi yang
disertai ledakan dan nyala bewarna ungu.

Kurang Reaktif
Li ↓
Na ↓

K ↓
Rb ↓
Cs
Lebih Reaktif

Logam alkali bereaksi dengan oksigen dari udara membentuk oksida logam alkali,
seperti Li2O (litium oksida), Na2O2 (natrium peroksida) dan KO2 (kalium peroksida).
Li2O padatan bewarna putih, Na2O2 padatan bewarna putih-kekuningan dan
KO2 bewarna kuning-jingga.

Ketika dibakar di udara, semua logam alkali menghasilkan nyala dengan warna
yang khas. Uji nyala dapat digunanakan untuk mengidentifikasi keberadaan
senyawa yang tidak diketahui. Warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur golongan
IA adalah seperti pada gambar berikut:
Warna Nyala Unsur Logam Alkali

Unsur Warna Nyala


Litium Merah Jingga
Natrium Kuning keemasan
Kalium Ungu
Rubidium Merah
Cesium Biru
GOLONGAN IIA

Unsur-unsur golongan IIA disebut juga dengan logam alkali tanah. Unsur
golongan ini cukup reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan unsur-
unsur logam alkali. Logam alkali tanah memiliki energi ionisasi yang cukup rendah
sehingga mudah melepaskan kedua elektron valensinya membentuk kation
bermuatan positif +2.
Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif. Hal itu berkaitan
dengan elektron valensinya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan tambahan 1 elektron untuk
mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama,
walaupun kereaktifannya berbeda. Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita sebut garam,
seperti NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu pula, unsur golongan VIA disebut halogen artinya
pembentuk garam. Kereaktifan unsur halogen berkurang dari F ke I. Semua unsur halogen (golongan
VIIA) berupa molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2), berwarna dan bersifat racun. Fluorin berwarna kuning
muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarana merah, dan uap iodin berwarna ungu (iodin
padat berwarna hitam). Halogen atau senyawanya banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sifat kimia unsur alkali tanah sama dengan sifat kimia unsur alkali. Unsur alkali tanah terdapat
dalam alam sebagai ion dipositif (positif dua). Kalsium, stronsium, dan barium memiliki sifat
yang serupa, namun magnesium dan berelium berbeda dengan ketiga unsur tersebut yaitu kurang
aktif. Semua unsur alkali tanah merupakan penyumbang elektron. Unsur alkali tanah tergolong
reduktor yang kuat.

Unsur alkali tanah mudah bereaksi dengan unsur non logam membentuk senyawa ion misal
halida, hidrida, oksida, dan sulfida. Unsur alkali tanah, kecuali berelium dan magnesium bereaksi
dengan air.

Sifat Fisik

Sifat Be Mg Ca Sr Ba
Nomor atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi elektron 2s2 3s2 4s2 5s2 6s2
Massa atom relatif (Ar) 9,01216 34,305 40,08 87,62 137,34
Titik leleh (K) 1.553 924 1.124 1.073 1.123
Kerapatan (gcm-3) 1,86 1,74 1,55 2,54 3,59
Entalpi peleburan (kJmol-1) 11,6 9,0 8,0 9,2 7,7
Titik didih (K) 3.040 1.380 1.710 1.650 1.910
Entalpi penguapan (kJmol-1) 293 129 150 139 151
Energi ionisasi pertama (kJmol-1) 900 740 590 548 502
Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
Jari-jari kovalen (pm) 90 130 174 192 198
Jari-jari ion (M+) (pm) 3 65 99 113 135
Potensial elektrode standar (V) -1,70 -2,34 - 2,87 - 2, 89 - 2,90
Entalpi hidrasi M+ (kJmol-1) -2981 - 2082 - 1760 - 1600 - 1450
Daya hantar molar (ohm-1cm2 mol-1) 90,0 106,1 119,0 118,9 127,2
Jumlah isotop di alam 1 3 6 4 7
Kurang Reaktif
Be ↓
Mg ↓

Ca ↓
Sr ↓
Ba
Lebih Reaktif

Seperti halnya logam alkali, logam alkali tanah juga memberikan warna nyala yang
khas. Warna nyala senyawa logam alkali tanah ini dapat digunakan untuk
identifikasi awal adanya logam alkali tanah dalam suatu bahan. Warna yang
dihasilkan oleh unsur-unsur golongan IIA adalah seperti pada gambar berikut:

Warna Nyala Unsur Logam Alkali Tanah

Unsur Warna Nyala


Berilium Putih
Magnesium Putih cemerlang
Kalsium Merah bata
Stronsium Merah Crimson
Barium Hijau Apel

Karena warna nyala logam alkali tanah yang terang dan berwarna warni, garam-
garam alkali tanah sering dipakai sebagai bahan kembang api.

Anda mungkin juga menyukai