Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

ANALISIS KASUS

Dari hasil anamnesis didapatkan pasien mengeluh badan yang makin terasa lemas sejak
 3 hari SMRS. Keluhan juga disertai pandangan berkunang – kunang, memar, bintik – bintik
perdarahan pada tubuh. Pasien sudah mengeluhkan badan lemas sejak  1 tahun SMRS yang
disertai pandangan berkunang – kunang, memar, bintik – bintik perdarahan pada tubuh
kemudian pasien berobat ke RSMH dan didiagnosis anemia aplastik. Pasien pernah menerima
transfusi sebanyak 2 kantung darah.
Perdarahan merupakan manifestasi klinis yang sering ditemukan pada pasien anemia
aplastik dikarenakan rendahnya kadar trombosit dalam darah.. Selain itu pasien juga dapat
mengeluhkan badan lemas, pusing, pandangan berkunang-kunang, dan demam. Pada pasien
anemia aplastik terjadi kerusakan sel induk hematopoetik dimana sel-sel pembentuk eritroid,
myeloid, dan megakaryositik sangat berkurang jumlahnya, yang kemudian hal ini akan
menganggu proses dari pembentukan sel-sel darah. Selain itu proses imunologik dan adanya
kerusakan lingkungan mikro dari sumsum tulang juga dapat menyebabkan terganggunya
proses hematopoetik sehingga akan ditemukan anemia, leukopenia, dan trombositopenia.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit ringan, dengan
kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20x/menit. Pada
pemeriksaan kepala ditemukan konjungtiva palpebra yang anemis pada mata kanan dan kiri..
pada tubuh pasien terdapat memar, bintik – bintik perdarahan pada tubuh. Pada pemeriksaan
leher, thoraks, jantung dan abdomen dalam batas normal.Di ekstremitas atas dan bawah
ditemukan palmar dan plantar pucat, hal ini juga dapat disebabkan oleh rendahnya sel darah
merah pada pasien.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin ditemukan peningkatan pada jumlah
hemoglobin (7,3 g/dL) yang menandakan adanya anemia, penurunan leukosit 3430 /mm3
menandakan adanya leukopenia,dan penurunan jumlah trombosit (14.000/µL) menandakan
adanya trombositopenia. Ditemukan pula penurunan jumlah RBC (2,42 x106/mm3),
hematokrit (20%), dan neutrophil (48%) dibawah nilai normal. Pemeriksaan penunjang
lainnya yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan sumsum tulang seperti pada kasus pasien
pernah dilakukan pemeriksaan BMP ± 1 tahun yang lalu dengan hasil anemia aplastik.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adanya hipoplasia atau aplasia jaringan hemopoetik
dengan penggantian oleh sel lemak pada susmsum tulang. Selain untuk penengakkan
diagnosis pemeriksaan ini juga dapat digunakkan untuk menentukan derajat penyakit anemia
aplastik dengan melihat nilai selularitas sumsum tulang.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik serta ditunjang oleh pemeriksaan lain, pada
pasien ini didiagnosis dengan Anemia Aplastik serta didiagnosis banding dengan leukimia
akut dan idiopatik trombositopenik Purpura. Kemudian pasien ditatalaksana dengan
mengedukasi pasien bahwa penyakit yang diderita adalah suatu penyakit berat dapat
berkomplikasi.Memberikan edukasi mengenai tanda-tanda anemia dan faktor-faktor pencetus
yang dapat menimbulkan keluhan pada pasien, serta untuk rutin kontrol ke dokter atau rumah
sakit agar dapat memantau penyakitnya dan segera dilakukan penanganan yang tepat.Pasien
juga diberikan terapi metilprednisolon 8 mg / 8 jam PO sebagai terapi imunosupresif. Asam
folat 1 mg / 8 jam PO. Neurodex 500 mg / 24 jam PO.Prognosis pasien ini bergantung dari
derajat penyakit anemia aplastik yang diderita pasien dan juga dipengaruhi oleh respon tubuh
terhadap pengobatan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai