ketentuan dalam ISA terkait dengan proses penerimaan dan pelanjutan atas perikatan audit
Perikatan (engagement) adalah kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan
perjanjian. Dalam perikatan audit, klien yang memerlukan jasa auditing mengadakan suatu
ikatan perjanjian dengan auditor. Dalam ikatan perjanjian tersebut, klien menyerahkan
pekerjaan audit atas laporan keuangan kepada auditor dan auditor sanggup untuk melaksanakan
pekerjaan audit tersebut berdasarkan kompetensi profesionalnya. Seorang auditor tidak
diwajibkan untuk melaksanakan audit laporan keuangan untuk setiap entitas yang memintanya.
Dalam menerima suatu perikatan, seorang auditor memiliki tanggung jawab professional
terhadap masyarakat, klien, dan anggota profesi akuntan publik lainnya. Auditor harus menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan dengan mempertahankan indepedensi,
integritas, dan objektivitas. Kepentingan klien harus dipenuhi dengan kompetensi dan
perhatian professional. Dan untuk meningkatkan reputasi profesi dan kemampuannya untuk
melayani masyarakat. Oleh karena itu, keputusan untuk menerima klien audit baru atau
melanjutkan hubungan dengan klien yang telah ada tidak boleh di anggap remeh. Pentingnya
keputusan ini direfleksikan dengan memasukkan keputusan untuk menerima dan
mempertahankan klien sebagai suatu elemen pengendalian mutu bagi kantor akuntan publik.
Auditor perlu berhati-hati dalam menentukan apakah klien dapat diterima. Tanggung jawab
hukum dan profesional kantor akuntan publik menyatakan bahwa klien yang tidak memiliki
integritas dapat menyebabkan permasalahan yang serius dan merugikan.
B.cara auditor memperoleh perikatan audit beserta permasalahan etika dan pernyataan
independensi atasnya.
C. Mampu mengaitkan proses memahami entitas bisnis klien dengan keputusan penerimaan
dan pelanjutan perikatan audit
Pemahaman yang menyeluruh atas bisnis dan industri klien dan pengetahuan atas operasional
perusahaan merupakan hal yang penting untuk melakukan audit dengan memadai. Standar
kedua pekerjaan lapangan menyatakan : Auditor harus mendapatkan pemahaman yang
memadai atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalianinternalnya, untuk menilai
resiko salah saji material dalam laporan keuangan, baik disebabkan karena kesalahan atau
kecurangan, dan untuk merancang sifat waktu dan keluasan prosedur audit yang lebih lanjut.
Sifat bisnis dan industri klien memengaruhi risiko bisnis klien dan risiko salah saji material
dalam laporan keuangan. Auditor mempertimbangkan beberapa faktor yang telah
meningkatkan pentingnya pemahaman atas bisnis dan industri klien dengan menggunakan
suatu pendekatan sistem strategis untuk memahami bisnis klien. Beberapa faktor tersebut
diantaranya, yaitu :
D. Surat Perikatan
Surat perikatan audit dibuat oleh auditor untuk kliennya yang berfungsi untuk
mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penunjukan oleh klien, tujuan
dan lingkup audit, lingkup tanggung jawab yang dipikul oleh auditor bagi kliennya,
kesepakatan tentang reproduksi laporan keuangan auditan, serta bentuk laporan yang akan
diterbitkan oleh auditor. Surat perikatan dapat dapat mempengaruhi tanggung jawab hokum
terhadap klien.
Isi Pokok Surat Perikatan Audit:
a. Tujuan audit atas laporan keuangan.
b. jawab manajemen atas laporan keuangan.
c. Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-undang, peraturan, pernyataan dari badan
profesional yang harus dianut oleh auditor.
d. Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor untuk
menyampaikan hasil perikatan.
e. Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan kecurangan
material tidak akan terdeksi.
f. Pengaturan reproduksi laporan keuangan auditan.
g. Kesanggupan auditor untuk menyampaikan informasi tentang kelemahan signifikan
dalam pengendalian intern yang ditemukan oleh auditor dalam auditnya.
h. Akses keberbagai catatan, dokumentasi dan informasi lain yang diharuskan dalam
kaitannya dengan audit.
i. Dasar yang digunakan oleh auditor untuk menghitung fee audit dan pengaturan
penagihannya.
Auditor dapat pula memasukkan hal berikut ini dalam surat perikatan auditnya:
a. Pengaturan berkenaan dengan perencanaan auditnya.
b. Harapan untuk menerima penegasan tertulis dari menajemen tentang representasi yang
dibuat dalam hubunganya ddengan audit.
c. Permintaan kepada klien untuk menegaskan bahwa syarat-syarat perikatan telah sesuai
dengan membuat tanda penerimaan surat perikatan audit.
d. Penjelasan setiap surat atau laporan yang diharapkan oleh auditor untuk diterbitkan bagi
kliennya.
Faktor-faktor yang menyebabkan auditor untuk memutuskan pengiriman surat perikatan audit
baru:
a. Adanya petunjuk bahwa klien salah paham mengenai tujuan dan ruang lingkup audit.
b. Adanya syarat-syarat perikatan yang direvisi atau khusus.
c. Perubahan manajemen yang terjadi akhir-akhir ini.
d. Perubahan signifikan dalam sifat dan ukuran bisnis klien.
e. Persyaratan hukum.
E. pengimplementasian prosedur pengendalian mutu yang harus ada pada saat perikatan
dilakukaan beserta proses monitoringnya