Anda di halaman 1dari 2

Kronologi Kasus Pembobolan Dana Nasabah Citibank

Kasus pembobolan dana nasbah Citibank senilai Rp40 miliar oleh Inong Malinda alias Melinda
Dee yang menjabat Relationship Manager Citigold di bank tersebut merupakan salah satu kasus
hukum paling banyak menyita perhatian masyarakat di tahun 2011. Selain nilai kejahatannya
yang cukup fantastis, kasus ini merembet ke masalah privat karena gaya hidup mewah Melinda
bersama suaminya Andhika Gumilang.

Seorang Nasabah yang bernama Surjati T Budiman merasa ada transaksi ilegal dalam
rekeningnya di Citibank, cabang Landmark, Jakarta Selatan. Nasabah Citigold ini menemukan
ada kejanggalan transaksi sebesar Rp 90.900.000 pada 10 Maret 2010, dan Rp 105 juta pada 24
Maret 2010. Ia pun melaporkan kasusnya ini kepada pihak bank. Mendapatkan laporan itu,
Citibank menggelar audit internal untuk menelusuri kejanggalan dalam rekening nasabah tajir
tersebut. Hasilnya diketahui, Inong Malinda Dee yang kala itu menjabat Senior Relation
Manager Citigold Citibank telah melakukan pemindahbukuan dan pentransferan dana tanpa ada
perintah atau permintaan dari sang pemilik rekening.

Modus yang digunakan Malinda dalam mengeruk isi tabungan nasabah seolah berlangsung
normal. Dia meminta tandatangan sang nasabah dalam formulir transfer yang masih kosong atau
formulir itu ditandatanganinya sendiri. Tak hanya itu, dia juga mengisi formulir dengan data-data
tak sah alias palsu. Data itu terdiri dari nama nasabah pengirim, penerima, nominal uang hingga
isi pesan. Semua diisi oleh Malinda sehingga seakan nasabah itu yang melakukan transkasi.
Setelah data dinyatakan lengkap, formulir transfer itu lantas diserahkan ke bagian teller Citibank
untuk diproses transaksinya. Usai transfer sukses dilakukan, Malinda menikmati hasil
kejahatannya untuk keperluan pribadi. Tak hanya itu, sebagai dananya juga dikirim ke rekening
adiknya Visca Lovitasari dan rekening suami sirinya, Andhika Gumilang. Malinda memang
dikenal dekat dengan para nasabah Citigold. Untuk mendapatkan kepercayaan mereka, wanita
seksi ini memberikan pelayanan istimewa kepada nasabah. Mereka diperlakukan sangat baik di
ruangan khusus di kantor Citibank. Malinda Dee melakukan pendekatan hingga puluhan tahun
hingga nasabahnya sangat percaya.

Sebanyak delapan penyidik dari Direktorat Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal Mabes
Polri menyambangi sebuah apartemen di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu 30 Maret 2011.
Kedatangan mereka untuk menangkap Malinda Dee, yang diduga pembobol dana nasabah
Citibank. Saat ditangkap dan digelandang ke Bareskrim Polri, suami Malinda yang merupakan
seorang artis muda, Andhika Gumilang, ikut menemaninya. Namun Anton membantah jika
Andika juga dijadikan tersangka. Saat menjadi suaminya, Andhika diberikan sebuah rumah
mewah yang diduga berada di bilangan Tebet, Jakarta Selatan dan sebuah mobil Hammer H3
berwarna putih dengan nomor polisi B 18 DIK. Malinda juga diduga memiliki aset berupa
apartemen di luar negeri seperti Inggris dan Australia. Usai diperiksa, Malinda ditetapkan
menjadi tersangka. Dia kemudian dimasukkan ke dalam tahanan Bareskrim Mabes Polri. Tim
penyidik menyita dokumen-dokumen transaksi, mobil Hummer-3 Luxury Sport Utility B 18 DIK
yang dikendarai suaminya. Juga Mercedez Benz yang digunakan anaknya.

Menurut Anton, polisi mencokok Malinda setelah menerima laporan para nasabah Citibank. Dia
disebut dengan sengaja melakukan kejahatan dengan mengaburkan transaksi dan pencatatan
tidak benar terhadap beberapa slip transfer penarikan dana pada rekening nasabahnya. Tak
bersalang sebulan, Polri menangkap suami sirinya, Andhika Gumilang pada 26 April 2011. Usai
ditangkap, Polri langsung memeriksa Andhika sebagai tersangka dan rencananya ditahan atas
dugaan menerima dana transfer ke rekening miliknya dari Inong Melinda Dee sekitar Rp 311
juta.

Aliran dana haram milik nasabah Citigold juga mengalir ke sejumlah kerabatnya. Usai Andhika,
polisi menyasar adik Malinda Dee yang bernama Fiska. Fiska ditangkap di kantornya pada
Kamis 28 April 2011. Dia diduga menerima aliran dana berjumlah miliaran rupiah dari tersangka
pembobol dana nasabah Citibank. Polisi menetapkan Fiska sebagai tersangka. Dia dijerat
Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang dengan hukuman pidana maksimal 15 tahun
penjara dan denda Rp 15 miliar. Sebelum Andhika dan Fiska jadi tersangka, polisi juga menyeret
tiga bawahan Malinda sebagai dengan status yang sama. Mereka adalah teller bernama Dwi, dua
head teller Citibank berinisial R dan D.

Anda mungkin juga menyukai