Anda di halaman 1dari 16

Catatan PMR

Mars Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia


Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila

Gerak Juangnya ke seluruh Nusa


Mendharmakan bhakti bagi Ampera
Tunaikan tugas suci tujuan PMI
Di Persada Bunda Pertiwi

Untuk umat manusia


Di seluruh dunia
PMI menghantarkan jasa

7 PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT


MERAH INTERNATIONAL

disahkan di Wina ( Austria )oleh Konferensi International Palang Merah


dan Bulan Sabit Merah XX tahun 1965.Terdiri atas :

1. Kemanusiaan ( Humanity ), Bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan


sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan untukmemberikan
pertolongan tanpa membedakan korban dalam pertempuran, berusaha
mencegah danmengatasi penderitaan sesama manusia.
2. Kesamaan ( Importiality ), Bahwa gerakan ini tidak membedakan
bangsa, suku, agama dan politik, tujuannya semata-mata
untukmengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan
mendahulukan yang paling parah.
3. Kenetralan ( Neutrality ), Bahwa gerakan ini tidak boleh memihak atau
melibatkan diri dalam pertentangan Politik, agama, suku,atau ideologi
agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak.
4. Kemandirian ( Independence ), Bahwa gerakan ini bersifat mandiri,
tugasnya membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan,
harusmentaati peraturan negaranya dan harus menjaga otonomi
negaranya sehingga dapat bertindak sesuaidengan prinsip pelang merah.
5. Kesukarelaan ( Voluntari Service ), Gerakan ini memberi bantuan
secara sukarela bukan keinginan mencari keuntungan.
6. Kesatuan ( Unity ), Gerakan ini dalam suatu negara hanya terdapat satu
perhimpunan palng merah atau bulan sabit merahyang terbuka untuk
semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7. Kesemestaan ( Universality ), Bahwa gerakan ini bersifat semesta
dimana setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung jawabyang
sama dalam menolong sesama.

Tri Bakti PMR (lama) :


1. Berbakti kepada masyarakat.
2. Mempertinggi ketrampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Tri Bakti PMR (sekarang) :


1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat
2. Berkasya da berbakti dimasyrakat
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

Palang Merah

ARTI PALANG MERAH : Suatu perhimpunan yang anggotanya


memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang
menderita tanpa membeda-bedakan bangsa, golongan, agama, warna kulit
dan politik.

SEJARAH PALANG MERAH INTERNASIONAL

Jean Henry Dunant

Adalah Bapak Palang merah sedunia karena


beliaulah pendiri dan peloporberdirinya Palang
Merah.J.H. Dunant lahir di Swiss pada tanggal 8
Mei 1828 (ditetapkan sebagai Hari Palang Merah
dan BulanSabit Merah Internasional) Ayahnya
bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya
bernama AntoinetteColladon.
Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino Itali Utara, pasukan Prancis
dan Italia sedang bertempur melawanpasukan Austria. Pada saat itu
H.Dunant tiba disana dengan harapan dapat bertemu dengan KaisarPrancis
(Napoleon III).H. Dunant secara kebetulan menyaksikan pertempuran itu.
Saat itu dinas medis militer kewalahan dalammenangani korban perang yang
mencapai 40.000 orang. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terlukaH.
Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat segera bertindak
mengkoordinasikan bantuanuntuk mereka.
Setelah kembali ke Swiss, H. Dunant menggambarkan pengalaman itu
ke dalam sebuah buku yangberjudul : UN SOUVENIR DE SOLFERINIO/ A
MEMORI OF SOLFERINO yang artinya Kenang-kenangan dariSolferino
TAHUN 1862. Dalam bukunya H. Dunant mengajukan 2 gagasan, yaitu :

1. Membentuk organisasi Sukarelawan, yang akan disiapkan dimasa damai


untuk menolong para prajurityang terluka di medan perang.
2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang
cidera di medan perang,sertasukarelawan dari organisasi tersebut pada
waktu memberikan perawatan.

9 Februari 1863 empat orang warga Jenewa bergabung dengan H.


Dunant untuk mengembangkan keduagagasan tersebut(Komite Lima).
Empat orang tersebut adalah :
1. General Dufour
2. Dr. Theodore
3. Dr. Louis Appia
4. Gustave Moynier

Yang kemudian mereka bersama-sama membentuk Komite


Internasional Palang Merah (KIPM) atau International Committee Of
the Red Cross (ICRC).Berdasarkan gagasan pertama didirikanlah sebuah
Organisasi Sukarelawan di setiap negara, yangbertugas membantu dinas
medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut
sekarangdisebut LRCS (Loague Of The Red Cross Society) atau LPPMI ( Liga
Perhimpunan Palang Merah) yangdibentuk tanggal 5 Mei Tahun 1919.
Tahun 1992 berubah menjadi Federasi Internasional Palang Merahdan
Bulan Sabit Merah. Palang Merah lahir berdasarkan keinginan untuk
membantu korban perang, dan untuk pelaksanaantugasnya pada tanggal 22
Agustus 1864 atas Prakarsa ICRC, Pemerintah Swiss
menyelenggarakan konferensi yang diikuti 12 negara yang dikenal dengan
Konvensi Genewa ( The Genewa Conventions Of August 12 1949 )
dengan hasil konfrensi sebagai berikut.

Fungsi Pokok Palang Merah :


- Perlindungan(proteksi)
- Perbantuan (asistensi)
- Kesehatan dan kesejahteraan

TUGAS PALANG MERAH :

Pada Waktu Perang


1. Membantu Jawatan Kesehatan angkatan Perang
2. Memberi Pertolongan pada waktu perang

Pada waktu damai


1. Membangkitkan perhatian umum terhadap azas dan tujuan Palang Merah
2. Menyebarluaskan Cita-cita Palang Merah Berdasarkan Prikemanusiaan
3. Menyiapkan tenaga dan sarana Kesehatan/bantuan lainnya untuk
menjamin kelancaran tugas palangMerah.
4. Memberi bantuan dan pertolongan pertama dalam setiap
musibah/kecelakaan.
5. Menyelenggarakan PMR
6. Turut memperbaiki Kesehatan rakyat
7. Membantu Mencari Korban Hilang ( TMS ).

Tiga macam Lambang Palang Merah yang resmi diakui Internasional


:

1. Palang Merah diatas warna dasar putihAdalah kebalikan dari bendera


Swiss sebagai lambang yang diakui untuk menghormati negara Swiss
ataukewarganegaraan Dunant.( 1864 )
2. Bulan sabit Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Arab (
1876 )
3. Singa dan Matahari Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara
Iran.

Arti Pemakaian Tanda Palang Merah :


 Pada Waktu Perang, Melindungi korban perang baik sipil atau militer,
kesatuan kesehatan dan RS yang ditunjuk sebagai RSPalang merah oleh
yang berwajib.
 Pada Waktu Damai, Di pakai sebagai petunjuk oleh jawatan kesehatan
angkatan perang, Palang Merah Nasional danbeberapa Organisasi yang
diberi ijin untuk memakainya
SEJARAH PALANG MERAH INDONESIA

Arti lambang PMI

1. Segi Lima merah melambangkan Pancasila.


2. Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian".
3. Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss". "Negara Swiss adalah
Negara yang menentang pertumpahan darah" Maka Dari Itu Lambang PMI Untuk :
a. Menghormati negara SWISS
b. Pelopor pendirinya adalah warga negara SWISS
c. Agar Palang Merah benar-benar netral, karena negara SWISS benar-benar negara
yang netral

Seperti Palang Merah Internasional, lahirnya PMI juga berkaitan dengan


kancah peperangan, diawali pada :

A. MASA SEBELUM PERANG DUNIA II

1. 21 Oktober 1873 Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie ( NERKAI ) didirikan Belanda.
2. Tahun 1932 Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan merencanakan mendirikan badan PMI.
3. Tahun 1940 pada sidang konperensi NERKAI, rencana diatas ditolak karena menurut Pemerintah
Belanda, rakyat Indonesia belum mampu mengatur Badan Palang Merah Nasional.

B. MASA PENDUDUKAN JEPANG


Dr. RCL Senduk berusaha lagi untuk mendirikan Badan PMI namun gagal, ditolakPemerintah Dai
Nippon.

C. MASA KEMERDEKAAN RI

3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan Dr. Buntaran
Martoatmodjo untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional. Pembentukan PMI dimaksudkan juga
untuk menunjukan pada dunia Internasional bahwa negara Indonesia adalah suatu fakta yang nyata.
5 September 1945 Menkes RI dalam Kabinet I ( Dr. Boentaran ) membentuk Panitia 5 :
Ketua : Dr. R. Mochtar.
Penulis : Bahder Djohan.
Anggota : - Dr. Djoehana, Dr. Marzuki, & Dr. Sintanala.

17 September 1945 tersusun Pengurus Besar PMI yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch.
Hatta yang sekaligus beliau sebagai Ketuanya.
- Ketua harian : Dr. Boentaran Marta Armaza
- Sekretaris : Dr. Mochtar
- Bendahara : Mr. T. Saubari
- Penasehat : KH. Raden Adrian

D. MASA PERANG KEMERDEKAAN


Pada masa itu peperangan terjadi dimana-mana, dalam usia muda PMI menghadapikesulitan, kurang
pengalaman, kurang peralatan dan dana. Namun orang-orang secara sukarela mengerahkan tenaganya,
sehingga urusan Kepalangmerahan dapat diselenggarakan. Dari pertolongan dan bantuan seperti :
 Dapur Umum ( DU ).
 Pos PPPK ( P3K ).
 Pengangkutan dan perawatan korban pertempuran.
 Sampai penguburan jika ada yang meninggal.
Dilakukan oleh laskar-laskar Sukarela dibawah Panji Palang Merah yang tidak memandang golongan,
agama dan politik. Pada waktu itu dibentuk Pasukan Penolong Pertama ( Mobile Colone ) oleh cabang-
cabang, anggotanya terdiri dari pelajar.
E. BEBERAPA PERISTIWA SEJARAH PMI

1. Tanggal 16 Januari 1950, Dikeluarkan Keputusan Presiden RI No. 25 / 1950 tentang pengesahan
berdirinya PMI.
2. Tanggal 15 Juni 1950,PMI diakui oleh ICRC.
3. Tanggal 16 Oktober 1950,PMI diterima menjadi anggota Federasi Internasional Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah dengan keanggotaan No. 68.
TUJUAN PMI :
Meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya, dengan tidak membedakan golongan,
bangsa, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
KEGIATAN POKOK PMI :
- Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana
- Upaya kesehatan dan usaha transfusi darah
- Pendidikan dan latihan
- Pembinaan generasi muda
- Kesehatan dan kesejahteraan
- Desiminasi HPI (Hukum Perikemanusiaan Internasional)
- Restoring Family Links
LAMBANG PMI :
1. PMI menggunakan lambang Palang Merah di atas dasar putih sebagai tanda PERLINDUNGAN
sesuai dengan ketentuan Palang Merah Internasional.
2. Lambang PMI sebagai anggota Palang Merah Internasional adalah Palang Merah di atas dasar warna
putih.
3. Lambang PMI sebagai Perhimpunan Nasional adalah Palang Merah di atas dasar putih dilingkari
bunga berkelopak lima.
KEANGGOTAAN PALANG MERAH INDONESIA
Didalam Anggaran Dasar PMI pada Bab VII pasal 11 disebutkan Organisaasi PMI mempunyai anggota,
yaitu :

1. ANGGOTA REMAJA.

 Wanita-Pria usia di bawah 18 tahun Warga Negara Indonesia.


 Mendaftarkan diri secara sukarela di sekolah masing – masing.
 Mendapat ijin atau persetujuan orang tua.

2. Anggota Biasa

 Wanita & Pria diatas umur 19 tahun dan WNI.


 Mendaftarkan diri secara sukarela atas nama pribadi.
 Mengetahui asas dan tujuan PMI & bersedia menaati tata tertib PMI.

3. Anggota Kehormatan

 Wanita & Pria tanpa batasan umur.


 Telah berbuat jasa kewpada PMI & diusulkan oleh pengurus untuk diangkat.
 Bersedia diangkat menjadi anggota kehormatan.
Sumber Daya Manusia PMI :
- PMR : Tk. Mula (SD), 7-12 tahun, badge warna hijau.
Tk. Madya(SMP), 13-16 tahun, badge warna biru.
Tk. Wira(SMA/sederajat), 17-21 tahun, badge warna kuning.
- Tenaga Sukarela(TSR) : orang yang mau menyumbangkan tenaga, waktu, pikiran
dan dana, bak secara keseluruhan atau sebagian untuk tugas kemanusiaan.
- Korps Sukarela(KSR) : orang yang telah tercantum sebagai anggota biasa
perhimpunan PMI yang menyatakan diri sebagai KSR dengan syarat-syarat tertentu.
- Pembina teknis PMR
- Pelatih
SEJARAH PALANG MERAH REMAJA
Palang Merah Remaja : wadah dari anggota remaja PMI, yang anggotanya dididik
menjadi manusia yang berperikemanusiaan yang disiapkan sebagai kader PMI yang baik
dan mampu membantu tugas kepalangmerahan.
Latar Belakang :
- Perang dunia I (1914-1918) saat terjadi peperangan di Australia, Palang Merah
Australia kekurangan tenaga penolong, akhirnya mereka mengerahkan anak-anak
sekolah untuk membantu sesuai kemampuan, lalu mereka tergabung dalam
himpunan yang bernama Palang Merah Remaja.
- Pada tahun 1919 dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional
diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi bagian dari Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah.
PMR di Indonesia :
Pada Kongres PMI ke-IV, Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang
Merah Pemuda yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita abdurrahman. 1 Maret
1950 PMP didirikan secara resmi dan berganti nama menjadi Palang Merah Remaja
dengan dasar pendirian Surat Edaran Dirjen Pendidikan No. 1.1-052.1974 tanggal 22 Juni
1974.
Keanggotaan PMR dibagi dalam tiga tingkatan antara lain :
 PMR MULA : Setingkat usia murid SD, 7 – 12 tahun, Badge
warna HIJAU.
 PMR MADYA : Setingkat usia murid SLTP, 13 – 16 tahun, Badge
warna BIRU.
 PMR WIRA : Setingkat usia murid SLTA, 17 – 21 tahun,
Badge warna KUNING.

TANDU
Tandu adalah suatu alat yang terdiri dua buah tongkat panjang dan dua
buah tongkat pendek yang dipadukan dengan tambang dan kain segingga
membentuk suatu anyaman yang dipergunakan untuk membawa korban
kecelakaan.
Fungsi Tandu :
 Sebagai alat bantu mengangkat korban yang bersifat darurat.
 Untuk mengangkut barang-barang korban.
Alatnya Terdiri Atas :
 Dua buah tongkat panjang (Longer) dengan ukuran 225 cm.
 Dua buah tongkat pendek (Blander) dengan ukuran 60 cm.
 Tali tambang dengan ukuran 28 meter atau 13-14 meter
Ukuran :
 Pegangan Panjang 23-25 cm
 Pegangan Pendek 3-5 cm
 Jarak antar jangkar 19-21 cm
 Jumlah jangkar 14 buah
 Lebar tandu 40-45 cm
 Sisa tali max. 5 cm

PERTOLONGAN PERTAMA
Pertolongan Pertama (PP) adalah pertolongan segera yang diberikan
kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit sebelum mendapatkan
pertolongan dari tenaga medis.
Ini berarti :
 Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat.
 Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban
bukan menambah sakit korban

Tujuan utama pertolongan pertama adalah untuk :


 Mempertahankan penderita tetap hidup atau terhindar dari maut
 Membuat keadaan penderita tetap stabil
 Mengurangi rasa nyeri, ketidak-nyamanan dan rasa cemas

 Menghindarkan kecacatan yang lebih parah

Pelaku pertolongan pertama adalah penolong yang pertama kali tiba di


tempat kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan
medis dasar. Secara umum semua orang boleh memberikan pertolongan.

Prinsip Dasar Pertolongan Pertama

Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan adalah


sebagai berikut:

 Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah


atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan.
Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut
sudah aman atau masih dalam bahaya
 Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana
pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan
yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
 Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah
Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan
ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan
oleh pihak lain.

Klasifikasi Penolong:

a. Orang Awam, Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan


pertolongan pertama
b. Penolong pertama, Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI
c. Tenaga Khusus/Terlatih, Tenaga yang dilatih secara khusus untuk
menanggulangi kedaruratan di Lapangan

Agar dapat menjalankan tugas, petugas penolong harus memiliki


kualifikasi sebagai berikut
 Jujur dan bertanggungjawab.
 Memiliki sikap profesional, kematangan emosi. dan Kemampuan
bersosialisasi.
 Selalu dalam keadaan siap, khususnya secara fisik
 Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.

Apa saja Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama ?


 Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya
 Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
 Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan
korban
 Meminta bantuan / rujukan
 Melakukan komunikasi dengan petugas yang terlibat
 Mempersiapkan untuk ditransportasikan
 Menjaga kerahasiaan medis si penderita

Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama (Alat Pelindung Diri)

1. Sarung Tangan Lateks


2. Kacamata Pelindung
3. Baju pelindung
4. Masker Penolong
5. Masker RJP
6. Helm

Peralatan yang dibutuhkan dalam Pertolongan Pertama :


 Penutup Luka misalnya kasa steril  Tandu
 Tensimeter dan Stetoskop
 Pembalut misalnya pembalut segitiga(mitella) dan  Kapas
pembalut gulung  Pinset
 Cairan Antiseptik misalnya alkohol/rivanol  Alat Tulis
 Peralatan stabilisasi (misalnya bidai dan papan  Kartu penderita(kartu luka)
spinal panjang)  Oksigen
 Gunting
 Senter
 Selimut

Alat Bantu pada Pertolongan Pertama


1. Perban
Perban adalah bahan yang digunakan untuk
menutup luka dengan tujuan untuk membantu
menghentikan pendarahan dan menyerap cairan
yang keluar dari luka juga mencegah terjadinya
kontaminasi kuman.
2. Pembalut / bebat
Bebat atau balutan adalah bahan yang sering
digunakan untuk melapis luka sehabis diperban.
3. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk
segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran.
4. Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah
satu ujungnya sehingga berbentuk pita dengan
kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara
5-10 cm. Pembalut ini biasa dipergunakan untuk
membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang
lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut,
betis, dan kaki yang terkilir.
5. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel
atau bahan elastis. Yang paling sering adalah
kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap
air dan darah, serta tidak mudah kendor
6. Plester (pembalut berperekat)
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka,
untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk
merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara
pembidaian langsung dengan lester disebut
strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari
distal ke proksimal dan untuk membatasi
gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya
difiksasi lengan plester.
7. Kassa Steril
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut
kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus
sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh
dibuka sebelum digunakan. Digunakan untuk
menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi
atau diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle),
yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.
8. Bidai
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman
kawat atau bahan lain yang kuat tetapi ringan
yang digunakan untuk menahan atau menjaga
agar bagian tulang yang patah tidak bergerak
(immobilisasi), memberikan istirahat dan
mengurangi rasa sakit. Maksud dari immobilisasi
adalah:
1. Ujung-ujung dari ruas patah tulang yang
tajam tersebut tidak merusak jaringan lemah,
otot-otot, pembuluh darah, maupun syaraf.
2. Tidak menimbulkan rasa nyeri yang hebat,
berarti pula mencegah terjadinya syok karena
rasa nyeri yang hebat.
3. Tidak membuat luka terbuka pada bagian
tulang yang patah sehingga mencegah terjadinya
infeksi tulang.
Pembidaian tidak hanya dilakukan untuk
immobilisasi tulang yang patah tetapi juga untuk
sendi yang baru direposisi setelah mengalami
dislokasi. Sebuah sendi yang pernah mengalami
dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi
kendor sehingga gampang mengalami dislokasi
kembali, untuk itu setelah diperbaiki sebaiknya
untuk sementara waktu dilakukan pembidaian.

Pembidaian dan Pembalutan


Pembidaian
Pembidaian adalah suatu cara penyembuhan
patah tulang dengan menggunakan kain segitiga dan
beberapa kayu yang sudah di ukur.
Syarat-syarat pembidaian :
 bidai dan kain harus steril.
 bidai yang digunakan harus ringan dan kuat.
 pembidaian jangan terlalu keras dan longgar.
 pembidaian harus meliputi dua sendi diantara
dua tulang yang patah.
Tujuan pembidaian mencegah pergerakan atau
pergeseran dari ujung tulang dan mengurangi rasa
sakit.
Cara pembidaian :
 menyiapkan peralatan.
 mengukur panjang bidai yang digunakan.
 masukkan pembalut pada sela-sela bawah.
 ikat bidai dengan pembalut.

PEMBALUTAN
Pembalutan adalah suatu cara penyembuhan
dengan cara menutup luka untuk mencegah
pendarahan dan rasa sakit.
Fungsi pembalutan adalah mengurangi rasa sakit
dan mencegah terjadinya infeksi.
Macam-macam pembalutan :
1. Pembalutan cepat: Pembalutan yang
digunakan dengan cepat dan tepat.
2. Pembalutan gulung : Pembalutan
dengan cara menggulung kain untuk menutupi
luka.
3. Pembalutan mitella: Pembalutan dengan
menggunakan mitella (kain segitiga).
4. Pembalutan gips: Menutup luka dengan
cara di tutup dengan semen putih.
5. Pembalutan perban/kain kasa.
6. Pembalutan pundai.

Macam-macam lipatan/slap :
1. Slap dua: Untuk membalut telapak tangan,
kepala bagian ubun-ubun, telapak kaki dan
perut.
2. Slap empat: Untuk membalut siku, tangan
dan kaki.
3. Slap delapan : Untuk membalut pelipis.
4. Slap enam belas: Untuk membalut ibu jari
ANATOMI & ILMU FAAL
Anatomi
-Ilmu yang mempelajari susunan tubuh
Dan bentuk tubuh

Fisiologi (Faal Tubuh)


-Ilmu yang mempelajari Faal (Fungsi )
Bagian dari alat atau jaringan tubuh

Posisi Anatomis
Yaitu : Berdiri tegak, kedua lengan disamping tubuh
telapak tangan menghadap kedepan.
Secara garis besar, tubuh manusia dibagi :
1. Kepala
2. Leher
3. Batang Tubuh ( Dada,Perut,Punggung & Panggul )
4. Anggota Gerak atas
5. Anggota Gerak bawah
Rongga Tubuh
1. Rongga Tengkorak
2. Rongga Tulang Belakang
3. Rongga Dada
4. Rongga Perut
5. Rongga Panggul

Perut ( Abdomen )
1. Kwadran kanan atas ( Organ hati, kandung empedu,
pankreas & usus )
2. Kwadran Kiri Atas ( Organ Lambung,Limpa & usus )
3. Kwadran kanan bawah ( terutama organ usus termasuk
usus buntu )
4. Kwadran kiri bawah ( terutama usus )

KEDARURATAN MEDIS

KEJANG
Merupakan kekakuan tubuh atau alat alat gerak akibat
kontraksi dan atau relaksi otot yang tidak terkontrol.
Penyebab :
a. Penyakit kronis tertentu
b. Epilepsi
c. Hipoglekimia ( kadar gula rendah )
d. Keracunan ( alkohol / obat )
e. Stroke
f. Demam ( umumnya balita )
g, Infeksi
h. Cedera kepala / tumor otak
i. Komplikasi kehamilan
Secara umum kejang akan terhenti dengan sendirinya
Dan sebagai penolong tidak banyak yang dilakukan
Yang terpenting adalah jaga pernafasan dan bahaya disekitar

AYAN ( EPILEPSI )
Kekakuan tubuh & anggota gerak untuk beberapa saat
yang disertai kejang dan diikuti hilangnya kesadaran.
Gejala & tanda :
1. Pandangan kosong
2. Teriakan tercekik
3. Jatuh tiba-tiba
4. Wajah & leher sianosis
5. Gerakan kejang otot
6. Tidak ada respon
7. Mulut berbuih
8. Bab & Bak secara spontan
9. Penderita sadar pada waktu yang tidak lama
Setelah kejang biasanya korban kelelahan dan tertidur
Pertolongan
• Lindungi Penderita dari Cidera lain
• Jangan menahan atau melawan kejang
• Lindungi lidah penderita dari tergigit
• Posisi miring stabil segera
• Bila serangan telah berlalu, istirahatkan penderita dengan nyaman
PINGSAN
terjadi karena peredaran darah yang keotak
berkurang.
Gejala & tanda :
1. Perasaan linglung
2. Pandangan berkunang-kunang
3. Lemas, keluar keringat dingin
4. Menguap
5. dapat menjadi tidak respon
6. Denyut nadi lambat
Pertolongan
• Bawa penderita ketempat yang aman
• Usahakan penderita menghirup udara segar
• Baringkan Penderita dengan tungkai ditinggikan
• Longgarkan pakaian / yang mengikat
• Periksa cidera lainnya
• Beri selimut
• Beri rangsangan wangi-wangian / posisi air way
• Bila pulih, usahakan istirahat beberapa menit
• Bila tidak pulih, maka : - Periksa Nafas dan Nadi
- Posisi Miring Stabil
- Bawa ke RS/Dokter

Anda mungkin juga menyukai