Anda di halaman 1dari 3

PH meter adalah suatu peralatan elektronik untuk mengetahui tingkat keasaaman atau basa

suatu larutan. Ph meter perlu dikalibrasi karena agar meghasilkan tingkat keakurasian yang benar
dan tepat(tirto 2015)

Penentu kekuatan asam atau basa adalah adalah posisi kesetimbangan reaksi disosiasi asam
atau basa dalam air. Tingkat ionisasi atau disosiasinya yaitu jumlah ion H+ dan ion OH- yang
dilepaskan oleh spesi asam dan basa. Suatu asam HA dimisalkan dalam air akan mengalami
reaksi disosiasi sebagai berikut:

HA + H2O H3O+ + A-

Asam kuat adalah zat dimana reaksi kesetimbangan disosiasinya mengarah jauh ke arah
kanan, akibatnya pada keadaan setimbang hampir seluruh asam HA terdisosiasi menjadi
H3O+ dan A-. Sedangkan asam lemah kebalikan dengan asam kuat yaitu reaksi
kesetimbangan disosiasinya mengarah jauh ke arah kiri, jadi sangat sedikit sekali HA yang
akan terdisosiasi menjadi H3O+ dan A- (Skoog, 1994).

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakn tingkat keasaman dan
kebasaan suatu larutan.

pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur pH suatu larutan. Sebelum pH
meter digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan
larutan bufer. Larutan bufer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada penambahan
sedikit asam maupun sedikit basa. Kalibrasi dilakukan untuk menstandarkan pembacaan pH meter
terhadap pH larutan baku yang telah diketahui dengan pasti pHnya (Beran 1996). Sensor pada pH
meter harus selalu dalam keadaan basah atau terendam akuades, karena jika dalam keadaan
kering maka sensor atau bola elektroda tersebut akan menjadi anhidrat dan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Suhu juga berpengaruh terhadap pH meter. Suhu yang panas dapat menyebabkan
sensor tidak dapat bekerja dengan baik (Hendra 1989).

.
.

Ph meter dikalibrasi menggunakan larutan buffer karena buffer mudah disiapkan untuk pH
tertentu, stabil untuk jangka waktu yang lama, dan pH tidak mudah berubah jika secara sengaja
menambahkan sedikit asam atau baa bahkan air. Untuk pengukuran yang lebih tepat, tiga
penyangga solusi kalibrasi lebih disukai.Sebagai pH 7 pada dasarnya, sebuah "titik nol" kalibrasi
(mirip dengan penekanan atau Taring skala atau keseimbangan), kalibrasi pada pH 7 pertama,
kalibrasi pada pH terdekat dengan tempat tujuan (misalnya 4 atau 10) kedua dan memeriksa titik
ketiga akan memberikan akurasi lebih linier dengan apa yang pada dasarnya adalah masalah non-
linear. Beberapa meter akan memungkinkan tiga kalibrasi titik dan itu adalah skema yang lebih
disukai untuk pekerjaan yang paling akurat.
Konstanta disosiasi berhubungan dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi bergantung pada
konsentrasi sehingga derajat ionisasi tidak bisa dijadikan derajat pengukuran kekutan asam atau
basa. Namun nilai kesetimbangan disosiasi , tidak bergantung pada konsentrasi tetapi bergantung
pada keaktifan asam sehingga dapat dijadikan ukuran kuantitatif untuk ukuran penentuan kekuatan
suatu asam (Svehla 1990).

Secara sederhana (klasik) didefinisikan sebagai zat, yang bila dilarutkan dalam air,
mengalami disosiasi dengan pembentukan ion positif hidrogen (H+) tingkat kekuatan asam
dihubungkan dengan jumlah parsial H+ yang dihasilkan dari disosiasi

Berdasarkan dari data yang diperoleh persen ketepatan yang terdiri dari hasil percobaan dan
teoritis menunjukkan bahwa hasil yang berbeda. Hal itu bisa terjadi karena kesalahan praktikan
dalam pengukuran dan bisa terjadi kesalahan pada alat pengukur pH yaitu pH meter. Bahan yang
diuji pun telah berbeda pada penentuan persen ketepatan.
Berdasarkan perolehan data percobaan dengan teoritis terdapat perbedaan antara ka/ kb
yang diperoleh.

Dapus

Beran JA.1996. Chemistry In The Laboratory. John Willey & Sons : Prentice Hall

Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Bandung

Hendra A. 1989. Teknik pemisahan Dalam Analisis Biologis. Bogor(ID): IPB

Herawa. 2008. Teori asam basa. Bandung (ID): ITB

Kennedy. 1990. Analytical Chemistry Principle. New York(USA): Suanders College Publishing

Utami S. 2011. Teori asam basa . surabaya(ID): Unair

Svehla G. 1985. Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semi makro. Terjamahan :

Text book of macro and semicro Quantitative analysis.

Anda mungkin juga menyukai