Anda di halaman 1dari 7

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805

Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK DARA


(Catharanthus roseus L.) DAN KOLKISIN TERHADAP
PERKECAMBAHAN BIJI CABAI RAWIT HIBRIDA
(Capsicum annuum)

Purwanti Pratiwi Purbosari1


2
Etika Dyah Puspitasari

1,2Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Email: 1Purwanti.purbosari@pbio.uad.ac.id ,2etika.puspitasari@pbio.uad.ac.id

Abstract: Catharanthus roseus L. contain vinca alkaloid compounds which have


anti-mitotic effect like colchicine. The application of Catharanthus roseus L.
extract and colchicine in many plants was usually done by soaking the plant seeds.
The aim of this research was to analyze the effect of ethanolic leaf extract of
Catharanthus roseus L. and colchicine on seed germination of Capsicum annuum.
20 Seeds of Capsicum annuum were soaked for 24 h in ethanolic leaf extract of
Catharanthus roseus L. (0,05%, 0,1% dan 0,5%), colchicine (0,05%, 0,1% dan
0,5%) and water as control. Seed germination percentage was observed and plant
height was measured after 30 days. The 0,5% leaf extract and 0,5% colchicine
caused the lowest germination percentage. The 0,5% leaf extract caused the lowest
average plant height. Based on ANOVA and Tukey’s HSD test, soaked in 0,5%
ethanol leaf extract treatment was significantly different with other treatments
(signification 95%)

Keywords: Capsicum annuum, Catharanthus roseus L , colchicine, Germination

Tanaman tapak dara bahwa daun tapak dara mengandung


(Catharanthus roseus L.) merupakan alkaloid, terpenoid, fenol, tanin,
tanaman yang banyak tumbuh di saponin, quinin, dan sterol (Kabesh
Indonesia. Tanaman ini tumbuh liar dkk., 2015). Jenis alkaloid yang
maupun dibudidayakan sebagai terkandung di dalam tanaman tapak
tanaman hias. Berbagai penelitian dara diantaranya adalah vincristin dan
telah dilakukan untuk mengkaji vinblastin yang terkenal memiliki
kandungan dan manfaat dari tanaman efek anti kanker (Iskandar & Iriawati,
tapak dara, diantaranya tanaman 2015). Selain vincristin dan
tapak dara dilaporkan memiliki efek vinblastin, pada tanaman tapak dara
antihiperglikemi (Nammi dkk., juga terkandung alkaloid lain, yaitu
2006), efek antidiabetes dan vinorelbin dan vindesin (Moudi dkk.,
mengurangi stres oksidatif (Singh 2013). Vincristin, vinblastin,
dkk., 2001), serta efek antibakteri vinorelbin dan vindesin yang
(Kabesh dkk., 2015). terkandung dalam tanaman tapak dara
Analisis Fitokimia terhadap disebut sebagai vinca alkaloid dan
ekstrak daun tapak dara menunjukkan merupakan agen antimitotik. Alkaloid

181
P. P. PURBOSARI, & E. D. PUSPITASARI, PENGARUH EKSTRAK .......

tersebut diduga memiliki efek seperti dara dan konsentrasi kolkisin yang
kolkisin yang dapat menggandakan berbeda digunakan sebagai perlakuan.
kromosom. Percobaan menggunakan rancangan
Beberapa penelitian acak lengkap, terdapat tiga kali
melakukan aplikasi pemberian ulangan untuk masing-masing
ekstrak tanaman tapak dara dan perlakuan. Penelitian dilaksanakan
kolkisin untuk melihat efek pada bulan Mei 2018 hingga Juli
penggandaan kromosom terhadap 2018. Benih cabai rawit yang
tanaman dengan cara merendam biji digunakan adalah benih cabai rawit
tanaman di dalam ekstrak tapak dara hibrida (Capsicum annuum) Dewata
tersebut maupun di dalam larutan F1. Tahap persiapan meliputi
kolkisin. Beberapa diantaranya adalah pembuatan larutan ekstrak etanol
perendaman biji Eucalyptus pellita F. daun tapak dara (Catharanthus roseus
Muell. menggunakan ekstrak daun L.) dan pembuatan larutan kolksin
tapak dara (Daryono dkk. 2012), masing-masing dengan konsentrasi
perendaman biji semangka 0,05%, 0,1% dan 0,5%. Metode
menggunakan kolkisin (Citrullus ekstraksi etanol 96% digunakan untuk
lanatus (Thunb.) Matsum et Nankai) membuat ekstrak etanol daun tapak
(Rosmaiti & Dani, 2015), dan dara. Ekstrak kental daun tapak dara
perendaman biji zaitun (Olea yang didapat selanjutnya dilarutkan
europaea) (Sirojuddin, dkk 2017). menggunakan akuades hingga
Akan tetapi efek dari pemberian didapatkan konsentrasi ekstrak
ekstrak daun tapak dara dan kolkisin 0,05%, 0,1% dan 0,5%. Dalam
belum diketahui terhadap pembuatan larutan kolkisin, aquades
keberhasilan perkecambahan ditambahkan ke dalam kolkisin cair
tanaman, khususnya cabai rawit hingga didapatkan larutan kolkisin
hibrida (Capsicum annuum) yang dengan konsentrasi 0,05%, 0,1% dan
merupakan tanaman budidaya yang 0,5%.
banyak ditanam masyarakat. Masing-masing sebanyak 20
Keberhasilan perkecambahan adalah biji cabai rawit hibrida (Capsicum
hal yang penting terutama pada annuum) direndam dalam larutan
tanaman budidaya. Penelitian ini ekstrak etanol daun tapak dara 0,05%,
bertujuan untuk menganalisis 0,1% dan 0,5%, larutan kolkisin
pengaruh ekstrak daun tapak dara 0,05%, 0,1% dan 0,5%, dan air
(Catharanthus roseus L.) dan kolkisin sebagai kontrol. Perendaman
terhadap perkecambahan biji cabai dilakukan selama 24 jam. Biji yang
rawit hibrida (Capsicum annuum). telah direndam dikecambahkan di atas
kapas selama 5 hari dan dihitung
METODE persentase perkecambahannya.
Jenis penelitian ini adalah Sebanyak tiga kecambah biji cabai
penelitian eksperimen dengan rawit yang berhasil tumbuh dari
konsentrasi ekstrak etanol daun tapak masing-masing perlakuan selanjutnya

BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 182


P. P. PURBOSARI, & E. D. PUSPITASARI, PENGARUH EKSTRAK .......

ditanam di dalam trey berisi media daun tapak dara 0,5% dan kolkisin
tanam selama 30 hari. Setelah 30 hari 0,5%, yaitu sebesar 85% seperti yang
tinggi tanaman pada masing-masing disajikan pada Tabel 1.
perlakuan diukur.
Data perkecambahan biji Tabel 1. Perkecambahan biji cabai
dianalisis secara kuantitatif sehingga rawit hibrida (Capsicum annuum)
diperoleh persentase biji yang dalam berbagai perlakuaan
berkecambah. Data tinggi tanaman Perlakuan Jumlah Biji Persen-
dianalisis menggunakan Analisis Berkecambah tase
Ekstrak Daun 0,05% 19 95%
Variansi (ANAVA) dan untuk
Ekstrak Daun 0,1% 18 90%
mengetahui adanya beda nyata antar
Ekstrak Daun 0,5% 17 85%
perlakuan digunakan uji Tukey HSD Kolkisin 0,05% 19 95%
pada taraf signifikansi 95%. Kolkisin 0,1% 19 95%
Selanjutnya data perkecambahan biji Kolkisin 0,5% 17 85%
dan tinggi tanaman dianalisis Kontrol Air 20 100%
korelasinya menggunakan Spearman
Correlation (α 0,05). Rendahnya persentase
perkecambahan pada biji yang
HASIL DAN PEMBAHASAN direndam dalam ektrak etanol daun
Tanaman tapak dara selain tapak dara 0,5% dimungkinkan akibat
berpotensi memiliki manfaat sebagai efek alelokemi yang dimiliki daun
antihiperglikemi, antikanker dan tapak dara. Junaedi dkk (2006)
antidiabetes, tanaman ini juga diduga melaporkan bahwa senyawa metabolit
memiliki efek antimitosis seperti sekunder seperti alkaloid, terpenoid,
kolkisin. Pengaplikasian ekstrak steroid dan fenolik dapat memiliki
tanaman tapak dara banyak dilakukan aktivitas alelopati. Dengan
dengan cara perendaman terhadap biji bertambahnya konsentrasi ekstrak
tanaman yang ingin dilipatgandakan daun tapak dara pada larutan
kromosomnya. Begitu pula dalam perendaman akan menambah
pengaplikasian larutan kolkisin banyaknya senyawa metabolit
terhadap tanaman. sekunder dalam larutan tersebut yang
Dalam penelitian ini, berpotensi memiliki aktivitas
sebanyak 20 biji cabai rawit hibrida alelopati sehingga akan berakibat
(Capsicum annuum) direndam dalam pada penghambatan perkecambahan
larutan ekstrak etanol daun tapak dara biji. Hal ini sejalan dengan data yang
0,05%, 0,1% dan 0,5%, larutan didapatkan, yaitu semakin tinggi
kolkisin 0,05%, 0,1% dan 0,5%, serta ekstrak tanaman tapak dara yang
air sebagai kontrol. Dari hasil digunakan dalam perendaman biji
penelitian diketahui bahwa persentase cabai rawit menyebabkan persentase
perkecambahan terendah didapatkan perkecambahan biji cabai rawit
dari biji cabai rawit hibrida yang tersebut semakin berkurang. Hasil ini
direndam dalam larutan ekstrak etanol sesuai dengan penelitian yang

BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 183


P. P. PURBOSARI, & E. D. PUSPITASARI, PENGARUH EKSTRAK .......

dilakukan terhadap biji kedelai tanaman yang diukur setelah 30 hst


varietas anjasmoro bahwa semakin selanjutnya diukur. Hasil pengukuran
tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun tersebut disajikan dalam Tabel 2.
tapak dara menyebabkan penurunan
persentase perkecambahan biji Tabel 2. Tinggi tanaman cabai rawit
kedelai tersebut (Kusnuriyanti dkk, hibrida (Capsicum annuum) setelah
2017). 30 hst
Selain berasal dari ekstrak Perlakuan Rata-rata Tinggi
etanol daun tapak dara 0,5%, Tanaman (cm)
Ekstrak Daun 0,05% 8,96bcd
persentase perkecambahan biji cabai
Ekstrak Daun 0,1% 8,16bc
rawit terendah juga didapatkan dari
Ekstrak Daun 0,5% 6,42a
biji yang direndam dalam larutan Kolkisin 0,05% 9,86de
kolkisin 0,5%, yaitu sebesar 85%. Hal Kolkisin 0,1% 11,12e
ini dapat disebabkan karena dalam Kolkisin 0,5% 9,12cd
konsentrasi kolkisin yang tinggi, yaitu Kontrol Air 7,5ab
sebesar 0,5%, senyawa kolkisin Keterangan: huruf yang sama pada
meracuni sel-sel biji cabai rawit yang kolom menunjukkan tidak berbeda
akan berkecambah. Seperti yang nyata pada uji Tukey HSD α=0,05
dikemukakan oleh Suryo (2007)
bahwa kolkisin dalam konsentrasi Dari tabel tersebut diketahui
yang tinggi dapat menyebabkan efek bahwa rata-rata tinggi tanaman
negatif berupa keracunan tanaman. terendah setelah 30 hst adalah
Hasil ini sejalan dengan penelitian tanaman yang berasal dari biji yang
yang dilakukan oleh Herman et al. direndam dalam ekstrak etanol daun
(2013) yang merendam biji kacang tapak dara 0,5%, yaitu sebesar 6,42
hijau (Vigna radiata L.) selama 24 cm. Setelah dianalisis secara statistik
jam di dalam larutan kolkisin (0,02%, menggunakan uji Tukey HSD
0,04%, 0,06%, 0,08% dan 0.1%) didapatkan bahwa perlakuan
bahwa pada konsentrasi kolkisin yang perendaman biji menggunakan
lebih tinggi menyebabkan persentase ekstrak etanol daun 0,5% berbeda
perkecambahan menurun. Namun nyata dengan perlakuan perendaman
perendaman selama 24 jam pada biji ekstrak etanol daun tapak dara 0,01%
kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dan 0,05%, maupun dengan perlakuan
dalam larutan kolkisin 0,05%, 0,1% perendaman menggunakan kolkisin
dan 0,25% menyebabkan biji kedelai pada konsentrasi 0,05%, 0,1% dan
tidak berkecambah. Hal ini 0,5%. Tingginya konsentrasi
menunjukkan bahwa tingkat metabolit sekunder yang terkandung
ketahanan tanaman terhadap dalam larutan ekstrak daun tapak dara
penambahan kolkisin berbeda-beda. 0,5% diduga menjadi penghambat
Kecambah biji cabai rawit dari pertumbuhan tanaman cabai rawit.
masing-masing perlakuan selanjutnya Senyawa metabolit sekunder cukup
ditanam di dalam tray. Tinggi memberikan efek alelopati bagi sel-

BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 184


P. P. PURBOSARI, & E. D. PUSPITASARI, PENGARUH EKSTRAK .......

sel tanaman tersebut (Junaedi dkk, membesar organ-organnya, seperti


2006) meskipun belum sampai pada penambahan diameter batang, namun
efek kematian tanaman. tinggi tanaman tersebut akan tetap
Tanaman cabai rawit pada sama atau bahkan lebih kecil
perlakuan perendaman larutan etanol dibandingkan tanaman kontrol. Akan
ekstrak daun tapak dara konsentrasi tetapi, beberapa penelitian lain juga
0,05% memiliki tinggi yang paling mendapatkan hasil yang sama dengan
maksimal dibandingkan pada penelitian ini, yaitu perlakuan
konsentrasi ekstrak etanol tapak dara perendaman biji dengan larutan
lainnya. Hasil perlakuan ini berbeda kolkisin akan mengakibatkan
nyata berdasarkan uji Tukey HSD tanaman tersebut tumbuh lebih tinggi
jika dibandingkan dengan dari tanaman kontrol. Perlakuan
perendaman pada larutan ekstrak perendaman biji dalam larutan
etanol daun tapak dara konsentrasi kolkisin 0,2% selama 12 jam pada
0,5%, meskipun tidak berbeda nyata tanaman kacang tanah (Arachis
dengan perlakuan pada konsentrasi hypogaea L.) menghasilkan tanaman
0,1%. Diduga konsentrasi 0,05% yang lebih tinggi dari pada tanaman
adalah konsentrasi ekstrak etanol kontrol, Pada kembang kertas (Zinnia
daun tapak dara yang paling elegans Jaqc.) perlakuan perendaman
maksimal untuk mempengaruhi biji selama 36 jam pada larutan
penambahan tinggi tanaman cabai kolkisin 0,01% menghasilkan
rawit hibrida (Capsicum annuum). tanaman yang juga lebih tinggi dari
Penelitian lain pada kedelai pada tanaman kontrol, dan pada
anjasmoro menunjukkan bahwa tinggi kedelai anjasmoro perendaman biji
tanaman kedelai paling maksimal menggunakan larutan kolkisin 0,01%
adalah tanaman yang berasal dari biji dan 0,02% selama 10 jam
kedelai yang direndam dalam ekstrak menghasilkan tanaman yang juga
etanol daun tapak dara konsentrasi lebih tinggi dari pada tanaman kontrol
0,1% (Kusnuriyanti dkk, 2017). (Nofitahesti & Daryono, 2016).
Diantara semua perlakuan, Dengan demikian dimungkinkan
rata-rata tinggi tanaman cabai rawit pengaruh penambahan kolkisin dapat
paling maksimal didapatkan dari biji berbeda efeknya pada tiap tanaman.
yang direndam pada larutan kolkisin Beberapa tanaman bertambah
0,1%, yaitu sebesar 11,12 cm. Hasil diameter batangnya namun tinggi
perlakuan ini berbeda nyata dengan tanaman menjadi lebih rendah
perlakuan perendaman menggunakan dibandingkan kontrol, sedangkan
kolkisin 0,5%, ekstrak etanol daun tanaman lain bertambah tingginya.
tapak dara pada ketiga konsentrasi, Data persentase
dan perlakuan kontrol. Hasil ini tidak perkecambahan dan tinggi tanaman
sesuai dengan pernyataan Singh selanjutnya dianalisis menggunakan
(2016) bahwa secara umum tanaman Spearman correlation (sig <0,05).
yang diberi perlakuan kolkisin akan Hasil analisis tersebut menunjukkan

BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 185


P. P. PURBOSARI, & E. D. PUSPITASARI, PENGARUH EKSTRAK .......

bahwa ada korelasi yang signifikan kromosomnya untuk mengetahui


antara persentase perkecambahan tingkat ploidi dari tanaman hasil
dengan tinggi tanaman. Koefisien perendaman biji menggunakan
korelasi yang dihasilkan sebesar r= ekstrak etanol daun tapak dara dan
0,726 menunjukkan bahwa terdapat kolksisin.
korelasi yang kuat antara persentase
perkecambahan biji dengan tinggi UCAPAN TERIMAKASIH
tanaman. Perlakuan yang Ucapan terima kasih kami
mengakibatkan persentase sampaikan kepada KEMENRISTEK
perkecambahan terendah juga DIKTI yang telah membiayai
menyebabkan pertambahan tinggi penelitian ini. Penelitian ini
yang kurang maksimal pada tanaman merupakan bagian dari penelitian
cabai rawit hibrida (Capsicum dengan nomor Kontrak Penelitian
annuum). 109/SP2H/LT/DRPM/2018 dan Surat
Kontrak Pelaksanaan Penelitian
KESIMPULAN Universitas Ahmad Dahlan PDP-
Berdasarkan hasil penelitian 001/SKPP/III/2018.
dapat disimpulkan bahwa biji cabai
rawit hibrida (Capsicum annuum)
yang direndam dalam ekstrak etanol DAFTAR RUJUKAN
daun tapak dara 0,5% dan larutan Daryono, B.S., Koeswardani, C.A. &
kolkisin 0,5% memiliki persentase Sunarti, S., 2012. Karakter
perkecambahan terkecil, yaitu 85%. Kromosom Ekaliptus
Selain itu, biji cabai rawit hibrida (Eucalyptus pellita F. Muell.)
yang direndam dalam ekstrak etanol Hasil Induksi Ekstrak Etanolik
daun tapak dara 0,5% juga memiliki Daun Tapak Dara
pertumbuhan yang paling rendah, (Catharanthus roseus (L.) G.
sedangkan perlakuan perendaman Don.). Makalah disajikan
menggunakan kolkisin 0,1% dalam Seminar Nasional
menghasilkan tanaman dengan tinggi Agroforesti, 2012. pp. 195–
paling maksimal. 199
Herman, Malau I.N., dan Roslim D.I.
SARAN 2013. Pengaruh mutagen
Setelah diketahui pengaruh Kolkisin pada biji Kacang
ekstrak etanol daun tapak dara Hijau (Vigna radiata L.)
(Catharanthus roseus L.) dan kolkisin terhadap jumlah kromosom
terhadap perkecambahan biji cabai dan pertumbuhan. Makalah
rawit hibrida (Capsicum annum) disajikan dalam Seminar
maka perlu diteliti lebih lanjut Nasional Biodiversitas dan
pengaruhnya terhadap produktivitas Ekologi Tropika Indonesia
tanaman cabai rawit hibrida tersebut, (BioETI). pp. 13–20
serta perlu dilakukan analisis

BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 186


P. P. PURBOSARI, & E. D. PUSPITASARI, PENGARUH EKSTRAK .......

Iskandar, N.N. & Iriawati. 2016. Nofitahesti, I., dan Daryono, B. S.


Vinblastine and Vincristine 2016. Karakter Fenotip
Production on Madagascar Kedelai (Glycine max (L.)
Periwinkle (Catharanthus Merr.) Hasil Poliploidisasi
roseus ( L .) G . Don ) Callus dengan Kolkisin. Scientiae
Culture Treated with Educatia, 5(2): 90–98
Polethylene Glycol. Makara Sirojuddin, M.R., Rahayu, T., &
journal of science, 20(1):7–16 Laili, S. 2017. Pengaruh
Junaedi, A., Chozin, M. A., & Kim, Pemberian Berbagai
K. H. O. 2006. Perkembangan Konsentrasi Kolkisin dengan
Terkini Kajian Alelopati. Lama Perendaman terhadap
HAYATI Journal of Respon Fenotipik Zaitun
Biosciences, 13(2), 79–84. (Olea Europaea).
Kabesh, K., P. Senthilkumar, R. Biosaintropis (Bioscience-
Ragunathan, & R. Raj TROPIC), 2(2): 36-41
Kumar. 2015. Phytocemical Rosmaiti dan Dani, J. 2015. Pengaruh
Analysis of Catharanthus Konsentrasi dan Lama
roseus Plant Extract and Its Perendaman Kolkisin Pada
Antimicrobial Activity. Int. J. Benih Semangka (Citrullus
Pure App. Biosci, 3 (2):162- lanatus (Thunb.) Matsum. et
172 Nankai) terhadap Keragaman
Kusnuriyanti, E., Fatikasari, S., Tanaman. Agrosamudra, 2(2):
Fitriasari, I., & Sfofi, M. 2017. 10–18
Hasil Mutasi Genetik Dengan Singh, R.J. 2016. Plant Cytogenetics
Ekstrak Etanolik Daun Tapak Third Edition. New york:
Dara (Catharanthus roseus CRC press
(L.) D. Don). Jurnal Wiyata, Singh, S. N., Vats, P., Suri, S.,
4(2): 121–127 Shyam, R., Kumria, M. M. L.,
Moudi, M., Go, R., Yien, CYS., Ranganathan, S., & Sridharan,
Nazre, M. 2013. Vinca K. 2001. Effect of an
Alkaloids. Int. Journal of antidiabetic extract of
preventive medicine, Catharanthus roseus on
4(11):1231 enzymic activities in
Nammi, S., Boini, M. K., Lodagala, streptozotocin induced
S. D., & Behara, B. S. 2006. diabetic rats. Journal of
The juice of fresh leaves of Ethno-pharmacology,76
Catharanthus roseus Linn. (2001): 269–277
reduces blood glucose in Suryo. 1995. Sitogenetika.
normal and alloxan diabetic Yogyakarta: Gadjah Mada
rabbits. BMC Complementary University Press.
and alternative medicine, 4(3):
2–5

BIOEDUKASI VOL 9. NO 2 NOVEMBER 2018 187

Anda mungkin juga menyukai