181
P. P. PURBOSARI, & E. D. PUSPITASARI, PENGARUH EKSTRAK .......
tersebut diduga memiliki efek seperti dara dan konsentrasi kolkisin yang
kolkisin yang dapat menggandakan berbeda digunakan sebagai perlakuan.
kromosom. Percobaan menggunakan rancangan
Beberapa penelitian acak lengkap, terdapat tiga kali
melakukan aplikasi pemberian ulangan untuk masing-masing
ekstrak tanaman tapak dara dan perlakuan. Penelitian dilaksanakan
kolkisin untuk melihat efek pada bulan Mei 2018 hingga Juli
penggandaan kromosom terhadap 2018. Benih cabai rawit yang
tanaman dengan cara merendam biji digunakan adalah benih cabai rawit
tanaman di dalam ekstrak tapak dara hibrida (Capsicum annuum) Dewata
tersebut maupun di dalam larutan F1. Tahap persiapan meliputi
kolkisin. Beberapa diantaranya adalah pembuatan larutan ekstrak etanol
perendaman biji Eucalyptus pellita F. daun tapak dara (Catharanthus roseus
Muell. menggunakan ekstrak daun L.) dan pembuatan larutan kolksin
tapak dara (Daryono dkk. 2012), masing-masing dengan konsentrasi
perendaman biji semangka 0,05%, 0,1% dan 0,5%. Metode
menggunakan kolkisin (Citrullus ekstraksi etanol 96% digunakan untuk
lanatus (Thunb.) Matsum et Nankai) membuat ekstrak etanol daun tapak
(Rosmaiti & Dani, 2015), dan dara. Ekstrak kental daun tapak dara
perendaman biji zaitun (Olea yang didapat selanjutnya dilarutkan
europaea) (Sirojuddin, dkk 2017). menggunakan akuades hingga
Akan tetapi efek dari pemberian didapatkan konsentrasi ekstrak
ekstrak daun tapak dara dan kolkisin 0,05%, 0,1% dan 0,5%. Dalam
belum diketahui terhadap pembuatan larutan kolkisin, aquades
keberhasilan perkecambahan ditambahkan ke dalam kolkisin cair
tanaman, khususnya cabai rawit hingga didapatkan larutan kolkisin
hibrida (Capsicum annuum) yang dengan konsentrasi 0,05%, 0,1% dan
merupakan tanaman budidaya yang 0,5%.
banyak ditanam masyarakat. Masing-masing sebanyak 20
Keberhasilan perkecambahan adalah biji cabai rawit hibrida (Capsicum
hal yang penting terutama pada annuum) direndam dalam larutan
tanaman budidaya. Penelitian ini ekstrak etanol daun tapak dara 0,05%,
bertujuan untuk menganalisis 0,1% dan 0,5%, larutan kolkisin
pengaruh ekstrak daun tapak dara 0,05%, 0,1% dan 0,5%, dan air
(Catharanthus roseus L.) dan kolkisin sebagai kontrol. Perendaman
terhadap perkecambahan biji cabai dilakukan selama 24 jam. Biji yang
rawit hibrida (Capsicum annuum). telah direndam dikecambahkan di atas
kapas selama 5 hari dan dihitung
METODE persentase perkecambahannya.
Jenis penelitian ini adalah Sebanyak tiga kecambah biji cabai
penelitian eksperimen dengan rawit yang berhasil tumbuh dari
konsentrasi ekstrak etanol daun tapak masing-masing perlakuan selanjutnya
ditanam di dalam trey berisi media daun tapak dara 0,5% dan kolkisin
tanam selama 30 hari. Setelah 30 hari 0,5%, yaitu sebesar 85% seperti yang
tinggi tanaman pada masing-masing disajikan pada Tabel 1.
perlakuan diukur.
Data perkecambahan biji Tabel 1. Perkecambahan biji cabai
dianalisis secara kuantitatif sehingga rawit hibrida (Capsicum annuum)
diperoleh persentase biji yang dalam berbagai perlakuaan
berkecambah. Data tinggi tanaman Perlakuan Jumlah Biji Persen-
dianalisis menggunakan Analisis Berkecambah tase
Ekstrak Daun 0,05% 19 95%
Variansi (ANAVA) dan untuk
Ekstrak Daun 0,1% 18 90%
mengetahui adanya beda nyata antar
Ekstrak Daun 0,5% 17 85%
perlakuan digunakan uji Tukey HSD Kolkisin 0,05% 19 95%
pada taraf signifikansi 95%. Kolkisin 0,1% 19 95%
Selanjutnya data perkecambahan biji Kolkisin 0,5% 17 85%
dan tinggi tanaman dianalisis Kontrol Air 20 100%
korelasinya menggunakan Spearman
Correlation (α 0,05). Rendahnya persentase
perkecambahan pada biji yang
HASIL DAN PEMBAHASAN direndam dalam ektrak etanol daun
Tanaman tapak dara selain tapak dara 0,5% dimungkinkan akibat
berpotensi memiliki manfaat sebagai efek alelokemi yang dimiliki daun
antihiperglikemi, antikanker dan tapak dara. Junaedi dkk (2006)
antidiabetes, tanaman ini juga diduga melaporkan bahwa senyawa metabolit
memiliki efek antimitosis seperti sekunder seperti alkaloid, terpenoid,
kolkisin. Pengaplikasian ekstrak steroid dan fenolik dapat memiliki
tanaman tapak dara banyak dilakukan aktivitas alelopati. Dengan
dengan cara perendaman terhadap biji bertambahnya konsentrasi ekstrak
tanaman yang ingin dilipatgandakan daun tapak dara pada larutan
kromosomnya. Begitu pula dalam perendaman akan menambah
pengaplikasian larutan kolkisin banyaknya senyawa metabolit
terhadap tanaman. sekunder dalam larutan tersebut yang
Dalam penelitian ini, berpotensi memiliki aktivitas
sebanyak 20 biji cabai rawit hibrida alelopati sehingga akan berakibat
(Capsicum annuum) direndam dalam pada penghambatan perkecambahan
larutan ekstrak etanol daun tapak dara biji. Hal ini sejalan dengan data yang
0,05%, 0,1% dan 0,5%, larutan didapatkan, yaitu semakin tinggi
kolkisin 0,05%, 0,1% dan 0,5%, serta ekstrak tanaman tapak dara yang
air sebagai kontrol. Dari hasil digunakan dalam perendaman biji
penelitian diketahui bahwa persentase cabai rawit menyebabkan persentase
perkecambahan terendah didapatkan perkecambahan biji cabai rawit
dari biji cabai rawit hibrida yang tersebut semakin berkurang. Hasil ini
direndam dalam larutan ekstrak etanol sesuai dengan penelitian yang