Oleh :
Kelompok 6
Charles Mengga (19202111041)
Juliatri (19202111026)
Chintya Gabrella Derek (19202111021)
Istiyarsih Sillia (19202111011)
Dosen Pengajar:
Dr. dr. Aaltje E. Manampiring, M.Kes
A. Latar Belakang
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
dalam suatu bangsa. Kesehatan tidak hanya merupakan hak warga negara, tetapi
(Murti, 2010)
Pembangunan kesehatan suatu negara tidak terlepas dari suatu sistem yang
harus bisa efektif dan efisien, serta memenuhi prinsip keadilan. (Moeloek, 2017)
health care) dan pelayanan yang berkualitas (assured quality) . Oleh karena itu
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah yang diangkat
kesehatan?
C. Tujuan
kesehatan.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Kata "ekonomi" berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara
garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
Secara umum dapat dikatakan bahwa negara yang lebih kaya adalah negara
yang lebih sehat. Pendapatan yang lebih tinggi memberikan kemampuan untuk
membeli banyak barang dan jasa yang mendukung kesehatan yang lebih baik,
termasuk lebih banyak kalori dan produk makanan berkualitas tinggi, akses ke
air bersih, sanitasi yang aman, layanan kesehatan yang lebih bermutu dan lebih
dapat mengarah pada pendidikan dan pelatihan yang lebih baik. (Chan, 2002)
kekayaan, bahwa lebih banyak hasil yang dapat dicapai dalam keadaan sehat
oleh Whitehall terhadap 10.000 pegawai negeri Inggris, tingkat kematian untuk
pekerja kelas bawah adalah 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
tahun 1993, “Investing in Health”, menyatakan bahwa salah satu cara paling
a. Peningkatan produktivitas
karena sakit. Selain itu, keluarga yang lebih sehat membutuhkan lebih
investasi sumber daya manusia. Lebih jauh, kesehatan dapat secara langsung
Seperti halnya sumber daya manusia, harapan hidup yang pendek akan
merawat orang sakit, menyewa tenaga kerja sehingga lebih sedikit uang
perbandingan antara jumlah populasi non usia kerja dengan jumlah populasi
usia kerja. Populasi usia kerja berada pada rentang usia 15‐64 tahun,
sementara populasi non usia kerja terbagi dua, yakni populasi anak‐anak (0‐
14 tahun) dan populasi orang tua (usia 65 tahun ke atas) sebagai hasil dari
penduduk usia produktif (atau usia kerja), maka investasi yang sebelumnya
Malaria
memiliki tingkat pertumbuhan tahunan 1,3 persen lebih rendah daripada negara-
Pertama, ada biaya medis dari swasta dan publik untuk mencegah, mendiagnosis,
dan mengobati malaria. Kedua, ada biaya karena kehilangan hari di tempat kerja dan
untuk merawat anggota keluarga yang menderita malaria. Ketiga, malaria memiliki
Tuberkulosis
kematian per tahun. Lebih dari 95 persen kasus terjadi di negara berkembang.
Tuberkulosis secara dominan memengaruhi populasi usia kerja antara usia 15 hingga
54 tahun. Rata-rata, tiga hingga empat bulan pekerjaan hilang (menghasilkan 20–30
tuberkulosis adalah contoh klasik dari angka kemiskinan dan angka kesehatan yang
buruk.
HIV/AIDS
orang-orang di usia kerja. Pengeluaran untuk HIV/AIDS adalah sepertiga dari total
biaya perawatan kesehatan, dan lebih dari setengah dari total pengeluaran kesehatan
D. PEMBIAYAAN KESEHATAN
pada pemerintah tiap negara dalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan
asuransi kesehatan. Metode pembiayaan kesehatan tiap negara ini berbeda karena
1. Pendapatan umum
penjualan dan pajak pertambahan nilai, pajak impor, dan pajak perusahaan.
berkembang. Namun, pada saat yang sama, pelayanan kesehatan merugi jika
2. Asuransi sosial
membeli pelayanan kesehatan di masa depan. Saat ini, dua cara paling umum
pemerintah.
Ada sejumlah kerugian pada sistem asuransi kesehatan sosial. Pertama, sistem
ini hanya membantu membiayai mereka yang terdaftar dalam sistem asuransi
kesehatan sosial, yang biasanya merupakan pekerja formal. Ini tidak mengkover
orang miskin dan kelompok yang paling rentan. Kedua, biaya asuransi sosial
bergeser dari pemberi kerja ke pekerja dalam bentuk upah yang lebih rendah.
Ketiga, jika ada sistem asuransi kesehatan sosial yang bersaing, mereka bersaing
untuk mendapatkan individu yang paling sehat. Keempat, perlu ada kemampuan
untuk mengumpulkan pendapatan pajak dan untuk mengelola sistem keuangan
layanan kesehatan, ada insentif yang lebih tinggi bagi dokter sehingga dapat
tinggi.
masyarakat memiliki kontrol yang jelas terhadap pergerakan dana. Ada iuran
keanggotaan wajib oleh semua anggota dalam komunitas. Sebagian dari dana
seperti ini justru akan merugikan. Selain itu, ada kekhawatiran tentang moral
Oleh karena itu, perlu ada ikatan dan kesepakatan masyarakat yang kuat untuk
4. Asuransi pribadi/swasta
swasta menjadi semakin lazim di negara-negara kaya. Salah satu cara korporasi
membangun kesetiaan di negara-negara ini adalah dengan menyediakan asuransi
selection. Pihak asuransi lebih suka mengambil orang yang paling sehat,
mendapatkan asuransi terbaik. Masalah kedua adalah orang miskin dan orang
sakit cenderung merasa sangat sulit untuk membeli asuransi kesehatan. Masalah
ketiga adalah bahwa seringkali ada biaya administrasi dan pemasaran yang
kesehatan.
LAYANAN KESEHATAN
metode mana yang akan digunakan? Empat faktor kunci menentukan kapasitas
tidak cocok diterapkan ketika lebih dari setengah populasi bekerja di sektor
2. Perkembangan ekonomi
Layanan ini tergantung pada kemampuan suatu negara atau lokal untuk
mengatur dan memantau sistem, dan secara efektif menegakkan peraturan dan
PELAYANAN KESEHATAN
Risk pooling
Beberapa jenis pelayanan kesehatan (meskipun risiko rendah dan tidak merata),
dapat sangat mahal misalnya hemodialisis, operasi spesialis (jantung koroner) yang
tidak dapat ditanggung oleh tabungan individu (risk spreading). Sistem pembiayaan
biaya yang mahal antar individu dalam suatu komunitas sehingga kelompok
akan menghitung risiko terjadinya masalah kesehatan dengan biaya mahal dalam
solidaritas, besaran biaya pelayanan kesehatan yang mahal tidak ditanggung dari
Risk Aversion
mereka cenderung lebih suka membayar sejumlah kecil setiap bulan daripada
sejumlah besar uang ketika mereka sakit. Risk aversion adalah konsep yang penting,
karena hal tersebut mengarah pada pembayaran yang lebih setara untuk layanan
Adverse Selection
orang yang lebih sehat daripada orang yang sakit untuk asuransi yang sama karena
hal ini meminimalkan biaya yang harus dibayar. Sebaliknya, orang yang sakit lebih
suka membeli asuransi daripada orang yang lebih sehat dengan biaya yang sama.
Moral Hazard
Moral hazard adalah salah satu hambatan dalam penerapan asuransi pelayanan
kesehatan. Moral hazard terjadi ketika individu menggunakan layanan lebih sering
SIMPULAN
1. Kesehatan dan kekayaan dapat dijelaskan dua arah. Semakin banyak kekayaan,
semakin dapat membeli layanan perawatan kesehatan yang lebih baik dan barang-
barang yang dapat meningkatkan kesehatan. Sebaliknya, kesehatan yang lebih baik
produktivitas, pendidikan, investasi dalam sumber daya fisik, dan dampak pada
dividen demografis.
2. Tingkat pendapatan yang rendah dan perbedaan pendapatan yang besar dapat
pemerintah.
4. Ada empat metode prioritas utama dalam menentukan cara membiayai perawatan
5. Konsep dasar utama dalam pembiayaan pelayanan kesehatan termasuk risk pooling,
Arianto, G. 2016. Pembiayaan Kesehatan Program Promotif dan program Preventif di Era
Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Mojokerto. Jogjakarta : Universitas Gadjah Mada.
Available at : http://etd.repository.ug.ac.id/
Chan, K. in Markle, W.H. 2007. Understanding Global Health. America; The McGraw-Hill
Companies, Inc. p. 269
Indrayati, P.A. 2016. Bahan ajar pembiayaan kesehatan di berbagai negara. Denpasar : Program
Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Udayana. h. 2
Moeloek, N. 2017. Pembiayaan perkuat sistem kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. h. 4
Murti, B. 2010. Strategi untuk Mencapai Cakupan pUniversal Pelayanan Kesehatan di
Indonesia. Surakarta:. Diakses 4 Oktober 2019
Norman, C. Axel, W. 2009. Social Health Insurance, a guidebook for planning. Jerman. hal. 14
Setyawan, F.E.B. 2018. Sistem Pembiayaan Kesehatan. Semarang: Jurnal Unimus; Vol. 2(4): 59
Tjiptoherijanto, P. Soesetyo, B. 2008. Ekonomi Kesehatan. Jakarta : penerbit Rineka Cipta.
Wikibuku. 2018. Definisi Ekonomi. Diakses tanggal 2 November 2019. Available at :
https://id.wikibooks.org/wiki/Definisi_Ekonomi
Wikipedia. 2018. Kesehatan Global. Diakses tanggal 2 November 2019. Available at :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_global
Public Disclosure Authorized. 2011. Indonesia’s Intergovernmental Transfer Response on
Future Demographic Improving the Policy Framework for Fiscal Decentralisation (the
Grand Design of Fiscal Decentralization) November 2011
and Urbanization Shifts