1. Menggunakan pakaian rapih dan bersih, memakai sarung tangan (saat pengolahan bahan)
Manisan cianjur muncul pada tahun 50-an pada awal tahun 60-an bersama dengan meluapnya dari
produksi buah sekitar cianjur akiba terganggunya distribusi buah palawija menyusun “nasionalisme”.
Perusahaan perusahaan dagang belanda oleh pemerintah saat itu.
Membludaknya buah buahan yang membusuk itu muncul ide mengawetkan yang sudah dimiliki
oleh para perantau cina dari leluhurnya didaratan cina, melalui rangkaian proses yang cukup panjang
buah buahan yang semula membusuk (kapang atau jamur) karena sinar matahari atau kesalahan pada saat
panen menjadi lebih awet.
Sekaliun ilmu pengawetan ini berasal dari cina namun rasa (teste) nya jauh berbeda dengan
aslinya disana, rasa manisan yang dikombinasikan dengan rasa masam dari buah menimbulkan rasa khas
daerah cianjur, yang membedakan manisan cianjur dengan manisan daerah lain adalah cara pedagang
memanjakan daganganya, yakni dengan menempatkan dalam deretan bejana bekas botol yang menjadi
hiasan tersendiri yang indah dan menarik.
Awalnya hanya buah saja yang biasa dijadikan manisan namun kini beragam buah telah bisa
dijadikan manisan dari salak sampai buah ceremai, ceramai yang terbuat dari buah buahan ini bisa
dijumpai dibeberapa tempat indonesia namun hanya ada satu kota yang kesohor dengan manisanya yaitu
kota cianjur.
C. Pencucian
pencucian dilakukan membersikan buah ceremai dari sisa kotoran yang masih menempel
pada buah, buah yang sudah bersih kemudia direndam dalam air bersih untuk 10 kg buah ciremai
ditambahkan 2 batang garam, dan sdm natrium bisufit, kemudian direndam dalam air selama 3
hari sampa sampai 1 minggu dengan menambahkan garam dan natrium bisufit. Tujuan
ditambahkanya natrium bisufit adalah untuk memutihkan tekstur dari buah sekaligus
menghilangkan getah dan cairan pada buah.
E. Pemanisan/ Pemasakan
pada tahap ini buah buahan ditimbang 1kg buah dengan 1 kg gula pasir (perbandingan 1:1)
1 sendok teh essence/ pewarna makanan, Na benzoat dan akan mengeluarkan aroma gula yang
pekat dan tekstur buah yang lengket dan warna mencolok
B. Pemasaran
manisan yang sudah dikemas dikemudian dipasarkan dengan cara dipajang dalam botol
berukuran besar ( gemling) atau bejana dikemas dalam plastik berukuran kecil.
4.1.1 Kesimpulan
Dari pengalaman praketin yang dilaksanakan di Pd. Putra Sawargi Selama dua bulan dapat
di ambil kesimpulan :
Dengan adanya prakter kerja industri ini para peserta prakerin cukup banyak mendapat
informasi dan pengalaman khususnya pemilihan pencucian, perendaman, penuaian bersih,
pemasakan, pengemasan hingga proses pemasaran. Semua materi dijelaskan secara detail serta
dipraktekakn secara langsung sehingga menambah ilmu pengetahuan. Keahlian secara motivasi
bagi peserta prakerin tentang ilmu pengolahan manisan buah, keberhasilan pelaksanaan prakerin
ini sangat dibutuhkakn oleh setiap para siswa siswi agar dapat mengikuti salah satu syarat uas atau
uan, dengan dibuatnya laporan prakerin ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi lancarnya
pelaksanaan prakerin terutama pada tahap awal praktek berkaitan dengan paket keahlian yang ada
didunia usaha/ dunia industri.
4.1.2 Saran
Praktek kerja industri yang saya laksanakan di Pd. Putra Sawargi selama kurang lebih 2 bulan
terbilang berhasil dan mendapatkan hasil yang memuaskan ada pula kritik dan saran saya yang
mudah mudahan dapat diterima sebagai masukan diantaranya :
a. Untuk perusahaan
- Dalam kegiatan pembuatan manisan dan pemasaran harus lebih meningkatkan semangat
bekerja.
- Lebih meningtkan lagi kebersihan disekitar lingkungan, tempat produksi dan tempat
pemasaran,
b. Untuk kegiatan praktek
- Kedisiplinan dan etos kerja harus lebih ditingkatkan siswa siswi lebih mentaati peraturan
dalam menggunakan alat atau bahan yang dipakai dalam praktek kerja dan membersihkan
serta mengatur kembali peralatan yang telah dipakai dengan rapi seperti semula apabila
sudah selesai.