KELAS :C
3. Standar Proses
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar ini berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran di masing-masing satuan pendidikan.
Standar Proses pada mulanya mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kemudian
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Adapun Peraturan Menteri mengenai standar proses yaitu:
Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; dari guru
sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar;
dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
6. Standar Pengelolaan
Standar keenam yang diatur dalam peraturan pemerintah adalah berkaitan dengan
pengelolaan. Peraturan Menteri yang mengatur tentang Standar Pengelolaan yaitu
Permen No. 19 Tahun 2007.Standar pengelolaan tersebut mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan secara efektif dan efesien, pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi hingga pengelolaan tingkat
nasional. Adapun Peraturan
7. Standar Pembiayaan
Biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pendidikan perlu diatur berdasarkan standar
tertentu. Adapun Standar Pembiayaan diatur dalam Permen No. 69 Tahun 2009
Standar Pembiayaan merupakan aturan yang merinci komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku dalam kurun satu tahun. Standar biaya tersebut
terbagi menjadi biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
8. Standar Penilaian
Standar penilaian ini berkaitan dengan segala macam mekanisme, prosedur,
instrumen penilaian untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, penilaian pendidikan terdiri dari: penilaian hasil
belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan (sekolah), dan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Standar Penilaian pada mulanya mengacu pada ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kemudian
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015. Adapun
Peraturan Menteri terkait standar penilaian diatur dalam Permen No. 20 Tahun 2007
Kemudian, pada tahun 2016 mengalami perubahan dengan Peraturan Menteri
No 23 tahun 2016 ,Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat,prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
4. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi
Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik.
5. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.