Anda di halaman 1dari 7

NAMA : HESTI LONDONG PADANG

STAMBUK : A 241 17 054

KELAS :C

M.KULIAH : MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

1. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional
yangtelah disepakati Pada jenjang sekolah dasar, SKL tersebut bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, wawasan pengetahuan, kepribadian yang berakhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan selanjutnya.
Standar Kompetensi Lulusan pada mulanya mengacu pada ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
kemudian telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015.
Adapun peraturan menteri tentang Standar Kompetensi Lulusan yaitu:
 Permen No. 23 Tahun 2006
 Permen No. 24 tahun 2006
Selajutnya pada tahun 2016 direvisi oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 20 tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar
dan menengah yang mencakup:
(1) Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai
acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
(2) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada poin 1 meliputi:
a. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;
b. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan
c. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ Paket C.
(3) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada poin 1 tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
2. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan
struktur kurikulum, beban belajar, dan juga kalender akademik.
Standar Isi pada mulanya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 kemudian mengalami perubahan denganPeraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas tentang Standar Nasional Pendidikan,
Adapun Peraturan Menteri mengenai Standar isi diatur dalam:
 Permen No. 22 tahun 2006
 Permen No. 24 tahun 2006
 Permen No. 14 Tahun 2007
Kemudian pada tahun 2016 standar proses mengalami perubahan dengan Peraturan
menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 yang mencakup:
(1) Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut
Standar Isi terdiri dari Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
(2) Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial,pengetahuan dan ketrampilan.
(2) Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan
berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi
lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
(4) Standar Isi untuk muatan peminatan kejuruan pada SMK/MAK setiap program
keahlian diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.
(5) Pencapaian Kompetensi Inti dan penguasaan ruang lingkup materi pada setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas pada tingkat kompetensi sesuai dengan jenjang dan
jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
(6) Perumusan Kompetensi Dasar pada setiap Kompetensi Inti untuk setiap mata
pelajaran sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
(7) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual sebagaimana
yang dimaksud pada poin (6)
(6) Pada mata pelajaran Pendidikan Agama danBudipekerti disusun secara jelas.
(8) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Soial sebagaimana
dimaksud pada poin (6) pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan disusun secara jelas.
(9) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada poin (1) tercantum pada Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan Menteri ini.

3. Standar Proses
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar ini berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran di masing-masing satuan pendidikan.
Standar Proses pada mulanya mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kemudian
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Adapun Peraturan Menteri mengenai standar proses yaitu:

 Permen No. 41 Tahun 2007


 Permen No. 1 Tahun 2008
 Permen No. 3 Tahun 2008

Kemudian, pada tahun 2016 Standar proses mengalami perubahan dengan


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang
standar proses pendidikan dasar dan menengah yang sesuai dengan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan:

 Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; dari guru
sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar;
 dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
 dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
 dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
 dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
 dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
 peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
 pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
 pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
 pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
 pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
 Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

 Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang


mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Standar nasional lainnya di bidang pendidikan berkaitan dengan para pendidik
dan tenaga kependidikan. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan merupakan
kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik dan mental, serta pendidikan dalam
jabatan. Kualifikasi akademik S1 dan 4 macam kompetensi yang wajib dikuasai guru
adalah beberapa poin yang mungkin sudah anda kenal terkait dengan standar nasional
ini. Adapun Peraturan Menteri mengenai Tandar Pendidik dan Tenaga Kepnedidikan
yaitu:
 Permen No. 12 Tahun 2007
 Permen No. 13 tahun 2007
 Permen No. 16 Tahun 2007
 Permen No. 24 Tahun 2008
 Permen No. 25 Tahun 2008
 Permen No. 26 Tahun 2008
 Permen No. 27 Tahun 2008
 Permen No. 40 – 45 Tahun 2009

5. Standar Sarana dan Prasarana


Standar ini mencakup tentang kriteria minimal sarana dan media yang menyokong
pembelajaran, misalnya ruang belajar, tempat berolahraga, tampat melaksanakan
ibadah, perpustakaan, laboratorium, sarana bermain, dan sebagainya. Standar sarana
dan prasarana sebelumnya di atur di Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005.
Adapun Peraturan Menteri terkait Standar Sarana dan Prasarana:
 Permen No. 24 Tahun 2007
 Permen No. 33 Tahun 2008
 Permen No. 40 Tahun 2008

6. Standar Pengelolaan
Standar keenam yang diatur dalam peraturan pemerintah adalah berkaitan dengan
pengelolaan. Peraturan Menteri yang mengatur tentang Standar Pengelolaan yaitu
Permen No. 19 Tahun 2007.Standar pengelolaan tersebut mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan secara efektif dan efesien, pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi hingga pengelolaan tingkat
nasional. Adapun Peraturan

7. Standar Pembiayaan
Biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pendidikan perlu diatur berdasarkan standar
tertentu. Adapun Standar Pembiayaan diatur dalam Permen No. 69 Tahun 2009
Standar Pembiayaan merupakan aturan yang merinci komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku dalam kurun satu tahun. Standar biaya tersebut
terbagi menjadi biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
8. Standar Penilaian
Standar penilaian ini berkaitan dengan segala macam mekanisme, prosedur,
instrumen penilaian untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, penilaian pendidikan terdiri dari: penilaian hasil
belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan (sekolah), dan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Standar Penilaian pada mulanya mengacu pada ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kemudian
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015. Adapun
Peraturan Menteri terkait standar penilaian diatur dalam Permen No. 20 Tahun 2007
Kemudian, pada tahun 2016 mengalami perubahan dengan Peraturan Menteri
No 23 tahun 2016 ,Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat,prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
4. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi
Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik.
5. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai