LAPORAN PENDAHUAN HT - HD Misel
LAPORAN PENDAHUAN HT - HD Misel
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140
mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen,
2012).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmHg.( Smith Tom, 2010 ).
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2010 ).
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 –
104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan
114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau
lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena
dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 2010 ).
B. Etiologi
d. Saraf
Stroke
Ensepalitis
SGB
C. Patofisiologi
D. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
Sakit kepala
Epistaksis
Pusing / migraine
Rasa berat ditengkuk
Sukar tidur
Mata berkunang kunang
Lemah dan lelah
Muka pucat
E. Klasifikasi
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan
rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National Committee,
Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure sebagai
berikut :
NO KATEGORI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
F. Komplikasi
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya gejala
pada hipertensi essensial.kadang-kadang hipertensi essensial berjalan
tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran
seperti pada ginjal, mata,otak, dan jantung. gejala-gejala-gejala seperti
sakit kepala, mimisan, pusing, migrain sering ditemukan sebagai gejala
klinis hipertensi essensial.
Pada survei hipertensi di Indonesia tercatat gejala-gejala sebagai berikut:
pusing, mudah marah, telinga berdengung, mimisan(jarangan), sukar tidur,
sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, dan mata berkunang-
kunang.
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah:
Gangguan penglihatan, Gangguan saraf, Gagagl jantung,Gangguan fungsi
ginjal, Gangguan serebral (otak), yang mengakibatkan kejang dan
pendarahan pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan,
gangguan kesadaran hingga koma, sebelum bertambah parah dan terjadi
komplikasi serius seperti gagal ginjal, serangan jantung, stroke, lakukan
pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan merubah gaya hidup dan
pola makan. beberapa kasus hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup
tidak sehat. seperti kurang olah raga, stress, minum-minuman, beralkohol,
merokok, dan kurang istirahat. kebiasaan makan juga perlu diqwaspadai.
pembatasan asupan natrium (komponen utama garam), sangat disarankan
karena terbukti baik untuk kesehatan penderita hipertensi.
Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain :Stroke,Gagal
jantung, Ginjal, Mata.
G. Penatalaksanaan
A. PENGKAJIAN
a. Aktivitas/ Istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung,
takipnea.
a. Sirkulasi
b. Integritas Ego
c. Eliminasi
e. Neurosensori
f. Nyeri/ ketidaknyaman
g. Pernafasan
h. Keamanan
C. INTERVENSI
1. NDx : Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan peningkatan
after load/vasokonstriksi.
Implementasi :
Monitor tekanan darah
R: Hipertensi berat meningkatkan gangguan sirkulasi serebral/stroke
dan IHD.
Kaji kualitas nadi perifer dan nadi sentral.
R : Menurunnya frekuensi nadi tungkai vasokonsrriksi
meningkatkan SVR dan kongesti vena.
Auskultasi HR dan bunyi nafas.
R :S4 menunjukan hipertrofi atrium (peningkatan volume/tekanan
atrium).
S3 menunjukkan hipertrofi ventrikel.
Cracle dan wheezing kongesti pulmonal CHF.
Observasi warna kulit, temperatur, dan ketegangan kulit.
R : Pucat, dingin, kulit lembab vasokonstriksi perifer dan
CHF/penurunan cardiac output.
Catat adanya edema.
R : Indikator gagal jantung, ginjal atau pembuluh darah.
Ciptakan lingkunan tenang, istirahat, penurunan aktifitas, batasi
jumlah pengunjung/jangan terlalu lama.
R : Penurunan stimulasi simpatis meningkatkan relaksasi.
Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2000. Rencana Asuhan Khatib,
Oussama M.N. 2005. Clinical Guidelines for the Management of Hypertension.
WHO