Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gilang Sayuti Swandana

NIM : 17505241054

Kelas : B 2017 PTSP

Tugas Kepemimpinan Pendidikan Modul Kuliah ke 10

1. Arti pemimpin, pimpinan, dan kepemimpinan


a. Pemimpin menurut Cowley (1920) menyatakan bahwa pemimpin adalah seorang
yang berhasil mengumpulkan orang lain untuk mengikutinya. Bush (2008:4)
menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang menentukan tujuan-tujuan,
memotivasi, dan menindak bawahannya.
b. Pimpinan adalah posisi atau jabatan, orang yang memiliki kedudukan tertinggi
dalam suatu organisasi. Setiap manusia adalah pemimpin minimal memimpin
dirinya sendiri.
c. Kepemimpinan (leadership) berasal dari memimpin (lead). Kata lead berasal dari
bahasa Anglo Saxon yang artinya jalur perjalanan kapal yang mengarahkan awak
kapal. Maksudnya, orang yang memimpin harus mampu memberikan arah kepada
bawahannya ke mana bawahan hendak dibawa.

2. Hasil penelitian membuktikan bahwa sifat ranking satu yang diinginkan bawahan
terhadap pemimpinnya adalah kejujuran. Jelaskan mengapa!
Karena kejujuran akan membuka sifat, atau karakter kepemimpinan lainnya. Seperti
antusiasme yang tulus, menularkan gairah bekerja, antusiasme terhadap suatu tujuan
organisasi yang dipimpinnya. Menurutnya, kunci dari kepemimpinan adalah
kejujuran. Kejujuran akan secara otomatis membawa kebaikan, dan kebaikan akan
membimbing seorang menuju syurga Allah Azza Wa Zala di akherat kelak.

3. Akibat memimpin tanpa memiliki teori kepemimpinan


Jika seorang yang memimpin tanpa mengetahui dasar teori tentang kepemimpinan
maka akan berdampak negatif pada anggota dan organisasinya. Organisasi tersebut
akan memgalami kemunduran bahkan kehancuran.

4. Seribu teori kepemimpinan yang Anda kuasai kalah dengan satu tindakan nyata
kepemimpinan yang Anda lakukan. Mengapa?
Karena jika pemimpin hanya sekedar tahu teori tapi tidak melakukan tindakan maka
akan pecuma dan tidak membuat organisasinya maju. Kepemimpinan sebagai
tindakan pada akhirnya lebih mendalam artinya karena tidak hanya dalam konsep
tetapi dalam tindakan nyata. Memimpin tidak hanya pintar tetapi juga harus bertindak
secara berani, disiplin, dan mendatangkan kepercayaan.
5. Cara melaksanakan tindakan kepemimpinan yang efektif
a. Recognize (mengakui)
Dengan mengakui hal ini maka seorang pemimpin bisa terus belajar, entah dari
para mentor maupun dari buku-buku untuk terus meningkatkan kompetensinya
dalam memimpin.
b. Realize (menyadari)
Artinya, seorang pemimpin harus menyadari bahwa ia tidak bisa menjadi
pemimpin yang efektif kalau ia tidak bisa menjalin relasi yang baik dengan
mereka-mereka yang dipimpinnya.
c. Remember (mengingat)
Dengan mengingat apa yang tertulis dalam “The Golden Rule” : lakukan kepada
orang lain apa yang engkau inginkan orang lain lakukan kepadamu!” maka
pemimpin harus hati-hati dalam bertindak dan berucap. Ia harus selalu ingat
bahwa orang akan merespon persis sama dengan yang dia lakukan.
d. Repiclate (meniru)
Untuk menjadi pemimpin yang efektif sekaligus efisian, seseorang harus berani
meniru apa yang baik, berhasil dan berguna yang dilakuakn pemimpin lain.
Sebaliknya apa yang salah, gagal dan tidak bermanfaat jangan ditiru.
e. Resurrect menghidupkan kembali)
Seorang pemimpin yang efektif seharusnya juga menjadi motivator yang hebat. Ia
bisa membangkitkan kembali semangat timnya yang lumpuh akibat kegagalan
yang dialami. Pemimpin yang efektif tidak main asal pecat kepada anah buahnya
yang gagal. Tapi ia memberi kesempatan kepada mereka untuk gagal dan
kemudian memberinya semangat agar bangkit kembali untuk mengukir prestasi
gemilang.
f. Reinvent (menemukan kembali)
Dalam memimpin seseorang bisa merasa capek, bosan, letih bahkan
mengalami burn out. Nah, ketika situasi seperti ini terjadi, pemimpin yang efektif
harus bisa menemukan lagi “spirit” yang dulu mendorongnya untuk menjadi
pemimpin.

6. Jika Anda ingin sukses, maka perkuatlah keterampilan kepemimpinan Anda.


Mengapa?
Karena pada dasarnya setiap manusia terlahir sebagai pemimpin, setidaknya menjadi
pemimpin untuk dirinya sendiri. Namun, untuk memimpin sebuah kelompok atau
organisasi diperlukan ketrampilan kepemimpinan, sehingga seorang pemimpin perlu
meningkatkan kepemimpianan sehingga kemampuan kepemimpinannya akan terus
meningkat.
7. Kepemimpinan kepala sekolah menentukan sukses atau gagalnya sekolah dalam
mencapai tujuannya. Jelaskan!
Kepemimpinan formal mengacu pada tugas kepala sekolah untuk merumuskan visi,
misi dan tujuan organisasi sesuai dengan dasar dan peraturan yang berlaku.
Kepemimpinan administratif, mengacu pada tugas kepala sekolah untuk membina
administrasi seluruh staf dan anggota organisasi sekolah. Kepemimpinan supervisi
mengacu pada tugas kepala sekolah untuk membantu dan membimbing anggota agar
bisa melaksanakan tugas dengan baik. Kepemimpinan organisasi mengacu pada tugas
kepala sekolah untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif, sehingga anggota bisa
bekerja dengan penuh semangat dan produktif. Kepemimpinan tim mengacu pada
tugas kepala sekolah untuk membangun kerja sama yang baik diantara semua anggota
agar bisa mewujudkan tujuan organisasi sekolah secara optimal.

8. Mengapa manusia ingin berkuasa? Jelaskan!


Karena manusia ingin di akui keberadaannya, ingin dihormati dan di segani, ingin di
dengar. Di negara manapun, di muka Bumi, kekuasaan selalu menarik minat manusia.
Kekuasaan menawarkan pesona yang magis dan magnetnya menarik banyak orang
untuk mendekatinya. Sebagian orang barangkali sudah puas menjadi camat, kepala
sekolah dasar, manajer toko yang membawahi 10 pegawai, sementara lainnya
berhasrat ingin jadi CEO perusahaan multinasional, gubernur dengan puluhan juta
penduduk, menteri sebuah departemen berpengaruh, juga menjadi presiden dan raja
yang sabdanya didengar.

9. Dari berbagai teori kepemimpinan. Anda pilih yang mana? Mengapa?


Apa kelebihan dan kelemahan teori kepemimpinan yang Anda pilih di soal 9?
Saya secara pribadi memilih teori kepemimpinan pendekatan perilaku, karena seorang
pemimpin harus bisa memberi contoh nyata kepada para anggotanya bukan hanya
sebatas memberi perintah dan teori saja.

10. Teori kepemimpinan asing (dari luar negeri) mana yang mirip-mirip dengan
kepemimpinan Pendidikan yang dikembangkan Ki Hajar Dewantara? Beri
penjelasannya!
Menurut saya teori kepemimpinan asing yang mirip dengan kepemimpinan Ki Hajar
Dewantara adalah Kepemimpinan Kontingensi, karena kepemimpinan kontingensi
merupakan kepemimpinan yang menggabungkan gaya kepemimpinan dengan situasi
dan sesuai dengan kepemimpinan Ki Hajar Dewantara atau kepemimpinan pendidikan
model Indonesia atau kepemimpinan Pancasila yang termasuk kepemimpinan
situasional. Ing ngarso sung tulodho artinya ketika di depan, seorang pemimpin harus
mampu memberikan suri teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Ing mandyo mangun
karso artinya ketika di tengah kesibukkannya, seorang pemimpin harus mampu
membangkitkan atau menggugah semangat. Tut wuri handayani artinya ketika di
belakang, seorang pemimpin harus mampu memberikan dorongan moral dan
semangat kerja.

Anda mungkin juga menyukai