Abstract
Key Words: business risk, current liabilities structure, profitability, size of the company,
and capital structure.
105
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
dana tersebut, atau sifat keharusan kebangkrutan. Thies & Klock (1991)
untuk pembayaran biaya modal. menyatakan bahwa variabilitas tingkat
2. Sampai seberapa jauh kewenangan pendapatan berpengaruh negatif terhadap
dan campur tangan pihak penyedia penggunaan hutang. Akan tetapi Timman &
dana itu dalam mengelola Wessels (1980) mengatakan sebaliknya
perusahaan. bahwa struktur modal dipengaruhi non debt
3. Resiko yang dihadapi perusahaan. tax shield, variabilitas pendapatan dan
Fungsi keuangan merupakan salah pertumbuhan perusahaan.
satu fungsi penting bagi perusahaan dalam Pecking Order Theory mengatakan
kegiatan perusahaan. Dalam mengelola bahwa perusahaan lebih cenderung memilih
fungsi keuangan salah satu unsur yang perlu pendanaan yang berasal dari internal dari
diperhatikan adalah seberapa besar pada eksternal perusahaan. Penggunaan
perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana internal lebih didahulukan
dana yang akan digunakan untuk beroperasi dibandingkan dengan penggunaan dana
dan mengembangkan usahanya. Pemenuhan yang bersumber dari eksternal. Urut-urutan
dana ini bisa bersumber dari dana sendiri, yang dikemukakan oleh teori ini dalam hal
modal saham maupun dengan hutang, baik pendanaan adalah pertama laba ditahan
hutang jangka pendek maupun hutang diikuti dengan penggunaan hutang dan yang
jangka panjang. terakhir adalah penerbitan ekuitas baru
Keputusan pendanaan keuangan (Myers, 1984). Pemilihan urutan pendataan
perusahaan akan sangat menentukan ini menunjukkan bahwa pendanaan ini
kemampuan perusahaan dalam melakukan didasarkan dari tingkat cost of fund dari
aktivitas operasinya dan juga akan sumber-sumber tersebut yang juga berkaitan
berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu dengan tingkat resiko suatu investasi.
sendiri. Jika perusahaan meningkatkan Banyak penelitian-penelitian lain
leverage maka perusahaan ini dengan yang berkenaan dengan struktur modal
sendirinya akan meningkatkan resiko seperti yang dilakukan Timman & Wessels
keuangan perusahaan. Dan sebaliknya (1998), Norton (1991), Thies & Klock
perusahaan harus memperhatikan masalah (1991), Rajan & Zingales (1995), Wald
pajak, karena sebagian ahli berpendapat (1999), Ghos, Cai & Li (2000), Ozkan
bahwa penggunaan modal yang berlebihan (2001) dan lain-lain dalam Journal of
akan menurunkan tingkat profitabilitas. Economics and Finance, Summer, 26, 2,
Untuk itu sebagian manajer tidak p.200. Dari penelitian tersebut diperoleh
sepenuhnya mendanai perusahaannya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
dengan modal tetapi juga disertai modal. Kecuali penelitian Agus Sartono dkk
penggunaan dana melalui hutang baik itu (1999), yang meneliti tentang faktor-faktor
hutang jangka pendek maupun hutang yang mempengaruhi perilaku struktur modal
jangka panjang karena terkait dengan sifat di perusahaan manufaktur di Indonesia. Dan
penggunaan dari hutang tersebut yaitu penelitian lanjutan yang meneliti tentang
bersifat mengurangi pajak. struktur modal di Indonesia masih sangat
Berdasarkan Balance Theory yang sedikit.
dikemukakan oleh (Myers, 1984 ; Menurut Ferri & John (1979 dalam
Bringham, 1999) perusahaan mendasarkan Rizal, 2002) struktur keuangan dipengaruhi
diri pada keputusan suatu struktur modal oleh beberapa hal antara lain klasifikasi
yang optimal. Struktur modal optimal industri, ukuran perusahaan, risiko bisnis
dibentuk dengan menyeimbangkan (business risk), & operating leverage.
keuntungan dari penghematan pajak atas Sedangkan Rajan & Zinggales (1995 dalam
penggunaaan hutang terhadap biaya Rizal, 2002 ) mengatakan bahwa ada
106
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
beberapa faktor yang berhubungan dengan (2000), dan Ozkan (2001) tentang faktor-
leverage perusahaan yaitu tangible asset, faktor yang mempengaruhi struktur modal,
the market to book ratio (investment apakah hasil penelitian tersebut konsisten
opportunity), ukuran perusahaan (firm size) terhadap penelitian yang dilakukan di
& profitabilitas perusahaan. Sedangkan Indonesia khususnya perusahaan-perusahaan
Wald (1999 dalam Rizal, 2002 ) mengatakan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
bahwa struktur modal berhubungan dengan Indonesia., serta melanjutkan kembali
tingkat long term debt / asset ratio, resiko penelitian yang telah dilakukan Rizal (2002)
perusahaan, profitabilitas, firm size & tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
growth. Penelitian yang dilakukan Ghosh, struktur modal dengan memperluas variabel
Cai & Li (2000 dalam Rizal, 2002 ) bahwa penelitian dengan periode selama periode
asset size, beban research & development, 2000-2003 dengan sampel penelitian
beban periklanan, beban penjualan & industri manufaktur.
koefisien variasi dari cash flow digunakan Penelitian ini mencoba menjelaskan
dalam memprediksi faktor-faktor yang bagaimana pengaruh risiko bisnis (bussines
mempengaruhi struktur modal. risk), struktur aktiva (tangibility of assets),
Sedangkan Ozkan (2001 dalam profitabilitas (profitability) dan ukuran
Rizal, 2002) menemukan bahwa perusahaan (firm size) terhadap struktur
profitability, liquidity dan growth modal pada industri manufaktur yang telah
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap listing di BEI selama periode 2004-2006.
struktur modal. Dari beberapa penelitian
tersebut, penulis menyimpulkan bahwa Tinjauan Pustaka
terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi struktur modal yang Teori Struktur Modal
berkenaan dengan masalah pendanaan. Struktur Modal
Dimana faktor-faktor tersebut antara lain Salah satu isu paling penting yang
klasifikasi industri, tangible asset, liquidity dihadapi oleh para manajer keuangan adalah
ratio, the market to book ratio (invesment hubungan antara struktur modal dan nilai
opportunity), resiko perusahaan, perusahaan. Menurut Riyanto (2001 : 296)
profitabilitas, ukuran perusahaan (firm size) Struktur Modal adalah perimbangan atau
& pertumbuhan (growth). perbandingan antara modal asing (jangka
Dari beberapa faktor tersebut penulis panjang) dengan modal sendiri. Sedangkan
mencoba untuk menyederhanakan dan menurut Sartono (2001:125), yang dimaksud
memilih faktor-faktor yang dianggap sangat dengan struktur modal merupakan
dominan dalam mempengaruhi perilaku perimbangan jumlah utang jangka pendek
struktur modal. Faktor-faktor yang akan yang bersifat permanen, utang jangka
diangkat dalam penelitian ini dalam rangka panjang, saham preferen dan saham biasa.
meneliti pengaruh struktur modal terhadap Struktur keuangan adalah perimbangan
faktor-faktor tersebut antara lain risiko antara utang dengan modal sendiri. Dengan
bisnis (bussines risk), struktur aktiva kata lain struktur modal merupakan bagian
(tangibility of assets), profitabilitas dari struktur keuangan.
(profitability) dan ukuran perusahaan (firm Beberapa teori struktur modal telah
size). dikembangkan khususnya untuk
Alasan diadakannya penelitian ini menganalisis penggunaan utang terhadap
adalah untuk menguji kembali variabel- nilai perusahaan dan biaya modal. Dalam
variabel yang telah dikemukakan oleh Ferri hal ini Sartono (2001 : 225) telah
& John (1979), Wald (1999), Rajan & mengemukakan tiga teori struktur modal
Zinggales (1995), Ghosh, Cai, dan Li yaitu: pendekatan laba bersih, atau net
107
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
income (NI) approach, pendekatan laba utang dan biaya modal meningkat.
operasi bersih, atau net operating income Peningkatan biaya modal sendiri akan
(NOI) approach dan pendekatan tradisional. semakin besar dan bahkan akan lebih besar
Pendekatan laba bersih dari pada penurunan biaya karena
mengasumsikan bahwa investor penggunaan utang yang lebih murah.
mengkapitalisasi atau menilai perusahaan Akibatnya biaya modal rata-rata tertimbang
dengan tingkat kapitalisasi yang konstan dan pada awalnya menurun dan setelah leverage
perusahaan dapat meningkatkan jumlah tertentu akan meningkat. Maka nilai
utangnya dengan tingkat biaya utang yang perusahaan mula-mula meningkat dan akan
konstan pula. Karena tingkat kapitalisasi dan menurun sebagai akibat penggunaan utang
tngkat biaya utang konstan maka semakin yang semakin besar.Menurut pendekatan
besar jumlah utang yang digunakan tradisional, terdapat struktur modal yang
perusahaan, biaya modal rata-rata optimal untuk setiap perusahaan. Struktur
tertimbang akan semakin kecil. Jika biaya modal yang optimal tersebut terjadi pada
modal rata-rata tertimbang semakin kecil saat nilai maksimum atau struktur modal
sebagai akibat penggunaan utang semakin yang mengakibatkan biaya modal rata-rata
besar, maka nilai perusahaan akan tertimbang minimum.
meningkat. Nilai perusahaan meningkat jika
perusahaan menggunakan utang semakin Teori Trade off Model
besar. Megginson (1997) model Trade off
Pendekatan laba operasi bersih theory menggambarkan bahwa struktur
mengasumsikan bahwa investor memiliki model yang optimal dapat ditentukan
reaksi yang berbeda terhadap penggunaan dengan menyeimbangkan keuntungan atas
utang oleh perusahaan. Pendekatan ini penggunaan utang dengan cost financial dan
melihat bahwa biaya modal rata-rata agency problem (Yuniningsih, 2002). Trade
tertimbang konstan berapapun tingkat utang off theory menyatakan bahwa struktur modal
yang digunakan oleh perusahaan. Pertama optimal tercapai pada saat terjadi
diasumsikan bahwa biaya utang konstan keseimbangan antara manfaat penggunaan
seperti halnya dalam pendekatan laba utang dengan biaya menggunakan utang
bersih.Kedua, penggunaan utang yang (Mutamimah, 2003). Mirza (1996) the
semakin besar oleh pemilik modal sendiri trade–off model memang tidak dapat
dilihat sebagai peningkatan risiko dipergunakan untuk menentukan modal
perusahaan. Oleh karena itu tingkat yang optimal secara akurat dari suatu
keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik perusahaan tetapi melalui model ini
modal sendiri akan meningkat sebagai memungkinkan dibuat 3 model kesimpulan
akibat meningkatnya risiko perusahaan. tentang penggunaan leverage (Aji, 2003)
Konsekuensinya biaya modal rata-rata yaitu :
tertimbang tidak mengalami perubahan dan 1. Perusahaan dengan risiko usaha yang
keputusan struktur modal menjadi tidak lebih rendah dapat meminjam lebih besar
penting. tanpa harus dibebani oleh expected cost
Pendekatan tradisional yang banyak of financial distress sehingga diperoleh
dianut oleh para praktisi dan akademis keuntungan pajak karena penggunaan
mengasumsikan, bahwa hingga satu hutang yang lebih besar.
leverage tertentu, risiko perusahaan tidak 2. Perusahaan yang memiliki tangible
mengalami perubahan, sehingga baik tingkat assets dan marketable assets seharusnya
biaya utang maupun tingkat dapat menggunakan hutang yang lebih
kapitalisasirelatif konstan. Tetapi setelah besar dari pada perusahaan yang memiliki
leverage atau rasio utang tertentu, biaya nilai terutama dari itangible assets. Hal
108
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
ini disebabkan itangible assets lebih pemegang saham mungkin keberatan untuk
mudah untuk kehilangan nilai apabila menggunakan leverage yang ekstrim karena
terjadi financial distress, dibandingkan akan menurunkan nilai perusahaan. Apabila
standar asset dan tangible asset. pasar modal tidak sempurna, kemungkinan
3. Perusahaan di Negara yang tingkat antara lain munculnya biaya kebangkrutan,
pajaknya tinggi seharusnya memuat biaya keagenan atau adanya informasi
hutang yang lebih besar dalam struktur asimetris (Husanan, 1998).
modalnya dari pada perusahaan yang
dibayarkan diakui pemerintah sebagai Pecking Order Theory
biaya sehingga mengurangi pajak Secara singkat teori ini menyatakan
penghasilan. bahwa : (a) Perusahaan menyukai internal
financing (pendanaan dari hasil operasi
Teori Modigliani dan Miller (M&M) perusahaan berwujud laba ditahan), (b)
Modigliani – Miller (1958) dalam Apabila pendanaan dari luar (eksternal
artikelnya yang berjudul “the cost financing) diperlukan, maka perusahaan
corporation Finance and the theory of akan menerbitkan sekuritas yang paling
investment” mengemukakan bahwa nilai aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan
suatu perusahaan akan meningkat dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh
meningkatnya DER karena adanya efek dari sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti
corporate tax rate shield. Hal ini disebabkan obligasi konversi), baru akhirnya apabila
karena dalam keadaan pasar sempurna dan masih belum mencukupi, saham baru
adanya pajak, pada umumnya bunga diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak
dibayarkan akibat penggunaan hutang dapat ada suatu target debt to equity ratio, karena
digunakan untuk mengurangi penghasilan ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal
yang dikarenakan pajak atau dengan kata dan eksternal. Modal sendiri yang berasal
lain bersifat tax deductible. Dengan dari dalam perusahaan lebih disukai
demikian, apabila 2 perusahaan yang daripada modal sendiri yang berasal dari
memperoleh laba operasi yang sama tetapi luar perusahaan. Menurut Myers (1996)
yang satu menggunakan hutang dan perusahaan lebih menyukai penggunaan
membayar bunga sedangkan perusahaan pendanaan dari modal internal, yaitu dana
yang lain tidak, maka perusahaan yang yang berasal dari aliran kas, laba ditahan
membayar bunga akan membayar pajak dan depresiasi. Urutan penggunaan sumber
penghasilan yang lebih kecil. Karena pendanaan dengan mengacu pada packing
menghemat membayar pajak merupakan order theory adalah : internal fund (dana
manfaat bagi pemilik perusahaan, maka nilai internal), debt (hutang), dan equity (modal
perusahaan yang menggunakan hutang akan sendiri) (Kaaro, 2003;53 dalam Saidi, 2001).
lebih besar dari nilai perusahaan yang tidak Dana internal lebih disukai karena
menggunakan hutang. Namun pendapat memungkinkan perusahaan untuk tidak
M&M yang menunjukkan bahwa perlu “membuka diri lagi” dari sorotan
perusahaan dapat meningkatkan nilainya pemodal luar. Kalau bisa memperoleh
bila menggunakan hutang sebesar-besarnya sumber dana yang diperlukan tanpa
(dalam keadaan kena pajak) ini mengandung memperoleh “sorotan dan publisitas publik”
kritik dan keberatan dari para prektisi. sebagai akibat penerbitan saham baru. Dana
Keberatan tersebut disebabkan oleh asumsi eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang
yang digunakan M&M dalam analisis daripada modal sendiri karena dua alasan.
mereka, yaitu pasar modal yang sempurna. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi.
Adanya ketidak sempurnaan pasar modal Biaya emisi obligasi lebih murah dari
menyebabkan pemilik perusahaan atau biaya emisi saham baru (Suad Husnan,
109
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
110
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
111
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
fleksibilitas yang lebih besar pula (Sartono, modal. Dari hasil Penelitian yang dilakukan
2001: 249). oleh Saidi (2004), telah memberikan
Menurut Brigham dan Houston kesimpulan, bahwa variabel ukuran
(2001: 40), perusahaan yang tumbuh dengan perusahaan (size) berpengaruh paling
pesat harus lebih banyak mengandalkan dominan terhadap struktur modal.
modal eksternal. Biaya pengembangan
untuk penjualan saham biasa lebih besar Penelitian Terdahulu
daripada biaya untuk penerbitan surat utang Penelitian ini mengacu pada penelitian yang
yang mendorong perusahaan untuk lebih telah dilakukan oleh :
banyak mengandalkan utang. Namun pada 1. Ghozali dan Hendrajaya (2000)
saat yang sama perusahaan yang tumbuh menganalisa hubungan antara leverage
dengan pesat sering menghadapi faktor dan penggunaan hutang bank
ketidakpastian yang lebih besar, yang guna menganalisis pengaruh
cenderung mengurangi keinginan untuk monitoring dan pengawasan bank pada
menggunakan utang. struktur modal optimal dengan
Ukuran perusahaan bisa dijadikan mengetahui perbedaan perusahaan
acuan untuk menilai kemungkinan dengan hutang bank dan tanpa hutang
kegagalan perusahaan seperti: bank dalam karakteristik perusahaan
a) Biaya kebangkrutan serta pengaruhnya terhadap leverage
adalah fungsi yang membatasi nilai faktor. Model yang digunakan adalah
perusahaan; alat regresi berganda baik secara
b) Perusahaan-perusahaan parsial / simultan. Hasil penelitian
besar biasanya lebih suka melakukan menunjukkan bahwa tidak ada
diversifikasi dibandingkan dengan perbedaan leverage faktor antara
perusahaan-perusahaan kecil, dan perusahaan dengan hutang bank dan
memiliki kemungkinan untuk bangkrut tanpa hutang bank. Variabel
lebih kecil. independen margin laba dan
Maka pernyataan ini bisa dijadikan profiitabilitas secara signifikan
sebagai petunjuk bahwa semakin besar berpengaruh terhadap leverage faktor
ukuran perusahaan (size), akan memberikan baik pada perusahaan dengan hutang
kemungkinan bagi perusahaan untuk dan tanpa hutang bank, sedangkan
memiliki hutang yang semakin besar / tinggi variabel independen volatilitas dan
pula (Santi, 2003, mengutip pendapat penjualan hanya berpengaruh terhadap
Titman dan Wessels, 1988). Oleh sebab itu, perusahaan tanpa hutang bank.
bisa diramalkan bahwa ukuran perusahaan 2. McCue dan Ozcan (1992)
mempunyai pengaruh positif dengan Penelitian yang dilakukan oleh
struktur modal. Menurut pendapat Rajan dan ini bertujuan untuk mempelajari
Zingales, 1995; Ferri dan Jones, 1979; dan pengaruh dari faktor-faktor penentu
Wiwattanakantang, 1999 yang dikutip oleh struktur modal rumah sakit di
Mutamimah (2003) bahwa perusahaan besar California. Penelitian dilakukan
cenderung menerbitkan utang lebih besar terhadap 475 rumah sakit selama tahun
dibanding perusahaan kecil, hal ini berarti 1982 hingga tahun 1987. Variabel-
ada hubungan antara ukuran perusahaan variabel bebas yang digunakan dalam
dengan struktur modal. Berbeda dengan penelitian ini meliputi: asset structure,
hasil penelitiannya bahwa dari hasil regresi growth, profitability, risk, size, tax
sebagai proksi dan trade off theory shield, ownership affiliation, payment
menunjukkan kalau ukuran perusahaan tidak system, dan market condition. Hasil
berpengaruh signifikan terhadap struktur penelitian ini menunjukkan bahwa,
112
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
asset structure, growth, risk, size, pengaruh parsial dari risiko bisnis
ownership affiliation, dan market terhadap struktur modal yang tidak
condition berpengaruh signifikan signifikan.
terhadap keputusan struktur modal.
3. Balakrishnan, Srinivasan dan Isac Fox Kerangka Pemikiran
(1993) Salah satu tugas manajer keuangan
Penelitian ini bertujuan untuk adalah memenuhi kebutuhan dana. Di
mengetahui dampak dari karakteristik dalam melakukan tugas tersebut manajer
perusahaan terhadap struktur modal. keuangan dihadapkan adanya suatu variasi
Penelitian dilakukan terhadap dalam pembelanjaan, dalam arti kadang –
perusahaan-perusahaan manufaktur di kadang perusahaan lebih baik
Amerika Serikat tahun 1978 sampai menggunakan dana yang bersumber dari
dengan tahun 1987. Variabel-variabel hutang (debt) kadang – kadang perusahaan
yang digunakan sebagai variabel bebas lebih baik kalau menggunakan dana yang
dalam penelitian ini meliputi: earnings bersumber dari modal sendiri (equity). Oleh
volatility, depreciation, R&D intensity, karena itu manajer keuangan di dalam
dan growth opportunities. Hasil operasinya perlu berusaha untuk memenuhi
penelitian ini menunjukkan bahwa suatu sasaran tertentu mengenai
karakteristik perusahaan atau faktor- perimbangan antara besarnya hutang jumlah
faktor yang menjadi penentu struktur modal sendiri yang tercermin dalam struktur
modal adalah: risiko yang diukur modal perusahaan, perlu diperhitungkan
dengan earnings volatility, berbagai faktor – faktor yang mempengaruhi
depreciation dan advertising. struktur modal, yaitu ukuran perusahaan,
4. Saidi (2004) risiko bisnis, pertumbuhan aktiva,
Penelitian ini bertujuan untuk profitabilitas, dan struktur kepemilikan.
menguji pengaruh ukuran perusahaan Adapun dalam penelitian ini dapat
(size), risiko bisnis (business risk), digambarkan dalam model sebagai berikut :
pertumbuhan aktiva (growth of assets), Gambar 1
profitabilitas (profitability), struktur Model Penelitian
kepemilikan (ownership structure)
terhadap struktur modal baik secara
simultan maupun parsial. Penelitian Risiko Bisnis
dilakukan terhadap perusahaan
manufaktur go public di Bursa Efek
Jakarta tahun 1997 – 2002. hasil Struktur
penelitian ini menunjukkan bahwa Aktiva
secara simultan ukuran perusahaan, Struktur
Profitabilitas
Risiko bisnis, Pertumbuhan aktiva, Modal
profitabilitas, dan struktur kepemilikan
perusahaan secara bersama – sama Ukuran
berpengaruh terhadap struktur modal. Perusahaan
Hal ini menunjukkan bahwa dalam
pengambilan keputusan mengenai
struktur modal yang akan digunakan
atau diterapkan. Risiko bisnis tidak
diperhatikan oleh manajer dalam
pengambilan keputusan mengenai
struktur modalnya, hal ini tampak dari
113
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
114
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
115
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
Tabel-1
Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
variabel risiko bisnis, struktur aktiva, Sumber : Data sekunder yang diolah
profitabilitas, ukuran perusahaan dan
struktur modal cukup variasi. Hal ini berarti Berdasarkan tabel di atas dapat
cenderung mengalami peningkatan dimana diketahui bahwa nilai signifikansi
nilai minimum lebih rendah dibanding sebesar 0,000. Karena signifikansinya
dengan nilai maksimumnya. (0,000) kurang dari 0,05 maka sebaran
data dinyatakan berdistribusi tidak
Uji Normalitas normal. Salah satu cara untuk
Pengujian distribusi data tersebut mengubah distribusi data yang tidak
setelah diuji distribusi datanya tergolong normal menjadi distribusi data yang
tidak normal yang dapat dilihat dalam tabel normal yaitu dengan menghilangkan
sebagai berikut : data outlier (data pengganggu) pada
116
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
117
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.166 .191 -6.117 .000
RISIKO BISNIS 2.866E-02 .026 .066 1.083 .280
STRUKTUR AKTIVA .126 .033 .229 3.827 .000
ROA -1.26E-02 .003 -.245 -4.089 .000
UKURAN PRS .112 .014 .492 8.009 .000
a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL
118
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
119
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
Sumber : data sekunder yang diolah 2006. Berdasarkan hasil analisis, penelitian
ini menyimpulkan bahwa:
Dari hasil diatas diketahui Hasil pengujian variabel
bahwa nilai Adjusted R2 adalah sebesar independen risiko bisnis tidak
0,328 yang menunjukkan bahwa 32,8% berpengaruh terhadap struktur
variasi perubahan struktur modal dapat modalnya, sedangkan variabel
dijelaskan oleh perubahan risiko bisnis, independen yang lain yaitu struktur
struktur aktiva, profitabilitas dan aktiva, profitabilitas, dan ukuran
ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya perusahaan berpengaruh secara
67,2% dijelaskan oleh variabel lain signifikan terhadap struktur modal pada
diluar model penelitian ini. perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Penutup
Simpulan Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini menganalisis apakah 1. Penelitian ini hanya dilakukan
terdapat pengaruh risiko bisnis, struktur dengan periode selama 3 tahun,
aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan sehingga hasil penelitian ini belum
terhadap struktur modal pada perusahaan tentu reliabel untuk digunakan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek sebagai bahan justifikasi untuk
Indonesia dengan periode pengamatan 2004- jangka panjang
120
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
121
Vol. 1 No. 2, Agustus 2009 Dinamika Keuangan dan Perbankan
122