Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) UJIAN

MATA PELAJARAN EKONOMI

MATERI KEBIJAKAN MONETER

SMA NEGERI 1 BANDUNG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP)

Oleh:

Melissa Delvia

1600714

Departemen Pendidikan Ekonomi

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN

DIREKTORAT AKADEMIK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) UJIAN

MATA PELAJARAN : EKONOMI

KOMPETENSI DASAR : 3.5 Menganalisis Kebijakan Moneter dan Fiskal


4.5 Menyajikan hasil analisis kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal
KELAS : XI IPS 2

Melissa Delvia
1600714

Menyetujui:

Mengetahui
Dosen Pembimbing PPLPS, Guru Pamong

DR. Kusnendi, MS. Achmad Suryana, S.Pd


NIP. 19600122 198403 1 003 NIP. 197004281995011001

Mengetahui:
Kepala SMA Negeri 1 Bandung

Drs. Dadang Yani Zakaria


NIP. 19600107 198703 1007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bandung


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI/ Ganjil
Materi Pokok : Kebijakan Moneter
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap spiritual yaitu “menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Kompetensi sikap sosial menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut dapat dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.

KI 3: KI 4:

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya dengan pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
budaya, dan humaniora dengan wawasan dan mampu menggunakan metode sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, kaidah keilmuan.
dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menganalisis Kebijakan Moneter dan Fiskal
3.5.1 Menjelaskan Pengertian Kebijakan Moneter
3.5.2 Menjelaskan Peran dan Fungsi kebijakan moneter
3.5.3 MengklasifikasikanJenis Kebijakan Moneter
3.5.4 Menganalisis Instrumen Kebijakan Moneter
4.6 Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
4.6.1 Menyajikan hasil analisis tentang instrumen kebijakan moneter melalui media
lisan dan tulisan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model Cooperative Learning
dan teknik Number Head Together peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian
kebijakan moneter, menjelaskan peran dan fungsi kebijakan moneter, mendeskripsikan
jenis kebijakan moneter dan menganalisis instrumen kebijakan moneter dengan penuh
tanggung jawab, bekerja keras, dan bekerja sama.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Kebijakan Moneter
2. Peran dan Fungsi Kebijakan Moneter
3. Jenis Kebijakan Moneter
4. Instrumen Kebijakan Moneter

E. Model Pembelajaran

Pertemuan Model Teknik

1 Cooperative Learning Number Head Together

F. Sumber Belajar, Media, dan Alat Pembelajaran


 Sumber belajar:
- Pelajaran Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI 2 Drs Alam S.MM penerbit Esis
Erlangga
- Sumber lain yang relevan
 Media : Power Point tentang Kebijakan Moneter, Quizziz kebijakan Moneter
 Alat : Spidol, White Board, LCD.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Tahapan dan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Kegiatan Pendahuluan: 15 menit


- Guru mengkondisikan kelas.
- Guru memberikan apersepsi terkait dengan materi sebelumnya (Indeks
Harga dan Inflasi) dengan materi yang akan dipelajari.
- Guru memotivasi peserta didik
- Peserta didik menerima informasi tujuan pembelajaran dari guru.
- Guru memberikan arahan mengenai langkah-langkah pembelajaran
dengan model Cooperative Learning dan Number Head Together.
Kegiatan Inti: 65 Menit

- Siswa memperhatikan Guru yang sedang menyampaikan Materi


Mengenai pengertian Kebijakan Moneter, peran dan fungsi kebijakan
Moneter serta Jenis Kebijakan Moneter.
- Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok.
- Guru membagi pokok bahasan yang akan dibahas oleh masing-masing
kelompok.
a. Kelompok 1 tentang Instrumen Kebijakan operasi pasar terbuka
b. Kelompok 2 tentang Instrumen Kebijakan Diskonto
c. Kelompok 3 tentang Instrumen Kebijakan Cadangan Wajib
d. Kelompok 4 tentang Instrumen Kebijakan kredit ketat
e. Kelompok 5 tentang Instrumen Kebijakan Dorongan Moral

Kegiatan Literasi
- Peserta didik dapat mencari topik bahasan tersebut melalui berbagai
sumber diantaranya Buku Paket dan Internet.
- Setiap anggota kelompok harus memahami materi kelompok tersebut.

Berpikir Kritis

- Peserta didik melakukan kegiatan diskusi dengan kelompoknya untuk


menganalisis materi yang telah diberikan guru, apabila ada peserta didik
yang kurang mengerti dengan materi tersebut, maka peserta didik dapat
menanyakannya kepada guru.
- Peserta didik menuliskan hasil diskusi tersebut untuk selanjutnya
dipresentasikan didepan kelas oleh salah satu anggota kelompoknya.

Berpikir kritis dan komunikatif

- Saat seluruh kelompok telah menyelesaikan catatan materinya maka


teknik Number Head Together dilaksanakan.
- Peserta didik dalam satu kelompok tersebut masing- masing sudah
mendapatkan topi bernomor.
- Guru memanggil salah satu peserta didik dengan cara memanggil
Nomor yang ada di topi tersebut untuk menjelaskan materi yang telah
peserta didik peroleh selama kegiatan diskusi.
- Kelompok lain memberikan tanggapan atau pertanyaan kepada peserta
didik yang sudah melakukan Presentasi.

Kreativitas dan kolaborasi

- Setelah semua kelompok presentasi, guru memberikan tambahan


penjelasan mengenai materi yang sudah dipresentasikan oleh siswa.
- Guru melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait materi
kebijakan moneter.
- Setelah itu guru memberikan Post Test tentang materi yang sudah di
pelajari tersebut melalui Media Quizizz untuk melihat seberapa jauh
pemahaman peserta didik mengenai materi kebijakan moneter.

Penutup:
- Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami
- Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh
peserta didik
10 menit
- Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang materi ajar
terkait kebijakan Moneter.
- Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan metode yang
digunakan.
- Peserta didik diberi tahu tentang materi pembelajaran selanjutnya.
- Do’a penutup

H. Penilaian Hasil Pembelajaran

Dimensi Teknik Instrumen

Sikap Observasi Lembar observasi

Pengetahuan Tes tertulis Quizizz

Keterampilan Tes kinerja Lembar penilaian laporan


LAMPIRAN PENILAIAN SIKAP I
Instrumen Penilaian Sikap
Lembar Pengamatan/Observasi
Sikap Peserta Didik Dalam Diskusi Kelompok

Nama Peserta Didik : ...........................................................


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : XI/ Ganjil
Hari/ Tanggal Pengamatan : ...........................................................
Tema Diskusi : Instrumen Kebijakan Moneter

Kategori
No. Aspek yang Diamati Keterangan
B C K
1 Kepatuhan terhadap aturan dalam diskusi B = Baik
2 Memberikan ide, usul dan saran dalam kelompok C = Cukup
3 Mengikuti diskusi dengan semangat atau antusias K = Kurang
Menyimak atau memerhatikan ketika teman lain
4
sedang menyampaikan presentasi atau pendapat
Menghargai pendapat atau usul yang disampaikan
5
teman lain atau kelompok lain
6 Tanggung jawab dalam kelompok
7 Kerja sama dalam kelompok
8 Kesantunan dalam menyampaikan pendapat
Cara menyanggah atau menanggapi pendapat
9
teman lain
10 Penerimaan terhadap hasil diskusi
Rubrik Pengamatan:
1) Baik : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata dan sesuai dengan
indikator aspek yang diamati.
2) Cukup : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan cukup sesuai
dengan indikator aspek yang diamati.
3) Kurang : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul kurang nyata dan kurang sesuai
dengan indikator aspek yang diamati.
Penskoran:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Akhir = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kategori:
Baik = 80 - 100
Cukup = 60 - 79
Kurang = < 60
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN II
Lembar Penilaian Unjuk Kerja Presentasi

Nama Kelompok : ...........................................................


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : XI/ Ganjil
Tema Diskusi : Instumen Kebijakan Moneter
Kategori
No. Aspek yang Diamati Keterangan
B C K
1. Penyampaian B = Baik
2. Penampilan C = Cukup
3. Komunikasi nonverbal K = Kurang
4. Komunikasi verbal
5. Tanggapan terhadap pertanyaan
6. Isi

Rubrik Pengamatan:
1) Baik : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata dan sesuai dengan
indikator aspek yang diamati.
2) Cukup : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan cukup sesuai
dengan indikator aspek yang diamati.
3) Kurang : Jika aspek atau kriteria yang diamati muncul kurang nyata dan kurang sesuai
dengan indikator aspek yang diamati.
Penskoran:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Akhir = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kategori:
Baik = 80 - 100
Cukup = 60 - 79
Kurang = < 60
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN DISKUSI III
Lembar Penilaian Laporan Diskusi

Nama Kelompok : ...........................................................


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : XI/ Ganjil
Tema Diskusi : Instrument Kebijakan Moneter
Aspek yang Dinilai Kategori
No. Keterangan
(Keterampilan menyusun laporan) B C K
1. Sistematika penulisan B = Baik
2 Isi laporan sesuai dengan tujuan pengukuran C = Cukup
3 Menggali ide dari berbagai sumber K = Kurang
4. Penarikan kesimpulan

Rubrik Pengamatan:
1. Baik : Jika aspek atau kriteria yang dinilai sesuai dengan struktur laporan yang
diperlukan.
2. Cukup : Jika aspek atau kriteria yang dinilai cukup sesuai dengan struktur laporan
yang diperlukan.
3. Kurang : Jika aspek atau kriteria yang dinilai kurang sesuai dengan struktur laporan
yang diperlukan.
Penskoran:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Akhir = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kategori:
Baik = 80 - 100
Cukup = 60 - 79
Kurang = < 60
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN IV

Instumen Penilaian Pengetahuan

kebijakan Moneter
10 Questions
NAME :

CLASS :

DATE :

1. berikut ini pernyataan yang tepat mengenai kebijakan moneter, kecuali....


a) kebijakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar yang bertujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b) perangkat kebijakan pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
c) bank sentral sebagai penentu kebijakan moneter
d) memiliki peran sebagai instrument pengendali uang yang beredar

2. berikut ini yang termasuk fungsi dari kebijakan moneter kecuali...


a) menjaga stabilitas ekonomi
b) menjaga stabilitas harga
c) meningkatkan kesempatan kerja
d) fungsi alokasi

3. keberhasilan kebijakan moneter biasanya di ukur dari peningkatan kesempatan kerja,


perbaikan neraca pembayaran dan kestabilan tingkat harga
a) True
b) False

4. jenis kebijakan moneter dibagi menjadi ...


a) tight money policy dan easy money policy
b) tinght money policy dan sistem perpajakan
c) easy money policy dan sistem politik anggaran
d) sistem perpajakan dan politik anggaran

5. kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar adalah jenis
kebijakan...
a) easy money policy (kebijakan uang longgar)
b) menaikan tarif pemungutan pajak
c) menambah anggaran belanja pemerintah
d) tight money policy (kebijakan uang ketat)

6. berikut ini yang termasuk instrumen kebijakan moneter, kecuali...


a) kebijakan operasi pasar tebuka
b) kebijakan diskonto
c) kebijakan candangan wajib
d) sistem perpajakan

7. salah satu kebijakan moneter untuk mengurangi dan menambah jumlah uang beredar,
yang dilakukan dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga. termasuk
kedalam instrumet kebijakan moneter...
a) kebijakan diskonto
b) kebijakan cadangan wajib
c) kebijakan operasi pasar terbuka
d) kebijakan kredit ketat

8. kebijakan yang dilakukan bank sentral terhadap tingkat diskonto ketika terjadi
kelebihan jumlah uang yang beredar adalah...
a) menjual suarat berharga
b) menambah cadangan wajib
c) menurunkan tingkat suku bunga
d) menaikan tingkat suku bunga

9. salah satu kebijakan moneter dengan dengan pemberian kredit yang diperketat,
termasuk kedalam instumen ...
a) kebijakan operasi pasar terbuka
b) kebijakan diskonto
c) kebijakan dorongan moral
d) kebijakan kredit ketat

10. berikut ini yang bukan merupakan tujuan kebijakan moneter...


a) mengurangi jumlah pengeluaran pemerintah
b) pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan
c) peningkatan kesempatan kerja
d) kestabilan harga
LAMPIRAN KUNCI JAWABAN PENGETAHUAN INDIVIDU V

1. B
2. D
3. A
4. A
5. D
6. D
7. C
8. D
9. D
10. A
LAMPIRAN MATERI AJAR VI

KEBIJAKAN MONETER

PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diberlakukan pemegang otoritas moneter


untuk mengatur jumlah uang yang beredar yang bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga-harga, dan perbaikan kinerja perekonomian.

PERAN DAN FUNGSI KEBIJAKAN MONETER


Peran kebijakan moneter adalah sebagai instrumen pengendali uang yang beredar.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Langkah – langkah
kebijakan moneter diambil oleh penguasa moneter (Bank sentral atu bank indonesia).
Caranya dengan menggunakan instrumen- instrumen kebijakan moneter, seperti operasi
pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, batas maksimum pemberian
kredit, dan moral persuasion. Melalui instrumen tersebut akan terjadi perubahan jumlah
uang yang beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar ini pada akhirnya akan
mempengaruhi kestabilan moneter agar lebih kondusif bagi pertunbuhan ekonomi
masyarakat.
Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur dari peningkatan kesempatan
kerja, perbaikan neraca pembayaran, dan kestabilan tingkat harga.
Secara garis besar, fungsi kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi
yang ditandai dengan gairah dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja. Jika di
perinci, fungsi kebijakan monetr adalah sebagai berikut
a. menjaga stabilitas ekonomi
stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan
harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang
beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
b. Menjaga stabilitas harga
Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan jumlah barang
dan jasa. Insteraksi jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan
menghasilkan harga. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan sehingga
perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Apabila kenaikan
harga terus menerus akan menyebabkan inflasi
c. Meningkatkan kesempatan kerja
Jika jumlah uang yang beredar seimbnag dengan jumlah barang dan jasa, maka
perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan
investasi. Investasi memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan
kerja baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.
d. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Jika negara mendevaluasi mata uang rupiah kemata uang asing, harga- harag barang
ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan
jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan
neraca pembayaran.

JENIS KEBIJAKAN MONETER

Ada dua jenis kebijakan moneter yaitu Tight money policy dan easy money policy

1. Tight money policy (Kebijakan uang ketat)


Adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar. Kebijakan ini
dilakukan dengan cara menaikan suku bunga, menjual SBI, menaikan cadangan kas,
dan membatasi pemberian kredit.
2. Easy money policy (kebijakan uang longgar)
Adalah kebijakan yang diambil bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar.
Kebijakan uang longgar ini dapat berupa penurunan tingkat suku bunga (kebijakan
diskonto), pembelian surat – surat berharga (kebijakan pasar terbuka), penurunan
cadangan kas (kebijakan cash ratio), dan kelonggaran pemberian kredit.

INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER


1. Kebijakan operasi pasar terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakn yang diambil bank sentral untuk
mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan
dengan cara menjual sertifikat bank indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di
pasar modal. Jika bank indonesia ingin mengurangi jumlah uang yang beredar (Dalam
keadaan inflasi), bank sentral akan menjual sertifkat bank indonesia. Dengan penjualan
SBI, uang akan masuk ke bank sentral, sehingga uang beredar berkurang. Sebaliknya,
jika bank sentral mengamati jumlah uang beredar kurang dari kebutuhan, bank sentral
akan membeli kembali SBI atau surat-surat berharga lainnya dari pasar modal. Ini akan
menambah jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan diskonto (Discount Policy)
Pada kebijakan ini bank sentral mengurangi atau menambah jumlah uang yuang beredar
dengan cara menaikan atau menurunkan tingkat diskonto bank umum. Ketika terjadi
jumlah uang beredar yang melebihi kebutuhan maka bank sentral akan menaikan
tingkat suku bunga. Ketika tingkat suku bunga naik maka orang- orang cenderung
tertarik untuk menabung ketika orang memilih untuk menabung, jumlah uang yang
beredar di masyarakat akan masuk ke bank.
Tetapi ketika jumlah uang beredar kurang dari yang dibutuhkan, maka bank sentral
akan menurunkan tingkat suku bunga, hal tersebut menyebabkan minat orang untuk
menabung jadi sedikit orang akan memilih mengambil uangnya dari tabungan sehingga
jumlah uang yang beredar meningkat.
3. Kebijakan cadangan wajib (Reserve requirement)
bank sentral dapat mebuat peraturan untuk menaikan atau menurunkan cadangan kas
(Cash ratio). Bank umum menerima uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan,
deposito, sertifikat deposito, dan jenis tabungan lainnya.
Ada persentase tertentu dari uang yang disetorkan nasabah yang tidak boleh
dipinjamkan. Jumlah uang yang tidak boleh di pinjamkan ini disebut cadangan wajib.
Misalkan jumlah uang nasabah suatu bank dengan berbagai bentuk tabungan adalah
Rp. 8.000.000,00. Jika bank sentral mematok cadangan wajib 20%, jumlah uang yang
tidak boleh dipinjamkan adalah sebesar 20% x Rp.8.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00.
Adapun 80% lainnya yaitu sebesar Rp. 6.400.000,00 boleh dipinjamkan.
4. Kebijakan kredit ketat
Kredit tetap diberikan bank umum, tetapi pemberiannya harus benar-benar didasarkan
pada syarat 5C yaitu Character, Capability, Collateral, Capital dan Condition Of
economy. Dengan kebijakan kredit ketat, jumlah uang yang beredar dapat diawasi.
Lamgkah kebijakan ini biasa diambil pada saat ekonomi sedang mengalami gejala
inflasi.
5. Kebijakan dorongan moral (moral persuasion)
Bank sentral dapat memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman,
pidato dan edaran yang ditunjukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isi
pengumuman, pidato dan edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan
pinjaman tabungan ataupun melepaskan pinjaman.
LAMPIRAN DESAIN POWER POINT 7

Anda mungkin juga menyukai