Anda di halaman 1dari 10

Investasi Gorontalo 2018 Capai Rp 16 T Lebih

ilustrasi GP/HG

Hargo.co.id, GORONTALO – Cukup beralasan bila pertumbuhan ekonomi


Gorontalo selalu berada di atas angka rata-rata nasional. Karena pertumbuhan
ekonomi daerah rupanya tidak hanya digerakkan oleh belanja modal
pemerintah yang bersumber dari kucuran dana APBD-APBN. Kontribusi sektor
swasta dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Pencapaian tertinggi terjadi pada tahun ini dengan nilai investasi yang berada
di atas angka Rp 16 triliun. Bila trend positif itu berlanjut pada tahun depan,
maka bisa dipastikan kontribusi sektor swasta bisa seimbang atau malah
melampaui kontribusi belanja APBD seluruh pemda di Gorontalo, dalam
menggerakkan roda ekonomi. Karena total dana APBD seluruh Pemda di
Gorontalo pada 2019 hanya mendekati Rp 10 triliun.
Data realisasi investasi yang dihimpun Gorontalo Post di empat daerah yaitu
Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara dan
Kabupaten Pohuwato menunjukkan, total realisasi investasi di empat daerah
itu sepanjang 2018 mencapai Rp 16,9 triliun. Angka ini masih akan bertambah
karena belum tercakup realisasi investasi yang tercatat di Kota Gorontalo,
Boalemo dan Pemerintah Provinsi.

Bila dibandingkan tahun sebelumnya, nilai investasi itu meningkat tajam.


Sehingga menjadi indikator bahwa investor makin percaya diri menanamkan
modalnya di Gorontalo.

Menariknya, tingginya pertumbuhan investasi pada tahun ini sebagian besar


disumbang oleh sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Sepanjang 2018, nilai
investasi sektor ini mencapai triliunan rupiah.

Investasi tertinggi tahun ini berada di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut). Nilai
investasi khusus untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp
11,3 Triliun dengan jumlah perusahaan sebanyak 110.
Investasi yang masuk di Gorut untuk PMDN didominasi UKM, mulai dari rumah
makan hingga usaha fotocopy.

Jika dibandingkan dengan kondisi pada 2016 dan 2017, PMDN di Gorut
mengalami peningkatan masing-masing meningkat sebesar Rp 10,3 Triliun
dengan jumlah perusahaan sebanyak 6 investor dan Rp 10 Triliun dengan
jumlah investor 7.

BACA JUGA

1.
Sehari, 2 PM Mengundurkan Diri
WELLINGTON, Hargo.co.id – Penduduk Selandia Baru dikejutkan dengan keputusan Perdana
Menteri (PM) mereka, John Key.…

Sementara untuk Penanaman Modal Asing (PMA), sejak 2016 hingga 2018 nilai
investasi bertahan pada posisi Rp 3,9 Triliun dengan jumlah investor tak lebih
dari 7 perusahaan.
“Kami optimis tahun-tahun mendatang jumlah investor yang masuk ke Gorut
terus meningkat. Banyak faktor, selain karena potensinya banyak, juga karena
keamanannya yang sangat terjamin. Pemerintah daerah juga terbuka untuk
investor,” kata Kepala Bidan (Kabid) Pengendalian Penanaman Modal Badan
Investasi Daerah Kabupaten Gorut, Tahir Rauf, kepada Gorontalo Post, Jumat
(7/12).

Di Bone Bolango, total investasi selama 2018 mencapai Rp 298 Miliar. Jumlah
ini akumulasi dari investasi swasta Rp 13,849 Miliar ditambah investasi
pemerintah yang mengalami kenaikan tajam yakni mencapai Rp 250 Miliar
dengan adanya pembangunan kampus baru Universitas Negeri Gorontalo
(UNG).

Pada Desember tahun ini, investasi pemerintah di Bone Bolango kembali naik
dengan adannya kegiatan PLTMH di Suwawa Timur dengan nilai investasi
sebesar 2,5 juta USD atau setara Rp 35 Miliar. Investasi ini naik signifikan
dibanding tahun-tahun sebelumnya yakni di tahun 2017 mencapai Rp 27,897
Miliar, tahun 2016 sebesar Rp 56,477 Miliar dan tahun 2016 sebesar Rp Rp
35,345 Miliar.

Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan, dengan naiknya nilai investasi
tahun ini, maka pemerintah perlu menggenjot pembangunan infrastuktur,
mulai dari listrik dan fasilitas pendukung lainnya serta kemudahan dalam
memperoleh izin. Hamim optimis investasi di Bone Bolango tahun 2019 nanti
akan semakin baik.

“Saya kira Politik di Bone Bolango dinamis, jadi bagus untuk investasi,” kata
Hamim Pou.

Di Kabupaten Gorontalo, nilai investasi per Oktober 2018 mencapai Rp 1,5


Triliun. Jika dibandingkan dengan 2017 sedikit menurun, namun dibandingkan
2016 mengalami kenaikan cukup besar. Pada 2017 nilai investasi di Kabupaten
Gorontalo mencapai Rp 1,6 Triliun dan 2016 Rp150 Miliar.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu Kabupaten
Gorontalo, Ibrahim Jantu mengatakan jika melihat data per tahunnya, investasi
di Kabupaten Gorontalo meningkat tajam. Bahkan terjadi lonjakan yang sangat
besar di tahun 2017.
Ia menjelaskan kenaikan tersebut terjadi pada investasi bidang pertanian dan
perkebunan. Seperti masuknya sejumlah pabrik industri di Kabupaten
Gorontalo, termasuk jagung.

Salah satu investasi yang tumbuh di tahun 2018 ini adalah pabrik pakan ternak
PT Popan, yang merupakan pabrik pakan ternak terbesar di Indonesia. Untuk
saat ini nilai investasi pabrik tersebut berkisar Rp 80 Miliar dan diperkirakan
akan meningkat hingga Rp1,2 Triliun pada 2019 mendatang.

PT Popan akan membangun pabrik kedua di Gorontalo dan menjadi pabrik


pakan ternak terbesar di Indonesia Timur. Selain PT Popan ada juga investasi
yang masuk dari Australia yakni pembangunan industri listrik tenaga bio cell.

“Tahun depan kita tetap yakin investasi tidak terpengaruh meski 2019 tahun
politik. Karena ada beberapa sektor yang bisa kita unggulkan, termasuk
investasi khusus infrastruktur. Seperti pelabuhan Bilato, yang kita tawarkan
juga ke investor,” jelas Ibrahim Jantu.

Untuk tahun 2019 pemerintah Kabupaten Gorontalo menargetkan terjadi


peningkatan investasi dengan capaian hingga Rp1,8 Triliun.

“Kita targetkan Rp 1,8 Triliun, karena susah ada beberapa perusahaan yang
eksis akan menambah volume produksi,” jelas Ibrahim.

Di Kabupaten Pohuwato, Pemda masih melakukan rekapan data nilai investasi


yang masuk pada tahun ini. Sementara pada 2016, total nilai investasi di
Pohuwato mencapai Rp 1,47 triliun dengan jumlah investor 18 yang bergerak
di bidang perikanan, industri kayu, konstruksi, perdagangan dan reparasi, hotel
dan restoran, transportasi gudang dan komunikasi 1.

Pada 2017, nilai investasi di Pohuwato sebesar Rp 39,5 Miliar dengan jumlah
investor sebanyak 308, bergerak di bidang tanaman pangan dan perkebunan,
industri makanan, industri kayu, konstruksi, perdagangan dan reparasi, hotel
dan restoran, transportasi gudang dan komunikasi, perumahan kawasan
industri dan perkantoran.

Kepala Dinas Penanaman Modal Kabupaten Pohuwato, Sudin Ali menegaskan


bahwa pihaknya belum menerima investor yang punya kaitan dengan politik.
“Jadi kalau saya bisa jelaskan untuk investasi yang saya tangani sekarang jauh
dari dunia politiknya. Dan untuk investor yang masuk dan mereka ada
kaitannya dengan politik saya belum melayani karena masih dalam suasana
tahun politik,” ujarnya.

BACA JUGA

1.

Hargo.co.id, GORONTALO – Mencermati arus informasi yang kian berkembang pesat maka patut
diimbangi inovasi dalam…

Untuk 2019 nanti, lanjut Sudin, ada beberapa investasi yang akan masuk di
Pohuwato. Yang terbesar adalah Perusahaan Segar Pangan yang tengah dalam
persiapan.

“Mereka sudah mengantongi izin untuk ekspor impor yang berpusat di


Kecamatan Paguat,” katanya.

Sementara itu, terkait investasi di tingkat Provinsi Gorontalo, Dinas


Penanaman Modal ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo hingga kini
belum berani memberikan data kepada wartawan.

Namun berdasarkan data kajian ekonomi dan keuangan Provinsi Gorontalo


Agustus 2018, kinerja investasi pada triwulan III 2018 diperkirakan kembali
meningkat. Meningkatnya kinerja investasi didorong oleh peningkatan kinerja
konsumsi pemerintah untuk mencapai target pembangunan fisik dan keuangan
yang sudah mendekati akhir periode.

Beberapa proyek strategis nasional yang sedang masa penyelesaian seperti


jalan GORR,
Bendungan Randangan, Rumah Sakit Provinsi Ainun Habibie, dan revitalisasi
Danau Limboto serta proyek strategis nasional yang akan segera dimulai di
2018 yaitu pembangunan waduk Bone dapat turut mendukung pertumbuhan
ekonomi daerah.
Sementara pada triwulan II 2018 berdasarkan pada nilai agregat Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB) dan perubahan inventory (persediaan) tercatat
mengalami sedikit perlambatan dari 4,61 persen (yoy) pada triwulan I 2018
menjadi sebesar 4,22 persen (yoy) pada triwulan II 2018.

Terjadinya perlambatan investasi didorong oleh kinerja PMTB yang melambat


menjadi 3,92 persen (yoy) dari 4,89 persen (yoy) meskipun kinerja perubahan
inventori mengalami pertumbuhan dari 2,12 persen (yoy) menjadi 11,31
persen (yoy).

Perlambatan kinerja investasi didorong oleh telah selesainya aktivitas


pembangunan beberapa proyek multiyear seperti PLTU Paguat yang
mendorong penurunan aktivitas investasi. Kinerja investasi pada triwulan II
2018 dari sisi PMTB terekam mengalami perlambatandari 4,89 persen (yoy)
menjadi 3,92 persen (yoy).

Lebih dalam kinerja realisasi belanja modal pemerintah Gorontalo berdasarkan


pada realisasi pendanaan APBD di triwulan II 2018 sebesar Rp218,78 miliar
atau melambat sebesar -64,33 persen (yoy).

Adanya perlambatan pada kegiatan investasi juga terekam dari hasil Survei
Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia, dimana kondisi usaha secara
umum merekam penurunan rencana investasi pada triwulan II 2018.

Kinerja investasi pada triwulan II 2018 secara agregat mengalami tren


melambat didorong oleh realisasi investasi PMDN dan PMA sebesar -81,9
persen (yoy) dan -79 persen (yoy) dibandingkan triwulan I 2018 sebesar 75,1
persen (yoy) dan -0,6 persen (yoy). Dilihat berdasarkan jumlah proyeknya,
tidak ada penambahan proyek baru pada triwulan II 2018. (gp/hg)

Kabar Gorontalo

Investasi Di Kabupaten Gorontalo Capai Rp1,8 triliun


Senin, 4 Februari 2019 23:10 WIBPewarta : Adiwinata Solihin
Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi
Gorontalo mencatat investasi di daerah tersebut dalam tiga tahun terakhir mengalami
peningkatan hingga mencapai Rp1,8 miliar untuk tahun 2018.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo di Gorontalo, Senin mengatakan investasi di Kabupaten


Gorontalo terus tumbuh seiring peningkatan ekonomi, pada tahun 2016 jumlah investasi
sebesar Rp150 miliar, kemudian 2017 senilai Rp1,6 triliun dan 2018 menjadi Rp1,8 triliun.

"Investasi ini sangat penting, karena seperti yang selalu saya katakan, membangun daerah itu
tidak bisa hanya pemerintah dan mengandalkan APBD saja" ujarnya.

Ia menjelaskan jika dengan APBD daerah memang bisa membangun, tetapi tidak secepat
yang kita harapkan, karena itulah industri harus tumbuh, investasi harus masuk ke Kabupaten
Gorontalo.

"Kami membuka kesempatan bagi para investor untuk membangun ekonomi di Kabupaten
Gorontalo. Tak hanya itu saja, guna mengembangkan investasi khususnya di bidang industri
pemerintah secara khusus memasukannya kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD)," ujarnya.
Ia mengaku jika pihkanya membuat satu zona khusus industri, sebut saja di Kecamatan
Tibawa, Bilato, dan Pulubala.

"Bahkan untuk membuat investasi kian besar, pemerintah tengah mempersiapkan Pelabuhan
Bilato, sebagai pintu masuk perdagangan baru di Provinsi Gorontalo," katanya.

Nelson menambahkan, banyak dampak positif yang bisa didapatkan dari berkembangnya
investasi di daerah yaitu pemerintah bisa mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

PAD ini bisa digunakan pemerintah untuk membangun sektor lain, misalnya pembangunan,
pemberian modal kepada wirausaha, hingga pemberian bantuan.

Di sisi lain hadirnya investasi dan industri di Kabupaten Gorontalo juga membuka peluang
pemerintah menurunkan angka pengangguran. Sebab dengan adanya perusahaan atau industri
akan membuka peluang kerja.

"Dengan investasi ini juga perekonomian kita bisa semakin bagus, ekonomi masyarakat
semakin baik, dan pada ujungnya kemiskinan kita bisa turunkan, masyarakat bisa semakin
sejahtera," ujarnya.

Popular Articles
Sejarawan sebut Desa Kaaruyan-Gorontalo bukti pesan leluhur \'Watu Pinawetengan\'
Dukung Festival Kaaruyan dan pengucapan syukur, Gubernur Gorontalo kucur 250 juta

Donald Palandi terpilih Ketua DPD GMNI Gorontalo


Alat deteksi gempa sesar Palu Koro Sulteng dicuri
Puskesmas garda terdepan dorong lansia sehat dan produktif di Gorut



 TENTANG KAMI
 KEBIJAKAN PRIVASI
© Antara News gorontalo, 2017

Anda mungkin juga menyukai