Industri
Kecil
Media Informasi & Promosi
Industri Kecil Menengah
Edisi 62-September 2018
IKM tumbuhkembangkan
masyarakat
industri
Bung GEMA
Banyak pelaku IKM yang ikut Itulah pentingnya kerja sama
memberdayakan masyarakat antara pembina di pusat, daerah
menjadi pelaku IKM. Mereka dan juga pelaku usaha IKM yang sudah
terlibat langsung membina calon mapan. Semoga IKM di Indonesia
pengusaha IKM makin jaya.
Daftar isi
Info Kebijakan 32 Inovasi dan Edukasi Keramik 60 Maleo Techno Center Mencetak
04 Meningkatkan Nilai Tambah Bahan Baku Menarik Minat Masyarakat Perusahaan Pemula Berbasis IT
IKM Pangan 36 Kembangkan Kearifan Lokal Tapis dan
07 Bahan Baku Berstandar Menghasilkan Peluang Usaha
Sulam Usus
Produk Berkualitas 63 Kolaborasi Bank Sampah dengan IKM
38 Tenun Unggan Khas Sijunjung Daur Ulang
Info Utama 41 TIMBUL KERAMIK Sang Pelopor 66 Pesantren Al-Ittifaq Mandiri dengan
13 Brodo Agroindustri Kopi
44 Persembahan Buntoro untuk Negeri
Sukses Memberdayakan IKM 69 Peran Aspayo Membina IKM Aluminium
15 Maju Bersama Emping Jagung Dari Sentra Ke Sentra di Yogyakarta
18 Meningkatkan Citra Kopi Lampung 47 Geliat Kerajinan Gerabah Kasongan Bantul
21 IKM Lansek Manih Mengajak Masyarakat 51 Kabupaten Bone Bolango Menuju Sentra
Serba-Serbi
Lebih Produktif IKM Aren 72 Kreasi Tapis Jadi Berbagai Kerajinan
24 Zie Batik, Menebar Manfaat kepada 54 Kecap Majalengka bertahan menjadi 74 Kemenperin Meluncurkan Program
Masyarakat nomor satu “Making Indonesia 4.0 Startup”
27 Mereka Berjasa Mengembangkan IKM 77 Melindungi Celuk dengan Indikasi
Standarisasi & Teknologi Geografis
Profil Usaha 58 Pilihan Alternatif Pembuatan VCO
30 Ketekunan Berbuah Upakarti
07 23 36
anyak pelaku usaha IKM yang sudah umumnya merangkak dari bawah. Dari bukan apa-apa
mapan berkat pembinaan dari dengan segala kegigihannya menjadi seorang yang
Ditjen Industri Kecil dan Menengah diperhitungkan.
(IKM) Kemenperin. Mereka memiliki Namun, diantara para narasumber ini ada pula yang
kemampuan untuk terus meningkat melakukan pembinaan secara mandiri. Tanpa ada pihak
disertai dengan kemandirian untuk melanjutkan lain yang menggerakkan, pelaku usaha ini berupaya
usahanya. Para pelaku IKM ini makin tangguh dan siap memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Ibu-ibu atau
bersaing di tingkat regional maupun internasional. remaja yang ada, kebetulan tidak memiliki kesibukan,
diajak untuk mendukung usahanya, kemudian seiring
Setelah dianggap mapan dan kokoh apa yang harus
dengan berjalannya waktu mereka juga mampu
dilakukan oleh pelaku usaha IKM ini? Banyak tentunya. mandiri. Artinya tidak tergantung sama ‘mentor’ yang
Salah satunya menjadi pihak yang menggerakkan atau mengajak pertama kali.
bisa juga disebut sebagai pelopor untuk melahirkan
industri kecil lain. Bersama dengan Dinas terkait di daerah Sebagai contoh dibeberapa daerah pelaku ikm pangan
masing-masing pelaku usaha IKM seperti ini membantu di Majalengka, kerajinan gerabah atau keramik di
Yogyakardan dan Bandung, Tenun tradisional Sijunjung,
calon pengusaha atau pelaku usaha tapi masih dalam
Batik kota Semarang, Sulam Usus Lampung, Kopi dari
taraf memulai (masih awal).
pesantren al ittifaq, Alumunium Yogyakarta, Perak
Melalui berbagai media, seperti pelatihan, lokakarya, para Celuk Bali dan Pengembangan Sentra Gorontalo.
pengusaha IKM yang masih belajar berjalan diberikan Terlihat jelas peran pelaku ikm dalam mengembangkan
semacam kiat agar usahanya lebih maju. Tak hanya dari usahanya tidak saja bermanfaat untuk dirinya sendiri
sisi produksi (peningkatan kualitas produk) namun juga tapi bisa bermanfaat mengembangkan ikm disekitarnya.
dari sisi lain seperti pemasaran, akses terhadap modal,
Semakin banyak ikm berdaya akan semakin banyak pula
dan lain-lain.
tumbuh kembang masyarakat industri di dalamnya.
Pola seperti ini memang sudah biasa dilakukan. Seperti Di tempat lain masih banyak orang-orang seperti ibu
yang dilakukan oleh Ditjen IKM Kemenperin terhadap Popon. Mereka tidak merasa disaingi saat ‘murid’-nya
para pelaku IKM yang tersebar di pelosok Nusantara. maju. Mereka melihat masih banyak yang bisa dibantu,
Saat pelatihan, salah satu pengisi acara tersebut adalah diberdayakan, serta diangkat. Makin banyak IKM
pelaku usaha IKM yang telah berhasil. Mereka dijadikan berdaya guna, akan makin banyak pula menghasilkan
contoh keberhasilan sebagai pengusaha yang pada IKM baru. Semoga.
GEMA
INDUSTRI
KECIL
Media Informasi & Promosi Industri Kecil Menengah
saha IKM Pangan selama ini menjadi Pada tahun 2017, share industri pengolahan non-migas
sumber penghasilan masyarakat terhadap PDB mencapai 20,16%, dimana kontribusi
pedesaan yang dapat mendorong nilai output IKM terhadap nilai output industri non-
peningkatan pendapatan dan migas mencapai 20,26%, meningkat dari tahun
penggerak ekonomi daerah. Dalam
sebelumnyayaitu sebesar 19,51%. kontribusi positif
Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2015 tentang
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional tahun tersebut dapat dicapai mengingat populasi IKM sebesar
2015-2035 menyebutkan 10 sektor industri yang 4,59 unit usaha (meningkat 4,32%) yang menyerap
menjadi prioritas yaitu: 1. Bidang usaha pangan, 2. 10,57 tenaga kerja (meningkat 4,65%). Sementara itu
Farmasi, Kosmetik dan alat kesehatan, 3. Industri jumlah sentra IKM berjumlah 11,749 yang diisi oleh
Tekstil, 4. Kulit alas kaki dan aneka, 5. Alat transportasi, 266.432 unit usaha, yang didominasi oleh industri
elektronik dan telematika/ICT, 6. Pembangkit energi, pangan (40%), kerajinan dan anek (23%), serta pangan
7. Industri pendukung diisi oleh sektor barang modal, (16%).
Komponen, bahan penolong dan jasa industri, 8.
Industri hulu yaitu hulu agro, 9. Industri logam dasar Industri sektor pangan disamping sumber bahan
dan bahan galian bukan logam, 10. Industri kimia dasar bakunya cukup tersedia, modal usahanya pun
berbasis migas dan industri kimia dasar batu bara. terjangkau, peralatan sederhana dan keahlian teknisnya
juga mudah dipelajari sekalipun oleh pelaku usaha dengan memberdayakan ibu rumah tangga, istri petani,
pemula dan relatif tidak memerlukan waktu yang lama. atau istri nelayan agar menjadi pelaku usaha IKM.
Pengembangan usaha IKM pangan ini dianggap sangat
Perhitungan ekonomi dari mengubah sumber daya
penting karena ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
alam yang ada menjadi produk akan memberikan nilai
dasar seluruh lapisan masyarakat. Hal ini tentunya
tambah berkisar antara 60-100%. Hal ini penting untuk
merupakan peluang usaha yang menjanjikan bagi
disosialisasikan kepada masyarakat agar semakin
masyarakat untuk memanfaatkan sebesar-besarnya
banyak yang berminat untuk menjadi pelaku usaha
sumber daya alam yang ada di daerahnya kemudian
IKM. Pada prinsipnya masyarakat selalu berminat
diolah untuk menghasilkan produk IKM pangan.
untuk membuka usaha memanfaatkan sumber daya
Selain itu kegiatan usaha pangan dapat membantu alam setempat, hanya saja karena keterbatasan
pemerintah dalam meningkatkan penyerapan tenaga pengetahuan yang mereka miliki membuat mereka
kerja usia produktif. Bagi masyarakat usia produktif, tidak mampu menghasilkan produk sesuai kebutuhan
inovatif dan kreatif masih memiliki kesempatan yang konsumen.
besar dalam mengembangkan usahanya di bidang
Dalam hal ini peran serta pemerintah daerah setempat
IKM. Dengan demikian akan terwujud kesejahteraan
dirasa penting untuk terlibat langsung dalam
masyarakat sampai tingkat kabupaten/kota, melalui
memberdayakan masyarakat agar menjadi pelaku
pemanfaatan potensi sumber daya alam dari pasca
usaha IKM dengan memanfaatkan potensi sumber
panen hasil pertanian menjadi bahan baku industri
daya alam yang ada menjadi produk yang bernilai
kecil dan menengah.
tambah. Berdasarkan pengalaman produk IKM memang
Pendampingan tangguh, tahan terhadap situasi krisis ekonomi yang
Beberapa pilihan sumber bahan baku pasca panen yang terberat sekalipun. Yang perlu dilakukan adalah
dapat diolah menjadi produk IKM Pangan yang memiliki memberikan stimulus berupa pendampingan tenaga
nilai tambah yaitu: umbi-umbian (singkong, ubi jalar, profesional agar pelaku usaha IKM dapat menghasilkan
pisang, jagung, kentang, talas), berbasis kelapa, produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
rumput laut, hasil laut (perikanan), peternakan, hasil Komitmen
perkebunan (kopi dan coklat), dan aneka macam buah-
Dengan demikian produk IKM akan tetap bertahan laku
buahan.
di pasaran, jika pelaku usaha IKM memiliki komitmen
Bahan baku pasca panen dari hasil pertanian akan tinggi sesuai aturan yang sudah ditetapkan sendiri
memberikan kontribusi pemanfaatan sumber daya dalam menjalankan usahanya. Sebagian besar pelaku
alam yang dapat diandalkan jika ditingkatkan nilai usaha IKM tidak berkembang atau bahkan bangkrut
tambahnya melalui pelatihan teknis dan non-teknis karena tidak memiliki komitmen yang harus dipatuhi
kepada masyarakat di daerah yang memiliki sumber dan ditaatinya. Untuk itu ada beberapa strategi yang
daya alam yang potensial. Mekanisme pelaksanaannya
harus ditetapkan sebelum memulai usaha skala IKM Dengan menjalankan strategi tersebut diatas, niscaya
yaitu: pelaku usaha IKM akan bisa bertahan menjalankan
usahanya dalam jangka panjang, mampu bertahan
1. Awal mula membuka usaha niatkan selain untuk
sampai turun temurun meskipun pengelolaan usahanya
mensejahterakan keluarga juga membantu
dilakukan berdasarkan manajemen sederhana. Yang
kehidupan orang lain yang terkait langsung sebagai
menjadi sumber kekuatan produk IKM adalah komitmen,
penyedia bahan baku. Dengan sendirinya usaha ini
konsisten, kejujuran dan keikhlasan menerima resiko
banyak membantu kehidupan orang lain.
yang terjadi selama menjalankan usahanya yang
2. Dalam membuat produk tidak hanya untuk mencari kemungkinan mengalami pasang surut. Dengan prinsip
keuntungan semata, tapi juga memperhatikan yang kuat dan tangguh produk IKM akan mampu
dan mempertimbangkan kebutuhan dan daya beli bertahan meskipun dalam situasi krisis eknomi.
masyarakat.
Dengan begitu, diharapkan agar pelaku usaha IKM
3. Jujurlah dalam penggunaan bahan baku sesuai
dapat menjadi penggerak pemanfaatan sumber daya
dengan yang tercantum pada komposisi,
alam di berbagai daerah agar menjadi produk IKM yang
sehingga jaminan kualitas produk bisa
bernilai tambah sehingga memberi manfaat ekonomi
dipertanggungjawabkan.
bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
4. Tetapkan keuntungan penjualan berdasarkan (Lusiana Mohi dari berbagai sumber)
perhitungan yang wajar sehingga harga produk
terjangkau dan tidak terkesan mahal, karena ada
pesaing baru yang membuat produk serupa.
5. Bergabunglah dalam kelompok usaha (koperasi atau
asosiasi) untuk memperluas jaringan bisnis.
6. Pelihara hubungan bisnis, baik dengan sesama
pelaku usaha, maupun dengan pelanggan tetap, agar
dapat berdiskusi dan bekerja sama dalam penetapan
dan penjualan produk jangka panjang.
7. Lakukan inovasi dan kreasi untuk mengembangkan
produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Walau telah berkembang menjadi sebuah unit usaha baku atau barang setengah jadi yang dibutuhkan oleh
pengolahan aneka perkakas aluminium seperti saat ini, rantai produksi industri besar tersebut,” ujar Wahyudi.
WL Aluminium masih menghadapi berbagai kendala
Menurutnya pula pemerintah perlu untuk melakukan
dalam menjalankan usahanya. Belum kuatnya sinergi
follow up dari program link and match antara IKM
antara Industri Kecil dan Industri Besar, dan sulitnya dan industri besar yang telah dilakukan agar terjadi
untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan untuk kesepakatan yang saling menguntungkan dan
menjadi pemasok bahan baku atau barang setengah berkelanjutan antara kedua belah pihak. Dengan
jadi yang dibutuhkan oleh rantai produksi industri intervensi tersebut, Wahyudi yakin IKM aluminium
besar menjadi kendala yang dirasakan saat ini. khususnya dan IKM logam Indonesia pada umumnya
“Saya berharap Pemerintah dapat membantu dalam hal dapat naik kelas paling tidak ke tier 2, dan lebih jauh
ini, seperti menyediakan database produk aluminium lagi naik ke tier 1 dalam rantai produksi industri besar.
yang diimpor sehingga kami mengetahui produk yang “Saya pribadi berharap agar WL Aluminium dapat
dibutuhkan pasar dan kami bisa memenuhinya dalam memproduksi ingot berstandar, mampu menghasilkan
rangka subtitusi impor. Kami juga membutuhkan produk secara massal dalam memenuhi permintaan
pendampingan tenaga ahli yang merupakan pensiunan pasar serta dapat meningkatkan kapasitas produksi
atau mantan pegawai dari industri besar seperti PT. dari hanya mampu mengolah satu ton bahan baku ingot
Astra, sehingga kami dapat mengetahui standar dan perhari menjadi lima ton ingot perhari,” tutup Wahyudi.
langkah yang diperlukan untuk menghasilkan bahan (Angga)
Salahsatu rangkaian
proses produksi di
industri alumunium
atik is one of the traditional and It illustrates how batik industry has such a huge
cultural identities of Indonesia as opportunity where SMEs can take benefit from and
a nation. The diversity in motives, also participate in conserving and promoting batik to
patterns and philosophies contained the national and international markets. Hopefully, the
in every type of batiks contributes great potential of the batik industries can be utilized
the uniqueness and beauty which is then processed by SMEs which will also impact to the empowerment of
into various fashion products. The Ministry of Industry the local communities, as has been done by Zie Batik
recorded that, the export value of batik and batik from Semarang, Central Java, who has continuously
products until October 2017 has reached USD 51.15 promoted batik as the national heritage.
million from the achievement of the first semester of
2017 amounted to USD39.4 million. The main market Zazilah, the owner of Zie Batik, pioneered the batik
destination are to Japan, the United States and Europe. industry since 2004. At that time, batik industry in
Semarang was not popular enough. Zazilah, supported by floral diversity in Belitung such as simpor leaf and
by the local government and Dekranasda of Semarang lelekan motives. "Not only provide training and making
City creates and popularizes semarangan batik batik patterns, we also provided batik coloring training
patterns. using natural dyes made from mangrove fruit," Zie
added.
"At that time, we tried to popularize batik semarangan
motive and hoping that we can empower women What Zie has done was very helpful to the people in
entreprenurs in Semarang," said Zie, Zazilah's East Belitung because then the local people were able
nickname. The motive in semarangan batik is inspired to develop the potential of batik there. Furthermore, Zie
from the icons of Semarang City such as lawang sewu has also provided similar training in other areas such
motive, Tugu Muda monuments, Gereja Blenduk, Warak, as Purwodadi area where Zie created batik with corn
Asem Arang, and Mblekok Srondol. motive and Deli Serdang with Batak batik motive. In
each training, Zie also provided batik mold and coloring
In 2006, Zie in collaboration with the Semarang local
instruction for mix and match.
government conducted batik training to the community
in order to revive the potency of batik in Semarang. At Superiority
first, the training participants were only 20 people, but
Beside the uniqueness of its motives, usage of natural
under the direction of Semarang Mayor's wife at that
dyes makes Zie Batik more superior compared to the
time, various of new batik motives were created.
competitor. Zie said that, batik with natural dyes could
After that success, Zie was invited by the Department of cost twice or three times higher rather than batik
Maritime Affairs and Fisheries of East Belitung Regency with synthetic dyes. For example, batik with synthetic
to provide batik training for the local community there. dyes are usually valued at 250 thousand rupiah, while
Zie was also requested to create batik motives and the batik with natural dyes are valued start from 750
patterns of East Belitung. The motives were inspired thousand rupiah.
"I had experience participating in international produce five pieces of batik cloth. In a month, local
exhibition in Japan facilitated by Indonesia government. farmers can produce 40 kilograms of indigo dye paste.
I found out that the response of the Japan market And now more farmers are interested to learn how to
to batik with natural dyes was very good, especially cultivate indigo plants.
natural dyes from indigo plants, because the blue
For mangrove dyes, Zie persuaded fishermen's wives
color came, from indigo is considered as a noble color in the coastal areas of Semarang to collect fruits
in Japan," said Zie. Not only in Japan, Zie Batik are from mangrove plants. "At the beginning, those
also facilitated to participate in other international fruits were wasted, but in 2011 we tried to persuade
exhibition in other countries, for example Netherlands, them to collect the mangrove fruits which has been
Canada and Russia. dried up to be processed into natural dye paste, "Zie
Zie Batik also developed batik with two types of natural said. Until now, natural dyes from mangrove fruit is
dyes. One is made from indigo plants and other is still processed under her direct supervision. Unlike
made from mangrove plants. To produce this kind of indigo dyes which produce blue color, mangrove dyes
produce a light brown color and the price are not as
natural dyes, Zie used indigo plants around her house
high as indigo dyes.
in Kampung Malon, Semarang. "At the beginning, I tried
planting indigo plants around my house with the seeds With the limited number of employees which are only
that I got from Ungaran. It turned out that the results ten workers, Zie often cooperated with other batik
were good, so I don’t need to order from outside of artisans in Kampung Malon to fulfill market order.
town," said Zie, which previously ordered raw materials Currently, Zie Batik is cooperating with 40 batik
from several regions in Central Java.
artisans.
Since then, Zie began extending the indigo plant farm
A number of awards have been obtained by Zie,
in Kampung Malon to increase the production of natural
including the Pioneer of Natural Dyes Award from
dyes material. And after that, farmers in Kampung
Malon started asking Zie to teach them how to plant the Semarang Local Government and the Women's
these indigo plants. That mutual relationship then gave Empowerment and Unemployment Reduction Award
profits for both parties, where Zie can concentrate in from the Ministry of Manpower and Transmigration.
producing batik, while the farmers provide the raw Zie Batik not only developes batik industry, but also
material from indigo plants. empowers the local community by producing natural
Indigo dye paste produced by the local farmers were dyes and developing the potential of batik in Semarang
bought for Rp. 70 thousand per kg. This is enough to and other areas. (Transled by: Angga/Urwah)
Brodo
Sukses Memberdayakan IKM
aum urban millenials saat ini
mungkin sudah tidak asing
mendengar nama brand Brodo.
Brand ini sukses memikat hati
dengan desain dan harga yang
cukup kompetitif. Berawal dari
kisah Yukka Harlanda yang
Maju Bersama
Emping Jagung
Komunitas perajin emping jagung mampu memberikan penghasilan bagi ibu-ibu di Majalengka.
Dengan memanfaatkan bahan baku yang ada emping jagung diharapkan menjadi ikon
Majalengka. Pemberdayaan masyarakat ini juga dapat dilakukan bagi produk lain.
emanfaatkan potensi daerah Banyak pelaku usaha IKM di daerah yang berhasil
untuk dijadikan usaha merupakan dengan mengolah bahan utama yang diperoleh dari
hal yang biasa dilakukan, bila di lingkungan sekitarnya. Di Majalengka ada Popon
daerah tersebut ada sumber daya Suhaemah perajin makanan kering atau keripik yang
yang bisa diolah dijadikan produk memanfaatkan bahan baku yang tersedia di daerahnya
jadi yang dapat dikonsumsi. Hasil pertanian menjadi untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomis.
bahan baku yang sering dimanfaatkan untuk diolah
Mungkin kita sering makan emping, baik sebagai
menjadi produk pangan.
cemilan di sore hari maupun teman makan untuk
menggugah selera. Emping yang berbahan dasar
melinjo ini kini tersedia dengan berbagai varian rasa.
Ada rasa orisinal, rasa pedas, manis, hingga rasa keju.
Namun, pernahkan mendengar atau mencicipi emping
jagung? Bentuknya mirip emping namun berbahan baku
jagung. Rasanya juga gurih dan renyah.
Emping jagung inilah yang sedang dikembangkan
oleh Popon Suhaemah menjadi produk unggulan dari
Kabupaten Majalengka, daerah asal serta tempat
kelahiran Popon. Emping jagung ini menjadi istimewa
karena diproduksi bukan hanya dari tempat usaha
Popon, melainkan oleh kelompok perajin yang ada di
Majalengka.
Ibu Popon juga menghasilkan keripik dan dodol dengan bahan baku dari daerah setempat
Meningkatkan Citra
Kopi Lampung
Ulubelu adalah pegunungan yang dikenal sebagai sentra penghasil kopi robusta di Lampung yang berjarak tiga
jam perjalanan dari Bandar Lampung. Elmira dan Rinaldi, pasangan suami istri asal Lampung, yang merintis
usaha Kopi Ulubelu pada 2010 mampu mengolah kopi robusta menjadi makin dikenal dengan kualitas premium.
lmira dan Rinaldi meyakini bahwa dan tidak disortir dengan baik sehingga harga jualnya
produk yang berkualitas dihasilkan pun rendah’’, jelas Elmira.
dari bahan baku terbaik. Untuk
Untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan
menghasilkan kopi robusta dengan pendampingan, Ulubelu Coffee bekerja sama dengan
kualitas terbaik harus dimulai dari tenaga pendidik dari Universitas Lampung. Petani
pembinaan petani kopi. Produk CV Ulubelu Food Abadi diajarkan tentang teknik budidaya kopi, penggunaan
berasal dari kopi yang dihasilkan oleh petani binaan pupuk organik dan pengolahan pasca panen sehingga
bersertifikat kopi lestari internasional di Pegunungan diharapkan dapat menghasilkan fine robusta. Fine
Tanggamus, Lampung. robusta adalah kopi dengan jumlah kerusakan di bawah
Sejak 2010 hingga saat ini, tidak kurang 1500 petani lima poin, tidak ada biji yang berjamur atau putih dan
kopi yang sudah mendapatkan pembinaan. Menurut nilai uji cita rasanya di atas 80.00. Kriteria ini yang
membuat fine robusta memiliki nilai jual yang lebih
Elmira, sebelum mendapat pendampingan, kebanyakan
tinggi dibandingkan kopi biasa.
petani kopi belum mengenal cara menanam dan
mengolah kopi dengan tepat. “Panen kopi cenderung Dibutuhkan waktu yang cukup lama (kira-kira tiga
asal-asalan, kopi yang sudah dipetik dijemur di tanah, tahun) bagi kopi robusta berbuah, berwarna merah
terang dan siap dipetik tangan. Proses panennya fine robusta (robusta kualitas tinggi) tanpa tambahan
sendiri sekitar tujuh bulan. Agar petani tetap dapat pengawet, bahan kimia, atau bahan lainnya”, Ujar
penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, mereka Elmira. Aroma, body, dan aftertaste cita rasa robusta
dibimbing untuk menanam dengan teknik tumpang sari benar-benar hanya berasal biji kopi dari pegunungan
yang juga menghasilkan pendapatan. Teknik tumpang Ulubelu. Untuk mengontrol hasil produksi setiap batch
sari ini menghasilkan after taste unik dari kopi olahan biasanya dilakukan tes standar dan cupping.
Ulubelu dan kalau ahli kopi pasti dapat mendekteksinya.
Ulubelu memang memiliki keunggulan dalam hal quality
“Proses bertanam kopi memang butuh kesabaran control karena sang pemilik yaitu Rinaldi merupakan ahli
maka selayaknya petani kopi diberi apresiasi,” ungkap cita rasa robusta bersertifikat internasional R-Grader
perempuan pecinta kopi ini. Sebagai pengusaha, Ibu dan Star Cupper. Untuk mendalami karakteristik
Elmira dan suami, tidak hanya mengejar profit, tetapi robusta, sang pemilik memang tidak tanggung-tangung
bersinergi dan mensejahterakan petani kopi menjadi belajar kopi di Coffee Quality Institute, Amerika Serikat
hal yang penting untuk menjaga keberlanjutan dan dan secara berkala “mengkalibarasi” lidahnya dalam
kesinambungan usaha mereka. “Kalau kita (petani hal kemahiran mencicipi robusta.
dan pengusaha) bisa sama-sama untung tentu akan
Untuk kemasannya, kopi Ulubelu dikemas modern dan
lebih baik, semakin banyak masyarakat Lampung yang
praktis dalam kemasan 100 gram menggunakan bahan
ekonominya terbantu,” ujar Elmira.
aluminium foil yang dilengkapi one way valve dan zipper.
Kualitas tinggi “Yang namanya udara dari luar itu bisa jadi musuhnya
Kunci dari kualitas Ulubelu coffee adalah biji kopi pilihan kualitas kopi. Idealnya kemasan ini habis dikonsumsi
yang diolah dan dikemas baik. “Produk kami 100 persen satu hingga dua minggu sehingga kualitas kopinya
Indra Yeni atau yang biasa disapa Ira mulai Tenunan yang dikenal dengan IKM Lansek Manih ini
mengenal kerajinan tenun ini sejak 1993 saat berdiri secara resmi tahun 2007. Di tengah rintangan
dirinya mengikuti suami ke kampung halamannya dan kendala yang dihadapi, IKM Lansek Manih mampu
di Nagari Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota. berkembang pesat. Dukungan dari keluarga, terutama
Di sini Ira melihat ibu-ibu menenun. Ia mulai suami menjadi penyemangat untuk terus menjalankan
tertarik untuk belajar menenun. Berkat ketekunannya usaha ini.
Ira mampu dan bisa. Ketika kembali ke kampungnya
Nagari Unggan kegiatan menenun masih ditekuni Ira memasarkan hasil tenunnya ke pelanggan di
bersama keluarganya. Pada tahun 2005 Ira mulai Silungkang. Salah satu pelanggannya adalah ibu Aisyah
lagi menenun setelah melahirkan putra pertamanya, yang merupakan istri bupati Sijunjung saat itu. Beliau
dengan menggunakan alat tenun yang dibuat sendiri baru tahu kalau tenun yang dibelinya itu adalah hasil
oleh suami dan bahan seadanya. Tak heran masyarakat karya warganya sendiri. Tidak lama kemudian Aisyah
mencemooh apa yang dilakukan Ira. Hasil tenunannya menemui Ira di Unggan dan melihat dirinya menenun.
dijual ke Nagari Halaban dan Silungkang, Sejak saat itu setiap minggu selama dua bulan Aisyah
dan ibu-ibu PKK di lingkungan Pemerintah Kabupaten En membeli tenun ini di Silungkang dan alhamdulillah
Sijunjung datang berkunjung. beliau menyambut positif hasil tenun tersebut. Setelah
adanya tenun unggan yang dapat digunakan untuk
Ira pun semakin giat menenun meski harus membeli
pakaian sehari-hari, maka pada tahun 2010 pemerintah
bahan baku benang dari Silungkang dengan sepeda
daerah kabupaten Sijunjung membuat kebijakan
motor yang harus ditempuhnya 180 km pulang pergi.
dengan mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Hasil tenunnya dijual kembali ke Silungkang dan
lingkungan Pemda Kabupaten Sijunjung menggunakan
Hambalan tempat mengambil benang tadi. Usaha
tenun unggan sebagai pakaian daerah.
tenun Ira terus berkembang dan diminati oleh ibu-ibu
pejabat Kabupaten Sijunjung khususnya ibu Bupati Kelompok yang dibina Ira dipercaya untuk membuat
Sijunjung saat itu. Ditambah lagi pada tahun 2008 Ira lebih kurang 6.000 lembar tenun. Karena banyaknya
mendapat pinjaman modal UKM pertama sebesar Rp 30 permintaan Ira terpaksa menambah anggotanya dengan
juta yang kemudian dibelikannya alat tenun dan untuk melatih secara gratis masyarakat yang berminat
pembayaran awal sepeda motor usahanya. menenun. Sampai saat ini jumlah anggota kelompok Ira
sudah mencapai hampir 100 orang, yang tadinya hanya
Melihat perkembangan usaha Ira, masyarakat yang berjumlah tiga orang. Dari jumlah anggota 100 orang
tadinya mencemooh mulai mau diajak untuk belajar ini, 80 orang anggota bekerja dengan sistem upah
menenun. Ia mengajak ibu-ibu rumah tangga dan dimana mereka dapat menyelesaikan tiga bahan baju
masyarakat menenun yang tujuannya agar mereka dalam seminggu sedangkan untuk kain songket dapat
tidak menganggur di rumah tetapi dapat berproduksi dihasilkan satu atau dua potong dalam satu bulan
menghasilkan sesuatu yang dapat meringankan masalah semua tergantung motif. Sedangkan sisanya sekitar
ekonomi keluarga. Ira mulai melatih mereka menenun 20 orang menggunakan sistem pinjaman, dimana
dengan imbalan seadanya dan semampu mereka. Ira mereka memiliki alat tenun, benang atau uang dari
terus melatih mereka karena ingin membentuk suatu Ira kemudian dikembalikan dalam bentuk bahan tenun
kelompok yang nantinya menjadi pencetus keberhasilan yang sudah jadi.
Kabupaten Sijunjung. Ini terbukti dengan munculnya
IKM Lansek Manih. Pada tahun 2009 lahirlah tenun Ada sekitar enam kelompok IKM tenun yang berada di
unggan yang berasal dari perpaduan antara Nagari Sijunjung di bawah binaan Ira yaitu IKM Lansek Manih
Pandai Sikek dan Nagari Silungkang. berjumlah 60 orang, IKM Permata Bunda berjumlah
15 orang, IKM Sejahtera berjumlah delapan orang,
Awalnya tenun unggan lazimnya tenun-tenun yang Gedung Sentra berjumlah 20 orang, perkampungan
lain hanya bisa digunakan untuk acara-acara resmi adat berjumlah 35 orang, dan Tenun Gujes Sibakur
dan sulit dipasarkan. Atas saran Ibu En Yuswir yang berjumlah 16 orang.
waktu itu masih sebagai ibu Wakil Bupati Sijunjung
agar membuat inovasi baru yaitu membuat tenun Transfer ilmu
unggan yang bisa digunakan untuk pakaian sehari-hari Di samping di Nagari Unggan sendiri, Ira juga
dengan motif lansek. Setelah dibuat hasilnya cukup mengajarkan ilmu menenunnya ke Lembaga
bagus kemudian dijual ke Silungkang. Tak disangka ibu Pemasyarakatan Kabupaten Sijunjung, Nagari Silantai,
atik merupakan salah satu identitas industri batik di Semarang kurang diminati masyarakat.
tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Zazilah yang didukung oleh pemerintah kota setempat
keanekaragaman motif dan corak dan pengurus Dekranasda Kota Semarang membuat
serta filosofi yang terkandung dalam dan mempopulerkan corak batik semarangan.
setiap jenis batik, memberikan
“Waktu itu kami mencoba untuk mempopulerkan
keunikan serta daya tarik tersendiri untuk kemudian
batik motif semarangan dengan harapan dapat
diolah menjadi berbagai produk fesyen maupun produk
memberdayakan kaum ibu yang ada di daerah Kota
olahan lainnya. Kemenperin mencatat, nilai ekspor
Semarang,” ungkap Zie panggilan akrab Zazilah.
batik dan produk batik sampai Oktober 2017 mencapai
Corak dan motif yang dibuat pada batik semarangan
USD 51.15 juta atau naik dari capaian semester
mengambil inspirasi dari ikon-ikon yang ada di Kota
pertama tahun 2017 sebesar USD39.4 juta. Tujuan
Semarang seperti motif lawang sewu, tugu muda,
pasar utamanya ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
gereja blenduk, warak, asem arang, dan mblekok
Ini menjadi gambaran besarnya peluang industri batik srondol.
yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku IKM untuk
Pada tahun 2006 Zie bekerja sama dengan
ikut melestarikan dan mempromosikan batik kepada
Pemerintah Kota Semarang memberikan
pasar nasional maupun internasional. Diharapkan,
pelatihan kepada masyarakat dengan
potensi besar yang dimiliki oleh industri batik dapat
harapan dapat menghidupkan kembali
dimanfaatkan oleh para pelaku IKM yang nantinya
potensi batik di Semarang. Pada awalnya,
juga berimbas kepada pemberdayaan masyarakat
jumlah peserta yang dilatih hanya 20
sekitar, seperti yang telah dilakukan oleh Zie Batik,
orang saja, namun dengan arahan istri
IKM batik dari Kota Semarang, Jawa Tengah yang
Walikota Semarang saat itu, dihasilkan
terus mempromosikan batik sebagai warisan wastra
berbagai motif-motif baru yang terinspirasi
adati nusantara sekaligus terus menerus memberikan
dari ikon-ikon di Kota semarang.
manfaat kepada para masyarakat di sekitarnya.
Keberhasilan ini membuat Zie diundang oleh
Zazilah, pemilik dari IKM Zie Batik, merintis usaha batik
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung
sejak tahun 2004 di Kota Semarang. Saat itu kondisi
dikarenakan warna birunya yang dianggap sebagai petani lainnya yang meminta Zie untuk mengajari cara
warna yang mulia disana,” ungkap Zie. Tidak hanya membuat pasta pewarna indigo.
Jepang, Zie Batik sering diminta untuk menitipkan
barangnya untuk dipamerkan di berbagai negara oleh Untuk pewarna mangrove, Zie juga mengajak ibu-
Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat seperti ibu istri nelayan yang ada di daerah pesisir Kota
ke Belanda, Kanada, dan Rusia. Semarang membantu mengumpulkan buah dari
tanaman mangrove. “Pada awalnya, masyarakat
Zie Batik sendiri mengembangkan batik dengan dua membakar dan tidak merawat tanaman mangrove
jenis pewarna alam, yaitu pewarna alam berbahan dasar yang ada di lingkungan mereka, namun pada tahun
tanaman indigo dan mangrove. Untuk menghasilkan 2011 kami mencoba untuk mengajak mereka untuk
pewarna alam ini Zie menanam tanaman indigo di
mengumpulkan buah tanaman mangrove yang jatuh
sekitar rumahnya di Kampung Malon, Semarang. “Pada
dan sudah mengering untuk dapat diolah menjadi pasta
awalnya, saya coba tanam indigo di sekitar rumah
pewarna alam, sehingga para ibu-ibu di daerah pesisir
dengan bibit yang saya dapatkan di daerah Ungaran,
ternyata hasilnya bagus dan tidak perlu memesan jauh mulai menanam dan merawat tanaman mangrove di
ke luar kota,” ungkap Zie, yang sebelumnya memesan sekitarnya,” cerita Zie yang juga melatih masyarakat
bahan baku dari beberapa daerah di Jawa Tengah. khususnya kaum ibu di daerah pesisir Kota Semarang
untuk membatik. Zie mengaku masih mengolah sendiri
Setelah berhasil menanam di sekitar rumah, Zie mulai pasta pewarna alam berbahan buah mangrove. Berbeda
mencoba menumpang di sekitar lahan pertanian di dengan pewarna indigo yang menghasilkan warna biru,
Kampung Malon, dengan harapan dapat menambah pewarna mangrove menghasilkan warna coklat muda
jumlah produksi pewarna alamnya. Cara ini ternyata
dan memiliki harga yang tidak setinggi pewarna indigo.
menimbulkan rasa ingin tahu dari para petani di
Kampung Malon yang akhirnya meminta Zie untuk Dengan jumlah pegawai yang berjumlah sepuluh
mengajarkan cara menanam tanaman indigo tersebut. pengrajin batik, Zie batik seringkali bekerja sama
dengan para perajin batik lainnya di Kampung Malon
Zie mengatakan hal tersebut sebagai keuntungan
untuk mengerjakan pesanan batik yang didapatkannya,
tersendiri bagi dirinya dan usaha batiknya, dikarenakan
sehingga saat ini Zie Batik didukung sebanyak 40 orang
mereka memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk
perajin. Zie Batik berupaya memberikan manfaat bagi
membuat pasta warna berbahan tanaman indigo
masyarakat di sekitar Kampung Malon.
disamping harus mengejar produksi kain batik
produksinya. Para petani itu pun ikut terlibat dalam Sejumlah penghargaan pernah didapat Zie, diantaranya
penanaman dan pengolahan tanaman indigo menjadi adalah Penghargaan Pelopor Pewarna Alam dari
pasta pewarna batik, yang nantinya dibeli oleh Zie Pemerintah Kota Semarang dan Penghargaan
Batik dengan harga yang cukup tinggi. Pemberdayaan Wanita serta Pengurangan
Pengangguran dari Kementerian Ketenagakerjaan dan
Pasta pewarna indigo seberat satu kilogram, dibeli
Transmigrasi.
seharga Rp 70 ribu. Ini cukup untuk memproduksi
lima lembar kain batik. Dan dalam sebulan, petani Zie Batik tidak hanya mengembangkan usaha batik
dapat memproduksi pasta pewarna indigo seberat semata, namun ikut memberdayakan masyarakat
40 kilogram. Kini kelompok tani di Kampung Malon sekitar lewat pembuatan pengolahan pewarna alam
mulai memberdayakan satu petak sawahnya untuk serta mengembangkan potensi batik yang ada di Kota
ditanam dengan tanaman indigo. Masih ada sejumlah Semarang dan daerah lainnya. (Urwah)
Mereka Berjasa
Mengembangkan IKM
Tak sedikit warga Indonesia yang berjuang melalui pengembangan industri kecil dan menengah.
Jasa dan pengabdian yang begitu besar demi memajukan usaha, sekaligus mendorong masyarakat
untuk mau mengolah sumber daya alam, mengantarkan mereka meraih penghargaan tertinggi
dari pemerintah yakni Upakarti. Penghargaan pemerintah diberikan kepada mereka yang telah
berjasa dan berprestasi dalam mengambangkan industri kecil dan menengah.
atu diantaranya adalah Hajah Ratu pelatihan bagaimana membangun jaringan pemasaran
Munawarroh Zulkifli yang telah dengan berbagai pihak terkait, terutama kalangan
berhasil melestarikan penggunaan pebisnis di tingkat daerah maupun nasional,” ujar Ny
tengkuluk (penutup kepala) di Endra Noflida Yuswir.
kalangan masyarakat Jambi. Dia
mengatakan, tengkuluk bukanlah hal yang baru bagi Ia juga melakukan pembinaan kepada perajin anyaman
masyarakat Jambi, khususnya wanita. Pasalnya, pandan di Nagari Padang Laweh. Di daerah ini, ia
tengkuluk merupakan warisan budaya sejak zaman melihat produk anyaman pandan karya perajin, masih
dahulu. Namun, tambahnya, kaum wanita Jambi saat jauh tertinggal dibanding produk serupa dari daerah
ini tidak lagi mau menggunakan tengkuluk sebagai lain di Indonesia. Alhasil, lewat pembinaan dan
penutup kepala untuk berbagai kegiatan seperti pelatihan yang diberikan, sekarang ini produk anyaman
kesawah, menghadiri pesta adat, menghadiri acara pandan asal Nagari Padang Laweh telah dikenal luas
keagamaan, maupun dipakai sehari-hari. di masyarakat Sumatera Barat. Produknya pun cukup
bervariasi, dari tas, sandal, kipas, kotak tisu, dan map,
“Dari kondisi yang demikian itulah, saya bertekad yang kesemuanya berbahan baku pandan.
untuk menghidupkan kembali penggunaan tengkuluk
di kalangan kaum wanita Jambi, dengan cara Pengabdiannya selama bertahun-tahun kepada
memodifikasi bahan dan model,” ujar Hajah Ratu masyarakat rupanya berbuah manis. Pertumbuhan
Munawarroh Zulkifli penuh ceria. IKM di Kabupaten Sijunjung pun meningkat pesat.
Data menunjukkan, pada tahun 2010 di Kabupaten
Ia menambahkan, agar penampilan tengkuluk Sijunjung terdapat 532 IKM, melonjak tajam menjadi
menjadi lebih modis, dia memodifikasi bahan dengan 1587 IKM pada tahun 2015. Selain itu, berkat usahanya,
memanfaatkan kain batik, yang selama ini hanya Kabupaten Sijunjung memperoleh dana alokasi khusus
untuk kain sarung atau pakaian. Untuk mewujudkan (DAK) Kementerian Perindustrian sebesar Rp 1,2
tekadnya itu, ia melakukan kerjasama kepada perajin
batik. Tujuannya agar perajin batik konsisten dalam
memproduksi kain batik, sehingga dapat mensuplai
Tekuluk kini lebih modis dengan
bahan dan modl yang beragam
milyar. Dana sebesar itu akan dimanfaatkan untuk usaha dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun
pembangunan sentra tenun Unggan, dan pembangunan dan dengan didukung oleh instansi terkait, selama
pabrik mini tepung mocaf. Bersamaan dengan itu, tahun 2004 sampai tahun 2016, tercatat sebanyak 65
Dekranasda Propinsi Sumatera Barat, juga memberikan perajin berhasil meningkatkan kualitas produksinya.
bantuan 400 unit Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) bagi Antara lain melalui penggunaan benang sutera yang
perajin di Nagari Unggan. kualitasnya lebih bagus.
Sementara itu di Balikpapan, Kalimantan Timur ada Sedangkan Arita Apolina Spd, MSi yang memiliki
Rismawahyuni, pengusaha IKM yang sukses yang juga slogan hidup “Maju buat dirinya adalah cara terbaik
memperoleh penghargaan Upakarti Jasa Kepedulian. untuk memajukan orang lain“, memiliki perhatian besar
Kesuksesannya itu datang berkat kerja kerasnya terhadap kemajuan IKM di Kabupaten Sanggau dengan
selama bertahun-tahun, lewat pemanfaatan buah salak mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang
yang dianggap “limbah”. Dikatakan “limbah” sebab melimpah di daerahnya.
masyarakat Balikpapan kurang menyukai buah salak
Untuk mewujudkan hal tersebut Arita melakukan
yang tidak manis dan terasa masam. Alhasil, salak
dengan rasa yang kurang manis dan sepat itu dibuang pengolahan buah belimbing menjadi aneka makanan
percuma oleh petani salak. seperti selai, sirup atau kue. Selain itu, juga
dilakukan uji coba pemanfaatan tebu telok sebagai
Rismawahyuni menuturkan, tanaman salak di sepanjang sayuran, mengolah jamur sawit menjadi oleh-oleh
jalan poros Balikpapan-Samarinda, terbilang banyak, khas Kabupaten Sanggau. Di luar itu, Arita juga
yang dikelola sekitar 300 Kepala Keluarga di lahan mengembangkan produk atau motif produk lokal yang
seluas 500 hektar. Melihat potensi buah salak yang menjadi ciri khas daerah, seperti kain kelengkang,
begitu besar, muncul pemikiran di benak Rismawahyuni batik tradisional samer (sabang-merah), motif tujuh,
bagaimana memanfaatkan “limbah” salak menjadi dan sebagainya.
produk makanan yang bernilai tambah. Pilihannya
Menurut penuturan Arita, kain kelengkang yang
adalah mengolah buah salak menjadi makanan olahan
merupakan kain khas Sanggau, sekarang ini terancam
bergizi dan disukai masyarakat. Akhirnya, pada
punah di pasaran. Melalui berbagai upaya seperti
tahun 2012, Rismawahyuni, mulai memasarkan hasil pengembangan produk, alih teknologi, akses
produksinya berupa Cake Salak Kilo kepada masyarakat pemasaran, diversifikasi produk, pemodalan, dan
Balikpapan. sebagainya, kain kelengkang dan produk IKM lain dari
“Alhamdulillah, pemasaran Cake Salak Kilo ini Kabupaten Sanggau makin maju dan dikenal.
cukup berhasil. Tidak hanya disukai masyarakat di (Gunawan Sanusi)
Balikpapan saja, tetapi sudah merambah ke daerah lain
di Indonesia,” ujar Rismawahyuni. Inovasi ini disusul
dengan produk baru brownies, dodol, pia salak, dan
sebagainya.
Kepiawaiannya dalam mengolah buah salak menjadi
produk makanan olahan, rupanya ditularkan kepada
warga masyarakat lainnya, melalui pemberian
pelatihan keterampilan yang diajarkan serta mendorong
masyarakat untuk mau membuka usaha baru.
Masih banyak perempuan yang terlibat dalam
pengembangan usaha IKM dan sukses di bidangnya.
Seperti Imtihani dari Kabupaten Sambas, Kalimantan
Barat dan Arita Apolina Spd, MSi, putri dayak asal
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Imtihani ikut melestarikan sekaligus mengembangkan
kain songket Sambas. Caranya dengan memberikan
pembinaan dan pendampingan serta memotivasi
Produk kerajinan dengan bahan alam dengan
perajin agar terus memproduksi tenun songket motif lokal menjadi ciri khas daerah Foto; Istimewa
Sambas, dengan kualitas yang lebih baik lagi. Berkat
Untuk meraih kepercayaan dari masyarakat, Rizanty Usaha garmen Rasyida Alam terus berkembang hingga
kemudian membuat semacam aturan bagi dirinya dan menghasilkan omset puluhan sampai ratusan juta
karyawan yang bertujuan untuk memotivasi dalam rupiah setiap bulannya. Penjualan jilbab menyumbang
bekerja. Shanty akan membebaskan biaya atau ongkos 30 hingga 40 persen omset dan sepertiga diantaranya
bagi pelanggan jika dalam waktu pembuatan busana dari jilbab lukis. Model jilbab buatannya, semuanya
meleset. Bila tak selesai tepat waktu pelanggan persegiempat dengan bahan dasar kain polos. Untuk
mendapatkan produk yang dipesan secara cuma-cuma perluasan usaha, perempuan kelahiran Ambon 29
alias gratis. Agustus 1969 juga mencoba membuat busana pria
dengan sentuhan khas berupa bordir.
Aturan ini berdampak pada pelanggan yang makin
banyak mempercayakan pekerjaan kepadanya. Ketekunan Shanty tak hanya dirasakan oleh para
“Dengan janji biaya gratis tersebut, banyak pelanggan pelanggan. Ia juga mendapat penghargaan berupa
Upakarti dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
yang akhirnya beralih ke kami dan meninggalkan
pada tahun 2012. Tentu ini sebuah penghargaan
penjahit yang lain. Hal tersebut berlaku hingga kini.
sekaligus pengakuan atas usaha yang dilakukan selama
Awal-awalnya sih puyeng karena banyak modal untuk
ini. Namun, satu lagi kebahagian Shanty adalah dapat
menalangi kerugian itu, tapi ndak mengapa karena para membantu orang yang belum bekerja seperti murid
pelanggan senang,” tutur ibu dua anak ini. SMK yang magang di work shop-nya. Selain mendapat
Kepercayaan tak hanya datang dari pelanggan. Shanty uang jajan, mereka memperoleh ilmu yang kelak bisa
juga dipercaya Dinas Perdagangan dan Perindustrian dipakai setelah lulus. (Jay)
Surabaya untuk ikut pameran ke berbagai tempat,
bahkan hingga ke Malaysia dan Cina. Ide pun muncul
setelah banyak berkenalan dengan pihak lain. Ia
berupaya membuat busana muslim yang lain dari yang
Busana Muslim Etnik
sudah ada. Sang Pelopor
Etnik
M
ungkin tak banyak yang tahu bahwa Ida Royani
Eksperimen shanty, katakan begitu, adalah memadukan merupakan pelopor busana muslim di Indonesia.
busana muslim dengan motif etnik. Ia menemukan Artis yang namanya populer di era 80-an yang juga
bila busana muslim dipadu padankan dengan motif mantan pasangan duet Benyamin Sueb ini dapat dikatakan
etnik akan semakin matching. Untuk mendukung sebagai perancang busana muslim pertama. Pada saat
itu belum ada perancang busana terjun secara khusus
usahanya, ia kemudian mencari pelukis yang bisa
di segmen ini. Di saat itu juga belum banyak perempuan
mengimplementasikan keinginannya. Mulai dari motif Indonesia mengenakan busana muslim.
wayang, bunga, dan pemandangan dijadikan lukisan
Ida Royani sendiri sejak 1978 sudah memutuskan berhijab
etnik yang dipadupadankan dengan busana muslim dan meninggalkan dunia hiburan. Keputusan itu diambil
bikinannya. setelah menikah dengan penyanyi rock, Keenan Nasution.
Awalnya Ida Royani gemar membeli baju. Namun, suaminya
“Busana muslim yang nggak umum membuat pelanggan
menyarankan agar menjual baju-baju koleksinya. Setelah
semakin mencari ke sini. Karena tahu sendiri kan bila menimba ilmu di sekolah desain barulah Ida Royani berani
baju muslim itu banyak di pasaran, tetapi untuk yang menjadi perancang busana muslim dengan label sendiri.
etnik masih sedikit,” lanjutnya. Pada 1984 ia memasarkan busana muslim rancangannya
"Kesan etnik itu diwujudkan dalam pemilihan bahan di Sarinah. Animo masyarakat yang tinggi membuat Ida
Royani meyakini bahwa keputusan menjadi perancang
batik maupun tenun, serta motif lukisan. Awalnya
busana muslim berada pada jalur benar.
yang saya angkat memang lukisan di atas busana, tapi
temanya tetap etnik. Misalnya wayang,” kata Shanty. Ciri khas rancangan busana Ida Royani adalah penggunaan
bahan dari kain etnik Indonesia. Rancangan busana
Mulai dari motif wayang, bunga, dan pemandangan muslim Ida Royani sering mamadukan kain seperti ulos,
dijadikan lukisan etnik yang dipadu padankan dengan kain dari Nusa Tenggara Barat, kain tenun atau kain etnik
lain dari berbagai pelosok Nusantara.
busana muslim bikinannya. Menurutnya, busana
muslim kreasinya beda dari yang lain. Nama tenar dipadukan dengan rancangan yang memang
apik menjadikan harga busana muslim Ida Royani sesuai
Respon dari pelanggan juga bagus. Shanty berupaya dengan kualitas yang ditawarkan. Tak hanya berharga
mempertahankan ciri khas ini hingga sekarang. Bahan jutaan tapi bisa mencapai belasan atau puluhan juta
tenun etnik, termasuk batik, diburu hingga ke berbagai rupiah.
daerah di Indonesia. Ada tenun Bima, Jepara, Bali, NTT, Kualitas tinggi, pasar tersedia, klop jadinya. Harga
juga NTB. memang tak pernah bohong.
eramik adalah benda-benda yang utama pembuatan keramik adalah tanah liat, seperti
terbuat dari tanah liat yang telah earthenware (900-1150 °C), stoneware (1150-1250 °C),
mengalami proses pembakaran dan porcelain (1250-1450 °C).
sehingga menjadi padat dan keras
Elina adalah salah satu IKM sukses dalam berinovasi
dan memiliki nilai. Benda yang
dan mengedukasi masyarakat dalam meraih peluang
terbuat dari tanah liat yang kemudian dikenal sebagai
keramik pada awalnya berupa piring, poci, guci, usaha. Bahkan tempat usaha tersebut lebih banyak
dan lain-lain. Namun seiring dengan perkembangan orang mengenal sebagai “Wisata Industri Kreatif”.
zaman, banyak karya seni dan kerajinan terbuat dari Elina Keramik (Studio Keramik 181) merupakan salah
keramik seperti lukisan, patung, kerajinan untuk satu perusahaan home industry yang bergerak dalam
interior dan eksterior seperti lampu hias, peralatan bidang industri manufaktur produk berbahan dasar
spa, cinderamata, fesyen asesoris seperti kalung, keramik atau kerajinan keramik. Studio 181 ini didirikan
anting, bros, kancing dan sebagainya. Material oleh Dra. Elina Farida. Beliau terpacu untuk mendirikan
man
a ny a
te k s tu r
de ngan
ramik
en ir ke
S o uv
agari Unggan merupakan satu dari 54 berjalannya waktu tenun Unggan semakin tumbuh dan
nagari di Kabupaten Sijunjung berada berkembang baik dari segi jumlah perajin, produksi
dalam wilayah Kecamatan Sumpur maupun dari segi motifnya. Jumlah perajin tenun
Kudus, berjarak 64km dengan waktu Unggan sampai saat ini sudah mencapai kurang lebih
tempuh dua jam dari kota Kabupaten 200 perajin.
Muaro Sijunjung. Dilihat dari sisi geografis Nagari
Motif tenun Unggan bermacam-macam diantaranya
Unggan memang kurang me ngun tung
kan, karena
motif Pucuak Rabuang, Lansek Manih dan yang terbaru
letaknya jauh dari ibu kota kabupaten dan agak
adalah motif Unggan Seribu Bukit. Motif Unggan Seribu
terisolasi. Namun daerah ini memiliki tenun Unggan
Bukit ini merupakan motif terbaru yang diprakarsai
yang merupakan hasil karya kreatif anak Nagari Unggan
oleh Samuel Wattimena bekerja sama dengan perajin
Kecamatan Sumpur Kudus.
tenun di Unggan dan Dekranasda Sumatera Barat.
Berawal adanya beberapa wanita dari Unggan yang Motif Unggan Seribu Bukit mengandung makna Nagari
belajar tenun ke daerah Halaban Payakumbuh kemudian Unggan berada diantara Bukit Barisan, Unggan Koto,
kembali ke daerahnya dan mulai mengembangkan Unggan bukit, adat, raja ibadat, kaligrafi dan memiliki
kerajinan tenun di nagari Unggan. Tenun Unggan filosofi antara lain kekompakan dalam kerjasama,
sendiri merupakan perpaduan teknik bertenun dari kegigihan dalam berusaha,keinginan untuk maju, dan
Nagari Pandai Sikek dengan Nagari Silungkang. Seiring sukses bersama.
TIMBUL KERAMIK
Sang Pelopor
Sederet penghargaan mulai dari MURI, Finalis ke-4 Pengusaha Terbaik, UPAKARTI, OVOP, Dosen Teladan,
Gelar Tanda Jasa Kehormatan Presiden RI, dan Maestro Program Belajar Bersama. Woooow … keren. Pengakuan
yang teramat istimewa dari berbagai kalangan, namun ada sepenggal rasa pedih dan pahit ataupun tantangan
sebagai IKM tangguh telah dapat diatasinya, dan belum berakhir hingga tulisan ini diturunkan. Apa dan siapa
Timbul Raharjo, mari kita lihat gerak dan jangkauannya, sehingga patut diberikan nama harapan baru, yakni
“Sang Pelopor” untuk IKM Kerajinan secara lebih luas dan IKM Keramik yang merupakan tumbuh awal dari
seorang Timbul. Daya saing industri dan inovasi telah menjadi bagian dari langkahnya, tapi istilah itu baru
kita serap sebagai program utama Kementerian. Seperti apa komitmennya terhadap kualitas dan harga murah,
sehingga ekspor produk kerajinan digebrak dengan setidaknya dua kontainer setiap bulan dikirim ke manca
negara, yakni Amerika, Eropa, ataupun Australia.
Sejak tahun 1990 bersama sepupunya bernama Parjono Sam Soe Award PT. Sampoerna dan Koran Tempo 2005,
menjalankan usaha kerajinan gerabah/keramik hias di Upakarti Presiden RI pada tahun 2007, Penghargaan
toko kecilnya yang berukuran 4x8 meter dengan nama Internasional OVOP dari Pemerintah Jepang di Vietnam
“Dwika Sakti”. Lima tahun kemudian usaha kreatifnya 2011, Dosen Teladan dari Kementerian Pendidikan
booming. Oleh karena itu Timbul segera pisah usaha Nasional 2013, Gelar Tanda Jasa Kehormatan Presiden
sekaligus mengakhiri masa lajangnya di tahun 1995. RI 2017, dan Maestro Program Belajar Bersama di tahun
2017.
Kiprah dan sumbangsihnya untuk dunia seni dan
kerajinan di Indonesia khususnya di Yogyakarta sudah Pengakuan istimewa dari berbagai kalangan secara
lebih dari 26 tahun, sejak 1996 dengan nama Timbul otomatis akan meningkatkan kepercayaan masyarakat
Keramik. Karya kreatif ini tersebar luas hingga di untuk mengemban amanah, yakni sebagai Pembantu
berbagai galeri seni, museum, dan gedung-gedung Dekan III FSR ISI Yogyakarta, Ketua Himpunan Mebel
pemerintah ataupun kolektor karya seni dan kerajinan. dan Kerajinan (HIMKI) DIY 2016-2020, dan beberapa
Karya dalam kurun lima tahun terakhir ini berupa karya kegiatan kemasyarakatan lainnya baik yang berbentuk
yang berorientasi pada eksplorasi ide dan media, yang paguyuban ataupun komunitas lain.
diwujudkan pada bentuk dua dimensional atau bentuk
Suksesnya seorang Timbul, ternyata pernah melalui
yang lainnya (tiga dimensional).
berbagai masalah, diantaranya masalah pajak yang
Karya-karya lain Timbul sebagai akademisi dialaminya pada tahun 2008-2009. Nilai tagihan pajak
tersebar dalam puluhan publikasi artikel ilmiah atau yang sangat besar membuat Timbul harus berjuang
jurnal-jurnal secara rutin, Beberapa hasil penelitian keras untuk kembali bangkit meneruskan usahanya dan
baik untuk industri batik kreatif, kulit tersamak dengan berupaya untuk menenyelesaikan masalah pajak nya.
teknik tatah timbul dan cap, hibah bersaing untuk tren Masalah yang sama juga dialami dua IKM
desain, dan IBM Seni Kerajinan Pengecoran Aluminium. lainnya, namun IKM tersebut tidak dapat
Sedangkan untuk pengabdian kepada masyarakat
bertahan, sehingga harus gulung tikar.
dalam lima tahun terakhir juga tidak kalah pentingnya,
Tantangan yang dialami IKM tersebut merupakan
salah satunya adalah creative preneurship, jaringan
cambuk yang kuat bagaimana IKM dapat berjuang
pemasaran produk eskpor, pelatihan-pelatihan
sehingga dapat menjadi IKM yang kuat dan tangguh.
keramik dan produk kreatif yang diselenggarakan oleh
pemerintah ataupun swasta. Tantangan
Sangat pantas bila seorang maestro ini mendapatkan Berbagai tantangan global, dengan cepat berkembang
sederet penghargaan dan kepercayaan dari masyarakat menjadi semakin kompleks dan beragam. Globalisasi
maupun pemerintah. Mulai dari MURI untuk kepemilikan merupakan fakta yang tidak bisa dibendung dan ini
Gamelan Keramik satu satunya di Indonesia pada 2004, bukanlah sebuah gejala baru. Meski fenomena ini
finalis ke-4 Pengusaha Terbaik Tingkat Nasional versi Jie memang semakin terasa beberapa dekade terakhir
berkat pesatnya perkembangan teknologi dan produk kerajinan khususnya gerabah/keramik hias
komunikasi. Pasar bebas pada kawasan dan multilateral dan aneka kerajinan lain cenderung meningkat rata-
menyebabkan banyaknya produk termasuk produk rata dua kontainer setiap bulan. Buat para pemerhati
kerajinan yang masuk secara bebas di pasar Indonesia. masalah kerajinan dan gerabah di tanah air, silahkan
Misalnya, Asean Free Trade Area (AFTA) dan Asean melihat lebih dekat ke PT. Timbul Kasongan-Bantul,
Economic Community (AEC) telah banyak memunculkan Desa Wisata Kasongan Tirto RT.06, Bangunjiwo,
peluang dan sekaligus tantangan yang dihadapi. Kasihan Bantul Yogyakarta.
Indonesia sudah menjadi kawasan bebas aliran barang, IKM akan terus bebenah diri dengan menambah
jasa, investasi, permodalan, dan tenaga kerja. Untuk pengetahuan dan keterampilannya. Direktorat Jenderal
itu, tidak ada cara lain kecuali memperkuat daya saing IKM akan terus mengawal program Kementerian, bahwa
industri, melakukan berbagai inovasi. Pemerintah harus Making Indonesia 4.0 dan e-SMART IKM akan menjadi
konsisten untuk membantu dan mendorong kuatnya salah satu pintu suksesnya IKM-IKM di berbagai
dan tumbuhnya IKM dengan tetap berkolaborasi dengan daerah/sentra khususnya di Bantul-Yogyakarta. Hal
para pihak (stake holder). lain yang dapat dirasakan oleh IKM adalah program
Saat ini IKM Kerajinan gerabah/keramik hias di Bantul Restrukturisasi Mesin dan atau Peralatan IKM, yang
khususnya Timbul Galery telah berkembang pesat sudah berjalan hingga tahun keenam. Pemerintah
menjadi aneka kerajinan (multi produk) yang tidak masih konsisten berperan aktif sebagai fasilitator
hanya gerabah/keramik hias, tetapi kerajinan kayu dan untuk pengembangan dan penumbuhan IKM,
logam telah berkembang pesat setara dengan kemajuan khususnya untuk penumbuhan 20.000 Wirausaha Baru
dan perkembangan gerabah sejak tahun 2005. Ekspor (WUB) hingga tahun 2019. (Bambang Irt)
ila Anda mengunjungi Kabupaten MAK kian mantap berkibar sebagai pemain utama
Sleman mampirlah ke Jl Raya industri hospital equipment di Tanah Air. Di tahun-
Piyungan, Desa Madurejo. Di lahan tahun itu, seiring perputaran bisnisnya yang kian
delapan hektar, berdiri kompleks kencang, MAK tak kunjung mendapatkan penyelesaian
Mega Andalan Teknopark (MAT). atas persoalan lama. “Kami kesulitan mendapatkan
Luasnya memang tak sebesar rata-rata kawasan sejumlah komponen karena tak tersedia di pasar,”
industri. Namun jangan keliru, MAT bukan kompleks Jawab Buntoro.
bangunan biasa. Di sini ada idealisme serta semangat
Kondisi ini menghambat laju produktivitas, solusinya,
besar. Persisnya, ini merupakan realisasi dari citacita
seorang Buntoro, founder dan Chairman Mega Andalan “MAK terpaksa membuat komponen sendiri dengan
Kalasan (MAK) Group yang menginginkan industri kapasitas serta kapabilitas yang kami miliki,” dia
manufaktur Indonesia maju dan berjaya di negeri menjelaskan. Salah satunya; membuat moulding
sendiri. Untuk memahami alasan keberadaan MAT, (cetakan) yang sifatnya customized, disesuaikan
kalendar mesti diputar dulu ke tahun 1990-an sewaktu kebutuhan saat itu.
menggunakan supporting tool seperti moulding, dies, Kini ATMA telah memiliki jurusan moulding, dan
jig & fixture. Ditelaah juga aspek marketnya, terutama sebentar lagi akan berdiri Program Diploma Rancang
analisis cost-profit-nya. Termasuk sisi QCFP (quality Bangun Mesin. Jurusan ini dibangun agar muncul
confirmation first product): apakah kualitas produk pelaku industri yang mampu membuat tool (mesin),
benar-benar bisa dilempar ke pasar. mulai dari yang sederhana seperti jig & fixtures.
Melihat apa yang dicapainya, tanpa bermaksud menepuk
“Di MAT, semua fase itu bisa dilakukan,” kata Buntoro
dada, Buntoro menyatakan apa yang dilakukannya
dengan bangga dan semringah. Dia patut merasakan
di MAT adalah sebuah usaha rintisan untuk negeri
hal itu karena MAT bukan hanya mampu menjadi
ini. Ya, MAT dimaksudkannya adalah persembahan
supporting industries, tapi juga mencetak pelaku
untuk negeri tercinta. Dia sendiri berharap apa yang
industri baru. “Intinya, MAT punya kemampuan laiknya
sebuah teknopark: ada fungsi engineering sebelum dilakukannya bersama Pemerintah Desa Sumberharjo
sebuah industri terwujud.” dan didukung Kabupaten Sleman ini kelak bisa
direplikasi di tempat lain, di kabupaten atau kota lain.
Yang membuat Buntoro gembira, dia merintis MAT “Bila MAK saja mampu, sangat besar harapannya jika
secara mandiri. Padahal, di sejumlah negara yang ingin
pelaku industri yang lebih besar pun melakukannnya.
memperkuat industrialisasinya, peran pemerintah
Dan jika banyak kabupaten mereplikasi ini, maka akan
dalam mendirikan teknopark, sangatlah penting.
banyak industri manufaktur yang tumbuh,” katanya
Contohnya Pemerintah Daerah Kerala, India yang
penuh antusias. Akhirnya, seperti kutipan perjalanan
mendirikan teknopark, menampung 350 perusahaan.
Atau Dubai Technopark yang didirikan Pemerintahnya seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama,
tahun 2002, di atas lahan 2100 hektar. Kendati bangga, sejatinya MAT adalah satu dari seribu langkah yang
Buntoro secara realistis menyadari MAT masih jauh diharapkan Buntoro bisa dibangun pelaku industri
dari sempurna. Dia pun berupaya memperbaikinya. manufaktur Indonesia. Tentunya demi kejayaan negeri
Contohnya; penguatan di sektor pendidikan. ini. (Martini/sumber: MAK)
ndustri kerajinan merupakan salah satu jenis Industri kerajinan didominasi oleh industri skala kecil
industri yang masuk dalam sektor/lingkup dan menengah, potensi industri kreatif yang sangat
industri kreatif. Saat ini, industri kreatif telah besar dan khusus ini hingga dipandang penting untuk
mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. masyarakat luar negeri. Keberadaan bahan baku dan
Hal ini diwujudkan dengan penetapan berbagai penunjang yang melimpah merupakan salah satu
kebijakan pengembangan untuk industri kreatif, faktor pendukung potensi industri kreatif di Indonesia.
diantaranya melalui UU Industri No.3 tahun 2014, Meskipun dominasi keberadaan industri kerajinan
dinyatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah masih di Pulau Jawa, namun hampir semua provinsi
memfasilitasi dan mengembangkan kreativitas dan memiliki industri kerajinan yang sangat kuat. Meskipun
inovasi masyarakat misalnya melakukan penyediaan demikian industri kerajinan menghadapi beberapa
ruang dan wilayah dalam berkreativitas dan berinovasi, permasalahan produksi dan pasar. Produktivitas
pengembangan sentra industri kreatif, pelatihan yang masih rendah, modal yang terbatas, manajemen
teknologi dan desain, perlindungan HaKI serta fasilitasi usaha belum banyak diterapkan dan terbatasnya akses
promosi dan pemasaran produk kreatif di dalam dan informasi pasar. Hal ini menjadikan daya saing produk
luar negeri. cenderung masih lemah.
Selain itu dukungan kebijakan industri pada IKM Bangsa Indonesia seperti halnya dengan bangsa-
secara umum juga dituangkan dalam UU No 3 tahun bangsa lain di dunia, saat ini dihadapkan pada berbagai
2014 yaitu pemerintah pusat dan daerah melakukan tantangan global, dan tantangan tersebut berkembang
pemberdayaan IKM yang berdaya saing, berperan menjadi semakin kompleks dan beragam. Globalisasi
siginifikan dalam struktur industri, berperan dalam merupakan fakta yang tidak bisa dibendung dan ini
pengentasan kemiskinan, dan menghasilkan barang/ bukanlah sebuah gejala baru. Meski fenomena ini
jasa yang layak ekspor dengan melakukan perumusan memang semakin terasa beberapa dekade terakhir
kebijakan, penguatan kapasitas kelembagaan, dan berkat pesatnya perkembangan teknologi dan
pemberian fasilitas. komunikasi. Pasar bebas pada kawasan regional dan
Gerabah/keramik hias Kasongan memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk luar negeri
doc. Kemenperin
Kreativitas perajin terus berkembang pesat setara dengan kemajuan dan perkembangan gerabah
Kreativitas yang terus berkembang dan belakangan keramik Kasongan menghadapi berbagai kendala/
malah menjadi aneka kerajinan yang tidak hanya pada masalah seiring dengan diterapkannya konversi minyak
sektor gerabah/keramik hias, tetapi kerajinan kayu dan tanah yang dulu merupakan bahan bakar pokok dalam
logam telah berkembang pesat setara dengan kemajuan proses pembakaran dari para perajin.
dan perkembangan gerabah. Bicara soal Kasongan tidak
Seiring dengan berjalannya proses konversi tersebut,
asing dengan peran serta seorang perajin/desainer
maka peralatan (tungku bakar tradisionl) dan bahan
yang sangat gigih dan disegani oleh masyarakat perajin
bakar perajin sekarang otomatis harus pula berganti
di Bantul bahkan tingkat nasional yaitu Timbul Raharjo.
ke model tungku bakar gas (shuttle kiln) dengan
Sebagai volentir untuk urusan desain dan ekspor produk
teknologi modern dan meninggalkan bahan bakar
kerajinan dan gerabah, dengan bekal ketrampilan dan
minyak tanah dengan tungku bakar tradisional.
ilmu pengetahuannya, sehingga badai yang sangat
Dampak lainnya banyak para perajin keramik Kasongan
dahsyatpun masih bisa diatasinya, Timbul Raharjo
yang harus menghentikan operasional perusahaannya
diberikan amanat sebagai Ketua Himpunan Mebel dan
karena tidak mampu untuk membeli peralatan yang
Kerajinan (HIMKI) Daerah Istimewa Yogyakarta periode
dibutuhkan sebab investasi dan harga tungku modern
2016 hingga 2020. Sebagai Desainer Kerajinan dari
terlalu mahal.
ISI Yogyakarta 1992 yang dikuatkan dengan program
doktoral dari UGM tahun 2008, Timbul dinilai sangat Di samping itu persaingan dan kurangnya pengetahuan
kuat sebagai seorang Pengusaha Kerajinan yang secara teknologi terapan dan penyesuaian wawasan/
utuh menerapkan keilmuannya untuk merubah pola terlambatnya keterampilan yang dimiliki para perajin
pikir perajin pada umumnya. serta cepatnya perkembangan fungsi desain yang telah
menjadi penentu harga jual produk, sehingga dengan
Ekspor produk kerajinan khususnya gerabah/keramik
keterbatasan ini dirasa sangat berat dan cenderung
hias dan aneka kerajinan lain cenderung terus
menjadi hambatan dari kinerja perajin, yang dulu lebih
meningkat rata-rata dua kontainer setiap bulan untuk
dikenal hanya sebagai ”tukang jahit” dari pesanan/
Industri Menengah yang sudah bebenah menambah
order dari buyers asing. Oleh karena itu sejak 10 tahun
pengetahuan dan ketrampilannya. Dengan melihat
terakhir sangat marak dengan munculnya istilah
geliat tersebut, Making Indonesia 4.0 sudah menjadi
”trading house” yang dirasa akan menjawab semua
bagian penting untuk disosialisasikan dan diterapkan
kebutuhan perajin untuk bahan baku, dan proses
di lingkungan sentra yang cenderung masih bisa
produksi termasuk desain dan pasar sekaligus. Namun
dikembangkan.
sayang, bahwa selama ini perusahaan asinglah yang
Hal yang menonjol dari berbagai aspek, motif dan desain selalu kuat berada di tengah-tengah sentra/perajin
keramik Kasongan pada umumnya mengambil dasar tersebut.
desain yang sederhana, finishing yang cenderung alami,
Pengembangan
telah berkembang sangat cepat dengan menggunakan
berbagai temuan seperti serpihan kaca, kombinasi Dalam rangka meningkatkan kreativitas dan kualitas
logam, asesori lain dan cat bakar ataupun cat tembok serta kuantitas guna menjawab tantangan dan
murni tanpa dibakar. Cat bakar yang digunakan untuk persaingan usaha ke depan, maka langkah-langkah
cenderung mengejar efek tua (antique) dan klasik, yang sistematik telah dilaksanakan,
namun demikian desain-desain yang berkembang yaitu menginventarisir informasi
sangat tergantung pada selera pasar dari negara tujuan (pendataan) permasalahan
ekspor. Dengan keterbatasan peralatan seperti tungku langsung dari perajin
yang saat ini masih ada yang menggunakan bahan gerabah/keramik hias
bakar minyak tanah, motif-motif klasik masih banyak di Kasongan (maping)
diminati. Selain itu masih banyak pesanan/order untuk oleh Kementerian
keperluan aneka macam cinderamata/souvenir. Perindustrian dalam
hal ini Direktorat
Permasalahan
Jenderal Industri
Perkembangan teknologi yang mengarah pada Kecil dan Memengah
peningkatan taraf hidup masyarakat yang lebih (DJIKM) dengan
baik, maka mau tidak mau menyebabkan perbaikan- melaksanakan
perbaikan proses produksi disetiap sektor khususnya berbagai kegiatan
IKM gerabah/keramik dengan diterapkannya sistem forum khususnya
pembakaran yang baru, barang yang dihasilkan lebih untuk program
mengarah kepada produk-produk keramik kreatif. Dalam Pengembangan
perjalanan dan perkembangannya banyak para perajin Pemasaran secara on-
line (e-SMART IKM) bekerja sama dengan market place Kondisi dan harapan dari industri gerabah/keramik hias
yang sudah ada. Kasongan tersebut perlu pemecahan masalah, antara
lain perlu dibuat kebijakan seperti memperkuat struktur
Hal lain, juga dilakukan inovasi teknologi gerabah/
industri, mengembangkan teknologi pengolahan bahan
keramik hias di sentra-sentra, utamanya sentra
baku ataupun menggali sumber-sumber bahan baku,
Kasongan-Bantul. Tujuan diselenggarakannya berbagai
serta penerapan teknologi dan pengembangan industri
Forum IKM tersebut adalah mencari pemecahan masalah
keramik secara terus menerus. Semua itu ditujukan untuk
yang dihadapi oleh perajin gerabah/keramik hias, dan
menambah pendapatan daerah dan nasional, menarik
dari diskusi inilah dapat dihimpun dan dikoordinasikan
jaringan pasar internasional, bersaing dengan keramik
dengan Dinas Perindag setempat ataupun Pemda,
negara lain dan akan menghasilkan produk gerabah/
sehingga tujuan pengembangan industri untuk
keramik hias yang berkualitas tinggi.
menyediakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan,
penumbuhan industri keramik, industri supporting Selain itu langkah yang tepat saat ini adalah memberikan
tumbuh dan dapat meningkatkan daya saing di pasar bantuan proses produksi berupa mesin dan peralatan
global. dalam program restrukturisasi dengan memberikan
Dalam meningkatkan program promosi dan pemasaran potongan harga sebanyak 30% untuk mesin dalam
secara off-line (pameran), para perajin gerabah/ negeri dan 25% mesin impor, agar para perajin dapat
keramik hias di Kasongan sering dikutsertakan pameran meningkatkan kreativitas, kualitas dan kuantitas. Untuk
di kota-kota besar di Indonesia, bahkan di mancanegara mengatasi permasalahan bahan baku, pemerintah juga
diantaranya ke Cina, Korea, Jepang, Malaysia, Timur sedang menguatkan program material center di berbagai
Tengah, Australia, Amerika, serta Eropa khususnya sentra yang prioritas, sehingga urusan bahan baku,
di Ambiente-Jerman. Hal lain juga diikutsertakan proses produksi, dan pasar menjadi satu kesatuan yang
dalam berbagai acara resmi untuk promosi dagang ke harus terus digarap dan akan dirasakan manfaatnya oleh
berbagai negara Eropa, Amerika latin seperti Suriname, masyarakat perajin dalam rangka menjawab tantangan
dan Afrika, serta negara-negara lainnya. dan persaingan global. Semoga. (Bambang Irt)
abupaten Bonebolango memiliki masih terbuka jika pengolahannya mengikuti cara dan
luas tanaman pohon aren 496 hektar persyaratan kualitas sesuai standar.
dengan produksi nira 39.120 ton per Untuk memaksimalkan produksi dan pemanfaatan
tahun yang menghasilkan 591 ton bahan baku Nira, Ditjen IKM Kemenperin pada tanggal
per tahun produksi gula merah. 10 hingga 14 Agustus 2016 melakukan bimbingan teknis
Namun bahan baku ini oleh sebagian besar penduduk kepada 20 IKM di Desa Mongiilo, Kecamatan Bolango
Desa Mongiilo dan Owata, Kecamatan Bolango Ulu Ulu, Kabupaten Bone Bolango dengan mendatangkan
dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman keras. praktisi pelaku usaha IKM gula merah/gula semut
Kebiasaan turun temurun ini kini sudah tak ditemui lagi dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Materi yang
sejak pemerintah setempat mengubah pola kehidupan diberikan adalah pembuatan gula merah dan ikutannya
mereka. dalam mendukung hilirisasi produk gula merah agar
dapat menghasilkan aneka ragam produk seperti; gula
Salah satu yang dilakukan pemerintah setempat adalah batok/cetak, gula semut, gula cair yang digunakan pada
dengan memberdayakan masyarakat petani aren yang usaha pembuatan dodol, wajit, dan aneka kue kering
berjumlah 239 orang sebagai pemasok bahan baku dan kue basah yang umumnya merupakan kebutuhan
nira. Selain peluang di tingkat lokal, pasar ekspor masyarakat di Gorontalo.
Pelaksanaan bimbingan teknis disertai dengan Kecamatan Bulango Ulu yang menggunakan bahan
memberikan peralatan dan rumah produksi yang layak baku air nira.
bersih dan aman yang dapat menghasilkan produk Pengelompokan IKM Aren yang tersebar di beberapa
gula merah berkualitas sesuai standar SNI. Pelatihan desa di Kecamatan Bulango Ulu akan mempermudah
ini mampu mendorong pertumbuhan IKM produk gula pembinaan untuk meningkatkan kemampuan IKM dalam
merah dan gula semut yang sebelumnya hanya 20 IKM sentra tersebut. Melihat tingginya minat masyarakat
menjadi 30 IKM. yang tergabung dalam sentra usaha IKM gula merah
dan gula semut ini, maka Kementerian Perindustrian
IKM ini pada umumnya menghasilkan delapan hingga
melalui Ditjen IKM memberikan fasilitasi melalui DAK
10 kg gula semut setiap hari dengan harga jual antara
membangun UPT dan rumah produksi gula merah/
Rp 18 ribu sampai 20 ribu/kg. Dengan penghasilan ini
gula semut yang layak bersih dan aman yang bertujuan
pelaku usaha IKM sudah dapat memenuhi kebutuhan
agar pelaku IKM bisa menghasilkan produk gula merah
pokok keluarga, sehingga usaha IKM gula semut
dan gula semut yang berkualitas sesuai standar SNI.
telah mampu memberikan manfaat sosial dengan
Produk ini akan didorong untuk dijadikan sebagai
mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran
bahan pangan untuk mendukung hilirisasi produk gula
sekaligus menggerakkan ekonomi daerah khususnya
merah yang dapat dijadikan sebagai contoh rumah
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Mongiilo,
produksi di kabupaten lain. Pada tahun 2017 Direktorat
Kecamatan Bolango Ulu, Kabupaten Bone Bolango.
IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Ditjen
Sesuai dengan amanat Undang-undang No 3 tahun IKM telah membuat profil pembuatan gula palma di
2014 tentang Perindustrian pasal 14 ayat 3 huruf d, Banjarnegara,. Banyumas, Cilacap, dan Kebumen
pengembangan perwilayahan industri dilakukan antara (Barlingmascakep).
lain melalui pengembangan sentra industri kecil dan Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi
menengah/IKM. Salah satu strategi pengembangannya Gorontalo yang mendorong pertumbuhan industri di
dilakukan melalui pembangunan sentra IKM. Adanya wilayahnya dengan memanfaatkan potensi sumber
sentra IKM merupakan salah satu upaya percepatan daya alam untuk dijadikan bahan baku industri yang
penyebaran dan pemerataan pembangunan industri dapat menghasilkan produk gula merah/gula semut
ke seluruh wilayah Indonesia. Sentra IKM gula merah yang memiliki nilai tambah tidak saja bermanfaat untuk
merupakan kelompok IKM dalam satu lokasi di pelaku IKM, tapi juga sebagai penggerak kemajuan
angunan tua di Jalan Suha 209 Hanya saja kejayaan Maja Menjangan tak lagi seperti
Majalengka masih belum berubah tahun 70-an. Maja Menjangan hanya mampu bersinar
sejak dibangun oleh keluarga H. Sa’ad hingga tahun 1990-an. Di saat itu H. Sa’ad sudah mulai
Wangsawidjaja pada tahun 1940- sakit-sakitan. Pada 2001 H. Sa’ad meninggal. Lantas
an. Bangunan rumah tua ini masih diteruskan oleh Suhardi, salah seorang anak. Di sisi lain,
berdinding batu alam berwarna kekuning-kuningan anak-anak H. Sa’ad tak tertarik untuk mengembangkan
peninggalan masa lalu. secara serius. Sebagian besar, lima dari enam anaknya,
menjadi pegawai negeri sipil di berbagai daerah, hingga
Di rumah ini menjadi saksi bisu sejarah kecap asli
ada yang bekerja di Sulawesi.
Majalengka bermula. Lima tahun sebelum proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, Majalengka dan sekitarnya Saat berjaya, kecap Maja Menjangan dipasarkan
sudah mengenal produk kecap lokal dengan merek hingga Jakarta, Bogor dan Karawang. Untuk Priangan
Maja Menjangan. Di depan rumah, yang difungsikan timur hampir semua kabupaten terisi di pasar-pasar
sebagai kantor ini, terdapat pabrik kecap yang tak lagi tradisional.
berproduksi.
Namun, setelah serbuan kecap dari Jakarta yang
“Sekarang produksi hanyak dua bulan sekali,” kata dihasilkan oleh pabrik-pabrik raksasa membuat
Oman Taufik, pegawai kepercayaan dari keluarga Maja Menjangan oleng. Orang Majalengka dan
(anak-anak) H. Sa’ad. Maja Menjangan yang sekitarnya tak lagi mengkonsumsi kecap asli yang
diambil dari buah maja yang menjadi Majalengka dihasilkan oleh putra Majalengka sendiri.
dan menjangan (rusa). Layaknya rusa, kecap
Kini, menurut Oman, Maja Menjangan diistilahkan
ini diharapkan berlari kencang menemui para
sebagai “hanya untuk bertahan”. Atau dalam
pelanggannya.
kalimat lain “daripada tidak ada”. Ya, kecap
Maja Menjangan memang masih diproduksi, namun Perbulan bisa menghasilkan sekitar 5.000 botol, botol
dengan jumlah kecil. Setidaknya rata-rata sekali kecil, besar, dan jerigen. “Kalau lagi sepi sekitar 2.000
produksi menghasilkan 500 botol. Bandingkan saat sampai 2.500 botol,” kata Agus, salah seorang pegawai
Maja Menjangan di masa keemasan yang mampu kecap Segi Tiga. Selain di Majalengka, pemasaran kecap
memproduksi 80 ribu sampai 100 ribu liter kecap per ini sampai ke Subang, Bandung, Bogor, dan Karawang.
tahun. Hampir semua masuk ke pasar tradisional. Bahkan,
dibanding pasar modern pemasaran kecap Segi Tiga lebih
Harga kecap Maja Menjangan berukuran besar di
bagus di pasar tradisional.
pasaran dijual Rp 25 ribu. Selain harus bersaing dengan
sesama kecap asli Majalengka, kecap ini bersaing Ada tiga macam kecap Segi Tiga yang diproduksi
dengan kecap pabrikan dari Jakarta yang harganya yaitu kecap asin, manis sedang, dan kecap manis. Kecap
mungkin lebih murah. Maja Menjangan juga menjual manis besar berisi 600 ml dijual dengan harga Rp 29 ribu.
kecap dalam botol denan ukuran lebih kecil denga Untuk ukuran setengahnya (300 ml) dijual Rp 14.500.
harga Rp 13 ribu dan Rp 7 ribu. Kecap dengan rasa lain seperti manis sedang dan asin
Samara dijual dengan botol lebih kecil. Ada juga kemasan satu
liter dan lima liter yang diperuntukkan untuk katering
Kecap buatan Majalengka lain yang masih bertahan
atau hajatan. Segi Tiga juga menjual kecap ‘Samara” yang
adalah Segi Tiga. Mereka Segi Tiga diambil dari pendiri
asal yang jumlahnya tiga orang: H. Lukman, Endek, dan diperuntukkan untuk pedagang keliling dengan harga
Aman. Hampir sama dengan kecap lainnya, pengolahan terjangkau, seperti pedagang baso tahu atau siomay.
kecap Segi Tiga ini dilakukan dengan cara tradisional. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan kecap di
Segi Tiga yang beralamat di Jl. Raya Tonjong Majalengka, termasuk Segi Tiga, adalah informasi yang
No.34, Tonjong, Kecamatan Majalengka, Kabupaten masif dari kecap pabrik raksasa. Menurut Agus, tantangan
Majalengka, Jawa Barat mulai diproduksi pada 1958. lain yang dihadapi adalah pemasaran online yang belum
Hingga saat ini sudah dipegang oleh generasi ketiga serius dijajaki oleh manajemen kecap Segi Tiga.
dibawah kendali Deden Narayanto yang merupakan Ke depannya kecap Segi Tiga tidak hanya di Majalengka dan
cucu dari H. Lukman. Berbeda dengan kecap lainnya, Jawa Barat, tapi juga ke luar Jawa. “Kami ingin merambah
perusahaan kecap Segi Tiga memproduksi kecap lebih ke luar Jawa Barat,” kata Agus. Selama ini kecap Segi Tiga
banyak. Meskipun demikian, produksi kecap Segi Tiga pernah sampai ke Jawa Timur dan mengikuti pameran di
saat ini tidak sebagus di tahun 70 hingga 90-an. Singapura.
Foto : Istimewa
Kelebihan kecap tradisional seperti Segi Tiga ini Murniawan, yang mendampingin H. Maman, ayahnya,
adalah rasa kedelai yang kental dan rasanya yang saat wawancara. Ia sekarang dipercaya memegang
gurih, di samping tahan lama bila disimpan. Kecap ini operasional pabrik Ban Bersayap. Meski merugi dan
bisa tahan hingga dua tahun dan dibuat tanpa bahan sempat menutup pabrik, H. Suntama mampu bangkit
pengawet. Agar kecap tahan lama, pemilik kecap ini lagi. Kejadian yang dialami ini menjadi pembelajaran
tak mencampur bahan kima, melainkan mencampurkan sehingga makin berpengalaman.
garam dalam jumlah banyak pada olahan kecap saat
proses fermentasi. Alasan yang sama dikemukakan oleh H. Maman
mengenai kondisi usaha yang dihadapi oleh kecap Ban
Sampingan Bersayap adalah serbuan kecap pabrik modal besar
Kecap lain yang juga masih eksis di Majalengka adalah yang masuk ke pasar tradisional dan pasar modern.
merek Ban Bersayap yang melakukan produksi pertama Selain itu adalah bahan baku juga tak mampu bersaing.
pada 28 Oktober 1963. Haji Suntama yang mantan Untuk membeli botol (dari plastik) saja, produsen tak
pegawai kecap Maja Menjangan sebenarnya adalah mengijinkan membeli dengan jumlah kecil (eceran).
pengusaha kelontong. “Kecap hanya sampingan,” kata “harus membeli 10 ribu minimal,” kata Yon. Kalau
H. Maman Supratman, salah seorang penerus usaha diuangkan bisa Rp 20 juta.
sekaligus anak dari Suntama. Kecap Ban Bersayap lebih banyak dipasarkan di
Selama berusaha kecap, menurut maman, kecap Ban Majalengka dan sekitarnya. Bahkan sudah masuk
ke pasar modern seperti Yogya Supermarket dan
Bersayap sempat mengalami pasang surut. Bahkan,
Surya. Dengan produksi 10 ribu botol dalam sebulan,
yang paling menyedihkan adalah produk yang dihasilkan Ban Bersayap Terbang berharap tetap eksis di dunia
“bulukan” atau berjamur. Tentu saja, para pedagang ‘perkecapan’.
eceran yang menerima kecap ini mengembalikan ke
pabrik. Di tengah kesulitan ditambah dengan permasalahan
yang menimpa, kecap di Majalengka berupaya terus
"Kami sudah pernah mengalami kebangkrutan menyapa pelanggan setianya. Yang jelas, semua kecap
dan untuk bangkit memang sangat sulit," ujar Yon masih tetap nomor satu. (Jay)
embuatan VCO sangat mudah untuk pemeraman krim, digunakan enzim pemecah lemak
dilakukan di daerah yang memiliki (poligalukturonase. amilase atau pektinase) nama-
banyak buah kelapa. Usaha ini dapat nama kimia yang dijual di toko kimia.
dilakukan oleh pelaku usaha skala
3. Metode Pemancingan: hampir sama dengan metode
IKM, disamping ketersediaan bahan
fermentasi dan enzimatis, bedanya setelah didapat
baku yang cukup banyak, proses produksinya juga
krim santan kemudian ditambah dengan VCO yang
sangat mudah karena hanya menggunakan peralatan
sudah jadi dengan perbandingan VCO dan krim
yang sederhana dengan beberapa pilihan metode
santa satu banding tiga. Diaduk rata diamkan
seperti:
1. Metode Fermentasi: daging buah kelapa segar
dibuat santan satu berbanding satu lalu didiamkan
selama dua hingga tiga jam sehingga terpisah
antara santan pekat dan air, santan pekat atau krim
dicampur dengan cuka nira (dua sendok makan
cuka nira untuk satu liter krim santan diaduk
sampai rata) didiamkan selama 10-24 jam sampai
terjadi pemisahan antara minyak dari blondo dan
air, selanjutnya dilakukan penyaringan dengan
kertas saring dan zeolit. Terakhir pembotolan bisa
botol plastik atau botol kaca agar kualitasnya lebih
baik. Metode fermentasi bisa menggunkan ragi roti
dengan perbandingan dua sendok ragi untuk satu
liter krim santan.
2. Metode Enzimatis: prosesnya sama dengan Bahan baku kelapa utuh VCO
Foto : Istimewa
metode fermentasi bedanya pada proses
FERMENTASI PENCAMPURAN
PEMISAHAN SANTAN
10-24 JAM SANTAN + NIRA
Proses produksi VCO sangat mudah dan sederhana, dan Spa, VCO mengandung squalen, sterol zat Volatile,
sehingga dapat dilakukan oleh pelaku usaha IKM vitamin E yang dapat digunakan untuk perawatan dan
dengan modal terjangkau. peremajaan kulit.
Pemanfaatan VCO sangat luas untuk pangan dan non
pangan seperti di bawah ini: Beberapa Perusahaan penghasil dan pembeli
VCO yang berkualitas ekspor
1. Margarine
2. Vegetable ghee No NAMA PERUSAHAAN
Pangan
3. Mayones 1 Samani Virgin Coconut Oil
4. Pangan fungsional,
2 PT.Prima Solusi
Pemeliharaan
kesehatan 3 PT YGS Agro
1. Aroma terapi : Spa, 4 Narya Prima
Relaksasi.
5 Perusahaan Lokal
Non Pangan 2. Kosmetik : Sabun,
Shampho, Lotion. 6 PT Soul Barokah
3. Farmasi : VCO soft 7 CV Prima LestariJavacoco
capsule,cairan infus,
body message. 8 Perusahaan Dian Budi
9 Nyiur Melambai
Dengan semakin meluasnya penggunaan VCO sebagai
bahan baku industri baik industri pangan maupun 10 Bumi Pariaman
non pangan, maka prospek peluang pasarnya cukup 11 Mawarani Maumere
tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu
VCO memiliki harga jual yang tinggi bisa mencapai 12 VCO YO
10 sampai 20 kali lipat dari harga jual minyak kelapa,
karena VCO ini diketahui memiliki manfaat yang lebih
Perusahaan ini bisa menjadi mitra usaha bagi pelaku
luas untuk kebutuhan manusia, untuk kesehatan tubuh.
usaha IKM dengan membeli VCO yang diproduksi oleh
Kandungan asam laurat diketahui memiliki khasiat
pelaku usaha IKM dengan persyaratan standar kualitas
yang sangat besar bagi kesehatan dan kecantikan.
dan harga yang sesuai dengan harga pasar. Biasanya
Komposisi zat-zat yang terkandung dalam VCO adalah VCO ini lebih banyak digunakan sebagai bahan baku
asam laurat yang memiliki asam lemak rantai sedang kosmetik dan Spa. Diharapkan pelaku usaha IKM dapat
seperti; asam kaprat, asam kaplirat, dan asam kaproat menjadi pemasok VCO yan berkualitas untuk bahan
yang berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur, anti baku dengan harga yang stabil. (Lusiana Mohi dari
virus bahkan anti kanker. Sedangkan untuk kosmetika berbagai sumber)
pada umumnya perusahaan pemula sangat rentan 3. Mengembangkan budaya iptek dan wirausaha
terhadap kegagalan atau kebangkrutan terutama di untuk IKM
fase awal pendirian. Kegagalan tersebut disebabkan 4. Mengembangkan jejaring antara technopreneur,
diantaranya karena kekurangan modal, manajemen komunitas dengan stakeholder terkait untuk
bisnis yang belum baik, dan minimnya pengalaman di meningkatkan keberhasilan usaha
dunia bisnis.
Tujuan
Oleh kerena itu melalui proses inkubasi di inkubator
bisnis teknologi informasi, seperti: pendampingan, 1. Menghasilkan kembangkan wirausaha berbasis ICT
pelatihan, fasilitas pengembangan produk, dan akses 2. Meningkatkan daya saing IKM ICT
ke lembaga keuangan yang diberikan kepada para 3. Mempercepat pertumbuhan, penguatan dan
perusahaan pemula berbasis teknologi informasi pengembangan wirausaha dibidang ICT
sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan 4. Mengoptimalkan dan pemanfaatan SDM terdidik
bisnis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya dalam mengerakkan perekonomian dengan
saing produk dan kemandirian usahanya. memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Misi informasi
1. Menumbuh kembangkan technopreneur yang IBTI Lembaga non profit atau memfasilitasi inkubasi
inovatif, produktif, dan berdaya saing bisnis tanpa memungut biaya kepada tenant dan hanya
2. Membangun kerjasama antara Academic – fokus pada pengembangan startup di bidang ITC.
Business/Industry sector – Government dalam
pengembangan Information Communication
Technology (ICT)
PROGRAM IBT
Hasil dan manfaat persoalan yang ada, serta memiliki model bisnis
IBTI Maleo Techno Center selalu berusaha melakukan yang masuk akal untuk jangka panjang.
pengembangan di bidang pelayanan yang diberikan 4. Di dalam inkubator bisnis diberikan co-working
kepada tenant, baik dari sarana maupun program space yang dapat digunakan tenant secara gratis
inkubasi yang diberikan. Sampai saat ini, terhitung atau dengan biaya sangat murah sehingga para
sudah 62 tenant yang telah didampingi dalam tenant dapat fokus membangun produk mereka
mengembangkan bisnisnya. tanpa terganggu dengan kegiatan administratif.
Selain itu inkubator juga tempat berkumpulnya
Sementara itu, bagi perusahaan pemula (start up) IBTI
para entrepreneur dan ide kreatif. Karena memulai
memiliki manfaat, antara lain:
bisnis secara bersama-sama, orang di dalam
1. Sebagai tempat berkumpulnya entrepreneur dalam inkubator cenderung mendukung satu sama lain
program inkubasi yang dapat menciptakan diskusi dan membantu ketika dibutuhkan. Inkubator sering
yang produktif, selain memperluas network juga memunculkan hubungan bisnis dan persahabatan
mendapatkan ide untuk solusi permasalahan yang yang bertahan lama bahkan hingga start up yang
ada. dibangun telah sukses.
2. Tenant mendapat dukungan atau bimbingan 5. Inkubator adalah tempat investor mencari start
langsung dari Mentor yang memiliki pengalaman up menarik untuk diberikan pendanaan. Start up
sebagai entrepreneur dapat berbagi pengalaman dengan ide yang telah divalidasi dan menunjukkan
perkembangan signifikan umumnya menarik
dalam membangun startup. Mereka dapat
perhatian investor/lembaga pemerintah terkait
memberikan arahan yang tepat serta menstimulasi
lainnya untuk di berikan program fasilitasi.
ide untuk memecahkan persoalan yang ada.
Inkubator juga memiliki program demo day untuk
3. Sebagai tempat untuk memvalidasi ide bisnis karena memperkenalkan startup binaan mereka. Investor/
di dalam inkubator merupakan tempat yang tepat lembaga pemerintah terkait lainnya pada umumnya
untuk bertemu dengan banyak calon pengguna dan memiliki kepercayaan terhadap start up di bawah
mendapatkan masukan atas produk yang dibuat, naungan inkubator yang telah terbukti menghasilkan
apakah memenuhi kebutuhan pasar, memecahkan startup yang bagus. (Martini)
Membantu alat/ mesin pengolahan IKM Unit IKM daur ulang tumbuh
3. Dinas Perindustrian
daur ulang dan promosi produk. berkembang menjadi usaha ekonomi.
Pesantren Al-Ittifaq
Mandiri dengan Agroindustri Kopi
ondok Pesantren merupakan lembaga pesantren terbanyak, diikuti oleh Jawa Timur, Jawa
pendidikan berbasis keagamaan Tengah, dan Banten.
yang telah dikenal sebagai lembaga
Pondok pesantren memiliki potensi dalam penyediaan
yang mandiri dan menjadi panutan
sumber daya manusia, yaitu para santri yang
dalam kehidupan masyarakat.
berkualitas, ulet, sabar, jujur dan tekun. Pondok
Pondok pesantren juga memiliki peran sebagai “agent
pesantren juga memiliki potensi pemberdayaan
of development” yang sangat penting dan strategis
ekonomi, mengingat sudah banyak pondok pesantren
dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di
yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai
pedesaan sehingga menjadi sarana yang penting dalam
unit bisnis atau industri berskala kecil dan menengah,
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
dan memiliki inkubator bisnis.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama Tahun
Santripreneur
2014-2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia
diperkirakan sebanyak 28.961 dengan total santri Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup
sekitar hampir 4.028.660 orang. Dari total 28.961 besar, Kementerian Perindustrian memandang pondok
Pondok pesantren, sekitar 23.331 Pondok pesantren pesantren memiliki potensi yang strategis untuk
(80%) diantaranya tersebar di 4 (empat) provinsi yaitu mendukung pembangunan ekonomi nasional salah
Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah pondok satunya melalui penumbuhan wirausaha industri baru
dan pengembangan unit industri di lingkungan pondok memperdalam ilmu keagamaan dengan pendidikan
pesantren yang lebih dikenal dengan “Santripreneur”. keterampilan di bidang pertanian, komputer, bahasa
Program Santripreneur diharapkan akan memberikan asing, dan organisasi. Program pengembangan
manfaat diantaranya: (1) santri terampil berwirausaha; keterampilan pertanian sebagai materi penunjang
(2) kapasitas produksi unit industri meningkat bisa pendidikan santri untuk memperluas pengetahuan
memenuhi kebutuhan internal & eksternal pondok santri.
pesantren; (3) Jejaring pasar luas; dan (4) meningkatnya
Pemilihan usaha agribisnis sebagai penopang kebutuhan
jumlah wirausaha – santri berindustri dari pondok
ponpes, tidak lepas dari kejelian KH Fuad Affandi yang
pesantren.
melihat potensi alam yang berada di sekitar ponpes dan
Pondok Pesantren Al-Ittifaq merupakan salah satu pontensi sumber daya manusia di lingkungan ponpes
ponpes unggulan yang berada di Provinsi Jawa Barat. yang sebagian besar merupakan petani
Letak pondok pesantren ini berada di Kabupaten
Hasil produksi pertanian santri dan alumni pontren
Bandung, tepatnya di Kampung Ciburial Rt. 02/10
dikelola oleh koperasi sejak tahun 1987 yang dikenal
Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali, Kabupaten
dengan nama Kopontren Alif. Pengelolaan dan
Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pondok Pesantren
manajemen yang profesional menjadikannya pemasok
Al- Ittifaq didirikan pada tanggal 1 Februari 1934
sayuran bagi beberapa supermarket, rumah makan, dan
oleh KH. Mansyur. Pada awalnya pondok pesantren
rumah sakit di sekitar Bandung dan Jakarta.
Al-Ittifaq tergolong ke dalam jenis pondok pesantren
salafiyah (tradisional/non sekolah). Pada tahun 1953 Kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan jiwa mandiri
kepemimpinan diteruskan oleh H. Rifai hingga wafatnya bagi para santri begitu juga bagi para alumni. Sehingga
pada tahun 1970, dan pada tahun 1970 sampai sekarang secara tidak langsung menjadi wadah yang tepat
kepemimpinan dipegang oleh KH Fuad Affandi (cucu dalam mengembangkan wirausaha. Hal tersebut sesuai
dari KH Mansyur). dengan tujuan utama pendidikan di Pondok Pesantren
Al-Ittifaq yaitu menghasilkan santri yang berakhlak
Pada kepemimpinan KH Fuad Affandi, Pondok
mulia, mandiri dan berjiwa wirausaha.
Pesantren Al Ittifaq yang memiliki sekitar 1.000 santri,
melakukan proses pengolahan lahan pertanian. Dari
hasil kegiatan usaha pertaniannya, para santri bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program pendidikan
memadukan antar program pendidikan pesantren yang
Saat ini, ponpes memiliki Unit Klinik Konsultasi olahan di Pondok Pesantren Al Ittifaq Kabupaten
Agribisnis diantaranya Pusat Inkubator Agribisnis Bandung, Jawa Barat pada Maret 2018.
yang merupakan tempat inkubasi untuk meningkatkan
Pada mulanya, Pesantren Al-Ittifaq maupun alumni
kemandirian usaha kecil bagi pemula menjadi usaha
hanya menjual kopi dalam bentuk ceri dengan harga
yang lebih mandiri. Selain itu juga, sering sekali
Rp 6.000 per kilogram. Namun, setelah diberikan
dilaksanakan pelatihan agribisnis bagi para santri dan
pembinaan dan fasilitasi mesin peralatan, saat ini
masyarakat sekitar.
mampu memproduksi kopi roasting dengan harga
Agroindustri kopi Rp250 ribu per kg.
Pesantren Al-Ittifaq memiliki potensi besar dalam Koperasi Ponpes Al Ittifaq telah berhasil mengolah
pengembangan IKM kopi olahan. Ponpes tersebut kopi mentah menjadi roast bean lebih dari dua kg per
memiliki kebun kopi seluas 30 hektar dan didukung hari. Dalam satu bulan, kopi roast bean yang dihasilkan
dengan 130 hektar yang dimiliki alumni ponpes. mencapai 60 kg yang dikerjakan oleh lima orang santri.
Dalam meningkatkan nilai tambah produk agribisnis Dengan adanya peningkatan nilai tambah tersebut,
kopi di Pesantren Al-Ittifaq, Kementerian Perindustrian pendapatan ponpes baik santri maupun alumni akan
melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan semakin meningkat. Diharapkan ponpes dapat menjadi
Menengah telah menjalankan program Santripreneur lebih mandiri dan mencetak wirausaha-wirausaha
melalui pelatihan pengembangan unit usaha kopi agroindustri lainnya. (Indra)
empat mengalami pasang surut, namun Aspayo beranggotakan lebih dari 100 IKM aluminium
industri aluminium di Yogyakarta yang berdomisili di Provinsi Daerah Istimewa
tumbuh dan semakin berkembang Yogyakarta, dan berfungsi untuk membantu pengusaha
sampai saat ini. Berdirinya Koperasi IKM aluminium dalam mengembangkan usahanya,
Umbul Jaya pada tahun 1980- menjawab permasalahan yang dihadapi oleh pelaku
an menjadi awal kebangkitan sentra aluminium di IKM aluminium, serta memberikan pendampingan
Yogyakarta dan sejak tahun 2001 terbentuklah Asosiasi advokasi bagi anggotanya yang sedang menghadapi
Pengusaha Aluminium Yogyakarta (Aspayo) dimana sengketa hukum.
saat ini, Wahyudi Waluyo yang juga pemilik IKM WL “Produk aluminium yang dihasilkan di Yogyakarta
Aluminium menjabat sebagai ketua umum. sangat bervariasi. Mulai aksesori dan suku cadang
sepeda motor hingga berbagai macam perabot rumah Produk IKM logam Yogyakarta telah tersebar ke pelosok nusantara
tangga. Jangkauan pemasarannya telah menyebar ke
pelosok Nusantara,” ungkap Wahyudi.
Namun umumnya teknologi yang digunakan oleh
perajin aluminium masih ketinggalan jauh. Akibatnya
produk yang dihasilkan tidak berdaya saing tinggi, dan
waktu produksi masih memerlukan waktu lama yang
mengakibatkan delivery time ke konsumen menjadi
panjang. Hal ini merupakan permasalahan yang masih
dihadapi oleh para perajin aluminium di Yogyakarta.
Kalau dari sisi keahlian, perajin di sini tidak perlu
diragukan lagi dalam menghasilkan produk aluminium.
Hanya, keterbatasan teknologi mengakibatkan produk
yang dihasilkan belum maksimal.
Pemerintah Provinsi Yogyakarta menyadari
hal tersebut dan bersama dengan Kementerian
Perindustrian membentuk UPT Logam Kota Yogyakarta
yang diresmikan pada tanggal 3 Desember 2009 oleh
Potret aktivitas IKM logam Yogyakarta masih menyisakan ruang untuk di kembangkan
Kreasi Tapis
Jadi Berbagai Kerajinan
Saat berkunjung ke sebuah daerah kebanyakan orang akan mencari buah tangan ciri khas daerah tersebut.
Seperti jika Anda berkunjung ke daerah Lampung, beragam oleh-oleh bisa dibawa pulang seperti makanan
ataupun kerajinan tangan khas Lampung. Beberapa oleh-oleh yang terkenal yaitu kopi, keripik pisang, dan juga
ada kain adat Lampung yaitu kain tapis.
ain tapis merupakan kain adat Ical memiliki komitmen membuat handycraft dengan
khas Lampung yang proses konsep etnik modern dan sentuhan khasanah seni
pembuatannya cukup rumit dan budaya Lampung. Itu merupakan prinsip yang selalu
biasanya dibuat oleh tangan-tangan dipegang teguh oleh Ical Sungkai, owner Nuwa Ical Art.
perajin yang sudah tidak muda lagi. Di galerinya yang beralamat di Jalan Sultan Syahril,
Tetapi di Kota Lampung ternyata ada ada anak muda Pahoman, Telukbetung Utara, Bandar Lampung ini
ingin melestarikan kain tapis dengan membuatnya menyediakan berbagai produk fesyen, aksesori, hingga
menjadi berbagai kerajinan. produk home decoration.
Di saat kebanyakan anak muda tak peduli budaya “Di sini ada kalung kebaya Lampung, bunga tapis
Indonesia, ternyata masih ada anak muda yang sadar Lampung, hijab Lampung digital printing, clutch tapis
betapa penting melestarikan budayanya sendiri. Seperti Lampung, berbagai aksesori, kain tapis kontemporer,
Ica Sungkai, laki-laki yang lahir 35 tahun yang lalu baju, mukena, kadutan (totebag), khunjung (ransel tas
ini fokus mengabdikan hidupnya untuk melestarikan Lampung), dan masih banyak lagi yang lain,” ungkap
budaya Lampung melaui kreativitasnya. Ical.
Kain khas Tapis khas Lampung ini menjadi bahan utama Ical berkeinginan untuk mengekspor produk baru
yang digunakan Ical dalam mengkreasikan produknya. tersebut ke mancanegara. “Visi ke depan kita supaya
Di tangan Ical, kain khas Lampung ini sekarang bisa ekspor dari Lampung. Material utamanya tapis,
dimodifikasi menjadi aneka barang multiguna yang tapi untuk home decoration. Target kita seperti
tidak hanya cocok sebagai buah tangan dan mendukung perkantoran, hotel, dan tentu saja rumah,” ungkap Ical.
penampilan sehari-hari, tapi juga bisa menjadi hiasan Ical menambahkan, dalam berkarya ia memiliki
dekorasi yang manis untuk dipajang di rumah. komitmen dengan konsep etnik modern yang selalu ada
sentuhan khasanah seni budaya Lampung. “Pokoknya
"Sekarang kita lagi punya produk baru namanya bunga semua produk harus ada unsur Lampungnya. Insya
tapis Lampung. Produk ini masih kita kembangkan dan Allah, rencana ke depan kita mau angkat kain kapal.
uji coba terus dari motif tapis Lampung. Karena motif Untuk yang penasaran sama produk-produk Ical, intip
tapis itu kan banyak sekali, jadi ini kita coba motif yang aja lewat akun Instagram pemasaran Ical's Craft,
ini cocoknya jadi bunga apa. Seperti motif pucuk rebung Awehoki. Atau cari alamatnya di google map Nuwa Ical
yang kita bikin jadi tulip,” beber Ical Sungkai. Art,” tutup Ical. (Dinar Safa)
doc. Kemenperin
aking Indonesia 4.0 Startup” Kemenperin telah menetapkan 5 (lima) fokus industri
merupakan ajang kompetisi bagi yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif,
startup dengan inovasi guna elektronika, dan kimia untuk implementasi awal
mendukung revolusi industi ke- teknologi revolusi industri ke-4.
4, untuk menindaklanjuti inisiatif
Revolusi industri ke-4 merupakan era dimana terjadi
“Making Indonesia 4.0” yang telah diluncurkan pada
konektivitas secara nyata antara manusia, mesin, dan
tanggal 4 April 2018.
data. Meskipun tidak kita sadari, era ini telah mulai
Making Indonesia 4.0 merupakan salah satu agenda memasuki lini kehidupan masyarakat melalui teknologi
nasional pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan baru seperti cloud computing yang sehari-hari telah
Indonesia menuju era revolusi industri ke-4, dan kita gunakan. Fenomena ini memberikan peluang
untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan juga masyarakat luas yang tertarik dengan teknologi
menjadi salah satu cara mempercepat pencapaian visi inovasi industri 4.0 untuk mewujudkan Indonesia 4.0.
Indonesia menjadi 10 ekonomi terbesar dunia pada
Rangkaian program “Making Indonesia 4.0 Startup” ini
tahun 2030. Visi ini dengan optimis dapat kita raih
terdiri dari:
sebagaimana Indonesia dapat meraih posisi ke-4 pada
Asian Games 2018 dengan kerja besar dan kolaborasi a. Publikasi dan registrasi yang dilakukan pada
semua pihak. Revolusi industri 4.0 akan mendorong tanggal 28 Agustus – 20 November 2018.
sektor industri lebih efisien dalam hal biaya, waktu, b. Workshop Cloud Computing yang dilaksanakan
dan energi. Oleh karena itu, pemerintah melalui selama 2 hari, yaitu tanggal 6-7 September 2018
Kementerian Perindustrian telah menyusun roadmap dengan 100 orang peserta. Kompetisi bagi IKM
Industry 4.0 melalui program Making Indonesia 4.0. (startup) dengan inovasi teknologi di bidang
Internet of Things, robotic, printer 3D, big data
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, analysis, cloud computing, artificial intelligence/
meluncurkan program kompetisi “Making Indonesia machine learning, wearable Augmented/ Virtual
4.0 Startup” dalam acara pembukaan Workshop Cloud Reality, dan automation dimana nantinya 15 startup
Computing di Ruang Garuda Kementerian Perindustrian terbaik akan mengikuti workshop pada tanggal 3-4
yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 6-7 Desember 2018.
September 2018. Workshop tersebut merupakan bagian c. Festival Startup 4.0 yang akan dilaksanakan
dari rangkaian program “Making Indonesia 4.0 Startup” pada tanggal 5-7 Desember 2018 di Gedung
dan diikuti oleh 100 orang peserta. Kementerian Perindustrian dengan acara pameran,
“Program ini diharapkan dapat mensosialisasikan penjurian kompetisi, temu bisnis, serta awarding.
industri 4.0 kepada masyarakat serta dapat Sebanyak lima startup terbaik hasil penjurian akan
mendapatkan hadiah masing-masing sebesar 50
menjembatani kebutuhan industri dengan inovasi
juta rupiah.
anak bangsa,” jelas Airlangga dalam sambutannya.
Indonesia tengah mengalami bonus demografi, Yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah: startup
diharapkan peran generasi milenial sebagai pionir binaan Perguruan Tinggi; startup binaan Inkubator
startup teknologi dapat mendorong pertumbuhan Bisnis; startup binaan Pemda Provinsi/Kabupaten/
ekonomi. Airlangga menambahkan bahwah program ini Kota; startup binaan BUMN/Perusahaan Swasta,
tidak hanya melibatkan peran serta dari startup tetapi dengan persyaratan: