Anda di halaman 1dari 80

issn: 0126-1088

Industri
Kecil
Media Informasi & Promosi
Industri Kecil Menengah
Edisi 62-September 2018

Meningkatkan Nilai Tambah


Bahan Baku IKM Pangan

Zie Batik, Menebar Manfaat


kepada Masyarakat

Inovasi dan Edukasi Masyarakat


untuk Meraih Peluang Pasar

IKM tumbuhkembangkan
masyarakat
industri
Bung GEMA
Banyak pelaku IKM yang ikut Itulah pentingnya kerja sama
memberdayakan masyarakat antara pembina di pusat, daerah
menjadi pelaku IKM. Mereka dan juga pelaku usaha IKM yang sudah
terlibat langsung membina calon mapan. Semoga IKM di Indonesia
pengusaha IKM makin jaya.

Daftar isi
Info Kebijakan 32 Inovasi dan Edukasi Keramik 60 Maleo Techno Center Mencetak
04 Meningkatkan Nilai Tambah Bahan Baku Menarik Minat Masyarakat Perusahaan Pemula Berbasis IT
IKM Pangan 36 Kembangkan Kearifan Lokal Tapis dan
07 Bahan Baku Berstandar Menghasilkan Peluang Usaha
Sulam Usus
Produk Berkualitas 63 Kolaborasi Bank Sampah dengan IKM
38 Tenun Unggan Khas Sijunjung Daur Ulang
Info Utama 41 TIMBUL KERAMIK Sang Pelopor 66 Pesantren Al-Ittifaq Mandiri dengan
13 Brodo Agroindustri Kopi
44 Persembahan Buntoro untuk Negeri
Sukses Memberdayakan IKM 69 Peran Aspayo Membina IKM Aluminium
15 Maju Bersama Emping Jagung Dari Sentra Ke Sentra di Yogyakarta
18 Meningkatkan Citra Kopi Lampung 47 Geliat Kerajinan Gerabah Kasongan Bantul
21 IKM Lansek Manih Mengajak Masyarakat 51 Kabupaten Bone Bolango Menuju Sentra
Serba-Serbi
Lebih Produktif IKM Aren 72 Kreasi Tapis Jadi Berbagai Kerajinan
24 Zie Batik, Menebar Manfaat kepada 54 Kecap Majalengka bertahan menjadi 74 Kemenperin Meluncurkan Program
Masyarakat nomor satu “Making Indonesia 4.0 Startup”
27 Mereka Berjasa Mengembangkan IKM 77 Melindungi Celuk dengan Indikasi
Standarisasi & Teknologi Geografis
Profil Usaha 58 Pilihan Alternatif Pembuatan VCO
30 Ketekunan Berbuah Upakarti

07 23 36

2 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Salam Redaksi

IKM Tumbuhkembangkan Masyarakat Industri

anyak pelaku usaha IKM yang sudah umumnya merangkak dari bawah. Dari bukan apa-apa
mapan berkat pembinaan dari dengan segala kegigihannya menjadi seorang yang
Ditjen Industri Kecil dan Menengah diperhitungkan.
(IKM) Kemenperin. Mereka memiliki Namun, diantara para narasumber ini ada pula yang
kemampuan untuk terus meningkat melakukan pembinaan secara mandiri. Tanpa ada pihak
disertai dengan kemandirian untuk melanjutkan lain yang menggerakkan, pelaku usaha ini berupaya
usahanya. Para pelaku IKM ini makin tangguh dan siap memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Ibu-ibu atau
bersaing di tingkat regional maupun internasional. remaja yang ada, kebetulan tidak memiliki kesibukan,
diajak untuk mendukung usahanya, kemudian seiring
Setelah dianggap mapan dan kokoh apa yang harus
dengan berjalannya waktu mereka juga mampu
dilakukan oleh pelaku usaha IKM ini? Banyak tentunya. mandiri. Artinya tidak tergantung sama ‘mentor’ yang
Salah satunya menjadi pihak yang menggerakkan atau mengajak pertama kali.
bisa juga disebut sebagai pelopor untuk melahirkan
industri kecil lain. Bersama dengan Dinas terkait di daerah Sebagai contoh dibeberapa daerah pelaku ikm pangan
masing-masing pelaku usaha IKM seperti ini membantu di Majalengka, kerajinan gerabah atau keramik di
Yogyakardan dan Bandung, Tenun tradisional Sijunjung,
calon pengusaha atau pelaku usaha tapi masih dalam
Batik kota Semarang, Sulam Usus Lampung, Kopi dari
taraf memulai (masih awal).
pesantren al ittifaq, Alumunium Yogyakarta, Perak
Melalui berbagai media, seperti pelatihan, lokakarya, para Celuk Bali dan Pengembangan Sentra Gorontalo.
pengusaha IKM yang masih belajar berjalan diberikan Terlihat jelas peran pelaku ikm dalam mengembangkan
semacam kiat agar usahanya lebih maju. Tak hanya dari usahanya tidak saja bermanfaat untuk dirinya sendiri
sisi produksi (peningkatan kualitas produk) namun juga tapi bisa bermanfaat mengembangkan ikm disekitarnya.
dari sisi lain seperti pemasaran, akses terhadap modal,
Semakin banyak ikm berdaya akan semakin banyak pula
dan lain-lain.
tumbuh kembang masyarakat industri di dalamnya.
Pola seperti ini memang sudah biasa dilakukan. Seperti Di tempat lain masih banyak orang-orang seperti ibu
yang dilakukan oleh Ditjen IKM Kemenperin terhadap Popon. Mereka tidak merasa disaingi saat ‘murid’-nya
para pelaku IKM yang tersebar di pelosok Nusantara. maju. Mereka melihat masih banyak yang bisa dibantu,
Saat pelatihan, salah satu pengisi acara tersebut adalah diberdayakan, serta diangkat. Makin banyak IKM
pelaku usaha IKM yang telah berhasil. Mereka dijadikan berdaya guna, akan makin banyak pula menghasilkan
contoh keberhasilan sebagai pengusaha yang pada IKM baru. Semoga.

GEMA
INDUSTRI
KECIL
Media Informasi & Promosi Industri Kecil Menengah

Diterbitkan Oleh : Dewan Redaksi :


Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Dickie Sulistya Aprilyanto, S.E, M.Si, M.AppIn&E |
Penasehat : Agung Anggriana, S.H, M.H | Dra. Lusiana Mohi, MM |
Gati Wibawaningsih, S.Teks, MA; Dra. Elly Muthia | Inda Akhmad Sanusi, S.Sn.,MM | Lia
Pengarah : Puji Lestari, S.Sos | Ratih Pratiwi, S.TP, M.Si, M.Econ,
Ir. Eddy Siswanto, MAM., Martini | Dinar Safa Anggareni, S.I.Kom | Dzihni
DR. Ir. Sudarto, MM., Iftinan, S.Sn | Iga mayang Rinjannah
Ir. E. Ratna Utarianingrum, M.Si., Editor :
Ir. Endang Suwartini, M.Sc. Drs. Jayani, dan Drs. Herman Firdaus
Penanggung Jawab : Desain Grafis:
Eva laida, ST, M. Ak Sabur, Sahal Zamzami, dan Urwah Wali Aufi, S. T.
Pemimpin Redaksi : Dokumentasi :
Drs. Bambang Irianto, MM, Dipl. Des Razki Adrian, S.IP.
Redaktur Pelaksana : Distribusi :
EDISI 62 September 2018
Lusi Marta Sari SE, M.Ak Slamet Tugiman, Beklis Sugiarto
Wakil Redaktur Pelaksana : Media Partner : Desprindo Natamedia
Angga Walesa Yudha, SE.

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 3


Info
Kebijakan

Meningkatkan Nilai Tambah


Bahan Baku IKM Pangan
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang cukup potensial tersebar
di seluruh wilayah Nusantara dengan berbagai jenis bahan baku yang dapat diolah menjadi bidang usaha
pangan. Usaha IKM pangan memiliki potensi luas untuk dikembangkan karena banyak menggunakan
bahan baku dari hasil pasca panen pertanian yang tersebar luas sampai tingkat pedesaan.

saha IKM Pangan selama ini menjadi Pada tahun 2017, share industri pengolahan non-migas
sumber penghasilan masyarakat terhadap PDB mencapai 20,16%, dimana kontribusi
pedesaan yang dapat mendorong nilai output IKM terhadap nilai output industri non-
peningkatan pendapatan dan migas mencapai 20,26%, meningkat dari tahun
penggerak ekonomi daerah. Dalam
sebelumnyayaitu sebesar 19,51%. kontribusi positif
Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2015 tentang
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional tahun tersebut dapat dicapai mengingat populasi IKM sebesar
2015-2035 menyebutkan 10 sektor industri yang 4,59 unit usaha (meningkat 4,32%) yang menyerap
menjadi prioritas yaitu: 1. Bidang usaha pangan, 2. 10,57 tenaga kerja (meningkat 4,65%). Sementara itu
Farmasi, Kosmetik dan alat kesehatan, 3. Industri jumlah sentra IKM berjumlah 11,749 yang diisi oleh
Tekstil, 4. Kulit alas kaki dan aneka, 5. Alat transportasi, 266.432 unit usaha, yang didominasi oleh industri
elektronik dan telematika/ICT, 6. Pembangkit energi, pangan (40%), kerajinan dan anek (23%), serta pangan
7. Industri pendukung diisi oleh sektor barang modal, (16%).
Komponen, bahan penolong dan jasa industri, 8.
Industri hulu yaitu hulu agro, 9. Industri logam dasar Industri sektor pangan disamping sumber bahan
dan bahan galian bukan logam, 10. Industri kimia dasar bakunya cukup tersedia, modal usahanya pun
berbasis migas dan industri kimia dasar batu bara. terjangkau, peralatan sederhana dan keahlian teknisnya

Produk akhir olahan singkong dengan kemasan menarik


Foto : istimewa

4 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Kebijakan

juga mudah dipelajari sekalipun oleh pelaku usaha dengan memberdayakan ibu rumah tangga, istri petani,
pemula dan relatif tidak memerlukan waktu yang lama. atau istri nelayan agar menjadi pelaku usaha IKM.
Pengembangan usaha IKM pangan ini dianggap sangat
Perhitungan ekonomi dari mengubah sumber daya
penting karena ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
alam yang ada menjadi produk akan memberikan nilai
dasar seluruh lapisan masyarakat. Hal ini tentunya
tambah berkisar antara 60-100%. Hal ini penting untuk
merupakan peluang usaha yang menjanjikan bagi
disosialisasikan kepada masyarakat agar semakin
masyarakat untuk memanfaatkan sebesar-besarnya
banyak yang berminat untuk menjadi pelaku usaha
sumber daya alam yang ada di daerahnya kemudian
IKM. Pada prinsipnya masyarakat selalu berminat
diolah untuk menghasilkan produk IKM pangan.
untuk membuka usaha memanfaatkan sumber daya
Selain itu kegiatan usaha pangan dapat membantu alam setempat, hanya saja karena keterbatasan
pemerintah dalam meningkatkan penyerapan tenaga pengetahuan yang mereka miliki membuat mereka
kerja usia produktif. Bagi masyarakat usia produktif, tidak mampu menghasilkan produk sesuai kebutuhan
inovatif dan kreatif masih memiliki kesempatan yang konsumen.
besar dalam mengembangkan usahanya di bidang
Dalam hal ini peran serta pemerintah daerah setempat
IKM. Dengan demikian akan terwujud kesejahteraan
dirasa penting untuk terlibat langsung dalam
masyarakat sampai tingkat kabupaten/kota, melalui
memberdayakan masyarakat agar menjadi pelaku
pemanfaatan potensi sumber daya alam dari pasca
usaha IKM dengan memanfaatkan potensi sumber
panen hasil pertanian menjadi bahan baku industri
daya alam yang ada menjadi produk yang bernilai
kecil dan menengah.
tambah. Berdasarkan pengalaman produk IKM memang
Pendampingan tangguh, tahan terhadap situasi krisis ekonomi yang
Beberapa pilihan sumber bahan baku pasca panen yang terberat sekalipun. Yang perlu dilakukan adalah
dapat diolah menjadi produk IKM Pangan yang memiliki memberikan stimulus berupa pendampingan tenaga
nilai tambah yaitu: umbi-umbian (singkong, ubi jalar, profesional agar pelaku usaha IKM dapat menghasilkan
pisang, jagung, kentang, talas), berbasis kelapa, produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
rumput laut, hasil laut (perikanan), peternakan, hasil Komitmen
perkebunan (kopi dan coklat), dan aneka macam buah-
Dengan demikian produk IKM akan tetap bertahan laku
buahan.
di pasaran, jika pelaku usaha IKM memiliki komitmen
Bahan baku pasca panen dari hasil pertanian akan tinggi sesuai aturan yang sudah ditetapkan sendiri
memberikan kontribusi pemanfaatan sumber daya dalam menjalankan usahanya. Sebagian besar pelaku
alam yang dapat diandalkan jika ditingkatkan nilai usaha IKM tidak berkembang atau bahkan bangkrut
tambahnya melalui pelatihan teknis dan non-teknis karena tidak memiliki komitmen yang harus dipatuhi
kepada masyarakat di daerah yang memiliki sumber dan ditaatinya. Untuk itu ada beberapa strategi yang
daya alam yang potensial. Mekanisme pelaksanaannya

Produk akhir olahan umbi-umbian


dengan kemasan menarik

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 5


Info
Kebijakan

harus ditetapkan sebelum memulai usaha skala IKM Dengan menjalankan strategi tersebut diatas, niscaya
yaitu: pelaku usaha IKM akan bisa bertahan menjalankan
usahanya dalam jangka panjang, mampu bertahan
1. Awal mula membuka usaha niatkan selain untuk
sampai turun temurun meskipun pengelolaan usahanya
mensejahterakan keluarga juga membantu
dilakukan berdasarkan manajemen sederhana. Yang
kehidupan orang lain yang terkait langsung sebagai
menjadi sumber kekuatan produk IKM adalah komitmen,
penyedia bahan baku. Dengan sendirinya usaha ini
konsisten, kejujuran dan keikhlasan menerima resiko
banyak membantu kehidupan orang lain.
yang terjadi selama menjalankan usahanya yang
2. Dalam membuat produk tidak hanya untuk mencari kemungkinan mengalami pasang surut. Dengan prinsip
keuntungan semata, tapi juga memperhatikan yang kuat dan tangguh produk IKM akan mampu
dan mempertimbangkan kebutuhan dan daya beli bertahan meskipun dalam situasi krisis eknomi.
masyarakat.
Dengan begitu, diharapkan agar pelaku usaha IKM
3. Jujurlah dalam penggunaan bahan baku sesuai
dapat menjadi penggerak pemanfaatan sumber daya
dengan yang tercantum pada komposisi,
alam di berbagai daerah agar menjadi produk IKM yang
sehingga jaminan kualitas produk bisa
bernilai tambah sehingga memberi manfaat ekonomi
dipertanggungjawabkan.
bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
4. Tetapkan keuntungan penjualan berdasarkan (Lusiana Mohi dari berbagai sumber)
perhitungan yang wajar sehingga harga produk
terjangkau dan tidak terkesan mahal, karena ada
pesaing baru yang membuat produk serupa.
5. Bergabunglah dalam kelompok usaha (koperasi atau
asosiasi) untuk memperluas jaringan bisnis.
6. Pelihara hubungan bisnis, baik dengan sesama
pelaku usaha, maupun dengan pelanggan tetap, agar
dapat berdiskusi dan bekerja sama dalam penetapan
dan penjualan produk jangka panjang.
7. Lakukan inovasi dan kreasi untuk mengembangkan
produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Mengapa produk IKM tangguh,


kuat dan tahan terhadap krisis ekonomi?
Alasannya sebagai berikut:
1. Produk IKM menggunakan bahan baku lokal (local content) tinggi menggunakan bahan baku dari sumber daya
alam setempat lebih ekonomis dan tidak tergantung dari bahan baku impor dan tidak terpengaruh dengan
perubahan nilai tukar dolar.
2. Produk yang dihasilkan memang merupakan kebutuhan masyarakat pada umumnya.sehingga tidak sulit dalam
pemasarannya.
3. Memiliki daya saing tinggi karena harga yang ditawarkan relatif terjangkau dibandingkan dengan produk
sejenis yang diimpor.
4. Pembayaran produk dapat dibayar berdasarkan perjanjian tenggang waktu dicicil atau konsinyasi.
5. Produk mudah ditemukan di berbagai tempat (pameran, pasar modern, pasar tradisional sampai pemasarnnya
melalui online digital atau e-Smart IKM).

6 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Kebijakan

Bahan Baku Berstandar


Menghasilkan Produk Berkualitas
Wahyudi Waluyo merupakan generasi kedua pada industri perkakas rumah tangga aluminium,
WL Aluminium yang dirintis sejak tahun 1975. Selain menghasilkan produk perkakas juga
memproduksi bahan baku yang digunakan oleh IKM lain. Dalam perjalanannya ikut membina
IKM lain, WL Aluminium berkembang pesat dari 17 orang pekerja menjadi 75 orang.

i workshop mereka, WL Aluminium Dalam perjalanannya, peran pemerintah telah dirasakan


melakukan berbagai ruang oleh WL Aluminum dalam mengembangkan usahanya.
lingkup pekerjaan mulai dari Keberadaan sentra logam di Yogyakarta membuat
peleburan, pencetakan, quality pemerintah mendirikan UPT Logam untuk membantu
control, finishing, dan packing. WL IKM terutama bagi IKM yang baru memulai usahanya
Aluminium saat ini telah memiliki beberapa mesin sehingga memiliki kompetensi dan karakter yang kuat
dan peralatan berupa mesin bubut sebanyak dua unit, agar mampu bersaing di tengah era persaingan usaha
mesin produksi rekayasa sebanyak 15 unit, dan mesin dewasa ini yang semakin kompleks dan menuntut hasil
milling satu unit sehingga dapat mengolah 800 kg dengan kualitas terbaik.
ingot aluminium perhari menjadi berbagai perkakas Berbagai fasilitas telah dirasakan oleh WL Aluminium,
rumah tangga, mulai dari kuali, dandang, panci, ketel mulai dari pelatihan, pendampingan, fasilitasi
dan lain-lain. WL Aluminium juga memproduksi ingot restrukturisasi mesin dan peralatan, penyertaan
yang merupakan bahan baku bagi industri pengolahan dalam pameran berskala nasional, sampai dengan
perkakas aluminium. Bahan baku produksi dipasok dari menjadi peserta program link and match antara IKM
Jawa Tengah, yaitu Boyolali dan Magelang, serta Jawa dan industri besar, sehingga diharapkan nantinya IKM
Timur, yaitu Pasuruan dan Jombang. dapat menjadi bagian dari value chain industri besar.

Penerapan teknologi sederhana pada industri logam indonesia


doc. Kemenperin

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 7


Info
Kebijakan

WL Aluminium mengikuti program restrukturisasi mesin


dan peralatan pada tahun 2017 dengan membeli alat
spektrometer. Alat ini memiliki fungsi untuk mengecek
kadar persentase kandungan aluminium pada bahan
baku ingot. Hal tersebut sangat penting, karena selain
memproduksi berbagai macam alat perkakas rumah
tangga, WL Aluminium juga menghasilkan bahan
baku ingot aluminium bagi pelaku IKM aluminium
lainnya. Sehingga dengan adanya alat tersebut, ingot
yang dihasilkan oleh WL Aluminium memiliki kualitas
baik, terukur dan berstandar yang akan berimplikasi
langsung kepada produk aluminium yang dihasilkan
dengan ingot tersebut.
Dalam menjalankan usaha, WL Aluminium juga
turut membina IKM lain sebagai bagian dari rantai
produksinya, mulai dari memproduksi bahan baku ingot,
memoles produk sampai dengan membuat pegangan
atau kuping dari produk perkakas rumah tangga yang
Spektrometer, alat pengecek kadar kandungan alumunium
dihasilkan.

Proses pencetakan alumunim wajan

8 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Kebijakan

Walau telah berkembang menjadi sebuah unit usaha baku atau barang setengah jadi yang dibutuhkan oleh
pengolahan aneka perkakas aluminium seperti saat ini, rantai produksi industri besar tersebut,” ujar Wahyudi.
WL Aluminium masih menghadapi berbagai kendala
Menurutnya pula pemerintah perlu untuk melakukan
dalam menjalankan usahanya. Belum kuatnya sinergi
follow up dari program link and match antara IKM
antara Industri Kecil dan Industri Besar, dan sulitnya dan industri besar yang telah dilakukan agar terjadi
untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan untuk kesepakatan yang saling menguntungkan dan
menjadi pemasok bahan baku atau barang setengah berkelanjutan antara kedua belah pihak. Dengan
jadi yang dibutuhkan oleh rantai produksi industri intervensi tersebut, Wahyudi yakin IKM aluminium
besar menjadi kendala yang dirasakan saat ini. khususnya dan IKM logam Indonesia pada umumnya
“Saya berharap Pemerintah dapat membantu dalam hal dapat naik kelas paling tidak ke tier 2, dan lebih jauh
ini, seperti menyediakan database produk aluminium lagi naik ke tier 1 dalam rantai produksi industri besar.
yang diimpor sehingga kami mengetahui produk yang “Saya pribadi berharap agar WL Aluminium dapat
dibutuhkan pasar dan kami bisa memenuhinya dalam memproduksi ingot berstandar, mampu menghasilkan
rangka subtitusi impor. Kami juga membutuhkan produk secara massal dalam memenuhi permintaan
pendampingan tenaga ahli yang merupakan pensiunan pasar serta dapat meningkatkan kapasitas produksi
atau mantan pegawai dari industri besar seperti PT. dari hanya mampu mengolah satu ton bahan baku ingot
Astra, sehingga kami dapat mengetahui standar dan perhari menjadi lima ton ingot perhari,” tutup Wahyudi.
langkah yang diperlukan untuk menghasilkan bahan (Angga)

Aneka perkakas rumah tangga produk WL Alumunium

Salahsatu rangkaian
proses produksi di
industri alumunium

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 9


Info
Kebijakan

Zie Batik, Spreading


Benefits to the Community
Not only producing batik with natural dyes, but this batik SME entrepreneur also empowers
the local communities. Zazilah, has obtained many awards for her abilities, and also has
become instructor for batik industries in many regions in Indonesia.

atik is one of the traditional and It illustrates how batik industry has such a huge
cultural identities of Indonesia as opportunity where SMEs can take benefit from and
a nation. The diversity in motives, also participate in conserving and promoting batik to
patterns and philosophies contained the national and international markets. Hopefully, the
in every type of batiks contributes great potential of the batik industries can be utilized
the uniqueness and beauty which is then processed by SMEs which will also impact to the empowerment of
into various fashion products. The Ministry of Industry the local communities, as has been done by Zie Batik
recorded that, the export value of batik and batik from Semarang, Central Java, who has continuously
products until October 2017 has reached USD 51.15 promoted batik as the national heritage.
million from the achievement of the first semester of
2017 amounted to USD39.4 million. The main market Zazilah, the owner of Zie Batik, pioneered the batik
destination are to Japan, the United States and Europe. industry since 2004. At that time, batik industry in

10 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Kebijakan

Semarang was not popular enough. Zazilah, supported by floral diversity in Belitung such as simpor leaf and
by the local government and Dekranasda of Semarang lelekan motives. "Not only provide training and making
City creates and popularizes semarangan batik batik patterns, we also provided batik coloring training
patterns. using natural dyes made from mangrove fruit," Zie
added.
"At that time, we tried to popularize batik semarangan
motive and hoping that we can empower women What Zie has done was very helpful to the people in
entreprenurs in Semarang," said Zie, Zazilah's East Belitung because then the local people were able
nickname. The motive in semarangan batik is inspired to develop the potential of batik there. Furthermore, Zie
from the icons of Semarang City such as lawang sewu has also provided similar training in other areas such
motive, Tugu Muda monuments, Gereja Blenduk, Warak, as Purwodadi area where Zie created batik with corn
Asem Arang, and Mblekok Srondol. motive and Deli Serdang with Batak batik motive. In
each training, Zie also provided batik mold and coloring
In 2006, Zie in collaboration with the Semarang local
instruction for mix and match.
government conducted batik training to the community
in order to revive the potency of batik in Semarang. At Superiority
first, the training participants were only 20 people, but
Beside the uniqueness of its motives, usage of natural
under the direction of Semarang Mayor's wife at that
dyes makes Zie Batik more superior compared to the
time, various of new batik motives were created.
competitor. Zie said that, batik with natural dyes could
After that success, Zie was invited by the Department of cost twice or three times higher rather than batik
Maritime Affairs and Fisheries of East Belitung Regency with synthetic dyes. For example, batik with synthetic
to provide batik training for the local community there. dyes are usually valued at 250 thousand rupiah, while
Zie was also requested to create batik motives and the batik with natural dyes are valued start from 750
patterns of East Belitung. The motives were inspired thousand rupiah.

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 11


Info
Kebijakan

"I had experience participating in international produce five pieces of batik cloth. In a month, local
exhibition in Japan facilitated by Indonesia government. farmers can produce 40 kilograms of indigo dye paste.
I found out that the response of the Japan market And now more farmers are interested to learn how to
to batik with natural dyes was very good, especially cultivate indigo plants.
natural dyes from indigo plants, because the blue
For mangrove dyes, Zie persuaded fishermen's wives
color came, from indigo is considered as a noble color in the coastal areas of Semarang to collect fruits
in Japan," said Zie. Not only in Japan, Zie Batik are from mangrove plants. "At the beginning, those
also facilitated to participate in other international fruits were wasted, but in 2011 we tried to persuade
exhibition in other countries, for example Netherlands, them to collect the mangrove fruits which has been
Canada and Russia. dried up to be processed into natural dye paste, "Zie
Zie Batik also developed batik with two types of natural said. Until now, natural dyes from mangrove fruit is
dyes. One is made from indigo plants and other is still processed under her direct supervision. Unlike
made from mangrove plants. To produce this kind of indigo dyes which produce blue color, mangrove dyes
produce a light brown color and the price are not as
natural dyes, Zie used indigo plants around her house
high as indigo dyes.
in Kampung Malon, Semarang. "At the beginning, I tried
planting indigo plants around my house with the seeds With the limited number of employees which are only
that I got from Ungaran. It turned out that the results ten workers, Zie often cooperated with other batik
were good, so I don’t need to order from outside of artisans in Kampung Malon to fulfill market order.
town," said Zie, which previously ordered raw materials Currently, Zie Batik is cooperating with 40 batik
from several regions in Central Java.
artisans.
Since then, Zie began extending the indigo plant farm
A number of awards have been obtained by Zie,
in Kampung Malon to increase the production of natural
including the Pioneer of Natural Dyes Award from
dyes material. And after that, farmers in Kampung
Malon started asking Zie to teach them how to plant the Semarang Local Government and the Women's
these indigo plants. That mutual relationship then gave Empowerment and Unemployment Reduction Award
profits for both parties, where Zie can concentrate in from the Ministry of Manpower and Transmigration.
producing batik, while the farmers provide the raw Zie Batik not only developes batik industry, but also
material from indigo plants. empowers the local community by producing natural
Indigo dye paste produced by the local farmers were dyes and developing the potential of batik in Semarang
bought for Rp. 70 thousand per kg. This is enough to and other areas. (Transled by: Angga/Urwah)

12 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Utama

Brodo
Sukses Memberdayakan IKM
aum urban millenials saat ini
mungkin sudah tidak asing
mendengar nama brand Brodo.
Brand ini sukses memikat hati
dengan desain dan harga yang
cukup kompetitif. Berawal dari
kisah Yukka Harlanda yang

Sepatu brodo yang menjadi official


kesulitan mencari sepatu ukurannya, bersama kawan

merchandise Asian Games 2018


satu kampus yaitu Putera Dwi Kurnia (Uta) mencoba
mencari sepatu di sekitaran Cibaduyut. Menemukan
satu tempat untuk custom sepatu akhirnya Yukka
mencoba membuat sepatu sesuai dengan keinginannya.
Tak disangka hasil tangan perajin di Cibaduyut cukup
membuat Yukka puas. Setelah itu Yukka bersama Uta
tercetus membuat bisnis sepatu dengan memanfaatkan
tangan pengrajin sepatu di Cibaduyut. Yukka dan Uta
merasa Cibaduyut merupakan sentra kerajinan sepatu
yang memiliki potensi besar dengan sentuhan tangan buku dan belajar dari youtube untuk memulai usahanya.
pengrajin yang handal, didukung dengan bahan baku Bisnis ini mereka jalani secara unconventional, dimana
yang mudah didapatkan. dimulai dari sol sepatu yang dirasa nyaman dan
kualitasnya bagus lalu baru dituangkan ide desain atas
Kedua mahasiswa lulusan Teknik Sipil ITB ini tidak
dari sol tersebut. Dapat dikatakan mereka menjalankan
memiliki keahlian ataupun pengetahuan mengenai
cara rapid prototype dari desain-desain inspiratif yang
sepatu, mereka hanya memberanikan diri menuangkan
mereka cari dari berbagai sumber. Usaha ini mereka
ide mereka dengan memberikan contoh desain
rintis di tahun 2010 dimana mereka bermitra dengan
sepatu apa yang mereka ingin buat lalu berdiskusi
para IKM sepatu di daerah Cibaduyut dengan modal 7
dengan pengrajin sepatu. Berjalannya waktu, mereka
juta rupiah, dimana 3,5 juta dari uang Yukka dan 3,5
mendapat banyak ilmu dan wawasan dari obrolan
juta dari uang Uta.
dengan para pengrajin dan penyedia bahan
baku. Selain itu wawasan lainnya Berawal dari satu mitra
didapat dengan membaca Tidak disangka keberanian mencoba bisnis sepatu
dengan modal 7 juta rupiah membawa Brodo tidak
hanya bermitra dengan 1 IKM sepatu di Cibaduyut.
Setelah mendapat respon dengan pemesanan yang

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 13


Info
Utama

pembantu kos-kosan di sana. Di tahun 2011, seiring


meningkatnya penjualan, Brodo mulai memasukkan
produknya di perusahaan retail  The Goods Dept.  dan
beberapa outlet distro di  Jakarta  dan  Bandung. Tak
berselang lama dengan melihat peminat online yang
banyak maka mereka memutuskan untuk fokus pada
pemasaran online yang selama ini mereka jalani.
Menjadi official merchandise Asian Games 2018
Berbekal ambisi kecil untuk memajukan produk lokal,
Brodo berhasil bertengger di perhelatan akbar berskala
internasional, Asian Games 2018. Atas konsistensinya
dalam menjaga kualitas produk dan ambisinya dalam
mengenalkan produk Indonesia yang mampu berdaya
saing, Brodo dipilih menjadi salah satu pemegang
Kegiatan perajin IKM sepatu yang bermitra dengan brodo lisensi merchandise resmi Asian Games. Dikenalnya
Brodo tak lain atas kecermatan dalam melakukan
tinggi, Brodo mengajak beberapa IKM di Cibaduyut
bahkan IKM di daerah lain sekitar Kota Bandung untuk pemasaran. Hingga saat ini Uta mengakui bahwa
bekerja sama membuat sepatu Brodo dengan satu mereka memiliki budget khusus untuk beriklan.
standar yang sama. Dengan satu partnernya yang “Beriklan memang merupakan backbone dari Brodo”,
bernama Agam sebagai designer sepatu Brodo, mereka ujar Uta. Sebelum facebook mengeluarkan salah satu
bertiga melakukan proses pengujian Brodo di Balai toolsnya untuk membuat facebook ads manager, kami
Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) biasanya hanya rajin mengunggah foto yang kemudian
yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal IKM mengharapkan like dari teman atau followers, kami
Kemenperin untuk menjamin kualitas dari sepatu yang
juga melalukan email blast untuk menarik orang”,
dibuat Brodo.
ujar Yukka. Setelah facebook telah memiliki banyak
Setelah Brodo memiliki store di beberapa kota besar, fungsi beriklannya akhirnya Yukka mulai mendalami
Brodo memberdayakan IKM alas kaki di kota lain, tidak dan belajar menggunakan tools dari facebook. Hingga
hanya di Bandung saja. Untuk memenuhi kebutuhan
saat ini mungkin apabila kalian berselancar di social
produksi sepatu, Brodo juga memasok bahan baku
media baik facebook maupun instagram pasti akan
dari luar Bandung. Proses menemukan IKM yang
dapat bermitra dengan Brodo bukan hal yang mudah, muncul iklan Brodo. Bagi mereka memasarkan melalui
ia memerlukan waktu dua bulan untuk mengelilingi online cukup efektif dan efisien, ditambah lagi dengan
Cibaduyut pada awalnya. Yukka berinteraksi dan menyasar segmen anak muda urban yang tentunya aktif
membuat hubungan baik bersama para perajin hingga berselancar di social media tentunya menjadi media
ia mendapatkan banyak ilmu juga mengenai sol dan yang sangat tepat memperkenalkan Brodo.
material yang baik. Yukka dan Uta menyatakan bahwa
craftmanship dari pelaku IKM Indonesia itu bagus- Pemasaran offline dan online
bagus, Brodo telah membuktikan dengan footware Bagi kedua owner Brodo yaitu Uta dan Yukka strategi
buatan tangan pengrajin Indonesia mampu menjadikan pemasaran adalah kunci kesuksesan Brodo hingga
produk trademark dengan signature berbeda dengan
saat ini. Mereka akan selalu melek dengan teknologi
sepatu lainnya.
dan membaca selera pasar untuk mampu bertahan.
Lalu, bagaimana mereka memasarkan Brodo ?
Pemasaran online untuk saat ini mungkin bagi Brodo
Awal sekali perjalanan usahanya, mereka menjalankan tak perlu diragukan lagi, begitu juga pemasaran
bisnis sepatu hanya dengan sistem word of mouth (dari offline terus mereka lakukan dengan membuka store
mulut ke mulut), menawarkan kepada teman, keluarga di beberapa Kota potensial. Saat ini mereka telah
dan kenalan-kenalannya dan mengikuti bazar. Penjualan
membuka 10 store yang tersebar di beberapa Kota, yaitu
utama Brodo pada tahun 2010 diperoleh melalui jejaring
sosial media seperti Kaskus, Facebook, dan Blackberry diantaranya dua store di Jakarta, Bandung, Makassar,
Messenger. Kemudian dengan memanfaatkan ruang Bekasi, Depok, Bogor, Surabaya, Yogyakarta dan Solo.
tamu kos-kosan, mereka menjadikan store offline Mereka akan terus membuka cabang mereka dengan
sekaligus penyimpanan barang yang hanya dijaga oleh menyasar kaum urban. (Iga)

14 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Utama

Maju Bersama
Emping Jagung
Komunitas perajin emping jagung mampu memberikan penghasilan bagi ibu-ibu di Majalengka.
Dengan memanfaatkan bahan baku yang ada emping jagung diharapkan menjadi ikon
Majalengka. Pemberdayaan masyarakat ini juga dapat dilakukan bagi produk lain.

emanfaatkan potensi daerah Banyak pelaku usaha IKM di daerah yang berhasil
untuk dijadikan usaha merupakan dengan mengolah bahan utama yang diperoleh dari
hal yang biasa dilakukan, bila di lingkungan sekitarnya. Di Majalengka ada Popon
daerah tersebut ada sumber daya Suhaemah perajin makanan kering atau keripik yang
yang bisa diolah dijadikan produk memanfaatkan bahan baku yang tersedia di daerahnya
jadi yang dapat dikonsumsi. Hasil pertanian menjadi untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomis.
bahan baku yang sering dimanfaatkan untuk diolah
Mungkin kita sering makan emping, baik sebagai
menjadi produk pangan.
cemilan di sore hari maupun teman makan untuk
menggugah selera. Emping yang berbahan dasar
melinjo ini kini tersedia dengan berbagai varian rasa.
Ada rasa orisinal, rasa pedas, manis, hingga rasa keju.
Namun, pernahkan mendengar atau mencicipi emping
jagung? Bentuknya mirip emping namun berbahan baku
jagung. Rasanya juga gurih dan renyah.
Emping jagung inilah yang sedang dikembangkan
oleh Popon Suhaemah menjadi produk unggulan dari
Kabupaten Majalengka, daerah asal serta tempat
kelahiran Popon. Emping jagung ini menjadi istimewa
karena diproduksi bukan hanya dari tempat usaha
Popon, melainkan oleh kelompok perajin yang ada di
Majalengka.

Ibu popon memproduksi emping jagung


doc. Kemenperin

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 15


Info
Utama

Ketersediaan bahan baku jagung menjadi alasan ibu


Popon mengembangkan usaha emping jagung

Menurut ibu dua anak ini, pembuatan emping jagung


mampu menyerap ibu-ibu untuk bekerja serta
memiliki harga diri. “Ini karena mereka dapat bekarya
dari rumah,” kata Popon. Ia secara langsung sudah Penyetoran dilakukan setelah bahan baku habis. Ia
melakukan pemberdayaan terhadap perempuan yang juga tidak terlalu kaku dalam memperlakukan anggota
ada di Majalengka untuk mandiri secara ekonomi. komunitas ini. Bahkan bila jatah yang ditetapkan sudah
tercapai, kelompok ini dipersilakan menjual dengan
Pemilihan emping jagung untuk dikembangkan
menggunakan merek sendiri.
bersama kelompoknya bukan tanpa alasan. Dalam
pengamatan Popon, masyarakat khususnya Majalengka “Misalnya jatah satu bulan tiga ton. Kalau sudah
lebih menyukai makanan kering dengan rasa asin. terpenuhi mereka bisa jual sendiri (kelebihannya),”
Emping jagung dianggap dapat memenuhi selera kata Popon. Artinya mereka juga berhak menggunakan
masyarakat Majalengka dan sekitarnya. Selanjutnya merek sendiri. Satu merek “Asri Rahayu” yang identik
adalah ketersediaan bahan baku jagung yang dengan Popon Suhaemah, satu lagi merek sendiri dari
melimpah di Majalengka menjadi alasan Popon untuk kelompok perajin emping jagung.
mengembangkan usaha berbahan baku jagung. Jagung Produk emping jagung yang dihasilkan ini sudah masuk
juga mampu disimpan dalam waktu tertentu tanpa ke outlet seperti Superindo (yang memiliki 136 outlet)
menggunakan peralatan. Popon membandingkan dan Supermarket Yogya dengan delapan outlet. Sisanya
dengan mangga yang harus menyediakan lemari masuk ke toko oleh-oleh yang tersebar di Majalengka
pendingin agar lebih awet sebelum diolah. dan ke berbagai kota.
Secara bertahap dengan melakukan pendekatan pribadi, Cita-cita
Popon mengajak ibu-ibu di beberapa kecamatan (dari
wilayah Cijati, Cicurug dan Ciomas) untuk bergabung Popon masih memiliki visi atau cita-cita agar
dalam kelompok perajin yang dinamakan “Asri Rahayu”. emping jagung suatu saat menjadi ikon Majalengka.
Nama ini kemudian menjadi merek emping jagung yang Seperti kabupaten Indramayu, yang masih tetangga
dibuat oleh Popon dan kelompoknya. “Untuk pembuatan Majalengka, dikenal sebagai penghasil kerupuk udang.
emping jagung saat ini ada sembilan kelompok,” terang Atau Kabupaten Kuningan yang dikenal dengan tape
Popon. Kelompok yang masing-masing berjumlah 10 (peuyeum) ketan.
orang ini tersebar di Majalengka.
Untuk mewujudkan impiannya ini, Popon
“Untuk produksi kelompok perajin emping jagung mengharapkan dukungan dari berbagai pihak termasuk
menyetor emping jagung siap untuk digoreng,” kata Dinas Perindustrian di Majalengka serta Dinas
Popon. Setiap kelompok diberi bahan baku, khususnya Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, dan juga
jagung dan bawang putih untuk diolah menjadi emping Ditjen IKM Kemenperin. Menurutnya dengan makin
jagung mentah. Dengan resep dan quality control berkembangnya kelompok perajin emping jagung ini
dari Popon proses produksi berlangsung di rumah akan berdampak pada gairah ekonomi di Majalengka
salah seorang anggota atau ketua kelompoknya. hingga ke pelosok.

16 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Utama

Salah satu ibu-ibu yang dibina oleh ibu Popon


komunitas kelompok perajin emping jagung akan
memberikan dampak besar.
Komunitas lain
Popon suhaemah tidak hanya membina kelompok
perajin emping jagung. “Kelompoknya beragam. Secara
keseluruhan kami ada 40 kelompok dari hulu ke hilir,”
jelas Popon. Selain kelompok petani jagung (untuk
suplai ke pengolah), juga kelompok jambu biji, mangga,
pengepul mangga, nangka, pisang, perajin yang
mengolah setengah jadi seperti oncom. Oncomnya
diproduksi di Sumedang, di sini (di pabrik yang dikelola
Popon) diolah menjadi makanan berupa oncom kering.
“Ada juga kelompok baso, ada perajin (kelompok) yang
belum punya kemasan kita re-packing. Ada perajin
yang sudah bagus kemasannya tinggal bantu pasar,”
kata Popon.
Secara keseluruhan produk yang dihasilkan oleh Popon
berjumlah 10 item. Dari emping jagung, dodol pisang,
nangka, mangga, jambu, keripik mangga, basreng
(baso goreng), sale pisang muli, lumpia, hingga kripik
Bayangkan bila 143 desa dan kelurahan ada satu oncom. Ada juga produk olahan hasil teman-teman
kelompok perajin emping jagung, paling tidak akan
Popon, seperti pastel kelapa, opak, dan kue bawang,
terserap lebih dari 1.400 perempuan yang umumnya ibu-
yang dijual di tokonya di jalan Abdul Kadir No 221,
ibu untuk terlibat dalam proses produksi. Sementara
Cijati, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka,
itu bahan baku juga akan lebih murah diperoleh karena
sekali menyerap jumlahnya akan banyak, dibandingkan Jawa Barat.
sekarang yang membeli kiloan. Limbah jagung juga bisa Usaha Popon yang digagas sejak pasca krisis moneter,
digunakan untuk pembungkus wajit dan pakan ternak awal tahun 2000-an, ini sudah membuahkan hasil. Tak
(untuk yang kualitas jelek). hanya bagi Popon dan keluarga yang bisa menikmati
Di pihak petani tak perlu memikirkan kadar air yang hasil kerja kerasnya. Masyarakat, khususnya ibu-ibu
rendah karena emping jagung tak mensyaratkan hal dan anggota kelompok lain yang bekerja sama, juga
tersebut. Pembayaran, menurut Popon, juga akan ikut merasakan hasilnya. Popon berharap cita-cita
lebih teratur dan cepat dibanding bila harus dijual ke merangkul kaum ibu di Majalengka dalam komunitas
pabrik yang bisa mencapai sebulan atau lebih. Adanya ini makin meluas di kemudian hari. (Jay)

Ibu Popon juga menghasilkan keripik dan dodol dengan bahan baku dari daerah setempat

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 17


Info
Utama

Meningkatkan Citra
Kopi Lampung
Ulubelu adalah pegunungan yang dikenal sebagai sentra penghasil kopi robusta di Lampung yang berjarak tiga
jam perjalanan dari Bandar Lampung. Elmira dan Rinaldi, pasangan suami istri asal Lampung, yang merintis
usaha Kopi Ulubelu pada 2010 mampu mengolah kopi robusta menjadi makin dikenal dengan kualitas premium.

lmira dan Rinaldi meyakini bahwa dan tidak disortir dengan baik sehingga harga jualnya
produk yang berkualitas dihasilkan pun rendah’’, jelas Elmira.
dari bahan baku terbaik. Untuk
Untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan
menghasilkan kopi robusta dengan pendampingan, Ulubelu Coffee bekerja sama dengan
kualitas terbaik harus dimulai dari tenaga pendidik dari Universitas Lampung. Petani
pembinaan petani kopi. Produk CV Ulubelu Food Abadi diajarkan tentang teknik budidaya kopi, penggunaan
berasal dari kopi yang dihasilkan oleh petani binaan pupuk organik dan pengolahan pasca panen sehingga
bersertifikat kopi lestari internasional di Pegunungan diharapkan dapat menghasilkan fine robusta. Fine
Tanggamus, Lampung. robusta adalah kopi dengan jumlah kerusakan di bawah
Sejak 2010 hingga saat ini, tidak kurang 1500 petani lima poin, tidak ada biji yang berjamur atau putih dan
kopi yang sudah mendapatkan pembinaan. Menurut nilai uji cita rasanya di atas 80.00. Kriteria ini yang
membuat fine robusta memiliki nilai jual yang lebih
Elmira, sebelum mendapat pendampingan, kebanyakan
tinggi dibandingkan kopi biasa.
petani kopi belum mengenal cara menanam dan
mengolah kopi dengan tepat. “Panen kopi cenderung Dibutuhkan waktu yang cukup lama (kira-kira tiga
asal-asalan, kopi yang sudah dipetik dijemur di tanah, tahun) bagi kopi robusta berbuah, berwarna merah

Ragam varian Ulubelu Coffee yang memiliki


rasa, aroma, dan keasaman berbeda
doc. Kemenperin

18 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Utama

Owner Ulubelu bersama Ibu Dirjen IKM Kemenperin saat


berpartisipasi pada Lampung Internasional Coffee Day 2017
Foto : istimewa

terang dan siap dipetik tangan. Proses panennya fine robusta (robusta kualitas tinggi) tanpa tambahan
sendiri sekitar tujuh bulan. Agar petani tetap dapat pengawet, bahan kimia, atau bahan lainnya”, Ujar
penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, mereka Elmira. Aroma, body, dan aftertaste cita rasa robusta
dibimbing untuk menanam dengan teknik tumpang sari benar-benar hanya berasal biji kopi dari pegunungan
yang juga menghasilkan pendapatan. Teknik tumpang Ulubelu. Untuk mengontrol hasil produksi setiap batch
sari ini menghasilkan after taste unik dari kopi olahan biasanya dilakukan tes standar dan cupping.
Ulubelu dan kalau ahli kopi pasti dapat mendekteksinya.
Ulubelu memang memiliki keunggulan dalam hal quality
“Proses bertanam kopi memang butuh kesabaran control karena sang pemilik yaitu Rinaldi merupakan ahli
maka selayaknya petani kopi diberi apresiasi,” ungkap cita rasa robusta bersertifikat internasional R-Grader
perempuan pecinta kopi ini. Sebagai pengusaha, Ibu dan Star Cupper. Untuk mendalami karakteristik
Elmira dan suami, tidak hanya mengejar profit, tetapi robusta, sang pemilik memang tidak tanggung-tangung
bersinergi dan mensejahterakan petani kopi menjadi belajar kopi di Coffee Quality Institute, Amerika Serikat
hal yang penting untuk menjaga keberlanjutan dan dan secara berkala “mengkalibarasi” lidahnya dalam
kesinambungan usaha mereka. “Kalau kita (petani hal kemahiran mencicipi robusta.
dan pengusaha) bisa sama-sama untung tentu akan
Untuk kemasannya, kopi Ulubelu dikemas modern dan
lebih baik, semakin banyak masyarakat Lampung yang
praktis dalam kemasan 100 gram menggunakan bahan
ekonominya terbantu,” ujar Elmira.
aluminium foil yang dilengkapi one way valve dan zipper.
Kualitas tinggi “Yang namanya udara dari luar itu bisa jadi musuhnya
Kunci dari kualitas Ulubelu coffee adalah biji kopi pilihan kualitas kopi. Idealnya kemasan ini habis dikonsumsi
yang diolah dan dikemas baik. “Produk kami 100 persen satu hingga dua minggu sehingga kualitas kopinya

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 19


Info
Utama

pasangan ini membagikan kopi gratis. Bagi mereka


semakin banyak orang yang mencicipi kopi Lampung
maka semakin banyak yang mengenal dan memilih
kopi Ulubelu. Sejak awal menggunakan nama dagang
Ulubelu pun, harapannya untuk lebih mengenalkan kopi
robusta Lampung.
Ulubelu Coffee memiliki lima varian kopi yang memiliki
rasa, aroma, dan keasaman berbeda. Diantaranya
Ulubelu Coffee, Ulubelu Coffee Lanang Peaberrry,
Ulubelu Coffee Gold, Ulubelu Coffee Limited dan Ulubelu
Coffee Special. Dengan kualitas tinggi, Ulubelu Coffee
juga kerap mengikuti beberapa festival dan pameran
antara lain Lampung Internasitonal Coffee Day 2017,
pameran kopi di Korea Selatan 2015 dan Indonesia
Week di Taiwan 2017 yang difasilitasi oleh Kementerian
Perindustrian. Dari keikutsertaan pameran di luar
negeri, Ulubelu Coffee sukses mendapatkan buyer dan
mulai melakukan ekspor olahan kopi Lampung ke Korea
Selatan serta mulai melakukan penjajakan dengan
potensial buyer dari Taiwan.
Menurut Elmira pengusaha harus mulai mengekspor
kopi olahan seperti kopi roasted dan kopi bubuk, serta
perlahan mengurangi ekspor biji kopi (green bean)
Ibu Elmira sukses membawa
Robusta lampung mendunia saja. IKM Kopi asal Lampung ini sangat optimistis
untuk semakin meningkatkan nilai tambah kopi olahan
mereka dan menjadikan robusta Lampung semakin
masih dalam kondisi premium ketika dinikmati,” terang mendunia. (Ratih P)
Elmira. Kemasan Ulubelu terlihat keren dan mampu
bersaing dengan kemasan kopi buatan luar negeri.
Mendunia
Menurut pemilik CV. Ulubelu Food Abadi, orang awam
umumnya tidak dapat membedakan kopi arabika dan
robusta ketika dilakukan blind test. Bahkan sebagian
konsumen cenderung lebih menikmati kopi robusta
yang rasanya lebih familiar pahit dibandingkan arabika
yang agak asam. Hal ini membuat Elmira dan Rinaldi
semakin semangat mengenalkan fine robusta Lampung.
Suami istri ini juga membuka usaha kedai kopi di Jl. WR
Supratman, Bandar Lampung menyajikan kopi dengan
harga yang sangat terjangkau kepada pengunjung
kedai mereka.
Kedai ini memang dibuat sebagai tempat
edukasi kopi dan sarana interaksi bagi
yang ingin bertanya dan belajar langsung
tentang robusta. Bahkan, pada momen tertentu

Bahan baku untuk pembuatan kopi ulubelu


Foto : istimewa

20 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Utama

IKM Lansek Manih


Mengajak Masyarakat Lebih Produktif
Berawal dari ketertarikan terhadap tenun khas Sijunjung lantas belajar menenun hingga
mahir. Awalnya dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Hasil tenun ini kemudian
menjadi kebanggaan daerah asalnya. Selain menghasilkan tenun berkualitas, tak lupa
membina masyarakat, terutama kaum ibu, agar mampu menenun.

Indra Yeni atau yang biasa disapa Ira mulai Tenunan yang dikenal dengan IKM Lansek Manih ini
mengenal kerajinan tenun ini sejak 1993 saat berdiri secara resmi tahun 2007. Di tengah rintangan
dirinya mengikuti suami ke kampung halamannya dan kendala yang dihadapi, IKM Lansek Manih mampu
di Nagari Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota. berkembang pesat. Dukungan dari keluarga, terutama
Di sini Ira melihat ibu-ibu menenun. Ia mulai suami menjadi penyemangat untuk terus menjalankan
tertarik untuk belajar menenun. Berkat ketekunannya usaha ini.
Ira mampu dan bisa. Ketika kembali ke kampungnya
Nagari Unggan kegiatan menenun masih ditekuni Ira memasarkan hasil tenunnya ke pelanggan di
bersama keluarganya. Pada tahun 2005 Ira mulai Silungkang. Salah satu pelanggannya adalah ibu Aisyah
lagi menenun setelah melahirkan putra pertamanya, yang merupakan istri bupati Sijunjung saat itu. Beliau
dengan menggunakan alat tenun yang dibuat sendiri baru tahu kalau tenun yang dibelinya itu adalah hasil
oleh suami dan bahan seadanya. Tak heran masyarakat karya warganya sendiri. Tidak lama kemudian Aisyah
mencemooh apa yang dilakukan Ira. Hasil tenunannya menemui Ira di Unggan dan melihat dirinya menenun.
dijual ke Nagari Halaban dan Silungkang, Sejak saat itu setiap minggu selama dua bulan Aisyah

Ketekunan menjadi syarat agar mahir menenun


doc. Kemenperin

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 21


Info
Utama

Indra Yeni atau Ira melatih


menenun Ibu-ibu dan remaja

dan ibu-ibu PKK di lingkungan Pemerintah Kabupaten En membeli tenun ini di Silungkang dan alhamdulillah
Sijunjung datang berkunjung. beliau menyambut positif hasil tenun tersebut. Setelah
adanya tenun unggan yang dapat digunakan untuk
Ira pun semakin giat menenun meski harus membeli
pakaian sehari-hari, maka pada tahun 2010 pemerintah
bahan baku benang dari Silungkang dengan sepeda
daerah kabupaten Sijunjung membuat kebijakan
motor yang harus ditempuhnya 180 km pulang pergi.
dengan mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Hasil tenunnya dijual kembali ke Silungkang dan
lingkungan Pemda Kabupaten Sijunjung menggunakan
Hambalan tempat mengambil benang tadi. Usaha
tenun unggan sebagai pakaian daerah.
tenun Ira terus berkembang dan diminati oleh ibu-ibu
pejabat Kabupaten Sijunjung khususnya ibu Bupati Kelompok yang dibina Ira dipercaya untuk membuat
Sijunjung saat itu. Ditambah lagi pada tahun 2008 Ira lebih kurang 6.000 lembar tenun. Karena banyaknya
mendapat pinjaman modal UKM pertama sebesar Rp 30 permintaan Ira terpaksa menambah anggotanya dengan
juta yang kemudian dibelikannya alat tenun dan untuk melatih secara gratis masyarakat yang berminat
pembayaran awal sepeda motor usahanya. menenun. Sampai saat ini jumlah anggota kelompok Ira
sudah mencapai hampir 100 orang, yang tadinya hanya
Melihat perkembangan usaha Ira, masyarakat yang berjumlah tiga orang. Dari jumlah anggota 100 orang
tadinya mencemooh mulai mau diajak untuk belajar ini, 80 orang anggota bekerja dengan sistem upah
menenun. Ia mengajak ibu-ibu rumah tangga dan dimana mereka dapat menyelesaikan tiga bahan baju
masyarakat menenun yang tujuannya agar mereka dalam seminggu sedangkan untuk kain songket dapat
tidak menganggur di rumah tetapi dapat berproduksi dihasilkan satu atau dua potong dalam satu bulan
menghasilkan sesuatu yang dapat meringankan masalah semua tergantung motif. Sedangkan sisanya sekitar
ekonomi keluarga. Ira mulai melatih mereka menenun 20 orang menggunakan sistem pinjaman, dimana
dengan imbalan seadanya dan semampu mereka. Ira mereka memiliki alat tenun, benang atau uang dari
terus melatih mereka karena ingin membentuk suatu Ira kemudian dikembalikan dalam bentuk bahan tenun
kelompok yang nantinya menjadi pencetus keberhasilan yang sudah jadi.
Kabupaten Sijunjung. Ini terbukti dengan munculnya
IKM Lansek Manih. Pada tahun 2009 lahirlah tenun Ada sekitar enam kelompok IKM tenun yang berada di
unggan yang berasal dari perpaduan antara Nagari Sijunjung di bawah binaan Ira yaitu IKM Lansek Manih
Pandai Sikek dan Nagari Silungkang. berjumlah 60 orang, IKM Permata Bunda berjumlah
15 orang, IKM Sejahtera berjumlah delapan orang,
Awalnya tenun unggan lazimnya tenun-tenun yang Gedung Sentra berjumlah 20 orang, perkampungan
lain hanya bisa digunakan untuk acara-acara resmi adat berjumlah 35 orang, dan Tenun Gujes Sibakur
dan sulit dipasarkan. Atas saran Ibu En Yuswir yang berjumlah 16 orang.
waktu itu masih sebagai ibu Wakil Bupati Sijunjung
agar membuat inovasi baru yaitu membuat tenun Transfer ilmu
unggan yang bisa digunakan untuk pakaian sehari-hari Di samping di Nagari Unggan sendiri, Ira juga
dengan motif lansek. Setelah dibuat hasilnya cukup mengajarkan ilmu menenunnya ke Lembaga
bagus kemudian dijual ke Silungkang. Tak disangka ibu Pemasyarakatan Kabupaten Sijunjung, Nagari Silantai,

22 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Utama

Sumpur Kudus, Tanjung Bonai Aur, Kampung Adat


Kabupaten Sijunjung, dan Nagari Sibakur. Ada sekitar
300 orang yang sudah dibina oleh Ira. Pada umumnya
Prestasi dan Penghargaan
adalah perempuan-perempuan pelataran rumah
tangga, anak yatim piatu, anak-anak putus sekolah, dan Kegigihan perempuan tangguh ini dalam menjalankan
laki-laki penghuni lapas, agar nantinya mereka mampu kegiatannya baik sebagai pengrajin maupun sebagai
mandiri dan menginspirasi, lebih kreatif serta dapat inspirator bagi masyarakat disekitarnya membuahkan
meningkatkan perekonomian keluarga khususnya berbagai macam prestasi dan penghargaan,
dan masyarakat umumnya. Ira juga diundang oleh diantaranya adalah:
kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Sumatera Barat, 1. Penghargaan sebagai Pelestari Budaya dari
bahkan saat ini menjadi instruktur tetap di Balai Diklat Kementerian Desa Tertinggal pada 2011.
Industri (BDI) Padang dan Balai Latihan Kerja (BLK) 2. Pemenang terbaik Tingkat Nasional UMKM UI
Sosnakertrans. kerjasama dengan City Bank. UKM Center UI City
Meskipun Ira sudah ahli dalam menenun karena ini Microentrepreneurship Award 2013.
memang bidang yang ditekuninya sehari-hari namun 3. Peringkat terbaik Women Skill World Women Skill
dirinya selalu haus akan ilmu. Ketika dirinya mengikuti pada hari Perempuan Sedunia, 2014.
pelatihan yang diadakan oleh Dekranasda Kabupaten 4. Penghargaan dari Universitas Indonesia setelah
dan Dekranasda Provinsi selama satu bulan penuh, mengikuti motivasi dan training From Zero to Hero
mulai dari pelatihan AMT, desain motif, tata warna, tahun 2014.
dan lain lain, ilmu yang diperolehnya ini kemudian
5. Alumni terbaik UMKM Centre, Sebagai Narasumber
ditularkan lagi kepada anggota kelompoknya di Nagari
terbaik yang diselenggarakan oleh UI pada 2015.
Unggan.
6. Menerima Penghargaan Upakarti kategori
Selain bahan tenun untuk kain, selendang dan baju, Kepeloporan dari Ditjen. IKM Kementerian
Ira juga mulai membuat diversifikasi produk yang juga Perindustrian tahun 2017.
banyak diminati oleh ibu-ibu seperti sandal, sepatu,
7. Menjadi Binaan Bank Indonesia untuk mengikuti
tas, peci yang di lapisi atau dikombinasikan dengan
pameran-pameran bagi kalangan menengah ke atas
tenun. Ira juga membuka lapangan kerja baru bagi
mulai tahun 2016 -2018.
lansia dengan nama “Remaja Senja” dengan tujuan
agar lansia juga merasakan dirinya masih bermanfaat 8. Bekerja sama dengan sanggar perantau Minang
dan produktif secara ekonomi. Para lansia ini membuat di Australia untuk memamerkan dan sekaligus
packaging untuk tenun atau songket yang terbuat dari memasarkan tenun Lansek Manih yang sudah
anyaman pandan yang dikombinasikan dengan tenun. berlangsung sejak Juli 2018.

Hasil tenun IKM Lansek Manih juga sering digunakan


pada acara-acara festival yang setiap tahun
diselenggarakan di kabupaten Sijunjung,
seperti dalam rangka menyambut HUT
Kemerdekaan RI, menyambut ulang
tahun Kabupaten Sijunjung dan hari
besar-hari besar lainnya. (Elly
Muthia)

Tenun Unggan merupakan perpaduan Nagari


Pandai Sikek dan Nagari Silungkang

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 23


Info
Utama

Zie Batik, Menebar Manfaat


kepada Masyarakat
Tak hanya menghasilkan batik dengan bahan pewarna alam, pengusaha IKM batik ini turut
memberdayakan masyarakat sekitar. Selain memperoleh banyak penghargaan Zazilah juga menjadi
narasumber untuk pembuatan batik di berbagai daerah.

atik merupakan salah satu identitas industri batik di Semarang kurang diminati masyarakat.
tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Zazilah yang didukung oleh pemerintah kota setempat
keanekaragaman motif dan corak dan pengurus Dekranasda Kota Semarang membuat
serta filosofi yang terkandung dalam dan mempopulerkan corak batik semarangan.
setiap jenis batik, memberikan
“Waktu itu kami mencoba untuk mempopulerkan
keunikan serta daya tarik tersendiri untuk kemudian
batik motif semarangan dengan harapan dapat
diolah menjadi berbagai produk fesyen maupun produk
memberdayakan kaum ibu yang ada di daerah Kota
olahan lainnya. Kemenperin mencatat, nilai ekspor
Semarang,” ungkap Zie panggilan akrab Zazilah.
batik dan produk batik sampai Oktober 2017 mencapai
Corak dan motif yang dibuat pada batik semarangan
USD 51.15 juta atau naik dari capaian  semester
mengambil inspirasi dari ikon-ikon yang ada di Kota
pertama tahun 2017 sebesar USD39.4 juta. Tujuan
Semarang seperti motif lawang sewu, tugu muda,
pasar utamanya ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
gereja blenduk, warak, asem arang, dan mblekok
Ini menjadi gambaran besarnya peluang industri batik srondol.
yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku IKM untuk
Pada tahun 2006 Zie bekerja sama dengan
ikut melestarikan dan mempromosikan batik kepada
Pemerintah Kota Semarang memberikan
pasar nasional maupun internasional. Diharapkan,
pelatihan kepada masyarakat dengan
potensi besar yang dimiliki oleh industri batik dapat
harapan dapat menghidupkan kembali
dimanfaatkan oleh para pelaku IKM yang nantinya
potensi batik di Semarang. Pada awalnya,
juga berimbas kepada pemberdayaan masyarakat
jumlah peserta yang dilatih hanya 20
sekitar, seperti yang telah dilakukan oleh Zie Batik,
orang saja, namun dengan arahan istri
IKM batik dari Kota Semarang, Jawa Tengah yang
Walikota Semarang saat itu, dihasilkan
terus mempromosikan batik sebagai warisan wastra
berbagai motif-motif baru yang terinspirasi
adati nusantara sekaligus terus menerus memberikan
dari ikon-ikon di Kota semarang.
manfaat kepada para masyarakat di sekitarnya.
Keberhasilan ini membuat Zie diundang oleh
Zazilah, pemilik dari IKM Zie Batik, merintis usaha batik
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung
sejak tahun 2004 di Kota Semarang. Saat itu kondisi

Proses membatik oleh perajin binaan Zie


doc. Kemenperin

24 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Utama

Timur, untuk memberikan pelatihan pembuatan batik


kepada masyarakat di sana. Zie juga membuatkan corak
dan motif khas batik di Belitung Timur. Motif yang
dibuat merupakan motif yang terinspirasi dari kekayaan
flora di Belitung seperti motif daun simpor dan motif
lelekan. “Tidak hanya melatih dan membuatkan
corak batik untuk dijadikan referensi oleh masyarakat
sekitar, kami juga memberikan pelatihan pewarnaan
batik menggunakan pewarna alam berbahan buah
mangrove,” tambah Zie menceritakan pengalamannya
melatih masyarakat di Kelurahan Belitung Timur.
Apa yang sudah dilakukan oleh Zie tentunya sangat
membantu masyarakat yang ada di Belitung Timur
dikarenakan masyarakat akan mengembangkan potensi
batik. Selain itu, Zie juga pernah memberikan pelatihan
dan menciptakan motif batik di daerah lainnya seperti
daerah Purwodadi dimana Zie membuat batik dengan
motif jagung dan Deliserdang dengan motif batik
batak. Dalam setiap pelatihan yang dilakukan, Zie
juga memberikan cetakan batik yang akan digunakan Zie memamerkan batik motif Damar Wulan

serta petunjuk warna-warna apa saja yang cocok untuk


dipadupadankan. dua hingga tiga kali lipat dari batik pewarna sintetis.
Sebagai contoh, batik pewarna sintetis dihargai senilai
Keunggulan
Rp 250 ribu, sedangkan kain batik pewarna alam
Selain dari segi motif yang memiliki keunikan tersendiri,
harganya dimulai dari angka Rp 750 ribu.
Zie Batik juga memiliki keunggulan dari sisi pewarnaan
yang menggunakan pewarna alam. Meskipun tetap “Dulu saya pernah pameran di Jepang dibantu oleh
menjual batik dengan pewarna sintetis, Zie Batik juga pemerintah, dan ternyata respon masyarakat Jepang
menjual kain batik dengan pewarna alam. Diakui oleh dengan batik pewarna alam saya sangat bagus, terutama
Zie, harga dari kain batik pewarna alam bisa mencapai yang berbahan dasar pewarna alam tanaman indigo

Canting cap dengan motif kreasi Zie Batik

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 25


Info
Utama

Salah satu fotif khas yang di buat oleh zzie batik

dikarenakan warna birunya yang dianggap sebagai petani lainnya yang meminta Zie untuk mengajari cara
warna yang mulia disana,” ungkap Zie. Tidak hanya membuat pasta pewarna indigo.
Jepang, Zie Batik sering diminta untuk menitipkan
barangnya untuk dipamerkan di berbagai negara oleh Untuk pewarna mangrove, Zie juga mengajak ibu-
Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat seperti ibu istri nelayan yang ada di daerah pesisir Kota
ke Belanda, Kanada, dan Rusia. Semarang membantu mengumpulkan buah dari
tanaman mangrove. “Pada awalnya, masyarakat
Zie Batik sendiri mengembangkan batik dengan dua membakar dan tidak merawat tanaman mangrove
jenis pewarna alam, yaitu pewarna alam berbahan dasar yang ada di lingkungan mereka, namun pada tahun
tanaman indigo dan mangrove. Untuk menghasilkan 2011 kami mencoba untuk mengajak mereka untuk
pewarna alam ini Zie menanam tanaman indigo di
mengumpulkan buah tanaman mangrove yang jatuh
sekitar rumahnya di Kampung Malon, Semarang. “Pada
dan sudah mengering untuk dapat diolah menjadi pasta
awalnya, saya coba tanam indigo di sekitar rumah
pewarna alam, sehingga para ibu-ibu di daerah pesisir
dengan bibit yang saya dapatkan di daerah Ungaran,
ternyata hasilnya bagus dan tidak perlu memesan jauh mulai menanam dan merawat tanaman mangrove di
ke luar kota,” ungkap Zie, yang sebelumnya memesan sekitarnya,” cerita Zie yang juga melatih masyarakat
bahan baku dari beberapa daerah di Jawa Tengah. khususnya kaum ibu di daerah pesisir Kota Semarang
untuk membatik. Zie mengaku masih mengolah sendiri
Setelah berhasil menanam di sekitar rumah, Zie mulai pasta pewarna alam berbahan buah mangrove. Berbeda
mencoba menumpang di sekitar lahan pertanian di dengan pewarna indigo yang menghasilkan warna biru,
Kampung Malon, dengan harapan dapat menambah pewarna mangrove menghasilkan warna coklat muda
jumlah produksi pewarna alamnya. Cara ini ternyata
dan memiliki harga yang tidak setinggi pewarna indigo.
menimbulkan rasa ingin tahu dari para petani di
Kampung Malon yang akhirnya meminta Zie untuk Dengan jumlah pegawai yang berjumlah sepuluh
mengajarkan cara menanam tanaman indigo tersebut. pengrajin batik, Zie batik seringkali bekerja sama
dengan para perajin batik lainnya di Kampung Malon
Zie mengatakan hal tersebut sebagai keuntungan
untuk mengerjakan pesanan batik yang didapatkannya,
tersendiri bagi dirinya dan usaha batiknya, dikarenakan
sehingga saat ini Zie Batik didukung sebanyak 40 orang
mereka memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk
perajin. Zie Batik berupaya memberikan manfaat bagi
membuat pasta warna berbahan tanaman indigo
masyarakat di sekitar Kampung Malon.
disamping harus mengejar produksi kain batik
produksinya. Para petani itu pun ikut terlibat dalam Sejumlah penghargaan pernah didapat Zie, diantaranya
penanaman dan pengolahan tanaman indigo menjadi adalah Penghargaan Pelopor Pewarna Alam dari
pasta pewarna batik, yang nantinya dibeli oleh Zie Pemerintah Kota Semarang dan Penghargaan
Batik dengan harga yang cukup tinggi. Pemberdayaan Wanita serta Pengurangan
Pengangguran dari Kementerian Ketenagakerjaan dan
Pasta pewarna indigo seberat satu kilogram, dibeli
Transmigrasi.
seharga Rp 70 ribu. Ini cukup untuk memproduksi
lima lembar kain batik. Dan dalam sebulan, petani Zie Batik tidak hanya mengembangkan usaha batik
dapat memproduksi pasta pewarna indigo seberat semata, namun ikut memberdayakan masyarakat
40 kilogram. Kini kelompok tani di Kampung Malon sekitar lewat pembuatan pengolahan pewarna alam
mulai memberdayakan satu petak sawahnya untuk serta mengembangkan potensi batik yang ada di Kota
ditanam dengan tanaman indigo. Masih ada sejumlah Semarang dan daerah lainnya. (Urwah)

26 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Info Utama

Mereka Berjasa
Mengembangkan IKM
Tak sedikit warga Indonesia yang berjuang melalui pengembangan industri kecil dan menengah.
Jasa dan pengabdian yang begitu besar demi memajukan usaha, sekaligus mendorong masyarakat
untuk mau mengolah sumber daya alam, mengantarkan mereka meraih penghargaan tertinggi
dari pemerintah yakni Upakarti. Penghargaan pemerintah diberikan kepada mereka yang telah
berjasa dan berprestasi dalam mengambangkan industri kecil dan menengah.

atu diantaranya adalah Hajah Ratu pelatihan bagaimana membangun jaringan pemasaran
Munawarroh Zulkifli yang telah dengan berbagai pihak terkait, terutama kalangan
berhasil melestarikan penggunaan pebisnis di tingkat daerah maupun nasional,” ujar Ny
tengkuluk (penutup kepala) di Endra Noflida Yuswir.
kalangan masyarakat Jambi. Dia
mengatakan, tengkuluk bukanlah hal yang baru bagi Ia juga melakukan pembinaan kepada perajin anyaman
masyarakat Jambi, khususnya wanita. Pasalnya, pandan di Nagari Padang Laweh. Di daerah ini, ia
tengkuluk merupakan warisan budaya sejak zaman melihat produk anyaman pandan karya perajin, masih
dahulu. Namun, tambahnya, kaum wanita Jambi saat jauh tertinggal dibanding produk serupa dari daerah
ini tidak lagi mau menggunakan tengkuluk sebagai lain di Indonesia. Alhasil, lewat pembinaan dan
penutup kepala untuk berbagai kegiatan seperti pelatihan yang diberikan, sekarang ini produk anyaman
kesawah, menghadiri pesta adat, menghadiri acara pandan asal Nagari Padang Laweh telah dikenal luas
keagamaan, maupun dipakai sehari-hari. di masyarakat Sumatera Barat. Produknya pun cukup
bervariasi, dari tas, sandal, kipas, kotak tisu, dan map,
“Dari kondisi yang demikian itulah, saya bertekad yang kesemuanya berbahan baku pandan.
untuk menghidupkan kembali penggunaan tengkuluk
di kalangan kaum wanita Jambi, dengan cara Pengabdiannya selama bertahun-tahun kepada
memodifikasi bahan dan model,” ujar Hajah Ratu masyarakat rupanya berbuah manis. Pertumbuhan
Munawarroh Zulkifli penuh ceria. IKM di Kabupaten Sijunjung pun meningkat pesat.
Data menunjukkan, pada tahun 2010 di Kabupaten
Ia menambahkan, agar penampilan tengkuluk Sijunjung terdapat 532 IKM, melonjak tajam menjadi
menjadi lebih modis, dia memodifikasi bahan dengan 1587 IKM pada tahun 2015. Selain itu, berkat usahanya,
memanfaatkan kain batik, yang selama ini hanya Kabupaten Sijunjung memperoleh dana alokasi khusus
untuk kain sarung atau pakaian. Untuk mewujudkan (DAK) Kementerian Perindustrian sebesar Rp 1,2
tekadnya itu, ia melakukan kerjasama kepada perajin
batik. Tujuannya agar perajin batik konsisten dalam
memproduksi kain batik, sehingga dapat mensuplai
Tekuluk kini lebih modis dengan
bahan dan modl yang beragam

kebutuhan produksi tengkuluk secara berkelanjutan.


Demikian pula dengan Ny Endra Noflida Yuswir
Spd, istri Bupati Sijunjung, Sumatera Barat yang
berupaya menggali potensi sumber daya alam di
daerahnya. Debut awal yang digarap sang istri
Bupati Sijunjung ini adalah memberikan pelatihan
keterampilan teknis kepada perajin tenun di Nagari
Unggan. Menurutnya, perajin tenun di daerah ini belum
mampu memproduksi kain tenun yang berkualitas.
Foto; Istimewa

“Dalam pelatihan teknis ini, saya menyertakan


tenaga desainer guna meningkatkan kemampuan
mendesain para perajin, demikian pula pemberian

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 27


Info
Utama

milyar. Dana sebesar itu akan dimanfaatkan untuk usaha dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun
pembangunan sentra tenun Unggan, dan pembangunan dan dengan didukung oleh instansi terkait, selama
pabrik mini tepung mocaf. Bersamaan dengan itu, tahun 2004 sampai tahun 2016, tercatat sebanyak 65
Dekranasda Propinsi Sumatera Barat, juga memberikan perajin berhasil meningkatkan kualitas produksinya.
bantuan 400 unit Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) bagi Antara lain melalui penggunaan benang sutera yang
perajin di Nagari Unggan. kualitasnya lebih bagus.
Sementara itu di Balikpapan, Kalimantan Timur ada Sedangkan Arita Apolina Spd, MSi yang memiliki
Rismawahyuni, pengusaha IKM yang sukses yang juga slogan hidup “Maju buat dirinya adalah cara terbaik
memperoleh penghargaan Upakarti Jasa Kepedulian. untuk memajukan orang lain“, memiliki perhatian besar
Kesuksesannya itu datang berkat kerja kerasnya terhadap kemajuan IKM di Kabupaten Sanggau dengan
selama bertahun-tahun, lewat pemanfaatan buah salak mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang
yang dianggap “limbah”. Dikatakan “limbah” sebab melimpah di daerahnya.
masyarakat Balikpapan kurang menyukai buah salak
Untuk mewujudkan hal tersebut Arita melakukan
yang tidak manis dan terasa masam. Alhasil, salak
dengan rasa yang kurang manis dan sepat itu dibuang pengolahan buah belimbing menjadi aneka makanan
percuma oleh petani salak. seperti selai, sirup atau kue. Selain itu, juga
dilakukan uji coba pemanfaatan tebu telok sebagai
Rismawahyuni menuturkan, tanaman salak di sepanjang sayuran, mengolah jamur sawit menjadi oleh-oleh
jalan poros Balikpapan-Samarinda, terbilang banyak, khas Kabupaten Sanggau. Di luar itu, Arita juga
yang dikelola sekitar 300 Kepala Keluarga di lahan mengembangkan produk atau motif produk lokal yang
seluas 500 hektar. Melihat potensi buah salak yang menjadi ciri khas daerah, seperti kain kelengkang,
begitu besar, muncul pemikiran di benak Rismawahyuni batik tradisional samer (sabang-merah), motif tujuh,
bagaimana memanfaatkan “limbah” salak menjadi dan sebagainya.
produk makanan yang bernilai tambah. Pilihannya
Menurut penuturan Arita, kain kelengkang yang
adalah mengolah buah salak menjadi makanan olahan
merupakan kain khas Sanggau, sekarang ini terancam
bergizi dan disukai masyarakat. Akhirnya, pada
punah di pasaran. Melalui berbagai upaya seperti
tahun 2012, Rismawahyuni, mulai memasarkan hasil pengembangan produk, alih teknologi, akses
produksinya berupa Cake Salak Kilo kepada masyarakat pemasaran, diversifikasi produk, pemodalan, dan
Balikpapan. sebagainya, kain kelengkang dan produk IKM lain dari
“Alhamdulillah, pemasaran Cake Salak Kilo ini Kabupaten Sanggau makin maju dan dikenal.
cukup berhasil. Tidak hanya disukai masyarakat di (Gunawan Sanusi)
Balikpapan saja, tetapi sudah merambah ke daerah lain
di Indonesia,” ujar Rismawahyuni. Inovasi ini disusul
dengan produk baru brownies, dodol, pia salak, dan
sebagainya.
Kepiawaiannya dalam mengolah buah salak menjadi
produk makanan olahan, rupanya ditularkan kepada
warga masyarakat lainnya, melalui pemberian
pelatihan keterampilan yang diajarkan serta mendorong
masyarakat untuk mau membuka usaha baru.
Masih banyak perempuan yang terlibat dalam
pengembangan usaha IKM dan sukses di bidangnya.
Seperti Imtihani dari Kabupaten Sambas, Kalimantan
Barat dan Arita Apolina Spd, MSi, putri dayak asal
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Imtihani ikut melestarikan sekaligus mengembangkan
kain songket Sambas. Caranya dengan memberikan
pembinaan dan pendampingan serta memotivasi
Produk kerajinan dengan bahan alam dengan
perajin agar terus memproduksi tenun songket motif lokal menjadi ciri khas daerah Foto; Istimewa
Sambas, dengan kualitas yang lebih baik lagi. Berkat

28 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Ketekunan Berbuah Upakarti
Ketekunan berusaha menjadi pangkal sukses. Berawal dari garasi rumah Rizanti Tuakiya terus
mengembangkan usaha busana muslimah dengan ciri khas yang jarang dimiliki orang lain. Ia
juga memanfaatkan kain tenun tradisional (etnik) dalam pembuatan busana muslimahnya.

emulai usaha biasanya diawali


dengan berbagai tantangan.
Dengan pengalaman yang masih
minim, siapa pun masih meraba
kemana usaha yang dirintis akan
dibawa. Namun ketekunan ditambah tekad yang besar
rintangan yang dihadapi dapat dilalui.
Rizanti Tuakiya atau akrab dipanggil Shanty mungkin
salah satu contoh pengusaha busana muslim (garmen)
asal Surabaya yang memulai usaha dengan tekad serta
semangat tinggi. Apalagi di awal usahanya, Shanty
memiliki tujuan mulia yaitu membantu seorang janda di
kampungnya. Ia pun mengajak janda tersebut menjadi
penjahitnya. Shanty pun beralih menggeluti usaha
busana muslim setelah beberapa lama menjadi penyiar
radio di Surabaya.
“Awal berusaha tahun 2004, masih di rumah tepatnya
di garasi,” kata Shanty. Dibantu satu orang penjahit, Shanty Tuakiya memulai usaha dari garasi rumah
pelan tapi pasti ia menapaki jalan yang diyakini mampu
meraih keberhasilan menjadi pengusaha.
Untuk membuat busana muslimah yang telah dirancang
Awal berusaha hanya satu penjahit yang membantu oleh Shanty, master atau contoh produk dibawa oleh
Shanty. Hingga tahun 2012 ia mampu keluar dari garasi mereka. Kemudian busana tersebut dibuat sesuai
menuju sebuah rumah yang dijadikan sebagai work master. Bila ada yang kurang nanti Shanty dan tim
shop. Jumlah penjahit pun terus meningkat hingga produksi akan memperbaiki.
puluhan orang.
Secara keseluruhan Shanty memiliki 12 mitra. Selain
“Sekarang di lokasi produksi tidak banyak hanya 30- di Sidoarjo, mitra Shanty juga terdapat di Malang. Di
an orang,” kata Shanty. Namun di luar lokasi work shop sini ada tiga mitra untuk pembuatan baju perempuan
Shanty memiliki banyak mitra kerja. Shanty berupaya dan laki-laki. Masing-masing mitra terdiri dari 10
memaksimalkan mitra kerja dengan memberdayakan hingga 20 orang. Sementara di Surabaya produksi lebih
ibu-ibu di daerah. Misalnya mesin bordir dipindahkan ke ditekankan pada master atau contoh produk seperti
Sidoarjo. Tetangganya juga membordir karena memang sulaman, aksesoris, kalung, dan bordir.
di sana sentra bordir. Bila mereka harus ke Surabaya
Konsep inilah yang sekarang menghidupi produksi
akan kesulitan karena jaraknya terlalu jauh.
busana merek Rasyida Alam. Nama ini diambil dari
Mereka menyetor pekerjaan setiap pekan sekali setelah akronim dari anak dan suaminya, yaitu Ra (M Ramadan
lulus quality control di lokasi work shop di kawasan Alamsyah Putra), Syida (M Al Syidat Alamsyah Putra),
Kebonsari Sekolahan, Surabaya. dan Alam (Yudi Alamsyah).
Shanty awalnya mengajari para koordinator agar mampu Shanty tak menyangkal bahwa keberhasilannya
menjahit sesuai dengan yang diinginkan. Setelah itu selain ditopang oleh karyawan dan mitra kerja, juga
para koordinator yang menurunkan ilmu menjahit pada kepercayaan pelanggannya. Inilah yang membuat
ibu-ibu yang terlibat dalam proses pembuatan busana Shanty dan Rasyida Alam besar hingga seperti sekarang
musimah ini. ini.

30 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Profil Usaha

Untuk meraih kepercayaan dari masyarakat, Rizanty Usaha garmen Rasyida Alam terus berkembang hingga
kemudian membuat semacam aturan bagi dirinya dan menghasilkan omset puluhan sampai ratusan juta
karyawan yang bertujuan untuk memotivasi dalam rupiah setiap bulannya. Penjualan jilbab menyumbang
bekerja. Shanty akan membebaskan biaya atau ongkos 30 hingga 40 persen omset dan sepertiga diantaranya
bagi pelanggan jika dalam waktu pembuatan busana dari jilbab lukis. Model jilbab buatannya, semuanya
meleset. Bila tak selesai tepat waktu pelanggan persegiempat dengan bahan dasar kain polos. Untuk
mendapatkan produk yang dipesan secara cuma-cuma perluasan usaha, perempuan kelahiran Ambon 29
alias gratis. Agustus 1969 juga mencoba membuat busana pria
dengan sentuhan khas berupa bordir.
Aturan ini berdampak pada pelanggan yang makin
banyak mempercayakan pekerjaan kepadanya. Ketekunan Shanty tak hanya dirasakan oleh para
“Dengan janji biaya gratis tersebut, banyak pelanggan pelanggan. Ia juga mendapat penghargaan berupa
Upakarti dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
yang akhirnya beralih ke kami dan meninggalkan
pada tahun 2012. Tentu ini sebuah penghargaan
penjahit yang lain. Hal tersebut berlaku hingga kini.
sekaligus pengakuan atas usaha yang dilakukan selama
Awal-awalnya sih  puyeng karena banyak modal untuk
ini. Namun, satu lagi kebahagian Shanty adalah dapat
menalangi kerugian itu, tapi ndak mengapa karena para membantu orang yang belum bekerja seperti murid
pelanggan senang,” tutur ibu dua anak ini. SMK yang magang di work shop-nya. Selain mendapat
Kepercayaan tak hanya datang dari pelanggan. Shanty uang jajan, mereka memperoleh ilmu yang kelak bisa
juga dipercaya Dinas Perdagangan dan Perindustrian dipakai setelah lulus. (Jay)
Surabaya untuk ikut pameran ke berbagai tempat,
bahkan hingga ke Malaysia dan Cina. Ide pun muncul
setelah banyak berkenalan dengan pihak lain. Ia
berupaya membuat busana muslim yang lain dari yang
Busana Muslim Etnik
sudah ada. Sang Pelopor
Etnik

M
ungkin tak banyak yang tahu bahwa Ida Royani
Eksperimen shanty, katakan begitu, adalah memadukan merupakan pelopor busana muslim di Indonesia.
busana muslim dengan motif etnik. Ia menemukan Artis yang namanya populer di era 80-an yang juga
bila busana muslim dipadu padankan dengan motif mantan pasangan duet Benyamin Sueb ini dapat dikatakan
etnik akan semakin  matching. Untuk mendukung sebagai perancang busana muslim pertama. Pada saat
itu belum ada perancang busana terjun secara khusus
usahanya, ia kemudian mencari pelukis yang bisa
di segmen ini. Di saat itu juga belum banyak perempuan
mengimplementasikan keinginannya. Mulai dari motif Indonesia mengenakan busana muslim.
wayang, bunga, dan pemandangan dijadikan lukisan
Ida Royani sendiri sejak 1978 sudah memutuskan berhijab
etnik yang dipadupadankan dengan busana muslim dan meninggalkan dunia hiburan. Keputusan itu diambil
bikinannya. setelah menikah dengan penyanyi rock, Keenan Nasution.
Awalnya Ida Royani gemar membeli baju. Namun, suaminya
“Busana muslim yang nggak umum membuat pelanggan
menyarankan agar menjual baju-baju koleksinya. Setelah
semakin mencari ke sini. Karena tahu sendiri kan bila menimba ilmu di sekolah desain barulah Ida Royani berani
baju muslim itu banyak di pasaran, tetapi untuk yang menjadi perancang busana muslim dengan label sendiri.
etnik masih sedikit,” lanjutnya. Pada 1984 ia memasarkan busana muslim rancangannya
"Kesan etnik itu diwujudkan dalam pemilihan bahan di Sarinah. Animo masyarakat yang tinggi membuat Ida
Royani meyakini bahwa keputusan menjadi perancang
batik maupun tenun, serta motif lukisan. Awalnya
busana muslim berada pada jalur benar.
yang saya angkat memang lukisan di atas busana, tapi
temanya tetap etnik. Misalnya wayang,” kata Shanty. Ciri khas rancangan busana Ida Royani adalah penggunaan
bahan dari kain etnik Indonesia. Rancangan busana
Mulai dari motif wayang, bunga, dan pemandangan muslim Ida Royani sering mamadukan kain seperti ulos,
dijadikan lukisan etnik yang dipadu padankan dengan kain dari Nusa Tenggara Barat, kain tenun atau kain etnik
lain dari berbagai pelosok Nusantara.
busana muslim bikinannya. Menurutnya, busana
muslim kreasinya beda dari yang lain. Nama tenar dipadukan dengan rancangan yang memang
apik menjadikan harga busana muslim Ida Royani sesuai
Respon dari pelanggan juga bagus. Shanty berupaya dengan kualitas yang ditawarkan. Tak hanya berharga
mempertahankan ciri khas ini hingga sekarang. Bahan jutaan tapi bisa mencapai belasan atau puluhan juta
tenun etnik, termasuk batik, diburu hingga ke berbagai rupiah.
daerah di Indonesia. Ada tenun Bima, Jepara, Bali, NTT, Kualitas tinggi, pasar tersedia, klop jadinya. Harga
juga NTB. memang tak pernah bohong.

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 31


Inovasi dan Edukasi Keramik
Menarik Minat Masyarakat
Usaha berbahan dasar keramik rumahan mampu menarik masyarakat karena dibalut dengan konsep wisata
industri alternatif. Dengan melakukan inovasi produk dan tes pasar, produk-produk keramik akan lebih mudah
diterima oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri. Konsep Elina Keramik bisa menjadi inspirasi para
pelaku keramik di Indonesia dalam mengembangkan usahanya.

eramik adalah benda-benda yang utama pembuatan keramik adalah tanah liat, seperti
terbuat dari tanah liat yang telah earthenware (900-1150 °C), stoneware (1150-1250 °C),
mengalami proses pembakaran dan porcelain (1250-1450 °C).
sehingga menjadi padat dan keras
Elina adalah salah satu IKM sukses dalam berinovasi
dan memiliki nilai. Benda yang
dan mengedukasi masyarakat dalam meraih peluang
terbuat dari tanah liat yang kemudian dikenal sebagai
keramik pada awalnya berupa piring, poci, guci, usaha. Bahkan tempat usaha tersebut lebih banyak
dan lain-lain. Namun seiring dengan perkembangan orang mengenal sebagai “Wisata Industri Kreatif”.
zaman, banyak karya seni dan kerajinan terbuat dari Elina Keramik (Studio Keramik 181) merupakan salah
keramik seperti lukisan, patung, kerajinan untuk satu perusahaan home industry yang bergerak dalam
interior dan eksterior seperti lampu hias, peralatan bidang industri manufaktur produk berbahan dasar
spa, cinderamata, fesyen asesoris seperti kalung, keramik atau kerajinan keramik. Studio 181 ini didirikan
anting, bros, kancing dan sebagainya. Material oleh Dra. Elina Farida. Beliau terpacu untuk mendirikan

Elina Keramik menerima kunjungan kegiatan


ekstrakulikuler para siswa sebagai upaya
mengembangkan edukasi keramik.

32 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018 Foto; Istimewa


Profil Usaha

usaha rumahan kerajinan keramik dengan keinginan


untuk mengoptimalkan kekayaan tanah air berupa
tanah liat dengan tidak bergantung pada bahan baku
yang diimpor dari luar negeri.
Sebagai seniman dan pengusaha keramik, Elina
memiliki visi untuk mengangkat nilai produk kerajinan
keramik yang memiliki identitas Indonesia, dan
menjadikannya sebagai salah satu komoditas yang
unggul serta dapat diandalkan dalam skala nasional
maupun internasional. Dimana upaya yang dilakukan
adalah dengan mengembangkan industri kreatif di
Indonesia khususnya dalam bidang kriya keramik
serta memasyarakatkan kriya keramik yang memiliki
identitas, kualitas, dan inovasi di Indonesia khususnya, Praktik dan belajar langsung di Studio Elina Keramik
dan di luar negeri pada umumnya.
Di Indonesia sentra kerajinan keramik diantaranya ada dan di luar negeri. Adapun produk yang diproduksi
di Plered, Purwakarta (Jawa Barat) – Kasongan – Bantul, karena mendapatkan pesanan secara kontinyu adalah
Bayat - Klaten - Dinoyo, Malang (Jawa Timur) - Pulutan, produk-produk untuk pemenuhan kebutuhan industri
Minahasa (Sulawesi Utara). Di Indonesia selain sentra Spa.
keramik dikenal juga studio-studio keramik. Elina Studio 181 ini mampu memproduksi berbagai karya
Keramik adalah perusahaan yang menjadi bagian dari kerajinan keramik seperti pajangan dinding, jam dinding,
sentra industri keramik dan juga menjadikan tempat keramik, aksesoris pelengkap interior dan lainnya.
usahanya sebagai studio keramik. Bukan hanya itu, karya produksinya pun sudah melebar
Perbedaan antara sentra dan studio adalah bahwa ke berbagai macam souvenir pernikahan, tableware dan
sentra berada di satu kawasan yang terdiri dari rumah- lainnya.  Nama Elina Keramik sendiri sudah terkenal di
rumah yang memproduksi keramik dan biasanya kota Bandung karena memang selain menghasilkan
karakter produknya sama karena mereka memproduksi berbagai macam produk kerajinan keramik yang
secara turun temurun. Sedangkan studio merupakan berkualitas juga studionya kerap dijadikan tempat
industri rumahan tapi tidak berdekatan dan satu bereksperimen atau praktik mahasiswa-mahasiswa
sama lain berbeda karakternya sehingga tidak terjadi kerajinan seni rupa ITB khususnya. Studio 181 ini
persaingan. Pemilik studio keramik rata-rata alumni menjadi sentra pembuatan kerajinan keramik yang juga
perguruan tinggi seni rupa seperti Elina Keramik. berperan sebagai tempat wisata industri alternatif baik
bagi masyarakat lokal maupun luar Bandung.
Studio Elina Keramik ini beralamat di Jalan Taman
Pramuka No. 181, Bandung. Detail produk yang Proses produksi di perusahaan cukup baik dan sistematis
dihasilkan antara lain adalah fesyen aksesoris seperti dalam menghasilkan produk keramik souvenir untuk
kancing, kalung, bros untuk wanita, produk interior memenuhi permintaan konsumen dan pasar. Proses
seperti lukisan lampu, vas bunga, tempat tissue, pengerjaannya sendiri masih menggunakan tangan-
berbagai bentuk cinderamata serta peralatan produk tangan terampil pengrajin yang sudah berpengalaman
Spa. Salah satu produk yang diproduksi dan sangat (hand made). Proses produksi sangat mendapat
banyak diminati oleh konsumen ialah produk keramik perhatian penting karena mempengaruhi kualitas
souvenir yang memiliki pangsa pasar di dalam negeri akhir, untuk itu beberapa proses pengerjaaan penting

man
a ny a
te k s tu r
de ngan
ramik
en ir ke
S o uv

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 33


meliputi proses percetakan, proses pengglasiran atau
pewarnaan serta proses pembakaran dan pengeringan.
Dalam proses berkarya, desain yang dibuat lebih banyak
berkaitan dengan lingkungan dan budaya Indonesia
khususnya Jawa Barat. Bisa terlihat dari desain produk
yang menggunakan motif daun, kupu-kupu, batik,
dan lain-lain. Motif tersebut diterapkan pada produk
keramik agar mempunyai ciri khas dan berbeda dari
yang lain. Elina keramik memproduksi keramik-keramik
dengan ukuran kecil tetapi mempunyai fungsi. Pada
perkembangannya mereka juga menggabungkan
keramik dengan material lain misalnya dengan
kayu, kulit, logam, canvas, batu, juga dengan limbah
anyaman, plastik, dan lain-lain. Ciri khas produk Elina Proses pembuatan keramik secara manual Foto : istimewa
Keramik adalah hand made sehingga produksi terbatas
dan mereka tidak bisa memproduksi dengan jumlah inovatif yang memiliki karakter dan identitas lokal yang
besar. mampu bersaing di pasar global.
Untuk pengadaan bahan baku, didapatkan dari supplier Satu hal yang menjadi nilai keunggulan Elina Keramik
yang telah menjalin kerja sama dengan perusahaan, yang konsisten memproduksi produk-produk keramik
antara lain dari Sukabumi dan Banten. Material dikirim dengan gaya (style) desain khasnya adalah konsep
berupa tanah liat yang sudah dikeringkan dan diolah usaha yang juga mengembangkan sisi edukasi
dalam bentuk tanah (serbuk) dan atau yang berbentuk bagi masyarakat umum khususnya pelajar maupun
batu atau yang sering disebut juga dengan stoneware. mahasiswa studi seni kriya keramik yang dapat
Bahan baku yang digunakan berasal dari lokal dengan mengaplikasikan ilmunya dengan langsung praktik dan
material lokal dan teknik handmade melalui proses belajar. Sehingga studio ini menjadi area “wisata kriya”
produksi yang ramah lingkungan, menjadi produk yaitu workshop kreatif untuk karyawan perusahaan,

Beragam produk keramik di store


Studio Elina Keramik
Foto : istimewa

34 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Profil Usaha

Aneka produk keramik


hias dengan tema sebagai bagian dari program outbound. Selain itu juga
"traditional style" sebagai alternatif tujuan wisata kriya di kota Bandung
untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
Adapun sistem edukasi yang diterapkan adalah dengan
mengadakan kursus keramik untuk umum. Selain itu
juga menerima Praktek Kerja lapangan (PKL) untuk
siswa SMK maupun perguruan tinggi, dan menerima
kunjungan untuk kegiatan ekstrakulikuler siswa TK, SD,
SMP, SMA, dan umum, serta pelatihan pengembangan
desain produk untuk sentra keramik. Elina Keramik juga
mengadakan pelatihan pengembangan desain produk
untuk sentra-sentra keramik: Plered, Purwakarta,
Jawa Barat - Pulutan, Manado, Sulawesi Utara. Tempat
untuk magang - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Keramik - Mahasiswa Desain Produk dan Kriya Keramik
- Mahasiswa Teknik Industri.
Sebagai salah satu upaya promosi, Elina Keramik
juga aktif mengikuti berbagai pameran seperti;
- Inacraft (Indonesian Crafts Expo) dan - IFEX
(Indonesia International Furniture Expo). Usaha yang
telah dijalankan selama hampir 20 tahun tentunya
menghadapi kendala terutama dari sisi apresiasi
masyarakat terhadap seni dan desain. Strategi yang
dijalankan agar bisa diminati yaitu dengan membuat
produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat mulai
dari fashion asesoris, pelengkap interior seperti lampu,
eksterior seperti nomor rumah, cinderamata seperti
magnet, dan lain-lain.
Bantuan dari pemerintah pun telah cukup dalam
mengantarkan Elina Keramik dikenal masyarakat
(pasar) seperti dari Kementerian Perindustrian,
Kementerian Perdagangan serta Bekraf (Badan
Ekonomi Kreatif) yang cukup membuka peluang pasar
untuk para pelaku usaha industri kreatif.
Melihat prospek bisnis keramik di Indonesia, dapat
dikatakan bahwa industri keramik cukup berkembang.
Hal yang perlu dilakukan adalah memperhatikan
kualitas, dan desain, dimana Elina Keramik selalu
melakukan inovasi produk dan melakukan tes pasar
untuk produk baru. Selain itu produk keramik sebagai
bagian dari industri kreatif harus memperhatikan segi
pasar, dimana tetap fleksibel terhadap desain dan
mengikuti tren pasar tetapi tetap memberikan identitas
di setiap produk yang akan dilempar ke pasar.
Pola dan konsep kerja Elina Keramik bisa menjadi
inspirasi para pelaku IKM khususnya IKM keramik di
Indonesia jika mereka ingin mengembangkan usahanya
dengan tetap fokus di bidangnya. (Inda A. Sanusi)

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 35


Kreasi kain sulam usus khas lampung doc. Kemenperin

Kembangkan Kearifan Lokal


Tapis dan Sulam Usus
Aan Ibrahim seorang desainer asal Lampung yang namanya sudah tak asing lagi di dunia fesyen Indonesia. Ia
merupakan salah satu desainer senior yang mampu menghidupkan geliat kain tradisional khas Lampung yaitu
tapis dan sulam usus. Kain adat ini menjadi pakaian modern dan dapat digunakan oleh semua orang.

lasan Aan fokus pada industri


fesyen tekstil Lampung karena
ketika itu belum ada perancang
busana yang mengolah kain tapis
dan sulam usus, kebanyakan
desainer hanya merancang kain adat yang berbahan
tenun dan batik. “Saya sebagai putra daerah jadi
tertarik mengembangkan kain adat dari daerah saya
sendiri,” akunya.
Aan mulai mengembangkan tapis pada tahun 1989-
1995. Pada saat itu, kain tapis merupakan kain
adat yang hanya digunakan di hari-hari penting di
Lampung. Pada proses pengembangannya itu, Aan
ingin mengembangkan tapis buatannya agar karyanya
dikenal banyak orang, khususnya melalui desain yang
Pola untuk pembuatan sulam usus
telah ia buat.

36 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Profil Usaha

Kata Aan di zaman dulu tapis itu berukuran kecil, jadi


kalau bertemu dengan tapis kecil, berarti tapisnya
kuno karena jadi Dodot (penutup dada). Begitu budaya
bergeser, para ulama complain bahwa wanita lampung
harus menutup aurat jadi harus pakai kebaya. Walaupun
pakai kebaya, tetep saja tapisnya ada.
“Jadi tapis itu bukan hanya satu meter lagi, ada yang
1,5 meter, ada yang 1,75 meter. Saya melihat tenunan
lampung itu unik dan tidak ada duanya, ya karena kain
adat yang lain itu berupa songket, berupa tenun. Tapi
kalau tapis itu ditenun, sesudah ditenunnya kemudian
ditapis lagi jadi dua kali kerja. Tapis itu unik karena
disulam lagi dengan benang khusus, tapi hasilnya jadi
berat,” jelasnya.
Setelah beberapa tahun perjuangan Aan akhirnya
berhasil, kain tapis menjadi booming dan telah
digunakan oleh banyak kalangan termasuk artis-artis
nasional. Setelah itu Aan berpikir ada satu kain adat
Lampung yaitu sulam usus yang belum banyak dikenal Aan Ibrahim menghidupkan kain tradisional khas lampung

padahal kain ini ada di setiap pakaian adat pernikahan.


binaan dari ibu-ibu Dekranasda di kabupaten dan
“Saat saya ke luar negeri, saya lihat di museum di kota. Kelompok perajin ini terus bergulir, banyak dari
Belanda tapis dan sulam usus kok ga ada. Saya bingung kelompok perajin ini menjadi IKM.
kok sulam usus ini tidak dikenal padahal di setiap
pakaian adat pengantin harus pakai kain tapis kemudian “Sekarang sulam usus sudah sangat booming, bisa
bahunya ditutup pakai sulam usus,” jelasnya. kita lihat kalau misalnya ke Inacraf ada 13 stand isinya
sulam usus, untuk itu ibu gubernur menyarankan setiap
Akhirnya pada tahun 1996, Aan mulai belajar mendalami kabupaten membawa ciri hasnya masing-masing. Saat
sulam usus. Ia pergi ke daerah perajin sulam usus dan ditanya kenapa jualnya sulam usus, ternyata karena
belajar menyulam selama tiga bulan. Setelah mahir, ia pembelinya banyak,” tuturnya.
mulai mengembangkan sulam usus.
Aan menceritakan budaya Lampung yang merupakan
Aan terinspirasi dari perajin batik yang dikerjakan di “sain juri dua jurai”. “Jadi ada dua kelompok Lampung
rumah-rumah. Ia pun menjadikan rumahnya sebagai itu menjadi satu, satu namanya pepadun, satu namanya
tempat workshop. Aan mencari orang yang mau sai batin (pesisir). Nah yang memakai sulam usus ini
diajarkan membuat sulam usus dan mengajaknya untuk pepadun, pengantin pepadun. Pepadun ini dari Kota
bekerja dan tinggal di rumahnya. Tak lupa, Aan juga Bumi, Waikaman, dan Lampung Timur,” ceritanya.
mengajak anak-anak putus sekolah dan para janda dari
beberapa kabupaten di Lampung untuk belajar sulam Karya etnik busana sulam usus tidak hanya digunakan
usus di tempatnya. oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, tetapi juga
telah dikenakan oleh Miss Universe dari Puerto Rico,
“Dulu perajin saya ada 60-an di sini mondok. Nah terus Zulyka Rivera. Putri Indonesia 2006, Agni Prastistha,
saya pulangkan ke daerahnya masing-masing. Terus juga mengenakan karya Aan ini.
kita buat kelompok-kelompok pelatihan. Jadi sekarang
ini di daerah-daerah itu sudah banyak perajinnya,” Aan mengakui bahwa membangun sebuah mode
ceritanya penuh semangat. khususnya dengan kain adat tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Setelah 25 tahun malang-
Total saat ini Aan memiliki 250 perajin yang tersebar melintang di dunia mode, akhirnya nama Aan bisa
di beberapa daerah di Lampung seperti di Lampung disejajarkan dengan desainer kondang lainnya. Berkat
Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Tulang
sulaman usus yang ia geluti, Aan Ibrahim berhasil
Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten
meraih penghargaan dari Museum Tekstil Indonesia.
Pringsewu, Kabupaten Gringsing dan lainnya. Setiap
Aan juga dianugrahi penghargaan Doctor Honoris
bulannya di setiap Kabupaten menghasilkan 10 baju
Causa bidang seni budaya dari Chicago University. Di
sulam usus.
tangan Aan kain tapis dan sulam usus semakin dikenal.
Kelompok-kelompok perajin tersebut berasal dari Ia bermimpi agar sulam usus mendapatkan pengakuan
kelompoknya dulu yang masih ada dan juga merupakan dari dunia Internasional. (Dinar Safa)

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 37


Tenun Unggan
Khas Sijunjung
Nagari Unggan memiliki potensi yang kaya dengan produk unggulan berupa tenun Unggan
yang disebut-sebut sebagai mutiara terpendam dari Kabupaten Sijunjung. Tenun dengan
berbagai macam motif dan lebih terkenal dengan motif lansek manih.

agari Ung­gan merupakan satu dari 54 berjalannya waktu tenun Unggan semakin tumbuh dan
nagari di Kabupaten Sijunjung berada berkembang baik dari segi jumlah perajin, produksi
dalam wilayah Kecamatan Sumpur maupun dari segi motifnya. Jumlah perajin tenun
Kudus, berjarak 64km dengan waktu Unggan sampai saat ini sudah mencapai kurang lebih
tempuh dua jam dari kota Kabupaten 200 perajin.
Muaro Sijunjung. Dilihat dari sisi geografis Nagari
Motif tenun Unggan bermacam-macam diantaranya
Unggan memang kurang me­ ngun­ tung­
kan, karena
motif Pucuak Rabuang, Lansek Manih dan yang terbaru
letaknya   jauh dari ibu kota kabupaten dan agak
adalah motif Unggan Seribu Bukit. Motif Unggan Seribu
terisolasi. Namun daerah ini memiliki tenun Unggan
Bukit ini merupakan motif terbaru yang diprakarsai
yang merupakan hasil karya kreatif anak Nagari Unggan
oleh Samuel Wattimena bekerja sama dengan perajin
Kecamatan Sumpur Kudus.
tenun di Unggan dan Dekranasda Sumatera Barat.
Berawal adanya beberapa wanita dari Unggan yang Motif Unggan Seribu Bukit mengandung makna Nagari
belajar tenun ke daerah Halaban Payakumbuh kemudian Unggan berada diantara Bukit Barisan, Unggan Koto,
kembali ke daerahnya dan mulai mengembangkan Unggan bukit, adat, raja ibadat, kaligrafi dan memiliki
kerajinan tenun di nagari Unggan. Tenun Unggan filosofi antara lain kekompakan dalam kerjasama,
sendiri merupakan perpaduan teknik bertenun dari kegigihan dalam berusaha,keinginan untuk maju, dan
Nagari Pandai Sikek dengan Nagari Silungkang. Seiring sukses bersama.

38 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Profil Usaha

Motif tenun unggan yang digali dari filosofi


kearifan masyarakat setempat

Pada tahun 2016 telah ditandatangani MoU


dengan Institut Seni Indonesia (ISI) terkait dengan
didaftarkannya 30 motif tenun Unggan ke Ditjen
Kekayaan Intelektual Kemenkum & HAM melalui
Program HiLink 2016 Kemenristekdikti yaitu program
kerja sama transfer teknologi dari Perguruan Tinggi
kepada industri yang didukung oleh Pemerintah Daerah.
Motif tenun Unggan tersebut merupakan kreasi yang
digali dari filosofi kearifan lokal masyarakat setempat,
dengan tetap memperhatikan unsur estetika dan
keindahan tenun yang dihasilkan oleh perajin. Adapun
motif-motif yang didaftarkan tersebut diantaranya
tempurung mato tigo, parangkok puyuah, arai pinang,
pisang satandan, tanduak ruso, singkok rumah gadang,
tuduang saji, ilalang, bangau, kincia ayia, langkitang, Ibu En Yuswir istri bupati Sijunjung selaku ketua Dekranasda
ayia tajun, dan lain lain. Kab Sijunjung menerima penghargaan Upakarti kategori Jasa
Pengabdian dari Menteri Perindustrian Erlangga Hartarto.
Upaya pengembangan tenun Unggan terus dilakukan,
dari penggunaan hanya untuk acara resmi sekarang Kabupaten Sijunjung untuk meningkatkan dan
sudah dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari memajukan tenun unggan sebagai potensi daerah
atau non formal, sejalan dengan adanya keinginan yang selama ini terpendam. Pembinaan diawali dengan
Pemerintah Kabupaten Sijunjung untuk menjadikan membenahi manajemen hingga peningkatan kualitas
tenun Unggan sebagai pa­kaian khas daerah. Dimana produk. Hal itu dilakukan agar tenun Unggan bisa
adanya kewajiban bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi produk unggulan Kabupaten Sijunjung yang
daerah tersebut serta para pelajar agar menggunakan bisa bersaing di pasar regional maupun internasional.
pakaian berbahan tenun Unggan untuk menumbuhkan
rasa kebanggaan memakai hasil kerajinan produksi Upaya lain adalah seperti meningkatkan kualitas
daerah sendiri. Langkah tersebut merupakan bagian Sumber Daya Manusia (SDM) perajin tenun melalui
dari serangkaian upaya yang dilakukan pemerintah pelatihan menenun tingkat dasar serta cara mendesain
kabupaten untuk menjadikan kerajinan tenun motif pada kain bekerja sama dengan Balai Diklat
tersebut sebagai salah satu produk unggulan dalam Industri (BDI) Padang yang diikuti 70 perajin tenun.
mengembangkan potensi ekonomi berbasis masyarakat. Pada Juni 2017 bertempat di Gedung Sentra Unggan,
Nagari Unggan Kecamatan Sumpur Kudus sekitar
Dukungan pemerintah daerah 40 perajin tenun mendapat Pelatihan Peningkatan
Banyak yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kualitas Tenun Unggan melalui Diversifikasi Produk.

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 39


bukit
an seribu erin
Tenun ungg emenp
doc . K

Pelatihan ini merupakan kerja sama antara Pemerintah


Kabupaten Sijunjung dengan Institut Seni Indonesia
(ISI) Padang Panjang yang dibuka oleh Bupati Sijunjung
Bapak Yuswir Arifin didampingi oleh Kepala Dinas
Perdagangan Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah, dan Rektor ISI Padang Panjang.
Di samping itu peranan ibu Endra Noflida Yuswir
yang akrab disapa dengan panggilan ibu En Yuswir
sebagai ketua Dekranasda Kabupaten Sijunjung cukup
berpengaruh dalam perkembangan tenun Unggan.
Ketika beliau masih sebagai wakil ketua Dekranasda
Kabupaten Sijunjung beliau menyarankan kepada salah
satu perajin tenun, Ira agar membuat inovasi baru
yaitu tenun Unggan yang dapat digunakan sebagai
Mengaktifkan ibu-ibu di kampung adat dengan
pakaian sehari-hari karena selama ini tenun Unggan
memberikan bantuan mesin tenun dan melatih mereka
hanya dipakai pada acara resmi saja. Sejak saat itu Ira
agar lebih kreatif sehingga dapat membantu dan
dan penenun lainnya membuat tenun Unggan untuk
menopang ekonomi keluarga. Kampung adat merupakan
digunakan sebagai pakaian sehari-hari dengan harga
daerah wisata yang sudah diakui UNESCO.
yang lebih terjangkau.
Di samping membina perajin di bidang produksi bersama
Menurut Ibu En Yuswir, untuk kemajuan tenun Unggan
Dinas Koperindag Kabupaten Sijunjung, ibu En Yuswir
ia selalu mengenakan tenun Unggan di setiap acara
juga sering mengajak dan mendampingi perajin tenun
baik acara formal maupun non formal. Dengan berbagai
untuk mengikuti berbagai event pameran baik lokal,
model disesuaikan dengan acara yang akan dihadirinya
nasional bahkan internasional. Besarnya perhatian
bisa dalam bentuk gamis, blazer maupun kebaya
ibu En Yuswir terhadap perkembangan perajin IKM
atau baju kurung. Saat ditemui Gema Industri Kecil
yang ada di daerahnya mulai dari peningkatan kualitas
di rumah dinas Bupati Kabupaten Sijunjung, ibu En
produk , desain, ide-ide, serta saran-saran yang positif
Yuswir memakai setelan baju kurung beserta kain dan
untuk pengembangan produk sampai ke pemasarannya,
selendang dari tenun Unggan berwarna maroon, sangat
membuahkan hasil yang menggembirakan. Disamping
serasi dengan penampilannya yang anggun dan tidak
produk-produk IKM khususnya tenun Unggan
lupa dilengkapi dengan sepatu hill dari bahan tenun
dikenal masyarakat luas baik lokal, nasional bahkan
yang warnanya senada dengan baju yang dipakainya.
mancanegara, ibu En Yuswir pun mendapatkan berbagai
“Kami bersama Dinas Ko­perindag Kabupaten Sijunjung macam penghargaan diantaranya yaitu penghargaan
sebulan sekali turun membina kelompok perajin tenun Upakarti untuk kategori Jasa Pengabdian dari Ditjen.
Unggan ini,” tutur Ibu En Yuswir. Beliau juga menarik Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian
anak-anak putus sekolah agar lebih mengenal tenun pada tahun 2017 dan Penghargaan Minangkabau
Unggan, dengan melatih mereka agar lebih kreatif Fashion Award dari Komunitas Designer Etnik Indonesia.
serta menambah pengetahuan dan wawasan mereka. (Elly Muthia)

40 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Profil Usaha

TIMBUL KERAMIK
Sang Pelopor
Sederet penghargaan mulai dari MURI, Finalis ke-4 Pengusaha Terbaik, UPAKARTI, OVOP, Dosen Teladan,
Gelar Tanda Jasa Kehormatan Presiden RI, dan Maestro Program Belajar Bersama. Woooow … keren. Pengakuan
yang teramat istimewa dari berbagai kalangan, namun ada sepenggal rasa pedih dan pahit ataupun tantangan
sebagai IKM tangguh telah dapat diatasinya, dan belum berakhir hingga tulisan ini diturunkan. Apa dan siapa
Timbul Raharjo, mari kita lihat gerak dan jangkauannya, sehingga patut diberikan nama harapan baru, yakni
“Sang Pelopor” untuk IKM Kerajinan secara lebih luas dan IKM Keramik yang merupakan tumbuh awal dari
seorang Timbul. Daya saing industri dan inovasi telah menjadi bagian dari langkahnya, tapi istilah itu baru
kita serap sebagai program utama Kementerian. Seperti apa komitmennya terhadap kualitas dan harga murah,
sehingga ekspor produk kerajinan digebrak dengan setidaknya dua kontainer setiap bulan dikirim ke manca
negara, yakni Amerika, Eropa, ataupun Australia.

otensi industri kreatif dan sekaligus dapat memperkerjakan


yang sangat besar banyak orang karena jenis pekerjaan
sudah menjadi ini lebih banyak ditekuni dengan
bagian penting dari tangan-tangan terampil (hand
kejelian seorang made), dengan tetap berbasis pada
Timbul Raharjo, yang lahir di nilai-nilai kreativitas, yakni di
Kasongan-Bantul dengan lingkungan PT. Timboel Kasongan Yogyakarta
sederhana dari keluarga petani. sebagai pemilik sekaligus pimpinan
Namun untuk urusan gerabah dan dan Galery Tahunmas Art Room sebagai
kerajinan sudah sejak lahir sudah dilihat direktur.
dan dirasakan di desanya. Keberadaan bahan
baku dan penunjang yang melimpah merupakan
salah satu faktor penting untuk dikembangkan di
industri kreatif. Oleh karenanya, Timbul kecil setelah
menamatkan sekolah sejak SD hingga STM sudah fokus
mengekspresikan naluri kreatifnya di Institut Seni
Indonesia Yogyakarta (ISI) sejak tahun 1992, yang dulu
sangat tersohor dengan nama ASRI-nya. Tidak berhenti
di situ, bahwa ilmu sangat cepat berkembang dan ISI
belum mampu menjawab semuanya. Oleh karenanya
Timbul melanjutkan program magisternya di bidang
Pengkajian Seni tahun 2000 di UGM bahkan terus untuk
dilanjutkan pada  program doktoralnya dan lulus tahun
2008.
Sebagai seorang dosen di almamaternya di ISI, Timbul
terus mengembangkan naluri kreatifnya untuk
mendirikan Usaha yang dapat menghasilkan uang

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 41


Produk kerajinan ini berkembang pesat menjadi aneka
kerajinan, tak hanya gerabah/keramik hias
doc. Kemenperin

Sejak tahun 1990 bersama sepupunya bernama Parjono Sam Soe Award PT. Sampoerna dan Koran Tempo 2005,
menjalankan usaha kerajinan gerabah/keramik hias di Upakarti Presiden RI pada tahun 2007, Penghargaan
toko kecilnya yang berukuran 4x8 meter dengan nama Internasional OVOP dari Pemerintah Jepang di Vietnam
“Dwika Sakti”. Lima tahun kemudian usaha kreatifnya 2011, Dosen Teladan dari Kementerian Pendidikan
booming. Oleh karena itu Timbul segera pisah usaha Nasional 2013, Gelar Tanda Jasa Kehormatan Presiden
sekaligus mengakhiri masa lajangnya di tahun 1995. RI 2017, dan Maestro Program Belajar Bersama di tahun
2017.
Kiprah dan sumbangsihnya untuk dunia seni dan
kerajinan di Indonesia khususnya di Yogyakarta sudah Pengakuan istimewa dari berbagai kalangan secara
lebih dari 26 tahun,   sejak 1996 dengan nama Timbul otomatis akan meningkatkan kepercayaan masyarakat
Keramik. Karya kreatif ini tersebar luas hingga di untuk mengemban amanah, yakni sebagai Pembantu
berbagai galeri seni, museum, dan gedung-gedung Dekan III FSR ISI Yogyakarta, Ketua Himpunan Mebel
pemerintah ataupun kolektor karya seni dan kerajinan. dan Kerajinan (HIMKI) DIY 2016-2020, dan beberapa
Karya dalam kurun lima tahun terakhir ini berupa karya kegiatan kemasyarakatan lainnya baik yang berbentuk
yang berorientasi pada eksplorasi ide dan media, yang paguyuban ataupun komunitas lain.
diwujudkan pada bentuk dua dimensional atau bentuk
Suksesnya seorang Timbul, ternyata pernah melalui
yang lainnya (tiga dimensional).
berbagai masalah, diantaranya masalah pajak yang
Karya-karya lain Timbul sebagai akademisi dialaminya pada tahun 2008-2009. Nilai tagihan pajak
tersebar   dalam puluhan publikasi artikel ilmiah atau yang sangat besar membuat Timbul harus berjuang
jurnal-jurnal secara rutin, Beberapa hasil penelitian keras untuk kembali bangkit meneruskan usahanya dan
baik untuk industri batik kreatif, kulit tersamak dengan berupaya untuk menenyelesaikan masalah pajak nya.
teknik tatah timbul dan cap, hibah bersaing untuk tren Masalah yang sama juga dialami dua IKM
desain, dan IBM Seni Kerajinan Pengecoran Aluminium. lainnya, namun IKM tersebut tidak dapat
Sedangkan untuk pengabdian kepada masyarakat
bertahan, sehingga harus gulung tikar.
dalam lima tahun terakhir juga tidak kalah pentingnya,
Tantangan yang dialami IKM tersebut merupakan
salah satunya adalah creative preneurship, jaringan
cambuk yang kuat bagaimana IKM dapat berjuang
pemasaran produk eskpor, pelatihan-pelatihan
sehingga dapat menjadi IKM yang kuat dan tangguh.
keramik dan produk kreatif yang diselenggarakan oleh
pemerintah ataupun swasta. Tantangan
Sangat pantas bila seorang maestro ini mendapatkan Berbagai tantangan global, dengan cepat berkembang
sederet penghargaan dan kepercayaan dari masyarakat menjadi semakin kompleks dan beragam. Globalisasi
maupun pemerintah. Mulai dari MURI untuk kepemilikan merupakan fakta yang tidak bisa dibendung dan ini
Gamelan Keramik satu satunya di Indonesia pada 2004, bukanlah   sebuah gejala baru. Meski fenomena ini
finalis ke-4 Pengusaha Terbaik Tingkat Nasional versi Jie memang semakin terasa beberapa dekade terakhir

42 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Profil Usaha

berkat pesatnya perkembangan teknologi dan produk kerajinan khususnya gerabah/keramik hias
komunikasi. Pasar bebas pada kawasan dan multilateral dan aneka kerajinan lain cenderung meningkat rata-
menyebabkan banyaknya produk termasuk produk rata dua kontainer setiap bulan. Buat para pemerhati
kerajinan yang masuk secara bebas di pasar Indonesia. masalah kerajinan dan gerabah di tanah air, silahkan
Misalnya, Asean Free Trade Area (AFTA) dan Asean melihat lebih dekat ke PT. Timbul Kasongan-Bantul,
Economic Community (AEC) telah banyak memunculkan Desa Wisata Kasongan Tirto RT.06, Bangunjiwo,
peluang dan sekaligus tantangan yang dihadapi. Kasihan Bantul Yogyakarta.
Indonesia sudah menjadi kawasan bebas aliran barang, IKM akan terus bebenah diri dengan menambah
jasa, investasi, permodalan, dan tenaga kerja. Untuk pengetahuan dan keterampilannya. Direktorat Jenderal
itu, tidak ada cara lain kecuali memperkuat daya saing IKM akan terus mengawal program Kementerian, bahwa
industri, melakukan berbagai inovasi. Pemerintah harus Making Indonesia 4.0 dan e-SMART IKM akan menjadi
konsisten untuk membantu dan mendorong kuatnya salah satu pintu suksesnya IKM-IKM di berbagai
dan tumbuhnya IKM dengan tetap berkolaborasi dengan daerah/sentra khususnya di Bantul-Yogyakarta. Hal
para pihak (stake holder). lain yang dapat dirasakan oleh IKM adalah program
Saat ini IKM Kerajinan gerabah/keramik hias di Bantul Restrukturisasi Mesin dan atau Peralatan IKM, yang
khususnya Timbul Galery telah berkembang pesat sudah berjalan hingga tahun keenam. Pemerintah
menjadi aneka kerajinan (multi produk) yang tidak masih konsisten berperan aktif sebagai fasilitator
hanya gerabah/keramik hias, tetapi kerajinan kayu dan untuk pengembangan dan penumbuhan IKM,
logam telah berkembang pesat setara dengan kemajuan khususnya untuk penumbuhan 20.000 Wirausaha Baru
dan perkembangan gerabah sejak tahun 2005. Ekspor (WUB) hingga tahun 2019. (Bambang Irt)

Dari Kasongan, gerabah/keramik hias menuju pasar dunia


doc. Kemenperin

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 43


Persembahan Buntoro
untuk Negeri
Technopark yang dibangun secara mandiri ini siap menjadi inti sebuah ekosistem industri.
Diharapkan hadir bukan hanya supporting industri, tetapi bahkan industri dan pengusaha
baru yang akan berkonstribusi besar buat negara. Pelaku industri manufaktur bisa
memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada di sini.

ila Anda mengunjungi Kabupaten MAK kian mantap berkibar sebagai pemain utama
Sleman mampirlah ke Jl Raya industri hospital equipment di Tanah Air. Di tahun-
Piyungan, Desa Madurejo. Di lahan tahun itu, seiring perputaran bisnisnya yang kian
delapan hektar, berdiri kompleks kencang, MAK tak kunjung mendapatkan penyelesaian
Mega Andalan Teknopark (MAT). atas persoalan lama. “Kami kesulitan mendapatkan
Luasnya memang tak sebesar rata-rata kawasan sejumlah komponen karena tak tersedia di pasar,”
industri. Namun jangan keliru, MAT bukan kompleks Jawab Buntoro.
bangunan biasa. Di sini ada idealisme serta semangat
Kondisi ini menghambat laju produktivitas, solusinya,
besar. Persisnya, ini merupakan realisasi dari citacita
seorang Buntoro, founder dan Chairman Mega Andalan “MAK terpaksa membuat komponen sendiri dengan
Kalasan (MAK) Group yang menginginkan industri kapasitas serta kapabilitas yang kami miliki,” dia
manufaktur Indonesia maju dan berjaya di negeri menjelaskan. Salah satunya; membuat moulding
sendiri. Untuk memahami alasan keberadaan MAT, (cetakan) yang sifatnya customized, disesuaikan
kalendar mesti diputar dulu ke tahun 1990-an sewaktu kebutuhan saat itu.

Bagian depan gedung Mega Andalan Teknopark doc. Kemenperin

44 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Profil Usaha

Sejatinya, semua komponen yang dibutuhkan, produksi massal


seperti roda castor, bisa diimpor. Namun itu tak dengan komponen
dilakukan, sebab, biaya impor akan berefek pada tidak tersebut, MAT siap
kompetitifnya harga produk jadi milik MAK. Sebetulnya, menjadi supporting
juga bisa membeli dari produsen lokal. Tetapi, dengan industry untuk
volume kebutuhan yang banyak, juga tak efisien menampung pihak
lantaran belum ada vendor berskala besar sehingga yang membutuhkan
layak menjadi moulding customized supporting komponen tertentu,
industry. Kebanyakan berbentuk workshop. bahkan yang ingin
mendirikan sebuah
Minimnya supporting industry ini akhirnya
industri manufaktur
menumbuhkan satu tekad besar di dada Buntoro. “Sejak
tertentu. Contoh nya, bila
2001 saya berpikir perlunya sebuah teknopark, yang
satu perusahaan atau ada
menjadi center of gravity sebuah ekosistem industri.
orang yang ingin menjadi pelaku
Karena di dalam teknopark ini berdiri elemen-elemen
atau mendirikan industri kipas angin, atau bahkan AC
penting sebuah ekosistem industri, yang saling support
(pendingin udara), dia bisa menggunakan fasilitas di
satu sama lain,” ungkapnya.
MAT.
Tentu tak mudah merealisasikan keinginan tersebut.
Di MAT, pelaku industri manufaktur bisa melakukan
Namun, berangkat dari semangat besar, dan setelah
melewati tahun demi tahun, akhirnya berdirilah MAT sederet fase dalam rangkaian produksi. Seperti
yang dibangun Buntoro secara mandiri sebagai inti diketahui, dalam industri manufaktur, ada beberapa
sebuah ekosistem industri. Ya, di atas lahan milik Desa fase penting dalam prototyping menuju produk final:
Madurejo seluas delapan hektar ini ada Akademi Teknik fungsional, profesional, dan komersial.
Mega Andalan (ATMA); ada unit untuk financing, sebuah Dalam fase fungsional, dikaji apa dan bagaimana
koperasi bernama KSUMA (Koperasi Serba Usaha Mega sisi fungsional produk yang akan dibuat. Ditelaah
Andalan); ada mini plant; dan tentu saja fasilitas- fungsinya berjalan sesuai desain atau tidak. Kemudian,
fasilitas industri yang dibutuhkan, seperti moulding dari sisi profesional, dibedah aspek safety, ergonomi,
dan injeksi plastik. dan appearance (tampilan) produk. Artinya, dilihat
Tak jauh dari MAT juga berdiri SPIKMA (Sentra sisi art-nya, apakah bentuk serta desainnya sesuai
Pengembangan Industri Mega Andalan), deretan selera pasar yang dituju. Dan akhirnya fase komersial,
pelaku industri yang siap berkolaborasi menuju ditinjau kesiapan Buntoro secara realistis dengan

Pemanfaatan alat-alat dalam MAT

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 45


Mesin yang sedang di manfaatkan oleh para siswa

menggunakan supporting tool seperti moulding, dies, Kini ATMA telah memiliki jurusan moulding, dan
jig & fixture. Ditelaah juga aspek marketnya, terutama sebentar lagi akan berdiri Program Diploma Rancang
analisis cost-profit-nya. Termasuk sisi QCFP (quality Bangun Mesin. Jurusan ini dibangun agar muncul
confirmation first product): apakah kualitas produk pelaku industri yang mampu membuat tool (mesin),
benar-benar bisa dilempar ke pasar. mulai dari yang sederhana seperti jig & fixtures.
Melihat apa yang dicapainya, tanpa bermaksud menepuk
“Di MAT, semua fase itu bisa dilakukan,” kata Buntoro
dada, Buntoro menyatakan apa yang dilakukannya
dengan bangga dan semringah. Dia patut merasakan
di MAT adalah sebuah usaha rintisan untuk negeri
hal itu karena MAT bukan hanya mampu menjadi
ini. Ya, MAT dimaksudkannya adalah persembahan
supporting industries, tapi juga mencetak pelaku
untuk negeri tercinta. Dia sendiri berharap apa yang
industri baru. “Intinya, MAT punya kemampuan laiknya
sebuah teknopark: ada fungsi engineering sebelum dilakukannya bersama Pemerintah Desa Sumberharjo
sebuah industri terwujud.” dan didukung Kabupaten Sleman ini kelak bisa
direplikasi di tempat lain, di kabupaten atau kota lain.
Yang membuat Buntoro gembira, dia merintis MAT “Bila MAK saja mampu, sangat besar harapannya jika
secara mandiri. Padahal, di sejumlah negara yang ingin
pelaku industri yang lebih besar pun melakukannnya.
memperkuat industrialisasinya, peran pemerintah
Dan jika banyak kabupaten mereplikasi ini, maka akan
dalam mendirikan teknopark, sangatlah penting.
banyak industri manufaktur yang tumbuh,” katanya
Contohnya Pemerintah Daerah Kerala, India yang
penuh antusias. Akhirnya, seperti kutipan perjalanan
mendirikan teknopark, menampung 350 perusahaan.
Atau Dubai Technopark yang didirikan Pemerintahnya seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama,
tahun 2002, di atas lahan 2100 hektar. Kendati bangga, sejatinya MAT adalah satu dari seribu langkah yang
Buntoro secara realistis menyadari MAT masih jauh diharapkan Buntoro bisa dibangun pelaku industri
dari sempurna. Dia pun berupaya memperbaikinya. manufaktur Indonesia. Tentunya demi kejayaan negeri
Contohnya; penguatan di sektor pendidikan. ini. (Martini/sumber: MAK)

46 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Dari Sentra Ke Sentra

Geliat Kerajinan Gerabah


Kasongan Bantul
Telah menjadi kesepakatan para pemimpin ASEAN untuk mentransformasi ASEAN menjadi kawasan bebas
aliran barang, jasa, investasi, permodalan, dan tenaga kerja. Untuk itu, tidak ada cara lain kecuali memperkuat
daya saing industri dan melakukan berbagai inovasi, yang pada gilirannya masyarakat konsumen akan semakin
mencari produk berkualitas dengan harga murah. Dengan melihat persaingan yang semakin ketat inilah hukum
dagang yang terkait dengan hampir semua produk industri juga telah mengalami pergeseran, yakni dari harga
yang rasional menjadi harga yang murah.

ndustri kerajinan merupakan salah satu jenis Industri kerajinan didominasi oleh industri skala kecil
industri yang masuk dalam sektor/lingkup dan menengah, potensi industri kreatif yang sangat
industri kreatif. Saat ini, industri kreatif telah besar dan khusus ini hingga dipandang penting untuk
mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. masyarakat luar negeri. Keberadaan bahan baku dan
Hal ini diwujudkan dengan penetapan berbagai penunjang yang melimpah merupakan salah satu
kebijakan pengembangan untuk industri kreatif, faktor pendukung potensi industri kreatif di Indonesia.
diantaranya melalui UU Industri No.3 tahun 2014, Meskipun dominasi keberadaan industri kerajinan
dinyatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah masih di Pulau Jawa, namun hampir semua provinsi
memfasilitasi dan mengembangkan kreativitas dan memiliki industri kerajinan yang sangat kuat. Meskipun
inovasi masyarakat misalnya melakukan penyediaan demikian industri kerajinan menghadapi beberapa
ruang dan wilayah dalam berkreativitas dan berinovasi, permasalahan produksi dan pasar. Produktivitas
pengembangan sentra industri kreatif, pelatihan yang masih rendah, modal yang terbatas, manajemen
teknologi dan desain, perlindungan HaKI serta fasilitasi usaha belum banyak diterapkan dan terbatasnya akses
promosi dan pemasaran produk kreatif di dalam dan informasi pasar. Hal ini menjadikan daya saing produk
luar negeri. cenderung masih lemah.
Selain itu dukungan kebijakan industri pada IKM Bangsa Indonesia seperti halnya dengan bangsa-
secara umum juga dituangkan dalam UU No 3 tahun bangsa lain di dunia, saat ini dihadapkan pada berbagai
2014 yaitu pemerintah pusat dan daerah melakukan tantangan global, dan tantangan tersebut berkembang
pemberdayaan IKM yang berdaya saing, berperan menjadi semakin kompleks dan beragam. Globalisasi
siginifikan dalam struktur industri, berperan dalam merupakan fakta yang tidak bisa dibendung dan ini
pengentasan kemiskinan, dan menghasilkan barang/ bukanlah sebuah gejala baru. Meski fenomena ini
jasa yang layak ekspor dengan melakukan perumusan memang semakin terasa beberapa dekade terakhir
kebijakan, penguatan kapasitas kelembagaan, dan berkat pesatnya perkembangan teknologi dan
pemberian fasilitas. komunikasi. Pasar bebas pada kawasan regional dan

Gerabah/keramik hias Kasongan memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk luar negeri
doc. Kemenperin

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 47


multilateral menyebabkan banyaknya produk termasuk pengguna dan jumlah alat tepat guna hasil rekayasa.
produk kerajinan yang masuk secara bebas di pasar Sasaran kedua adalah meningkatnya litbang berbasis
Indonesia. Misalnya, Asean Free Trade Area (AFTA) sumber daya lokal dan ramah lingkungan, dengan
dan Asean Economic Community (AEC) telah banyak indikator jumlah litbang terapan yang berbasis sumber
memunculkan peluang dan sekaligus tantangan yang daya lokal, dan jumlah litbang terapan yang ramah
dihadapi. Telah menjadi kesepakatan para pemimpin lingkungan. Sasaran ketiga adalah meningkatnya
ASEAN untuk mentransformasi ASEAN menjadi kawasan pengembangan desain produk kerajinan dengan
bebas aliran barang, jasa, investasi, permodalan, dan indikator jumlah pengembangan desain dan jumlah
tenaga kerja. Untuk itu, tidak ada cara lain kecuali trend desain. Program dan kegiatan litbang dalam
memperkuat daya saing industri, melakukan berbagai lima tahun kedepan diarahkan pada pemanfaatan
inovasi yang pada gilirannya masyarakat akan semakin sumber daya lokal dan ramah lingkungan dalam rangka
mencari produk berkualitas dengan harga murah, yang meningkatkan dan mendukung daya saing produk
dalam hal ini telah mengalami pergeseran persaingan kerajinan. Fokus pengembangan ini pada litbang
dari harga yang rasional menjadi harga yang murah. green produk kerajinan, standardisasi kerajinan,
pengembangan desain berbasis budaya lokal dan trend
Untuk pengembangan dan pemanfaatan inovasi industri
pasar, serta perekayasaan alat tepat guna bagi industri
kerajinan, kita tidak terlepas dari program-program
kerajinan.
yang dikembangkan oleh beberapa Lembaga Riset
yang terkait. Khusus untuk urusan ini, Kementerian Melihat keseriusan program tersebut, mari kita
Perindustrian mempunyai Balai Besar Kerajinan dan lihat perkembangan sentra secara khusus yang
Batik di Yogyakarta. Bahwa hasil riset akan sangat ada di Kasongan-Bantul. Apakah sudah dapat
penting untuk pengembangan dan penguatan industri mengoptimalkan langkah-langkah pemerintah atau
pada sektor tersebut, khususnya industri kerajinan masih cenderung jalan dengan keterbatasan, secara
garabah/keramik di Indonesia Balai Besar Keramik alami dan mandiri dari mereka pelaku IKM, yang dalam
Bandung juga mempunyai nilai strategis untuk hal ini tumbuh karena tantangan itu sendiri (champion)
pengembangan Bahan Baku. Kaitannya dengan hal dan berkembang di tengah-tengah sentra.
tersebut, kita bisa menilik Rencana Strategis (RENSTRA)
Sentra Industri
2015-2019 khususnya dari Badan Pengkajian Kebijakan
Iklim dan Mutu Industri yang menjadi acuan dan arah Gerabah Kasongan
program dan kegiatan dalam 5 (lima) tahun kedepan.
Gerabah/keramik hias Kasongan-Bantul sudah banyak
Dalam peta strategi tertuang sasaran-sasaran dikenal masyarakat luas baik nasional maupun
strategis untuk memenuhi harapan stake holders, internasional. Kasongan yang sudah dikenal luas di
sasaran pertama yaitu meningkatnya penerapan hasil masyarakat ini memiliki potensi yang cukup besar
litbang dan perekayasaan teknologi industri, dengan untuk dikembangkan. Saat ini terdapat lebih dari 300
indikator kinerja jumlah litbang yang siap diterapkan, unit usaha IKM Kerajinan serta pernah dalam posisi
jumlah litbang yang sudah diterapkan, jumlah industri kuat mencapai 500 unit usaha sebelum gempa terjadi.

Kreativitas perajin terus berkembang pesat setara dengan kemajuan dan perkembangan gerabah

48 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Dari Sentra Ke Sentra

Kreativitas yang terus berkembang dan belakangan keramik Kasongan menghadapi berbagai kendala/
malah menjadi aneka kerajinan yang tidak hanya pada masalah seiring dengan diterapkannya konversi minyak
sektor gerabah/keramik hias, tetapi kerajinan kayu dan tanah yang dulu merupakan bahan bakar pokok dalam
logam telah berkembang pesat setara dengan kemajuan proses pembakaran dari para perajin.
dan perkembangan gerabah. Bicara soal Kasongan tidak
Seiring dengan berjalannya proses konversi tersebut,
asing dengan peran serta seorang perajin/desainer
maka peralatan (tungku bakar tradisionl) dan bahan
yang sangat gigih dan disegani oleh masyarakat perajin
bakar perajin sekarang otomatis harus pula berganti
di Bantul bahkan tingkat nasional yaitu Timbul Raharjo.
ke model tungku bakar gas (shuttle kiln) dengan
Sebagai volentir untuk urusan desain dan ekspor produk
teknologi modern dan meninggalkan bahan bakar
kerajinan dan gerabah, dengan bekal ketrampilan dan
minyak tanah dengan tungku bakar tradisional.
ilmu pengetahuannya, sehingga badai yang sangat
Dampak lainnya banyak para perajin keramik Kasongan
dahsyatpun masih bisa diatasinya, Timbul Raharjo
yang harus menghentikan operasional perusahaannya
diberikan amanat sebagai Ketua Himpunan Mebel dan
karena tidak mampu untuk membeli peralatan yang
Kerajinan (HIMKI) Daerah Istimewa Yogyakarta periode
dibutuhkan sebab investasi dan harga tungku modern
2016 hingga 2020. Sebagai Desainer Kerajinan dari
terlalu mahal.
ISI Yogyakarta 1992 yang dikuatkan dengan program
doktoral dari UGM tahun 2008, Timbul dinilai sangat Di samping itu persaingan dan kurangnya pengetahuan
kuat sebagai seorang Pengusaha Kerajinan yang secara teknologi terapan dan penyesuaian wawasan/
utuh menerapkan keilmuannya untuk merubah pola terlambatnya keterampilan yang dimiliki para perajin
pikir perajin pada umumnya. serta cepatnya perkembangan fungsi desain yang telah
menjadi penentu harga jual produk, sehingga dengan
Ekspor produk kerajinan khususnya gerabah/keramik
keterbatasan ini dirasa sangat berat dan cenderung
hias dan aneka kerajinan lain cenderung terus
menjadi hambatan dari kinerja perajin, yang dulu lebih
meningkat rata-rata dua kontainer setiap bulan untuk
dikenal hanya sebagai ”tukang jahit” dari pesanan/
Industri Menengah yang sudah bebenah menambah
order dari buyers asing. Oleh karena itu sejak 10 tahun
pengetahuan dan ketrampilannya. Dengan melihat
terakhir sangat marak dengan munculnya istilah
geliat tersebut, Making Indonesia 4.0 sudah menjadi
”trading house” yang dirasa akan menjawab semua
bagian penting untuk disosialisasikan dan diterapkan
kebutuhan perajin untuk bahan baku, dan proses
di lingkungan sentra yang cenderung masih bisa
produksi termasuk desain dan pasar sekaligus. Namun
dikembangkan.
sayang, bahwa selama ini perusahaan asinglah yang
Hal yang menonjol dari berbagai aspek, motif dan desain selalu kuat berada di tengah-tengah sentra/perajin
keramik Kasongan pada umumnya mengambil dasar tersebut.
desain yang sederhana, finishing yang cenderung alami,
Pengembangan
telah berkembang sangat cepat dengan menggunakan
berbagai temuan seperti serpihan kaca, kombinasi Dalam rangka meningkatkan kreativitas dan kualitas
logam, asesori lain dan cat bakar ataupun cat tembok serta kuantitas guna menjawab tantangan dan
murni tanpa dibakar. Cat bakar yang digunakan untuk persaingan usaha ke depan, maka langkah-langkah
cenderung mengejar efek tua (antique) dan klasik, yang sistematik telah dilaksanakan,
namun demikian desain-desain yang berkembang yaitu menginventarisir informasi
sangat tergantung pada selera pasar dari negara tujuan (pendataan) permasalahan
ekspor. Dengan keterbatasan peralatan seperti tungku langsung dari perajin
yang saat ini masih ada yang menggunakan bahan gerabah/keramik hias
bakar minyak tanah, motif-motif klasik masih banyak di Kasongan (maping)
diminati. Selain itu masih banyak pesanan/order untuk oleh Kementerian
keperluan aneka macam cinderamata/souvenir. Perindustrian dalam
hal ini Direktorat
Permasalahan
Jenderal Industri
Perkembangan teknologi yang mengarah pada Kecil dan Memengah
peningkatan taraf hidup masyarakat yang lebih (DJIKM) dengan
baik, maka mau tidak mau menyebabkan perbaikan- melaksanakan
perbaikan proses produksi disetiap sektor khususnya berbagai kegiatan
IKM gerabah/keramik dengan diterapkannya sistem forum khususnya
pembakaran yang baru, barang yang dihasilkan lebih untuk program
mengarah kepada produk-produk keramik kreatif. Dalam Pengembangan
perjalanan dan perkembangannya banyak para perajin Pemasaran secara on-

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 49


Ada sekitar 300 unit usaha IKM kerajinan
keramik yang eksis di Kasongan

line (e-SMART IKM) bekerja sama dengan market place Kondisi dan harapan dari industri gerabah/keramik hias
yang sudah ada. Kasongan tersebut perlu pemecahan masalah, antara
lain perlu dibuat kebijakan seperti memperkuat struktur
Hal lain, juga dilakukan inovasi teknologi gerabah/
industri, mengembangkan teknologi pengolahan bahan
keramik hias di sentra-sentra, utamanya sentra
baku ataupun menggali sumber-sumber bahan baku,
Kasongan-Bantul. Tujuan diselenggarakannya berbagai
serta penerapan teknologi dan pengembangan industri
Forum IKM tersebut adalah mencari pemecahan masalah
keramik secara terus menerus. Semua itu ditujukan untuk
yang dihadapi oleh perajin gerabah/keramik hias, dan
menambah pendapatan daerah dan nasional, menarik
dari diskusi inilah dapat dihimpun dan dikoordinasikan
jaringan pasar internasional, bersaing dengan keramik
dengan Dinas Perindag setempat ataupun Pemda,
negara lain dan akan menghasilkan produk gerabah/
sehingga tujuan pengembangan industri untuk
keramik hias yang berkualitas tinggi.
menyediakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan,
penumbuhan industri keramik, industri supporting Selain itu langkah yang tepat saat ini adalah memberikan
tumbuh dan dapat meningkatkan daya saing di pasar bantuan proses produksi berupa mesin dan peralatan
global. dalam program restrukturisasi dengan memberikan
Dalam meningkatkan program promosi dan pemasaran potongan harga sebanyak 30% untuk mesin dalam
secara off-line (pameran), para perajin gerabah/ negeri dan 25% mesin impor, agar para perajin dapat
keramik hias di Kasongan sering dikutsertakan pameran meningkatkan kreativitas, kualitas dan kuantitas. Untuk
di kota-kota besar di Indonesia, bahkan di mancanegara mengatasi permasalahan bahan baku, pemerintah juga
diantaranya ke Cina, Korea, Jepang, Malaysia, Timur sedang menguatkan program material center di berbagai
Tengah, Australia, Amerika, serta Eropa khususnya sentra yang prioritas, sehingga urusan bahan baku,
di Ambiente-Jerman. Hal lain juga diikutsertakan proses produksi, dan pasar menjadi satu kesatuan yang
dalam berbagai acara resmi untuk promosi dagang ke harus terus digarap dan akan dirasakan manfaatnya oleh
berbagai negara Eropa, Amerika latin seperti Suriname, masyarakat perajin dalam rangka menjawab tantangan
dan Afrika, serta negara-negara lainnya. dan persaingan global. Semoga. (Bambang Irt)

50 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Dari Sentra Ke Sentra

Kabupaten Bone Bolango


Menuju Sentra IKM Aren
Sejak lima tahun terakhir Pemerintah Provinsi Gorontalo, khususnya Kabupaten Bone Bolango lebih
mengenal nira sebagai bahan baku minuman keras. Sejak lima tahun lalu pemerintah mengalihkan
pemanfaatan bahan baku nira menjadi bahan baku gula merah atau gula semut. Kini sudah banyak
IKM yang menggeluti usaha gula merah dan gula semut.

abupaten Bonebolango memiliki masih terbuka jika pengolahannya mengikuti cara dan
luas tanaman pohon aren 496 hektar persyaratan kualitas sesuai standar.
dengan produksi nira 39.120 ton per Untuk memaksimalkan produksi dan pemanfaatan
tahun yang menghasilkan 591 ton bahan baku Nira, Ditjen IKM Kemenperin pada tanggal
per tahun produksi gula merah. 10 hingga 14 Agustus 2016 melakukan bimbingan teknis
Namun bahan baku ini oleh sebagian besar penduduk kepada 20 IKM di Desa Mongiilo, Kecamatan Bolango
Desa Mongiilo dan Owata, Kecamatan Bolango Ulu Ulu, Kabupaten Bone Bolango dengan mendatangkan
dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman keras. praktisi pelaku usaha IKM gula merah/gula semut
Kebiasaan turun temurun ini kini sudah tak ditemui lagi dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Materi yang
sejak pemerintah setempat mengubah pola kehidupan diberikan adalah pembuatan gula merah dan ikutannya
mereka. dalam mendukung hilirisasi produk gula merah agar
dapat menghasilkan aneka ragam produk seperti; gula
Salah satu yang dilakukan pemerintah setempat adalah batok/cetak, gula semut, gula cair yang digunakan pada
dengan memberdayakan masyarakat petani aren yang usaha pembuatan dodol, wajit, dan aneka kue kering
berjumlah 239 orang sebagai pemasok bahan baku dan kue basah yang umumnya merupakan kebutuhan
nira. Selain peluang di tingkat lokal, pasar ekspor masyarakat di Gorontalo.

Contoh produk akhir gula semut produksi sentra IKM aren


doc. Kemenperin

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 51


Gula Semut Foto : Istimewa

Pelaksanaan bimbingan teknis disertai dengan Kecamatan Bulango Ulu yang menggunakan bahan
memberikan peralatan dan rumah produksi yang layak baku air nira.
bersih dan aman yang dapat menghasilkan produk Pengelompokan IKM Aren yang tersebar di beberapa
gula merah berkualitas sesuai standar SNI. Pelatihan desa di Kecamatan Bulango Ulu akan mempermudah
ini mampu mendorong pertumbuhan IKM produk gula pembinaan untuk meningkatkan kemampuan IKM dalam
merah dan gula semut yang sebelumnya hanya 20 IKM sentra tersebut. Melihat tingginya minat masyarakat
menjadi 30 IKM. yang tergabung dalam sentra usaha IKM gula merah
dan gula semut ini, maka Kementerian Perindustrian
IKM ini pada umumnya menghasilkan delapan hingga
melalui Ditjen IKM memberikan fasilitasi melalui DAK
10 kg gula semut setiap hari dengan harga jual antara
membangun UPT dan rumah produksi gula merah/
Rp 18 ribu sampai 20 ribu/kg. Dengan penghasilan ini
gula semut yang layak bersih dan aman yang bertujuan
pelaku usaha IKM sudah dapat memenuhi kebutuhan
agar pelaku IKM bisa menghasilkan produk gula merah
pokok keluarga, sehingga usaha IKM gula semut
dan gula semut yang berkualitas sesuai standar SNI.
telah mampu memberikan manfaat sosial dengan
Produk ini akan didorong untuk dijadikan sebagai
mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran
bahan pangan untuk mendukung hilirisasi produk gula
sekaligus menggerakkan ekonomi daerah khususnya
merah yang dapat dijadikan sebagai contoh rumah
meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Mongiilo,
produksi di kabupaten lain. Pada tahun 2017 Direktorat
Kecamatan Bolango Ulu, Kabupaten Bone Bolango.
IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Ditjen
Sesuai dengan amanat Undang-undang No 3 tahun IKM telah membuat profil pembuatan gula palma di
2014 tentang Perindustrian pasal 14 ayat 3 huruf d, Banjarnegara,. Banyumas, Cilacap, dan Kebumen
pengembangan perwilayahan industri dilakukan antara (Barlingmascakep).
lain melalui pengembangan sentra industri kecil dan Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi
menengah/IKM. Salah satu strategi pengembangannya Gorontalo yang mendorong pertumbuhan industri di
dilakukan melalui pembangunan sentra IKM. Adanya wilayahnya dengan memanfaatkan potensi sumber
sentra IKM merupakan salah satu upaya percepatan daya alam untuk dijadikan bahan baku industri yang
penyebaran dan pemerataan pembangunan industri dapat menghasilkan produk gula merah/gula semut
ke seluruh wilayah Indonesia. Sentra IKM gula merah yang memiliki nilai tambah tidak saja bermanfaat untuk
merupakan kelompok IKM dalam satu lokasi di pelaku IKM, tapi juga sebagai penggerak kemajuan

52 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Dari Sentra Ke Sentra

Bagi pelaku usaha IKM yang sudah menjalankan strategi


doc. Kemenperin
tersebut, tentunya masuk kategori IKM yang eksis dan
memiliki jaringan pasar. Namun bagi pelaku usaha
IKM yang relatif baru masih memerlukan waktu untuk
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan
strategi yang ada. Namun seiring perjalanan waktu
dengan pengalaman panjang pelaku usaha IKM akan
mampu menjalankan usahanya dengan memberikan
kontribusi terhadap perekonomian daerah.
(Lusiana Mohi)

UPT sentra IKM aren bantuan


Menjaga Eksistensi Produk
Kementerian Perindustrian
Ada beberapa strategi yang sebaiknya dilakukan
sektor-sektor ekonomi lainnya. Peran sektor industri oleh pelaku usaha IKM gula merah/gula semut agar
dalam perekonomian dinilai sangat penting terutama produknya tetap eksis dan laku terjual di pasaran,
dalam penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi yaitu:
tingkat pengangguran. 1. Memiliki komitmen tinggi dan fokus menjalankan
Usaha gula merah/gula semut merupakan usaha usahanya dalam jangka panjang sehingga dapat
yang tidak tergantung oleh keadaan cuaca. Pada melakukan penyempurnaan terus menerus untuk
musim panas dan musim hujan tetap produksi bahan perkembangan usahanya.
baku niranya normal sehingga secara ekonomi usaha 2. Menetapkan pangsa pasar yang dituju sesuai
ini memiliki keunggulan untuk berproduksi terus dengan karakteristik konsumen yang membutuhkan
menerus. Dalam hal pemasarannya pelaku usaha IKM jaminan standar kualitas yang berlaku.
dapat menetapkan harga patokan standar yang sama
sehingga tidak akan terjadi persaingan yang tidak sehat 3. Mentaati dan melaksanakan standar yang berlaku
diantara pelaku usaha IKM artinya harga relatif stabil secara konsisten sehingga kualitas yang ditawarkan
kecuali dalam menghadapi bulan puasa dan natal harga stabil dan dapat dipertanggungjawabkan (sesuai
jualnya mengalami kenaikan meski relatif terjangkau. SNI).
Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin 4. Memiliki Merk produk yang dijadikan sebagai citra
ketat, Pelaku usaha IKM gula merah/gula semut harus merk dan identitas perusahaan dan juga dapat
kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber bahan meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen
baku yang ada agar menghasilkan produk berkualitas (brand image).
yang memiliki daya saing tinggi agar dapat diserap 5. Melakukan inovasi produk yang dihasilkan apakah
pasar baik kebutuhan lokal maupun luar negeri. melakukan diversifikasi produk baik dari segi rasa,
Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh pelaku warna bahkan ukuran, berani tampil beda.
usaha IKM dalam mengembangkan usahanya, maka 6. Menggunakan kemasan yang standar aman bagi
peran pemerintah masih dianggap penting dalam kesehatan (food grade) dapat menarik konsumen
memfasilitasi dan mendorong IKM gula merah/gula ditinjau dari desain grafisnya maupun desain
semut agar dapat tumbuh dan berkembang serta konstruksi kemasannya (eye catching).
mempunyai kemampuan dalam menghadapi persaingan
7. Mampu melihat peluang pasar yang lebih luas tentu
yang semakin tajam dengan produk sejenis dari dalam
dengan jaminan kualitas, distribusi (time delivery)
negeri maupun luar negeri dari Philipina dan Vietnam.
sesuai permintaan.
Di era pasar bebas saat ini, konsumen sangat mudah
mengakses dan menentukan pilihan produk yang 8. Memiliki komunitas dalam Kelompok, himpunan,
dinginkan berdasarkan jaminan kualitas sesuai standar asosiasi yang dapat secara rutin membahas
yang berlaku. Sehingga pelaku usaha IKM harus mampu perkembangan masing-masing bidang usaha.
melakukan strategi pemasaran baik melalui promosi, 9. Mampu memanfaatkan sarana promosi melalui
jaminan kualitas, dan memilki merk produk sebagai platform digital untuk memperluas pasar IKM yang
identitas untuk mempermudah konsumen mengenal mudah diakses seperti yang digagas Ditjen IKM
produknya. Kementerian Perindustrian (E- Smart).

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 53


Kecap Majalengka bertahan
menjadi nomor satu
Majalengka sudah dikenal sebagai penghasil kecap. Bahkan sebelum kemerdekaan pelopor
kecap di Majalengka sudah diproduksi di sini. Puluhan bahkan ratusan usaha kecil kecap pun
kemudian bermunculan. Kini kecap Majalengka bisa dihitung dengan jari.

angunan tua di Jalan Suha 209 Hanya saja kejayaan Maja Menjangan tak lagi seperti
Majalengka masih belum berubah tahun 70-an. Maja Menjangan hanya mampu bersinar
sejak dibangun oleh keluarga H. Sa’ad hingga tahun 1990-an. Di saat itu H. Sa’ad sudah mulai
Wangsawidjaja pada tahun 1940- sakit-sakitan. Pada 2001 H. Sa’ad meninggal. Lantas
an. Bangunan rumah tua ini masih diteruskan oleh Suhardi, salah seorang anak. Di sisi lain,
berdinding batu alam berwarna kekuning-kuningan anak-anak H. Sa’ad tak tertarik untuk mengembangkan
peninggalan masa lalu. secara serius. Sebagian besar, lima dari enam anaknya,
menjadi pegawai negeri sipil di berbagai daerah, hingga
Di rumah ini menjadi saksi bisu sejarah kecap asli
ada yang bekerja di Sulawesi.
Majalengka bermula. Lima tahun sebelum proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, Majalengka dan sekitarnya Saat berjaya, kecap Maja Menjangan dipasarkan
sudah mengenal produk kecap lokal dengan merek hingga Jakarta, Bogor dan Karawang. Untuk Priangan
Maja Menjangan. Di depan rumah, yang difungsikan timur hampir semua kabupaten terisi di pasar-pasar
sebagai kantor ini, terdapat pabrik kecap yang tak lagi tradisional.
berproduksi.
Namun, setelah serbuan kecap dari Jakarta yang
“Sekarang produksi hanyak dua bulan sekali,” kata dihasilkan oleh pabrik-pabrik raksasa membuat
Oman Taufik, pegawai kepercayaan dari keluarga Maja Menjangan oleng. Orang Majalengka dan
(anak-anak) H. Sa’ad. Maja Menjangan yang sekitarnya tak lagi mengkonsumsi kecap asli yang
diambil dari buah maja yang menjadi Majalengka dihasilkan oleh putra Majalengka sendiri.
dan menjangan (rusa). Layaknya rusa, kecap
Kini, menurut Oman, Maja Menjangan diistilahkan
ini diharapkan berlari kencang menemui para
sebagai “hanya untuk bertahan”. Atau dalam
pelanggannya.
kalimat lain “daripada tidak ada”. Ya, kecap

54 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Dari Sentra Ke Sentra

Maja Menjangan memang masih diproduksi, namun Perbulan bisa menghasilkan sekitar 5.000 botol, botol
dengan jumlah kecil. Setidaknya rata-rata sekali kecil, besar, dan jerigen. “Kalau lagi sepi sekitar 2.000
produksi menghasilkan 500 botol. Bandingkan saat sampai 2.500 botol,” kata Agus, salah seorang pegawai
Maja Menjangan di masa keemasan yang mampu kecap Segi Tiga. Selain di Majalengka, pemasaran kecap
memproduksi 80 ribu sampai 100 ribu liter kecap per ini sampai ke Subang, Bandung, Bogor, dan Karawang.
tahun. Hampir semua masuk ke pasar tradisional. Bahkan,
dibanding pasar modern pemasaran kecap Segi Tiga lebih
Harga kecap Maja Menjangan berukuran besar di
bagus di pasar tradisional.
pasaran dijual Rp 25 ribu. Selain harus bersaing dengan
sesama kecap asli Majalengka, kecap ini bersaing Ada tiga macam kecap Segi Tiga yang diproduksi
dengan kecap pabrikan dari Jakarta yang harganya yaitu kecap asin, manis sedang, dan kecap manis. Kecap
mungkin lebih murah. Maja Menjangan juga menjual manis besar berisi 600 ml dijual dengan harga Rp 29 ribu.
kecap dalam botol denan ukuran lebih kecil denga Untuk ukuran setengahnya (300 ml) dijual Rp 14.500.
harga Rp 13 ribu dan Rp 7 ribu. Kecap dengan rasa lain seperti manis sedang dan asin
Samara dijual dengan botol lebih kecil. Ada juga kemasan satu
liter dan lima liter yang diperuntukkan untuk katering
Kecap buatan Majalengka lain yang masih bertahan
atau hajatan. Segi Tiga juga menjual kecap ‘Samara” yang
adalah Segi Tiga. Mereka Segi Tiga diambil dari pendiri
asal yang jumlahnya tiga orang: H. Lukman, Endek, dan diperuntukkan untuk pedagang keliling dengan harga
Aman. Hampir sama dengan kecap lainnya, pengolahan terjangkau, seperti pedagang baso tahu atau siomay.
kecap Segi Tiga ini dilakukan dengan cara tradisional. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan kecap di
Segi Tiga yang beralamat di Jl. Raya Tonjong Majalengka, termasuk Segi Tiga, adalah informasi yang
No.34, Tonjong, Kecamatan Majalengka, Kabupaten masif dari kecap pabrik raksasa. Menurut Agus, tantangan
Majalengka, Jawa Barat mulai diproduksi pada 1958. lain yang dihadapi adalah pemasaran online yang belum
Hingga saat ini sudah dipegang oleh generasi ketiga serius dijajaki oleh manajemen kecap Segi Tiga.
dibawah kendali Deden Narayanto yang merupakan Ke depannya kecap Segi Tiga tidak hanya di Majalengka dan
cucu dari H. Lukman. Berbeda dengan kecap lainnya, Jawa Barat, tapi juga ke luar Jawa. “Kami ingin merambah
perusahaan kecap Segi Tiga memproduksi kecap lebih ke luar Jawa Barat,” kata Agus. Selama ini kecap Segi Tiga
banyak. Meskipun demikian, produksi kecap Segi Tiga pernah sampai ke Jawa Timur dan mengikuti pameran di
saat ini tidak sebagus di tahun 70 hingga 90-an. Singapura.

Foto : Istimewa

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 55


Kecap Majalengka tetap eksis meski mengalami berbagai tantangan
doc. Kemenperin

Kelebihan kecap tradisional seperti Segi Tiga ini Murniawan, yang mendampingin H. Maman, ayahnya,
adalah rasa kedelai yang kental dan rasanya yang saat wawancara. Ia sekarang dipercaya memegang
gurih, di samping tahan lama bila disimpan. Kecap ini operasional pabrik Ban Bersayap. Meski merugi dan
bisa tahan hingga dua tahun dan dibuat tanpa bahan sempat menutup pabrik, H. Suntama mampu bangkit
pengawet. Agar kecap tahan lama, pemilik kecap ini lagi. Kejadian yang dialami ini menjadi pembelajaran
tak mencampur bahan kima, melainkan mencampurkan sehingga makin berpengalaman.
garam dalam jumlah banyak pada olahan kecap saat
proses fermentasi. Alasan yang sama dikemukakan oleh H. Maman
mengenai kondisi usaha yang dihadapi oleh kecap Ban
Sampingan Bersayap adalah serbuan kecap pabrik modal besar
Kecap lain yang juga masih eksis di Majalengka adalah yang masuk ke pasar tradisional dan pasar modern.
merek Ban Bersayap yang melakukan produksi pertama Selain itu adalah bahan baku juga tak mampu bersaing.
pada 28 Oktober 1963. Haji Suntama yang mantan Untuk membeli botol (dari plastik) saja, produsen tak
pegawai kecap Maja Menjangan sebenarnya adalah mengijinkan membeli dengan jumlah kecil (eceran).
pengusaha kelontong. “Kecap hanya sampingan,” kata “harus membeli 10 ribu minimal,” kata Yon. Kalau
H. Maman Supratman, salah seorang penerus usaha diuangkan bisa Rp 20 juta.
sekaligus anak dari Suntama. Kecap Ban Bersayap lebih banyak dipasarkan di
Selama berusaha kecap, menurut maman, kecap Ban Majalengka dan sekitarnya. Bahkan sudah masuk
ke pasar modern seperti Yogya Supermarket dan
Bersayap sempat mengalami pasang surut. Bahkan,
Surya. Dengan produksi 10 ribu botol dalam sebulan,
yang paling menyedihkan adalah produk yang dihasilkan Ban Bersayap Terbang berharap tetap eksis di dunia
“bulukan” atau berjamur. Tentu saja, para pedagang ‘perkecapan’.
eceran yang menerima kecap ini mengembalikan ke
pabrik. Di tengah kesulitan ditambah dengan permasalahan
yang menimpa, kecap di Majalengka berupaya terus
"Kami sudah pernah mengalami kebangkrutan menyapa pelanggan setianya. Yang jelas, semua kecap
dan untuk bangkit memang sangat sulit," ujar Yon masih tetap nomor satu. (Jay)

56 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Pilihan Alternatif Pembuatan VCO
Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salah satu produk turunan dari pengolahan
kelapa terpadu yang dihasilkan dengan menggunakan beberapa metode alternatif
yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha IKM. Berbagai metode dapat dikembangkan
sesuai kemampuan dari IKM tersebut.

embuatan VCO sangat mudah untuk pemeraman krim, digunakan enzim pemecah lemak
dilakukan di daerah yang memiliki (poligalukturonase. amilase atau pektinase) nama-
banyak buah kelapa. Usaha ini dapat nama kimia yang dijual di toko kimia.
dilakukan oleh pelaku usaha skala
3. Metode Pemancingan: hampir sama dengan metode
IKM, disamping ketersediaan bahan
fermentasi dan enzimatis, bedanya setelah didapat
baku yang cukup banyak, proses produksinya juga
krim santan kemudian ditambah dengan VCO yang
sangat mudah karena hanya menggunakan peralatan
sudah jadi dengan perbandingan VCO dan krim
yang sederhana dengan beberapa pilihan metode
santa satu banding tiga. Diaduk rata diamkan
seperti:
1. Metode Fermentasi: daging buah kelapa segar
dibuat santan satu berbanding satu lalu didiamkan
selama dua hingga tiga jam sehingga terpisah
antara santan pekat dan air, santan pekat atau krim
dicampur dengan cuka nira (dua sendok makan
cuka nira untuk satu liter krim santan diaduk
sampai rata) didiamkan selama 10-24 jam sampai
terjadi pemisahan antara minyak dari blondo dan
air, selanjutnya dilakukan penyaringan dengan
kertas saring dan zeolit. Terakhir pembotolan bisa
botol plastik atau botol kaca agar kualitasnya lebih
baik. Metode fermentasi bisa menggunkan ragi roti
dengan perbandingan dua sendok ragi untuk satu
liter krim santan.
2. Metode Enzimatis: prosesnya sama dengan Bahan baku kelapa utuh VCO
Foto : Istimewa
metode fermentasi bedanya pada proses

DIAGRAM PROSES PEMBUATAN VCO

DAGING KELAPA PARUT PEMBUATAN SANTAN DIDIAMKAN 2 – 3 JAM

FERMENTASI PENCAMPURAN
PEMISAHAN SANTAN
10-24 JAM SANTAN + NIRA

PENYARINGAN PENGEMASAN DALAM PENGEMASAN DALAM


MINYAK VCO PEMBOTOLAN PEMBOTOLAN

58 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Standardisasi & Teknologi

selama delapan jam atau sampai terbetuk tiga


Contoh produk akhir VCO
lapisan; minyak, blondo dan air. Kemudian disaring
Foto : Istimewa
dengan kertas saring sampai mendapatkan minyak
VCO.
4. Metode Pemanasan bertingkat: setelah menjadi
santan lalu dipanaskan dengan api sedang (kompor
gas) sampai terjadi pemisahan antara minyak dan
blondo lalu disaring dengan kertas saring, dinginkan
kemudian dikemas dalam botol.
Empat metode ini yang mudah dikembangkan
didaerah meskipun ada temuan baru dengan
menggunakan metode Pengepresan semi basah atau
teknologi intermediate moisture content (IMC) yang
dikembangkan Balai Besar Industri Agro.

Proses produksi VCO sangat mudah dan sederhana, dan Spa, VCO mengandung squalen, sterol zat Volatile,
sehingga dapat dilakukan oleh pelaku usaha IKM vitamin E yang dapat digunakan untuk perawatan dan
dengan modal terjangkau. peremajaan kulit.
Pemanfaatan VCO sangat luas untuk pangan dan non
pangan seperti di bawah ini: Beberapa Perusahaan penghasil dan pembeli
VCO yang berkualitas ekspor
1. Margarine
2. Vegetable ghee No NAMA PERUSAHAAN
Pangan
3. Mayones 1 Samani Virgin Coconut Oil
4. Pangan fungsional,
2 PT.Prima Solusi
Pemeliharaan
kesehatan 3 PT YGS Agro
1. Aroma terapi : Spa, 4 Narya Prima
Relaksasi.
5 Perusahaan Lokal
Non Pangan 2. Kosmetik : Sabun,
Shampho, Lotion. 6 PT Soul Barokah
3. Farmasi : VCO soft 7 CV Prima LestariJavacoco
capsule,cairan infus,
body message. 8 Perusahaan Dian Budi
9 Nyiur Melambai
Dengan semakin meluasnya penggunaan VCO sebagai
bahan baku industri baik industri pangan maupun 10 Bumi Pariaman
non pangan, maka prospek peluang pasarnya cukup 11 Mawarani Maumere
tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu
VCO memiliki harga jual yang tinggi bisa mencapai 12 VCO YO
10 sampai 20 kali lipat dari harga jual minyak kelapa,
karena VCO ini diketahui memiliki manfaat yang lebih
Perusahaan ini bisa menjadi mitra usaha bagi pelaku
luas untuk kebutuhan manusia, untuk kesehatan tubuh.
usaha IKM dengan membeli VCO yang diproduksi oleh
Kandungan asam laurat diketahui memiliki khasiat
pelaku usaha IKM dengan persyaratan standar kualitas
yang sangat besar bagi kesehatan dan kecantikan.
dan harga yang sesuai dengan harga pasar. Biasanya
Komposisi zat-zat yang terkandung dalam VCO adalah VCO ini lebih banyak digunakan sebagai bahan baku
asam laurat yang memiliki asam lemak rantai sedang kosmetik dan Spa. Diharapkan pelaku usaha IKM dapat
seperti; asam kaprat, asam kaplirat, dan asam kaproat menjadi pemasok VCO yan berkualitas untuk bahan
yang berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur, anti baku dengan harga yang stabil. (Lusiana Mohi dari
virus bahkan anti kanker. Sedangkan untuk kosmetika berbagai sumber)

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 59


Maleo Techno Center
Mencetak Perusahaan Pemula Berbasis IT
Inkubator Binis Teknologi Informasi (IBTI) Sulawesi Tengah dengan Visi “Menjadi Pencetak
Startup Berbasis IT yang berdaya saing di Indonesia Timur “. Saat ini sudah mendampingi 62
tenant untuk pengembangan bisnisnya.

Pembinaan IKM telematika Foto : Maleo Techno Center

nkubator Bisnis Teknologi Informasi (IBTI)


Sulawesi Tengah didirikan pada tahun 2013
yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian
melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil
dan Menengah, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah, dan STMIK
Bina Mulia Palu, melalui MoU Pengembangan IBTI di
Sulawesi Tengah.
IBTI yang bernama IBTI Sulteng Maleo Techno Center ini
bertujuan utama mencetak pengusaha (wirausaha) di
bidang teknologi informasi. Dengan lahirnya wirausaha
di bidang teknologi informasi akan semakin banyak
angkatan kerja muda yang aktif menjalankan usaha
sendiri dan meraih kemandirian finansial.
Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi Informasi
berperan sangat penting terutama dalam penumbuhan
wirausaha baru berbasis Teknologi Informasi karena Suasana pembinaan oleh Maleo Techno Center Foto : Istimewa

60 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Standardisasi & Teknologi

pada umumnya perusahaan pemula sangat rentan 3. Mengembangkan budaya iptek dan wirausaha
terhadap kegagalan atau kebangkrutan terutama di untuk IKM
fase awal pendirian. Kegagalan tersebut disebabkan 4. Mengembangkan jejaring antara technopreneur,
diantaranya karena kekurangan modal, manajemen komunitas dengan stakeholder terkait untuk
bisnis yang belum baik, dan minimnya pengalaman di meningkatkan keberhasilan usaha
dunia bisnis.
Tujuan
Oleh kerena itu melalui proses inkubasi di inkubator
bisnis teknologi informasi, seperti: pendampingan, 1. Menghasilkan kembangkan wirausaha berbasis ICT
pelatihan, fasilitas pengembangan produk, dan akses 2. Meningkatkan daya saing IKM ICT
ke lembaga keuangan yang diberikan kepada para 3. Mempercepat pertumbuhan, penguatan dan
perusahaan pemula berbasis teknologi informasi pengembangan wirausaha dibidang ICT
sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan 4. Mengoptimalkan dan pemanfaatan SDM terdidik
bisnis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya dalam mengerakkan perekonomian dengan
saing produk dan kemandirian usahanya. memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Misi informasi
1. Menumbuh kembangkan technopreneur yang IBTI Lembaga non profit atau memfasilitasi inkubasi
inovatif, produktif, dan berdaya saing bisnis tanpa memungut biaya kepada tenant dan hanya
2. Membangun kerjasama antara Academic – fokus pada pengembangan startup di bidang ITC.
Business/Industry sector – Government dalam
pengembangan Information Communication
Technology (ICT)

PROGRAM IBT

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 61


Layanan
Layanan inkubasi yang diberikan oleh inkubator Bisnis Teknologi informasi kepada tenant antara lain:

Infrastruktur Bisnis Akses Permodalan


(Business Physical Bisnis (Fund Rasing)
Infrastructures)

Pengembangan Bisnis Jejaring Bisnis dan


(Business Development Kaloborasi Bisnis
Services) (Networking and
Business Callaboration)

Hasil dan manfaat persoalan yang ada, serta memiliki model bisnis
IBTI Maleo Techno Center selalu berusaha melakukan yang masuk akal untuk jangka panjang.
pengembangan di bidang pelayanan yang diberikan 4. Di dalam inkubator bisnis diberikan co-working
kepada tenant, baik dari sarana maupun program space yang dapat digunakan tenant secara gratis
inkubasi yang diberikan. Sampai saat ini, terhitung atau dengan biaya sangat murah sehingga para
sudah 62 tenant yang telah didampingi dalam tenant dapat fokus membangun produk mereka
mengembangkan bisnisnya. tanpa terganggu dengan kegiatan administratif.
Selain itu inkubator juga tempat berkumpulnya
Sementara itu, bagi perusahaan pemula (start up) IBTI
para entrepreneur dan ide kreatif. Karena memulai
memiliki manfaat, antara lain:
bisnis secara bersama-sama, orang di dalam
1. Sebagai tempat berkumpulnya entrepreneur dalam inkubator cenderung mendukung satu sama lain
program inkubasi yang dapat menciptakan diskusi dan membantu ketika dibutuhkan. Inkubator sering
yang produktif, selain memperluas network juga memunculkan hubungan bisnis dan persahabatan
mendapatkan ide untuk solusi permasalahan yang yang bertahan lama bahkan hingga start up yang
ada. dibangun telah sukses.
2. Tenant mendapat dukungan atau bimbingan 5. Inkubator adalah tempat investor mencari start
langsung dari Mentor yang memiliki pengalaman up menarik untuk diberikan pendanaan. Start up
sebagai entrepreneur dapat berbagi pengalaman dengan ide yang telah divalidasi dan menunjukkan
perkembangan signifikan umumnya menarik
dalam membangun startup. Mereka dapat
perhatian investor/lembaga pemerintah terkait
memberikan arahan yang tepat serta menstimulasi
lainnya untuk di berikan program fasilitasi.
ide untuk memecahkan persoalan yang ada.
Inkubator juga memiliki program demo day untuk
3. Sebagai tempat untuk memvalidasi ide bisnis karena memperkenalkan startup binaan mereka. Investor/
di dalam inkubator merupakan tempat yang tepat lembaga pemerintah terkait lainnya pada umumnya
untuk bertemu dengan banyak calon pengguna dan memiliki kepercayaan terhadap start up di bawah
mendapatkan masukan atas produk yang dibuat, naungan inkubator yang telah terbukti menghasilkan
apakah memenuhi kebutuhan pasar, memecahkan startup yang bagus. (Martini)

62 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Peluang Usaha

Bank sampah untuk lingkungan bersih


Foto : istimewa

Kolaborasi Bank Sampah


dengan IKM Daur Ulang
Keberadaan bank sampah di kota-kota besar di Indonesia semakin maju dan memberi dampak ganda, yaitu
membuat lingkungan bersih, asri dan indah serta mendidik masyarakat berbudaya cinta lingkungan. Kegiatan
bank sampah bernilai ekonomi serta membuka peluang kerja bagi masyarakat. Peran dan kesadaran
masyarakat dibutuhkan untuk memulai memanfaatkan sampah yang ada di sekitar lingkungannya.

danya bank sampah merupakan


inisiatif masyarakat yang didukung
pemerintah dengan berbagai
program. Kebiasaan membuang
sampah sembarangan, mulai
berubah dengan mengumpul dan menjualnya melalui
bank sampah serta langsung ke IKM daur ulang. Budaya
bersih tercipta dengan menjadikan sampah bernilai
tambah dikelola IKM daur ulang.
IKM daur ulang, lapak dan bank sampah merupakan
unit kegiatan ekonomi kerakyatan yang potensial.
Nasabah bank sampah, memiliki kegiatan memilah dan
mengumpul sampah, yang bernilai ekonomis. Volume Vas bunga terbuat dari limbah yang
dikumpulkan dari bank sampah
sampah menuju tempat pembuangan sampah akhir atau
Foto : Istimewa
TPA akan berkurang dengan keberadaan bank sampah.

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 63


ang
Pelu ha
Usa

Pemanfaatan botol bekas untuk tanaman


Foto : Istimewa

Masyarakat mempunyai kerelaan berkawan dengan


sampah, bukan memusuhi. Gerakan 7R dilakukan oleh
pencinta lingkungan meliputi; Reduce, Reuse, Recycle,
Refactory, Replant. Saat ini dibuat sistim penataan
bank sampah yang dapat menjadi contoh SOP (Standard
Operation Procedure) di daerah. Pertumbuhan bank
sampah dan IKM daur ulang berkolaborasi dengan
perajin daur ulang dimana sampah sebagai bahan baku.
Dengan tumbuhnya bank sampah dan IKM daur ulang
di seluruh kota di Indonesia diperkirakan sampah
berkurang sekitar 80%, sehingga beban lingkungan
makin berkurang. Permasalahan sampah dan
Kerajinan menarik dan bernilai tambah dari bahan daur ulang
pengentasan kemiskinan dapat berkurang di Indonesia Foto : Istimewa
didukung IKM daur ulang yang manfaatnya membawa
hidup sejahtera. IKM daur ulang sampah memberi pemanfaatan jasa balai penelitian dan pengembangan
dampak positif selain mendapat nilai ekonomi, hal yang serta promosi produk-produk yang sudah layak
paling penting adalah mencegah pemanasan global dipasarkan. Demikian juga instansi terkait lainnya
yang saat ini menjadi tantangan bersama negara- seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
negara di dunia. mendirikan unit usaha percontohan di kantornya berupa
Secara kolektif para pelaku usaha daur ulang bank sampah dan IKM daur ulang yang menghasilkan
mempunyai komunitas berbasis komoditi antara lain; pupuk, pakan ternak, tanaman hias dan menjadi daya
IKM Kertas Daur Ulang, IKM Plastik Daur Ulang, IKM tarik serta percontohan bagi masyarakat.
Kain Perca, IKM Pupuk Organik, IKM Pakan Ternak, Yang terpenting adalah peran dan kesadaran
IKM Pengecoran Logam, IKM Kerajinan Kaleng, IKM masyarakat untuk memulai memanfaatkan sampah
Furniture Recondition. yang ada di sekitar lingkungannya. Sampah yang
Pengembangan IKM daur ulang mendapat dukungan dianggap tak berguna bisa diubah menjadi barang yang
dari Kementerian Perindustrian dengan menyiapkan bernilai tambah. Prinsip yang harus dipegang adalah
bantuan mesin dan peralatan, inovasi desain, “from trash to cash”.

64 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Peluang Usaha

IKM Berbasis Sampah


G
erakan cinta lingkungan menjadi pemacu sebagai wujud dari cinta lingkungan. Lembaga bank
tumbuhnya kesadaran masyarakat membenahi sampah diciptakan untuk suatu komunitas dengan
diri dengan mencoba memilah sampah mulai tujuan kolektif mencapai lingkungan yang bersih dan
dari rumah. Diperkirakan setiap orang yang hidup di mendapatkan pendapatan dengan menjual barang
perkotaan menghasilkan 0.5kg sampah setiap hari, bekas pakai. Bagaimana cara mengelola bank sampah?
terdiri dari sampah sisa makanan, residu aktivitas, sisa
1. Bentuk kelompok usaha.
bahan baku dari kegiatan produksi, sisa-sisa bahan
2. Buat aturan yang disepakati bersama terkait
penolong untuk industri, dan sebagainya. Sampah hasil
pengelompokan jenis sampah, harga, waktu
rumah tangga diperkirakan 60% dari total sampah di
penyerahan , dan transportasi.
setiap wilayah. Sedangkan peringkat berikutnya adalah
3. Mencari pembeli, misal pengepul/ lapak atau IKM
volume sampah pasar, baik pasar modern maupun pasar
pengolahan produk.
tradisional.
4. Mencatat setiap anggota sesuai jenis sampah yang
Pelaku IKM daur ulang sangat terbantu bila sampah dikumpulkan di pengelola bank sampah.
sebagai bahan baku sudah terpilah sesuai jenis sampah. 5. Menyusun pembukuan nilai sampah yang disimpan
Jenis sampah untuk bahan baku IKM antara lain: 1. di bank sampah setiap anggota.
Sampah organik untuk IKM pupuk organik; 2. Plastik
untuk IKM perlengkapan rumah tangga (aneka wadah Setiap unit bank sampah mempunya mitra usaha IKM
dan sapu); 3. Kayu untuk IKM furniture; 4. Logam untuk daur ulang sebagai pengguna sampah. Dana yang
IKM kerajinan logam, komponen-komponen alat dan terkumpul sebagai tabungan diperoleh dari hasil
mesin; 5. Kertas untuk IKM tissu, kemasan dan karton; penjualan sampah dapat diambil setiap waktu. Kegiatan
6. Keramik untuk IKM bahan bangunan, dan seterusnya. bank sampah berjalan setiap hari melayani nasabah
yang menyerahkan sampah dan mengambil uang.
Pengelolaan Bank Sampah (Elim Lolodatu)
Setiap kelompok pencinta lingkungan saat ini tumbuh
di kota-kota dengan merintis suatu organisasi

Manajemen Terpadu IKM Daur Ulang

No. Pihak Terkait Tugas Manfaat

Merencanakan, mengelola dan


1. Dinas Kebersihan Lingkungan bersih
mamantau pengumpulan sampah

Usaha IKM berjalan lancar, tercipta


2. Dinas Pertamanan Menggunakan pupuk produksi IKM
lingkungan asri dan indah

Membantu alat/ mesin pengolahan IKM Unit IKM daur ulang tumbuh
3. Dinas Perindustrian
daur ulang dan promosi produk. berkembang menjadi usaha ekonomi.

Memberi apresiasi terhadap lingkungan Adanya semangat memelihara


4. Dinas Pariwisata
bersih, asri untuk tujuan wisata. keindahan kota.

Mengolah sampah jadi produk bernilai


5. IKM Daur Ulang Buka lapangan kerja dan usaha.
guna.

Mengelola pengumpulan sampah Sampah menjadi komoditas dan


6. Bank Sampah
secara profesional. peluang usaha.

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 65


ang
Pelu ha
Usa

Pesantren Al-Ittifaq
Mandiri dengan Agroindustri Kopi
ondok Pesantren merupakan lembaga pesantren terbanyak, diikuti oleh Jawa Timur, Jawa
pendidikan berbasis keagamaan Tengah, dan Banten.
yang telah dikenal sebagai lembaga
Pondok pesantren memiliki potensi dalam penyediaan
yang mandiri dan menjadi panutan
sumber daya manusia, yaitu para santri yang
dalam kehidupan masyarakat.
berkualitas, ulet, sabar, jujur dan tekun. Pondok
Pondok pesantren juga memiliki peran sebagai “agent
pesantren juga memiliki potensi pemberdayaan
of development” yang sangat penting dan strategis
ekonomi, mengingat sudah banyak pondok pesantren
dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di
yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai
pedesaan sehingga menjadi sarana yang penting dalam
unit bisnis atau industri berskala kecil dan menengah,
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
dan memiliki inkubator bisnis.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama Tahun
Santripreneur
2014-2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia
diperkirakan sebanyak 28.961 dengan total santri Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup
sekitar hampir 4.028.660 orang. Dari total 28.961 besar, Kementerian Perindustrian memandang pondok
Pondok pesantren, sekitar 23.331 Pondok pesantren pesantren memiliki potensi yang strategis untuk
(80%) diantaranya tersebar di 4 (empat) provinsi yaitu mendukung pembangunan ekonomi nasional salah
Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah pondok satunya melalui penumbuhan wirausaha industri baru

Hasil akhir pengolahan kopi pesantren doc. Kemenperin

66 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Peluang Usaha

dan pengembangan unit industri di lingkungan pondok memperdalam ilmu keagamaan dengan pendidikan
pesantren yang lebih dikenal dengan “Santripreneur”. keterampilan di bidang pertanian, komputer, bahasa
Program Santripreneur diharapkan akan memberikan asing, dan organisasi. Program pengembangan
manfaat diantaranya: (1) santri terampil berwirausaha; keterampilan pertanian sebagai materi penunjang
(2) kapasitas produksi unit industri meningkat bisa pendidikan santri untuk memperluas pengetahuan
memenuhi kebutuhan internal & eksternal pondok santri.
pesantren; (3) Jejaring pasar luas; dan (4) meningkatnya
Pemilihan usaha agribisnis sebagai penopang kebutuhan
jumlah wirausaha – santri berindustri dari pondok
ponpes, tidak lepas dari kejelian KH Fuad Affandi yang
pesantren.
melihat potensi alam yang berada di sekitar ponpes dan
Pondok Pesantren Al-Ittifaq merupakan salah satu pontensi sumber daya manusia di lingkungan ponpes
ponpes unggulan yang berada di Provinsi Jawa Barat. yang sebagian besar merupakan petani
Letak pondok pesantren ini berada di Kabupaten
Hasil produksi pertanian santri dan alumni pontren
Bandung, tepatnya di Kampung Ciburial Rt. 02/10
dikelola oleh koperasi sejak tahun 1987 yang dikenal
Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali, Kabupaten
dengan nama Kopontren Alif. Pengelolaan dan
Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pondok Pesantren
manajemen yang profesional menjadikannya pemasok
Al- Ittifaq didirikan pada tanggal 1 Februari 1934
sayuran bagi beberapa supermarket, rumah makan, dan
oleh KH. Mansyur. Pada awalnya pondok pesantren
rumah sakit di sekitar Bandung dan Jakarta.
Al-Ittifaq tergolong ke dalam jenis pondok pesantren
salafiyah (tradisional/non sekolah). Pada tahun 1953 Kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan jiwa mandiri
kepemimpinan diteruskan oleh H. Rifai hingga wafatnya bagi para santri begitu juga bagi para alumni. Sehingga
pada tahun 1970, dan pada tahun 1970 sampai sekarang secara tidak langsung menjadi wadah yang tepat
kepemimpinan dipegang oleh KH Fuad Affandi (cucu dalam mengembangkan wirausaha. Hal tersebut sesuai
dari KH Mansyur). dengan tujuan utama pendidikan di Pondok Pesantren
Al-Ittifaq yaitu menghasilkan santri yang berakhlak
Pada kepemimpinan KH Fuad Affandi, Pondok
mulia, mandiri dan berjiwa wirausaha.
Pesantren Al Ittifaq yang memiliki sekitar 1.000 santri,
melakukan proses pengolahan lahan pertanian. Dari
hasil kegiatan usaha pertaniannya, para santri bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program pendidikan
memadukan antar program pendidikan pesantren yang

Bantuan mesin untuk pondok pesantren al ittifaq


dari kementerian perindustrian
doc. Kemenperin

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 67


ang
Pelu ha
Usa

Pohon kopi siap panen Foto : Istimewa

Saat ini, ponpes memiliki Unit Klinik Konsultasi olahan di Pondok Pesantren Al Ittifaq Kabupaten
Agribisnis diantaranya Pusat Inkubator Agribisnis Bandung, Jawa Barat pada Maret 2018.
yang merupakan tempat inkubasi untuk meningkatkan
Pada mulanya, Pesantren Al-Ittifaq maupun alumni
kemandirian usaha kecil bagi pemula menjadi usaha
hanya menjual kopi dalam bentuk ceri dengan harga
yang lebih mandiri. Selain itu juga, sering sekali
Rp 6.000 per kilogram. Namun, setelah diberikan
dilaksanakan pelatihan agribisnis bagi para santri dan
pembinaan dan fasilitasi mesin peralatan, saat ini
masyarakat sekitar.
mampu memproduksi kopi roasting dengan harga
Agroindustri kopi Rp250 ribu per kg.
Pesantren Al-Ittifaq memiliki potensi besar dalam Koperasi Ponpes Al Ittifaq telah berhasil mengolah
pengembangan IKM kopi olahan. Ponpes tersebut kopi mentah menjadi roast bean lebih dari dua kg per
memiliki kebun kopi seluas 30 hektar dan didukung hari. Dalam satu bulan, kopi roast bean yang dihasilkan
dengan 130 hektar yang dimiliki alumni ponpes. mencapai 60 kg yang dikerjakan oleh lima orang santri.
Dalam meningkatkan nilai tambah produk agribisnis Dengan adanya peningkatan nilai tambah tersebut,
kopi di Pesantren Al-Ittifaq, Kementerian Perindustrian pendapatan ponpes baik santri maupun alumni akan
melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan semakin meningkat. Diharapkan ponpes dapat menjadi
Menengah telah menjalankan program Santripreneur lebih mandiri dan mencetak wirausaha-wirausaha
melalui pelatihan pengembangan unit usaha kopi agroindustri lainnya. (Indra)

68 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Peluang Usaha

Peran Aspayo Membina IKM


Aluminium di Yogyakarta
Industri logam di Yogyakarta telah berkembang sejak puluhan tahun yang lalu, salah
satunya aluminium. Hal tersebut menjadi cikal bakal tumbuhnya sentra aluminium yang ada
di Yogyakarta sejak tahun 1960-an. Produknya sudah menyebar ke pelosok Nusantara.

empat mengalami pasang surut, namun Aspayo beranggotakan lebih dari 100 IKM aluminium
industri aluminium di Yogyakarta yang berdomisili di Provinsi Daerah Istimewa
tumbuh dan semakin berkembang Yogyakarta, dan berfungsi untuk membantu pengusaha
sampai saat ini. Berdirinya Koperasi IKM aluminium dalam mengembangkan usahanya,
Umbul Jaya pada tahun 1980- menjawab permasalahan yang dihadapi oleh pelaku
an menjadi awal kebangkitan sentra aluminium di IKM aluminium, serta memberikan pendampingan
Yogyakarta dan sejak tahun 2001 terbentuklah Asosiasi advokasi bagi anggotanya yang sedang menghadapi
Pengusaha Aluminium Yogyakarta (Aspayo) dimana sengketa hukum.
saat ini, Wahyudi Waluyo yang juga pemilik IKM WL “Produk aluminium yang dihasilkan di Yogyakarta
Aluminium menjabat sebagai ketua umum. sangat bervariasi. Mulai aksesori dan suku cadang

Produk perkakas rumah tangga asal IKM Yogyakarta


doc. Kemenperin

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 69


ang
Pelu ha
Usa

Penerapan teknologi pada IKM logam Indonesia yang masih sederhana


doc. Kemenperin

sepeda motor hingga berbagai macam perabot rumah Produk IKM logam Yogyakarta telah tersebar ke pelosok nusantara
tangga. Jangkauan pemasarannya telah menyebar ke
pelosok Nusantara,” ungkap Wahyudi.
Namun umumnya teknologi yang digunakan oleh
perajin aluminium masih ketinggalan jauh. Akibatnya
produk yang dihasilkan tidak berdaya saing tinggi, dan
waktu produksi masih memerlukan waktu lama yang
mengakibatkan delivery time ke konsumen menjadi
panjang. Hal ini merupakan permasalahan yang masih
dihadapi oleh para perajin aluminium di Yogyakarta.
Kalau dari sisi keahlian, perajin di sini tidak perlu
diragukan lagi dalam menghasilkan produk aluminium.
Hanya, keterbatasan teknologi mengakibatkan produk
yang dihasilkan belum maksimal.
Pemerintah Provinsi Yogyakarta menyadari
hal tersebut dan bersama dengan Kementerian
Perindustrian membentuk UPT Logam Kota Yogyakarta
yang diresmikan pada tanggal 3 Desember 2009 oleh

70 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Serba Serbi

Potret aktivitas IKM logam Yogyakarta masih menyisakan ruang untuk di kembangkan

Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dalam


menjalankan fungsi pelayanan dan pembinaannya,
UPT Logam Yogyakarta dilengkapi oleh berbagai mesin
dan peralatan diantaranya mesin bubut konvensional
dan CNC yang mampu menghasilkan produk logam
dengan desain yang kompleks dan tingkat presisi yang
tinggi.
Di sana juga terdapat mesin frais horizontal, copy
milling, las listrik, las argon, las karbit, mesin bor
tiang, gerinda duduk, dan gerinda portabel yang dapat
digunakan secara bersama oleh para pelaku IKM Logam
di Yogyakarta dan sekitarnya. UPT Logam Yogyakarta
juga memiliki laboratorium uji material seperti uji
komposisi dan uji mekanik. Dengan berdirinya UPT
Logam ini diharapkan dapat memberikan pelayanan,
pembinaan, konsultasi dan penguatan kapasitas perajin
dalam rangka pengembangan industri aluminium di
Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya. (Angga)

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 71


Salah satu
produk yang
dihasilkan dari
kreasi tapis
doc. Kemenperin

Kreasi Tapis
Jadi Berbagai Kerajinan
Saat berkunjung ke sebuah daerah kebanyakan orang akan mencari buah tangan ciri khas daerah tersebut.
Seperti jika Anda berkunjung ke daerah Lampung, beragam oleh-oleh bisa dibawa pulang seperti makanan
ataupun kerajinan tangan khas Lampung. Beberapa oleh-oleh yang terkenal yaitu kopi, keripik pisang, dan juga
ada kain adat Lampung yaitu kain tapis.

ain tapis merupakan kain adat Ical memiliki komitmen membuat handycraft dengan
khas Lampung yang proses konsep etnik modern dan sentuhan khasanah seni
pembuatannya cukup rumit dan budaya Lampung. Itu merupakan prinsip yang selalu
biasanya dibuat oleh tangan-tangan dipegang teguh oleh Ical Sungkai, owner Nuwa Ical Art.
perajin yang sudah tidak muda lagi. Di galerinya yang beralamat di Jalan Sultan Syahril,
Tetapi di Kota Lampung ternyata ada ada anak muda Pahoman, Telukbetung Utara, Bandar Lampung ini
ingin melestarikan kain tapis dengan membuatnya menyediakan berbagai produk fesyen, aksesori, hingga
menjadi berbagai kerajinan. produk home decoration.
Di saat kebanyakan anak muda tak peduli budaya “Di sini ada kalung kebaya Lampung, bunga tapis
Indonesia, ternyata masih ada anak muda yang sadar Lampung, hijab Lampung digital printing, clutch tapis
betapa penting melestarikan budayanya sendiri. Seperti Lampung, berbagai aksesori, kain tapis kontemporer,
Ica Sungkai, laki-laki yang lahir 35 tahun yang lalu baju, mukena, kadutan (totebag), khunjung (ransel tas
ini fokus mengabdikan hidupnya untuk melestarikan Lampung), dan masih banyak lagi yang lain,” ungkap
budaya Lampung melaui kreativitasnya. Ical.

72 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Serba Serbi

Pruk tas dan kalung dari kreasi tapis

Aksesoris yang di hasilkan tanpa mengurangi kesan etnik


doc. Kemenperin Bunga yang dibuat dari kreasi tapis

Kain khas Tapis khas Lampung ini menjadi bahan utama Ical berkeinginan untuk mengekspor produk baru
yang digunakan Ical dalam mengkreasikan produknya. tersebut ke mancanegara. “Visi ke depan kita supaya
Di tangan Ical, kain khas Lampung ini sekarang bisa ekspor dari Lampung. Material utamanya tapis,
dimodifikasi menjadi aneka barang multiguna yang tapi untuk home decoration. Target kita seperti
tidak hanya cocok sebagai buah tangan dan mendukung perkantoran, hotel, dan tentu saja rumah,” ungkap Ical.
penampilan sehari-hari, tapi juga bisa menjadi hiasan Ical menambahkan, dalam berkarya ia memiliki
dekorasi yang manis untuk dipajang di rumah. komitmen dengan konsep etnik modern yang selalu ada
sentuhan khasanah seni budaya Lampung. “Pokoknya
"Sekarang kita lagi punya produk baru namanya bunga semua produk harus ada unsur Lampungnya. Insya
tapis Lampung. Produk ini masih kita kembangkan dan Allah, rencana ke depan kita mau angkat kain kapal.
uji coba terus dari motif tapis Lampung. Karena motif Untuk yang penasaran sama produk-produk Ical, intip
tapis itu kan banyak sekali, jadi ini kita coba motif yang aja lewat akun Instagram pemasaran Ical's Craft,
ini cocoknya jadi bunga apa. Seperti motif pucuk rebung Awehoki. Atau cari alamatnya di google map Nuwa Ical
yang kita bikin jadi tulip,” beber Ical Sungkai. Art,” tutup Ical. (Dinar Safa)

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 73


Sambutan dari dirjen
ikm pada workshop cloud
computing

doc. Kemenperin

Kemenperin Meluncurkan Program


“Making Indonesia 4.0 Startup”
Kementerian Perindustrian aktif mendorong tumbuhnya pelaku usaha rintisan digital (startup) di
dalam negeri. Upaya ini untuk mengajak generasi muda Indonesia agar mengikuti perkembangan
teknologi di era revolusi industri 4.0 guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sejalan
dengan roadmap “Making Indonesia 4.0” yang mempunyai tujuan membangun ekosistem inovasi
dengan menjembatani antara kebutuhan industri dengan inovasi anak bangsa, serta memberikan
dukungan kepada IKM (startup) di bidang teknologi industri 4.0. Dengan membuat sebuah
program inovasi bernama “Making Indonesia 4.0 Startup”.

aking Indonesia 4.0 Startup” Kemenperin telah menetapkan 5 (lima) fokus industri
merupakan ajang kompetisi bagi yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif,
startup dengan inovasi guna elektronika, dan kimia untuk implementasi awal
mendukung revolusi industi ke- teknologi revolusi industri ke-4.
4, untuk menindaklanjuti inisiatif
Revolusi industri ke-4 merupakan era dimana terjadi
“Making Indonesia 4.0” yang telah diluncurkan pada
konektivitas secara nyata antara manusia, mesin, dan
tanggal 4 April 2018.
data. Meskipun tidak kita sadari, era ini telah mulai
Making Indonesia 4.0 merupakan salah satu agenda memasuki lini kehidupan masyarakat melalui teknologi
nasional pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan baru seperti cloud computing yang sehari-hari telah
Indonesia menuju era revolusi industri ke-4, dan kita gunakan. Fenomena ini memberikan peluang

74 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Serba Serbi

pembukaan workshop cloud computing oleh menteri perindustrian

untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan juga masyarakat luas yang tertarik dengan teknologi
menjadi salah satu cara mempercepat pencapaian visi inovasi industri 4.0 untuk mewujudkan Indonesia 4.0.
Indonesia menjadi 10 ekonomi terbesar dunia pada
Rangkaian program “Making Indonesia 4.0 Startup” ini
tahun 2030. Visi ini dengan optimis dapat kita raih
terdiri dari:
sebagaimana Indonesia dapat meraih posisi ke-4 pada
Asian Games 2018 dengan kerja besar dan kolaborasi a. Publikasi dan registrasi yang dilakukan pada
semua pihak. Revolusi industri 4.0 akan mendorong tanggal 28 Agustus – 20 November 2018.
sektor industri lebih efisien dalam hal biaya, waktu, b. Workshop Cloud Computing yang dilaksanakan
dan energi. Oleh karena itu, pemerintah melalui selama 2 hari, yaitu tanggal 6-7 September 2018
Kementerian Perindustrian telah menyusun roadmap dengan 100 orang peserta. Kompetisi bagi IKM
Industry 4.0 melalui program Making Indonesia 4.0. (startup) dengan inovasi teknologi di bidang
Internet of Things, robotic, printer 3D, big data
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, analysis, cloud computing, artificial intelligence/
meluncurkan program kompetisi “Making Indonesia machine learning, wearable Augmented/ Virtual
4.0 Startup” dalam acara pembukaan Workshop Cloud Reality, dan automation dimana nantinya 15 startup
Computing di Ruang Garuda Kementerian Perindustrian terbaik akan mengikuti workshop pada tanggal 3-4
yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 6-7 Desember 2018.
September 2018. Workshop tersebut merupakan bagian c. Festival Startup 4.0 yang akan dilaksanakan
dari rangkaian program “Making Indonesia 4.0 Startup” pada tanggal 5-7 Desember 2018 di Gedung
dan diikuti oleh 100 orang peserta. Kementerian Perindustrian dengan acara pameran,
“Program ini diharapkan dapat mensosialisasikan penjurian kompetisi, temu bisnis, serta awarding.
industri 4.0 kepada masyarakat serta dapat Sebanyak lima startup terbaik hasil penjurian akan
mendapatkan hadiah masing-masing sebesar 50
menjembatani kebutuhan industri dengan inovasi
juta rupiah.
anak bangsa,” jelas Airlangga dalam sambutannya.
Indonesia tengah mengalami bonus demografi, Yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah: startup
diharapkan peran generasi milenial sebagai pionir binaan Perguruan Tinggi; startup binaan Inkubator
startup teknologi dapat mendorong pertumbuhan Bisnis; startup binaan Pemda Provinsi/Kabupaten/
ekonomi. Airlangga menambahkan bahwah program ini Kota; startup binaan BUMN/Perusahaan Swasta,
tidak hanya melibatkan peran serta dari startup tetapi dengan persyaratan:

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 75


• Usia perusahaan startup maksimal tiga tahun
• Tim startup adalah Warga Negara Indonesia
• Dapat mengirim lebih dari satu produk
• Mempunyai proposal rencana bisnis (business plan)
• Mendapat dukungan dari promotor
Dengan adanya program Making Indonesia 4.0 Startup
ini, diharapkan Indonesia semakin siap menghadapi era
revolusi industri ke-4 ini dengan munculnya startup
yang mampu memberikan layanan teknologi kepada
industri khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Pemberian sertifikat workshop oleh dirjen ikm
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang
didampingi oleh Direktur Jenderal Gati Wibawaningsih “Making Indonesia 4.0 Startup” ini didukung oleh
secara simbolis meluncurkan program Making Indonesia beberapa asosiasi, komunitas maupun Lembaga yaitu:
4.0 Startup, dalam acara pembukaan Workshop Cloud Amazon Web Services Indonesia, Asosiasi Cloud
Computing. Workshop Cloud Computing ini merupakan Computing, Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia,
kegiatan awal dari serangkaian agenda Making Asosiasi Tech Startup Indonesia, Angel Investor
Indonesia 4.0 Startup. Kompetisi inovasi teknologi yang Network Indonesia, Block 71 Jakarta, Komunitas
dilaksanakan hingga November 2018 ini akan memacu Robotika Indonesia, Estubizi Network, Masyarakat
daya saing industri kecil dan menengah (IKM) nasional. Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi
Indonesia, serta Rice INTI Bandung. Para pendukung
Pada kesempatan yang sama, Dirjen IKM, Gati
program ini akan berkolaborasi bersama-sama untuk
Wibawaningsih, menuturkan bahwa sasaran program
mensosialisasikan program, melakukan pembinaan
kompetisi ini adalah startup binaan perguruan tinggi,
lanjutan kepada para startup, serta memberikan akses
inkubator bisnis, pemerintah daerah, bahkan BUMN
kepada investor.
dan swasta. “Kami berharap bahwa program ini dapat
menjadi trigger bagi masyarakat khususnya bagi para Dari kompetisi ini akan diambil lima peserta terbaik
startup untuk menjajaki potensi pasar yang cukup baik yang akan mendapatkan hadiah sebesar masing-masing
di sektor industri,” tambah Dirjen IKM. 50 juta rupiah pada festival startup 4.0 yang akan
diadakan pada Desember sekaligus dengan pameran,
Workshop Cloud Computing, berkolaborasi dengan
temu bisnis, dan awarding.
Amazon Web Services untuk materi dan tutor; sebagai
enabler bagi calon peserta kompetisi; memperkenalkan Kami masih tetap membuka kesempatan kepada
teknologi cloud computing kepada masyarakat dan asosiasi atau lembaga lain untuk bersama berkolaborasi
sekaligus launching program kompetisi “Making membangun ekosistem inovasi menuju “Making
Indonesia 4.0 Startup”. Indonesia 4.0”. (Martini)

foto bersama seluruh peserta


workshop cloud computing
doc. Kemenperin

76 Gema Industri Kecil • Edisi 62 • September 2018


Serba Serbi

Kerajinan perak celuk


doc. Kemenperin

Melindungi Celuk dengan Indikasi Geografis


Perlindungan berupa Indikasi Geografis (IG) bagi kerajinan perak Celuk, Kabupaten Gianyar
sudah harus diperoleh. Pemerintah Kabuaten Gianyar, Bali terus mengusahakan agar IG ini
segera diperoleh. Diharapkan dengan adanya berbagai sosialisasi kesadaran perajin perak di
Gianyar terhadap HKI makin meningkat.

Gede Wayan Suamba


udaya Bali tak lepas dari dua tempat, Untuk HKI saya pikir sudah
keraton dan tempat suci (pura). Dari jauh perkembangannya,
sini muncul seniman-seniman Bali sudah banyak (perajin) yang
andal di bidang seni tari, seni lukis, mengurus,” kata Suamba.
seni musik, dan kerajinan lain seperti Apalagi ada bantuan dari
ukir-ukiran termasuk dari perak. Mereka melakukan pemerintah sehingga dalam
dengan sukarela, tidak ada unsur komersiil. mengurus HKI ini tidak diungut
biaya atau gratis. Dan sekarang bisa
“Ketika pendahulu kami bisa menurunkan ke anak-
mengurus melalui intenet (online).
anak muda, mereka akan bangga jika anak-anaknya
meneruskan jejak orangtua,” kata Gede Wayan Suamba Celuk sebagai penghasil kerajinan perak, membutuhkan
dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten IG ini untuk melindungi kerajinan di sini dari ancaman
Gianyar. Bahkan, bila kerajinan Bali ditiru pihak lain dari klaim negara lain. Ancaman ini sebenarnya sudah
mereka bangga juga. terbukti. Menurut penelitian, selama kurun waktu tiga
tahun sejak tahun 2008 terungkap sebanyak 1.800 produk
Namun menurut Suamba, sikap ini akan menjadi hasil karya seni  masyarakat Bali dibajak oleh pihak asing.
kontradiksi dengan undang-undang atau peraturan Bahkan sepertiga produk kerajinan tersebut dipatenkan
yang ada. Karya seni dari Bali dan juga Kabupaten oleh pihak luar negeri.
Gianyar banyak yang dijiplak. Asal jiplak dan diakui
Tak ada kata terlambat, kesadaran dalam mengurus
sebagai karya seni dari orang yang menjiplak. HKI bagi seniman di Gianyar harus terus ditingkatkan.
Untuk mengurangi atau menghilangkan mindset bahwa Berbagai pelatihan yang terkait sosialisasi HKI juga
karya seni boleh dengan bebas ditiru, pemerintah tidak harus merata ke seluruh seniman yang ada. Sementara
boleh berhenti memfasilitasi agar seniman khususnya itu harapan hadirnya sertifikat Indikasi geografis bagi
di Gianyar memperoleh HKI. Lebih jauh lagi, kerajinan kerajinan perak di Celuk tak boleh pupus. Kerajinan perak
perak asal Celuk, Kabupaten Gianyar juga harus Celuk harus mendunia dan menjadi pilihan utama bagi
memperoleh perlindungan melalui IG. turis yang datang ke Bali. (Lia Lestari)

September 2018 • Edisi 62 • Gema Industri Kecil 77

Anda mungkin juga menyukai