II - 1
Kecamatan Dungingi dengan luas wilayah sebesar 4,67 km2 atau
6,33 %
Kecamatan Kota Selatan dengan luas wilayah sebesar 2,81 km2
atau 3,55 %
Kecamatan Kota Timur dengan luas wilayah sebesar 5,32 km2
atau 6,73 %
Kecamatan Kota Utara dengan luas wilayah sebsar 8,02 km2 atau
10,15 %
Kecamatan Kota Tengah, dengan luas wilayah sebesar 4,81 km2
atau 6,08 %
Kecamatan Hulonthalangi dengan luas Wilayah sebesar 14,23
km2 atau 18,01 %
Kecamatan Dumbo Raya, dengan luas Wilayah sebesar 14,03km2
atau 17,75 %
Kecamatan Sipatana dengan luas wilayah :5,05 km2 atau 6.39 %
Sembilan kecamatan di Kota Gorontalo ini terbagi menjadi 50
Kelurahan di mana semua kelurahan sudah termasuk ke dalam
kategori kelurahan swakarya. Kota Gorontalao mempunyai 194
lingkungan, 280 RW dan 984 RT. Luas keseluruhan wilayah Kota
Gorontalo adalah 79.03 km2 dan terbagi ke dalam 9 kecamatan dan 50
kelurahan dengan nama kecamatan dan kelurahan dapat dilihat pada
tabel berikut ini
II - 2
Tabel 1. Nama Kecamatan dan Nama Kelurahan Yang Ada di Kota
Gorontalo, Tahun 2012
II - 3
c. Kelurahan Tomulabutao Selatan
d. Kelurahan Libuo
e. Kelurahan Tomulabutao
f. Kelurahan Tuladenggi
6. Kecamatan Kota Barat
a. Kelurahan Buladu
b. Kelurahan Buliide
c. Kelurahan Dembe I
d. Kelurahan Lekobalo
e. Kelurahan Molosifat W
f. Kelurahan Pilolodaa
g. Kelurahan Tenilo
7. Kecamatan Hulonthalangi
a. Kelurahan Donggala
b. Kelurahan Pohe
c. Kelurahan Siendeng
d. Kelurahan Tenda
e. Kelurahan Tanjung Kramat
8. Kecamatan Sipatana
a. Kelurahan Tanggikiki
b. Kelurahan Molosipat U
c. Kelurahan Tapa
d. Kelurahan Bulotadaa Timur
e. Kelurahan Bulotadaa Barat
9. Kecamatan Dumbo Raya
a. Kelurahan Bugis
b. Kelurahan Botu
c. Kelurahan Leato Utara
d. Kelurahan Leato Selatan
e. Kelurahan Talumolo
II - 4
II - 5
Kondisi Fisik
iklim. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada
Timur
tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kota Barat, Kota Selatan dan Kota
Timur.
Gorontalo.
II - 6
II - 7
Kondisi Curah Hujan
angin. Oleh karena itu, jumlah curah hujan beragam menurut bulan
berkisar antara 7-322 mm. Berikut adalah tabel tentang jumlah hari
Tabel 2. Data Jumlah Hari Hujan dan Jumlah Curah Hujan Setiap
Bulan di Kota Gorontalo.
Januari 21 59 1.008,1
Juli 8 27 1.009,7
Agustus 13 7 1.010,2
September 13 44 1.010,5
Nopember 22 91 1.008,9
II - 8
Hidrologi
sebagian digunakan sebagai sumber baku air minum oleh PDAM dan
sungai tertsebut. Berikut adalah nama dan panjang yang melintas Kota
Gorontalo.
(M3/DT)
II - 9
II - 10
2.2 Demografi
a. Pendapatan
II - 11
495.568.013.464,- (89,07 %) dan tahun 2011 realisasi sebesar
Rp 573.620.195.932,-(90,35 %)
TAHUN
NO TARGET REALISASI %
ANGGARAN
2012
2011
2010 Realisasi
Target
2009
2008
- 500,000,000,000 1,000,000,000,000
II - 12
PENDAPATAN
PENDAPATAN
1 455.372.365.754 228.537.852.687 50,19
ASLI DAERAH
DANA
2 1.806.538.948.511 1.362.934.430.154 75,44
PERIMBANGAN
LAIN - LAIN
3 PENDAPATAN 422.297.431.765 284.441.240.051 67,36
YANG SAH
2,000,000,000,000
1,800,000,000,000
1,600,000,000,000
1,400,000,000,000
1,200,000,000,000
1,000,000,000,000 Target
800,000,000,000 Realisasi
600,000,000,000
400,000,000,000
200,000,000,000
-
PENDAPATAN ASLI DANA LAIN - LAIN
DAERAH PERIMBANGAN PENDAPATAN YANG
SAH
b. Belanja
Belanja pembangunan ditetapkan setiap tahun adalah untuk
memenuhi pembayaran gaji aparatur daerah, membiayai
kebutuhan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan dan
kemasyarakatan.
II - 13
437.117.938.192,- atau sebesar 85,78 %, Tahun 2010 target
belanja sebesar Rp. 548.241.074.274,- dengan realisasi sebesar
Rp. 451.507.819.414,- atau sebesar 82,36 %, Tahun 2011
Belanja ditetapkan sebesar Rp. 636.031.105.169,- realisasi
sebesar Rp. 569.023.524.018,- atau 89,46 %. dan Tahun 2012
Target Belanja sebesar Rp. 636.345.991.878,-
TAHUN
NO TARGET REALISASI %
ANGGARAN
II - 14
pembangunan Kota Gorontalo. Dengan demikian kebijakan penataan
ruang Kota Gorontalo ini tidak hanya berdimensi spasial saja namun
juga merupakan kebiajakan terpadu dan terintegrasi dengan kebijakan
sektoral sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen-dokumen
perencanaan baik RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah) maupun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah).
II - 15
dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan dan ketersediaan
sumberdaya kota.
II - 16
dan jalan khusus. Sedangkan sistem jaringan utilitas kota akan terdiri
dari sistem penyediaan air minum, sistem air pembuangan, sistem
prasarana persampahan, sistem prasarana sumber daya energi, dan
prasarana telematika.
II - 17
3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya
a) Kawasan terbuka hijau kota
b) Cagar Budaya
4. Kawasan Rawan Bencana Alam
a) Rawan Tanah Longsor
b) Rawan Banjir
c) Rawan Gerakan Tanah
d) Rawan Gelombang Pasang/Tsunami
5. Kawasan Lindung Lainnya : Sempadan Mata Air
Kebijakan pengembangan kawasan lindung kota Gorontalo meliputi:
II - 18
Peta Rencana Pola Ruang Kota
II - 19
Peta : Rencana Struktur Ruang
II - 20
2.5 Sosial Budaya
NO SEKOLAH JUMLAH
1. TK 78
2. SD 112
3. SLTP 21
4. SLTA 15
II - 21
Jumlah penduduk miskin Kota Gorontalo sebagai berikut :
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK
TAHUN PENDUDUK
MISKIN
( JIWA )
2012
II - 22
Kecamatan/ Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat
Kelurahan Hunian
4 Molosipat U 3.362
915 793 4,24 1,15
5 Tanggikiki * * * * *
1 Dulumo 2.599
650 460 5,65 1,41
5 Dembe II 2.317
640 580 3,99 1,10
II - 23
Kecamatan/ Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat
Kelurahan Hunian
3 Moodu 3.927
1.078 769 5,11 1,40
4 Tamalate 3.215
818 730 4,40 1,12
5 Padebuolo 4.107
1.056 887 4,63 1,19
2 Botu 1.787
461 351 5,09 1,31
II - 24
Kecamatan/ Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat
Kelurahan Hunian
4 Biawao 2.390
616 549 4,35 1,12
5 Biawu 2.761
899 558 4,95 1,61
1 Donggala 3.629
II - 25
Kecamatan/ Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat
Kelurahan Hunian
2 Siendeng 2.603
920 888 2,93 1,04
3 Tenda 6.614
1.350 740 8,94 1,82
4 Pohe 3.827
624 641 5,97 0,97
1 Buladu 3.408
862 670 5,09 1,29
2 Molosipat W 3.341
790 612 5,46 1,29
3 Tenilo 3.027
707 553 5,47 1,28
4 Buliide 2.429
618 540 4,50 1,14
5 Pilolodaa 1.919
II - 26
Kecamatan/ Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat
Kelurahan Hunian
6 Lekobalo 3.604
891 635 5,68 1,40
7 Dembe I 4.195
1.063 731 5,74 1,45
1 Tomulabutao 3.137
876 572 5,48 1,53
4 Libuo 5.416
1.448 946 5,73 1,53
5 Tuladenggi 1.925
486 372 5,17 1,31
II - 27
Kecamatan/ Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat
Kelurahan Hunian
1 Paguyaman 2.703
719 416 6,50 1,73
2 Pulubala 5.023
1.331 3,77 1,00
1.332
3 Liluwo 1.141
278 881 1,30 0,32
5 Dulalowo 3.538
886 518 6,83 1,71
6 Wumialo 4.558
1.269 938 4,86 1,35
II - 28
d. Geologi dan Lahan
campuran dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah
mati dan membusuk. Oleh pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup tadi
curah hujan sedang sampai tinggi dan bisa juga di jumpai pada
capricorn atau 220¬ 30” lintang selatan. berikut ini gambar sebaran
II - 29
II - 30
Tanah Ordo Inceptisol mempunyai sifat fisik yang baik (struktur)
tanah ini mencapai 150 cm. Kedalam efektif adalah suatu keadaan
Jenis tanah ini yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif,
II - 31
Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini subur, dan
seluruh Indonesia.
subur. Tanah ini cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, kelapa,
adalah jenis tanah yang terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang
tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podsolik bercirikan miskin unsur
b. Topografi
iklim. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada
Timur
II - 32
Wilayah dengan kemiringan lereng 15 – 25 % (bergelombang/
tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kota Barat, Kota Selatan dan Kota
Timur.
Gorontalo.
II - 33
II - 34
Keadaan hidrologi Kota Gorontalo disajikan dalam bentuk
gambar dan tabel, yang berisi informasi atau fakta mengenai fenomena
yang tepat dan rehabilitasi sumbersumber alam seperti air, tanah dan
II - 35
II - 36
Topografi wilayah Kota Gorontalo meliputi daerah perbukitan
Kota Utara, termasuk dalam lahan kelas kemampuan I dan II. Lahan
II - 37
Kota Tengah 4.81 - - - - 4.81
atau kombinasi sifat dan kualitas sebagai berikut: (1) terletak pada
topografi datar (kemiringan lereng < 3%), (2) kepekaan erosi sangat
mudah diolah, (7) kapasitas menahan air baik, (8) subur atau responsif
salah satu atau kombinasi dari faktor berikut: (1) lereng yang landai
atau berombak (>3 % – 8 %), (2) kepekaan erosi atau tingkat erosi
II - 38
sedang, (3) kedalaman efetif sedang (4) struktur tanah dan daya olah
kurang baik, (5) salinitas sedikit sampai sedang atau terdapat garam
kelebihan air dapat diperbaiki dengan drainase, akan tetapi tetap ada
kecamatan yaitu Kota Barat, Kota Selatan dan Kota Timur. Kelas lereng
kelas IV lebih besar dari pada tanah-tanah di dalam kelas III, dan
II - 39
lereng yang miring atau berbukit (> 15% – 30%), (2) kepekaan erosi
yang sangat tinggi, (3) pengaruh bekas erosi yang agak berat yang telah
terjadi, (4) tanahnya dangkal, (5) kapasitas menahan air yang rendah,
lamanya lebih dari 24 jam, (7) kelebihan air bebas dan ancaman
ini terletak pada topografi datar tetapi tergenang air, selalu terlanda
kerikil atau batuan) atau iklim yang kurang sesuai, atau mempunyai
II - 40
rumput atau padang penggembalaan, hutan produksi, hutan lindung,
pada lereng agak curam (>30% – 45%), (2) telah tererosi berat, (3)
dalam lahan kelas VII yang dalam dan tidak peka erosi jika digunakan
melalui pemupukan.
terletak pada lereng yang curam (>45 % – 65%), dan / atau (2) telah
Hidrogeologi
II - 41
Keadaan hidrologi Kota Gorontalo disajikan dalam bentuk
gambar dan tabel, yang berisi informasi atau fakta mengenai fenomena
yang tepat dan rehabilitasi sumbersumber alam seperti air, tanah dan
II - 42
II - 43
Berdasarkan peta hidrogeologi daerah Kota Gorontalo dari
BPDAS Provinsi Gorontalo kondisi air tanah dan struktur geologi Kota
aquifers).
II - 44
Akuifer dengan keterusan sedang: muka air tanah atau tinggi
pisometri air tanah dekat atau bawah muka tanah; debit sumur
air tanah beragam dari atas atau dekat muka tanah sampai lebih
dari 5 ltr/dtk ;
zona pelapukan ;
II - 45
Kota Gorontalo dengan keanegaragaman suku dan budaya
Kota Gorontalo.
II - 46
No Kolompok Sektor 2008 2009 2010
Komunikasi
Perusahaan
d. Jasa-Jasa
0 0 0
II - 47
sektor tersier masih mendominasi perputaran ekonomi di daerah
ini.
yaitu :
a. Segi Produksi
II - 48
unit produksi dalam suatu wilayah dan dalam jangka waktu
b. Segi Pendapatan
balas jasa yang diterima oleh faktor - faktor produksi yang ikut
waktu tertentu.
c. Segi Pengeluaran
bersangkutan.
a. Metode Langsung
II - 49
Pendekatan dari segi produksi adalah menghitung nilai
produksi.
II - 50
dihitung dengan cara menghitung berbagai komponen
penilaian eceran
3. Tenaga kerja
4. Penduduk
II - 51
Alokator lainnya yang dianggap cocok untuk daerah
tersebut.
II - 52
kapasitas produksi dari masing-masing lapangan usaha
tersebut.
2008-2010
(Dalam Rupiah).
ekonomi, Hal ini sangat jelas pada setiap tahun dan dengan
II - 53
menaikkan PDRB Kota Gorontalo dari berbagai sektor ekonomi yang
karena :
juga meningkat.
II - 54
pengangguran akan bertambah dan akhirnya produktifitas rendah
Gorontalo
II - 55
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kecamatan
14,23 Km2 atau 18,01 % dari luas kota Gorontalo, Kec. Dumbo
Raya 14,03 Km2 atau 17,77 % dari Luas Kota Gorontalo dan yang
paling terkecil adalah kec. Kota Selatan hanya 2,81 Km2 atau 3,56
jiwa perkm2.
II - 56
dinikmati dengan oleh berbagai kelompok Komunitas Hijau yang
JUMLAH
NO. JENJANG PENDIDIKAN GURU
GEDUNG MURID
PNS NON PNS
1 TK 78 156 88 4.830
2 SD 112 1.327 120 20.948
3 SLTP 21 591 53 8.419
4 SLTA 15 464 81 9.239
C. JUMLAH SEKOLAH, GURU DAN SISWA KEAGAMAAN DI KOTA GORONTALO TAHUN 2010
JUMLAH
NO. JENJANG PENDIDIKAN GURU
GEDUNG MURID
PNS NON PNS
1 RAUDATUL ATHFAL (RA) 11 21 49 749
2 MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) 11 176 48 1.375
3 MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) 8 117 10 1.866
4 MADRASAH ALIYAH (MA) 5 129 14 899
Salah satu indiKator kesuksesan suatu program adalah
jangka pendek atau sesaat tetapi lebih penting lagi bahwa program
ini dapat member manfaat bagi orang banyak dan untuk jangka
II - 57
dengan tingkat pendidikan yang lebih baik akan dapat lebih
sebagai berikut :
Tahun
No Indikator 2008 2009 2010 2011
1 Angka Melek Huruf 93,50 93,61 94,55 99,97
2 APK SD/MI 127,67 120,04 117,87 118,71
3 APK SMP/MTS 108,21 107,17 115,92 115,97
4 APK 110,27 111,57 111,82 111,92
SMA/SMK/MA
5 APM SD/MI 101,59 98,16 101,54 100,0
6 APM SMP/MTS 81,09 87,26 94,27 94,36
7 APM 71,98 66,98 73,16 74,08
SMA/SMK/MA
8 APS SD/MI 0,07 0,02 0,0 0,00
S9 APS SMP/ MTs 2,00 0,57 0,57 0,33
u10 APS 1,08 1,39 1,39 0,60
m SMA/SMK/MA
ber data : Dinas Pendidikan Kota Gorontalo tahun 2012
II - 58