Anda di halaman 1dari 14

PAKET PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN


DEPARTEMEN MATERNITAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Maternitas
Di Ruang 8 RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh:

Ni Made Ari Widayani 190070300111035

Shabhira Mayang S 190070300111017

Nur Hasanah 190070300111022

Kelompok 2B- PSIK A 2019

PROGRAM PROFESI NERS


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PAKET PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Di Ruang 9 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

PKRS

RSU Dr.SAIFUL ANWAR


MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN


di RUANG 8 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh:

Ni Made Ari Widayani 190070300111035

Shabhira Mayang S 190070300111017

Nur Hasanah 190070300111022

Mengetahui,

Pembimbing Lahan

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. PENGANTAR
Topik : Kehamilan
Pokok bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien ruang 8 IRNA III RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
Hari/ Tanggal : Jumat, 27 September 2019
Waktu : 30 menit
Penyaji : Kelompok 2B Program Studi Profesi Ners FKUB 2019
Tempat : Ruang 8 IRNA III RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Metode : Ceramah dan Diskusi/Tanya Jawab
Media : PPT dan leaflet

B. LATAR BELAKANG

Penyebab kematian ibu di dunia adalah setelah kondisi yang ada 28%,
hipertensi dalam kehamilan 14%, komplikasi abortus 8%, perdarahan 27%,
infeksi 11%, partus lama dan lainnya 9% dan penggumpalan darah (embolism)
3% (WHO, 2014). Masalah penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
menurut SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu
menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali
menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
(Kemenkes RI, 2015).
Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil dan
keluarganya mampu mengenali tanda bahaya kehamilan dan mencoba untuk
mencari pertolongan kesehatan (Hailu, Gebremariam, & Alemseged, 2010).
Tanda bahaya kehamilan yang dapat muncul antara lain perdarahan vagina,
edema pada wajah dan tangan, demam tinggi, ruptur membran, penurunan
pergerakan janin, dan muntah persisten (Chapman & Durham, 2010; Pillitteri,
2010). Menurut Rashad dan Essa (2010) tindakan yang tepat dapat
menghindarkan ibu hamil dari penyebab kematian maternal yang dapat dicegah.
Tindakan dalam bentuk perawatan kehamilan yang dapat dilakukan dapat berupa
antenatal care, menjaga kebersihan diri, memenuhi kebutuhan nutrisi, melakukan
aktivitas fisik dan aktivitas seksual sewajarnya, tidur dan istirahat yang cukup,
dan lain sebagainya (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 1995/2005; Pillitteri, 2010).
Oleh karena itu perlu diperlukan adanya pendidikan kesehatan terkait
tanda bahaya kehamilan pada masyarakat, khususnya ibu hamil dan keluarga di
ruang 8 RSSA, Malang agar ibu dan keluarga nantinya mampu mendeteksi lebih
dini terkait tanda dan bahaya kehamilan, sehingga mencegah kematian ibu atau
mengurangi AKI di Indonesia.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga pasien
dapat mengetahui dan memahami tentang tanda bahaya kehamilan
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga pasien mampu:
a. Mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan
b. Mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan
c. Mengetahui pencegahan tanda bahaya kehamilan
D. STRUKTUR ORGANISASI
 Penyuluh : Ni Made Ari Widayani
 Moderator : Shabhira Mayang Sukmadewi
 Operator dan notulensi : Nur Hasanah
 Deskripsi Tugas :

Penyaji Menyampaikan materi kepada peserta


Moderator Memandu jalannya penyuluhan
Operator & Mengoperasikan laptop & Mebuat berita acara dan
Notulensi dokumentasi kegiatan

E. MATERI (Terlampir)
F. KEGIATAN PENYULUHAN
Sasaran
No Waktu Kegiatan Klien dan keluarga
Penyaji
Klien
1. 5 Pembukaan  Menyampaikan salam  Menjawab salam
menit a. Salam pembuka pembuka  Memperhatikan
b. Perkenalan
c. Menyampaikan  Memperkenalkan diri dan dan terlihat
tujuan menjelaskan kontrak antusias mengikuti
d. Kontrak waktu waktu pelaksanaan penyuluhan
kegiatan kepada peserta  Menjawab
penyuluhan dengan pertanyaan
bahasa yang sopan dan
jelas serta penggunaan
kata yang efisien.
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan pokok
materi yang akan
disampaikan
 Menanyakan beberapa
pertanyaan seputar opini
peserta mengenai topik
penyuluhan.
2. 15 Kegiatan Inti  Menyampaikan materi  Menyimak dan
menit Penyampaian materi dengan jelas dan tepat memperhatikan
sesuai dengan metode penyuluhan
yang dipilih. Materi dengan baik dan
meliputi: antusias.
a. Pengertian tanda
bahaya kehamilan
b. Macam-macam tanda
bahaya kehamilan
c. Pencegahan tanda
bahaya kehamilan
3. 10 Penutup  Melalukan dialog interaktif  Peserta
menit  Sesi tanya jawab dengan peserta penyuluhan
 Melakukan evaluasi penyuluhan. dengan antusias
 Menyimpulkan materi  Menanyakan beberapa bertanya dan
yang didiskusikan pertanyaan singkat berdialog tentang
 Mengakhiri kegiatan kepada pasien tentang materi penyuluhan.
dengan salam materi penyuluhan untuk  Bersama penyaji
mengetahui feed back. menyimpulkan
Contoh pertanyaan: materi.
1. Apa pengertian dari  Menjawab salam.
tanda bahaya
kehamilan?
2. Sebutkan apa saja
tanda bahaya
kehamilan?
 Menyampaikan
kesimpulan dengan
singkat dan jelas.
 Menyampaikan salam
penutup dan ucapan
terimakasih dengan
sopan dan jelas.

G. Evaluasi
Input Proses Output
 Mahasiswa  Mahasiswa mampu Peserta mampu
menyiapkan media menguasai materi memahami tentang
sebelum pelaksanaan penyuluhan tanda bahaya
penyuluhan  Peserta aktif dan kehamilan
 Penyelenggaraan antusias selama
penyuluhan di R.8 penyuluhan
RSSA
 Pengorganisasian dan
persiapan kegiatan
dilakukan pada hari
sebelumnya

H. Indikator Keberhasilan
 Jumlah peserta yang hadir adalah 60% dari pasien dan keluarga di R.8
 Peserta mengkuti dari awal hingga akhir penyuluhan
 Peserta mampu menjawab 5 dari 10 tanda bahaya pada kehamilan
LAMPIRAN MATERI

1. DEFINISI TANDA BAHAYA KEHAMILAN


Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang
mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama kehamilan.
Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin
ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan lanjut. Tidak
jarang pada saat-saat menjelang persalinan Tanda bahaya dalam kehamilan
perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang dikandungnya
sehat dan selamat (Manuaba. 2010).

2. MACAM-MACAM TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN


a. Keluar darah dari jalan lahir
Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami
perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya.
Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada
waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari
servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau
mungkin suatu tanda adanya infeksi.
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah,
perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini
dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada
kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman
bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi,
seperti adanya pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta)
atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau
oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal
dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan
ketuban di vagina (Saifuddin, 2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklampsia.
d. Bengkak pada wajah, kaki, dan tangan
Wajib waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian wajah, kaki, dan
tangan yang diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala
bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan
yang berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada
keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan
eklampsia bila kejang.
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1
jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
istirahat. Hal ini bisa berarti ibu mengalami usus bubtuk, kehamilan yang
berkembang di luar rahim, keguguran, penyakit radang panggul, persalinan
prematur, peradangan pada dinding lambung, iritas rahim, plasenta lepas
sebelum waktunya, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.
g. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari pre-eklampsia.
h. Muntah terus dan tidak mau makan
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu
setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini
karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum. Mual
dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas seharihari dan keadaan
umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum.
i. Demam tinggi
Jika suhu ibu hamil > 38oC merupakan masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganannya adalah
istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme patogen ke dalam tubuh ibu hamil yang kemudian
menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit.
j. Kekurangan Darah (Anemia)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin
di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II.
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).
k. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit
kepala yang hebat, sehingga terjadi pembengkakan pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang
dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi
tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan
yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-
kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah
pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau di dalam retina (oedema
retina dan spasme pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2003).

3. PENCEGAHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN


a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
b. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X sebelum kehamilan 8 bulan.
c. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna
e. Istirahat cukup
f. Olahraga ringan misalnya : jalan-jalan
g. Dukungan dari keluarga
h. Hindari stres dengan tidak berfikir berat
i. Menimbang berat badan setiap bulan.
j. Minum tablet penambah darah
k. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu barat atau beresiko dan jangan
mudah lelah (Rachmat, 2007)
DAFTAR PUSTAKA

Agustini S. 2012. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya


kehamilan di wilayah kerja upt puskesmas cimandala kecamatan
sukaraja kabupaten bogor tahun 2012. FKM UI.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BPPN). (2010). Report on the
achievement of the Millenium Development Goals Indonesia 2010. Jakarta:
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. (2005). Buku ajar keperawatan
maternitas. (Maria A. Wijayarini, Penerjemah) (Edisi 4). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Buku asli diterbitkan tahun 1995.
Chapman, L., & Durham, R. (2010). Maternalnewborn nursing: The critical
components of nursing care. Philadelphia: F.A. Davis Company.
Hailu, M., Gebremariam, A., & Alemseged, F. (2010). Knowledge about obstetric
danger sign among pregnant women in aleta wondo district, Sidama Zone,
Southern Ethiophia. Ethiophia Journal Health Science, 20(1), 25–32.
Manuaba, I. B. G., 2010. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstretri
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes
Rashad, W.A., & Essa, R.M. (2010). Women’s Awareness of Danger Sign of
Obsetrics Complications. Journal of American Science. 6 (10), 1299–1306.
Saifuddin, Adul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
ABSENSI PESERTA PENYULUHAN

Topik penyuluhan: Tanda bahaya kehamilan


Hari/tanggal:
Tempat:
No Nama Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai