Ketoasidosis Diabetikum
1. Pengkajian
Primary Survey
Secondary Survey
Riwayat penyakit
3. Rencana Tindakan
Batasan karakteristik :
Intervensi Rasional
Hematokrit
BUN/Kreatinin
Osmolalitas darah
Natrium
Kalium
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
1. Pantau berat badan setiap hari atau Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat
sesuai indikasi. termasuk absorpsi dan utilitasnya.
2. Tentukan program diet dan pola Mengidentifikasi kekurangan dan
makan pasien dan bandingkan dengan penyimpangan dari kebutuhan terapetik
makanan yang dihabiskan. 3.
3. Auskultasi bising usus, catat adanya
nyeri abdomen/perut kembung, mual, Hiperglikemia dan ggn keseimbangan cairan
muntahan makanan yang belum dan elektrolit dapat menurunkan
dicerna, pertahankan puasa sesuai motilitas/fungsi lambung (distensi atau ileus
indikasi. paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan
4. Berikan makanan yang mengandung intervensi.
nutrien kemudian upayakan pemberian
4. Pemberian makanan melalui oral lebih baik
yang lebih padat yang dapat jika pasien sadar dan fungsi gastrointestinal
ditoleransi. baik.
5. Libatkan keluarga pasien pada Memberikan informasi pada keluarga untuk
perencanaan sesuai indikasi. memahami kebutuhan nutrisi pasien.
6. Observasi tanda hipoglikemia.
4.Tindakan Medik :
Dx 1 :
1. Mengkaji riwayat durasi/intensitas mual, muntah dan berkemih berlebihan.
2. Memotoring vital sign dan perubahan tekanan darah orthostatic.
3. Memotoring perubahan respirasi : kussmaul bau aceton
4. Mengobservasi kualitas napas, penggunaan otot asesori dan cyanosis
5. Mengobservasi output dan kualitas urin timbang BB.
6. Mencatat hal yang dilaporkan seperti mual muntah, nyeri abdomen, muntah dan
distensi lambung
7. Kalaborasi pemberian NS, albumim, plama, dextran.
Dx 2 :
A. Asidosis Respiratorik
I. Survey Primer
A. Air way
Jalan Bebas Obstruksi Obstruksi total karena : Darah Lender Lid
napas parsial
Lain - lain :
B. Breathing
RR : 28 x/mt. Takhipnea Whezing Ronkhi Friction Rub Pleura
Aupnea Cheynestokes Bradipnoe Bagging Retraksi t
Napas spontan,
C. Circulator
Vital Sign: TD : 110/80 mmHg, Suhu : 36.5oc, Nadi : 90 x/menit,
D. Disability
Kesadaran CM Apatis Somnolen Sopor
Survey Sekunder
1. Keluhan utama
Sesak nafas
AMPEL
Alergi : Tidak ada riwayat alergi
Medication : 02 3 lpm
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut beruban
Mata : Tampak simetris, pupil isokor, kunjungtiva tidak anemis
Hidung & Mulut : tidak ada polip, tidak ada obstruksi, secret tidak ada, tidak ada
pernafasan cuping hidung
Mulut tak tampak stomatitis, mukosa bibir lembab
Telinga : Tampak bersih, tidak ada pengurangan pendengaran
Dada : I : Tampak Simetris, tak tampak jejas/memar
P: Tak teraba tumor
P: suara sonor
A: suara nafas whezing, Jantung S1-S2
Abdomen : I : Tampak Simetris, tak tampak jejas atau memar
P : Tidak Ada nyeri tekan
P : Timphani
A : Bising usus 14 x/mnt
Sistem Saraf : Rangsang nyeri kuat
Sisten Muskulo : kekuatan otot
Skeletal 3 5
3 5
Sistem Integumen : Warna kulit sawo matang, tak tampak lecet
Sistem Endokrin : Tak tampak pembesaran kelenjar tiroid
Sistem Perkemihan : Tidak mengalami gangguan perkemihan
Sistem Immun : Tidak ada riwayat alergi
Ekstremitas : Ekstreitas tidak ada gangguan
Px Penunjang
Lab Darah : Belum Jadi
Ro Thorax : Cardiomegali
Diagnosa Keperawatan
- Mengidentifikasi kecemasan
- Menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan dan cara perawatannya
- Memberikan suport kepada keluarga dan
klien
- Mengajarkan tehnik relaksasi
Pengkajian
Pengumpulan Data
a. Identitas klien
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk ke unit gawat darurat diantar keluarganya dengan keluhan
luka bakar akibat terkena air panas 2 jam SMRS. Pada saat pengkajian Klien
mengatakan sakit pada daerah yang mengalami luka bakar. Klien mengtakan
terkena air panas, seperti di iris-iris, Pada daerah yang terkena luka bakar (
pada tangan kanan,sebagian tangan kiri, di dada dan perut, kaki kiri dan kaki
kanan ), 8 ( nyeri berat ). Klien merasakan nyeri terus – menerus.
c. Riwayat penyakit yang lalu
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang sama, tidak ada riwayat
penyakit hepatitis atau penyakit lainnya
e. Pemeriksaan fisik :
1) Keadaan umum : Lemah.
2) Kesadaran : Kompos mentis.
3) Tanda – tanda vital :
TD : 100/60 mmHg
N : 98 x/mnt
S : 37,5 0C
P : 28 x/mnt
2.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa
No Kriteria Hasil NOC Intervensi NIC
Keperawatan
Dx 1 :
Dx 2 :
D.Stroke
Mekanisme cidera : Keluarga mengatakan pasien pulang dari sawah tiba-tiba jatuh ,
tidak sadar, sesak nafas dan memiliki riwayat hipertensi
AIRWAY
CIRCULATION
Nadi : Teraba
DISABILITY
Respon : Unrespon
Kesadaran : Sopor
Pupil : Isokor
EXPOSURE
Deformitas : tidak ada, Contusio: tidak ada, Abrasi: tidak ada, Penetrasi: tidak ada,
Laserasi: tidak ada, Edema: tidak ada
Keluhan lain : kelemahan ektremitas bagian kanan atas dan bawah tidak bisa di
gerakan
ANAMNESA
Riwayat penyakit saat ini : Pasien datang ke IGD tanggal 5 agustus 2015 pukul 08.00
dengan keluhan penurunan kesadaran , sesak nafas dan kelemahan anggota gerak
bagian kanan atas dan bawah.
Alergi : pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan
Tanda Vital :
PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala :
1) Rambut pendek dan sudah beruban, lurus, bersih
2) Mata : Conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
3) Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada lendir/sumbatan
4) Telinga : Simetris, tidak ada serumen
b. Thorak :
1) Simetris, retraksi dinding dada (-)
2) Paru : SD vesikuler, Ronchi -/-, Whezzing -/-
3) Jantung : lup dup, reguler, murmur (-), gallop (-)
c. Abdomen :
Datar, supel, hepar/lien tidak teraba, bising usus (-), tympani, asites (-)
d. Ekstrimitas :
Kelemahan Ekstremitas bagian kanan atas dan bawah tidak bisa di gerakan
ROM : 2 1
2 1
2. Diagnosa Keperawatan
2 3. Memasang oksigen S :
melalui nasal canul 4 O: oksigen melalui
liter/menit nasal canul masuk 4
liter/menit
S:
4. Mengukur tanda-tanda vital
1,2,3 O : RR: 28 x/menit,
sign
TD: 180/130 mmHg,
N: 115 x/menit, S: 36,5
ºc
5. Memonitor GCS pasien
1 S:
O : GCS : 9, E:3, V:3,
M:3
S:
6. Melakukan pemasangan
1 infus RL 20 TPM O : infus Rl terpasang
di tangan kiri dengan
tetesan 20 TPM
7. Melakukan pengambil S:
1 darah vena O : darah vena pasien
di ambil 5 cc
8. Memonitor frekuensi dan S : -
irama nafas pasien O : pernafasan cepat
dan tidak teratur
9. Memberikan injeksi S:
1 Ranitidin 1 ampul O : injeksi masuk
melalui iv Ranitidin 1
citicolin 250 Mg ampul melalui
melalui iv iv
Piracetam 1 gr citicolin 250
melalui iv Mg melalui iv
Piracetam 1 gr
melalui iv
E. Cedera Kepala dan Cedera Tulang Belakang
Cedera Kepala :
Pengkajian
Riwayat Kesehatan
ke leher. keluhan tambahan pasien mengatakan sesak napas dan sakit kepala
Pasien mengatakan hendak pulang dengan suami setelah mengantar ibu pasien
dengan motor, kemudian pasien di bawa oleh pengguna jalan lain ke IGD RSUD
Ungaran dengan keluhan pusing, tidak muntah hanya mual dan nyeri hebat di kepala
bagian belakang hingga menjalar ke leher, di IGD pasien dipasang servical collar dan
Pengkajian primer
1. Airway
2. Breathing
RR : 30x/mnt
3. Circulation
Nadi : 95x/mnt
4. Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif
E :3 total : 13
M :6
V :4
Paru
Perkusi : Renonan
Auskultasi : Vesikuler
2 Diagnosa Keperawatan
4 Tindakan Medik :
Implementasi
Ds :
1,2 Monitor Tanda-tanda vital Do :
Tekanan Darah : 120/80mmhg
Nadi : 89 kali permenit
Suhu : 36,7 ˚c
RR : 28 kali permenit
2 Mengkaji skala nyeri Ds :
P : trauma fisik
Q : Nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : nyeri dari kepala belakang
hingga ke bagian leher
S : skala nyeri 7
T : Nyeri sering timbul
Do : Pasien tampak kesakitan
dan menyeringai
2 Mengajarkan teknik Ds :
relaksasi Do : Pasien dapat mengikuti
instruksi perawat
1. Pengkajian
Identitas Klien
a. Keluhan Utama Sakit pada perut sebelah kanan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang: 2 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit, ketika
sedang mengendarai sepeda motor, klien mengalami kecelakaan. Sepeda motor klien
menabrak truk yang ada di depannya. Klien terjatuh dengan posisi dada dan perut
kanan membentur aspal. Setelah kejadian, klien masih bisa pulang sendiri dengan
mengendarai sepeda motornya. Tapi setelah beberapa saat di rumah, klien merasa
perut sebelah kanan ampeg sampai punggung dan terasa sesak nafas. Oleh keluarga di
antar ke IGD Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.
c. Riwayat Keluarga: Keluarga dan klien mengatakan anggota keluarga tidak ada
yang menderita penyakit serupa.
Primary Survay
a. Airway : Bebas, tidak ada sumbatan, tidak ada secret
b. Breathing : Klien bernafas secara spontan. Klien menggunakan O2 2
l/menit, R : 26x/menit, pernafasan reguler
c. Circulasi, TD : 120/80 mmHg, N : 88x/menit, Capillary reffil : < 2 detik
d. Disability: GCS : E4M5V6, Kesadaran : Compos Mentis
e. Exposur : Terdapat luka lecet ,jejas dan hematoma pada abdomen sebelah
kanan
Secondary Survay
AMPLE
Alergi : Klien dan keluarga mengatakan klien tidak memiliki alergi, baik
makanan ataupun obat-obatan.
Medicasi : Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidak
mengkonsumsi obat apapun.
Pastillnes :Klien sebelumnya pernah di rawat di RS Dr. Moewardi Surakarta
dengan penyakit paru-paru.
Lastmeal : Klien mengatakan sebelum kecelakaan, klien hanya minum
segelas teh.
Environment: Klien tinggal di daerah yang padat penduduknya.
2. Diangnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
2. Nyeri akut berhubungan dengan trauma abdomen.
3. Rencana Keperawatan
No Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan 1. Kaji pola nafas 1. menentukan
tindakan keperawatan 2. Kaji tanda vital intervensi yang
selama 1x15 menit, 3. Posisikan klien tepat
pola nafas efektif semi fowler 2. Mengetahui
Dengan KH : 4. Beri oksigen perkembangan
Klien mengatakan sesuai indikasi klien
sesak nafas berkurang 3. Mengurangi sesak
Klien rileks nafas
Pernafasan normal : 4. Mengurangi sesak
20-24 x/ menit nafas
2. Setelah dilakukan 1. Kaji intensitas 1. menentukan
tindakan keperawatan nyeri intervensi yang
1x10 menit, nyeri 2. Jelaskan penyebab tepat.
teratasi nyeri 2. menenangkan
Dengan KH : 3. Beri posisi nyaman klien dan
Klien mengatakan 4. Ajarkan teknik keluarga.
nyeri berkurang/hilang relaksasi 3. Meningkatkan
Klien tenang tidak 5. Kolaborasi kenyamanan
mengerang-erang pemberian klien.
kesakitan analgetik 4. Mengurangi
Skala nyeri 1-3 ketegangan otot
sehingga
mengurangi
nyeri.
5. Analgetik
berfungsi
menghilangkan
nyeri
4 Tindakan Medik :