Anda di halaman 1dari 2

1.

ACTINOMYCOSIS
 Definisi
Penyakit infeksi bakteri kronis yang, seperti namanya, menunjukkan beberapa fitur
klinis dan mikroskopis yang mirip jamur.

 Etiologi
Actinomyces israelii, bakteri gram positif anaerob atau mikroaerofilik yang
merupakan flora normal rongga mulut. Biasanya ditemukan pada crypts tonsillar, celah
gingiva, lesi karies, dan saluran akar gigi nonvital.
Aktinomikosis tidak dianggap sebagai penyakit menular karena infeksi tidak dapat
ditularkan dari satu orang ke orang lain. Infeksi biasanya muncul setelah trauma,
pembedahan, atau infeksi sebelumnya.

 Patogenesis
- Infeksi aktinomikotik telah dicatat dalam osteoradionecrosis dan osteonekrosis yang
terkait bisphosphonate dari rahang, dan pada pasien dengan penyakit sistemik yang
serius.
- Bakteri yang berkoloni dalam kripta tonsil dapat membentuk konkresi dan dapat
berkembang menjadi besar shg pasien merasakan sumbatan di dalam kripta.

 Gambaran Klinis
- Aktinomikosis dapat berupa infeksi akut yang berkembang cepat atau lesi kronis yang
menyebar perlahan yang dikaitkan dengan fibrosis.
- Reaksi supuratif infeksi dapat mengeluarkan flek kekuningan yang mewakili koloni
bakteri yang disebut sulfur granul
- Actinomycosis servikofasial, yang paling sering terjadi. organisme biasanya memasuki
jaringan melalui area trauma sebelumnya, seperti cedera jaringan lunak, kantung
periodontal, gigi nonvital, soket ekstraksi, atau amandel yang terinfeksi. Perluasan
langsung melalui jaringan lunak terlihat, dan kelenjar getah bening menjadi terlibat.
- Terdapat area fibrosis yang mengalami indurasi sehingga memiliki tektur seperti kayu ->
membentuk area abses sentral yang lebih lunak.
- Infeksi dapat meluas ke permukaan, membentuk saluran sinus
- Nyeri seringkali minimal
- Jaringan lunak dari area submandibular, submental, dan pipi adalah area yang umum
terlibat, dengan area di atas sudut mandibula merupakan area yang paling sering
terkena.
- Lesi inflamasi periapikal yang terlibat oleh bakteri dapat menyebabkan lesi yang sulit
untuk diselesaikan dengan perawatan endodontik standar, tetapi lesi tersebut biasanya
tetap terlokalisasi dan tidak berevolusi menjadi actinomycosis cervicofacial invasif.

 HPA
- Jaringan yang diambil dari area infeksi aktif menunjukkan pita periferal yang
membungkus zona jaringan granulasi kronis di sekitar koleksi besar leukosit
polimorfonuklear dan koloni organisme
- Koloni-koloni tersebut terdiri dari club-shaped yang membentuk tekstur rosette(Gambar
5-35).
- Dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin (H&E), stain inti sentral bersifat basofilik dan
bagian perifernya adalah eosinofilik.
- Stain perak metenamin menunjukkan organisme dengan baik. Jika koloni aktinomisetes
menjadi tergeser dari eksudat, maka tepi neutrofil biasanya menempel pada pinggiran
organisme.

 Pemeriksaan Penunjang
- Diagnosis aktinomikosis dicapai secara ideal dapat diperoleh melalui demonstrasi koloni
pada prosedur biopsi (fine needle) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kultur dan HPA.
Sulfur granul pada infeksi selain aktinomikosis sangat jarang ditemukan sehingga
demonstrasi mereka sangat mendukung diagnosis.
- Jika diinginkan, maka fluorescein-conjugated antiserum dapat digunakan pada granula
untuk secara spesifik mengidentifikasi spesies Actinomyces.

 DD
- Infeksi mikroba lain : osteomielitis, botryomycosis
- Infeksi jaringan lunak leher : scrofula

 Penatalaksanaan
- Drainase abses, debridemen, dan eksisi bedah pada bekas luka dan saluran sinus
direkomendasikan untuk mengaerasi jaringan dan untuk meningkatkan penetrasi
antibiotik
- Antibiotik dosis tinggi untuk menembus area nanah dan fibrosa yang lebih luas
(Amoxicilin atau Tetrasiklin bagi pasien dengan alergi penicilin)

Anda mungkin juga menyukai