Anda di halaman 1dari 1

SURAT EDARAN

NOMOR : 18/RSNH/SE-DIR/VII/2019
TENTANG
PENARIKAN RANITIDIN

Mengingat dan memperhatikan Informasi terkait status ranitidin yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/III/767/2019

1. Sehubungan dengan penjelasan Badan POM tentang perkembangan lebih lanjut


penarikan produk ranitidin yang terkontaminasi N-Nitrosodimethylamine (NDMA)
tertanggal 11 Oktober 2019 dan menindaklanjuti hasil rapat koordinasi Badan POM
dengan stakeholder terkait tanggal 21 Oktober 2019
2. Status produk ranitidin adalah recall untuk produk yang telah diumumkan nama dan
nomor bets sesuai dengan informasi yang dikeluarkan oleh Badan POM pada tanggal 11
Oktober 2019 tersebut diatas.
3. Untuk produk ranitidin lainya dinyatakan suspend, dimana ranitidin dihentikan sementara
produksi, distribusi, dan pelayanannya. Industtri farmasi tidak memproduksi, PBF tidak
emndistribusikan dan fasilitas pelayanan kesehatan tidak melakukan penyerahan obat
tersebut kepada pasien untuk sementara waktu. Badan POM akan terus memperbarui
informasi sesuai dengan data yang terbaru.

Berdasarkan informasi diatas, maka berdasarkan rapat Direksi, Ka.Bid, Ka.Bag , Ka Instalasi
dengan nomro Notulensi 035/DOC.ADM/RSNH/IX/2019 memutuskan bahwa :

1. Tidak meresepkan ranitidin kepada pasien tertanggal 24 Oktober 2019 di semua


pelayanan di Rumah Sakit
2. Ranitidin dalam bentuk sediaan tablet, Syrup, maupun injeksi disimpan tersendiri dan
menunggu proses penarikan dari distributor atau perkembangan informasi terkini.
3. Penyimpanan ranitidin yang terpisah tetap memperhatikan prinsip penyimpanan sediaan
farmasi, berupa suhu, kelembaban, dan kondisi penyimpanan lainya.

Demikian surat edaran ini kami sampaikan untuk diketahui dan ditindaklanjuti. Atas
perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Bantul, 24 Oktober 2019


Direktur RS Nur Hidayah

Dr. Estiana Khoirunnisa

Anda mungkin juga menyukai