Anda di halaman 1dari 12

Hidayatun Nikmah

12.2017.1.00302

UAS
GEOFISIKA
1. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai metode geofisika Aktif dan Pasif.
a. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi.
- Metode Gravitasi
Metode Gravitasi adalah salah satu metode dalam survey geofisika untuk
mengetahuikondisi struktur permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi,
dimana metode ini metode pasif. Metode ini memanfaatkan perbedaan nilai
medangravitasi di permukaan bumi. Variasi medan gravitasi dipermukaan pun
dapat dipengaruhi oleh adanya struktur geologi dibawah permukaan, termasuk
tidak meratanya kondisi tofografi permukaan bumi. Sehingga posisi pengamatan
juga memiliki pengaruh terhadap pengukuran.metode ini dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya struktur geologi, batuan dasar (basement), kontak intrusi
batuan beku/magma, rongga dalam massa batuan, endapan sungai purba, logam
terpendam, dll. Metode ini memiliki sensitifitasi tinggi terhadap perubahan
vertikal.
Teknologi pengukuran gravitasi menggunakan alat Gravitymeter, yang
memiliki komponen utama berupa pegas dengan kontruksi tertentu.
Pengukurannya di lapangan, biasanya dilakukan pada titik-titik pengukuran di
sepanjang lintasan pengukuran dalam suatu luasan area pengukuran. Biasanya
juga diperlukan satu titik acuan yang bebas gangguan/noise (base station) yang
akan digunakan sebagai unsur koreksi dalam analisa data (koreksi drift). Selain
pengukuran di darat, pengukuran juga dapat dilakukan di laut dengan kapal,
maupun di udara dengan pesawat.
Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

b. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur


respons yang dilakukan oleh bumi.
- Metode Seismik/Resistivity
Metode seismik merupakan metode geofisika aktif yang memanfaatkan
sumber seismik buatan (dapat berupa ledakan, pukulan, dll). Setelah diberikan
gelombang buatan maka gelombang tersebut akan merambat melalui medium
tanah atau batuan di bawah permukaan, dimana perambatan gelombang tersebut
akan memenuhi hukum elastisitas kesegala arah dan akan mengalami pemantulan
maupun pembiasan sebagai akibat adanya perbedaan kecepatan ketika melalui
medium yang berbeda-beda.

Kegiatan survey seismik dapat dikelompokkan menjadi 3 serangkaian


tahapan yaitu :
a. Akuisisi Data Seismik
Akuisisi data seismik tidak lain adalah tahapan pengukuran guna
mendapatkan data seismik yang berrkualitas. Data seismik yang diperoleh dari
tahapan ini akan mempengaruhi data seismik selanjutnya. Sehingga dengan
data yang baik akan memperoleh hasil pengolahan yang baik pula, dan
akhirnya dapat di lakukan interpretasi yang akurat. Survey seismik dapat
dilakukan didarat maupun dilaut.
b. Pengolahan Data Seismik
Pengolahan data seismik, pada dasarnya dimaksudkan untuk mengubah
data seismik lapangan yang terekam menjadi suatu penampang seismi
kemudian dapat dilakukan interpretasi. Sedangkan tujuan pengolahan data
seismik adalah untuk menghasilkan penampang seismik dengan kualitas yang
baik tanpa mengubah bentuk kenampakan lapisan bawah permukaan.
c. Interpretasi Data Seismik
Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

Dari pengolahan data seismik , hasilnya yang berupa penampang


seismik kemudian di interpretasikan. Tujuan dari interpretasi seismik adalah
menggali dan mengolah berbagai informasi geologi dibawah permukaan dari
penampang seismik.
Dalam metode seismik dikenal dua metode yaitu:
o Metode seismik pantul
o Metode seismik bias
2. Jelaskan metode Geofisika apa saja yang banyak dipakai dalam Mining dan metode yang
dipakai di Migas, jelaskan masing-masing metode tersebut.
a. Metode Gravitasi ( gaya berat )
Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di bawah permukaan bumi berdasarkan
perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling ( r = gram/cm3 ). Metode ini
adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode
ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai
purba, lubang di dalam massa batuan, shaft terpendam dan lain-lain. Eksplorasi biasanya
dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang.
Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan
menggunakan filter matematis atau filter geofisika. Pada saat ini,di pasaran telah dapat
diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal ), sehingga kita tidak akan
kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil. Hanya saja dalam metode
pengukuran data, tetap harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang
akurat.
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun dari udara. Dalam
metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di
bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan
gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode gravitasi
umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap).
Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu
material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat
diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan
langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya.
b. Metode Magnetik
Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran anomaly geomagnet yang
diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh cebakan
dari daerah di sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan
distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic, dan diamagnetic. Metode ini sensitive
terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan
dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur geologi. Dan
metode ini juga sangat disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic
akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena
itu digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal.
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan
anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic
yang ingin diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet dengan sensitifitas yang
tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya.
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi. Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan
yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan
dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar
bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik memiliki kesamaan latar
belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori
potensial, sehngga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial.
c. Metode Seismik
Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk eskplorasi
sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan
gelombang seismik. Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik
banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di
bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak
berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.
Dalam metoda seismik, pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismik (
ledakan, vibroseis dll ). Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan gelombang di
dalam medium ( tanah/batuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan
mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
d. Metode Geolistrik ( resistivas )
Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di
dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi
pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah
ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara
lain : metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced
Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain.
Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode
geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda
arus.Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil
pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian
dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur
(sounding point).
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang
memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh karena
itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan
dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian
reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal.
Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metode
resistivitas tahanan jenis, antara lain :
- Metode Schumberger
- Metode Wenner
- Metode Dipole – dipole
3. Jelaskan metode apa yang banyak dipakai dalam mencari dan menentukan sumber air
tanah.
Penyelidikan airtanah secara tidak langsung dapat dilakukan dengan beberapa
metode, selain dari beberapa metode tradisional seperti yang telah disebutkan diatas,
salah satunya adalah penyelidikan geofisika. Untuk kepentingan airtanah sering
digunakan metode geolistrik, dengan tingkat akurasi bisa mencapai 90 % serta lebih
mudah dan murah. Dengan geolistrik dapat diukur harga tahanan jenis dari lapisan batuan
lokasi tertentu.
Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

Secara umum cara kerja alat geolistrik ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Harga tahanan jenis batuan tergantung macam materialnya, densitas, porositas batuan,
kandungan air, sifat air dan suhu. Dengan demikian tidak ada kepastian harga tahanan jenis untuk
setiap batuan. Batuan beku dan batuan malihan mempunyai harga tahanan jenis berkisar antara
10² sampai dengan 108 Ohmmeter. Batuan endapan dan batuan malihan yang lepas mempunyai
harga tahanan jenis berkisar antara 1 sampai dengan 104 Ohmmeter. Akuifer berupa material
lepas mempunyai harga tahanan jenis yang berkurang apabila makin besar kandungan air semakin
besar kandungan garamnya (misalnya air asin). Mineral lempung bersifat menghantarkan arus
listrik sehingga tahanan jenisnya akan kecil.
Dengan mengalirkan arus listrik ke bumi lewat elektroda yang dipasang dan dicatat pula
tegangan yang ditimbulkan oleh arus tersebut, maka dapat ditutup besaran tahanan jenis setiap
kedalaman yang diinginkan, maka jarak antar elektroda diubah, dimana semakin jauh jarak antara
elektroda maka semakain dalam tahanan jenis batuan yang didapat. Metode pendugaan geolistrik
pada lokasi tertentu akan menghasilkan penampang tahanan jenis. Dari penampang tahanan jenis
dapat ditarik kesimpulan mengenai lapisan batuan daerah tersebut.
Kemudian pendugaan geolistrik akan diinterpretasikan dalam dua tahap :
a. Menentukan penampang tahanan jenis
b. Interpretasi geologi. Untuk tahap kedua ini diharapkan adanya perbandingan hasil interpretasi
dengan peta penampang hidro geologi dari pemboran sebelumnya. Metoda ini memerlukan
lahan untuk dilakukan survey yang cukup luas untuk mencari cekungan air (Akuifer) di
dalam tanah. Dengan menggunakan tekhnik resistivity maka dapat ditentukan tahanan yang
disesuaikan dengan kontur tanah/jenis batuan yang merupakan sumber air. Sehingga dapat
ditentukan kedalaman yang ideal untuk mencapai air yang cukup banyak dan kualiatas yang
baik.
4. Lakukan analisa terhadap data well log dan seismik untuk menentukan jebakan minyak bumi.
Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

Pengukuran log/logging, yaitu perekaman dan pengukuran data bawah permukaan (sifat-
sifat fisik batuan) di sepanjang lubang pemboran, guna membuktikan keberadaan Minyak dan
Gas Bumi/Hidrokarbon yang kemungkinannya terindikasi dari interpretasi seismik. Data log yang
diperoleh, kemudian dilakukan evaluasi/analisa, baik secara kualitatifmaupun kuantitatif. Pada
analisa kuantitatif, lebih ditujukan untuk mengetahui parameter-parameter fisik batuan reservoar
yang telah terindikasi dari analisa kualitatif. Parameter tersebut berupa porositas efektif, saturasi
air, dan permeabilitas.
Evaluasi secara kuantitatif membutuhkan beberapa data log, yang utamanya berupa
Log Gamma Ray, Log Resistivitas, Log Densitas, Log Neutron, dan Log Sonik. Pada mulanya,
analisa secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung volume serpih (shale), yang merupakan
jumlah kandungan serpih pada batuan reservoar. Karena serpih memiliki porositas non-efektif,
maka akan mempengaruhi hasil pengukuran log Porositas/Neutron, dan menyebabkan nilai
porositasnya menjadi lebih tinggi. Oleh karenanya, perhitungan volume serpih dilakukan sebagai
koreksi pada porositas total sehingga dapat diperoleh porositas efektif batuan reservoar.
Perhitungan volume serpih (Vsh) dapat dilakukan secara linear berdasarkan Log Gamma Ray,
berdasarkan persamaan Index Gamma Ray (IGR) :

IGR=((GRlog–GRmin)/(GRmax–GRmin))x100%

Beberapa metode lain digunakan untuk menghitung volume serpih terhadap nilai Index
Gamma Ray, yaitu :

Pada metode Bateman, GRfactor merupakan konstanta untuk menghubungkan metode


Clavier dengan Stieber, sesuai dengan grafik berikut :
Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

1. Porositas
Porositas adalah fraksi ruang pori dalam batuan, atau dapat dikatakan sebagai
kemampuan batuan reservoar untuk menyimpan fluida. Secara matematis dinyatakan dengan :

Φ(%)=((Volume of pores)/(Bulk volume))×100%

Porositas batuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran butir, bentuk
butir, sortasi, dan fabrics.
Terdapat dua macam porositas batuan, berdasarkan tingkat efektivitasnya, yaitu :
a. Porositas efektif; dimana tiap pori saling terhubung.
b. Porositas non-efektif; dimana tiap pori saling tertutup.

Selain itu, berdasarkan pembentukannya, porositas dapat dibedakan menjadi :


Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

a. Porositas primer; porositas batuan yang terbentuk ketika/seiring dengan batuan tersebut
terbentuk. Porositas primer dapat berkurang akibat terbebani (overburden) oleh batuan di atasnya,
atau akibat proses sementasi.
b. Porositas sekunder; porositas batuan yang terbentuk setelah terbentuknya batuan tersebut, akibat
adanya proses disolusi dan rekahan.
Dalam kegiatan eksplorasi Minyak dan Gas Bumi, perlu diperhatikan juga tingkat kualitas
porositas batuan, yang oleh Koesomadinata (1980) diklasifikasikan menjadi :
 0 – 5 % : Diabaikan (negligible)
 5 – 10 % : Buruk (poor)
 10 – 15% : Cukup (fair)
 15 – 20 % : Baik (good)
 20 – 25 % : Baik sekali (very good)
 >25 % : Istimewa (excellent)
Dalam analisa kuantitatif data log, porositas dapat dihitung berdasarkan data Log Sonik, Log
Densitas, maupun Log Neutron.
a. Perhitungan Porositas berdasarkan Log Sonik
Dengan berdasarkan pada persamaan Wyllie, porositas (Φe) pada batuan clean dapat
diperoleh dengan :
Φe=((DT–DTma)/(DTfl–DTma))⋅1/CP

Sedangkan pada batuan shaly, porositas dapat dihitung dengan :

Φe=[((DT–DTma)/(DTfl–DTma))⋅1/CP]-Vsh[((DTsh–DTma)/(DTfl–DTma))]
Dimana : Φe = Porositas efektif, DT = Waktu transit gelombang dari data Log Sonik
(μs/m), DTma = Waktu transit gelombang pada matriks batuan (μs/m), DTfl = Waktu transit
gelombang pada fluida (μs/m), CP = Faktor kompaksi; CP=(DTsh)/100, DTsh = waktu transit
gelombang pada serpih (μs/m).
b. Perhitungan Porositas berdasarkan Log Densitas (Φd)
Berdasarkan data log Densitas, porositas (Φd) pada batuan yang cleandapat diperoleh dengan :

Φd=((ρma-ρlog)/(ρma-ρfl))

Sedangkan pada batuan yang shaly, dengan :


Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

Φd=[((ρma-ρlog)/( ρma-ρfl))]-Vsh[((ρma-ρsh)/(ρma-ρfl))]

Dimana : Φd = porositas dari Log Densitas, ρma = nilai densitas matriks batuan, ρlog =
nilai densitas dari pembacaan data log, ρma = nilai densitas fluida, ρsh = densitas serpih.
c. Perhitungan Porositas berdasarkan Log Neutron (Φn)
Berdasarkan data Log Neutron, porositas pada batuan yang clean dapat dihitung dengan :

Φn=[(1,02⋅Φnlog)+0,0425]

Sedangkan pada batuan yang shaly, dengan :

Φn=[(1,02⋅Φnlog)+0,0425]-(Vsh⋅Φnsh)

Dimana : Φnlog = nilai porositas Log Neutron, Φnsh = nilai porositas serpih.
d. Perhitungan Porositas berdasarkan Log Neutron-Densitas
Porositas efektif (Φe) juga dapat dihitung dengan menggunakan crossplotantara Log
Densitas dengan Neutron, yaitu :
Pada zona Minyak Bumi ; Φe=(Φn+Φd)/2
Pada zona Gas ; Φe=√((Φn^2+Φd^2 )/2)

Dimana : Φn = porositas dari perhitungan berdasar data Log Neutron, Φd= porositas dari
perhitungan berdasar data Log Densitas.
2. Permeabilitas
Permeabilitas, kemampuan pori batuan untuk meloloskan fluida. Konsepnya
diperkenalkan oleh H. Darcy di tahun 1856, yang dinyatakan dalam :

Q=K(P1–P2 )A/(μ.L)

Dimana : Q = laju aliran fluida (cm3/sec), A = luas penampang media berpori (cm2), μ =
viskositas fluida (cps), P1–P2 = perbedaan tekanan (atm), L = panjang media berpori (cm), K =
permeabilitas (Darcy).
Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

Permeabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :


 Permeabilitas absolut (K) = (250.phi3/Swi)2; kemampuan batuan meloloskan satu jenis
fluida yang 100% jenuh.
 Permeabilitas efektif; kemampuan batuan meloloskan satu macam fluida apabila terdapat
dua macam fluida yang terpisah.
 Permeabilitas relatif; perbandingan antara permeabilitas absolut dan efektif.
Skala kualitas dari permeabilitas suatu batuan (Koesoemadinata, 1980) :
 < 5 mD : Ketat (tight)
 5 – 10 mD : Cukup (fair)
 10 – 100 mD : Baik (good)
 100 – 1000 mD : Baik sekali (very good)
Perhitungan permeabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode, yang salah
satunya adalah Coates Free Fluid Index yang dikembangkan oleh Coates tahun 1973.

k=[(Φ/C)^2⋅(FFI/BVI)]^2

dimana : k = permeabilitas, Φ = porositas, C = konstanta Coates, BVI = Bulk Volume


Irreducible, FFI = Free Fluid Index (FFI = Φ – BVI).
3. Saturasi Air
Saturasi air adalah persentasi volume pori batuan yang terisi air, dimana pada umumnya
suatu reservoar dapat terisi oleh perpaduan air dan hidrokarbon. Saturasi hidrokarbon (Sh)
terhadap saturasi air (Sw) dalam reservoar dapat dihitung dari :

Sh = (1 – Sw), dimana Sw = (Vw/Vp).100%


Hidayatun Nikmah
12.2017.1.00302

Saturasi air dapat dibedakan menjadi dua, yaitu saturasi air total (SWt) dan saturasi air
efektif (SWe). Saturasi air total adalah rasio antara volume air total dengan porositas total.
Sedangkan saturasi air efektif adalah rasio volume air bebas (free water volume) dengan porositas
efektif.

SWt=(BVW+CBW)/Φt
Swe=BVW/Φe

Dimana : BVW = Free Volume Water; bagian dari air yang masih dapat
bergerak/mengalir, CBW = Clay Bound Water; air yang terkandung dalam lempung, Φt =
Porositas total, Φe = Porositas efektif.
Perhitungan saturasi air (Sw) secara sederhana, pada batuan clean, dapat dilakukan
dengan persamaan Archie yaitu :

Sw=((A⋅Rw)/(Φ^M⋅RT ))^(1/N)

dimana : A = Tortuosity Factor, M = Faktor semetasi, N = Eksponen saturasi, Φ =


Porositas, Rw = Resistivitas air formasi pada suhu formasi, RT = Resistivitas formasi.
Untuk batuan shaly, perhitungannya dapat dilakukan dengan persamaan Simandoux :

Sw=(((Vsh/Rsh)^2+(4⋅Φe^M)/(A⋅Rw(1-Vsh)⋅RT)-Vsh/Rsh)/((2Φe^M)/(A⋅Rw(1-Vsh ) )))^(1⁄2)

Dimana : Vsh = volume serpih, Rsh = resistivitas serpih.


Terdapat suatu irreducible water (SWirr), yaitu air yang tertahan oleh surface tension pada
permukaan butiran dan mengisi celah-celah yang paling kecil.

Anda mungkin juga menyukai