Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sinusitis dianggap salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di

dunia. Data dari DEPKES RI tahun 2015 menyebutkan bahwa penyakit hidung

dan sinus berada pada urutan ke-25 dari 50 pola penyakit peringkat utama atau

sekitar 102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit.

Kejadian sinusitis umumnya disertai atau dipicu oleh rhinitis sehingga sinusitis

sering juga disebut dengan rhinosinusitis. Rinosinusitis adalah penyakit inflamasi

yang sering ditemukan dan mungkin akan terus meningkat prevalensinya.

Rinosinusitis dapat mengakibatkan gangguan kualitas hidup yang berat, sehingga

penting bagi dokter umum atau dokter spesialis lain untuk memiliki pengetahuan

yang baik mengenai definisi, gejala dan metode diagnosis dari penyakit

rinosinusitis ini.

Penyebab utamanya ialah infeksi virus yang kemudian diikuti oleh infeksi bakteri.

Secara epidemiologi yang paling sering terkena adalah sinus etmoid dan maksila.

Yang berbahaya dari sinusitis adalah komplikasinya ke orbita dan intrakranial.

Komplikasi ini terjadi akibat tatalaksana yang inadekuat atau faktor predisposisi

yang tak dapat dihindari.


Rhinitis adalah suatu inflamasi ( peradangan ) pada membran mukosa di hidung.

Alergi hidung adalah keadaan atopi yang aling sering dijumpai, menyerang 20%

dari populasi anak-anak dan dewasa muda di Amerika Utara dan Eropa Barat.

Di tempat lain, alergi hidung dan penyakit atopi lainnya kelihatannya lebih

rendah, terutama pada negara-negara yang kurang berkembang. Penderita Rhinitis

alergika akan mengalami hidung tersumbat berat, sekresi hidung yang berlebihan

atau rhinore, dan bersin yang terjadi berulang cepat.

Keadaan ini sering berhubungan dengan kelainan pernapasan lainnya, seperti

asma. Rhinitis memberikan pengaruh yang signifikan pada kualitas hidup. Pada

beberapa kasus, dapat menyebabkan kondisi lainnya seperti masalah pada sinus,

masalah pada telinga, gangguan tidur, dan gangguan untuk belajar. Pada pasien

dengan asma, rinitis yg tidak terkontrol dapat memperburuk kondisi asmanya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Makalah ini bertujuan agar pembaca memahami seberapa pentingnya

mengenai sinusitis

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus ini dibuat agar mahasiswa mampu :

a. Memeberi pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep sinusitis

b. Memahami konsep sinusitis

c. Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai

dengan prosedur yang berlaku


d. Pembaca dapat menambah kompetensi terkait dengan sinusitis

C. Metode Penulisan

Metode yang digunakan kolompok dalam menyusun makalah ini adalah

berdasarkan metode deskriptif dan metode studi kepustakaan.

D. Ruang Lingkup

Asuhan keperawatan pada klien Ny. P dengan Sinusitis Maksilaris Di ruang

Bougenvil RS Chastabullah Abdul Majid Bekasi dari tanggal 15 Oktober sampai

dengan 18 Oktober tahun 2019.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penuliasan makalah ini, kelompok membuat sistematika

dalam 5 bab, yaitu :

BAB I, berisikan tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan

penulisan, metode penulisan dan didtematika penulisan makalah kelompok.

BAB II, menjelaskan tentang konsep teori yang berisikan anatomi dan fisiologi

system pernafasan, pengertian dari sinusitis, etiologi, patofisiologi, manifestasi

klinis sinusitis, pemeriksaan pejunjang pada sinusitis dan konsep asuhan

keperawan mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi keperawatan,

implementasi dan evaluasi.

BAB III, berisikan tentang tinjauan kasus asuhan keperawatan yang kelompok

ambil mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi keperawatan,

implementasi keperawatan dan evaluasi.


BAB IV, menjelaskan pembahasan antara kesinambungan teori yang ada dengan

kasus yang telah kelompok ambil.

BAB V, berisikan penutupan dimana pada bab ini kelompok menjelaskan

kesimpulan dari makalah dan saran.

DAFTAR PUSTAKA, berikana tentang judul buku dan artikel yang terkait dalam

makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai