Anda di halaman 1dari 16

SISTEM SARAF

(Untuk memenuhi Tugas Mata Kulia “Anatomi Fisiologi Manusia”)

OLEH:
KELOMPOK II

Gledis Manggarai ( 16 507 045 )

Semester / Kelas : VI / B

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya
sehingga makalah kami yang berjudul “Sistem Saraf” ini dapat kami selesaikan dengan
segalah baik. Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia

Kami menyampaikan trimakasih kepada dosen pembimbing mata kulia sAnatomi


Fisoalogi Manusia yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat makalah
ini.Dan trimakasih pula kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.

Kami memahami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan demi untuk perbaikan makalah ini.Semoga
Makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca dan dapat bermanfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tondano, Mei 2019

Penyusun

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. Sistem Saraf ................................................................................................................................ 2
B. Unit Struktur Sistem Saraf .......................................................................................................... 2
C. Sistem Saraf Pusat....................................................................................................................... 7
D. Penyakit Pada Sistem Saraf......................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ
agar dapat bekerja secara serasi.Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan
tadi. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di
otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
Setiap aktivitas yang terjadi di dalam tubuh, baik yang sederhana maupun yang kompleks
merupakan hasil koordinasi yang rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh.
Sistem koordinasi pada manusia meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem
endokrin (hormon).Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi manusia maupun
hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem saraf?
2. Bagaimana unit struktur dari system saraf pada manusia?
3. Bagaimana mekanisme kerja system saraf pada panusia?
4. Penyakit apa saja yang terjadi akibat kelaianan pada saraf?

C. TUJUAN
1. Memahami pengertian dari system saraf.
2. Mengetahui dan memahami unit struktur system saraf pada manusia.
3. Mengatahui mmekanisme kerja system saraf pada manusia.
4. Mengetahui penyakit pada system saraf manusia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem saraf
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua
kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah
makanan dan lain sebagainya. Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau
sistem pengatur tubuh.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran
impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk
memberi tanggapan terhadap rangsangan. Sistem saraf sangat berperan penting dalam
iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup bisa menyesuaikan diri
dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Jadi,
iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.

 Ciri-ciri sel saraf


1) Terdapat pada manusia dan hewan (sebagian)
2) Mengirim dan menerima rangsangan
3) Saling ketergantungan antar struktur
4) Memilii inti atau nucleus
5) Semua aktivitas melalui otak dan sumsum tulang belakang.

 Fungsi sel saraf


1) Mnerima rangsangan
2) Memberi respon
3) Mengelolah rangsangan
4) Memberi tangapan terhadap rangsangan

B. Unit Struktur Sistem saraf


Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul
membentuk suatu berkas (fasikulum). Neuron adalah komponen utama dalam sistem
saraf. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson
(neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan

2
akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson
biasanya sangat panjang dan Sebaliknya, dendrit pendek.

1. Badan Sel
Badan Sel adalah sebuah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
memiliki fungsi guna menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Badan sel saraf terkandung inti sel dan sitoplasma.

2. Dendrit
Dendritadalah sebuah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel Dendrit memiliki fungsi untuk menerima serta
mengantarkan sebuah rangsangan ke badan sel.
3. Nukleus
Nukleus adalah sebuah inti sel saraf yang memiliki fungsi untuk sebagai
pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson)
Neurit (Akson) adalah sebuah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih
panjang daripada dendrit), yang memiliki fungsi untuk menjalarkan sebuah impuls
saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson
biasanya hanya satu kepada setiap neuron.
5. Selubung Mielin
Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang
memiliki fungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-
segmen Lekukan di antara 2 segmen disebut dengan nodus ranvier.

3
6. Sel Schwann
Sel Schwann adalah sebuah jaringan yang membantu untuk menyediakan
makanan untuk neurit (akson) dan membantu sebuah regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier
Nodus ranvier memiliki fungsi guna mempercepat transmisi impuls saraf.
Adanya nodus ranvier itu memungkinkan sebuah saraf meloncat dari satu nodus ke
nodus yang lain, sehingga sebuah impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis
Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu serta
ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis ada sebuah celah sinapsis. Pada
bagian ujung akson ada sebuah kantong yang disebut dengan bulbus akson. Kantong
itu berisikan zat kimia yang sering disebut dengan neurotransmiter. Neurotransmiter
bisa berupa asetilkolin dan kolinesterase yang memiliki fungsi guna penyampaian
impuls saraf pada sinapsis.

 Berdasarkan struktur dan fungsinya sel saraf dikelompokan menjadi tiga


macam yaitu ;

1. Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensorik)


Sel saraf sensorik berfungsi mengantarkan impuls atau rangsangan yang
diterima dari alat indera menuju ke otak atau pusat saraf yang disebut sebagai sel
saraf indera. Sel saraf sensorik pada intinya berkerja terkait dengan sensor atau
rangsangan sehingga otak mengetahui bahwa tubuh telah mendapatkan
rangsangan, baik rangsangan dari dalam tubuh sendiri atau dari luar tubuh.

2. Sel Saraf Motorik (Neuron Motorik)


Sel saraf motorik berfungsi untuk membawa impuls (rangsangan) yang
diperoleh dari otak menuju ke otot atau kelenjar tubuh. Sel saraf motorik juga
disebut sebagai sel saraf penggerak. Pada intinya, sel saraf motorik ini berfungsi
untuk menjalankan respon dari otak sehingga anggota tubuh dapat melakukan
sesuai yang diinginkan oleh otak.

3. Sel Saraf Konektor (Interneuron)

4
Sel saraf konektor berfungsi sebagai penghubung atau perantara yang
meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik. Karena
fungsinya inilah sel saraf konektor juga disebut seagai sel saraf perantara atau sel
saraf penghubung.
Jika diurutkan, urutan kerja saraf ketika tubuh menerima rangsangan
hingga terdapat respon dari rangsangan tersebut, berawal dari sel saraf sensorik
(menerima rangsang) – sel saraf konektor (menghubungkan rangsang) – sel saraf
motorik (menanggapi rangsang).

Impils merupakan rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pilsa elektrik yang menjadi sarat.

 Berdasarkan ajalannya impuls, gerak dibedakan menjadi dua yaitu;


1. Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang mengatur gerakan
yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu
kranial dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf
yang keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor
untuk daerah kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.

2. Sistem saraf tak sadar (saraf otonom)


Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu saraf simpatik dan
parasimpatik yang memiliki susunan dan fungsi yang khas.

a) Sistem saraf simpatik


Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian urat kembar berupa
ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher,
daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis.
saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot
tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung,
pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik pada
kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot
sadar.

5
Fungsi saraf simpatik:
 memperbesar pupil
 menghambat aliran ludah
 mempercepat denyut jantung
 mengecilkan bronkus
 menghambat sekresi kelenjar pencernaan
 menghambat kontraksi kandung kemih otak

b) Sistem saraf parasimpatik


Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang
berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk
sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang
berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik
terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang
belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan


(antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus”
bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan
saraf sumsum sambung.
Fungsi saraf parasimpatik:
 mengecilkan pupil
 menstimulasi aliran ludah
 memperlambat denyut jantung

6
 membesarkan bronkus
 menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
 mengerutkan kantung kemih

C. Sistem Saraf Pusat


Pusat saraf memiliki fungsi untuk memegang sebuah kendali dan pengaturan
pada sebuah kerja jaringan saraf sampai ke sel saraf.sistem saraf pusat terdiri dari
yakni otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula oblongata) serta sumsum
tulang belakang (medula spinalis). Otak Terletak pada bagian di dalam tulang
tengkorak sementara sumsum tulang belakang terletak pada bagian di dalam ruas-ruas
tulang belakang.

1. Otak Besar (Cerebrum)

7
Bagian ini merupakan bagian otak terbesar dengan fungsi yang krusial pula.
Otak besar atau biasa dikenal dengan cerebrum merupakan secara garis besar
dapat dikatakan sebagai pusat syaraf utama karena fungsinya yang sangat
penting, seperti yang berkaitan dengan inteligensi, memori, kesadaran dan
pertimbangan.
Bagian otak besar terdiri dari dua belahan yakni otak bagian kiri dan kanan.
Masing-masing bagian memiliki fungsi kebalikan dimana bagian kiri mengatur
fungsi tubuh bagian kanan, sebaliknya otak kanan mengatur fungsi tubuh bagian
kiri. Setiap belahan otak tersebut terbagi menjadi empat lobus, yaitu frontal,
pariental, okspital, dan temporal.

2. Otak Kecil (Cerebellum)


Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan kemampuan motorik.
Jika bagian ini mengalami gangguan, maka akan menyebabkan gerakan otot tidak
lagi terkoordinasi. Selain itu, gangguan pada bagian ini juga bisa menyebabkan
vertigo karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Bagian ini terletak di
bawah lobus oksipitalis, dan terletak dibagian atas batang otak.

3. Otak Depan (Diensefalon)


Diensefalon memproses rangsang sensorik danmembantu memulai atau
memodifikasi reaksi tubuh terhadap rangsangan tersebut. Beberapa contoh
aktivitas yang melibatkan diensefalon di antaranya adalah mengunyah, melihat,
pergerakan mata, ekspresi yang terjadi di wajah (misalnya, tersenyum, cemberut,
dan lain-lain), mendengar, bernapas, menelan, mencium (membaui), dan
keseimbangan tubuh.

4. Otak Tengah ( Mesencephalon )


Bagian ini terdiri dari : Tektum, yang memiliki syaraf pengatur proses
pendengaran dan proses penglihatan. Sementara bagian lain adalah Cerebral
Peduncle, yang terlibat dalam system homeostasis dan lintasan refleks.

5. Otak Belakang ( Myelencephalon, Metencephalon, Rhombencephalon )


Otak belakan terdiri dari jembatan varol, sumsum lanjutan dan otak kecil yang
membentuk sebuah brainstem atau batang otak. Jembatan varol adalah syaraf yang
menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil serta menghubungkan otak kecil dan

8
otak besar. Sumsum lanjutan otak kecil memiliki fungsi yang lumyan signifikan, yaitu
mengontrol saluran pernafasan, mengatur laju denyut jantung, pusat refleks fisiologi,
tekanan udara, suhu tubuh dan lain- lain.

D. PENYAKIT PADA SISTEM SARAF


Berikut ini macam-macam gangguan dan penyakit pada sistem saraf manusia.
1. Stroke
Stroke adalah penyakit pada otak akibat dari tersumbat atau pecahnya
pembuluh darah pada otak. Penyempitan pembuluh darah adalah penyebab dari
terjadinya penyakit ini. Penderita stroke memiliki wajah yang asimetri.
2. Hilang Ingatan (Amnesia)
Para penderita amnesia, akan mengalami kesulitan mengingat dan
kebingungan. Penyakit ini dapat bersifat sementara sehingga ingatannya menjadi
pulih, atau dapat juga permanen. Kondisi penderita amnesia tergantung dari parah
atau tidaknya trauma otak. Trauma pada otak ini biasanya disebabkan oleh
benturan atau kecelakaan.
3. Epilepsi
Epilesi atau ayan adalah gangguan pada sistem saraf sehingga menyebabkan
kejang (kontaksi keras pada otot tubuh). Kejang pada penderita epilepsi
disebabkan aktivitas listrik yang tidak normal pada otak. Kejang ini akan disertai
dengan busa dan dapat terjadi secara mendadak serta berulang-ulang. Banyak
penyebab dari epilepsi, diantaranya infeksi, cedera otak, dan juga tumor otak.
4. Neuritis
Neuritis adalah kelainan pada sistem saraf karena adanya tekanan, pukulan,
keracunan, patah tulang serta kekurangan vitamin B komplek (B1, B6, B12).
Penderita neuritis akan lebih sering mengalami kesemutan pada sekujur
tubuhnyam terutama tangan dan kaki.
5. Parkinson
Parkinson merupakan penyakit pada sistem saraf yang disebabkan karena
kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Ciri-ciri dari
penderita Parkinson yang tampak jelas, antara lain tangan gemetaran waktu
istirahat, susah bergerak, mata sulit berkedip, otot terasa kaku. Kondisi yang
demikian menyebabkan kaki menjadi kaku saat bergerak dan berjalan.
6. Meningitis

9
Meningitis atau dikenal dengan radang selaput otak merupakan infeksi pada
selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Gejala umum dari
meningitis, antara lain badan demam, sakit kepala yang berlebihan, leher terasa
kaku dan adanya ruam-ruam pada kulit. Meningitis dapat disebabkan oleh
serangan virus atau bakteri. Meningitis akibat serangan bakteri akan jauh lebih
serius, karena dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian.
7. Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan penyakit pada otak yang terjadi akibat penumpukan
cairan di dalam otak, sehingga menyebabkan pembengkakan di dalam otak dan
kepala tampak semakin membesar. Penumpukan ini menyebabkan cairan tersebut
bertambah banyak, sehingga akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya
pada pusat-pusat saraf vital.
8. Migrain
Migrain adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan rasa
nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah. Gangguan ini dapat terjadi
akibat adanya aktivitas berlebih impuls listrik otak yang meningkatkan aliran
darah di otak. Aktivitas tersebut mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh
darah otak dan juga peradangan.
9. Radang Otak
Radang otak merupakan peradangan akut pada otak yang disebabkan oleh
infeksi virus. Gejala radang otak, antara lain demam yang tinggi, sakit kepala,
merasa ngantuk, dan sering bingung. Respon sistem kekebalan tubuh untuk
melawan virus ini justru dapat menyebabkan pembengkakan di otak. Akibatnya,
semakin lama tidak ada ruang untuk berkembang dan otak akan mendorong
tengkorak kepala, sehingg otak terluka dan meradang.
10. Tumor Otak
Tumor pada otak dapat disebabkan oleh pertumbuhan tak terkendali pada sel-
sel di dalam jaringan otak. Terdapat dua jenis tumor pada otak. Tumor yang
tumbuh langsung di otak disebut tumor otak primer, sedangkan tumor yang
tumbuh di bagian lain dari tubuh dan menyebar hingga ke otak dinamakan tumor
otak sekunder (metastatik).

11. Alzheimer

Alzhaimer atau kepikunan disebabkan oleh perubahan abnormal di otak,


sehingga fungsi otak sebagaian besar hilang. Penderitan Alzheimer akan

10
mengalami kepikunan, kebingungam, perubahan suasana hati dengan cepat, dan
hilangnya kontrol terhadap kemampuan fisik dan mental.

BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulakan bahwa Sistem saraf adalah
sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita
seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah makanan dan lain sebagainya.
Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau sistem pengatur tubuh.
Sistem saraf juga merupakan sistem yang khas bagi manusia, karena sistem
saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Pada kehidupan makhluk hidup Sistem saraf
sangat berperan penting dalam iritabilitas tubuh, sehingga memungkinkan tubuh
untuk menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan yang terjadi di sekitar tubuh kita.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. System saraf. Online: http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/


Sistem-Saraf.pdf. Di Akses pada tanggal 26 mei 2019

Ariesmunandar. 2012. System saraf. Online: https://ariesmunandarblog.


files.wordpress. com/2012/06/sistem-saraf.pdt. Di Akses pada tanggal 26 mei 2019

Anonim. 2010. System saraf pada manusia. Online: http//duniapendidikan.


co.id/2010/12/ system-saraf-pada-manusia-pengertian-bagian.html. Di Akses pada tanggal 26
mei 2019

13

Anda mungkin juga menyukai