OLEH:
KELOMPOK II
Semester / Kelas : VI / B
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya
sehingga makalah kami yang berjudul “Sistem Saraf” ini dapat kami selesaikan dengan
segalah baik. Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia
Kami memahami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan demi untuk perbaikan makalah ini.Semoga
Makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca dan dapat bermanfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penyusun
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ
agar dapat bekerja secara serasi.Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan
tadi. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di
otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
Setiap aktivitas yang terjadi di dalam tubuh, baik yang sederhana maupun yang kompleks
merupakan hasil koordinasi yang rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh.
Sistem koordinasi pada manusia meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem
endokrin (hormon).Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi manusia maupun
hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem saraf?
2. Bagaimana unit struktur dari system saraf pada manusia?
3. Bagaimana mekanisme kerja system saraf pada panusia?
4. Penyakit apa saja yang terjadi akibat kelaianan pada saraf?
C. TUJUAN
1. Memahami pengertian dari system saraf.
2. Mengetahui dan memahami unit struktur system saraf pada manusia.
3. Mengatahui mmekanisme kerja system saraf pada manusia.
4. Mengetahui penyakit pada system saraf manusia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem saraf
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua
kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah
makanan dan lain sebagainya. Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau
sistem pengatur tubuh.
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran
impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk
memberi tanggapan terhadap rangsangan. Sistem saraf sangat berperan penting dalam
iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup bisa menyesuaikan diri
dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Jadi,
iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
2
akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson
biasanya sangat panjang dan Sebaliknya, dendrit pendek.
1. Badan Sel
Badan Sel adalah sebuah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
memiliki fungsi guna menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Badan sel saraf terkandung inti sel dan sitoplasma.
2. Dendrit
Dendritadalah sebuah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel Dendrit memiliki fungsi untuk menerima serta
mengantarkan sebuah rangsangan ke badan sel.
3. Nukleus
Nukleus adalah sebuah inti sel saraf yang memiliki fungsi untuk sebagai
pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (Akson)
Neurit (Akson) adalah sebuah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih
panjang daripada dendrit), yang memiliki fungsi untuk menjalarkan sebuah impuls
saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson
biasanya hanya satu kepada setiap neuron.
5. Selubung Mielin
Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang
memiliki fungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-
segmen Lekukan di antara 2 segmen disebut dengan nodus ranvier.
3
6. Sel Schwann
Sel Schwann adalah sebuah jaringan yang membantu untuk menyediakan
makanan untuk neurit (akson) dan membantu sebuah regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier
Nodus ranvier memiliki fungsi guna mempercepat transmisi impuls saraf.
Adanya nodus ranvier itu memungkinkan sebuah saraf meloncat dari satu nodus ke
nodus yang lain, sehingga sebuah impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis
Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu serta
ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis ada sebuah celah sinapsis. Pada
bagian ujung akson ada sebuah kantong yang disebut dengan bulbus akson. Kantong
itu berisikan zat kimia yang sering disebut dengan neurotransmiter. Neurotransmiter
bisa berupa asetilkolin dan kolinesterase yang memiliki fungsi guna penyampaian
impuls saraf pada sinapsis.
4
Sel saraf konektor berfungsi sebagai penghubung atau perantara yang
meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik. Karena
fungsinya inilah sel saraf konektor juga disebut seagai sel saraf perantara atau sel
saraf penghubung.
Jika diurutkan, urutan kerja saraf ketika tubuh menerima rangsangan
hingga terdapat respon dari rangsangan tersebut, berawal dari sel saraf sensorik
(menerima rangsang) – sel saraf konektor (menghubungkan rangsang) – sel saraf
motorik (menanggapi rangsang).
Impils merupakan rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pilsa elektrik yang menjadi sarat.
5
Fungsi saraf simpatik:
memperbesar pupil
menghambat aliran ludah
mempercepat denyut jantung
mengecilkan bronkus
menghambat sekresi kelenjar pencernaan
menghambat kontraksi kandung kemih otak
6
membesarkan bronkus
menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
mengerutkan kantung kemih
7
Bagian ini merupakan bagian otak terbesar dengan fungsi yang krusial pula.
Otak besar atau biasa dikenal dengan cerebrum merupakan secara garis besar
dapat dikatakan sebagai pusat syaraf utama karena fungsinya yang sangat
penting, seperti yang berkaitan dengan inteligensi, memori, kesadaran dan
pertimbangan.
Bagian otak besar terdiri dari dua belahan yakni otak bagian kiri dan kanan.
Masing-masing bagian memiliki fungsi kebalikan dimana bagian kiri mengatur
fungsi tubuh bagian kanan, sebaliknya otak kanan mengatur fungsi tubuh bagian
kiri. Setiap belahan otak tersebut terbagi menjadi empat lobus, yaitu frontal,
pariental, okspital, dan temporal.
8
otak besar. Sumsum lanjutan otak kecil memiliki fungsi yang lumyan signifikan, yaitu
mengontrol saluran pernafasan, mengatur laju denyut jantung, pusat refleks fisiologi,
tekanan udara, suhu tubuh dan lain- lain.
9
Meningitis atau dikenal dengan radang selaput otak merupakan infeksi pada
selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Gejala umum dari
meningitis, antara lain badan demam, sakit kepala yang berlebihan, leher terasa
kaku dan adanya ruam-ruam pada kulit. Meningitis dapat disebabkan oleh
serangan virus atau bakteri. Meningitis akibat serangan bakteri akan jauh lebih
serius, karena dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian.
7. Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan penyakit pada otak yang terjadi akibat penumpukan
cairan di dalam otak, sehingga menyebabkan pembengkakan di dalam otak dan
kepala tampak semakin membesar. Penumpukan ini menyebabkan cairan tersebut
bertambah banyak, sehingga akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya
pada pusat-pusat saraf vital.
8. Migrain
Migrain adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan rasa
nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah. Gangguan ini dapat terjadi
akibat adanya aktivitas berlebih impuls listrik otak yang meningkatkan aliran
darah di otak. Aktivitas tersebut mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh
darah otak dan juga peradangan.
9. Radang Otak
Radang otak merupakan peradangan akut pada otak yang disebabkan oleh
infeksi virus. Gejala radang otak, antara lain demam yang tinggi, sakit kepala,
merasa ngantuk, dan sering bingung. Respon sistem kekebalan tubuh untuk
melawan virus ini justru dapat menyebabkan pembengkakan di otak. Akibatnya,
semakin lama tidak ada ruang untuk berkembang dan otak akan mendorong
tengkorak kepala, sehingg otak terluka dan meradang.
10. Tumor Otak
Tumor pada otak dapat disebabkan oleh pertumbuhan tak terkendali pada sel-
sel di dalam jaringan otak. Terdapat dua jenis tumor pada otak. Tumor yang
tumbuh langsung di otak disebut tumor otak primer, sedangkan tumor yang
tumbuh di bagian lain dari tubuh dan menyebar hingga ke otak dinamakan tumor
otak sekunder (metastatik).
11. Alzheimer
10
mengalami kepikunan, kebingungam, perubahan suasana hati dengan cepat, dan
hilangnya kontrol terhadap kemampuan fisik dan mental.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulakan bahwa Sistem saraf adalah
sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita
seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah makanan dan lain sebagainya.
Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau sistem pengatur tubuh.
Sistem saraf juga merupakan sistem yang khas bagi manusia, karena sistem
saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Pada kehidupan makhluk hidup Sistem saraf
sangat berperan penting dalam iritabilitas tubuh, sehingga memungkinkan tubuh
untuk menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan yang terjadi di sekitar tubuh kita.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
13