Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor lingkungan meliputi fisik,
biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual, terhadap kesehatan masyarakat dan memberi
prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya
mencapai tujuan.
PROMOSI KESEHATAN
A.Definisi Promosi Kesehatan
Adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. (Lawrence Green, 1984)
Promosi Kesehatan adalah Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap,
dan memperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984)
Dari visi tersebut terdapat empat kata kunci visi promosi kesehatan adalah :
1. Mau (Willingnes) memelihara dan meningkatkan kesehatannya
2. Mampu (Ability) memelihara dan meningkatkan ksehatannya.
3.Memelihara Kesehatan berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi
diri dari gangguan-gangguan kesehatan dan mencari pertolongan pengobatan
yg profesional bila sakit
4. Meningkatkan kesehatan berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatan cegah penyakit,
kesehatan baik individu, kelompok atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis
2. Menjembatani (mediate)
Promosi kesehatan juga mempunyai arti “mediator” atau”menjebatani” antara sektor
kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra. Dengan kata lain promosi kesehatan
menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan
kesehatan.Kemitraan adalah sangat penting sebab tanpa kemitraan, niscaya sektor kesehatan
mampu menangani maslah-masalah kesehatan yang begitu komplek dan luas.
3. Memampukan (enable)
Agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri. Hal ini
berarti baik secara langsung atau melalui tokoh-tokoh masyarakat promosi kesehatan harus
memberikan ketampilan-ketrampilan kepada masyarakat agara mereka mandiri di bidang
kesehatan. Ketrampilan di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial perlu dikembangkan
melalui promosi kesehatan.
C. Strategi Promosi Kesehatan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi dalam bidang promosi kesehatan secara efektif dan efisien
diperlukan strategi promosi kesehatan menurut WHO tahun 1984. Strategi promosi kesehatan terdiri 3 hal yaitu:
1. Advokasi (advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang orang lain agar orang lain tersebut
membanu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konten promosi kesehatan
advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di
berbagai sektor dan di berbagai tingkat sehingga para pejabat tersebut mau mendukung
program kesehatan yang kita inginkan.
2. Dukungan Sosial (social support)
Stratedi dukungan sosisal adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui
tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal. Tujuan
utama kegiatan ini adalah agar tokoh masyarakat sebgai jembatan antara sektor kesehtan se
bagai (pelakasana program) kesehatan dengan masyarakat (penerima program)
kesehatan.Agar masyarakan mau menerima, mau berpartisipasi terhadap program kesehatan
tersebut. Bentuk kegiatan dukungan sosial antara lain adalah pelatihan-pelatihan toma,
seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma. Sasaran utama dukungan sosial atau bina
suasana adalah para tokoh masyarakat di berbagia tingkat.
4. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)
Pemberdayaan masyarakat adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memlihara dan meningkatkan kesehtan mereka sendiri. Bentuk kegiatan
pemberdayaaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan antara lain; penyuluhan
kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk; koperasi,
pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga.Dengan kemampuan
ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam memelihara kesehatan
merena misalnya terbentuknya dana sehat, pos obat desa, polindes dan sebagainya.
Konferensi Internasional promosi kesehatan di Ottawa Canada tahun 1986 menghasilkan piagam Ottawa
(Ottawa charter). Dalam piagam tersebut dirumuskan 5 strategi promosi kesehatan:yaitu
1. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (health public policy)
Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau pembuat
kebijakan agar mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung atau
mnguntungkan kesehatan. Dengan kata lain agar kebijakan dalambentuk peraturan,
perundangan surat keputusan berorientasi kepada kebutuhan publik.Misalnay adanya
peraturan perundangan yang mengatur adanya analisis dampak lingkungan untuk mendirikan
pabrik, perusahaan, rumah sakit.
2. Lingkungan yang Mendukung (supportive Envirenment)
Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum termasuk pemerintah kota, agar
mereka menyediakan sarana atau sarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya perilaku
sehat bagai masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung tempat-tempat umum tersebut.
Lingkungan yang mendukung tempat umum antara lain adalah tersedianya tempat sampah,
tersedianya tempat buang air kecil/besar, non perokok dan sebagainya. Dengan kata lain para
pengelola tempat umum harus menyediakan sarana dan prasarana untuk memdukung perilaku
sehatbagi pengunjungnya.
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (reorient Health Services)
Penyelenggara pelanan kesehtan adalah pemerintah dan swasta sedangkan masyarakat sebgai
pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman ini harus diubah, harus diorientasi
lagi bahwa masyarkat bukan hanya sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan
tetapi sekaligus sebgai penyelenggara juga akan tetapai dalam batas-batas tertentu.
Masyarakat harus diperdayakan sebagai penyelenggara pelanan kesehatan masyarakat.Dalam
proses reorientasi ini promosi kesehatan sangat penting.
4. Keterampilan Individu (Personal Skill)
Keseahatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu, keluarga dan
kelompok. Kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan individu, keluarga dan
kelompoktersebut terwujud.Strategi mewujudkan ketrampilan individu dalam memlihara dan
meningkatkan kesehatan adalah sangat penting. Langkah awal dari peningkatan ketrampilan
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka adalah memberikan pemahaman-
pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara-cara memelihara kesehatan, mencegah
penyakit, mengenal penyakit, mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan
profesional,meningkatakan kesehatan
5. Gerakan Masyarakat (community action)
Dalam masyarakat harus ada gerakan atau kegiatan-kegaitan untuk kesehatan. Oleh sebab itu
promosi kesehatan harus mendorong dan mamacu kegiatandalam masyarakat dalam
mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat dibidang kesehatan
niscaya tidakterwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan atau masyarakat yang mau dan
mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka.
D. Sasaran Promosi Kesehatan
Sasaran promosi kesehatan adalah:
1. Sasaran Primer
Sesuai misi pemberdayaan. Misalnya : kepala keluarga, ibu hamil/menyusui,
anak sekolah.
2. Sasaran Sekunder
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh
agama
3. Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai ke
daerah
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup promosi kesehatan dikelompokkan dalam 2 kelompok bidang ilmu dicakup
promkes dikelompokkan 2 bidang yaitu ilmu perilaku sebagai dasar membentuk
perilaku manusia dan ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi perilaku.
Ruang lingkup promosi kesehatan didasarkan pada 2 Dimensi, yaitu : dimensi aspek sasaran
pelayanan kesehatan dan dimensi tempat pelaksanaan promosi kesehatan atau tatanan (
Setting )
Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan secara garis
besaranya terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan yaitu:
1. Palayanan preventif dan promotif
Pelayanan preventif dan promotid adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat
agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkat status kesehatannya. Pada dasarnya
pelayanan ini dilaksanakan oleh kelompok kesehatan masyarakat.
2. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kelompok masyarakat yang sakit,agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan
menjadi pulih kesehatannya.Pada prinsipnya pelayanan jenis ini dilakukan kelompok profesi
kedokteran.
Berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehatan ini promosi kesehatan mencakup 4 aspek
pelayanan yakni:
1. Promosi kesehatan pada tingkat promotif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok orang
sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya.
2. Promosi kesehatan pada tingkat preventif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan preventif adalah kelompok orang sehat
juga terutama yang beresiko tinggi (higt risk) misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui,
para perokok, kelompok obesitas, para pekerja sex. Tujuan promosi kesehatan pada tingkat
ini adalah untuk mencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh atau menjadi/
terkena sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Kicbusch, Illona, Setting obyectives, The health promotion Challenge, Keynoter Adress
Healthy People 2000, Consurtium meeting, New YORK, 1996
Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, penerbit Rineka cipta, Jakarta,
2003
Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan teori dan aplikasi, penerbit Rineka cipta, Jakarta,
2010
WHO Health organization, Health Promotion in Developing Countries, Devision of Health
Education and Promotion, Geneva,1989
Untuk menjalankan suatu program, ada beberapa tahapan yang harus di jalankan demi
terlaksananya program tersebut dengan baik. Tahapan tersebut adalah input, process, dan output.
Dimana dalam tahapan tersebut terdapat 4 unsur yang berdampak langsung apabila salah satunya
tidak tersedia atau terlaksana dengan memadai, yaitu Man, Money, Materials, dan Method atau
biasa juga disebut dengan 4M.
4M itu sendiri terdiri dari Man, yang di maksud adalah sumber daya manusia yang melaksanakan
program. Money, dana atau biaya yang digunakan untuk program. Materials, kelengkapan barang
– barang pendukung fasilitas program. Dan Method, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dari program.
Dari data yang terdapat di salah satu puskesmas di Jakarta Timur, di dapatkan bahwa beberapa
kegiatan untuk mendukung terlaksananya program P2M ini masih belum bisa memenuhi target.
Kegiatan yang di lakukan seperti penyuluhan kepada masyarakat, pelatihan para kader, pendataan
dan follow-up pasien, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan upaya-upaya lainnya untuk
mencegah serta memberantas penyakit menular belum maksimal di lakukan.
Berdasarkan data yang ada, dari segi Man, terlihat bahwa jumlah petugas kesehatan dalam
melaksanakan program Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular (P2M) di puskesmas
tersebut dapat dikatakan masih sangat kurang yaitu hanya 1 orang perawat sebagai penanggung
jawab dibantu dengan 2 orang perawat dari bagian Kesehatan Lingkungan dan KPLDH, dimana
para petugas ini memiliki beberapa tugas dibagian lain sehingga dalam melaksanakan kegiatan
kunjungan rumah maupun pendataan pasien di luar Puskesmas belum bisa mencapai target.
Dari segi materials, untuk peralatan yang digunakan belum memadai di karenakan tidak tersedia
lab sederhana untuk pemeriksaan dahak, hal ini mempengaruhi proses pendataan pasien dimana
banyak pasien yang dirujuk ke puskesmas kecamatan untuk dilakukan pemeriksaan sputum tidak
membawa hasilnya kembali ke puskesmas tersebut, sehingga tidak diketahui status pasien
tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan Permenkes no. 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan
Penyakit TBC Pasal 19, dimana di katakan bahwa Pemerintah Pusat dan Daerah seharusnya
menjamin sarana dan prasarana laboratorium kesehatan.
Maka dari itu perlu adanya peninjauan kembali tentang program ini lalu di cari alternative
permasalahannya sehingga target yang di tentukan dapat tercapai dan program pemerintah dapat
berjalan baik untuk mencegah dan memberantas penyakit menular yang ada di Indonesia.
Tujuan dari adanya standar praktik keperawatan adalah meningkatkan mutu asuhan keperawatan,
meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat, menjaga mutu asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien di masyarakat, komunitas, kelompok dan keluarga.
American Nursing Association (ANA) membagi standar praktik keperawatan dalam 16 standar, baik
bagi perawat generalisasi maupun spesialis diantaranya pengkajian; prioritas; dan diagnose
komunitas; identifikasi hasil; perencanaan; implementasi; (koordinasi, pendidikan dan promosi
kesehatan, konsultasi, aktivitas pengaturan); evaluasi; kualitas praktik; pendidikan; evaluasi praktik
professional; hubungan sejawat dan profesi lain; kolaborasi; etik; penelitian; menggunakan sumber-
sumber; kepemimpinan dan advokasi.
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan yang harus dicapai oleh
seorang perawat, dan dikembangkan untuk mernbantu perawat melakukan validasi mutu dan
rnengembangkan keperawatan. Standar praktik keperawatan komunitas merupakan salah satu
karakteristik profesi perawat komunitas yang diperlukan untuk jarninan mutu praktik keperawatan
kornunitas sehingga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat dapat
dipertahankan pada tingkat optimal.
Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) tahun
1999,standar praktik keperawatan merupakan kornitmen profesi keperawatan dalam melindungi
masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi. Di dalamnya terdapat penegasan
tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat, dan benar, yang digunakan
sebagai pedoman daJam pemberian pelayanan keperawatan serta tolok ukur dalam penilaian kerja
seorang perawat. Tujuan standar praktik keperawatan di antaranya sebagai berikut.
Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian pada upaya dan
peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian tujuan.
Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi kllen sehlngga dapat menekan biaya
perawatan.
Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien di masyarakat, kornunitas,
kelompok, dan keluarga.
Menurut ANA (2004), standar praktik keperawatan dapat dibagi dalam 16 standar dengan membagi
dalam kompetensi perawat komunitas generalis dan spesialis. Berlkut adalah penjelasan mengenai
standar praktik keperawatan menurut ANA.
STANDAR 1: PENGKAJIAN
Perawat kesehatan kornunitas mengkaji status komunitas menggunakan data, idcntifikasi sumber
surnber yang ada di komunitas, masukan dari komunitas dan pemangku
kepentingan (stakeholder) lain, serta penilaian profesional,
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai surnber yang berhubungan dengan masyarakat skala luas atau
komunitas khusus.
Menggunakan model dan prinsip-prinsip epiderniologi, dernografi, biometri, sosial, perilaku, dan
pemeriksaan fisik untuk mengolab data yang telah dikumpulkan.
Menentukan prioritas pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau risiko pada area
geografisatau kornunitas.
Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk memenuhi kebutuhan komunitas,
nilai dan kepercayaan, sumber-sumber, dan faktor lingkungan yang relevan.
Menggunakan data untuk meugldentifikasi kecenderungan dan penyimpangan dari pola kesehatan
yang diharapkan di komunitas.
Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibat dalam proses.
Menerapkan etik, hukum, dan menghormati privasi klien dalam mengumpulkan, mengolah, serta
menyampaikan data dan informasi.
Mengumpulkan data dari berbagai sumber antardisiplin dengan menggunakan metode yang sesuai
untuk mendapatkan atau memverifikasi data yang berfokus pada komunitas.
Bekerja sarna dengan kornunitas, tenaga profesional kesehatan, dan pemangku kepentingan lain
dalam pengumpulan data.
Menginterpretasikan data dari berbagai sumber yang didapat selama proses pengkajian secara
kompleks.
Konsultasi dengan perawat kesehatan komunitas, komunitas, tim antardisiplin, dan pemangku
kepentingan lain dalam mefencanakan, mengatur, dan mengevaluasi sistem data yang berfokus
pada kebutuhan dan keperluan komunitas.
Perawat kesehatan komunitas menganalisis pengkajian data untuk menentukan prioritas atau
diagnosis komunitas.
Menganalisis data yang berhubungan dengan akses dan penggunaan pelayanan kesehatan,
Validasi diagnosis atau kebutuhan dari komunitas, dinas kesehatan dan organisasi masyarakat
setempat, lokal, wilayah, dan statistik kesehatan yang ada dan dapat diaplikasikan.
Diagnosis dokumen atau kebutuhan dengan cara memfasilitasi komunitas yang terlibat dalam
menentukan reneana dan hasil yang diharapkan.
Mengorganisasikan data dan informasi kompleks yang didapat selama proses diagnosis kesehatan
komunitas (sosial, budaya, demografi, status kesehatan, risiko kesehatan, geografi, Iingkungan)
untuk mengidentifikasi kebutuhan dan risiko kesehatan komunitas.
Berfungsi sebagai penghubung dalam komunitas, tenaga profesional kesehatan, dan pemangku
kepentingan lain.
Melibatkan komunitas, profesional lain, organisasi, dan pemangku kepentingan dalam merumuskan
hasil yang diharapkan.
Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai komunitas, risiko, keuntungan, biaya.. bukti i1miah
terkini, dan keahlian ketika merumuskan prioritas dan hasil yang diharapkan.
Memasukkan pengetahuan fakror lingkungan dan kejadian, sumber yang tersedia, waktu yang
diperkirakan, etik, hukum, dan pertimbangan privasi dalam mencntukan hasil yang diharapkan.
Mengembangkan hasil yang diharapkan serta menyediakan kelanjutan proses dari identifikasi
kebutuhan dan perhatian komunitas.
Memodifikasi hasil yang diharapkan berdasarkan perubahan status kebutuhan dan perhatian
komunitas serta ketersediaan sumber daya.
Dokumen hasil yang diharapkan sebagai tujuan yang bisa diukur rnenggunakan bahasa yang dapat
dimcngerti untuk melibatkan semua komponen.
Menjamin bahwa mitra profesional terlibat dalam mengidenlifikasi harapan yang diinginkan yang
dilakukan dengan bukti i1miah dan dapat diaplikasikan rnelalui implementasi praktik berbasis
bukti (evidence-based practice).
Struktur hasil yang diharapkan dapat diukur untuk melaporkan seperti faktor efektivitas biaya dalam
menentukan kebutuhan kcsehatan, komunitas, organisasi, dan kepuasan pemangku kepentingan lain
serta keberlanjutan dan konsistensi di antara perawat dan tenaga professional lainnya dalam
memberikan layanan kesehatan yang bcrhubungan dengan program dan layanan, resolusi, atau
mengurangi kebutuhan kesehatan.
Mengembangkan komunitas yang berfokus pada perencanaan untuk pelayanan yang berhubungan
dengan kesehatan berdasarkan pengkajian prioritas kebutuhan dan risiko kesehatan.
Menerapkan standar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan dalam proses perencallaan.
Menerapkan pengkajian dan strategi implementasi dalam perencanaan yang menggambarkan bukti
yang ada, meliputi data, penelitian, literatur, dan pengetahuan kesehatan masyarakat.
Merencanakan strategi dan alternatifyang sesuai dengan komunitas dan mitra profesional lalnnya
untuk mernecahkan kebutuhan kompleks pada komunitas yang berlsiko.
Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam kornunitas dengan mitra profesional dalam merencanakan
proses.
Memimpin perawat kesehatan komunitas dan tim rnulti-sektor lain dalam menggunakan prinsip-
prinsip perencanaan pada komunitas yang berfokus pelayanan dan program.
Berpartisipasi pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari sistem organisasi yang
mendukung proses perencanaan.
Berpartisipasi dalam integrasi kernanusiaan, fiskal, materi, llmu pengetahuan, dan sumbersurnber
dalam komunitas untuk meningkatkan dan melengkapl proses perencanaan untuk program atau
pelayanan.
Menjamin penggw1aanstandar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan yang dipergunakan
dalam proses perencanaan.
STANDAR 5: IMPLEMENTASI
Perawat kesehatan komunitas mengimplementasikan rencana yang telah dlidentifikasi bersama tim
kesehatan lain.
Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi secara arnan, sesuai jadwal, dan berkolaborasi
dengan tim multi-sektor,
Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, terrnasuk kesempatan untuk membangun
jaringan (network) dan advokasi yang spesifik serta menjadi perhatian dan kebutuhan komunitas.
Memantau irnplementasi dari pereneanaan dan pengukuran surveilans untuk status kesehatan
komunitas.
Menyertakan pengetahuan dan strategi baru dalam aksi pereneanaan untuk meningkatkan
irnplementasi.
Mernodifikasi reneana berdasarkan pengetahuan baru, respons kornunitas, atau faktor relevan lain
untuk meneapai hasil yang diharapkan.
Perawat kesehatan komunitas mengoordinasikan program, pelayanan, dan aktivitas lain dalam
mengimplementasikan reneana yang teridentifikasi,
Mempromosikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk meneapai hasil yang diharapkan.
Melakukan surveilans, penemuan kasus, dan pelaporan dengan tenaga profesional dan pemangku
kepentingan lain.
Menjadi pemimpin dalam memberikan program yang terintegrasi, program surveilans dan
pelayanan, serta implemetasi kebijakan publik.
Perawat kesehatan komunitas bekerja dengan strategi pendidikan untuk promosi kesehatan,
mencegah penyakit, dan meyakinkan lingkungan yang nyaman pada komunitas.
Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai dalam implementasi program dan pelayanan untuk
komunitas.
Menentukan pengajaran dan metode belajar yang sesuai dengan komunitas dan identifikasi sasaran
hasil komunitas.
Menawarkan budaya yang sesuai promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan informasi keamanan
lingkungan, serta bahan pendidikan pada komunitas.
Mengumpulkan umpan balik (feedback) dari partisipan untuk menentukan efektivitas program dan
pelayanan serta merekomendasikan perubahan.
Merancang informasi kesehatan dan program berdasarkan perilaku kesehatan serta prinsip dan teori
belajar.
Memodifikasi program yang telah ada berdasarkan umpan balik partisipan, penyedia layanan,
tenaga profesional, dan pemangku kepentingan lain.
STANDAR 5 C: KONSULTASI
Perawat kesehatan komunitas menyediakan konsultasi pada berbagai kelompok komunitas dan
pemerintah untuk memfasilitasi implementasi program dan pelayanan.
Menyediakan testimoni dan pendapat profesional dalam mendukung aktivitas program khusus.
Berkomunikasi secara efektif menggunakan berbagai media dengan kelompok pemilih selama
konsultasi.
Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, serta sumber lain dengan kerangka kerja
teoretis dan bukti untuk menyediakan konsultasi ahli dalam implementasi program dan pelayanan.
Menyediakan testimoni ahli pada pemerintah tingkat pusat, daerah, dan setempat dalam
mendukung program dan pelayanan yang diberikan pada komunitas yang berisiko.
Mengomunikasikan informasi selama konsultasi yang memiliki pengaruh positif pada ketetapan
program dan pelayanan pada komunitas.
Membuat proposal dan laporan yang mendukung kebutuhan program dan pelayanan.
Edukasi pada komunitas yang berhubungan dengan hukum, regulasi, dan kebijakan.
Berpartisipasi dalam aplikasi hukurn kesehatan masyarakat, regulasi, dan kebijakan rneliputi
kegiatan pemantauan (monitoring) dan memeriksa peraturan yang ada.
Membantu menerapkan hukuman untuk mereka yang tidak mernatuhi hukum, regulasi, maupun
kebijakan,
Berkolaborasi dalam kegiatan pengembangan hukum kesehatan masyarakat, regulasi, dan kebijakan.
Merencanakan dengan tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga profesional lain mengenai sistem
pelaporan serta kepatuhan hukum, regulasi, dan kebijakan.
Memantau pelaporan dan sistem kepatuhan untuk kualitas dan penggunaan sesuai dari surnber-
sumber yang tersedia.
Mengembangkan laporan bagi unit kesehatan masyarakat yang diakui dan pembuat kebijakan yang
diperlukan oleh hukum, regulasi, dan kebijakan.
Berpartisipasi dalam persiapan koordinasi darurat dan merespons usaha, termasuk penggunaan dan
penerimaan sumber-sumber nasional yang strategis.
STANDAR 6: EVALUASI
Mengumpulkan data secara sistematis, menerapkan epidemiologi dan metode ilmiah untuk
menentukan efektivitas intervensi keperawatan kesehatan komunitas dalam kebijakan, program,dan
pelayanan.
Berpartisipasi dalam proses dan evaluasi hasil dengan aktivitaspemantauan (monitoring) program
dan pelayanan.
Mengaplikasikan pengkajian data yang berkelanjutan untuk merevisi reneana, intervensi, dan
aktivitas yang sesuai.
Mendokumentasikan hasil dari evaluasi termasuk perubahan atau rekomendasi untuk meningkatkan
efektivitas intervensi.
Menyampaikan evaluasi proses dan hasil yang dihasilkan kepada komunitas dan pemangku
kepentingan lain berdasarkan hukum dan peraturan negara.
Merancang evaluasl rencana dengan ahli dan perwakilan komunitas serta para pernangku
kepentingan.
Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk kebijakan, program, atau pelayanan yang sesuai.
MengevaJuasi efektivitas dari pereneanaan dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan dan
tidak diharapkan.
Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk menentukan akibat dari reneana yang berpengaruh
pada komunitas, organisasi, atau kelompok lain.
Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk rnembuat atau rnerekomendasikan proses atau
perubahan hasil dalam kebijakan, program. dan pelayanan yang sesuai.
Perawat kesehatan komunitas secara sistematis mcnirrgkatkan kualitas dan efektivitas praktik
keperawatan.
Mendemonstrasikan kualitas melalui pencrapan proses keperawatan dengan cara tanggung jawab,
tanggung gugat, dan etik,
Menyertakan kreativitas dan inovasi dalam aktivitas untuk rnemperbaiki kualitas praktik
keperawatan.
Mengembangkan implementasi serta prosedur evaluasi dan prosedur untuk meningkatkan kualitas
praktik.
Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan kinerja yang sesuai dengan posisi perawat,
pendidikan, dan praktik lingkungan. Aktivitas tersebut adalah sebagai berikut.
Bekerja berdasarkan bukti indikator untuk memantau kualitas dan efektivitas praktik keperawatan.
Mengumpulkan data untuk rnemantau praktikkeperawatan kesehatan komunitas, termasuk
ketersediaan, aksesibilitas, dapat diterima, kualitas, dan efektivitas dari kebijakan, program, dan
peJayanan.
Berpartisipasi dengan komunitas dan mitra profesional serta pemangku kepentingan lain dalem
mengevaluasi kebijakan, program. dan pelayanan.
Menganalisis sistem organisasi untuk menghilangkan atau mengurangi hambatan dan meningkatkan
aset.
Mendapatkan dan mempertahankan sertifikasl profesional jika ada dalam area keahlian,
Membuat inisiatif peningkatan kualitas yang berhubungan dengan kebijakan, program, dan
pelayanan berdasarkan bukti yang ada.
STANDAR 8: PENDIDIKAN
Mempertahankan catatan profesional yang mendukung bukti kompetensi dan pembelajaran seumur
hidup.
Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar mandiri untuk mempertahankan dan
mengembangkan keterarnpilan dan pengetahuan klinis profesional.
Menggunakan penelitian terkini guna mencari dan menemukan bukti lain untuk mengembangkan
pengetahuan kesehatan masyarakat serta meningkatkan peran dan pengetahuan dati isu-isu
profesional.
Perawat kesehatan masyarakat mengevaluasi praktik keperawatan mandiri yang sesuai dengan
standar dan panduan praktik profesional, sesuai undang-undang, aturan, dan regulasi,
Melakukan evaluasi diri dari praktik yang dilakukan, identifikasi Iingkup kekuatan seperti lingkup
dimana tenaga profesionallain mengembangkan dan menguntungkannya. .
Meneari umpan balik dari praktik kornunitas baik seeara mandiri maupun bermitra dengan
kelompok profesionallain.
Mengintegrasikan pengetahuan dalam stan dar praktik yang digunakan saat ini, panduan, undang-
undang, aturan, dan regulasi ke dalam reneana kerja mandiri.
Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik profesional, keputusan, dan tindakan sebagai
bagian dari proses evaluasi.
Mengaplikasikan pengetalman dari standar praktik yang digunakan saat ini, panduan, undang-
undang, sertifikasi, dan regulasi untuk diri sendiri dan pratinjau (review) kelompok,
Terlibat pada proses formal yang sisternatis dalam mencari umpan balik dari praktik yang dilakukan
kelompok, teman sejawat, komunitas, organisasi professional, serta pemangku kepentingan.
Menganalisis praktik yang berhubungan dengan sertifikasi spesialis yang diperlukan sesuai.
Membagi pengetahuan dan keterampilan dengan kelompok, sejawat, dan pihak lain.
Mengajari perawat kesehatan komunitas lain dan teman sejawat sesuai kebutuhan.
Mempertahankan hubungan kasih sayang dan saling menghormati dengan sejawat dan pemangku
kepentingan lain yang melibatkan kesehatan komunitas.
Berkontribusi pada lingkungan yang mendukung pendidikan berkelanjutan bagi ternan, tenaga
kesehatan profesional lain, dan komunitas.
Sebagai model praktik ahli bagi anggota tim multi-sektor dan komunitas.
Membuat kebijakan pengajaran dan program untuk perawat kesehatan komunitas dan tim lain.
Berpartisipasi dalam aktivitas yang memberikan kontribusi bagi pengembangan peran praktik
keperawatan di komunitas.
Perawat kesehatan komunitas berkolaborasi dengan perwakilan kornunitas, organisasi, dan tenaga
profesionallain dalam menyediakan dan melakukan promosi kesehatan pada komunitas.
Melakukan komunikasi dengan berbagai institusi dalam komunitas untuk mengumpulkan inforrnasi
dan mengembangkan kemitraan serta koalisi untuk identifikasi komunitas yang berfokus pada
masalah kesehatan.
Melakukan koordinasi dengan individu, kelompok, dan organisasi berbasis komunitas dalarn
pengkajian, perencanaan, implernentasi, dan evaluasi komunitas yang berfokus pada kebijakan,
program, dan pelayanan.
Melakukan kerja sama dengan disiplin i1mulain dalam pengajaran, pengembangan program,
implementasi, penelitian, serta advokasi kcbijakan masyarakat.
Memberi kontribusi dengan tim multi-scktor lain dalam mengirnplementasikan kebijakan kesehatan
masyarakat yang dibutuhkan seperti identifikasi kasus, manajemen program, dan laporan
pendelegasian.
Melakukan kerja sama dengan individu, kelompok, koalisi, dan organisasi untuk berubah yang akan
berefek pada kebijakan kesehatan, program, dan layanan untuk memberikan hasil yang positif.
Mendokumentasikan interaksi kolaboratif dan proses terkait kebijakan, program, dan pelayanan.
Mengembangkan kerja sama dan koalisi dengan organisasi kemasyarakatan untuk mengidentifikasi
kebijakan kesehatan masyarakat, program, dan pelayanan.
Mengembangkan sistem untuk dokumentasi dan akuntabilitas dalam keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat termasuk kebutuhan regulasi.
Perawat kesehatan komunitas harus mengintegrasikan nilai-nilai etik dalam semua area praktik.
Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan pernyataan yang diuraikan (ANA,2001) dan
prinsip-prinsip etik praktik kesehatan komunitas (Public Health Leadership Society,2002) untuk
panduan praktik keperawatan kesehatan komunitas.
Memberikan program dan pelayanan dengan cara rnelindungi dan rnenghormati autonorni, harga
diri, dan hak populasi atau kornunitas juga individu.
Membantu individu, kelompok, dan komunitas dalam mengembangkan keterampilan untuk advokasi
diri.
Mempertahankan hubungan profesional dan batas dengan individu dan kelompok dalam komunitas
ketika memberikan program dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Mendemonstrasikan komitmen untuk mengembangkan Iingkungan dan kondisi di mana gaya hidup
sehat kemungkinan dipraktikkan oleh individu, ternan, dan komunitas dalam bermitra.
Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk hidup dengan kondisi sehat.
Berperan dalarn memecahkan isu-isu etik yang melibatkan ternan, kelompok komunitas, sistem, dan
pemangku kepentingan lain.
Melaporkan aktivitas ilegal, tidak sesuai dengan standar praktik yang ada, atau menggambarkan
praktik yang tidak sesuai.
Memberikan informasi dan kornunitas mengenai risiko, keuntungan, dan hasil dari kebijakan,
program, dan pelayanan.
Memberikan informasi pada pemerintah atau yang lain mengenai risiko, keuntungan, dan hasil
kebijakan, program, serta pelayanan berkaitan dengan keputusan yang memengaruhi pemberian
layanan kesehatan.
Bermitra dengan tim rnulti-sektor untuk mengidentifikasi risiko etik, keuntungan, dan hasil dari
kebijakan,program, dan pe1ayanan.
Mencermati isu-isu lingkungan dan sosial serta harnbatan untuk mencapai hidup sehat.
Menggunakan bukti terbaik yang ada, termasuk hasil penelitian untuk panduan dalarn praktik,
kebijakan, dan keputusan pemberian layanan.
Secara aktif berperan dalam aktivitas penelitian pada berbagai tingkat yang sesuai dengan tingkat
pendidikan dan posisi sese orang. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut,
Identifikasi komunitas dan kesempatan profesional yang ada untuk keperawatan dan penelitian
kesehatan masyarakat.
Berpartisipasi dalam lembaga, organisasi, atau komite penelitian yang berfokus komunitas.
Menganalisis dan menginterpretasi penelitian untuk aplikasi bagi praktik yang berfokus pada
komunitas secara kritis.
Secara formal, menyebarkan hasil penelitian melalui aktivitas seperti presentasi, publikasi,
konsultasi, dan media lain.
Membantu mewakili komunitas khusus dan pemangku kepentingan lain dalam mengidentifikast dan
mengamankan layanan yang ada dan sesuai serta berhubungan dengan kebutuhan kesehatan.
Mengizinkan atau mendelegasikan tugas yang diambil ke dalam pertimbangan yang menjadi
kepeduhan kornunitas, potensial terjadi paparan dan bahaya,kompleksitas tugas,dan kemampuan
prediksi hasil yang diharapkan.
Membantu komunitas dalam memberikan informasi mengenai pilihan, biaya, risiko, dan keuntungan
dari kebijakan, program, dan pelayanan.
Mengembangkan pendekatan inovatif pada kornunitas dan perhatian kesehatan masyarakat yang
meliputi penggunaan sumber-sumber efektif dan peningkatan kualitas,
Terlibat dalam pengembangan tim multi-sektor dan membangun koalisi termasuk profesional lain,
kornunltas, dan pemangku kepentingan.
Meningkatkan Iingkungan kerja yang sehat.
Menjabarkan rnisi, tujuan, rencana, aksi, maupun mengukur hasil keperawatan, program. Serta
layanan kesehatan komunitas kepada tenaga profesionallain atau komunitas.
Advokasi kesempatan yang berkelanjutan serta pernbelajaran seumur hidup untuk diri sendiri dan
yang lain.
Mengembangkan budaya ill mana sistern dimonitor dan dievaluasi untuk menlngkatkan kualitas
kebljakan, program. dan pelayanan komunitas.
Mengoordinasikan program dan pelayanan lintas area di antara tim multi-sektor lain.
Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan komunitas dalam persiapan situasi gawat darurat dan
mendelegasikan tugas seperti yang tereantum dalam standar protokol pelaksanaan.
Mengadvokasi para pengambil kebijakan untuk memengaruhi kebijakan kesehatan komunitas serta
program dan pelayanan untuk mempromosikan komunitas yang sehat.
Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, program, dan pelayanan yang
disediakan oleh tim multi-sektor lain.
Menggagas dan merevisi protokol atau panduan yang menggambarkan praktik berbasis bukti untuk
merefleksikan perubahan yang diterima dalam pemberian program dan pelayanan atau
rnengidenrifikasi masalah penting dalam komunitas.
Mendemonstrasikan pendekatan inovatif pada kesehatan komunitas dan praktik keperawatan untuk
meningkatkan hasil yang diharapkan.
Perawat kesehatan kornunitas melakukan advokasi dan usaha keras untuk melindungi kesehatan,
keamanan, dan hak-hak komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
Mengukur efektivitas untuk advokasi komunitas ketika mengkaji hasil yang diharapkan.
Menerapkan kerahasiaan, etik, hukurn, privasi, dan panduan profesional dalam pengembangan
kebijakan dan isu-isu lainnya.
Berusaha keras memecahkan konflik yang berasal dari kornunitas, peayedia layanan, pemangku
kepentingan untuk memastikan kearnanan serta menjaga rninat baik komunitas dan integritas
perawat profesional.
Membuat bahan-bahan untuk proses advokasi berdasarkan kebutuhan komunitas, program, dan
pelayanan.
Menunjukkan tanggung jawab dan integritas dana publik untuk proses pengembangan kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA