Eliminasi fekal adalah proses pengeluaran sisa pencernaan melalui anus, makanan yang
sudah di cerna kemudian sisanya akan di keluarkan dalam bentuk fases. Sistem pencernaan
merupakan saluran panjang (± 9 meter) yang terlibat dalam proses pencernaan makanan, mulai
dari mulut sampai dengan anus. Saluran ini akan menerima makanan dari luar tubuh dan
mempersiapkannya untuk diserap serta bercampur dengan enzim dan zat cair melalui
pencernaan baik dengan cara mengunyah, menelan dan mencampur menjadi zat-zat gizi.
Berikut anatomi dari anatomi eliminasi fekal.
Usus menerima makanan dari lambung dalam bentuk kimus (setengah padat) yang
kemudian dengan bantuan peristaltic akan di dorong menuju usus besar.
b. Usus besar atau kolon
Kolon merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Ia memiliki
panjang 1,5 meter dalam bentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar terbagi menjadi 3
bagian yaitu: kolon asenden, kolon transversum dan kolon desenden. Fungsi dari kolon
yaitu:
Menyerap air selama proses pencernaan.
Tempat di hasilkannya vitamin K dan vitamin H (biotin) sebagai hasil simbiosis
dengan bakteri usus misalnya E, coli.
Membentuk massa fases.
Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (fases) keluar dari tubuh.
c. Rektum
Rectum merupakan lubang tempat pembuangan fases dari tubuh. sebelum dibuang lewat
anus fases akan di tampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila fases sudah
siap dibuang, maka otot sfingter rectum mengatur pembukaaan dan penutupan anus.
Otot sfingter yang menyusun rectum ada 2 yaitu: otot polos dan otot lurik.
Proses Defekasi
Defekasi adalah proses pembuangan tau pengeluaran sisa metabolisme berupa fases dan flatus
yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus. Proses defekasi terbagi menjadi dua macam
reflex yaitu: