Anda di halaman 1dari 12

1.

1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada


makhluk hidup
TUJUAN PEMBELAJARAN :
BAB 1
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan
2. Menjelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
4. Menjelaskan perbedaan antara metamorfosis dan metagenesis
5. Menjelaskan pertumbuhan beberapa jenis tumbuhan

PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang meliputi pertambahan tinggi, besar dan berat yang bersifat
tidak dapat balik (irreversible) dan dapat diukur (kuantitatif). Penambahan biomassa ditandai dengan penambahan
berat, panjang, volume, jumlah sel, dan lain-lain. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut :
 Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
 Terjadi peningkatan jumlah sel.
 Terdapat penambahan kuantitatif individu
 Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
 Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
 Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi

PERKEMBANGAN
Perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik atau proses menuju ke arah
kedewasaan yang bersifat tidak dapat diukur (kualitatif). Perubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-
bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciri-ciri perkembangan antara lain
sebagai berikut :
 Terjadi peningkatan kualitatif individu
 Adanya proses kedewasaan.
 Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
 Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan terus terjadi sampai makhluk
hidup tersebut mati

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN


Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dari proses perkecambahan. Perkecambahan adalah proses
pertumbuhan dan perkembangan biji atau spora menjadi kecambah. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu :
1. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi sebagai akibat pembelahan sel-sel penyusun jaringan
meristem yang menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
2. Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang terjadi sebagai akibat aktivitas kambium yang
menyebabkan pembesaran akar dan batang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TUMBUHAN


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal)
makhluk hidup dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal dapat berupa gen dan hormon. Hormon tumbuhan
dapat berupa : (1) auksin berfungsi pertumbuhan dan penghambatan pertumbuhan, dormansi, pembentukan bunga
dan buah, serta penuaan dan pengguguran (2) sitokinin berfungsi merangsang pembelahan sel, merangsang
pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus, menghambat efek dominansi apikal, dan mempercepat
pertumbuhan memanjang (3) asam absisat berfungsi menghambat pembelahan dan pemanjangan sel, menunda
pertumbuhan atau dormansi, merangsang penutupan mulut daun di musim kering, dan membantu peluruhan daun
pada musim kering (4) Giberelin berfungsi merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang
perkecambahan biji (5) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan
menyebabkan penuaan daun (6) Traumalin berperan dalam penyembuhan luka pada tumbuhan. Sedangkan faktor
eksternal dapat berupa suhu, cahaya, kelembaban, PH, oksigen, air dan zat hara.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA


Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada hewan dan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal)
makhluk hidup dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal dapat berupa gen dan hormon sedangkan faktor
eksternal dapat berupa makanan, sinar matahari, aktivitas fisik, suhu.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia terdiri atas fase embrionik dan fase pascaembrionik
1. Fase Embrionik
adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau
menetas. Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian
zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula,
blastula, gastrula, dan organogenesis. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel
dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti buah anggur dan
disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di bagian dalam yang disebut
blastosol. Fase ini disebut fase blastula. Selanjutnya masuk ke tahap gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan
perkembangan blastula yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar
(ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Organogenesis, merupakan
proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi.
2. Fase Pascaembrionik
adalah fase setelah terbentuknya embrio. Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas.
Semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

“....bukan kesulitan yang membuat kita takut melangkah, tetapi ketakutan itu yang
mempersulit....”
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup tertentu ada yang disertai dengan perubahan bentuk
pada tubuhnya.

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
1. METAMORFOSIS
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
a. Metamorfosis Sempurna (Holometabola)
Ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh
berbeda. Contoh : kupu-kupu, nyamuk, lalat, dan katak. Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah sebagai
berikut :

b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)


Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk
serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk
serangga dewasa (imago). Organisme yang mengalami peristiwa ini
antara lain serangga, jangkrik, kecoa

2. METAGENESIS
Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase sporofit dan gametofit. Generasi sporofit
menghasilkan spora dan generasi gametofit akan menghasilkan gamet (sel kelamin). Contoh pada tumbuhan paku
dan lumut.
 Metagenesis pada Lumut (Bryophyta)
Spora yang jatuh di tempat yang lembab akan berubah menjadi protonema dan generasi yang dominan adalah
gametofitnya.

 Metagenesis pada Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Spora yang jatuh di tempat yang lembab akan berubah menjadi protalium dan generasi yang dominan adalah
sporofitnya.

1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia


BAB 2

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Menyebutkan urutan tahp perkembangan manusia mulai dari balita, remaja, dewasa dan manula
2. Mendeskripsikan ciri-ciri remaja laki-laki dan perempuan

1. MASA BALITA
Balita merupakan kependekan dari anak usia di bawah lima tahun. Masa balita merupakan tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak mulai dari bayi sampai usia 5 tahun. Tahap paling awal dikenal sebagai neonatus yaitu tahap
dari lahir hingga bayi berusia satu minggu. Kesehatan bayi yang baru lahir bergantung pada kesehatan ibu selama
hamil, proses kelahiran, perawatan segera setelah kelahiran serta perawatan dan gizi untuk masa-masa
selanjutnya. Pertumbuhan sel-sel penyusun tubuh pada masa balita ini paling cepat apabila dibandingkan dengan
masa-masa yang lain. Selain tumbuh, bayi juga mengalami perkembangan, yaitu kemampuannya untuk melakukan
beberapa hal bertambah.

2. MASA ANAK-ANAK
Tahapan berikutnya setelah masa balita adalah masa anak-anak, yaitu usia 6 tahun hingga 10 tahun. Pada masa
anak-anak, pertumbuhan fisik dan mental mulai meningkat. Pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan
disertai perkembangan koordinasi otot-otot, dan kemampuan mental. Kemampuan menulis, membaca, dan
beralasan telah berkembang pada masa anak-anak. Anak pada masa ini telah dapat membedakan tindakan baik
dan buruk.

3. MASA REMAJA
Masa remaja ditandai dengan masa pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan
fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa
remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan yang pesat ini berlangsung pada usia 11–16
tahun pada laki-laki dan 10–15 tahun pada perempuan. Anak perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan anak
laki-laki. Pesatnya perkembangan pada masa puber dipengaruhi oleh hormon seksual. Pada perempuan dipengaruhi
hormone estrogen dan progesteron sedangkan pada laki-laki dipengaruhi oleh hormone testosteron. Gejala
pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
a. Pubertas secara fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan
sekunder.
 Ciri Kelamin Primer : Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin dan organ kelamin mulai
berfungsi
 Ciri kelamin sekunder : Pada perempuan, antara lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di
ketiak dan di sekitar alat kelamin, terjadi menstruasi, serta membesarnya panggul. Ciri kelamin sekunder
anak laki-laki adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat
kelamin, suara bertambah besar dan berat serta dada menjadi lebih bidang.

b. Pubertas Secara Psikis


Pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah
lakunya. Meliputi : mencari identitas diri, mulai tertarik kepada lawan jenis, mulai berpikir kritis dan logis, rasa
ingin tahu bertambah serta lebih dekat dengan teman pergaulannya.

4. MASA DEWASA
Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan sempurna pada usia kurang lebih 20 tahun.
Pada masa tersebut otot-otot dan otak telah mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir telah
matang. Demikian juga emosinya. Organ reproduksi pada masa dewasa telah berkembang dengan sempurna. Masa
dewasa dapat dibagi menjadi dua, yaitu masa puncak (20-45) dan masa peralihan (45-60 tahun). Masa puncak
dibagi menjadi dua yaitu masa puncak pertama (20-35 tahun), terjadi puncak reproduksi dan puncak prestasi
fisiologis (misal dalam bidang olahraga) dan masa puncak kedua (35-45 tahun), terjadi puncak psikologis dan
puncak prestasi otak.

5. MASA MANULA
Ketika manusia memasuki usia 40 sampai 50 tahun mulai terjadi banyak perubahan pada tubuh. Pada masa tua
organ-organ tubuh mengalami penurunan fungsi karena proses penuaan. Penurunan fungsi organ tubuh antara lain
persendian menjadi kaku, tulang menjadi lemah, lensa mata mengeras, dan kulit kehilangan elastisitasnya. Selain
itu, juga terjadi pengurangan kepekaan alat indera, baik pendengaran, penglihatan, maupun peraba.

“...percaya kepada seseorang akan memberi dukungan, sementara percaya pada diri
sendiri akan memberi keberanian...”

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
BAB 3
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Menjelaskan susunan dan fungsi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji
2. Menjelaskan perbedaan letak epidermis, korteks dan stele pada tumbuhan
3. Menyebutkan fungsi jaringan tertentu yang dijumpai pada tubuh tumbuhan
4. Membedakan fungsi pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem) dalam pengangkutan
5. Melakukan percobaan osmosis

JARINGAN PADA TUMBUHAN


Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan yang terdapat pada
tumbuhan antara lain:
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang senantiasa membelah. Jaringan meristem terdapat di ujung batang dan
ujung akar. Aktivitas meristem apikal menghasilkan pertumbuhan memanjang pada batang atau akar. Perumbuhan
yang dihasilkan disebut pertumbuhan primer. Sedangkan aktivitas meristem lateral menyebabkan bertambahnya
ukuran diameter batang atau memanjangnya ruas-ruas batang. Pertumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan
sekunder

2. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis terdiri dari sel-sel epidermis yang tersusun rapat dan tanpa rongga antarsel. Berfungsi sebagai
pelindung bagi jaringan-jaringan yang ada di bawahnya.
3. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel yang telah dewasa. Fungsi sel parenkim adalah sebagai penyimpan cadangan
makanan, tempat fotosintesis, penutupan luka, regenerasi, dan penyusun utama berbagai alat tubuh atau organ
tumbuhan.
4. Jaringan Pengangkut
 Xilem atau pembuluh kayu berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya dari akar
menuju daun
 Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengantarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
Tumbuhan
5. Jaringan Penguat
Jaringan penguat berfungsi untuk mendukung kokohnya struktur berbagai bagian tumbuhan. Jaringan penguat
terdiri dari kolenkim (sel-selnya memiliki dinding yang tipis dengan penebalan di sudut-sudut sel) dan skelerenkim
(sel-selnya mengalami penebalan di seluruh bagian sel).

ORGAN PADA TUMBUHAN


Sebagai makhluk hidup, tumbuhan melakukan berbagai proses kehidupan. Untuk melakukan berbagai proses tersebut,
tumbuhan ditunjang oleh tiga organ utama yaitu akar, batang dan daun serta organ tambahan yaitu bunga, buah dan
biji. Dari sekian banyak tumbuhan yang ada, hanya tumbuhan berbiji (spermathophyta) atau tumbuhan berbunga
(anthophyta) yang memliki keenam organ tersebut.
1. AKAR
Akar berasal dari embrio biji yang disebut radikula. Secara morfologi akar dibedakan menjadi dua yaitu akar
tunggang (dikotil) dan akar serabut (monokotil). Pada akar serabut banyak terdapat akar cabang yang bergaris
tengah sama hampir sama dengan akar primer sedangkan pada akar tunggang, diameter akar primer lebih besar
dibanding diameter akar cabangnya.

Susunan penampang membujur akar dari ujung (bawah) : zona


pembelahan sel, zona pemanjangan sel, zona pendewasaan sel.
Susunan anatomi penampang melintang akar dari luar ke dalam
adalah : epidermis – Korteks – endodermis – silinder pusat

Akar berfungsi sebagai alat melekat tumbuhan di tempat


hidupnya, akar merupakan organ untuk penyerapan air dan
mineral dari tanah dan beberapa fungsi akar yang khusus
ditemukan pada beberapa tumbuhan antara lain : menyimpan
cadangan makanan (ketela), alat reproduksi secara vegetatif
(dahlia), alat respirasi (akar napas pada anggrek dan akar
tunjang pada bakau)

2. BATANG
Batang berasal dari embrio biji yang disebut batang lembaga. Batang berfungsi sebagai sarana pengangkutan air
dan mineral serta fotosintesis, tempat melekatnya daun, tempat berlangsungnya transpirasi dan pertukaran gas.
Secara morfologi batang dibedakan batang yang bercabang (dikotil) dan batang tidak bercabang (monokotil).
Susunan penampang membujur batang dari ujung (bawah) : zona pembelahan sel, zona pemanjangan sel, zona
pendewasaan sel. Susunan anatomi penampang melintang batang dari luar ke dalam adalah : epidermis – Korteks –
endodermis – silinder pusat. Batang pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki perbedaan dalam hal
berkas pengangkutan. Struktur jaringan pembuluh keduanya sangat berbeda. Berkas pengangkutan pada
tumbuhan dikotil tersusun melingkar seperti cincin. Adapun pada tumbuhan monokotil berkas pengangkutan
tersebar tidak beraturan. Dalam setiap berkas pengangkutan (berkas pembuluh) selalu terdapat foem dan xylem.

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
3. DAUN
Daun berasal dari embrio biji yang disebut kotiledon. Daun yang lengkap terdiri atas pelepah daun, tangkai daun
dan helaian daun. Tangkai daun berlanjut ke tulang daun, tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring
pembuluh pengangkutan. Pada umumnya, tipe tulang daun monokotil adalah sejajar atau melengkung, sedangkan
tipe tulang daun dikotil menyirip atau menjari. Secara anatomis, susunan daun dari atas ke bawah adalah lapisan
kutikula – epidermis atas – mesofil daun (jaringan palisade dan spons) – ikatan pembuluh – epidermis bawah. Daun
merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Fotosintesis terjadi di palisade maupun spons (bunga karang).
Fotosintesis lebih banyak di daun. Hal ini dimungkinkan karena pada daun terdapat klorofl yang bisa menyerap
energi dari sinar matahari. Struktur anatomi daun juga terdiri dari tiga jenis jaringan, yaitu jaringan epidermis,
jaringan dasar/parenkim, dan jaringan pengangkut. Pada jaringan epidermis terdapat kutikula untuk mengurangi
penguapan berlebihan dari sel-sel daun. Sebagian sel epidermis daun mengalami modifikasi menjadi stomata. Pada
daun tumbuhan dikotil, letak stomata umumnya tersebar, sedangkan pada daun tumbuhan monokotil umumnya
terletak sejajar. Stomata dapat ditemukan pada satu atau kedua sisi daun. Pada tanaman yang hidup di darat,
umumnya stomata terletak di permukaan bawah. Sedangkan pada tanaman air, stomata terletak di permukaan
daun sebelah atas.

Jaringan dasar pada parenkim daun (mesofil) mempunyai


banyak kloroplas dan terdapat ruang antarsel yang luas.
Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim daun terdiri
atas jaringan tiang (parenkim palisade) dan jaringan bunga
karang (parenkim spons). Jaringan tiang merupakan tempat
fotosintesis yang utama karena banyak mengandung
klorofil. Jaringan pengangkut pada daun berkumpul di
tulang daun atau urat daun. Jaringan pengangkut ini
merupakan kelanjutan berkas pengangkut pada batang dan
tangkai daun.

4. BUNGA
Pada bunga terdapat bagian penghasil serbuk sari dan bakal biji. Penghasil serbuk sari adalah benang sari,
sedangkan bakal biji terdapat pada putik. Alat reproduksi jantan pada tumbuhan berupa benang sari. Pada ujung
benang sari terdapat suatu bagian yang menghasilkan serbuk. Serbuk inilah yang disebut serbuk sari. Jika serbuk
sari jatuh di kepala putik, serbuk sari akan mengeluarkan sel sperma. Alat reproduksi betina pada tumbuhan
dihasilkan pada bagian yang disebut putik. Pada umumnya, pada dasar putik terdapat bakal buah. Serbuk sari yang
jatuh di kepala putik tumbuhan yang sesuai akan berkembang sehingga akan menghasilkan sel sperma. Sel sperma
inilah yang selanjutnya akan membuahi sel telur yang tersimpan di dalam bakal biji.
Berdasarkan kelengkapannya, bunga dapat
dibedakan menjadi bunga lengkap yaitu
bunga yang memiliki alat
perkembangbiakan (benang sari dan putik)
dan perhiasan bunga (mahkota bunga dan
kelopak bunga), ex : bunga sepatu, bunga
mawar dan bunga tak lengkap yaitu bunga
yang tidak memiliki salah satu bagian
bunga, ex : bunga salak

“...Banyak kegagalan dalam hidup ini


dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa
dekatnya mereka dengan keberhasilan saat
mereka menyerah...”
(Thomas Alva Edison)

5. BUAH
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang
mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah dan kulit buah. Setelah masak, kulit

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yaitu epikarp, mesokarp dan endokarp. Buah dibedakan
menjadi bebrapa macam, antara lain: buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah saja (pepaya ,
mangga,durian), buah semu adalah buah yang terbentuk selain dari bakal buah (jambu mete, nangka, apel), buah
sederhana adalah buah yang terbentuk dari satu bakal buah (tomat, kedelai), buah ganda adalah buah yang
berasal dari banyak bakal buah yang berasal dari satu bunga (stroberi), buah majemuk adalah buah yang terbentuk
dari banyak bunga yang bergabung menjadi satu (nanas). Pada umumnya buah berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan dan membantu pemencaran atau penyebaran tumbuhan.

6. BIJI
Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan yang terletak didalam bakal buah. Didalam
bakal buah terdapat bakal biji . didalam bakal biji terdapat embrio yang merupakan calon individu baru. Setiap
embrio didalam bakal biji terdiri atas akar lembaga, daun lembaga, dan batang lembaga. Fungsi biji sebagai
penyimpan cadangan makanan alat pemencar tumbuhan.

PROSES PENGANGKUTAN PADA TUMBUHAN


Pernahkah terpikirkan olehmu bagaimana air dan mineral bisa diserap akar hingga diangkut sampai ke daun? Mungkin
kamu pernah menemukan ada tumbuhan yang tingginya mencapai beberapa puluh meter. Bagaimana air yang berasal
dari dalam tanah yang sangat dalam dapat sampai ke daun yang letaknya sangat tinggi tersebut?
Air dan mineral masuk ke akar ada yang melalui bulu-bulu akar dan ada juga yang melalui dinding sel akar secara
osmosis (proses penyerapan larutan melalui selaput semipermeabel dari larutan yang encer menuju larutan yang lebih
pekat). Air dan mineral yang masuk melalui bulu-bulu akar akan masuk secara osmosis ke pembuluh kayu (xylem).
Adapun yang masuk melalui dinding sel, harus melalui dinding sel yang satu ke dinding sel yang lain hingga akhirnya
mencapai pembuluh kayu. Secara singkat, jalannya pengangkutan air dan mineral dibagian akar adalah sebagai
berikut : air dan mineral (tanah) – bulu-bulu akar – korteks – menembus endodermis – xilem akar. Prose pengangkutan
didalam tubuh tumbuhan melibatkan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh disusun oleh dua macam jaringan yaitu xilem
dan floem. Kedua macam pembuluh itu dapat diumpamakan sebagai dua buah pipa kecil yang memanjang dari kar
sampai ke daun. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi naiknya air dari akar ke daun yaitu tekanan akar, kapilaritas
pembuluh kayu dan daya isap daun.

2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada


tumbuhan hijau
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Menunjukkan bagian daun tempat berlangsungnya proses fotosintesis BAB 4
2. Membuat laporan hasil percobaan fotosintesis
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energi matahari yang dilakukan oleh tumbuhan hijau untuk mengubah
bahan kimia anorganik menjadi bahan makanan. Cahaya matahari yang digunakan dalam proses fotosintesis adalah
spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah. Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen
fotosintetik. Peristiwa terjadinya fotosintesis berlangsung pada kloroplas. Kloroplas merupakan suatu organela yang di
dalamnya terdapat zat hijau daun atau klorofil. Klorofil mampu menyerap spektrum warna yang dipancarkan oleh sinar
matahari. Kloroplas terdapat pada jaringan pagar dan jaringan bunga karang. Proses fotosintesis melalui dua tahap
yaitu :

1. REKASI TERANG
Reaksi terang terjadi pada grana. Di dalam reaksi terang, tumbuhan menangkap air dan CO2 kemudian
mengolahnya menggunakan sumber energi cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil. Selanjutnya, gula dan air
tersebut dengan bantuan sinar matahari diubah menjadi gula (glukosa), O2 , dan uap air. O2 dan uap air
dikeluarkan dari dalam tubuh tumbuhan, sedangkan gula dijadikan bahan makanan tumbuhan tersebut.

2. REAKSI GELAP
Reaksi gelap (siklus Calvin) terjadi di dalam stroma (rongga daun). Pada siklus Calvin, H 2 yang terlepas dari molekul
air (H2O) akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH 2 , sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Pada reaksi
gelap terjadi seri reaksi siklik (berulang) yang membentuk gula dari CO 2 dan energi (ATP dan NADPH). Reaksi ini
tidak membutuhkan cahaya. Energi yang digunakan dalam siklus Calvin diperoleh dari reaksi terang. Glukosa yang
diperoleh pada reaksi terang digunakan oleh tanaman untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa
yang merupakan komponen utama tubuh tumbuhan dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.

REAKSI FOTOSINTESIS

Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.
 Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata (mulut daun).
 Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).
 Cahaya matahari.
 Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis

Faktor-Faktor yang mempengaruhi fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor
yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.
1. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara, semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara, maka laju fotosintesis
semakin meningkat.
2. Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.
3. Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien.

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
4. Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam proses ini.
5. Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila
suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh
karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan
secara efisien

PERCOBAAN PERCOBAAN DALAM FOTOSINTESIS

1. PERCOBAAN INGENHOUZE (membuktikan fotosintesis menghasilkan oksigen)


Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa
proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). la melakukan percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di
bawah corong kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla verticillata terkena
cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.
Ternyata gas tersebut adalah oksigen. Beliau juga membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam proses
fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat melepaskan oksigen

“...Ada orang-orang yang sukses karena nasib


namun sebagian besar karena tekad dan usaha...”

2. PERCOBAAN SACHS (membuktikan fotosintesis menghasilkan amilum)


Pada tahun 1860, seorang ahli botani Jerman bernama Julius von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses
fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium,
sehingga percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium.

Keterangan :
1. Daun ditutupi almunium foil yang lain
tidak, dikenakan sinar matahari
2. Tujuan mematikan sel-sel daun
3. Tujuan melarutkan klorofil
4. Tujuan menguji amilum

2.3 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan


BAB 5
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Menyebutkan macam-macam gerak pada tumbuhan
2. Membuat laporan hasil percobaan gerak pada tumbuhan

Tumbuhan seperti halnya hewan juga melakukan gerak sebagai tanggapan terhadap rangsang yang diterimanya.
Rangsangan tersebut dapat berasal dari lingkungan maupun dari dalam tubuh tumbuhan sendiri.

A. GERAK AUTONOM
Gerak autonom atau endonom merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan dari dalam. Contoh:
 Gerak protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya dan umbi lapis bawang merah yang masih hidup.
 Gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
 Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga.

B. GERAK ESIONOM
Gerak esionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsang yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Berdasarkan
arah geraknya, gerak esionom dibedakan atas gerak nasti, gerak tropisme, dan gerak taksis.

1. GERAK NASTI
Gerak nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan atau ditujukan ke atau dari
sumber rangsang.

a. Termonasti
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa suhu. Contoh
termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka karena
pengaruh suhu
b. Fotonasti
Fotonasti adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena pengaruh rangsang
berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada waktu
matahari terbenam
c. Seismonasti

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh
seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh.
d. Niktinasti
Gerak niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang dari
lingkungan di malam hari. Contoh gerak niktinasti adalah gerak menutupnya daun tumbuhan yang tergolong
tumbuhan polong (Leguminoceae) pada menjelang malam hari.
e. Nasti kompleks
Gerak nasti kompleks adalah gerakan sebagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh lebih dari satu macam
rangsang. Contoh gerak nasti kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh
cahaya matahari, zat kimia, dan air.
2. GERAK TROPISME
Tropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Tropisme yang menuju sumber
rangsang merupakan gerak positif, sedangkan yang menjauhi rangsang adalah negatif.
a. Fototropisme
Fototropisme atau heliotropisme adalah gerak tumbuhan yang terjadi akibat pengaruh arah datangnya
rangsang berupa cahaya, terbagi menjadi 2 yaitu 1) Fototropisme positif, adalah gerak tanaman menuju ke
arah datangnya cahaya, Contoh: Ujung batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya
cahaya. 2)Fototropisme negatif, adalah gerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah datangnya
cahaya. Contoh: Gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya
b. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa bahan kimia.
Contoh: Akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi zat racun.
c. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh air. Peristiwa hidrotropisme, misalnya
pada gerak akar tumbuhan menuju sumber air. Contoh: Gerak ujung akar kecambah menuju tempat yang
Berair
d. Geotropisme
Geotropisme ialah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi. Terbagi menjadi 2 yaitu 1)
Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi, Contoh: Gerak ujung akar kepala. 2)
Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi. Contoh: Gerak pada ujung batang
tumbuhan
e. Tigmotropisme
Tigmotropisme atau haptotropisme adalah gerak membeloknya bagian tubuh tumbuhan akibat adanya
persinggungan (sentuhan). Tigmotropisme dapat kita amati pada tanaman kacang panjang dan mentimun.
Ujung batang atau ujung sulur kacang panjang dan mentimun dapat membelit pada tempat merambatnya.
3. GERAK TAKSIS
Gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Gerak yang menuju
ke arah datangnya rangsang disebut taksis positif, sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut taksis
negatif
a. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang cahaya.
Contoh: Euglena yang dikenai cahaya akan bergerak pindah tempat menuju ke arah datangnya cahaya,
Gerak kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya
b. Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang zat kimia.
Contoh: Bakteri oksigen yang bergerak ke tempat-tempat yang banyak mengandung oksigen, Spermatozoid
pada Arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein
C. GERAK HIGROSKOPIS
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar air di dalam sel
sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Contoh gerak higroskopis antara lain merekahnya kulit buah-
buahan yang sudah kering pada tumbuhan polong-polongan, membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku-
pakuan, serta membentang dan menggulungnya gigi-gigi pristoma pada sporangium lumut.

2.4 Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang


dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
BAB 6
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Menyebutkan hama pada organ tumbuhan
2. Menyebutkan penyakit pada organ tumbuhan

Berbagai sistem pada tumbuhan dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat disebabkan karena
kelainan genetis, kondisi lingkungan yang tidak sesuai, atau karena serangan hama dan penyakit. Gangguan hama dan
penyakit dalam skala besar pada tanaman budidaya dapat mengganggu persediaan bahan pangan bagi manusia.

“...kesuksesan adalah melewati kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan


semangat...”
HAMA TANAMAN
Hama adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hewan yang
termasuk hama dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, yaitu sebagai berikut.
1. Mamalia, misalnya musang, tupai, tikus, dan babi hutan.
2. Aves, misalnya burung dan ayam.
3. Serangga, misalnya belalang, wereng, dan kumbang.
4. Molusca, misalnya siput dan bekicot.

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
Beberapa contoh hama yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
 Belalang Copyright © 15092012
setan (Aularches http//:
miliaris), menyebabkan kerusakan terhadap tanaman besar, misalnya berbagai jenis
pisang, kelapa, pinang, dan jeruk.
www.yd9204_aisha@yahoo.com
 Lalat buncis (Agromyza phaseoli), menyebabkan kerusakan pada bagian batang, daun, dan buah tanaman buncis.
Lalat ini biasanya membuat saluran-saluran di daun, batang, dan tangkai daun. Dengan adanya saluran ini tanaman
menjadi layu. Tanaman yang masih muda dapat mati, sedangkan tanaman yang telah tua akan terhambat
pertumbuhannya.
 Tungau bercak dua (Tetranichus urticae), memakan hampir semua jenis tanaman budidaya seperti buncis, kacang
tanah, mentimun, semangka, apel, jeruk, dan jagung. Tanaman yang diserang oleh tungau daunnya akan menjadi
bercak-cercak dan berwarna kekuningan.
 Hama penggerek umbi kentang. Hama pada umbi kentang ini adalah ulat berwarna kelabu Phthorimaea aperculella
dengan panjang tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi ngengat berwarna kelabu.
 Hama pemakan daun kubis. Hama yang menyerang daun kubis adalah ulat berwarna hijau muda, berbulu hitam,
kepala kekuningan dengan bercak-bercak gelap, dan ukuran tubuhnya sekitar 9 mm.
 Hama pada bawang putih, berupa ulat berwarna hijau atau cokelat tua dengan garis kekuningan, tubuhnya
berukuran 25 mm. Bawang putih yang terkena hama daunnya berlubang dan ada bekas gigitan berwarna putih
atau daun menjadi berselaput tipis dan layu.
 Hama penggerek buah mangga, berupa ulat dengan warna tubuh berselang-selang merah dan putih dan ulat
cokelat kehitaman. Buah mangga yang terserang hama menjadi berlubang-lubang dan di sekitarnya terdapat
kotoran yang meleleh dari dalam. Lubang ini dapat menembus sampai ke biji. Jika buah dibelah, maka bagian
dalamnya sudah rusak dan busuk.
 Hama tikus, sering menyerang tanaman padi dan palawija.
 Belalang, juga sering menyerang tanaman padi.
 Burung pipit, dalam jumlah yang besar dapat menyerang tanaman padi dengan memakan biji padi yang
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
 Hama wereng, selain sebagai hama tanaman padi, wereng juga menjadi vektor penyebar virus penyebab penyakit
tungro.
 Babi hutan, menyerang tanaman budidaya terutama umbi-umbian.
 Kera, menyerang tanaman budidaya buah-buahan dan sayuran.

Untuk menanggulangi serangan hama, dapat dilakukan dengan memberikan pestisida. Terdapat beberapa jenis
pestisida buatan, misalnya insektisida (untuk menanggulangi serangan serangga), molisida (menanggulangi serangan
Mollusca) dan rodentisida (untuk menanggulangi serangan rodensia/binatang pengerat). Namun demikian penggunaan

Semester 1
pestisida buatan berdampak buruk terhadap lingkungan, sehingga sekarang banyak dikembangkan biopestisida.
Contoh biopestisida untuk memberantas serangga dengan memanfaatkan ekstrak daun mimba dan daun paitan.
Selain cara di atas, untuk menanggulangi hama dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alaminya, misalnya
tikus ditanggulangi dengan burung hantu. Teknik lain yang digunakan untuk mencegah perkembangan serangga
adalah dengan teknik jantan mandul. Caranya dengan dibiakkan serangga jantan mandul, lalu dilepaskan pada musim
kawin. Serangga betina yang kawin dengan jantan mandul tidak akan menghasilkan telur fertil dan keturunan,
sehingga populasi hama akan menurun.

PENYAKIT PADA TANAMAN


Tanaman dikatakan sakit apabila ada perubahan atau gangguan pada organ-organ tanaman. Tanaman yang sakit
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya tidak normal. Penyakit tanaman disebabkan oleh mikroorganisme
misalnya jamur, virus, dan bakteri. Selain itu penyakit tanaman dapat disebabkan karena kekurangan salah satu atau
beberapa jenis unsur hara. Tanda-tanda tanaman yang terkena penyakit, antara lain layu; rontok; perubahan warna;
daun berlubang; kerdil; daun mengeriting; busukDisusun
pada batang, daun,
oleh : atau buah dan semai roboh. Beberapa contoh
penyakit yang menyerang tumbuhan adalah sebagai berikut.
1. Penyakit layu cabai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Cabai yang terkena penyakit ini mempunyai ciri-ciri daun
YUDHI KRISNANTO, S. Pd
muda layu diikuti dengan menguningnya daun-daun tua.
2. Penyakit hawar daun kentang. Disebabkan oleh jamur, gejalanya pada tepi-tepi daun ditemukan bercak-bercak
terutama pada suhu rendah, kelembapan tinggi, dan curah hujan tinggi.
3. Penyakit busuk daun bawang merah. Disebabkan oleh jamur, gejalanya di dekat ujung daun timbul bercak hijau
pucat, di permukaan daun berkembang jamur berwarna putih ungu, daun menguning, layu, dan mengering. Daun
yang telah mati akan berwarna putih dan banyak terdapat jamur hitam.
4. Penyakit tungro pada tanaman padi. Penyakit ini menyebab-kan padi tumbuh kerdil dan tidak normal. Disebabkan
oleh virus tungro dengan perantaraan wereng.
5. Penyakit mosaik, banyak menyerang tanaman tembakau yang disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus).

Tanaman yang terkena penyakit karena kekurangan unsur hara dapat dicegah dan ditanggulangi dengan melakukan
pemupukan yang tepat. Sedangkan penyakit karena mikroorganisme dapat ditanggulangi dengan memberikan
pesitisida,

Edisi Pertama
misalnya bakterisida (memberantas bakteri parasit) dan fungisida (memberantas jamur parasit). Selain pestisida
buatan, sekarang telah banyak dibuat pestisida alami yang lebih aman terhadap lingkungan. Contohnya jamur dapat
diberantas dengan bubur bordeaux yaitu campuran yang mengandung kalsium karbonat dan senyawa tembaga.

“...gagasan melahirkan tujuan, tujuan melahirkan tindakan, tindakan melahirkan


kebiasaan, kebiasaan mencetak karakter, dan karakter membentuk nasib...”

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
Kleteran Grabag

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017 Kleteran Grabag


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohim...

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan bimbingan-Nya
sehingga Rangkuman Materi IPA Biologi Kelas VIII semester 1 dapat terselesaikan dengan baik.
Untuk kita renungkan....Apa yang kita raih sekarang adalah hasil dari usaha usaha kecil yang
kita lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila kita yakin pada
tujuan dan jalan kita, maka kita harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah
kemampuan kita untuk bertahan di tengah kesulitan dan tekanan. Kita harus tetap mengambil langkah
selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh kita berjalan, semakin
banyak rintangan yang menghadang. Bayangkan andai saja kemarin kita berhenti, maka kita tidak berada
di sini sekarang. Setiap langkah menaikkan nilai diri kita. Apapun yang kita lakukan, jangan sampai
kehilangan ketekunan kita. Karena ketekunan adalah daya tahan kita.
Pepatah mengatakan bahwa ribuan kilometer langkah di mulai dengan satu langkah. Sebuah
langkah besar sebenarnya terdiri dari banyak langkah-langkah kecil. Dan langkah pertama keberhasilan
harus dimulai dari rumah kita. Rumah kita yang paling baik adalah hati kita. Itulah sebaik-baiknya tempat
untuk memulai dan untuk kembali. Karena itu marilah kita mulai kemajuan kita dari hati kita, kemudian
pikiran kita dan usaha-usaha kita. Ketekunan hadir bila apa yang kita lakukan benar-benar berasal dari
hati kita.
Penulis berharap smoga buku ini bermanfaat dan sedikit membantu dalam proses memahami
materi di kelas VIII . Terima kasih setulus-tulusnya kepada semua pihak atas bantuan dan dukungannya
sehingga buku ini dapat terselesaikan. Yakin dan motivasilah diri untuk slalu berusaha sepenuh hati, demi
sebuah harapan, hasil dan persembahan terbaik untuk kita, orang-orang disekitar kita dan nusa bangsa.
Seperti pepatah...”…sukses berasal dari keyakinan aku bisa dan kegagalan dimulai dari tidak
adanya keyakinan aku tidak bisa...”. So tetap semangat ya.....jangan lupa slalu luangkan waktu untuk
belajar dan berdoa...
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam buku ini. Untuk itu, penulis
menyambut baik segala kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan
buku ini, sekian dan terima kasih.

Grabag, 15 September 2012

Yudhi Krisnanto

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017
DAFTAR PUSTAKA

Budi Purwanto dan Arinto Nugroho. 2007. Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya kelas VIII. Solo: Tiga Serangkai

BSE (BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK)

Anny Winarsih, Agung Nugroho, dkk. 2008. IPA TERPADU: SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Sukis Wariyono, Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar: panduan belajar IPA terpadu untuk kelas
VIII SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional.

Wasis, Sugeng Yuli Irianto, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs. Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan ,
Departemen Pendidikan Nasional.

Dewi Ganawati, Sudarmana, dkk. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual untuk
SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional.

Elok Sudibyo, dkk. 2008. Mari Belajar IPA untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

RMIPABioVIIIS1/Yudhi Krisnanto/2017

Anda mungkin juga menyukai