Anda di halaman 1dari 10

1.1.

Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dilakukan dalam Analisa Fluida di Laboratorium PT.
Pertamina EP Asset 1 Lapangan Pangkalan Susu?
2. Bagaimana cara maintenance Bottom Hole Pressure, Sonolog dan
Dynagraph?
3. Apa saja tahapan perforasi sumur?
4. Apa saja jenis-jenis Teknik Pengangkatan Buatan pada lapangan PT.
Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu?
5. Apa saja tahapan compensated log?
6. Bagaimana alur produksi Minyak dan Gas Bumi pada lapangan PT.
Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu?
7. Apa saja yang HSE yang dibutuhkan pada PT Pertamina EP Asset 1
Lapangan Pangkalan Susu?
8. Agung.gunarto@pertamina.com
Analisa Fluida

Pada Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu terdapat laboratorium


untuk menganalisa fluida formasi (analisa minyak, gas, dan air) . Kegiatan analisa
fluida yang masih dilakukan di laboratorium saat ini adalah analisa air dan gas,
analisa minyak sudah tidak dilakukan lagi karena analisa minyak kali ini sudah
dilakukan oleh service company. Kegiatan analisa gas yang dilakukan di
laboratorium salah satunya adalah mengetahui kandungan-kandungan yang berada
di dalam gas terproduksi . Untuk mengetahui kandungan-kandungan yang ada di
dalam gas, maka digunakan gas chromatograph untuk membaca unsur C, CO2,
impurities dan kandungan Nitrogen yang ada di dalam gas. Sampling gas diambil
menggunakan bomb gas dan dapat diambil di booster Pangkalan Brandan/Stasiun
Pengumpul/Manifold Pangkalan Batu/ tempat lain yang mengalirkan gas dari
sumur.

Gas bomb

Pada laboratorium ini dilakukan pengujian Flash point, pour point,


viskositas, warna minyak. Menganalisa minyak dilakukan pengujian flash point
yaitu mengetahui titik temperature minyak dapat terbakar, Pour point adalah
menguji minyak pada temperature terendah dapat mengalir, untuk viskositas
minyak menggunakan viscometer Ostwald dengan prinsip perhitungan menghitung
waktu minyak mengalir. Dalam pengukuran minyak memiliki skala warna 0-8.
Untuk pengukuran warna menggunakan alat yang bernama union colour
meter.Semakin besar angka yang ditunjukan alat menunjukan bahwa itu minyak
berat begitupun sebaliknya.

Selain untuk menganalisa sample minyak dan gas terproduksi, di laboratorium juga
dilakukan kegiatan analisa air formasi, antara lain mengukur kekeruhan air formasi,
menghitung PH air, dan menganalisa bakteri yang berada didalam air formasi.
Untuk mengukur kekeruhan air formasi menggunakan alat bernama Turbidimeter.

Setelah menganalisa kekeruhan air, di laboratorium juga dilakukan analisa bakteri


yang berada di dalam air formasi. Sample air yang digunakan adalah sample air
terproduksi dari sumur di Pangkalan Susu, analisa keberadaan bakteri dalam air
formasi ini menggunakan alat Sulfate Reducing Bacteria (SRB) .

BHP Maintenance

Pada tanggal 4 Juli 2019, pada lapangan GB 42. Dilakukan BHP ( Bottom
Hole Pressure) pada sumur injeksi dan pada kedaan sumur itu flowing. Kegunaan
dari BHP test ini ialah untuk pressure maintenance yang dimana berguna untuk agar
air yang terproduksi agar tidak hilang, sumur ini menggunakan artificial lift HPU
(Hydrolic Pumping Unit)

Step BHP :

 Re up Lubricator
 Masukkan Sinker => Bertujuan untuk menjajaki hambatan yang ada di
dalam sumur
 Cabut Sinker
 Set EMR / amerada
BHP pada Sumur GB 42

Pada kegiatan BHP ini kita menggunakan alat EMR (Electric Memory
Gauge), ini merupakan teknologi terbaru karna pada system EMR ini, pada alat ini
langsung keluar hasil dari BHP tersebut di sambungkan ke laptop yaitu berupa
memory yang tertempel pada alat EMR tersebut dan di baca pada laptop dengan
menggunakan software yang ada, sehingga di dapatkan nilai gradiennya langsung
berupa tekanan terhadap waktu. Saat pemasangan baterai EMR perlu di catat waktu
yang akan digunakan saat mendownload file pembacaan pressure pada BHP kali ini
battery EMR set 11.45.

Pada sumur GB 42 data kedalaman sumur 920 meter, kedalaman tubing 900
meter, program sinker 920. Saat menjalankan sinker bar penjajakan berhenti pada
kedalaman 875 meter karena sinker sampai 875 meter makan running EMR harus
di atas kedalaman 875 meter yang merupakan kedalaman yang bebas hambatan.
Pengukuran dilakukan dari kedalaman 0 – 800 meter dengan waktu 5 menit per
kedalaman 100 meter dan pada kedalaman 870 meter dengan waktu 15 menit.
Data BHP

Electric Memory Gauge

Sonolog dan Dynagraph

Pada lapangan GB 19 dilakukan program sonolog dan dynagraph. Sonolog


adalah kegiatan untuk mengetahi fluid level pada suatu sumur. Cara kerjanya adalah
dengan menembakan nitrogen ke dalam sumur dan software membaca fluid level.
Pada sonolog kali ini pompa masing berada di bawah fluid level. Pump intake depth
MD 1112.8 meter dan liquid level depth 910. 37 meter. Dengan demikian
didapatkan total gaseous liquid column HT (TVD) 202 m dan Equivalent Gas Free
Liquid HT (TVD) 136 m.

Hasil pembacaan Sonolog

Sonolog

Pengecekan selanjutnya adalah dengan dynagraph yaitu untuk mengetahui


kinerja pompa dalam kondisi baik atau tidak. Pada dynagraph dapat diketahui juga
apakah ada kerusakan valve dan Dynagraph dipasang pada polish rod. Setelah di
lakukan pengukuran didapatkan grafik traveling valve dan standing valve yang baik
yaitu grafik yang lurus mendekati sumbu x yang menunjukan valve dalam kondisi
baik.

Hasil pengukuran dynagraph

Dynagraph

Software OFM dan Interactive Petropysics

Penggunaan software OFM pada kali ini adalah untuk mengamati laju produksi
dan menganalisa sumur BST

Langkah-langkah menjalankan OFM:


 Open OFM – Open Project – Open Folder – MDB – 2018 – BST – Open
Map
 Well head name – alias name
 Plot – ok – Folder – Format OFM
 Category – Reservoir – BST

Interactive Petropysics digunakan untuk mencari zona prospek, menampilkan


hasil log dan menentukan titik perforasi.

Perforasi Sumur

Pada tanggal 6 Juli 2019 di sumur BST 06 dilakukan kegiatan perforasi.


Pada sumur BST 06 sebelumnya sudah dilakukan perforasi pada tahun 1989 dan
merupakan sumur yang statusnya suspended. Sebelum melakukan perforasi
dilakukan meeting untuk keselamatan, top shot gun pada kedalaman 1350 meter,
bottom shot gun pada kedalaman 1351 meter dan perforation interval 1 meter. Pada
perforasi ini menggunakan model gun HSD

Gun sketch
Gun dilengkapi CCL untuk mengetahui letak joint casing , hasil CCL pada
gun akan di cocokan dengan kasil CCL data terdahulu. Pencocokan data di lakukan
agar perforasi tepat sasaran sesuai yang telah di rencanakan. Pada kali ini PE
memastikan dan memutuskan dari data- data yang ada sebelum dilakukan
peledakan.

Tahapan Runing gun :

 Masukan gun sampai titik 0


 Nyalakan isyarat untuk mematikan alat komunikasi
 Gun duduk pada kedalaman 1375 (harus lebih dalam dari target
perforasi)
 Jalankan gun sampai ke dalaman 1349 m yaitu CCL stop depth
 Lakukan pencocokan data sebelum penembakan
 Injeksi kill fluid dan lakukan penembakan

Data CCL
Rig Perforasi

Anda mungkin juga menyukai

  • Konservasi Vina
    Konservasi Vina
    Dokumen4 halaman
    Konservasi Vina
    Desvira Dwi Juliyanti
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen11 halaman
    Proposal
    Desvira Dwi Juliyanti
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kewirausahaan
    Proposal Kewirausahaan
    Dokumen8 halaman
    Proposal Kewirausahaan
    Desvira Dwi Juliyanti
    Belum ada peringkat
  • Proposal Bisnis
    Proposal Bisnis
    Dokumen8 halaman
    Proposal Bisnis
    Desvira Dwi Juliyanti
    Belum ada peringkat
  • COVER Afr Coy
    COVER Afr Coy
    Dokumen2 halaman
    COVER Afr Coy
    Desvira Dwi Juliyanti
    Belum ada peringkat
  • Ball Valve
    Ball Valve
    Dokumen1 halaman
    Ball Valve
    Desvira Dwi Juliyanti
    Belum ada peringkat