Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, teknologi berkembang menjadi semakin canggih. Masyarakat
pada umumnya akan memilih hal-hal yang instan dan cenderung malas untuk
memulai sesuatu yang baru. Berkarya dapat menjadi salah satu contohnya.
Banyak di antara kita tidak tahu dan bingung bagaimana cara mengembangkan
potensi untuk berkarya.
Keterampilan pun diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
keterampilan, kita dapat memanfaatkan barang-barang yang tidak lagi terpakai
yang ada di sekitar kita. Barang-barang tersebut dapat menjadi barang yang
memiliki nilai guna atau pakai. Salah satu barang yang dapat dikreasikan adalah
kain perca.

B. Manfaat
 Membantu para wirausaha untuk berpikir kritis dan objektif atas bidang
usaha yang akan digunakan
 Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan menyalurkan gagasan
kepada pihak lain
 Sebagai gambaran secara umum dari jenis usaha yang dibuat khususnya
untuk mendapatkan sumbang dana dari donator
 Membantuk meningkatkan keberhasilan para wirausaha

C. Tujuan
 Mengasah potensi berkarya
 Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
 Membuka lapangan pekerjaan

1
BAB II

PERENCANAAN PROPOSAL

A. Aspek Produksi
Saya membuat proses “Bantal Kain Perca” di tempat tinggal saya yang
bertempat di Jalan Doktor Susilo 2A No.9 RT 06/RW 05 Grogol, Jakarta Barat.
Cara membuat:
1. Gambarlah pola berbentuk kepala burung hantu diatas kertas, lengkap
dengan pola sayap, kaki, mata, dan hidung burung hantu.
2. Jiplak gambar bentuk pola tersebut di atas kain perca. Potong kain perca
yang sudah digambar sesuai pola. Ada 2 macam pola kain pada bagian
kepala, yaitu 1 pasang untuk bagian dalam bantal (kain polos), dan 1
pasang lagi untuk bagian sarung bantal (kain bermotif).
3. Pertama, buatlah mata dan hidung burung hantu. Letakkan potongan
tersebut pada salah satu sisi pola kepala dan satuka dengan bantuan lem
atau dijahit agar lebih kuat.
4. Jahit sepasang kain pola bagian kepala dengan membalikkan dan
mengeluarkan bagian dalamnya terlebih dahulu.
5. Jahit pula pola bagian kaki burung hantu. Kemudian satukan pola kain
bagian kaki kanan dan kiri ke pola kain bagian kepala dengan cara dijahit
hingga rapi.
6. Sarung bantal sudah jadi dan untuk merapatkan bagian bawahnya dapat
ditambahkan perekat atau resletting.
7. Langkah selanjutnya, jahit pola kain perca untuk bagian dalam bantal
dengan cara yang sama dengan cara membuat sarung bantal. Setelah dijahit
dan menyisakan sedikit lubang, lalu isilah bagian dalam tersebut dengan
dakron sampai penuh. Setelah itu, jahit hingga tertutup rapat.

2
8. Terakhir, silahkan masukkan bantal yang sudah diisi dakron ke dalam
sarung bantal bergambar burung hantu yang sebelumnya sudah jadi. Dan
bantal lucu berbentuk burung hantu dari kain perca pun sudah jadi.

B. Aspek Pemasaran
Produk akan dijual kepada:
 Teman-teman
 Toko souvenir

C. Aspek Organisasi atau Manajemen


Dalam usaha ini tidak memerlukan banyak tenaga kerja karena usaha ini
masih terbilang usaha kecil. Kriteria untuk tenaga yang dibutuhkan pun tidak
terlalu sulit, yaitu hanya memerlukan keterampilan menjahit.

D. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
 Menyediakan produk akhir yang berkualitas
 Memiliki harga yang terjangkau
 Memerhatikan kenyamanan konsumen dalam hal pelayanan
2. Weakness (Kelemahan)
 Kesulitan mendapat bahan baku (kain perca) yang berkualitas
 Kualitas bahan baku yang kurang menarik
 Persaingan pasar
3. Opportunity (Peluang)
 Biaya produksi murah
 Produk akhir menarik, terutama untuk anak-anak dan perempuan
 Tingkat permintaan produk tinggi

3
4. Threat (Ancaman)
 Pesaing skala besar
 Standarisasi mutu
 Perubahan selera masyarakat

4
BAB III

PERENCANAAN KEUANGAN

I. Modal Usaha
Modal Awal : Rp 200.000,00

A. Biaya Tetap
No. Nama Barang Jumlah Harga Jumlah
Barang (Rupiah) (Rupiah)
1. Jarum 1 pak 2000 2000
2. Benang 3 rol 1500 4500
3. Lem Tembak 2 batang 4500 9000
4. Gunting 3 buah 7000 21000
5. Penggaris 2 buah 3000 6000
6. Spidol 1 buah 2000 2000
Total Rp 44.500,00

B. Biaya Variabel
No. Nama Barang Jumlah Harga Jumlah
Barang (Rupiah) (Rupiah)
1. Kain Perca 2 karung - -
2. Resleting 15 buah 3000 45000
3. Kancing 1 bungkus 4500 4500
4. Perekat 1 meter 4000 4000
Total Rp 53.500,00

5
C. Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga = Rp 75.000,00
D. Pekerja
2 karyawan (penjahit) = 2 x @Rp 960.000,00
= Rp 1.920.000,00 (perhari Rp 32.000,00 1 karyawan)

II. Pengelolaan Keuangan


A. Penentuan Harga Pokok
HPP
Biaya Produksi Jumlah Produksi
Rp 8.000,00 15
Sub total Rp 120.000,00

Laba
Biaya Produksi Jumlah Produksi Persentase Laba
Rp 8.000,00 15 50%
Sub total Rp 60.000,00

Harga Jual = HPP + Laba


= Rp 120.000,00 + Rp 60.000,00
= Rp 180.000,00
= @Rp 12.000,00

B. Analisis Pendapatan
Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Produksi per Hari x 30 Hari
= Rp 12.000,00 x 15 x 30
= Rp 5.400.000,00

6
C. Analisis Perencanaan Laba/Rugi
Pendapatan = Rp 5.400.000,00
Biaya Variabel = ( Rp 53.500,00 +( Rp 32.000,00x2)) x 30
= Rp 3.525.000,00
Laba = Pendapatan – Biaya Variabel
= Rp 5.400.000,00 – Rp 3.525.000,00
= Rp 1.875.000,00

D. Analisis Payback
Keuntungan perhari = Laba : 30 = Rp 1.875.000,00 : 30

= Rp.62.500,00

Payback = modal : laba perhari = Rp 200.000,00 : Rp 62.500,00


= 3,2 atau 4 hari

CATATAN :

Payback akan terjadi selama 4 hari jika penjualan mencapai target perhari yaitu
15 item.

7
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kewirausahaan merupakan suatu upaya manusia untuk
mengembangkan potensi dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang dapat
“menguntungkan” untuk masing-masing pribadi. Untuk itu perencanaan
keungan yang baik juga sangat dibutuhkan untuk menjadi blue print usaha yang
akan dikerjakan nantinya. Bukan hanya perencanaan keuangan yang baik,
namun motivasi dalam diri juga harus menjadi salah satu pendorong terkuat
untuk menjaga keberlangsungan usaha.
Pembuatan proposal usaha ini tentu menjadi pendorong minat usaha
dalam diri untuk berkembang. Lewat proposal usaha ini saya berharap sebagai
mahasiswa kedepannya kita harus dapat merencanakan usaha dengan sebaik-
baiknya agar kelak dapat berjalan dengan baik.

B. SARAN
Pembuatan proposal usaha ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
saya pribadi memohon maaf sebesar-besarnya dan tentunya sangat menerima
kritik dan saran yang mungkin bisa diberikan Ibu Dosen agar kedepannya usaha
ini dapat berlangsung dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai