LOGO STARTUP
Bagian ini menjelaskan secara detail tentang profil singkat usaha dan latar belakang berupa penjelasan
mengapa bisnis tersebut didirikan, masalah apa yang akan diatasi, kategori usaha, visi dan misi
Perusahaan, kondisi perkembangan usaha saat ini, struktur organisasi usaha, serta harus mengisi lokasi
usaha. Serta memuat Business Model Canvas (BMC) usaha.
Sebuah ide bisnis yang dinamakan LIMINWO (Liu Camilan Woy) ini didirikan atas dasar
bahwa di kota singaraja masih sedikit yang menjual camilan kering dengan
mengedepankan teknologi yang dimana permasalahannya yaitu para pembeli camilan
kering rata-rata ialah para remaja mulai dari remaja awal sampai akhir seperti anak SMP,
SMA, Mahasiswa, Fresh graduate yang dimana mereka jarang keluar hanya untuk
membeli sebuah camilan kering, mereka akan lebih tertarik apabila proses transaksi atau
pembeliannya melalui media sosial yang bisa diantarkan sampai kelokasi pembeli yang
diinginkan. Kategori pada usaha ini yaitu makanan. Visi dari usaha ini yaitu menjadi usaha
snack/camilan yang dikenal luas oleh masyarakat dengan citra positif sebagai penyedia
makanan ringan yang lezat, inovatif, dan terjangkau bagi seluruh kalangan serta misinya
yaitu mengedepankan inovasi kemasan serta produk yang lezat, gurih, menarik, praktis,
dan ekonomis. Adapun perkembangan usaha LIMINWO saat ini sudah memasuki proses
pembuatan produk termasuk penyempurnaan label/kemasan, jenis produk, teknologi,
dll sehingga bisa dipasarkan pada tanggal 29 Oktober 2023 yang akan dijual di Car Free
Day berlokasi di taman kota Singaraja. Lokasi usaha saat ini berada di kota singaraja.
Berikut merupakan Business Model Canvas (BMC) usaha LIMINWO:
❖ DESKRIPSI USAHA
❖ PENGGUNAAN ANGGARAN
Bagian ini berisi penjelasan terkait sumber pendanaan/modal usaha, penggunaan modal usaha akan
digunakan untuk keperluan apa saja dan berapa produk yang akan dihasilkan. Pendanaan maksimal yang
diusulkan ke Perguruan tinggi sebesar Rp. 5.000.000,-
Untuk memproduksi 75 pcs camilan setiap variannya dengan berat yang disesuaikan
diperlukan pembiyaan sebagai berikut:
1. Kebutuhan Dana
Adapun anggara dana yang dibutuhkan dalam usaha ini adalah senilai Rp. 5.000.000
selama jangka waktu pelaksanaan. Jika kami mendapatkan dana dari pengusulan proposal
ini maka kami akan menggunakan sebaik mungkin untuk merealisasikan usaha ini.
2. Alternatif Sumber Dana
Adapun alternative sumber dana dari iuran kelompok. Jika usaha diprediksi bisa
berkembang pesat maka kami akan mencari sumber dana dari pihak ketiga, yaitu Bank,
dengan mengambil KUR.
3. Analisis Benefit Cost of Ratio (B/C)
Analisis ini akan memberikan informasi tentang perbandingan antara total penerimaan
dengan biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu. Pada usaha ini analisis
B/C didasarkan pada periode produksi dan pemasaran dalam waktu satu bulan. Secara
matematis, B/C dapat dihitung dengan rumus berikut:
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
B/C = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
7.500.000
B/C = 5.000.000 = 1,5
Setiap pengeluaran dana sebesar Rp. 1 akan memperoleh pendapatan sebesar 1,5
kali, sehingga usaha ini cukup efisien.
4. Pay Back Period (PBP)
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui estimasi jangka waktu pengembalian investasi dan
modal usaha. Nilai PBP dapat ditunjukkan dengan rumus berikut:
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
PBP = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
4.840.000
PBP = 2.500.000 = 1,9
Nilai PBP menunjukkan nilai 1,9 yang berarti biaya investasi akan kembali selama
kurang lebih 1,9 bulan.
5. Return of Invesment (ROI)
Analisis ini dapat memberikan gambaran tentang persentase keuntungan yang diperoleh
dari penggunaan sejumlah modal usaha yang efektif selama periode usaha tertentu. Biaya
produksi yang digunakan meliputi Total Biaya Variabel + Total Biaya Tenaga Kerja
langsung = Rp. 2.840.000. Nilai ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut:
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑏𝑎
ROI = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 X 100%
2.500.000
ROI = 2.840.000 X 100% = 90%
Dari dana sebesar Rp. 2.840.000 yang diperlukan selama satu periode produksi,
maka akan diperoleh keuntungan sebesar 90%.
6. Break Event Point (BEP)
Analisis BEP atau titik imbas merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antara beberapa variabel dalam proses produksi dengan pendapatan yang
diterima perusahaan/pelaksanaan program WMK. Secara matematis, BEP dapat ditentukan
dengan rumus berikut:
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
1−
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
160.000 160.000
BEP = = = 258.064,516
2.840.000 0,62
1−
7.500.000
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa keuntungan yang harus dicapai selama waktu
pelaksanaan sebesar Rp. 258.064,516 sedangkan dari perhitungan laba rugi, total
keuntungan Rp. 2.500.000
7. Analisis Kontribusi Margin
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan keuntungan maksimum atau kerugian
minimum dari pelaksanaan usaha. Rasio kontribusi margin dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
RKM = 1 − [ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛]
2.840.000
RKM = 1 − [7.500.000] = 0,62
Sementara itu, jumlah penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut:
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝+𝑙𝑎𝑏𝑎
MP = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
1−[ ]
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛