Latar Belakang
2. Aspek Pemasaran
3. Aspek Operasi
4. Aspek SDM
5. Aspek Keuangan
1. Latar Belakang
Industri makan ringan di Indonesia sendiri juga dapat menunjukan tren pertumbuhan yang
positif. Pada tahun 2021, volume distribusi makanan ringan di Indonesia sebesar 1.281 juta
kilogram, tumbuh 8% dari tahun 2020 dengan volume distribusi sebesar 1.183 juta kilogram.
Pada akhir tahun 2022 nantinya akan diprediksi volume distribusi mkana ringan sebesar
1.357 juta kilogram atau naik sampa sekitar 6%.
Pada rata-rata tiap orang di Indonesia mengkonsumsi 4,6 kg makanan ringan. Angka ini
meningkat sebesar 5% dari tahun 2020 dimana rata-rata konsumsi makanan ringan per kapita
di Indonesia sebesar 4,4 kg per orang dan per tahunnya. Sedangkan di tahun 2022, angka ini
diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar 6,5% menjadi 4,9 kg per kapita per
tahunnya.
Dari semua data di atas, revenue dari medium penjualan secara online juga masih akan
diprediksi terus meningkat hingga 5 tahun ke depan. Walopun presentase revenue dari
medium penjualan online masih dibawah 2% dari total keseluruhan revenue, namun
peningkatan per tahunnya cukup tinggi, yaitu rata-rata sebesar 25% per tahun dari tahun 2021
sampai dengan tahun 2025.
3. ASPEK OPERASI
4. ASPEK SDM
Struktur Organisasi
Struktur organisasi sederhana dengan jumlah pegawai sebanyak 11 orang yang terdiri dari 1
CEO, 1 manajer produksi, 1 manajer pemasaran, dan 1 manajer keuangan, serta 7 tenaga
produksi:
● CEO
|
● Manajer Produksi :
○ Tenaga produksi 1
○ Tenaga produksi 2
○ Tenaga produksi 3
○ Tenaga produksi 4
○ Tenaga produksi 5
○ Tenaga produksi 6
○ Tenaga produksi 7
|
● Manajer Pemasaran
|
● Manajer Keuangan
Deskripsi
1. CEO: Pemilik atau kepala perusahaan
2. Manajer Produksi: Bertanggung jawab atas pengelolaan produksi dan kualitas
produk
3. Tenaga Produksi: Bertanggung jawab atas produksi dan pembuatan produk
4. Manajer Pemasaran: Bertanggung jawab atas pengembangan strategi pemasaran,
penjualan, dan branding perusahaan
5. Manajer Keuangan: Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan,
seperti laporan keuangan, pengeluaran, dan investasi.
Pelatihan Karyawan
Pelatihan karyawan akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas
karyawan.
Kebijakan Karyawan
Perusahaan memiliki kebijakan karyawan yang jelas dan transparan untuk memastikan
bahwa semua karyawan memiliki pandangan yang sama tentang tugas, tanggung jawab,
dan kewajiban mereka. Beberapa kebijakan karyawan yang harus diperhatikan adalah:
a. Jam Kerja
Perusahaan memiliki jam kerja yang tetap dan jelas untuk memastikan bahwa semua
karyawan memahami waktu kerja mereka.
b. Upah dan Tunjangan
Perusahaan memberikan upah dan tunjangan yang adil dan sesuai dengan posisi dan
kualifikasi karyawan.
c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perusahaan memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan dengan menyediakan
peralatan kerja yang aman dan lingkungan kerja yang sehat.
d. Cuti dan Izin Kerja
Perusahaan memiliki kebijakan cuti dan izin kerja yang jelas dan memastikan bahwa
karyawan memiliki hak cuti dan izin kerja yang wajar.
3. ASPEK PEMASARAN
Berdasarkan data yang kami ambil dari laman islandsunindonesia.com, pada tahun
2021 sebanyak rata-rata 4,6kg makanan ringan dikonsumsi oleh tiap masyarakat Indonesia,
angka ini naik 5% dibandingkan tahun 2020 dengan konsumsi rata-rata sebesar 4,4kg dan
pada tahun 2022 diprediksi mengalami peningkatan sebesar 6,5% menjadi 4,9kg.
Dari angka tersebut, komposisi penikmat makanan ringan didominasi oleh
masyarakat dengan rentang umur 18-34 tahun sebesar 55,2%. Hal ini tentu
mengindikasikan bahwa makanan ringan sangat digemari oleh Gen Z dan kaum milenial.
- Segmentasi Pasar: Produk yang kami buat ditargetkan untuk kalangan milenial dan
gen z tapi dalam perkembangannya tidak menutup kemungkinan bahwa pasar kami
bisa menjangkau berbagai kalangan
- Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran utama kami menggunakan strategi internet
marketing yang memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran utama.
Pemilihan sebagai media pemasaran utama dikarenakan jangkauannya yang luas
dan bisa diakses oleh semua kalangan
PRODUK PRICE
Produk yang dijual adalah keripik kaca Harga yang terjangkau sesuai dengan
dengan rasa yang bervariasi target pasar dan tentunya tidak
mengesampingkan laba penjualan
PLACE PROMOTION
Pada tahap awal, usaha ini belum Jenis promosi yang akan digunakan
memiliki toko fisik sehingga sarana adalah promosi melalui media sosial
pemasaran produk dilakukan dengan dengan pamflet dan poster yang
media sosial (pemesanan) menarik
5. ASPEK KEUANGAN
Dalam business plan produk kripik kaca, terdapat beberapa aspek keuangan yang perlu
dipertimbangkan, antara lain:
● Biaya Produksi: Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
kripik kaca. Biaya produksi meliputi bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan
gas, biaya sewa atau pemeliharaan peralatan, biaya pengemasan, dan biaya
pengiriman. Semakin efisien biaya produksi, semakin besar keuntungan yang bisa
diperoleh.
● Harga Jual: Harga jual merupakan harga yang dikenakan kepada konsumen untuk
membeli produk keripik kaca. Harga jual harus dipertimbangkan dengan hati-hati
karena harus dapat bersaing dengan harga pasar tetapi tetap memberikan
keuntungan yang cukup untuk bisnis. Harga jual harus dihitung berdasarkan biaya
produksi dan juga margin keuntungan yang diinginkan.
● Laba: Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya produksi. Laba yang
dihasilkan harus cukup untuk menutup biaya produksi dan memberikan keuntungan
yang cukup untuk bisnis. Laba yang cukup juga dapat digunakan untuk
pengembangan bisnis di masa depan.
● Modal: Modal adalah uang yang dibutuhkan untuk memulai bisnis kripik kaca. Modal
bisa berasal dari modal sendiri, pinjaman bank, atau investor. Modal yang cukup
penting untuk membeli bahan baku, membeli peralatan produksi, dan mengiklankan
produk.
Biaya Overhead :
Jumlah Rp515.000
Perhitungan HPP:
Biaya Tetap = Biaya Penyusutan
= Rp430.000 : 5 tahun
= Rp86.000 per tahun
= Rp7.090
Harga Jual/Pcs
Rp7.090 × 25% = Rp1.772
Maka, Rp7.090+Rp1.772 = Rp8.862
Atau Harga jual sebesar Rp9.000