Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH III

Tugas Kelompok
Dosen Pengampu : Ibu Sri Murni S.E., M.Si.,Ak

KELOMPOK 5 :
1. Isna Rizki Rahmanita (F0321119)
2. Isnaini Khoirul Liumah (F0321120)
3. Ivan Cahya Nugraha (F0321121)
4. Juan Arva Gusty Hartanto (F0321123)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2023
A. Gambaran Umum Perusahaan
Allo Bank atau yang dulu dikenal sebagai PT Bank Arta Griya pada tahun
1992, memutuskan merubah nama menjadi PT Bank Harda Griya pada tahun 1993.
Kemudian pada tahun 1996 berubah nama kembali menjadi PT Bank Harda
Internasional (BHI). Dan pada tahun 2021, BHI resmi diakuisisi oleh PT Mega
Corpora dan berganti nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk.
Allo Bank merupakan bank digital melalui aplikasi ALL in One yang dapat
memenuhi kebutuhan dari segi finansial hingga hiburan. Allo Bank menyediakan
produk dan layanan perbankan digital yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan
memudahkan penggunanya untuk terhubung dengan merchant-merchant di dalam
ekosistem CT Corpora.

B. Analisis Debt Investment


Debt Investment yang dimiliki oleh Allo Bank adalah Obligasi Korporasi,
negotiable certificate of deposits, Obligasi Pemerintah Indonesia dan Obligasi
Republik Indonesia. Debt Investment, pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah
biaya transaksi, kecuali aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui
laba rugi dimana biaya transaksi diakui langsung ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada
klasifikasinya.
C. Analisis Equity Investment
Pada PT Allo Bank Indonesia Tbk. Equity Investment pada awalnya diukur
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali aset keuangan yang diklasifikasikan
pada nilai wajar melalui laba rugi dimana biaya transaksi diakui langsung ke laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pengukuran setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui langsung dalam ekuitas sampai
surat-surat berharga dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana akumulasi
keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Allo Bank sendiri per 31 Desember 2021 tercatat tidak melakukan kegiatan
Equity Investment pada pihak manapun, baik pihak berelasi ataupun pihak ketiga.

D. Analisis Impairment
Pada tanggal dan 31 Desember 2021 dan 2020 tidak terdapat efek-efek yang
mengalami penurunan nilai. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas
efek-efek dihitung dengan menggunakan kerugian kredit ekspektasi 12 bulan.
Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk
periode 31 Desember 2020 telah memadai. Sehingga Manajemen Bank berpendapat
bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode 31 Desember 2021 tidak
diperlukan.

E. Analisis Transfer Between Categories


Pada laporan keuangan PT Allo Bank Indonesia Tbk. tidak menjelaskan
adanya pengalihan investasi untuk instrumen efek-efek yang dimiliki. Hal ini karena
model bisnis untuk mengelola investasi tidak berubah. selain itu, manajemen juga
berkeyakinan bahwa selama tahun 2021 tidak ada penurunan nilai atas efek-efek
investasi yang dimiliki oleh persero, sehingga pada tahun 2021 pada persero tidak
terjadi Transfer Between Categories.

F. Analisis Derivatif
Dalam penilain model bisnis yang terlampir pada CALK 2, disebutkan Aset
keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau dikelola dan penilaian kinerjanya
berdasarkan nilai wajar diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Derivatif juga
dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif.
Pada pengakuan awal, bank menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan
tertentu sebagai nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi
nilai wajar dapat ditetapkan yang berkaitan dengan instrumen derivatif yaitu
aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif
melekat yang harus dipisahkan, tetapi tidak mengukur derivatif melekat secara
terpisah.
G. Analisis Lindung Nilai
Nominal angka dari lindung nilai ini tidak tercantum secara jelas pada laporan
keuangan. Strategi lindung nilai diterapkan pada kebijakan dan prosedur manajemen
risiko serta penetapan limit risiko, dimana kebijakan dan prosedur tersebut telah
menetapkan dan menguraikan garis tanggung jawab dan akuntabilitas yang
melampaui keputusan pengelolaan risiko suku bunga dan telah secara jelas mencakup
instrumen yang diotorisasi, strategi lindung nilai, dan peluang pengambilan posisi.

Anda mungkin juga menyukai