Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Khairunnisa
2. Nia Mediawati
3. Nia Uswatun Hasanah
4. Rio Sanjaya
5. Sucita Efendi
6. Tria Rizky Ananda
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah, serta semua pihak yang dengan caranya
masing-masing telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebagai makhluk yang lemah kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,
kami terima dengan lapang dada.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama
dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Globalisasi dan Transkultural 3
2.2 Pengaruh Globalisasi Terhadap Prilaku Dan Budaya di Masyarakat 4
2.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Mental Anak 7
2.4 Strategi Menghadapi Globalisasi 10
BAB III PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya penggunaan teknologi gadget pada saat ini memiliki dampak
positif dan negatif bagi anak, diantaranya dalam pembentukan pola pikir anak
yaitu mampu membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya, mengolah
strategi dan analisa dalam permainan, dan membantu anak dalam meningkatkan
kemampuan otak kanan selama dalam pengawasan yang baik oleh orang tua.
Akan tetapi dari beberapa damapak positif tadi, jika di tinjau dan diteliti lebih
lanjut maka faktor dominan lebih ke arah dampak negatif yang berpengaruh
terhadap perkembangan anak. Beberapa efek negatif yang dapat terjadi seperti
radiasi dalam gadget dapat berdampak merusak jaringan syaraf dan
perkembangan otak pada anak bila anak sering menggunakan gadget, dapat
menurunkan daya aktif anak dalam beraktifitas karna hanya dalam posisi
monoton, tanpa ada aktifitas fisik seperti anak pada umumnya, selain itu
mengurangi kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga
anak menjadi lebih individual dengan zona nyamannya bersama gadget sehingga
kurang memiliki sikap peduli terhadap teman bahkan orang lain, bahkan anak
memiliki dunianya sendiri (Maulida, 2013).
Jika anak dalam waktu lama terpapar dalam penggunaan gadget, dan menjadikan
gadget sebagai aktiftas rutin yang dilakukan sehari-hari maka hal ini menjadi
salah satu faktor penyebab terganggunya perkembangan otak. Sehingga dampak
lanjut yang dapat terjadi adalah hambatan dalam kemampuan berbicara, (tidak
lancar komunikasi) karena anak jarang melakukan proses komunikasi akibat
asyik berinteraksi dengan gadget, dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
dalam mengeskpresikan pikirannya, karna hanya memikirkan gadget adalah
teman terbaiknya saat ini dalam mengekspresikan dirinya, sehingga minimnya
pengalaman anak dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Mubah, A. S. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus
Globalisasi. Departemen Hubungan Internasional FISIP Universitas Airlangga , 302-
308.