KLP 1 Kls A2 s1 Kep 2018
KLP 1 Kls A2 s1 Kep 2018
Oleh:
Kelompok 1
Kelas A2
Angkatan 2018
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan
kesempatan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu
yang di harapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah
ini membahas tentang “MENGENALI DAN BERESPON TERHADAP
ADVERSE EVENTS” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan
kita.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu
meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu saya juga berharap
semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan
meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
sangat minim, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak
masih kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penyusun
DAFAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adverse event merupakan suatu peristiwa yang dapat menyebabkan hal
yang tak terduga atau tidak diinginkan sehingga membahayakan keselamatan
pengguna alat kesehatan termasuk pasien atau orang lain. Klasifikasi adverse
event adalah kejadian nyaris cedera (KNC), kejadian tidak cedera (KTC) dan
sentinel (kematian atau cedera). Contoh dari KTD seperti medication error,
flebitis, dekubitus, infeksi daerah operasi, dan pasien jatuh dengan cidera
(Champaca, 2018).
Penyebab terjadinya kesalahan obat adalah : komunikasi (19%),
pemberian label (20%), nama pasien yang membingungkan (13%), faktor
manusia (42%), dan disain kemasan (20,6%). Adapun kesalahan yang
berhubungan dengan faktor manusia antara lain berhubungan dengan :
kurangnya pengetahuan (12,3%), kurangnya kinerja (13,2%), kelelahan
(0,3%), kesalahan kecepatan infuse (7%), dan kesalahan dalam menyiapkan
obat (7%). Sedangkan menurut penelitian tersebut menurut jenis kesalahan
yang paling banyak adalah salah obat (22%), over dosis (17%), salah rute
obat (8%), salah tehnik (7%), dan kesalahan dalam monitoring (7%)
(Mulyana, 2013)
Bentuk KTD meliputi: 28% merupakan reaksi dari pengobatan atau
obat – obat yang diberikan, 42% adalah kejadian yang mengancam kehidupan
tetapi dapat dicegah, 20% pelayanan di poliklinik, 10 – 30% kesalahan di
laboratorium. Sementara itu bentuk KTD lain yang dilaporkan oleh Mengis &
Nicholini (2010) adalah berupa kesalahan dalam pemberian obat dan terkait
intervensi pembedahan(Mulyana, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang pengertian adverse events ?
2. Jelaskan pencegahan adverse events ?
3. Uraikan klasifikasi adverse events ?
4. Bagaiamana mengenal adverse events ?
5. Bagaiamana berespon terhadap adverse events ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian adverse events.
2. Untuk mengetahui pencegahan adverse events.
3. Untuk mengetahui klasifikasi adverse events.
4. Untuk mengetahui cara mengenal adverse events.
5. Untuk mengetahui cara berespon terhadap adverse events.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesimpulan
Adverse Events atau KTD merupakan suatu kejadian yang tidak
diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Ada 9 pencegahan
adverse events, 3 diantaranya ialah perhatikan nama obat, rupa dan
pengucapan, pastikan identifikasi pasien, dan komunikasi yang benar saat
serah terima/pengoperan pasien. Ada 4 klasifikasi adverse event yaitu
kejadian sentinel, KNC, KTC, dan KPC. Cara mengenali adverse melalui 2
cara yaitu menganilisis bahaya yang dapat terjadi, dan belajar dari kasus yang
telah terjadi. Adapun cara berespon terhadap adverse dengan 3 cara yakni
mengatasi kejadian yang terjadi, mengikuti pelatihan keselamatan dan
kesehatan kerja, dan melindungi diri dengan menggunakan APD.
B. Saran
Diharapkan untuk tengaga kesehatan kususnya perawat dalam
menghadapi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap mutu
pelayanan keperawatan kiranya memiliki kemampauan dalam pencegahan
adverse events. Sehingga dapat mengenali dan berespon terhadap adverse
events. Komitmen bersama merupakan kunci keberhasilan dari peningkatan
mutu keselamatan pasien. Adanya standar prosedur operasional yang jelas
menjadi panduan bagi perawat bekerja sesuai standar minimal yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Pakpahan, Saut. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit. [Online].
Tersedia: http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-rumah-sakit/. Diakses pada 20 November 2019
Kartawijaya, Utami. 2018. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu diwaspadai.
[Online]. Tersedia: https://docplayer.info/72991433-Peningkatan-keamanan-
obat-yang-perlu-diwaspadai-high-alert-medications.html. Diakases pada 20
November 2019
Yanti, Devi. 2016. Membangun Kesadaran Perawat. [Online]. Tersedia:
https://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2016/08/29/membangun-kesadaran-
perawat/. Diakses pada 20 November 2019
Puspitasari, Indah Rian. 2017. Prosedur Penggunaan Elektrolit Pekat. [Online].
Tersedia: https://www.scribd.com/document/336780487/609-SOP-Prosedur-
Penggunaan-Elektrolit-Pekat. Diakses pada 20 November 2019
Annes, Waren. 2016. Efek dari Tertusuk Jarum Suntik Secara tidak sengaja.
[Online]. Tersedia: https://www.alodokter.com/komunitas/topic/jika-
tertusuk-jarum-bekas-iud. Diakses pada 20 November 2019