Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A.Kedudukan dan Fungsi Bahasa-bahasa di Indonesia

1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu dan termasuk kedalam rumpun bahasa
Austronesia. Bahasa melayu pasar sangat mudah di mengerti, ekspresif, memiliki toleransi
kesalahan yang sangat besar, dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang
digunakan penggunanya. Selain bahasa Melayu pasar ada pula bahasa Melayu Tinggi yang
digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar sumatera, melayu, dan jawa. Bentuk bahasa
Melayu Tinggi ini lebih sulit dari pada bahasa Melayu Pasar karna penggunaannya sangat halus,
penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa melayu pasar.
Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa mermula dari peristiwa ikrar Sumpah
Pemudah pada 28 Oktober 1928. Butir ketiga ikrar Sumpah Pemudah berbunyi “Kami, putra dan
putrid Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Dan berfungsi sebagai:
1) Lambang kebanggaan nasional.
2) Lambang identitas nasional.
3) Alat pemersatu berbagai suku bangga yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya,
dan bahasa daerahnya, dan
4) Alat komunikasih antardaerah dan antarbudaya.

2. Bahasa Daerah

Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa daerah berfungsi
sebagai:

1) Lambang kebanggaan daerah


2) Lambang identitas daerah
3) Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan
4) Sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.
3. Bahasa Asing

Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan
bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa dan
sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi mpdern untuk pembangunan nasional.

B.Bahasa Indonesia Baku

1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku

Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Makna kata baku sendiri
tampaknya tidak dipahami secara benar, apalagi makna bahasa baku hal ini karna orang enggan
mencari mencari makna istilah baku dan bahas abaku didalam kamus umum atau kamus istilah
liguistik. Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok , yang menjadi bhasa ukuran, atau
yang menjadi standard. Jadi bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang menjadi
pokok atau dasar ukuran atau yang menjadi standard.

Dengan demikian bahasa non baku adalah bahasa yang tidak menjadi pokok, yang tidak
menjadi dasar ukuran, atau yang tidak menjadi standard. Jadi bahasa non baku adalah ragam
bahasa Indonesia yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi dasar ukuran, atau yang tidak
mnejadi standard.

Bahasa baku adaah bentuk bahasa yang yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan,
struktur kalimat, ejaan, dan pengujcapan yang dipakai oleh mereka yang berpendidikan, seperti
pejabat, ahli, dosen, guru dan sebagainya. Sedangkan bahasa non bak adalah bentuk bahasa yang
biasa menggunakan kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat atau ejaan dan pengucapan yang
dipakai oleh mereka yag kurang berpendidikan dan biasa beraktivitas dalam lingkangan yang
tidak resmi

2. Fungsi Bahas Indonesia Baku


Bahasa baku mempunyai empat fungsi sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu.
2. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kepribadian.
3. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa.
4. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan.
3. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipkai didalama beberapa konteks. Pertama , dalam
komunikasi resmi, yaitu daam surat resmi atau surat dinas, pengumuman-pengumuman
yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peritilahan
resmi. Kedua, dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan karya ilmiah berupa
makalah, skripsi , tesis dan laporan hasl peneitian. Ketiga, dalam pembicaraan di depan
umum, yaitu cramah, kuliah dan khotbah. Keempat, daam pembicaraan penting dengan
yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan , siswa dengan guru, guru dengan kepala
sekolah, mahasiswa dengan dosen.
4. Ciri Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku memiliki tiga ciri yaitu:
1. Memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan.
2. Kemantapan dinamis.
3. Cendekia.
BAB I

PENULISAN TEKS AKADEMIK

A. Pengertian Teks Akademik


Kridalaksana (2011: 238) menyatakan bahwa teks adalah: (1) satuan bahasa
terlengkap yang bersifat abstrak, (2) deretab kalimat, kata dan sebagainya yang
membentuk ujaran. (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi manusia. Dari ketiga
tersebut dapat dikatakan bahwa teks adalah satuan bahasa yang berupa bahasa dan tulis
dan bisa juga bahasa lisan yang dihasilkan dari interaksi manusia. Dengan demikian teks
akademik merupkan teks yang diroduksi dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks
akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis misalnya buku, ulasan
buku, dan artikel ilmiah. Teks akademik adalah tulisan yang diperoleh sebagai sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau
keilmiahannya.
B. Perbedaan Teks Akademik Dan Teks Non Akademik
Teks akademik atau yang sering disebut juga dengan teks ilmiah berbeda dengan
teks non akademik atau teks non ilmiah. Teks akademik dan teks non akademik ditandai
oleh cirri-ciri tertentu.
Ciri-ciri teks akademik adalah sesderhana, padat, objektif, dan logis. Ciri-ciri
tersebut dipahami secara naluei tanpa disadari paa data atau teori tertentu. Teks akademik
yang di hasilkan harus memperhatikan ada atau tidaknya penggunaan kalimat minor.
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Cirri-ciri teks non akademik yaitu
didala teks non akademik banyak digunakan kata kita sebagai subjek kaliamat, sedagkan
didalama teks akademik penggunaannya dihindakan, untuk non akademik cenderung
menggunakan kalimat verbal, karena itu dalam menulis teks akademik pemakai bahasa
seogianya selalu menggunakan nomina.
Misalnya:
Verba Nomina
Bertujuan Tujuan
Menelaah Telaah
C. Ciri-ciri Teks Akademik
Tabel dibawah ini menunjukkan cirri-ciri teks akademik dan cirri-ciri teks non akademik:
Teks akademik Teks non akademik
Perbedaan
( teks ilmiah) (teks non ilmiah)
Objek Adanya fakta objek yang diteliti. Tidak ada objek yang diteliti.
Fakta pengamatan Dibuktikan denga pengamatan Tanpa dukungan atau bukti
(objektif). (subjektif).
Tata urutan Ersiifat metodis dan sistematis. Sesuai dengan alur.
Bahasa Menggunakan bahasa yang Menggunakan bahasa yang
ilmiah (bahasa baku yang baik non ilmiah ( menggunakan
dan benar). bahasa baku yang baik).
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya bahasa Formal . Non formal dan popular.
Isi Biasanya berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasive,
penelitian. deskriptif, maupun kritik
tanpa didukung bukti.

D. Teks Dalam Berbagai Genre Makro


Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis misalnya
buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum dan artikel
ilmiah. Jeni-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing didalamnya
terkandung campuran dari berbagai genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur,
ekpanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk
menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-
subgenre yang lebih kecil terdapat didalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
Ulasan Buku
Buku refrensi adalah buku yang digunakan sebagai refrensi atau bahan rujukan
pada saat orang menyusun karya ilmiah. Ulasan buku yang sering disebut dengan
timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang dimaksud.
Ulasan seperti ini dibutuhkan pada saat menyajikan kajian pustaka dalam proposal
penelitian, laporan penelitian (yang berupa skripsi, tesis, dan disertasi), ataupun artikel
ilmiah.
Prposal
Proposal merupakan tulisn yang berisis rancangan penelitian . proposal penelitian
memiliki struktur teks pendahuluan ˆlandasan teori dan tinjauan Pustakaˆmetodelogi
penelitian
BAB III
PENULISAN TEKS ULASNA BUKU
A. Pengertian Teks Ulasan Buku
Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau meniai karya
yang dihasilkan oleh orang lain (Isnatun dann Farida, 2013: 57). Ulasan sring juga
disebut dengan istilah resensi, timbangan, dan review.
Menurut Isnatu dan Farida (2013: 57), Tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai
berikut:
1. Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya,
2. Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan
mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya.
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati
atau tidak.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ulasan buku adalah
salah satu teks akademik yang berisi pertimbangan seara obejektif terhadap
kualitas sebuah buku yang dihasilkan oleh orang lain. boleh berupa buku fiksi
maupun non fiksi.
B. Sruktur Teks Ulasan Buku
Struktur teks ulasan buku menurut Narwardani, dkk (2016: 45) adalah sebagai
berikut:

Identitas

kshsuqbiqt((Ops
Orientasi
ional)
kshsuqbiqt((Ops
ional)Tafsiran Isi

Teks Ulasan kshsuqbiqt((Ops


Evaluasi
ional)

kshsuqbiqt((Ops
Sabtsa8r
ional)
Rangkuman

kshsuqbiqt((Ops
ional)
C. Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku
Merekonstruksi teks ulasan buku adalah menuliskan kembali teks ulasan buku yang
telah ada menggunakan bahasa sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika
merekontruksi teks ulasan buku adalah sebagai berikut:
1. Mebaca teks ulasan buku.
2. Apabila belum pernah membaca buku yang di ulas , pengulas dapat ebncari
informasi buku tersebut.
3. Melihat struktur teks ulasan.
4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.

D. Langkah-langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku


Mengulas sebuah buku artinya memberikan penialaian terhadap buku yang di ulas
secara objek. Supaya dapat menghasikan ulasan yang baik, perlu diperhatikan
langkah-langkah yang dinyatakan oleh Nurwardani dkk (2016 : 45), yakni sebagai
berikut:
1. Memilih buku yang di ulas.
2. Membaca kritis.
3. Membuat ringkasan.
4. Menentukan criteria penilaian.
5. Encari buku pembanding dan refrensi untuk rujukan.
6. Menulis laporan yang dimaksud
BAB IV

PENULISAN TEKS PROPOSAL

A. Pengertian Teks Proposal

Teks proposal secara singkat dpat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu
kegiatan. Dengan lebih jelas dapat pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk
rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pimpinan atau
pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan – pertimbangan.
Pada umumnya proposal merupakan tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan
menyakinkan pembaca.
Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun untuk
kegiatan tertentu atau bisa juga dikatakan sebagai rencana yang ditunagkan dalam bentuk
rancangan kerja. Keberhasilan suatu proposal dapat ditunjang dengan keahlian seseorang dalam
menuliskannya, bukan saja sekedar dasar pemikiran dan tujuan proyek atau kegiatan yang jelas,
namun kepiawaian dalam menjelaskan hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
Penjelasan tersebut di atas menggambarkan bahwa teks proposal merupakan sebuah usul
mengenai rancangan kegiatan yang disusun berdasarkan komponen – komponen susunannya
guna memberikan kejelasan isi dan tujuan teks proposal tersebut adalah agar mendapat
persetujuan atau bahkan mendapat bantuan dana atau sarana dari pihak yang membaca.
B. Jenis – jenis Proposal
Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis (Nurjamal dkk,
2011:177). Jenis – jenis proposal yang dimaksud adalah (1) proposal kegiatan, (2) proposal
usaha atau bisni, (3) proposal penelitian. Proposal kegiatan merupakan proposal yang disusun
sebelum melakukan suatu kegiatan. Dalman (2012:80) menyatakan bahwa proposal kegiatan
adalah rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatan bantuan dan persetujuan
dari pihak ketiga dan pihak terkait.
Jenis proposal berikutnya adalah proposal usaha atau bisnis. Proposal usaha atau bisnis
adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk
menambah permodalan usaha atau mengajukan kredit, merger, ataupun kerjasama dalam rangka
mengembangkan bisnis (Nurjamal, 2011:179).
1. Proposal kegiatan
Teks proposal kegiatan merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh penitia untuk
mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait. Proposal kegiatan
merupakan sebuah usulan rencana kegiatan yang dilaksanakan pda waktu dan momen tertentu.
Ciri proposal kegiatan adalah (1) berisi pedoman kerja atau peta perjalanan lengkap yang akan
dinilai selama melakukan kegiatan, (2) panitia kegiatan telah memiliki gambaran menyeluruh
dan lengkap mengenai ruang lingkup dan urutan kegiatan maupun tenggang waktunya, (3)
dirancang oleh kelompok panitia yang berencana menggelar acara, (4) biasanya memiliki
susunan panitia, bentuk kegiatan, waktu kegiatan, dana nama kegiatan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa teks proposal kegiatan adalah rancangan
ataupun susunan kerangka kerja dalam suatu kegiatan yang akan dilaksanakan yang berisi rincian
pelaksanaan, susunan panitia, dan waktu serta dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kegiatan.
a. Unsur – unsur Proposal Kegiatan
Penulisan proposal kegiatan memerlukan ketelitian dan kecermatan, terutama dalam hal
memperhatikan bagian – bagian yang akan diungkapkan pada isi proposal. Bagian – bagian atau
unsur – unsur tersebut adalah penunjang kelengkapanproposal. Hal – hal yang harus terdapat di
dalam sebuah proposal kegiatan antara lain adalah (a) latar belakang yang memuat landasan
kegiatan tersebut dilaksanakan, (b) tema atau kerangka pemikiran, (c) maksud / tujuan, (d) waktu
pelaksanaan, (e) tempat, (f) kegiatan yang akan dilaksanakan , (g) biaya yang dibutuhkan, (h)
kepanitian, (i) penutup.
b. Teknik Penulisan Proposal Kegiatan
Bahasa yang digunakan pada proposal harus jelas dan memberikan gambaran tentang
kegiatan yang dilaksanakan. Penulisan proposal harus memperhatikan ; (1) penempatan dan
penggunaan kata yang tepat, (2) pengurangan penggunaan kalimat yang panjang dan
membingungka, sebaiknya menggunakan kalimat pendek dan jelas, (3) penggunaan paragraf dan
ejaan yang sesuai.
Aturan – aturan dalam menyusun proposal adalah (1) menggunakan kata yang sesuai
untuk mengungkapkan maksud dan tujuan proposal dengan jelas, (2) menulis proposal dengan
format penulisan proposal yang dipakai secara umum, (3) menggunakan kalimat padat, jelas, dan
benar, (4) menggunakan bahasa sesuai dengan prinsip Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), (5) menulis
proposal dengan gaya yang menarik, (6) mengaitkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain
agar seluurh isi proposal tetap memiliki pemahaman yang sama, (7) menyunting kembali
proposal yang telah ditulis sesuai dengan mengoreksi kesalahan – kesalahan penulisan maupun
isi proposal terseut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik penulisan proposal yang baik adalah
(1) menentukan judul kegiatan proposal sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, (2)
menulis proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara umum, (3) menjabarkan
unsur – unsur proposal kegiatan, yakni (a) nama kegiatan, (b) dasar pemikiran, (c) tujuan dan
maanfaat kegiatan, (d) tema kegiatan, (e) ruang lingkup kegiatan, (f) waktu dan tempat kegiatan,
(g) susunan kepanitian, (h) anggaran biaya, (i) penutup, (4) menyusun proposal dengan bahasa
yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan ejaan yang berlaku, (5) menyunting kembali
penulisan dan isi proposal, (6) menyiapkan cover atau sampul serta tulisan proposal dengan
tampilan yang menarik dan berkesan.
2. Proposal Penelitian
Menyusun teks proposal (rencana) penelitian diibaratan seperti membuat suatu produk
untuk dijual. Artinya, terjual atau tidaknya brang tersebut sangat tergantung dari dan kepandaian
kita dalam menawarkan barang tersebut. Jika barang tersebut merupakan hal baru bagi
masyarakat, sudah barang tentu konsumen akan tertaik untuk membelinya.
Dalam uraian berikut akan disajikan secara garis besar mengenai petunjuk pembuatan
suatu proposal penelitian. Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari bab – bab : (1)
pendahuluan, (2) tinjauan pustaka, (3) perumusan hipotesis, (4) metode penelitian.
a. Pendahuluan
Bab ini terdiri dari (a) latar belakang, (b) perumusan permasalahan, (c) tujuan penelitian.
b. Tinjauan Pustaka
Hal yang lebih penting, bab tinjauan pustaka ini harus dapat memberikan ladasan ilmiah
tentang (a) masalah penelitian, (b) metode yang dipilih (bila perlu) dan (c) memberikan landasan
ilmiah, mengapa perlakuan yang satu dihipotesiskan (diduga) lebih baik daripada perlakuan yang
lain atau mengapa suatu variabel diduga berhubungan dengan variabel yang lain.
c. Hipotesis
Setiap tahap pengembangan pemikiran ilmiah, dibuat dengan memperkirakan kejadian
yaitu dengan mengembangkan hipotesis (yang diusahakan untuk dikembangkan) yang seringkali
dimulai dengan dasar yang tidak kuat. Hipotesis adalah suatu perkiraan atau dugaan hasil mental
peneliti mengenai fakta – fakta yang diperoleh atau jawaban sementara mengenai
suatu gejala atau hubungan antara dua gejala empiris. Fungsi utama hipotesis adalah
sebagai dasar penelitian dan pengamatan baru. Fungsi kedua adalah sebagai alat untuk
memperoleh pengetahuan baru, yang pada permulaannya belum dapat dipastikan kebenarannya.
d. Metode Penelitian
Dalam kegiatan ini peneliti menjelaskan seluruh variabel yang terkait / berperan dalam
penelitian. Tidak hanya variabel bebas dan variabel tergantung saja, tetapi juga variabel –
variabel lain yang menentukan keberlakuan hasil dari penelitian tersebut.
Isi bagian ini adalah sebagai berikut :
a) Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian
b) Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian terutama tentang spesifikasi alat dan
bahan tersbut
c) Metode penelitian, mencakup rancangan penelitian dan rencana analisis datanya
d) Pelaksanaan peneltian yang berisi uraian tentang prosedur pelaksanaan penelitian secara
terperinci dan lengkap, tidak termasuk variabel rambang
e) Pengamatan dan pengumpulan data berisi penjelasan tentang prosedur dan cara
pengamatan penelitian serta dapat menunjang apa saja yang dapat dikumpulkan
e. Deskripsi Proposal Penelitian
1. Judul penelitian
2. Pendahuluan
3. Perumusan masalah
4. Tinjauan pustaka
5. Tujuan penelitian
6. Kontribusi hasil penelitian
7. Metode penelitian
8. Jadwal pelaksanaan
9. Daftar pustaka
10. Lampiran
C. Struktur Teks dan Hubungan Genre Mikro pada Proposal
Sesuai dengan perihal teks proposal kegiatan yang telah dikemukakan di atas, seharusnya
struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan adalah sebagai berikut :

Genre Mikro Yang Di


Struktur Teks Fungsi Retoris
Harapkan
Mmberikan latar belakang
kegiatan yag dilaksanakan
tentang gambaran jenis dan
bentuk kegiatan , tinjauan,
Eksposisi (dan atau
Pendahluan manfaat, serta strategi yang
meliputi dekskripsi)
di gunakan untuk
melasanakan kegiatan
tersebut

Menyajikan strategi yang


dilakukan dalam
Dekskripsi (dan meliputi
Tata laksana kegiatan melaksanakan kegiatan
prosedur)
termasuk langkah-langkah
yang akan di tempuh
Menympaikan harapan agar
proposal kegiatan itu
Dekskripsi (dan meliputi
Penutup diterima dan menghasilkan
prosedur)
sesuatu seperti yang
dirancanakan
BAB I

PENDAHUUAN

Keterampilan berbahasa Indonesia merupakan syarat mutlak bagi mahasiswa Indonesia


agar mampu mengutarakan pikirannya kepada pihak lain secara efektif. Didasari oleh
penguasaan atas pengetahuan atas funsi-fungsi bahasa serta ragam dan larasnya, keteranpilan
tanda-tanda baca, kalimat dan paragraph, dan jenis wacana, serta memproduksi teks-teks dari
berbagai sumber, mahasiswa diharapkan mampu menulis dan dan berbicara dengan baik dalam
bahasa Indonesia laras ilmiah.

Bahasa Indonesia sebagai pengembang kepribadian, pengajaran bahasa Indonesia


bertujuan agar mahasiswa memahami konsep penulisan ilmih dan mampu menerapkannnya
dalam penulisan karya ilmiah. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sekaligus
dapat mengembangkan kecerdasan, karakter dan kepribadiannya.

A. Subtansi
Subtansi mata kuliah adalah sebagai berikut:
1. Matakuliah bahasa Indonesia sebagai mpk menekankan keerampilan menggunkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional secara baik dan benar
untuk menguasai , menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan sei sebgai perwujudan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia.
2. Subtansi kajian matakuliah bahasa Indonesia difokuskan pada menulis akademik.
Secara umum struktur kajian terdiri atas:
a. Kedudukan bahasa Indonesia
1. Sejarah bahasa Indonesia
2. Bahasa negara
3. Bahasa persatuan
4. Bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
5. Fungsi dan peran bahasa Indonesia
b. Menulis
1. Makalah
2. Rangkuman atau ringkasan buku atau bab
3. Resensi buku
c. Membaca untuk menulis
1. Membaca tulisan artikel ilmiah
2. Membaca tulisan popular
3. Mengakses informasi melalui internet
d. Berbicara untuk keperluan akademik
1. Presentasi
2. Berseminar
3. Berpidato dan situasi formal
B. Tujuan
Matakuliah bahasa Indonesia ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan
penguasaan keterampilan komunikasi yang tinggi dalam ranah keilmuan.
C. Manfaat
Manfaat dengan mempelajari ini, anda akan memproleh manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatnya pengetahuan atau wawasan baru mengenai ihwal bahasa.
2. Menumbuhkan sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Indonesia.
3. Meningkatnya kemampuan menganalisis kesalahan bahasa yang sering di gunakan di
masyarakat.
4. Meningkatnya keterampilan berbahasa lisan atau situasi formal.
D. Strategi
Semangat dan motivasi dalam mempelajari materi dalam buku ini sangat
membantu anda untuk memproleh pengetahuan dan keterampilan yang anda
butuhkan.bacalah buku dengan suasana hati yang tenang dan senang.
E. Hasil yang diharapkan
Diharapkan akan meningkatakan pengetahuan tentang kaidah bahasa Indonesia
dan kemampuan berbahasa Indonesia lisan dan tulis.
BAB II

HAKIKAT BAHASA

A.Pengertian bahasa

Pertama, bahasa dikatakan sebagai sistem lambang bunyi, maksudnya bahasa disebu
tsistem bunyi atau sistem lambing bunyi karena bunyi-bunyi bahasa yang kita dengar kita
ucapkan itu sebenarnya bersis tema atau memiliki keteraturan. Jadi, agar sistem bunyi itu
mempunyai makna, didalam pengucapannya kita tidak dapat sembarangan. Kedua, bahasa
arbitrer, maksudnya tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau
pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Ketiga, digunakan oleh suatu masyarakat,
maksudnya bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki manusia.Maka, bahasa
bersifat manusiawi, dalam arti bahasa itu hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh
manusia. Keempat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Maksudnya
bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif untuk saling melakukan
hubungan sosial, antara perseorangan dengan perseorangan atau dengan kelompok.

Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang


tertera dalam suatu sistem.Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut.

1. Sistem lambing yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya
2. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sisitem bahasa itu bersifat konvensional.
3. Lambing sebagai huruf bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya
4. Sistem lambang yang terbatas mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa,klausa, dan
kalimat yang tidak terbatas dan sangat produktif
5. Sistem lambang itu tidak sama dengan sistem lambang bahasa lain seperti sistem lambang
bahasa jepang
6. Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehingga
dapat sama dengan sistem lambang bahasa lain.

B. Fungsi bahasa
Dalam banyak literature bahasa, para ahli merumuskan fungsi bahasa secara umum ada
empat. Yaitu : 1) untuk menyataka nekspresi diri, 2) sebagai alat komunikasi, 3) sebagai alat
untuk mengadakan interaksi dan adaptasi sosial, dan 4) sebagai alat untuk mengadakan
control sosial (Keraf, 1994: 3-6).
1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi, bahasa merupakan sarana untuk mengekspresikan atau
mengungkapkan segala sesuatu bahasa merupakan sarana untuk mengekspresikan
atau mengungkapkan segalas esuatu yang ada di dalam dunia batin seseorang,
baik berupa gagasan, pikiran , perasaan maupun pengalaman yang dimilikinya.
2. Alatkomunikasi
Sebagai alat komunikasi ,bahasa digunakan oleh anggota masyarakat penuturnya untuk
menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lain yang mempunyai kesamaan
bahasa.
3. Alat integrasi dan adaptasi sosial
Fungsipeningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam satu lingkungan
merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan sendiri maupun
lingkungan baru.
4. Alat control sosial
Sebagai control social bahasa dapat di gunakan untuk mengatur berbagai aktivitas sosial
,merencnanakan berbagai kegiatan, dan mengarahkannya kepada suatutujuan yang di
inginkan.

C. Manfaat belajar bahasa Indonesia

Salah satu manfaat belajar bahasa adalah untuk keperluan berkomunikasi.Salah satu
kemampuan penting berkomunikasi adalah menampakkan pikiran.

D. RagamBahasa

Finoza (2010: 5) menjelaskan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena
pemakaian bahasa oleh penuturnya.

BAB III

HAKIKAT BAHASA

A. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia


Mayarakat Indonesia yang yang dikenal kemajemukannnya dalam bahasa, suku, dan budaya,
meletakkkan ketergantungan mereka kepada bahasa Indonesia sebgai alat komunikasi yang
tepatdiantara masyarakat Indonesia yang majemuk itu.
Berkaiatan dengan penamaan bahasa Indonesia sebgai bahasa nasional bagi bangsa Indonesia,
tentunya kita harus bersyukur. Pasalnya tidak semua bangsa Negara setelah mendapatkan
kemerdekaannya memiliki bahasa nasional.
1. Sejarah bahasa Indonesia sebelum sumpah pemuda.
Bahasa Indonesia berasala dari bahasa melayu. Penggunaan bahasa melayu telah
lama dipakai, bahakan sebelum adanya Indonesia dan masih sebutan nusantara.
Bahasa melayu telah lama di pakai sebagai bahasa penghubung dan bahasa peniagaan
yang yang penyebarannnya pun melewati busantara.
2. Sejarah bahasa Indonesia setelah sumpah pemuda
Berawal dari peristiwa sejrah sumpa pemuda , 28 oktober 1928 yang lahir saat
kongres pemuda kedua, dijakarta, saat itu di putuskannlah pernyataan sebagai politik.
Lahirnya bahasa Indonesia merupakan sebuah proses yang panjang. Oleh karena itu
kita tidak bias melepaskan diri dari masa lalu yang meltarbelakanginya, sebgaimana
yang disebutkan pada sub bab sebelumnya bahwa bahasa Indonesia berasal dari
bahasa melayu.
B. Kedudukan bahasa Indonesia.
1. Kesusukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
Bahasa indonesia memiliki kedudukan yang tinggi bagi Indonesia. Bahasa
Indonesia memiliki historis, politis dan sosiologis, dan nilai estetis yang tidak dapat
dilepaskan dari keberadaan bangsa Indonesia.
2. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahsa persatuan.
Kesusukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional didasarkan pada sumpah
pemuda tanggal 28 oktober 1928, terutama butir ketiga yaitu “ kami putra putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
BAB IV
EJAAN BAHASA INDONESIAA
A. Sejarah perkembangan ejaan di Indonesia.
Bahasa ndonesia yang awalnya berawal dari bahasa melayu sudah memiliki aksara sejak
berates tahun yang lalu, yaitu aksara arab melayu. Akasara itu memiliki nama yaitu:
1. Ejaan yang diresmikan
a. Ejaaan van ophujisen
Aksara arab melayu dipakai secra umum didaerah melayu dan daerah-daerah yang
telah menggunakan bahasa melayu. Van ophujesen, seorang ahli bahasa dari belanda
mendapat perintah untuk merangcang suatu ejaan yang dapat dipakai dalam bahasa
melayu, terutama untu kepentingan pengajaran.
b. Ejaan republik (ejaan soewandi)
Bebrapa tahun sebelum Indonesia merdeka yakni pada masa pendudukanjepang,
pemerintah sudah mulai memikirkan keadaan ejaan kita yang sangat tidak mampu
mengikuti perkembangan ejaan internasioal. Oleh sebab itu, pemerintah melalui
menteri pendidikan dan kebudayaan melakukan pengubahan ejaan untuk
menyempurnakan ejaan yang dirasakan sudah tidak sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
melalui menteri pendidikan dan kebudayaan melakukan pengubahan ejaan untuk
menyempurnakan ejaan yang dirasakan sudah tidak sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
c. Ejaan yang disempurnakan
Pada tanggal 16 agustus 1972, presiden republic Indonesia ( bapak Suharto)
meresmikan pemakaiaian ejaan bahasa yang disempurnakan yang lazim di singkat
dengan EYD.
1. Ejaan yang tidak diresmikan.
a. Ejaan melindo
Pada akhir tahun 1950-an para penuis pula mulai merasakan kelemahan
yang terdapat pada ejaan republik itu. Ada kata-kata yang sangat
menggangu penulisan karna ada satu bunyi bahsa yang dilambangkan
dengan dua huruf, seperti dj, tj, sj, ng, dan ch.
A. Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang disempurnakan adalah tata dalam bahasa Indonesia yang mengatur
penggunaan bahasa Indonesia dan tuisan, mulai dari emakaian dan penulisan
huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsure serapan.
B. Ejaan bahsa Indonesia
Ejaan bahasa Indonesia seperti:
1. Pemakaian huruf
a. Huruf abjad
b. Huruf vocal
c. Huruf konsonan
d. Huruf dialog
e. Gabungan huruf konsonan.
2. Penulisan kata
a. Kata dasar
b. Kata berimbuan
c. Bentuk ulang
d. Pemenggalan kata
e. Kata depan
f. Partikel
g. Singkatan dan akronim
h. Kata ganti ku-, kau-, mu-, dan nya
i. Kata sandang si dan sang
3. Pemakaian tanda baca
1. Tanda koma (,)
2. Tanda titik koma (;)
3. Tanda titik dua (:)
4. Tanda hubung (-)
5. Tanda Tanya (?)
6. Tanda seru (!)
7. Tanda elisis (...)
8. Tanda peik dua (“)
9. Tanda petik tunggal (‘)
10. Tanda kurung ( (..) )
11. Tanda kurung siku ( [...] )
12. Tanda garis miring (/)
BAB V
KALIMAT EFEKTIF DAN PENALARAN
A. Kalimat
1. Pengertian kalimat
Kalimat biasanya didefeniskan sebagai susunan kata-kata yang memiliki
pengertian yang lengkap. Artinya, didalam kalimat itu ada unsure subjek (S) yakni
unsure yang di bicarakan.
2. Unsur-unsur kalimat
a. Subjek
b. Predikat
c. Objek
d. Pelengkap
e. Keterangan
f. Konjungsi
g. Modalitas
h. Pola kalimat
3. Analisis kesalahan berbicara
a. Pengertian analisis kesalahan berbicara
Para pakar linguistik dan para guru bahasa Indonesia berpendapat bahwa
kesalahan kesalahan berbahasa itu menggangu pencapaian tujuan pengaaran. Oleh
sebab itu, kesalahan berbicara yang sering di ucapkan harus di kurangi dan di
hapuskan.
b. Bahasa Indonesia yang baik
1. Bahasa Indonesia yang benar
2. Bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Bentuk baku dan tidak baku
Beberapa bentuk kembar disajikan sebagai berikut:
1. Analisa dan analisis
2. Anarkis dan anakkitis
3. Antri dan antre
4. Anutan dan panutan
5. Ahli dan akhli
6. Akta dan akte
7. Cedera dan cidera
8. Darma dan dharma
9. Daya guna dan dayaguna
BAB VI
PENULISAN KARYA ILMIAH
A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah
Seperti telah disinggung dalam pembicaraan sebelumnya , kata teks yang dapat dimaknai
dengan naskah yang berupa kata kata asli dari penulisnya ; tulisan yang dihasilkan oleh penulis
;atau wacana tulis .Kata artikel dapat dimaknai dengan karya tulis lengkap .Hal ini berarti bahwa
artikel adalah tulisan yang lengkap dengan unsur unsur utamanya.Suriamiharja dkk (1996/1998)
menyatakan bahwa article karya tulis lengkap yang dimuat dalam surat kabar ,majalah atau
penerbitan berkala lainnya.Kemudian kata ilmiah dapat diartikan dengan sbersifat ilmu dan
memenuhi syarat ilmu pengetahuan ,jadi dapat dinyatakan bahwa teks artikel ilmiah adalah
tulisan lengkap yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
B. Sturuktur Teks Artikel Ilmiah
Dalam pembicaraan terdahulu telah dinyatakan bahwa ada dua macam teksartikel ilmiah ,
yaitu teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual. Dlam hal ini,teks artikel penelitian
adalah teks artikel yang penyususnannya berdasrkan suatu penelitian yang telah di lakukan .
Selain kedua macam artikel illmiah itu ,ada juga jenis artikel ilmiah populer .Artikel ilmiah
populer adalah artikel yang penulisannya dengan gaya yang relatip informal . Artikel semacam
ini banyak banyak yang dipublikasikan melalui surat kabar.
C. Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya
Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya yang
dapat membantu dalam mengerjakan tugas tugas penulisan yang sejenis dalam artikel ilmiah
,misalnya paper ,esai ,atau makalah dengan lebih mudah .Dengan mengetahui tata cara penulisan
artikel ilmiah ,peulis akan lebih mudah membaca artikel ilmiah dan akan dapat me ulisnya
dengan struruktur teks dan pilihan bahasa yang tepat.
D. Langkah langkah penulisan teks Artikel Ilmiah
Kalau teks laporan sudah tersedia , maka teks artikel penelitiannya dapat ditulis dengan
mengikuti struruktur teks artikel penelitian yang sudah dibicarakan terdahulu.Dalam hal ini
,penulis harus dapat menulis atau membangun setiap unsurnya secara singkat berdasarkan
laporan penelitiannya .
Dibandingkan dengan langkah langkah penulisan teks artikel penelitian , proses penulisan
teks artikel konseptual lebih panjang .Penulisan teks artikel konseptual dapat dibagi atsas tiga
tahap ,yaitu pra-penulisan ,penulisan dan revisi.Langkah langkah yang ditempuh pada tahap pe-
penulisan adalah (1)tahap pemilihan topik ,(2) pembatasan topik ,(3) penentuan judul ,(4)
perumusan tema (5) pengumpulan bahan dan (6) penyusunan kerangka artikel konseptual.
E. Penulisan Kutipan dan Daftar Rujukan
1. Penulisan Kutipan
Kutipan adalah fakta ,ide ,opini atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen,posisi ,atau opini penulis dalam artikel ilmiah .Ini berarti
bahwa semua kutipan ,baik berupa fakta ,ide ,opini maupun pernyataan ,yang tedapat dalam
artikel ilmiah ,bukan milik penulis itu sendiri.
Semua kutipan yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah ,diberi dengan nama ahir
pengarang ,tahun terbit kutipan ,dan nomor urut halam sumber kutipan itu .Ada beberapa kata
tertentu yang digunakan dalam penulisan kutipan antara lain menyatakan ,menerangkan
,menegmukakan,berpendapat,melaporkan ,menyarankan dan sebagainya .Bila penulis menilai
bahwa kutipan merupakan suatu pernyataan penukis buku sumber ,maka kata ang digunakan
adalah menyatakan
2. Penulisan Daftar Rujukan
Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis , tempat sejumlah
rujukan didaftarkan ,yaitu daftar fustaka dan daftar rujukan .Kudua istilah itu mempunyai
konsep yang berbeda .Daftar fustaka (bibliograpi) ada sejumlah rujkan menjadi sumber kutipan
dan yang memberi dukungan secara tidak langsung .Sedangkan daftar rujukan adalah daftar
semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.
Keunggulan buku:
Buku I:
- Buku bahasa Indonesia ini sudah bagus akan tetapi buku Drs. Sanggup Barus, M.pd. dkk
Penerbit Unimed ini lebih lengkap dari pada buku ke dua penerbit Padang Bulan dimana
buku pertama ini lebih banyak mengulas tentang bahasa sedangkan buku kedua lebih
sederhana akan tetapi lebih jelas di banding kan buku pertama. Banyak perbedaan dua
buku ini salah satunya yaitu:
Buku I
Pembahasan dalam buku ini Cuma tentang basa Indonesia,bahasa daerah, bahasa asing.
Persubbuku ini mencakup penulisan teks akademik, penulisan teks ulasan buku,
penulisan teks proposal, peulisan teks laporan dan penulisan artikel ilmiah.
Buku II
Pembahasan dalam buku ini per subnya mencakup hakikat bahasa, ejaan bahasa, kalimat
efektif dan penalaran, penulisan karya ilmiah.
Pembahasan dalam buku yang dua ini tentunya sangat bebeda dari sub bab nya
saja sudah beda dimana buku pertama lebih mengulas bahasa Indonesia tidak dari
dasarnya sedangkan buku kedua menjeaskan dari dasar tentang bahasa Indonesia.
Kelebihan buku

Anda mungkin juga menyukai