Anda di halaman 1dari 35

IDENTITAS

atau
JATI DIRI
DIRI SENDIRI
MASYARAKAT
LEMBAGA
BANGSA/NEGARA
Materi Kuliah
Widya Mwat Yasa
KMBI
PENGERTIAN
UBAIDILLAH

kesendirian
MUNCUL
Sistem nilai, sikap,
perilaku
PERLU
IDENTITAS
LEMBAGA

IDENTITAS
NASIONAL

PERLUNYA
IDENNAS

KEPEDULIAN
Mengapa sebuah lembaga
hrs mempunyai jati diri?
* Bedakan suatu lembaga
thd lembaga lain.

* Sivitas Akademika &


Pegawai UPN “Veteran”
Yogyakarta mantap dlm
berpola pikir, pola sikap,
pola tindak menghadapi
perubahan zaman.
SEMANGAT
Esensi dari idealisme & jati diri merupakan
jiwa kejuangan yang implementasinya adalah
disiplin, kreativitas, & pengabdian di dalam
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi

Tercantum dalam peraturan pembinaan


sumberdaya, pembinaan organisasi serta
rencana pembinaan pengembangan jangka
panjang, jangka sedang, maupun jangka
pendek.
• Pembangunan Nasional Indonesia akan berjalan dgn
baik apabila sumberdaya manusia Indonesia unggul,
berwawasan kebangsaan, bersatu, mempunyai
semangat bersama utk membangun dilandasi jiwa
disiplin, kreativitas, dan kejuangan

• Sesuai dengan namanya maka UPN harus melahirkan


sumberdaya manusia yang berjiwa disiplin,
kreativitas, kejuangan, unggul, dan tebal rasa
kebangsaannya serta besar cintanya pada
tanah air [udara]
1. Monumen hidup para VPKRI.
2. Pelestari semangat kejuangan VPKRI.
3. Kampus disiplin, kreativitas, kejuangan.
4. Kampus kebangsaan (perekat bangsa), berasas
kenusantaraan, Bhinneka Tunggal Ika.
5. Memiliki kesadaran bela negara.
6. Kampus pioner pembangunan.
Mahasiswa PTPN “Veteran”
Yogyakarta mengikuti Upacara
Bendera
“Ask not what your country can do for you;
ask what you can do for your country.”

Identitas atau jati diri membedakan
antara orang yang satu dengan lainnya,
demikian juga antara kelompok yang
satu dengan kelompok lainnya.

AlatKelompok
Pelindung
SeniDiri
Tari(Identitas) PT. Freeport Depok,
Siswa SD Condongcatur, Indonesia
Sleman, Yk
Alat Pelindung Diri (Identitas) PT. Freeport Indonesia
A. PENGERTIAN

1. KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA


a. Ciri – ciri, gambaran atau keadaaan
khusus seseorang atau sesuatu benda.
b. Inti, jiwa, semangat dan daya gerak dari
dalam : spiritualitas
A. PENGERTIAN

2. ARNOLD DASHSFKY Dalam


UBAIDILLAH, dkk (2000)
a. Ciri – ciri yang melekat pada
seseorang atau sebuah benda.
b. Surat keterangan yang dapat
menjelaskan pribadi seseorang dan
riwayat hidup seseorang.
A. PENGERTIAN

Ada dua sumber utama dari identitas


atau jati diri seseorang, yakni :
1). Aturan-aturan sosial yang
menjelaskan dari tingkah laku
tertentu dan sejarah hidup seseorang.
2). Orang yang satu dengan orang yang
lainnya menurut konsepsi mereka dari
identitas mereka masing-masing.
3. Soemarno
Soedarsono (2001)
Identitas merupakan
ciri-ciri sikap dan
perilaku yang
membedakan
seseorang dari orang
lainnya. Penampilan
seseorang sebagai
pribadi memadukan
Rasa( tata nilai), Cipta,
Karsa dan Karyanya.

Atribut PT.Antam TBK UBPE Pongkor


4. Soemarno S, identitas lebih ditekankan
pada segi lahiriyah yang berfungsi sebagai
“tanda pengenal” atau “bukti diri”.
Peragaan identitas lebih berfokus pada segi
cipta, karsa dan karyanya saja yang
mencerminkan sikap, cara pandang dan
perilakunya. Sedangkan jati diri merupakan
hal-hal yang berkaitan dengan olah rasa
yang dihasilkan moralitas dan integritas,
yang menunjukkan norma, karakter dan
tata nilai yang harus digunakan.
5. Hank Johnston, dkk (1994), membedakan
identitas menjadi Identitas individu dan
identitas kolektif.
a. Identitas individu, berhubungan dengan
keseluruhan ciri-ciri tentang seseorang.
b. Identitas kolektif, interaksi antara
individu yang satu dengan lainnya dala
suatu kelompok dan melakukan serta
perbuatan secara bersama-sama untuk
tujuan bersama dalam stu kelompok.
B. MUNCULNYA IDENTITAS/JATI DIRI

a. Suparlan (1999), identitas atau jati


diri muncul dan ada pada saat interaksi.
Seseorang identitasnya atau
keberadaanya diketahui oleh orang lain
saat berlangsungnya hubungan
komunikasi ataupun percakapan.
B. MUNCULNYA IDENTITAS/JATI DIRI

b. A. Ubaidillah, dkk (2000), Identitas atau jati diri


seseorang dapat muncul dan ada pada saat
dalam kesendirian, dimana seseorang berada
dalam suatu hubungan dengan yang gaib yang ia
banyangkan sebagai kebenaran yang tidak dapat
dibantah.

c. Soemarno Soedarsono (2001), identitas dan jati


diri seseorang tercermin dari penampilan terpadu
dari : rasa, cipta, karsa dan karya atau sistem nilai
(value system), sikap (attitude), dan perilaku
(behaviour) yang dimiliki.
Diskusi mengamati Tambang
Semprot Pasir Besi

Memandang Pit Grass


Berg PT. Freeport Ind.
Identitas dan jati diri dapat muncul dan
dikenali melalui :

1). Refleksi hati nurani


2). Keramahan yang tulus dan santun
3). Ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa
4). Keuletan dan ketangguhan
5). Kecerdasan yang arif
6). Harga diri
Skema unsur-unsur jati diri
Nilai Refleksi hati nurani
Sistem (Value system)
diwujudkan oleh Olah Rasa Harga diri

Taqwa kpd Tuhan YME

Sikap (Attitude) Kebersamaan


diwujudkan oleh Olah
Cipta dan Olah Karsa Kecerdasan yg arif

Perilaku (Behaviour) Keramahan yg tulus & santun


diwujudkan oleh
Olah Karya Ulet & tangguh
C. PERLUNYA SESEORANG MEMILIKI
IDENTITAS/JATI DIRI

A. Ubaidillah (2000), dalam suatu interkasi, setiap pelaku baik


individu ataupun kelompok mengambil posisi dan dari kondisi
tersebut, pelaku menjalankan peranan-peranannya sesuai
dengan corak dan struktur interaksi yang berlangsung.

Suparlan (1999), menggambarkan dalam suatu keluarga antara


hubungan bapak dengan anaknya, dimana seseorang dipanggil
bapak oleh anaknya. Dalam hal ini hubungan yang ada adalah
hubungan peranan (Bapak – anak).
D. JATI DIRI LEMBAGA

Jati Diri UPN “VETERAN” YOGYAKARTA :


1. Monumen hidup para Veteran Pejuang
kemerdekaan
2. Kampus perjuangan
3. Kampus perekat bangsa
4. Kampus pioner pembangunan

Aktualisasinya dengan cara :


a. Memupuk semangat perjuangan
b. Memupuk semangat berprestasi
c. Memupuk semangat kebersamaan
Untuk mencapainya perlu :
individu-indvidu yang cerdas
intelektual, cerdas emosi dan
cerdas hatinya serta berwawasan
kebangsaan; menata pribadi
menuju manusia yang
berkepribadian dan menata
lingkungan yang teratur dan bersih
yang mampu mendorong semangat
belajar & bekerja.
LEMBAGA KAITAN - KAITAN
Variabel-variabel Kaitan yg memungkinkan
lembaga : Kaitan fungsional
- Kepemimpinan Kaitan normatif
- Doktrin transaksi Kaitan tersebar
- Program
- Sumber-sumber daya
- Struktur intern

Konsep pembangunan lembaga secara umum


(Milton J Esman dalam Eaton, 1986)
Kepemimpinan
Kelompok orang yang secara aktif berkecimpung dalam
perumusan doktrin dan program dari lembaga tersebut dan yang
mengarah pada operasi-operasi dan hubungan-hubungannya
dengan lingkungannya.
Kepemimpinan dipandang sebagai suatu proses kelompok
dimana berbagai peranan seperti : perwakilan, pengambilan
keputusan dan pengendalian operasional.

Doktrin
Spesifikasi dari nilai-nilai, tujuan dan metoda operasional yang
mendasari tindakan sosial.
Doktrin merupakan sedereratn tema yang memproyeksi, baik di
dalam organisasi itu sendiri maupun dalam lingkungan
eksternalnya, seperangkat citra dan harapan-harapan mengenai
tujuan-tujuan lembaga dan gaya-gaya tindakan.
Program
Tindakan-tindakan tertentu yang berubungan dengan
pelaksanaan dari fungsi-fungsi dan jasa-jasa keluaran dari
lembaga. Program merupakan terjemahan dari doktrin ke
dalam pola-pola tindakan yang nyata dan alokasi dari energi,
sumberdaya lainnya di dalam lembaga yng berhubungan
dengan lingkungan eksternal.

Sumberdaya
Masukan-masukan keuangan, fisik, manusia, teknologi dan
penerangan dari lembaga tersebut.

Struktur intern
Proses-proses yang diadakan untuk bekerjanya lembaga
tersebut dan bagi pengelolaannya.
Pembagian peran di dalam organisasi akan mempengaruhi
kemampuannya untuk melaksanakan komitmen yang sudah
diprogram.
E. IDENTITAS NASIONAL

Identitas Nasional berasal dari kata national identity, yang


berarti :“kepribadian nasional” atau “jati diri nasional”.

A. Ubaidillah, dkk (2000),identitas nasional atau jati diri


nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa, yang
digali dari nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama yang diyakini
kebenarannya.

Identitas nasional terbentuk karena kita merasa sebagai


bangsa mempunyai pengalaman sejarah yang sama,
penderitaan yang sama, adanya saling kerjasama antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya meskipun ada
perbedaan; akan tetapi adanya keinginan yang kuat untuk
saling merekatkan dari masing-masing kelompok.
F. PERLUNYA IDENTITAS
NASIONAL

Identitas atau jati diri nasional diperlukan untuk berinterkasi


dengan bangsa-bangsa lain di dunia, sesuai dengan corak
interaksi yang berlangsung dengan berpedoman pada
kebudayaan.

Seseorang yang memiliki identitas nasional, akan bangga


mengakui Indonesia sebagai negaranya, karena salah satu ciri
dari jati diri nasional orang Indonesia adalah mempunyai
peradaban yang tinggi seperti halnya bangsa lain.

Pemahaman jati diri bangsa seyogyanya mulai dipupuk sejak


usia dini, agar kesadaran nilai-nilai budaya dapat
ditumbuhkembangkan. Untuk itu perlu sinergi dari seluruh
komponen dan potensi masyarakat bersama dengan pemerintah
Indonesia.
Menurut Soemarno Soedarsono (2001), agar terbentuk
ketahanan pribadi yang kuat, seseorang harus memiliki lima
kualitas pribadi :
- Iman dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Rasa percaya diri dalam memegang prinsip hidup
- Kemandirian yang kuat tetapi tetap mendambakan
kebersamaan.
- Kreativitas dan kelincahan dalam bertindak serta jiwa
yang ulet dan tangguh.
- Memiliki visi untuk lebih mengedepankan kepentingan
umum dari pada kepentingan pribadi atau kelompok.
G. PROGRAM KEPEDULIAN
PENYEMAIAN
IDENTITAS ATAU JATI DIRI BANGSA

Untuk membangun dan menemukan jati diri, perlu ditumbuhkan rasa


percaya diri pada setiap pribadi, melalui tahapan-tahapan (Soemarno
Soedarsono) :

- Menggugah untuk menemukan diri sendiri


- Menemukan dimana saya berada, ke mana dan bagaimana saya akan
pergi.
- Menunjukkan sikap yang tulus an ikhlas dengan meningalkan segala
yang bersifat semu, agar saya dapat menghayati dan menikmati
“kenyataan”.
- Memiliki kemantapan hati untuk melangkah ke depan, supaya menjadi
pribadi yang terpercaya.
- Memadukan dengan serasi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi
dan kecerdasan hati supaya memiliki integritas.
Program Menemukan dan Membangun Jati
Diri
LATAR TUJUAN PROSES SASARAN HASIL AKHIR
BELAKNG METODOLOGI

Krisis Pribadi yg 1. Menemukenali JUJUR PRIBADI


Multi Dimensi Efektif diri TERBUKA
2. Tahu siapa dia BERANI
3. Tahu dimana dia MENGAMBIL JATI DIRI
4. Tahu mau kemana RESIKO Berprinsip
Krisis Karakter 5. Tahu bagaimana TANGGUNG
Identitas kesana JAWAB KETAHANAN Pendengar
6. Mengikis segala KOMITMEN PRIBADI yg baik
sesuatu BERDASAR
7. Mantap menuju HATI NURANI Melangkah
Jati Diri Kompetensi sukses sejati BERBAGI SIKAP tanpa menunggu
??? JADI PANUTAN tugas menghadapi
tantangan
KEHENDAK UNTUK BERUBAH CONTINUM EMOTIONAL WAWASAN YG LUAS
MATURITY PROCESS INTELLIGENCE
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai