Anda di halaman 1dari 11

diankelomi

The greatest WordPress.com site in all the land!


Skip to content

 HOME

Makalah Obstetri (Komplikasi kehamilan)


Leave a reply

BAB II

PEMBAHASAN

KOMPLIKASI KEHAMILAN

1. A. Pengertian

Kehamilan merupakan saat di mana seorang wanita mengandung embrio dan membawanya di
dalam rahim.

Komplikasi merupakan penyakit yg baru timbul kemudian sebagai tambahan pd penyakit yg


sudah ada.
dari dua pengertian diatas kami mengambil kesimpulan Berarti Komplikasi
Kehamilan merupakan suatu penyakit yang timbul dimana saat seorang wanita sedang
mengandung / atau hamil.

Kehamilan adalah salah satu bagian paling indah dari kehidupan wanita tetapi banyak kali
masalah kecil dapat membuat risiko tinggi untuk wanita hamil dan bayi to-be-lahir. Kehamilan
masalah hari ini telah menjadi hal biasa bagi hampir setiap wanita dan masalah ini tampaknya
akan menghancurkan pesona asli dari periode yang hamil perempuan harus benar-benar
menikmati. Infeksi pada tubuh, beberapa bahan kimia, atau beberapa jenis radiasi dapat
menyebabkan cacat pada kelahiran (teratogen) untuk tubuh perempuan. Komplikasi akan
muncul setiap saat selama kehamilan atau mungkin setelah kehamilan. Bahkan anak mungkin
menderita dengan masalah ini.

1. B. Macam-macam komplikasi kehamilan

Menurut Dep Kes RI (1997), jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan
terjadi komplikasi -komplikasi yang terbagi menjadi 2 kelompok :

1. a. Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :


2. 1. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu (Mochtar, 1998). Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasil itas
pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu
melakukan tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi.
3. 2. Pre-eklampsia/eklampsia
Kondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan,
dengan tanda -tanda oedeme (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan
muka., tekanan darah tinggi, dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada
pemeriksaan urine dari laboratorium. Kematian karena eklampsia meningkat dengan
tajam dibandingkan pada tingkat pre-eklampsia berat.

Gejala-gejala dari pre-eklampsia adalah:

a. tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mm hg

b.wajah atau tangan membengkak

c. kadar protein yang tinggi dalam air kemih.

1. 3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)

a. Letak Lintang : Merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilan tua (8-9
bulan): kepala ada di samping kanan at au kiri dalam rahim ibu. Bayi letak lintang tidak dapat
lahir melalui jalan lahir biasa, karena sumbu tubuh janin melintang terhadap sumbu tubuh ibu.
Bayi membutuhkan pertolongan operasi sesar.

b.Letak Sungsang : merupakan kelai nan letak janin di dalam rahim pada kehamilan tua (hamil
8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang lebih
sukar lahir, karena kepala lahir terakhir .

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari pihak ibu (keadaan rahim, keadaan plasenta,
keadaan jalan lahir) dan dari janin (tali pusat pendek, hidrosefalus, kehamilan kembar,
hidramnion, prematuritas).

1. 4. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan ini mulai tampak
pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau sangat cepat. Pada
kehamilan normal, jumlah air ketuban ½ -1 liter. Karena rahim sangat besar akan
menekan pada organ tubuh sekitarnya, yang menyebabkan keluhan -keluhan sebagai
berikut:

a. Sesak napas, karena sekat rongga dada terdorong ke atas.

b.Perut membesar, nyeri perut karena rahim berisi air ketuban 2 liter.

c. Pembengkakan pada kedua bibir kemaluan dan tungkai.

1. 5. Ketuban Pecah Dini

Ketuban Pecah Dini yaitu keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan berusia 22
minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm.
1. 6. Plasenta Previa

Plasenta previa adalah plasenta yang tertanam di atas atau di dekat serviks (leher rahim), pada
rahim bagian bawah. di dalam rahim, plasenta bisa menutupi lubang serviks secara keseluruhan
atau hanya sebagian. plasenta previa biasanya terajdi pada wanita yang telah hamil lebih dari 1
kali atau wanita yang memiliki kelainan rahim (misalnya fibroid). pada akhir kehamilan, tiba-tiba
terjadi perdarahan yang jumlahnya bisa semakin banyak. darah yang keluar biasanya berwarna
merah terang. untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan usg. jika perdarahannya
hebat, dilakukan transfusi darah berulang. jika perdarahannya ringan dan persailinan masih
lama, bisanya dianjurkan untuk menjalani tirah baring. hampir selalu dilakukan operasi sesar
karena cenderung terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya, bayi bisa mengalami
kekurangan oksigen dan ibu bisa mengalami perdarahan hebat.

1. 7. Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan selama masa hamil, tidak
seperti morning sickness yang biasa dan bisa menyebabkan dehidrasi dan kelaparan.
penyebabnya tidak diketahui. faktor psikis bisa memicu atau memperburuk muntah. berat
badann pendertia menurun dan terjadi dehidrasi. dehidrasi bisa menyebabkan perubahan kadar
elektrolit di dalam darah sehingga darah menjadi terlalu asam. jika muntah terus terjadi, bisa
terjadi kerusakan hati. komplikasi lainnya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. penderita dirawat dan mendapatkan
cairan, glukosa, elektrolit serta vitamin melalui infus.

Penderita berpuasa selama 24 jam. jika perlu, bisa diberikan obat anti-mual dan obat penenang.
jika dehidrasi telah berhasil diatasi, penderita boleh mulai makan makanan lunak dalam porsi
kecil. biasanya muntah berhenti dalam beberapa hari. jika gejala kembali kambuh, maka
pengobatan diulang kembal

1. 8. Abrupsio Plasenta

Abrupsio plasenta adalah pelepasan plasenta yang berada dalam posisi normal pada dinding
rahim sebelum waktunya, yang terjadi pada saat kehamilan bukan pada saat persalinan.
plasenta mungkin tidak menempel seluruhnya (kadang hanya 10-20%) atau menempel
seluruhnya. penyebabnya tidak diketahui. abrupsio lebih sering ditemukan pada wanita yang
menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes atau penyakit rematik dan wanita
pemakai kokain. terjadi perdarahan rahim yang berasal dari sisi tempat menempelnya plasenta.

1. b. Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :


2. 1. Penyakit jantung

Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain sesak napas, jantung berdebar, dada terasa
berat (kadang -kadang nyeri), nadi cepat, kaki bengkak Keluhan tersebut timbul di waktu kerja
berat. Sedangkan pada payah jantung yang berat dirasa pada saat kerja ringan atau sedang
beristirahat/berbaring. Pada saat kehamilan, penyakit jantung ini akan menjadi lebih berat.
Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan adalah dapat menyebabkan gangguan pada
pertumbuhan janin dengan berat badan lahir rendah, prematuritas, kematian janin dalam rahim
dan juga dapat terjadi abortus.

1. 2. Tuberkulosis
Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain batuk lama tak sembuh-
sembuh, tidak suka makan, badan lemah dan semakin kurus, batuk darah. Penyakit ini
tidak berpengaruh secara langsung terhadap janin dan tidak memberikan penularan
selama kehamilannya. Janin baru akan tertular setelah dilahirkan. Bila tuberkulosa/TBC
sudah berat dapat menurunkan kondisi tubuh ibu hamil, tenaga dan termasuk ASI ikut
berkurang, bahkan ibu dianjurkan untuk tidak memberi ASI kepada bayinya secara
langsung.
2. 3. Anemia
Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12 -15 gr%. Angka tersebut juga
berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yang mendapat pengawasan selama hamil.
Oleh karena itu, pemeriksaan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah rutin
selama pengawasan antenatal, yaitu dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedik it 1 kali
pada pemeriksaan pertama atau pada triwulan pertama dan sekali lagi pada triwulan
terakhir. Keluhan yang dirasakan ibu hamil adalah: lemas badan, lesu, lekas lelah, mata
berkunang-kunang, jantung berdebar. Pengaruh anemia terhadap kehamilan antara lain:
dapat menurunkan daya tahan ibu hamil sehingga ibu mudah sakit, menghambat
pertumbuhan janin sehingga bayi lahir dengan berat badan rendah dan persalinan
prematur.
3. 4. Malaria
Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antar a lain panas tinggi, menggigil sampai keluar
keringat, sakit kepala, muntah -muntah. Bila penyebab malaria ini disertai dengan panas
yang tinggi dan anemia, maka akan mengganggu ibu hamil dan kehamilannya. Bahaya
yang mungkin terjadi antara lain abortus/keguguran, kematian janin dalam kandungan,
dan persalinan prematur.
4. 5. Diabetes Mellitus

Dugaan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila :

1. a. Ibu pernah mengalami beberapa kali kelahiran bayi yang besar dengan berat badan
lahir bayi lebih dari 4 000 gram.

b.Pernah mengalami kematian bayi dalam rahim pada kehamilan minggu-minggu terakhir.

c. Ditemukan glukosa dalam air seni (pemeriksaan laboratorium), yang disebut glikosuria.

Pengaruh diabetes mellitus terhadap kehamilan tergantung pada berat ringannya penyakit,
pengobatan dan perawatannya. Pengobatan diabetes mellitus menjadi lebih sulit karena
pengaruh kehamilan. Kehamilan akan memperberat diabetes mellitus dan memperbesar
kemungkinan timbulnya komplikasi seperti koma. Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan
Obstetrik seperti cidera akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan dan kebakaran).

1. 6. Inkompatibilitas rh

Inkompatibilitas rh adalah suatu ketidaksesuaian rh di dalam darah ibu hamil dan darah bayinya.
sebagai akibat dari inkompatibilitas rh, tubuh ibu akan membentuk antibodi terhadap sel-sel
darah merah bayi. antibodi menyebabkan beberapa sel darah merah pecah dan kadang
menyebabkan penyakit hemolitik (sejenis anemia) pada bayi. golongan darah ditentukan
berdasarkan kepada adanya molekul-molekul pada permukaan sel darah merah. golongan darah
rh terdiri dari beberapa molekul tersebut.

1. C. Penyebab
2. a. Pentingnya Perencanaan

Sejak awal pasangan suami istri mestinya memutuskan mereka akan mempunyai anak berapa.
Di negara-negara berkembang, sudah menjadi pemandangan lazim kalau kita melihat ibu-ibu
yang sudah hamil lagi padahal ia masih menggendong bocah kecil atau malah menyusui
bayinya. Perencanaan yang baik memungkinkan ibu mengatur jarak ideal antara kehamilan yang
satu dengan kehamilan berikutnya, meringankan tugas Si Ibu, sekaligus memungkinkan
tubuhnya pulih kembali usai melahirkan.

1. b. Diet Sehat

Selain mencukupi zat-zat makanan yang nanti dibutuhkan janinnya sepanjang kehamilan,
sebelum hamil, seorang calon ibu membutuhkan paling tidak empat bulan untuk meminimalkan
efek negatif zat-zat kimia berbahaya.

Resiko janin terkena spina bifida (kelainan sambungan jaringan-jaringan saraf) akan berkurang
secara signifikan bila Si Ibu cukup mengonsumsi asam folat. Pasalnya, tabung saraf akan
menutup pada hari ke 24 sampai ke 28 setelah konsepsi. Di saat itu biasanya yang
bersangkutan belum menyadari kalau dirinya hamil. Itulah mengapa konsumsi asam folat
sebaiknya dimulai beberapa bulan sebelumnya ketika wanita merencanakan punya momongan.

Zat besi juga sangat penting. Selama kehamilan, calon ibu membutuhkan zat besi dua kali lipat
dari kebutuhan sebelum hamil. Kalau kebutuhan zat besi ini tidak tercukupi, Si Calon Ibu akan
mengalami anemia atau rendahnya kadar zat besi dalam darahnya. Kondisi ini diperburuk oleh
frekuensi kehamilan yang membuat tubuh Si Ibu tidak sempat pulih.

1. c. Infeksi

Infeksi pada kandung kemih, serviks (mulut rahim) ataupun infeksi pada sistem pencernaan
dapat memburuk kondisi selama kehamilan dan meningkatkan risiko mengalami persalian
prematur dan preeklampsia. Jadi, jauh lebih baik mengobati infeksi apa pun sebelum hamil
hingga saat hamil tubuh benar-benar dalam keadaan sehat.

1. d. Pemeriksaan Prenatal

Kunjungan teratur ke dokter kandungan dan kebidanan sepanjang kehamilan terbukti mampu
mengurangi risiko kematian. Kalaupun tidak memungkinkan untuk memeriksakan diri ke dokter
kandungan, setidaknya periksakan kehamilan ke bidan.

Pemeriksaan rutin ke tenaga medis dapat memantau kondisi kehamilan tersebut apakah
memerlukan penanganan khusus atau tidak. Di antaranya kehamilan kembar, tekanan darah
tinggi, gangguan jantung atau ginjal dan diabetes. Di banyak negara, ibu hamil mendapat vaksin
tetanus toksoid guna mencegah tetanus pada bayi baru lahir. Ketika usia kehamilan mencapai
26-28 minggu biasanya akan dilakukan pemeriksaan terhadap ada tidaknya Streptokokus B.
Kalau bakteri ini ada di usus besar bukan tidak mungkin nantinya akan menginfeksi bayi saat
dilahirkan.

Ibu hamil juga wajib menyampaikan riwayat medisnya maupun keluhan yang dirasakannya
kepada dokter yang menangani kehamilannya. Cermati pula situasi darurat bagi wanita hamil,
yakni perdarahan melalui vagina, wajah tiba-tiba bengkak, rasa sakit yang hebat dan terus-
menerus di kepala atau tangan, penglihatan yang tiba-tiba berkabut, rasa sakit yang luar biasa di
daerah perut, muntah terus-menerus, menggigil akibat demam, frekuensi atau intensitas gerak
janin mendadak berubah, membanjirnya cairan lewat vagina, rasa perih atau tak tuntas saat
buang air kecil.

1. e. Alkohol dan Obat-obatan Terlarang


Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang (termasuk rokok) meningkatkan risiko bayi
mengalami retardasi atau keterbelakangan mental, dengan cacat fisik ataupun gangguan
perilaku.

Ada banyak kasus di mana ibu hamil yang kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang
melahirkan bayi dengan sindrom menarik diri. Meskipun banyak yang beranggapan bahwa 1
seloki kecil anggur bila diminum sesekali selama kehamilan tidak akan membahayakan janin.
Namun para dokter biasanya akan menganjurkan para ibu hamil untuk total meninggalkan hal-
hal tadi selama hamil. Calon ibu juga sebaiknya benar-benar menjaga diri untuk tidak menjadi
perokok pasif.

1. f. obat-obatan

Sebaiknya tidak minum obat apa pun bila memang tidak ada indikasi medis. Bahkan beberapa
suplemen vitamin pun bisa membahayakan bila dikonsumsi sembarangan. Vitamin A yang
berlebih, contohnya, bisa memicu terjadinya malformasi alias kelainan pembentukan organ atau
kecacatan.

1. g. Berat Badan

Ibu hamil disarankan menghindari perubahan BB (berat badan) yang ekstrem. Bayi baru lahir
dengan berat rendah (kurang dari 2,5 kg) memiliki risiko kematian 40 kali lebih tinggi dibanding
bayi lahir dengan berat rata-rata atau normal. Idealnya, berat badan baru mengalami
peningkatan di trimester kedua.

Ini berarti Si Ibu Hamil makan dengan kuantitas yang tidak berlebih. Penambahan berat ini
memang sesuai dengan meningkatnya kebutuhan organ-organ tubuh. Penambahan berat badan
yang ideal adalah 9-12 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan ibu hamil yang berbadan kurus
dianjurkan mengupayakan penambahan BB sebanyak 12-15 kg. Sebaliknya, ibu-ibu dengan BB
berlebih sebelum kehamilan sebaiknya membatasi kenaikan BB hanya sekitar 7-9 kg saja.

1. h. Kebersihan

Jangan abaikan pula aturan-aturan dasar seputar kebersihan, di antaranya mencuci tangan dan
bahan-bahan makanan yang hendak diolah. Hubungan intim pada dasarnya tak jadi masalah.
Asalkan jangan dilakukan di minggu-minggu terakhir kehamilan karena bisa memicu terjadinya
perdarahan, kontraksi, ataupun lahir sebelum waktunya.

1. i. Zat Kimia

Penggunaan aerosol dan zat-zat kimia dalam rumah tangga juga sebaiknya dibatasi. Suhu yang
teramat tinggi dan latihan berlebih juga harus dihindari.

Begitu pula dengan berdiri terlalu lama ataupun melakukan pekerjaan yang menyita banyak
tenaga. Saat berkendara, sabuk pengaman tetap wajib dikenakan tapi dengan ikatan yang cukup
konggar agar tak menekan perut.

1. j. Jenis Persalinan

Ibu hamil jauh-jauh hari sebaiknya sudah memutuskan apakah akan melahirkan di RS, klinik
bersalin atau bahkan di rumah, apakah secara normal atau sesar. Si Ibu hamil juga wajib tahu,
sampai batas tertentu, bagaimana dia akan ditolong oleh dokter kandungan atau bidan.

Ibu hamil pun harus memahami aspek-aspek yang terkait dengan persalinan, seperti posisi saat
melahirkan, episiotomi, forsep, penahan rasa sakit maupun monitoring melalui alat-alat khusus
yang serbacanggih. Kalau memilih melahirkan di rumah dan ternyata terjadi komplikasi,
contohnya. Maka ibu perlu tahu ke rumah sakit mana ia harus mencari pertolongan, terutama
bila terjadi perdarahan. Kondisi seperti ini yang harus benar-benar diperhitungkan. Begitu juga
ketersediaan darah mengingat tidak sedikit kaum ibu yang menemui ajal saat melahirkan karena
mengalami perdarahan.

1. D. Gejala komplikasi / tanda bahaya ibu hamil


1. 1. Perdarahan pervaginam

Perdarahan melalui vagina pada kehamilan jarang sekali merupakan hal yang normal. Pada saat
yang dini dalam masa kehamilan, para ibu mungkin akan melihat adanya perdarahan sedikit
atau bintik darah sekitar waktu pertama kali haid mereka berhenti. Perdarahan ini adalah
perdarahan implementasi (penanaman) dan hal itu adalah normal. Cara mendeteksinya seorang
bidan harus meminta ibu untuk menjelaskan sifat-sifat perdarahannya, kapan mulai terjadi flek,
berapa banyak darah yang sudah hilang, apa warna darah tersebut, adakah gumpalan darah
beku dan lain-lain. Pada waktu-waktu lain dalam masa kehamilan, perdarahan ringan mungkin
bisa merupakan suatu pertanda dari cervix yang rapuh. Perdarahan jenis ini bisa merupakan hal
yang normal atau bisa juga sebagai pertanda adanya infeksi. Cara pengumpulan datanya
lakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu, denyut, serta tonus jantung bayi.
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak pernah boleh dianggap normal adalah perdarahan
yang merah, berat dan menyakitkan. Perdarahan seperti ini bisa menjadi pertanda telah terjadi
abortus kehamilan, atau kehamilan ektopik. Tugas bidan adalah melakukan pemeriksaan luar,
raba dan rasakan kelembutan abdominal bagian bawah, lakukan pemeriksaan inspekulo (jika
memungkinkan).
Pada usia kehamilan selanjutnya, perdarahan abnormal adalah merah, banyak dan kadang-
kadang walaupun tidak selalu, bertalian dengan rasa nyeri. Perdarahan jenis ini bisa menjadi
pertanda adanya placenta previa atau placenta abruption. Pada kasus plasenta previa jangan
sekali-kali melakukan pemeriksaan dalam.

1. 2. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala semasa kehamilan adalah normal dan sering merupakan ketidaknyamanan yang
umum dalam kehamilan. Sakit kepala yang mungkin mengindikasikan suatu masalah yang
serius adalah sakit kepala yang hebat yang berlangsung terus menerus dan tidak bisa hilang
dengan jalan istirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang sangat berat, seorang ibu bisa
merasakan bahwa penglihatan/pemandangan matanya bisa kabur atau ibu tersebut melihat
adanya bintik hitam dihadapan matanya. Sakit kepala berat dalam masa kehamilan merupakan
gejala dari preeklampsia.

Pentalaksanaan dengan cara menanyakan kepada ibu apakah ia mengalami


edema/pembengkakan pada wajah/tangan atau terjadi masalah penglihatan. Periksa tekanan
darah, protein urine, refleks dan edema. Periksa suhu badannya dan jika suhunya naik
pertimbangkan untuk memeriksa darah untuk mengetahui apakah ada penyakit/parasit malaria.

1. 3. Masalah penglihatan

Oleh karena pengaruh-pengaruh hormonal, akuitas visual (ketajaman penglihatan) seorang ibu
bisa berubah pada saat kehamilan. Perubahan kecil dalam masa ini adalah normal.

Masalah penglihatan yang bisa mengindikasikan kondisi yang mengancam jiwa ialah perubahan
tiba-tiba dalam penglihatan, seperti kekaburan penglihatan atau melihat adanya bintik-bintik
dihadapan mata. Perubahan-perubahan seperti ini bisa dibarengi dengan sakit kepala berat.
Perubahan penglihatan yang tiba-tiba bisa merupakan pertanda adanya preeklamsia.
Pada kasus ini lakukan pemeriksaan tekanan darah, protein urine, refleks dan edema.

1. 4. Pembengkakan di wajah atau tangan

Hampir setengah dari jumlah seluruh wanita pasti mengalmi sedikit pembengkakan yang sifatnya
normal pada kaki dan telapak kaki yang biasanya muncul pada akhir (sore) hari dan biasanya
akan hilang setelah istirahat atau dengan meninggikan kaki sedikit.

Pembengkakan yang bisa mengindikasikan adanya masalah yang serius ialah bila
pembengkakan tersebut berada di wjaah dan tangan, dan tidak mau hilang setelah istirahat, dan
hal ini disertai dengan keluhan-keluhan fisik lainnya. hal ini bisa merupakan pertanda adanya
anemia, kegagalan kardiak atau pre eklampsia.

Penanganan yang dilakukan, tanyakan kepada ibu apakah ia mengalami sakit kepala dan
gangguan penglihatan, evaluasi derajat pembengkakan, verivikasi haemoglobin ibu (atau warna
dari konjungtiva/telapak tangannya) dan tanyakan tentang tanda-

1. 5. Sakit abdominal yang berat

Rasa sakit abdominal yang tidak ada hubungannya dengan persalinan normal biasanya adalah
tidak normal. Rasa sakit abdominal yang mungkin bisa mengindikasikan masalah yang
mengancam jiwa ialah rasa sakit yang parah, terus berlanjut dan tidak bisa diperingan dengan
jalan istirahat. Hal ini bisa berarti adanya apendicitis (radang usus buntu), penyakit radang
panggul, kehamilan ektopik, abortus, gastritis, penyakit kantung empedu, abrupsi plasenta
(plasenta lepas sebelum waktunya), infeksi saluran kemih atau infeksi-infeksi lainnya.

Mintalah ibu untuk menjelaskan sifat nyeri badomen tersebut, kapan terjadinya, seberapa
sakitnya dan lain-lain. Tanyakan apakah ada tanda-tanda/gejala lain yang menyertai seperti
muntah-muntah, diare, demam dan sebagainya. Lakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu,
denyut jantung janin, denyut nadi.

Lakukan pemeriksaan luar, dalam, raba dan rasakan kelembutan abdominalnya atau kelembutan
rebound (pantulannya), periksa untuk mengetahui Costo-Vertebral Angle Tenderness (CVAT)
atau nyeri pada daerah tulang dada dan tulang punggung. Periksa urine untuk mengetahui kadar
proteinnya.

1. 6. Pergerakan bayi berkurang tidak seperti biasanya

Pada saat bayi tertidur pergerakannya akan sedikit melambat, bayi seharusnya bergerak
sedikitya 3 kali dalam 3 jam. Pergerakan tersebut akan lebih mudah dirasakan ketika berbaring
atau beristirahat dan pada waktu ibu cukup makan dan cukup minum

Jika bayi bergerak sebelumnya dan sekarang tidak bergerak lagi, tanyakan pada ibu, kapankah
terakhir kalinya bayi tidak bergerak?. Lakukan perabaan untuk mengetahui dan merasakan
pergerakan janin dan dengarkan denyut jantung janin.

1. E. Cara mencegah

ibu hamil perlu tahu dan mewaspadai gejala Komplikasi kehamilan , cara mencegah dan
menanggulanginya. Ibu hamil juga harus benar-benar memperhatikan asupan dan nutrisinya.
Tidak hanya karena harus member makan janin yang di kandungnya, ibu hamil juga bisa
mencegah komplikasi kehamilan dengan menjaga asupan nutrisi yang seimbang. Berikut ini
adalah beberapa cara yang digunakan untuk mencegah komplikasi kehamilan :

1. Kunjungi Dokter/Bidan
Kunjungi dokter atau bidan secara teratur. Rutin Chek-Up akan mendeteksi massalah dan
membuat anda dan bayi anda sehat

1. Hindari rokok

Jangan merokok dan hindari paparan perokok pasif. Merokok dapat menyebabkan masalah
dengan placenta dan telah dikaitkan dengan menderita sindrom kematian bayi mendadak.

1. Hindari bahan kimia

Hindari paparan bahan kimia dan zat-zat beracun, seperti cat, timbale, merkuri, dan larutan
pembersih.

1. Hindari alcohol

Hindari minuman beralkohol selama kehamilan, minum dapat menyebabkan masalah


perkembangan dan perilaku untuk bayi.

1. Cuci tangan

Cuci tangan untuk mencegah penyebaran kuman.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Komplikasi kehamilan adalah suatu penyaki tang timbul disaat seorang wanita tengah hamil,
penyakit tersebut dating dengan berbagai cara dan berbagai bentuk penyyakit pula. Maka dari
situ kita bisa mencegah pentakit atau komplikasi ini dengan melakukan rutinitas hidup sehat.
Baik ibu maupun keluarga atau masyarakat sekitar.

1. Saran

Advertisements
REPORT THIS AD
Advertisements
REPORT THIS AD
Share this:

 Twitter
 Facebook

This entry was posted in Uncategorized and tagged diankelomi.wordpress.com/makalah-obstetri-
komplikasi-kehamilan/ on March 19, 2013.
Post navigation
← Makalah Komunikasi dan Konseling
Leave a Reply

ADDREESS

Jl. Frans Da Romes MauLafa, Tofa


+6282339061670

DIAN

Hargailah orang yang mencintaimu...dia rela berkorban demi kaamu bukan karena ia mengemis
cinta padamu,, tapi dia ingin menunjukan betapa berartinya dirimu..

PICT

diankelomi

im simple, im single :)
View Full Profile →

Advertisements
REPORT THIS AD

Create a free website or blog at WordPress.com.


Close and accept
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to
their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
 Follow

Anda mungkin juga menyukai