Disusun Oleh:
Nama : Jihan Afiefah Majied, S.Farm.,Apt
NIP : 199503302019032014
Jabatan: Apoteker Ahli Pertama
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III
2019
iii
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH:
Jihan Afiefah Majied, S.Farm, Apt
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan III Tahun 2019
NIP.199503302019032014
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan aktualisasi ini. Penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Kemenkes RI tahun 2019 di Balai Pelatihan Kesehatan
(Bapelkes) Semarang mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan kegiatan aktualisasi ini, diantaranya:
1. Ibu drg.Nancy Megawati, MM, Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Purworejo
2. Ibu Emmilya Rosa SKM., MKM, Kepala Bapelkes Semarang yang telah
mengijinkan dan mendukung berlangsungnya latsar CPNS
3. dr .Agustinus Triyono , Kepala UPT Puskesmas Dadirejo yang
memberikan dukungan kepada penulis
4. Bapak Basuki Widiyanto, S.Kep.,Ns., M.PH , selaku mentor yang selalu
memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis
5. Bapak Edy Sukiarko, SKM,M.Si, selaku coach yang selalu sabar
memberikan bimbingan dan dukungan dalam kami menjalani kegiatan
Latsar CPNS
6. Ibu Asih Kunwahyuningsih, S.Pd.,M.Kes, selaku penguji seminar laporan
aktualisasi.
7. Bapak dan Ibu Widyaiswara Bapelkes Semarang yang telah mendukung
berlangsungnya kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS)
8. Rindam IV/Diponegoro Bapak Amin dan Bapak Chomsi selaku pembina
dan pelatih Bela Negara.
9. Rekan-rekan CPNS Golongan III Angkatan III tahun 2019 peserta Latsar
Bapelkes Semarang yang saling medukung dan mensuport selama kegiatan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berlangsung.
10. Pihak-pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Semoga rancangan aktualisasi ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat
bagi para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun dan memperbaiki penulisan laporan aktualisasi ini.
Salaman, 29 Agustus 2019
Jihan Afiefah Majied, S.Farm,Apt
NIP. 199503302019032014
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN), Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki
peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu Bangsa.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014
merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan
pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan
dan di tempat kerja perlu dilakukan sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter PNS (pegawai Negeri Sipil) yang profesional sesuai bidang tugas. Hal tersebut
juga ditegaskan dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 12 Tahun 2018)
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Untuk mencapai Visi dan Misi UPT Puskesmas Dadirejo maka perlu
disusun sebuah perencanaan yang komprehensif berdasarkan prioritas masalah, potensi
dan sumber daya yang dimiliki.
Peran ASN di bidang pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan
penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan
9
Kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
UPT Puskesmas Dadirejo merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten
Purworejo yang mempuyai fasilitas ruang obat yang melayani resep rawat jalan dari
berbagai poli dan rawat inap. Pengkajian dan Pelayanan Resep di Ruang Obat Puskesmas
Dadirejo yang belum sesuai standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas dikarenakan
belum ada Tenaga Kefamasian yang mempunyai kompetensi tersebut dan Standar
Operasional Prosedur yang belum mengacu PMK No 74/2016 Tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Puskesmas. Apabila tidak dilakukan peningkatan pengkajian dan
pelayanan resep di Ruang Farmasi UPT Puskesmas Dadirejo sesuai Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas dapat memungkinkan terjadinya kesalahan dalam skrining
(identifikasi) awal resep yang akan berdampak pada kesalahan persyaratan administrasi,
kesalahan dalam pertimbangan farmasetik dan klinis, kesalahan kegiatan penyerahan
(dispensing) dan pemberian informasi obat sehingga pasien akan mendapatkan
pengobatan yang tidak rasional.
Oleh karena itu, dengan adanya Apoteker yang mempunyai kompetensi dalam
pengkajian dan pelayanan resep dan dengan adanya perbaharuan SOP Peresepan,
Pemberian Obat kepada Pasien diharapkan akan mampu meningkatkan pelayanan
farmasi klinik khususnya pada pengkajian dan pelayanan resep dengan memastikan
bahwa proses dari awal awal resep diterima dan dilakukan skrining sampai pasien
memperoleh obat beserta informasinya sehingga setiap pasien mendapatkan pengobatan
yang rasional dan pasien memahami tentang obat yang didapat.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
10
b. Tujuan Khusus
11
BAB II
HASIL AKTUALISASI
A. Unit Kerja
Unit kerja yang digunakan oleh penulis untuk mengaktualisasikan pemecahan
isu adalah kurang maksimalnya pelayanan resep dalam pengkajian resep dan
pemberian informasi obat di ruang Obat UPT Puskesmas Dadirejo. Di Ruang Obat
menditribusikan obat ke poli-poli yang terdapat di dalam gedung dan ruang gedung
UPT Puskesmas Dadirejo serta melayani resep yang berasal dari rawat inap maupun
rawat jalan. Resep yang masuk ke Ruang Obat/ Farmasi kemudian dilakukan proses
penerimaan resep, pengkajian resep, penyiapan obat, pelabelan, double check serta
penyerahan obat disertai informasinya. Proses penyerahan obat disertai pemberian
informasinya dilakukan oleh Apoteker. Penulis mempunyai jabatan sebagai Apoteker
Ahli Pertama yang mempunyai Satuan Kerja Pegawai :
Tabel 1. Kegiatan Tugas Jabatan
No Kegiatan Tugas Jabatan
1 Merencanakan kebutuhan obat di puskesmas
2 Mengatur penyimpanan dan administrasi obat
3 Menerima, memeriksa dan mengklasifikasi perbekalan farmasi
4 Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi pada unit-unit yang menggunakan
5 Mengkaji resep
6 Meracik obat resep individual dalam rangka Dispensing
7 Melakukan Pelayanan Informasi Obat
8 Visite ke ruang rawat
Melakukan konsultasi dengan tenaga medis/paramedis tentang asuhan
9
kefarmasian
12
terjadinya efek samping karena obat, untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety)
sehingga kualitas hidup pasien (quality of life) terjamin.
Salah satu kegiatan dalam Pelayanan Farmasi Klinik yaitu pengkajian dan
pelayanan resep yang merupakan kegiatan menelaah resep dimulai dari seleksi
persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk pasien
rawat jalan maupun rawat inap. Ceklis telaah resep sebagai bentuk dokumentasi dari
kegiatan pengkajian dan pelayanan resep dapat dicantumkan pada lembar resep atau pada
lembar tersendiri yang terpisah dari lembar resep, terdiri dari :
Persyaratan administrasi meliputi :
1. Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
2. Nama dan paraf dokter
3. Tanggal resep
4. Ruangan / unit asal resep
Persyaratan farmasetik meliputi :
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
2. Dosis dan jumlah obat
3. Stabilitas dan ketersediaan
4. Aturan dan cara penggunaan
5. Inkompatibilitas (ketidakcampuran Obat)
13
informasi obat yang belum dilaksanakan sesuai standar PMK No. 74 Tahun
2016. Hal yang dapat dilakukan untuk melaksanakan pengkajian dan pelayanan resep
sesuai standar PMK No. 4 Tahun 2016 yaitu dengan memperbaharui Standar
Operasional Prosedur, dikarenakan akan merubah langkah kegiatan, jika SOP tidak
diubah maka tidak ada aturan mendasar. Skrining / pengkajian resep merupakan kunci
pertama dan utama serta penting dilakukan sebagai langkah awal bagaimana
selanjutnya dilakukan dispensing dan pemberian informasi obat. Ceklist skrining yang
belum terdapat pada lembar resep akan mempengaruhi terhadap Pelayanan Obat di
Ruang Obat. Media infromasi yang mendukung dalam cara penggunaan obat masih
belum tersedia.
Dampak yang dapat timbul jika isu tersebut belum terselesaikan dapat
menyebabkan kesalahan dalam skrining (identifikasi) awal resep yang akan
berdampak pada kesalahan persyaratan administrasi, kesalahan dalam pertimbangan
farmasetik dan klinis, kesalahan kegiatan penyerahan (dispensing) dan pemberian
informasi obat sehingga pasien akan mendapatkan pengobatan yang tidak rasional.
Tabel 2. Dampak bila isu tidak segera ditangani
Isu yang dimunculkan Dampak
Pengkajian dan pemberian informasi obat Kesalahan pada administrasi resep meliputi
di Ruang Obat UPT Puskesmas Dadirejo 1 nama, umur dan alamat pasien, nama dan
yang belum dilaksanakan sesuai standar paraf dokter, tanggal resep dan unit asal resep
pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kesalahan dalam pertimbangan farmasetis
meliputi bentuk dan kekuatan sediaan, dosis
2 dan jumlah obat, stabilitas dan ketersediaan,
aturan dan cara penggunaan serta
inkompatibilitas (ketidakcampuran obat)
Kesalahan dalam pertimbangan klinis yaitu
ketepatan indikasi, dosis dan waktu
3 penggunaan obat, duplikasi pengobatan,
alergi, interaksi dan efek samping obat serta
kontra indikasi
Terapi yang diberikan kepada pasien menjadi
4
tidak sesuai
5 Informasi obat yang didapatkan pasien menjadi
14
salah
Pengkajian dan pelayanan resep di Ruang Farmasi UPT Puskesmas Dadirejo
yang belum memenuhi standar kefarmasian di Puskesmas diangkat menjadi isu
dikarenakan sebelumnya masih terdapat beberapa kendala. Isu tersebut jika dibiarkan
akan menimbulkan dampak yang berkelanjutan terhadap proses dispensing dan
penyerahan informasi obat kepada pasien/ keluarga pasien sehingga pasien tidak
mendapatkan pengobatan yang seharusnya serta bersiko menyebabkan terjadinya
kejadian yang tidak diinginkan.
15
Gambar 1. Diagram Fish Bone
MILLEU MATERIAL
16
Setelah didapatkan beberapa faktor yang menyebabkan belum
maksimalnya pelayanan resep di ruang Obat UPT Puskesmas Dadirejo
dalam pengkajian resep dan pemberian informasi obat maka dibuat
beberapa uraian kegiatan dengan upaya dapat meningkatkan kualiatas
pelayanan, uraian kegiatan yang kemungkinan dapat dilaksanakan antara
lain:
1. Menelaah SOP Pemberian Obat Kepada Pasien dan Pelabelan
2. Membuat draft resep sesuai standar
3. Membuat draft alur pelayanan
4. Menelaah SOP Pemberian Informasi Obat
5. Sosialisasi Tanya 5O dan pembuatan leaflet serta pemutaran video
6. Sosialisasi DAGUSIBU dan pembuatan leaflet serta pemutaran video
17
D. HASIL AKTUALISASI
Pada Bab ini penulis akan memaparkan hasil dari aktualisasi,
berupa kegiatan – kegiatan pemecahan isu yang dilaksankan saat off
campus yaitu pada tanggal 21 Juli 2019 sampai dengan 26 Agustus 2019.
Selama rentang waktu tersebut penulis dituntut untuk bisa melaksanakan
semua kegiatan pemecahan isu yang diangkat dan yang sudah disusun
pada rancangan aktualisasi. Pada rancangan aktualisasi penulis menyusun
6 gagasan penyelesaian isu yang sudah penulis paparkan yaitu :
1. Menelaah SOP Pemberian Obat Kepada Pasien dan Pelabelan
2. Membuat draft resep sesuai standar
3. Membuat draft alur pelayanan
4. Menelaah SOP Pemberian Informasi Obat
5. Sosialisasi Tanya 5O dan pembuatan leaflet serta pemutaran video
6. Sosialisasi DAGUSIBU dan pembuatan leaflet serta pemutaran
video
Sebelum kegiatan dilaksanakan penulis mempresentasikan terlebih
dahulu kepada mentor dan rekan-rekan terkait hasil rancangan aktualisasi
yang telah disusun agar kegiatan yang akan dilaksanakan mendapatkan
dukungan dari rekan – rekan yang terlibat dalam kegiatan. Diharapkan
adanya masukan – masukan yang membangun untuk tercapainya kegiatan
Upaya Peningkatan Pelayanan Resep dalam Pengkajian Resep dan
Pemberian Informasi Obat di UPT Puskesmas Dadirejo.
Penulis memiliki 6 kegiatan yang akan dijabarkan berdasarkan
setiap kegiatan. Setiap kegiatan memiliki beberapa tahapan kegiatan yang
diharapkan memiliki output dibuktikan dengan dokumen bukti. Setiap
tahapan kegiatan , memiliki nilai terhadap substansi mata pelatihan,
kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi dan penguatan terhadap nilai-
nilai organisasi. Adapun 6 kegiatan tersebut, yaitu :
18
1. Menelaah SOP Pemberian Obat Kepada Pasien dan Pelabelan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 Juli – 7 Agustus 2019 di
UPT Puskesmas Dadirejo. Di dalam rancangan aktualisasi, sebelumnya
kegiatan ini bernama Menelaah SOP Pelayanan Resep. Kegiatan berubah
nama menjadi SOP Pemberian Obat Kepada Pasien dan Pelabelan
dikarenakan SOP yang berada di UPT Puskesmas Dadirejo mengenai
kajian/telaah resep berada pada SOP tersebut.
Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai panduan bagi Apoteker dan
Asisten Apoteker dalam menjalankan pengkajian resep untuk
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dan
meningkatkan hasil terapi.
Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah SOP Pemberian
Obat Kepada Pasien dan Pelabelan yang sesuai dengan kebijakan yaitu
Permenkes RI No. 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
Faktor pendukung realisasi kegiatan ini adalah dukungan penuh
dari Kepala Puskesmas dalam memberikan masukan saat berdiskusi
mengenai hal ini. Sedangkan faktor penghambatnya penulis masih harus
menyelesaikan pekerjaan lainnya diluar tugas aktualisasi.
a. Tahapan Kegiatan
19
menyampaikan ide secara terbuka dan jujur dalam menyampaikan
gagasan (Akuntabilitas dan Antikorupsi).
20
tentang revisi yang diajukan (Akuntabilitas, Etika Publik, Anti
Korupsi, Komitmen Mutu). Bukti dari tahap kegiatan ini adalah
foto dokumentasi (lampiran 1A) dan scan notulensi (lampiran 1B).
21
c. Analisa Dampak jika Kegiatan Tidak dilandasi dengan nilai-nilai
ANEKA
Jika kegiatan ini tidak dilandasi dengan nilai-nilai ANEKA, maka
dalam kegiatan Pembuatan SOP Pemberian Obat Kepada Pasien dan
Pelabelan tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat
menyebabkan tujuan rencana kegiatan tersebut tidak dapat tercapai secara
optimal.
22
2. Membuat draft resep sesuai standar
Kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 24 Juli 2019 – 22 Agustus
2019 di UPT Puskesmas Dadirejo. Kegiatan ini tentang membuat draft
resep sesuai standar ini dilakukan agar draft resep tersebut terdapat kolom
untuk melakukan telaah resep secara lengkap serta tersedia kolom
diagnosis dan alergi pasien agar dapat meningkatkan mutu pelayanan.
Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah draft resep yang
sesuai dengan SOP Pemberian Obat Kepada Pasien dan Pelabelan yang
sesuai dengan kebijakan yaitu Permenkes RI No. 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
a. Tahapan Kegiatan
23
berani menyampaikan ide secara terbuka dan jujur dalam
menyampaikan gagasan (Akuntabilitas dan Anti Korupsi).
24
Penulis melakukan diskusi bersama bendahara dan mendapatkan
hasil bahwa pencetakan draft resep yaitu pada bulan September
dan diharapkan bulan Oktober dapat digunakan (Komitmen
Mutu dan Nasionalisme sila ke 4). Bukti dari kegiatan ini
adalah foto dokumentasi pada lampiran 2A.
e) Sosialisasi draft resep dengan unit terkait
Sosialisasi draft resep dilakukan bersamaan dengan rapat
Tim Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) karena adanya
rencana melakukan Pelayanan Satu Pintu di UPT Puskesmas
Dadirejo. Tim UKP terdiri dari dokter, dokter gigi, bidan,
perawat, rekam medis, fisioterapis dan analis laboratorium
(Nasionalisme Sila ke 3, Whole of Government). Sosialisasi
draft resep, disampaikan secara jujur dan terbuka dengan
membangun komunikasi yang sopan-santun dan jelas sehingga
gagasan dapat berhasil guna (Akuntabilitas dan Etika Publik).
Bukti dari kegiatan ini adalah foto dokumentasi pada lampiran
2A.
25
c. Analisa Dampak jika Kegiatan Tidak dilandasi dengan nilai-nilai
ANEKA
Jika kegiatan ini tidak dilandasi dengan nilai-nilai ANEKA, maka
dalam kegiatan Pembuatan draft resep tidak dapat dilaksanakan dengan
baik. Hal ini dapat menyebabkan tujuan rencana kegiatan tersebut tidak
dapat tercapai secara optimal.
26
3. Membuat draft alur pelayanan
Kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 7 Agustus 2019 – 12 Agustus
2019 di UPT Puskesmas Dadirejo. Kegiatan ini tentang membuat draft
alur pelayanan sesuai standar ini dilakukan agar alur tersebut dapat
menjadi acuan pelayanan dan dapat meningkatkan mutu pelayanan.
Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah alur pelayanan resep
yang sesuai dengan SOP Pemberian Obat Kepada Pasien dan Pelabelan
yang sesuai dengan kebijakan yaitu Permenkes RI No. 74 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
a. Tahapan Kegiatan
a)Konsultasi kepada pimpinan
Pada tahap ini, penulis melakukan konsultasi dengan kepala
Puskesmas agar pimpinan mengetahui rencana kegiatan. Hasil dari
tahap kegiatan ini, pimpinan mengetahui dan menyetujui kegiatan
yang dilakukan penulis. Bukti dari kegiatan ini adalah foto yang
berada pada lampiran 1A. Tahap konsultasi ini, penulis
membangun komunikasi yang sopan-santun, jelas, jujur serta
melakukan diskusi dan musyawarah yang menghasilkan sebuah
kesepakatan dengan pimpinan (Etika Publik, Nasionalisme Sila
ke 4 dan Komitmen Mutu). Dalam konsultasi tersebut, penulis
juga belajar untuk berani menyampaikan ide secara terbuka dan
jujur dalam menyampaikan gagasan (Akuntabilitas dan
Antikorupsi).
27
b) Diskusi bersama Asisten Apoteker
28
b. Ketercapaian Kegiatan dan Analsis Dampak Inisiatif
Ketercapaian Kegiatan :
Menindaklanjuti SOP Pemberian Obat Kepada Pasien dan
Pelabelan yaitu tentang pengkajian resep, maka dibuat Alur Pelayanan
Resep. Pimpinan menerima dan setuju dengan Alur Pelayanan Resep
tersebut.
Analisis Dampak Inisiatif :
Manfaat dari kegiatan ini adalah Alur Pelayanan Resep yang telah
disesuaikan dengan standar peraturan yang ada dirancang berdasarkan
studi literatur yang dilakukan penulis, sehingga dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam pembuatan Alur Pelayanan Resep.
29
4. Menelaah SOP Pemberian Informasi Obat
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 Juli – 7 Agustus 2019 di
UPT Puskesmas Dadirejo. Di dalam rancangan aktualisasi, sebelumnya
kegiatan ini bernama Menelaah SOP Pemberian Informasi Obat.
Kegiatan berubah nama menjadi SOP Pemberian Informasi Obat
dikarenakan SOP yang berada di UPT Puskesmas Dadirejo mengenai
kajian/telaah resep berada pada SOP tersebut.
Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai panduan bagi Apoteker dan
Asisten Apoteker dalam menjalankan pengkajian resep untuk
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dan
meningkatkan hasil terapi.
Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah SOP Pemberian
Informasi Obat yang sesuai dengan kebijakan yaitu Permenkes RI No. 74
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Faktor pendukung realisasi kegiatan ini adalah dukungan penuh
dari Kepala Puskesmas dalam memberikan masukan saat berdiskusi
mengenai hal ini. Sedangkan faktor penghambatnya penulis masih harus
menyelesaikan pekerjaan lainnya diluar tugas aktualisasi.
a. Tahapan Kegiatan
a)Konsultasi kepada pimpinan
Pada tahap ini, penulis melakukan konsultasi dengan kepala
Puskesmas agar pimpinan mengetahui rencana kegiatan. Hasil dari
tahap kegiatan ini, pimpinan mengetahui dan menyetujui kegiatan
yang dilakukan penulis. Bukti dari kegiatan ini adalah foto yang
berada pada lampiran 1A. Tahap konsultasi ini, penulis
membangun komunikasi yang sopan-santun, jelas, jujur serta
melakukan diskusi dan musyawarah yang menghasilkan sebuah
kesepakatan dengan pimpinan (Etika Publik, Nasionalisme Sila
ke 4 dan Komitmen Mutu). Dalam konsultasi tersebut, penulis
juga belajar untuk berani menyampaikan ide secara terbuka dan
jujur dalam menyampaikan gagasan (Akuntabilitas dan
Antikorupsi).
30
b) Menelaah SOP Pemberian Informasi Obat
Tahap kegiatan ini, penulis menelaah SOP setelah
dilakukan audit oleh Tim Audit UKP UPT Puskesmas Dadirejo.
Yang pertama kali dilakukan penulis adalah menelaah SOP
kemudian menggunakan rencana perbaikan dengan metode
PDCA (Plan Do Check Action) yang penulis cantumkan dalam
lampiran 1B. Pada proses tahap ini, penulis berani mengkritisi
SOP dan mempertanggungjawabkan dari telaah yang dilakukan
(Antikorupsi dan Akuntabilitas). Penulis juga bekerja keras
dalam menjalankan telaah SOP secara profesional dan tidak
berpihak dalam memberikan pelayanan prima (Nasionalisme Sila
ke 5, Etika Publik dan Komitmen Mutu). Bukti dari kegiatan
ini adalah scan rencana perbaikan pada lampiran 4B.
31
(Akuntabilitas, Etika Publik, Anti Korupsi, Komitmen Mutu).
Bukti dari tahap kegiatan ini adalah foto dokumentasi (lampiran
4A) dan scan notulensi (lampiran 4B).
e) Meminta Persetujuan Kepala Puskesmas
Pada tahap ini, penulis meminta persetujuan kepada kepala
Puskesmas agar pimpinan mengetahui perubahan SOP yang
dilakukan penulis. Hasil dari tahap kegiatan ini, pimpinan
menyetujui perbaruan SOP yang dilakukan penulis. Bukti dari
kegiatan ini adalah scan draft SPO yang sudah disetujui yang
berada pada lampiran 4B. Tahap konsultasi ini, penulis
membangun komunikasi yang sopan-santun, jelas, jujur serta
melakukan diskusi dan musyawarah yang menghasilkan sebuah
kesepakatan dengan pimpinan (Etika Publik, Nasionalisme Sila
ke 4 dan Komitmen Mutu). Dalam konsultasi tersebut, penulis
juga belajar untuk berani menyampaikan ide secara terbuka dan
jujur dalam menyampaikan gagasan (Akuntabilitas dan
Antikorupsi).
32
c. Analisa Dampak jika Kegiatan Tidak dilandasi dengan nilai-nilai
ANEKA
Jika kegiatan ini tidak dilandasi dengan nilai-nilai ANEKA, maka
dalam kegiatan Pembuatan SOP Pemberian Informasi Obat tidak dapat
dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan tujuan rencana
kegiatan tersebut tidak dapat tercapai secara optimal.
33
5. Sosialisasi Tanya 5O
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2019 – 23 Agustus
2019 di UPT Puskesmas Dadirejo. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai
bentuk kepedulian penulis terhadap pengetahuan masyarakat tentang
obat.
Output yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang obat di UPT Puskesmas Dadirejo.
Faktor pendukung realisasi kegiatan ini adalah dukungan penuh
dari Kepala Puskesmas dalam memberikan masukan saat berdiskusi
mengenai hal ini. Sedangkan faktor penghambatnya penulis masih harus
menyelesaikan pekerjaan lainnya diluar tugas aktualisasi.
a. Tahapan kegiatan
a)Konsultasi kepada Pimpinan
Pada tahap ini, penulis melakukan konsultasi dengan kepala
Puskesmas agar pimpinan mengetahui rencana kegiatan. Hasil dari
tahap kegiatan ini, pimpinan mengetahui dan menyetujui kegiatan
yang dilakukan penulis. Bukti dari kegiatan ini adalah foto yang
berada pada lampiran 5A. Tahap konsultasi ini, penulis
membangun komunikasi yang sopan-santun, jelas, jujur serta
melakukan diskusi dan musyawarah yang menghasilkan sebuah
kesepakatan dengan pimpinan (Etika Publik, Nasionalisme Sila
ke 4 dan Komitmen Mutu). Dalam konsultasi tersebut, penulis
juga belajar untuk berani menyampaikan ide secara terbuka dan
jujur dalam menyampaikan gagasan (Akuntabilitas dan
Antikorupsi).
b) Mencari leaflet tentang Tanya 5O
Tahap kegiatan ini, penulis mencari materi tentang Tanya
5O yang didapatkan dari website Kementerian Kesehatan yang
kemudian diedit ulang untuk menempelkan KOP Puskesmas pada
leaflet. Disini menunjukkan bahwa penulis, reliable dalam
mencari leaflet serta jujur dan terbuka bahwa leaflet didapatkan
dari website Kementerian Kesehatan yang kemudian di desain
34
ulang (Komitmen Mutu, Akuntabilitas). Untuk mendesain
leaflet diperlukan keberanian untuk menyampaikan gagasan
dalam bentuk media (Anti Korupsi). Penulis harus profesional
dan kerja keras untuk mencari dan mendesain ulang leaflet
(Nasionalisme sila ke 5, Etika Publik). Bukti dan hasil dari
kegiatan ini adalah soft file leflet tentang Tanya Tanya 5O.
c) Konsultasi dengan Pimpinan
Setelah memiliki leaflet, penulis berani dalam
menyampaikan gagasan secara jujur dan terbuka dan dengan
bahasa yang sopan-santun dan jelas mengenai leaflet yang
kemudian di setujui oleh pimpinan (Anti Korupsi,
Akuntabilitas, Nasionalisme sila ke 4, Etika Publik dan
Komitmen Mutu). Pimpinan memberikan saran agar
berkoordinasi dengan bendahara untuk pencetakan leaflet.
Bukti dari kegiatan ini adalah foto dokumentasi pada
lampiran 5A.
d) Koordinasi dengan bendahara untuk mencetak leaflet
Pada saat menemui bendahara puskesmas, penulis
memberanikan untuk menyampaikan ide secara jujur dan terbuka
(Akuntabilitas, Anti Korupsi). Penulis juga menyampaikan
pesan dari pimpinan dengan membangun komunikasi yang sopan-
santun dan menyampaikan hal dengan jelas ( Etika Publik).
Penulis melakukan diskusi bersama bendahara dan mendapatkan
hasil bahwa pencetakan leaflet membutuhkan waktu seminggu
(Komitmen Mutu dan Nasionalisme sila ke 4). Bukti dari
kegiatan ini adalah foto dokumentasi pada lampiran 5A.
e) Menyiapkan video Tanya 5O Gema Cermat
UPT Puskesmas Dadirejo memiliki TV di ruang tunggu
tetapi jarang digunakan oleh petugas yang lain. Sehingga penulis
mengoperasikan TV tersebut agar dapat menampilkan video
tentang tanya 5O (Komitmen Mutu). Penulis mendapat video
tersebut dari channel youtube Gema Cermat Kemenkes
35
(Akuntabilitas, Nasionalisme sila ke 5, Etika Publik, Anti
Korupsi). Bukti dan hasil dari kegiatan ini adalah video Tanya
5O yang terdapat pada lampiran video.
f) Sosialisasi dengan media leaflet dan video Tanya 5O
Sebelumnya sosialisasi tentang obat belum pernah
dilakukan di UPT Puskesmas Dadirejo sehingga ini merupakan
pertama kalinya sosialisasi mengenai obat. Terlihat bahwa penulis
berani dan jujur serta terbuka dalam menyampaikan ide
(Pelayanan Publik, Komitmen Mutu dan Akuntabilitas).
Sosialisasi dengan masyarakat harus menggunakan yang
mudah dimengerti, sopan-santun dan jelas sehingga audiens dapat
paham dengan apa yang disampaikan. Terlihat jelas bagaiman
audiens menanggapi dan antusias terhadap sosialisasi mengenai
obat (Anti Korupsi, Etika Publik, Nasionalime sila 5).
Kegiatan ini dibuktikan dengan foto dokumentasi 5A.
36
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Puskesmas Dadirejo
Dengan pembuatan Sosialisasi Tanya 5O dapat mendukung
pemberian pelayanan kesehatan yang profesional, hal ini selaras dengan
visi dan misi puskesmas yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan
2. Membentuk pelayanan kesehatan yang mudah, bermutu, adil,
merata serta mudah dijangkau,
3. Memelihara, meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat beserta lingkungan.
37
6. Sosialisasi DAGUSIBU
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2019 – 23 Agustus
2019 di UPT Puskesmas Dadirejo. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai
bentuk kepedulian penulis terhadap pengetahuan masyarakat tentang
obat.
Output yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang obat di UPT Puskesmas Dadirejo.
Faktor pendukung realisasi kegiatan ini adalah dukungan penuh
dari Kepala Puskesmas dalam memberikan masukan saat berdiskusi
mengenai hal ini. Sedangkan faktor penghambatnya penulis masih harus
menyelesaikan pekerjaan lainnya diluar tugas aktualisasi.
a. Tahapan kegiatan
a)Konsultasi kepada Pimpinan
Pada tahap ini, penulis melakukan konsultasi dengan kepala
Puskesmas agar pimpinan mengetahui rencana kegiatan. Hasil dari
tahap kegiatan ini, pimpinan mengetahui dan menyetujui kegiatan
yang dilakukan penulis. Bukti dari kegiatan ini adalah foto yang
berada pada lampiran 1A. Tahap konsultasi ini, penulis
membangun komunikasi yang sopan-santun, jelas, jujur serta
melakukan diskusi dan musyawarah yang menghasilkan sebuah
kesepakatan dengan pimpinan (Etika Publik, Nasionalisme Sila
ke 4 dan Komitmen Mutu). Dalam konsultasi tersebut, penulis
juga belajar untuk berani menyampaikan ide secara terbuka dan
jujur dalam menyampaikan gagasan(Akuntabilitas dan
Antikorupsi).
b) Mencari leaflet tentang DAGUSIBU
Tahap kegiatan ini, penulis mencari materi tentang
DAGUSIBU yang didapatkan dari website Kementerian
Kesehatan yang kemudian diedit ulang untuk menempelkan KOP
Puskesmas pada leaflet. Disini menunjukkan bahwa penulis,
reliable dalam mencari leaflet serta jujur dan terbuka bahwa
leaflet didapatkan dari website Pengawas Obat dan Makanan
38
yang kemudian di desain ulang (Komitmen Mutu,
Akuntabilitas). Untuk mendesain leaflet diperlukan keberanian
untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk media (Anti
Korupsi). Penulis harus profesional dan kerja keras untuk
mencari dan mendesain ulang leaflet (Nasionalisme sila ke 5,
Etika Publik). Bukti dan hasil dari kegiatan ini adalah soft file
leflet tentang DAGUSIBU pada lampiran 6B.
39
e) Menyiapkan video DAGUSIBU
UPT Puskesmas Dadirejo memiliki TV di ruang tunggu
tetapi jarang digunakan oleh petugas yang lain. Sehingga penulis
mengoperasikan TV tersebut agar dapat menampilkan video
tentang DAGUSIBU (Komitmen Mutu). Penulis mendapat video
tersebut dari channel youtube Gema Cermat Kemenkes
(Akuntabilitas, Nasionalisme sila ke 5, Etika Publik, Anti
Korupsi). Bukti dan hasil dari kegiatan ini adalah video
DAGUSIBU yang terdapat pada lampiran video.
f) Sosialisasi dengan media leaflet dan video DAGUSIBU
Sebelumnya sosialisasi tentang obat belum pernah
dilakukan di UPT Puskesmas Dadirejo sehingga ini merupakan
pertama kalinya sosialisasi mengenai obat. Terlihat bahwa penulis
berani dan jujur serta terbuka dalam menyampaikan ide
(Pelayanan Publik, Komitmen Mutu dan Akuntabilitas).
Sosialisasi dengan masyarakat harus menggunakan yang
mudah dimengerti, sopan-santun dan jelas sehingga audiens dapat
paham dengan apa yang disampaikan. Terlihat jelas bagaiman
audiens menanggapi dan antusias terhadap sosialisasi mengenai
obat (Anti Korupsi, Etika Publik, Nasionalime sila 5).
Kegiatan ini dibuktikan dengan foto dokumentasi 6A.
40
c. Analisa Dampak jika Kegiatan Tidak dilandasi dengan nilai-nilai
ANEKA
Jika kegiatan ini tidak dilandasi dengan nilai-nilai ANEKA, maka
dalam kegiatan Sosialisasi DAGUSIBU tidak dapat dilaksanakan dengan
baik. Hal ini dapat menyebabkan tujuan rencana kegiatan tersebut tidak
dapat tercapai secara optimal.
41
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
2 Upaya Perbaruan Konsultasi kepada Mendapatkan masukan dari 22 Juli 2019 24 Juli 2019
Resep pimpinan pimpinan
Koordinasi dengan Rancangan resep
rekan puskesmas
terkait desain resep
42
draft resep
3 Membuat alur Konsultasi kepada Mendapatkan masukan dari 22 Juli 2019 29 Juli 2019
pelayanan resep pimpinan pimpinan
Membuat alur Draft alur pelayanan 7 Agustus 2019
pelayanan resp
5 Sosialisasi Tanya 5O Konsultasi kepada Mendapatkan masukan dari 22 Juli 2019 24 Juli 2019
pimpinan pimpinan
Mencari referensi leaflet Rancangan leaflet Tanya 7 Agustus 2019
tentang Tanya 5O 5O
43
mencetak leaflet
Menyiapkan Terunduhnya video Tanya
(mengunduh) video 5O Gema Cermat
Tanya 5O GeMa CerMat
Sosialisasi dengan media Pahamnya audiens dengan 23 Agustus 2019 23 Agustus 2019
leaflet dan video Tanya sosialisasi Tanya 5O
5O GeMa CerMat
6 Sosialisasi DAGUSIBU Konsultasi kepada Mendapatkan masukan dari 22 Juli 2019 24 Juli 2019
pimpinan pimpinan
Mencari referensi leaflet Rancangan leaflet 7 Agustus 2019
tentang DAGUSIBU DAGUSIBU
44
7. Kendala dalam kegiatan aktualisasi
45
a. Kurangnya rasa tanggungjawab dalam menjalankan tugas akan
berdampak pada hasil kinerja yang tidak maksimal.
b. Tidak adanya komunikasi dan kolaborasi dengan pihak terkait
sehingga kegiatan tidak dapat berjalan dengan baik.
c. Sikap acuh tak acuh dan kurang peduli dengan lingkungan
pekerjaan.
46
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa peserta telah mampu
melaksanakan aktualisasi dan habituasi terkait rancangan aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS di UPT Puskesmas Dadirejo. Setelah pelaksaaan aktualisasi
dan habituasi, penulis telah menyusun laporan aktualisasi, dimana peserta
telah:
1. Mampu melakukan pendalaman rancangan aktualisasi yang telah
dilaksanakan dan tercapainya seluruh kegiatan yang sudah direncanakan.
2. Mampu melaksanakan kegiatan dalam rancangan aktualisasi untuk
memecahkan isu melalui tahapan-tahapan kegiatan.
3. Mampu menerapkan keterkaitan nilai-nilai dasar PNS terkait tahapan
kegiatan yang dilaksanakan dalam proses aktualisasi dan habituasi di
tempat kerja.
4. Mampu menemukan keterkaitan peran dan kedudukan PNS terkait
kegiatan/aktualisasi.
5. Mampu mengemukakan kendala terkait tahapan kegiatan di tempat kerja
dan mengatasi masalahnya.
6. Mampu menemukan dampak terkait aktualisasi yang dilakukan.
7. Mampu melakukan habituasi terkait aktualisasi yang telah dilakukan.
B. Saran
Setelah Isu diatas terselesaikan yaitu “Upaya Peningkatan Resep
dalam Pengkajian Resep dan Pemberian Informasi Obat” sebagai wujud
untuk meningkatkan kualitas pelayanan, saran yang dapat disampaikan
penulis adalah:
1. Kepada Pimpinan
Dukungan Kepala Puskesmas untuk selalu meningkatkan kualitas
pelayanan yang berkemajuan.
47
2. Kepada Unit Kerja
Dukungan terhadap selalu melakukan pengkajian resep dan pemberian
informasi obat sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan yang
disepakati .
48
DAFTAR PUSTAKA
[7] Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
[6] Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
[7] Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
[8] Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
[11] Pengawas Obat dan Makanan. (2016). Materi DAGUSIBU. Diakses 21 Juli
2019 dari http://www.pom.go.id/files/2016/cdew.pdf
49
LAMPIRAN
50
LAMPIRAN 1
51
B. Scan Rencana Perbaikan
52
C. Scan Undangan Perbaikan SOP
53
D. ACC Rancangan SOP
54
LAMPIRAN 2
A. Foto Dokumentasi
55
Koordinasi dengan bendahara untuk mencetak resep
56
B. Draft Resep
57
LAMPIRAN 3
MEMBUAT ALUR PELAYANAN RESEP
B. Foto Dokumentasi
58
59
LAMPIRAN
MENELAAH SOP PEMBERIAN INFORMASI OBAT
A. Foto Dokumentasi
60
B. Scan ACC Draft SOP Pemberian Informasi Obat
61
LAMPIRAN
SOSIALISASI Tanya 5O DAN DAGUSIBU
A. Foto dokumentasi
Sosialisasi DAGUSIBU
Sosialisasi Tanya 5O
62
LAMPIRAN
63
LAMPIRAN
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Komitmen Mutu
Efektifitas dalam
berkonsultasi (berhasil
guna/berguna)
Antikorupsi
Keberanian dalam
menyampaikan ide
64
Menelaah SPO Mendapatkan Rancangan Akuntabilitas
Pelayanan Resep hasil telaah SPO Bertanggungjawab
SPO terhadap telaah SPO yang
dilakukan
Nasionalisme Sila ke 5
Suka bekerja keras
Etika Publik
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Komitmen Mutu
Komitmen dalam
memberikan pelayanan
Antikorupsi
Keberanian dalam
mengkritisi SPO
Pelayanan Resep
Diskusi bersama Pemahaman Foto Akuntabilitas
Asisten Apoteker SPO dokumentasi Bertanggungjawab dalam
terkait pembaruan mempelajari SPO
SPO pelayanan resep
Nasionalisme Sila ke 4
Melakukan diskusi dan
bermusyawarah
65
Etika Publik
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Efektif dan efisien saat
sosialisasi
Antikorupsi
Berani menyampaikan
gagasan secara mandiri
Nasionalisme
Melakukan diskusi dan
bermusyawarah
Etika Publik
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Mendengarkan dan
menerima saran dengan
baik
Antikorupsi
66
Berani menyampaikan ide
Nasionalisme Sila ke 5
Suka bekerja keras
Etika Publik
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Komitmen Mutu
Profesionalisme dalam
melakukan kegiatan
Antikorupsi
Berani menyampaikan
gagagsan secara mandiri
67
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Efektifitas dalam
berkonsultasi (berhasil
guna/berguna)
Antikorupsi
Keberanian dalam
menyampaikan ide
Etika Publik
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Efisiensi dalam
melakukan kegiatan
Antikorupsi
Keberanian dalam
menyampaikan ide
68
Adanya kerjasama antar
profesi
(Whole of Goverment)
Menyusun Desai Draft Akuntabilitas
desain draft n resep Membuat desain resep
resep Draft dengan rasa
resep tanggungjawab
Nasionalisme Sila ke 5
Suka bekerja keras
Etika Publik
Menjalankan tugas secara
profesional
Komitmen Mutu
Berinovasi dalam
memperbarui desain resep
Antikorupsi
Bekerja keras mendesain
resep
Konsultasi Dra Catatan Akuntabilitas
draft resep ft konsultasi Jujur dan terbuka dalam
bersama rese mentor menyampaikan gagasan
mentor p
Nasionalisme Sila ke 4
Melakukan diskusi dan
bermusyawarah
Etika Publik
69
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Efektifitas dalam
berkonsultasi (berhasil
guna/berguna)
Antikorupsi
Keberanian dalam
menyampaikan ide
Komitmen Mutu
Efektif dan efisien saat
sosialisasi
Antikorupsi
Berani menyampaikan
gagasan secara mandiri
70
3 Membuat Konsultasi kepada Mendapatkan Foto Akuntabilitas Memberika Profes
alur pimpinan masukan dari Dokumentas Jujur dan terbuka dalam n pelayanan ional
pelayana pimpinan i menyampaikan gagasan kesehatan Kreati
n resep yang f
Nasionalisme Sila ke 4 mudah, Inovat
Melakukan diskusi dan bermutu, if
bermusyawarah adil, merata
serta mudah
Etika Publik dijangkau
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Efektifitas dalam
berkonsultasi (berhasil
guna/berguna)
Antikorupsi
Keberanian dalam
menyampaikan ide
Membuat Draft alur Draft alur Akuntabilitas
alur pelayanan pelayanan Jujur dan terbuka dalam
pelayanan resep menyampaikan gagasan
resp
Nasionalisme Sila ke 5
71
Suka bekerja keras
Etika Publik
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Komitmen Mutu
Inovasi dalam bekerja
Antikorupsi
Mencetak alur dengan
jujur
Mencetak Tercetaknya Foto Akuntabilitas
Alur alur dokumentas Bertanggungjawab dalam
Pelayanan pelayanan pekerjaan
Nasionalisme
Suka bekerjakeras
Etika Publik
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Komitmen Mutu
Inovasi dalam bekerja
Antikorupsi
Mencetak alur dengan
72
jujur
4 Menela Konsultasi kepada Mendapatkan Foto Akuntabilitas Memberika Profes
ah pimpinan masukan dari Dokumentas Jujur dan terbuka dalam n pelayanan ional
Standar pimpinan i menyampaikan gagasan kesehatan Kreati
Prosed yang f
ur Nasionalisme Sila ke 4 mudah,
Operasi Melakukan diskusi dan bermutu,
onal bermusyawarah adil, merata
Pember serta mudah
ian Etika Publik dijangkau
Inform Membangun komunikasi
asi yang sopan santun, jelas
Obat
Komitmen Mutu
Efektifitas dalam
berkonsultasi (berhasil
guna/berguna)
Antikorupsi
Keberanian dalam
menyampaikan ide
Nasionalisme Sila ke 5
Suka bekerja keras
Etika Publik
73
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Komitmen Mutu
Komitmen dalam
memberikan pelayanan
Antikorupsi
Keberanian dalam
mengkritisi SPO
Pemberian Informasi Obat
Diskusi bersama Pemahaman Foto Akuntabilitas
Asisten Apoteker SPO dokumentasi Bertanggungjawab dalam
terkait pembaruan mempelajari SPO
SPO Pemberian Informasi Obat
Nasionalisme Sila ke 4
Melakukan diskusi dan
bermusyawarah
Etika Publik
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Efektif dan efisien saat
sosialisasi
Antikorupsi
Berani menyampaikan
74
gagasan secara mandiri
Nasionalisme
Melakukan diskusi dan
bermusyawarah
Etika Publik
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Mendengarkan dan
menerima saran dengan
baik
Antikorupsi
Berani menyampaikan ide
Nasionalisme Sila ke 5
Suka bekerja keras
Etika Publik
Menjalankan tugas secara
75
profesional dan tidak
berpihak
Komitmen Mutu
Profesionalisme dalam
melakukan kegiatan
Antikorupsi
Berani menyampaikan
gagagsan secara mandiri
Antikorupsi Memelihara
Keberanian dalam
76
menyampaikan ide ,
meningkatk
Mencari referensi Kerangk Foto Akuntabilitas an
leaflet tentang 5O a 5O dokumentas Bertanggungjawab terhadap kesehatan
i pencarian referensi leaflet individu,
keluarga,
Nasionalisme Sila ke-5 masyarakat
Suka bekerjakeras beserta
lingkungan
Etika Publik
Bekerja secara profesional
dan tidak berpihak
Komitmen Mutu
Reliability dalam mencari
referensi
Antikorupsi
Berani menyampaikan
gagasan secara mandiri
Konsultasi dengan Disetujuinya Foto Akuntabilitas
pimpinan kerangka Dokumentas Jujur dan terbuka dalam
leaflet i menyampaikan gagasan
Nasionalisme Sila ke 4
Melakukan diskusi dan
bermusyawarah
Etika Publik
77
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Efektifitas dalam
berkonsultasi (berhasil
guna/berguna)
Antikorupsi
Keberanian dalam
menyampaikan ide
Etika Publik
Bekerja secara profesional
dan tidak berpihak
Komitmen Mutu
Berinovasi dalam
pelayanan kefarmasian
Antikorupsi
Kemandirian dalam
membuat leaflet
78
Menyiapkan Terundu Foto Akuntabilitas
(mengunduh) hnya dokumentas Tanggungjawab dan
video 5O GeMa video 5O i terbuka dalam mengunduh
CerMat Gema video
Cermat
Nasionalisme
Menghargai hak-hak
orang lain dalam
mengunduh video
Etika Publik
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Komitmen Mutu
Inovasi dalam pelayanan
kefarmasian
Antikorupsi
Mencantumkan pencipta
video
Sosialisasi dengan Pahamnya Foto Akuntabilitas
media leaflet dan audiens dokumentas Jujur dan terbuka dalam
video 5O GeMa dengan i menyampaikan gagasan
CerMat sosialisasi
5O Nasionalisme
Etika Publik
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
79
Memberikan layanan
kepada publik
Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam
melaksanakan sosialisasi
Antikorupsi
Berani menyampaikan ide
80
Antikorupsi Memelihara
Keberanian dalam ,
menyampaikan ide meningkatk
an
Mencari referensi Kerangk Foto Akuntabilitas kesehatan
leaflet tentang a dokumentas Bertanggungjawab terhadap individu,
DAGUSIBU DAGUSI i pencarian referensi leaflet keluarga,
BU masyarakat
Nasionalisme Sila ke-5 beserta
Suka bekerjakeras lingkungan
Etika Publik
Bekerja secara profesional
dan tidak berpihak
Komitmen Mutu
Reliability dalam mencari
referensi
Antikorupsi
Berani menyampaikan
gagasan secara mandiri
Konsultasi dengan Disetujuinya Foto Akuntabilitas
pimpinan kerangka Dokumentas Jujur dan terbuka dalam
leaflet i menyampaikan gagasan
Nasionalisme Sila ke 4
Melakukan diskusi dan
bermusyawarah
81
Etika Publik
Membangun komunikasi
yang sopan santun, jelas
Komitmen Mutu
Efektifitas dalam
berkonsultasi (berhasil
guna/berguna)
Antikorupsi
Keberanian dalam
menyampaikan ide
Etika Publik
Bekerja secara profesional
dan tidak berpihak
Komitmen Mutu
Berinovasi dalam
pelayanan kefarmasian
Antikorupsi
Kemandirian dalam
82
membuat leaflet
Menyiapkan Terundu Foto Akuntabilitas
(mengunduh) hnya dokumentas Tanggungjawab dan
video 5O GeMa video 5O i terbuka dalam mengunduh
CerMat Gema video
Cermat
Nasionalisme
Menghargai hak-hak
orang lain dalam
mengunduh video
Etika Publik
Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak
berpihak
Komitmen Mutu
Inovasi dalam pelayanan
kefarmasian
Antikorupsi
Mencantumkan pencipta
video
Sosialisasi dengan Pahamnya Foto Akuntabilitas
media leaflet dan audiens dokumentas Jujur dan terbuka dalam
video dengan i menyampaikan gagasan
DAGUSIBU sosialisasi
GeMa CerMat DAGUSI Nasionalisme
BU
Etika Publik
Membangun komunikasi
83
yang sopan santun, jelas
Memberikan layanan
kepada publik
Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam
melaksanakan sosialisasi
Antikorupsi
Berani menyampaikan ide
84