Skenario 1

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Indeks_DMFT .099 64 .200 .969 64 .103

Distribusi dari data tersebut normal karena nilai sig. dari Kolmogorov-smirnov lebih dari 0,05
yaitu 0,200

Correlations

Frek_Kons_junk Indeks_DMFT
food

Pearson Correlation 1 .728**

Frek_Kons_junkfood Sig. (2-tailed) .000

N 64 64
Pearson Correlation .728** 1

Indeks_DMFT Sig. (2-tailed) .000

N 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nilai p <0,05 maka terdapat korelasi yang bermakna antara frekuensi konsumsi junk food dengan indeks
DMFT.
Nilai r (pearson correlation) sebesar 0,728 yang berarti bahwa korelasi antara frekuensi konsumsi junk
food dengan indeks DMFT memiliki kekuatan kuat. Nilai positif pada korelasi pearson menunujukkan
bahwa arah korelasi yang searah, yaitu semakin tinggi frekuensi konsumsi junkfood maka semakin tinggi
nilai indeks DMFT.

Skenario 2

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor_kepuasaan .132 52 .025 .959 52 .071

Distribusi dari data tersebut tidak normal karena nilai sig. dari Kolmogorov-smirnov kurang dari
0,05 yaitu 0,025
 Correlations

skor_kepuasaa kualitas_pelaya
n nan

Correlation Coefficient 1.000 .452**

skor_kepuasaan Sig. (2-tailed) . .001

N 52 52
Spearman's rho
Correlation Coefficient .452** 1.000

kualitas_pelayanan Sig. (2-tailed) .001 .

N 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nilai p <0,05 maka terdapat korelasi yang bermakna antara skor kepuasan dengan kualitas pelayanan
pada klinik.
Nilai r (correlation coefficient) sebesar 0,452 yang berarti bahwa korelasi antara skor kepuasan dengan
kualitas pelayanan pada klinik memiliki kekuatan sedang. Nilai positif pada korelasi spearman
menunujukkan bahwa arah korelasi yang searah yaitu, semakin baik kualitas pelayanan maka semakin
tinggi skor kepuasan