Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

”KANKER PARU”

Dosen: Amriati Mutmainna, S.Kep., Ns., MSN

Oleh:
Kelompok III
Kelas A2
Angkatan 2018

NIRMALA : NH0118055
NORLISA SUDIRMAN : NH0118056
NUR FAUJIAH : NH0118057
RASNAWATI : NH0118062
RISKI HIZKIA OHOI TIMUR : NH0118069
SAPTA NOVEN TONAPA : NH0118075
TIRHANA YELRI MASTARINDA : NH0118089
WULAN SANNA : NH0118093

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan Medikal Bedah I (KMB I) yang berjudul ”Kanker Paru”.

Makalah ini kami telah susun semaksimal mungkin. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu Amriati Mutmainna, S.Kep., Ns.,
MSN. Selaku dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ”Kanker Paru” ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Makassar, 28 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

C. Tujuan ............................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi ...........................................................................................

B. Fisiologi ...........................................................................................

C. Fisika ................................................................................................

D. Biokimia...........................................................................................

E. Patofisiologi .....................................................................................

F. Farmakologi ......................................................................................

G. Terapi Diet .......................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................

B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker paru masih merupakan masalah kesehatan karena masih banyak
menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia
meninggal karena kanker paru. Pada tahun 2008, tercatat sebanyak 1,38 juta
kematian akibat kanker paru atau 18,2% dari total kematian akibat kanker.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa kanker paru
merupakan penyebab terbanyak kematian akibat kanker pada tahun 2012,
yaitu sebanyak 1,59 juta kematian (Widodo, 2015).
Kanker paru menjadi penyebab utama kematian karena keganasan pada
laki-laki dan penyebab kedua pada perempuan. Menurut WHO, insiden
kanker paru pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Data Center
for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2007 menunjukkan
bahwa di Amerika tercatat 109.643 laki-laki dan 93.839 perempuan menderita
kanker paru.
Sekitar 32% dari semua kematian akibat kanker pada pria dan 25%
pada wanita disebabkan oleh kanker paru. Sebagian besar kasus kanker paru
terjadi pada individu berusia 35-75 tahun dengan insidensi puncak terjadi
antara usia 55-65 tahun. Di Amerika Serikat pada tahun 2010, 157.300 orang
diproyeksikan meninggal akibat kanker paru-paru. Angka tersebut melebihi
total jumlah kematian akibat kanker kolon, rektum, payudara, dan prostat.
Hanya sekitar 2% pasien kanker paru yang didiagnosis dengan metastasis
dapat tetap hidup lima tahun setelah diagnosis. Tingkat kelangsungan hidup
untuk kanker paru yang didiagnosis pada stadium awal lebih tinggi, yakni
sekitar 49% dapat bertahan hidup selama lima tahun atau lebih (Aliyah,
Pranggono, & Andriyoko, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja anatomi dari paru-paru?
2. Uraikan fisiologi dari anatomi paru-paru?
3. Jelaskan faktor fisika yang mempengaruhi kanker paru-paru?
4. Jelaskan faktor biokimia terhadap kanker paru-paru?
5. Jelaskan patofisiologi penyakit kanker paru-paru?
6. Jelaskan pengobatan kanker paru-paru dari segi farmakologi?
7. Apa saja terapi diet yang dianjurkan bagi penderita kanker paru-paru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi paru-paru.
2. Untuk mengetahui fisiogi paru-paru.
3. Untuk mengetahui faktor fisika terhadap kanker paru-paru.
4. Untuk mengetahui faktor biokimia terhadap kanker paru-paru.
5. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit kanker paru-paru.
6. Untuk mengetahui pengobatan kanker paru-paru dari segi farmakologi.
7. Untuk memgetahui terapi diet yang dianjurkan bagi penderita kanker
paru-paru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Paru-paru
1. Pleura
Anatomi paru paru yang pertama ialah Pleura yakni membran tipis
yang berlapis ganda untuk melapisi paru-paru. Pada lapisan tersebut telah
mengeluarkan cairan atau (pleural fluid) yakni cairan yang disebut juga
sebagai cairan serous.
2. Bronkus
Bronkus adalah cabang batang tenggorokan dan letaknya ada
sesudah tenggorokan (trachea) tepat sebelum paru-paru.
3. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus.
4. Alveoli
Anatomi paru paru yang terkecil ialah alveoli. Bagian ini juga
disebut dengan kantong alveolar yang terletak di ujung bronkiolus. Pada
setiap alveoli juga merupakan rongga yang bentuknya cekung dan
dikelilingi banyak kapiler kecil disekitarnya.

Gambar: Anatomi Paru-paru


B. Fisiologi Paru-paru
1. Pleura
Pleura berfungsi untuk melumasi bagian dalam pada rongga paru
paru supaya tak mengiritasi paru paru ketika mengembang atau
berkontraksi ketika sedang bernapas.
2. Bronkus
Bronkus bertugas memastikan udara masuk secara baik mulai dari
trakea sampai ke alveolus. Disamping menjadi jalur masuk atau keluar
udara, tugas bronkus juga untuk mencegah infeksi. Itu karena bronkus
dilapisi dengan berbagai jenis sel, salah satunya ialah sel yang bersilia
atau (berbulu) serta berlendir. Nah, sel sel tersebutlah yang akan
menjebak bakteri yang membawa penyakit agar tak masuk pada paru-
paru.
3. Bronkiolus
Bronkiolus berfungsi sebagai penyalur udara yang berasal dari
bronkus menuju ke alveoli. Tak hanya itu saja, fungsi lain dari bronkiolus
ialah mengontrol banyaknya udara yang masuk atau keluar ketika proses
bernapas sedang berlangsung.
4. Alveoli
Fungsi alveoli ialah menjadi tempat pertukaran antara oksigen
dengan karbondioksida. Selanjutnya alveoli akan menyerap oksigen udara
yang telah dibawa bronkiolus lalu mengalirkannya sampai ke darah.
Berikutnya karbondioksida yang termasuk limbah sel-sel tubuh akan
mengalir yang berasal dari darah sampai ke alveoli dan akan dihembuskan
keluar. Pertukaran gas tersebut terjadi lewat dinding alveoli serta kapiler
yang tipis sekali.
C. Fisika
Partikel asap rokok dapat memicu terjadinya penyakit kanker paru-paru.
Asap rokok terdiri atas partikel-partikel padat dari karbon dan tar yang
berasal dari uap minyak tembakau yang terbakar. Partikel padat dan tar akan
menempel di seluruh dinding saluran pernapasan dan paru-paru. Jika
menempel di saluran dinding pernapasan dan paru-paru yang masih bersih,
terjadilah gatal dan batuk.
D. Biokimia
1. Serat Asbes
Serat asbes adalah serat silikat yang dapat bertahan seumur hidup
di jaringan paru-paru setelah terpapar asbes.
Tempat kerja adalah sumber paparan serat asbes yang umum,
karena dulu asbes banyak digunakan untuk bahan isolasi termal. Saat ini,
penggunaan asbes terbatas atau dilarang dibanyak negara termasuk
Amerika Serikat.
Paparan asbes jangka panjang terkait dengan peningkatan risiko
kanker paru-paru. Penambang, pekerja pabrik atau orang yang mungkin
menghirup serat asbes memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-
paru.
2. Gas radon
Gas radon adalah gas inert alami yang secara kimia merupakan
produk peluruhan alami uranium.
Gas ini meluruh untuk membentuk produk yang memancarkan
jenis radiasiion. Gas radon diketahui sebagai penyebab kanker paru-paru,
dengan perkiraan 12 persen kematian akibat kanker paru-paru disebabkan
oleh gas radon, atau 15.000 hingga 22.000 kematian terkait kanker paru-
paru setiap tahun di AS.
Gas radon dapat melakukan perjalanan melalui tanah dan
memasuki rumah melalui celah di fondasi, pipa, saluran air, atau lubang
lainnya. Badan perlindungan lingkungan AS memperkirakan bahwa satu
dari setiap 15 rumah di AS mengandung tingkat gas radon yang
berbahaya. Gas radon tidak terlihat dan tidak berbau, tetapi dapat dideteksi
dengan alat tes sederhana.
E. Patofisiologi
Dari etiologi yang menyebabkan Ca paru ada 2 jenis yaitu primer dan
sekunder. Primer yaitu berasal dari merokok, asap pabrik, zat karsinogen, dll
dan sekunder berasal dari metastase organ lain, Etiologi primer menyerang
percabangan segmen/sub bronkus menyebabkan cilia hilang. Fungsi dari cilia
ini adalah menggerakkan lendir yang akan menangkap kotoran kecil agar
keluar dari paru-paru. Jika silia hilang maka akan terjadi deskuamasi sehingga
timbul pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen
maka akan menimbulkan ulserasi bronkus dan menyebabkan metaplasia,
hyperplasia dan displasia yang selanjutnya akan menyebabkan Ca Paru.
Ca paru ada beberapa jenis yaitu karsinoma sel skuamosa,
adenokarsinoma, karsinoma sel bronkoalveolar, dan karsinoma sel besar.
Setiap lokasi memiliki tanda dan gejala khas masing masing. Pada karsinoma
sel skuamosa, karsinoma bronkus akan menjadi berkembang sehingga batuk
akan lebih sering terjadi yang akan menimbulkan iritasi, ulserasi, dan
pneumonia yang selanjutnya akan menimbulkan himoptosis. Pada
adenokarsinoma akan menyebabkan meningkatnya produksi mukus yang
dapat mengakibatkan penyumbatan jalan nafas. Sedangkan pada karsinoma
sel bronkoalveolar sel akan membesar dan cepat sekali bermetastase sehingga
menimbulkan obstruksi bronkus dengan gejala dispnea ringan. Pada
karsinoma sel besar akan terjadi penyebaran neoplastik ke mediastinum
sehingga timbul area pleuritik dan menyebabkan nyeri kronis. Pada stadium
lanjut, penurunan berat badan biasanya menunjukkan adanya metastase,
khususnya pada hati. Kanker paru dapat bermetastase ke struktur–struktur
terdekat seperti kelenjar limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, tulang
rangka.
Sedangkan pada Ca paru sekunder, paru-paru menjadi tempat
berakhirnya sel kanker yang ganas. Meskipun stadium penyakitnya masih
awal, seolah-olah pasien menderita penyakit kanker paru stadium akhir. Di
bagian organ paru, sel kanker terus berkembang dan bisa mematikan sel
imunologi. Artinya, sel kanker bersifat imortal dan bisa menghancurkan sel
yang sehat supaya tidak berfungsi. Paru-paru itu adalah end organ bagi sel
kanker atau tempat berakhirnya sel kanker, yang sebelumnya dapat menyebar
di aera payudara, ovarium, usus, dan lain-lain.
F. Farmakologi
Dokter biasanya memberikan pengobatan kemoterapi pada pasien
kanker paru.Obat kemoterapi biasanya berupa tablet oral, atau injeksi
intravena (suntikan di dalam pembuluh darah balik). Jika obat kemoterapinya
berupa injeksi intravena, dokter mungkin akan menyarankan pada pasien
untuk mempertahankan titik (bekas suntikan) intravena permanen, yang
terletak di bawah kulit dekat tulang selangka. Melalui titik suntikan ini akan
memudahkan obat kemoterapi meresap ke dalam darah, dan berefek sebagai
pelindung terhadap brachial vein atau vena lengan. Jika kemoterapi dengan
obat tablet oral, pasien bisa minum obat terkait di rumah menurut keterangan
atau petunjuk dokter onkologi tentang cara dan waktu minum (obat).
Pilihan tepat cara mengobati kanker paru-paru dengan alami adalah
menggunakan obat kanker paru-paru de Nature. Produk de Nature Ziirzax dan
Typhogell de Nature merupakan obat tradisional terbaik untuk
menyembuhkan kanker paru bekerja lebih efektif dan aman tanpa efek
samping.
G. Terapi Diet
1. Beragam jenis sayuran
Makanan yang baik untuk pengidap kanker paru-paru yang pertama
adalah sayuran yang berwarna hijau, seperti bayam, buncis, brokoli,
wortel yang dipercaya bisa mencegah penyakit kanker paru-paru
bertambah parah. Usahakan untuk mengonsumsinya secara rutin.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan dan biji-bijian juga bagus dikonsumsi karena
mengandung asam lemak omega-3 yang dipercaya bagus untuk
membantu tubuh melawan berbagai penyakit dan menjaga
kesehatan organ paru sehingga sel kanker paru-paru tidak berkembang
lebih jauh.
3. Buah Delima
Buah delima mengandung banyak antioksidan dan senyawa asam elegic
yang ampuh melawan sel kanker. Selain itu, nutrisi dalam buah delima
juga cukup banyak sehingga bisa memenuhi kebutuhan harian tubuh
bagi pengidap kanker paru-paru yang sedang dalam tahap penyembuhan
4. Buah Sirsak
Salah satu makanan yang baik untuk pengidap kanker paru-paru adalah
buah sirsak yang mengandung banyak antioksidan dan senyawa aktif
yang dipercaya bisa menekan dan mengecilkan perkembangan sel
kanker. Daun buah sirsak juga berguna untuk melawan sel kanker. Cara
mengonsumsinya dengan cara direbus daunnya dan diminum airnya.
5. Buah Manggis
Selain buah sirsak, ada buah manggis yang juga mampu menghambat
pertumbuhan dan perkembangan sel kanker. Kamu bukan hanya bisa
memanfaatkan daging buahnya, tapi kulitnya pun bisa juga digunakan
sebagai obat herbal untuk mengatasi penyakit kanker. Di dalam buah
manggis, ada kandungan senyawa xanthone di dalam buah manggis
yang ampuh melawan tanda-tanda kanker paru-paru.
.BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Anatomi fisiologi paru-paru terdiri dari pleura (untuk melumasi bagian
dalam pada rongga paru-paru), Bronkus (untuk memastikan udara masuk
secara baik mulai dari trakea sampai ke alveolus), Bronkiolus (sebagai
penyalur udara yang berasal dari bronkus menuju ke alveoli), dan alveoli
(sebagai tempat pertukaran gas). Partikel asap rokok dapat memicu terjadinya
penyakit kanker paru-paru, dalam biokimia ada 2 faktor yang menjadi
penyebab kanker paru-paru yakni serat asbes dan gas radon.
Dari etiologi yang menyebabkan Ca paru ada 2 jenis yaitu primer dan
sekunder. Primer yaitu berasal dari merokok, asap pabrik, zat karsinogen, dll
dan sekunder berasal dari metastase organ lain, Etiologi primer menyerang
percabangan segmen/sub bronkus menyebabkan cilia hilang. Sedangkan pada
Ca paru sekunder, paru-paru menjadi tempat berakhirnya sel kanker yang
ganas. Di bagian organ paru, sel kanker terus berkembang dan bisa
mematikan sel imunologi. Artinya, sel kanker bersifat imortal dan bisa
menghancurkan sel yang sehat supaya tidak berfungsi.
Dokter biasanya memberikan pengobatan kemoterapi pada pasien
kanker paru.Obat kemoterapi biasanya berupa tablet oral, atau injeksi
intravena (suntikan di dalam pembuluh darah balik). Adapun terapi diet yang
dianjurkan yaitu konsumsi beragam jenis sayuran, kacang-kacangan, buah
delima, sirsak, dan manggis.
B. Saran
Kita mengetahui bahwa penyakit kanker paru-paru merupakan penyakit
yang dapat menyerang kita apabila kita tidak menjaga diri dari penyebabnya,
oleh sebab itu marilah kita menjaga lingkungan kita guna untuk kelangsungan
hidup dimasa yang akan datang. Orang bijak pernah mengatakan ’’mencegah
itu lebih baik daripada mengobati’’. Jadi marilah bersama-sama untuk
mencegah terjadinya penyakit kanker paru-paru.
DAFTAR PUSTAKA

Widodo. (2015). Kanker Paru. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, 1, 1–6.


https://doi.org/10.1086/513446.Iijima

Aliyah, N., Pranggono, E. H., & Andriyoko, B. (2016). Kanker Paru: Sebuah
Kajian Singkat. Ina J CHEST Crit and Emerg Med, 4(1), 28–32.

Ruang guru. 2018. Mengenal Anataomi Paru-paru, Fungsi dan Penyakit pada
Paru-paru. [Online]. Tersedia: https://www.ruangguru.co.id/mengenal-
anatomi-paru-paru-dan-fungsinya/. Diakses pada 29 September 2019

Mardiya, Istna Abida. 2018. Asuhan Keperawatan pada Pasien Ca Paru.


[Online]. Tersedia:
https://www.academia.edu/36334156/Asuhan_Keperawatan_pada_Pasien_C
a_Paru.docx. Diakses pada 29 September 2019

Erabaru. 2016. Kemoterapi Kanker Paru-paru. [Online]. Tersedia:


http://www.erabaru.net/2016/02/13/kemoterapi-kanker-paru-paru/. Diakses
pada 29 September 2019

Axa. 2018. 5 Makanan yang baik untuk Penderita Penyakit Kanker Paru-paru.
[Online]. Tersedia: https://portal.axa.co.id/direct/Tips/Detail/5-makanan-
yang-baik-untuk-penderita-kanker-paru-paru?Category=Kesehatan

Made With Atavist. Obat Herbal Kanker Paru-paru Stadium 1234 Terbaik.
[Online]. Tersedia: https://kanker.atavist.com/obat-herbal-kanker-paru-paru-
stadium 1-2-3-4-terbaik-. Diakses pada 30 September 2019

Haryadi, Dadi. 2019. Merokok bukan Satu-satunya Penyebab Kanker Paru-paru.


[Online]. Tersedia:
https://www.ayobandung.com/read/2019/07/07/57047/merokok-bukan-satu-
satunya-penyebab-kanker-paru-paru

Arisworo, Djoko dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. [Online]. Tersedia:


https://books.google.co.id/books?id=mufNDXw6cEcC&pg=PA181&lpg=PA
181&dq=pengaruh+zat+fisika+terhadap+kanker+paru&source=bl&ots=S9V
GnqFyzy&sig=ACfU3U1ubnJ4b4gRXGcuK6tmczmb-
F9Y3g&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi7jozg7fnkAhWhmOYKHdLTDbkQ6
AEwD3oECAkQAQ#v=onepage&q=pengaruh%20zat%20fisika%20terhada
p%20kanker%20paru&f=false. Diakses pada 01 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai