Anda di halaman 1dari 18

Mata Ajar : Fisiologi Manusia (2 SKS)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju


(in-teg-u¯-MEN-tar-e¯; in- inward; -tegere -to cover) is composed of
the skin, hair, oil and sweat glands, nails, and sensory receptors.

 Sistem yang juga membantu mempertahankan suhu tubuh untuk tetap


konstan, melindungi tubuh, dan memberikan informasi sensorik dari
lingkungan.

 Dari semua organ tubuh, kulit adalah organ yang lebih mudah diperiksa saat
terkena infeksi, penyakit, dan cedera.

 Kulit sangat rentan terhadap kerusakan seperti ; trauma, sinar matahari,


mikroba, dan polutan lingkungan,

 Kulit memiliki visibilitas yang tinggi, sehingga kulit dapat mencerminkan emosi
kita (mengerutkan kening, memerah saat kepanasan) dan beberapa aspek
fisiologi normal (seperti berkeringat). Perubahan warna kulit juga dapat
mengindikasikan terganggunya homeostasis dalam tubuh. Misalnya, warna
kulit yang kebiruan sebagai tanda hipoksia (kekurangan oksigen pada tingkat
jaringan)
FUNCTIONS OF
THE INTEGUMENTARY
SYSTEM
• Regulates body temperature.
• Stores blood.
• Protects body from external
environment.
• Detects cutaneous sensations.
• Excretes and absorbs
substances.
• Synthesizes vitamin D.
Sekitar 90% sel epidermis adalah
keratinosit. Keratin adalah protein yang
keras dan berserat yang membantu
melindungi kulit dari lecet, panas, mikroba,
dan bahan kimia.

Sekitar 8% dari sel epidermis adalah


melanosit yang menghasilkan pigmen
melanin (MEL-a-nin ;berwarna kekuning-
kuningan atau pigmen coklat-hitam) yang
berkontribusi memberi warna kulit dan
menyerap sinar ultraviolet (UV).

Sel Langerhans (LANG-er-hans), juga


disebut sel dendrit epidermis berfungsi
pada respon imun saat melawan mikroba
yang menyerang kulit, sel ini mudah rusak
oleh sinar UV.

Sel Merkel (MER-kel) adalah yang paling


sedikit, terletak di lapisan terdalam
epidermis, yang menghubungkan kulit
dengan neuron sensorik (sel saraf).
HAIR
Rambut, atau pili (PI ¯-lı¯), ada pada
sebagian besar permukaan kulit. Pada
orang dewasa, rambut biasanya paling
banyak didistribusikan di kulit kepala,
di alis, di ketiak, dan di sekitar
genitalia eksterna.

Pengaruh genetik dan hormonal


sangat menentukan ketebalan dan
pola distribusi rambut.

Pada pengobatan penyakit kanker, kemoterapi dapat mengganggu


siklus hidup sel kanker yang membelah dengan cepat.
Namun, obat-obatan ini juga mempengaruhi sel-sel lain di dalam tubuh,
seperti rambut, terutama sel matriks rambut.
Karena itulah orang-orang kemoterapi mengalami kerontokan rambut.
SKIN GLANDS
Kelenjar Sebasea
• Selama masa kanak-kanak,
kelenjar sebasea relatif kecil
dan tidak aktif.
• Saat pubertas, hormon
androgen dari testis, ovarium,
dan kelenjar adrenal
menstimulasi kelenjar
sebaceous meningkatkan
kelenjar produksi sebum.

• Jerawat adalah peradangan


dari kelenjar sebasea yang
biasanya dimulai saat pubertas.
Jerawat terjadi terutama di
folikel sebasea yang terinfeksi
bakteri, beberapa di antaranya
tumbuh subur di sebum yang
kaya lemak
NAILS
Kuku adalah bagian epidermal yang padat, keras, mati.

Kuku memiliki berbagai fungsi:


• Melindungi ujung jari
• Memberikan tekanan balik ke permukaan telapak tangan untuk
meningkatkan persepsi dan manipulasi sentuhan.
• Dapat digunakan untuk menggaruk tubuh dengan berbagai cara.
• Thermoregulation
 regulasi homeostatik suhu tubuh. Kulit berkontribusi pada
termoregulasi untuk membebaskan keringat dan
menyesuaikan pergerakan aliran darah di dermis.

• Blood Reservoir
 dermis membentuk kumpulan jaringan pembuluh darah
yang luas di dalam kulit. Membawa 8-10% dari total aliran
darah pada orang dewasa yang beristirahat. Oleh karena itu
kulit dapat bertindak sebagai penampung darah.

• Protection
 kulit memberikan perlindungan pada tubuh dengan
berbagai cara. Keratin melindungi jaringan di bawahnya dari
mikroba, abrasi, panas, dan bahan kimia, dan keratinosit
yang saling bertautan dapat menahan invasi yang dilakukan
oleh mikroba.
• Cutaneous sensations
 sensasi yang muncul di kulit, termasuk sensasi taktil —
sentuhan, tekanan, getaran, — serta sensasi panas seperti
kehangatan dan kesejukan. Sensasi kulit lainnya adalah rasa sakit,
biasanya merupakan indikasi kerusakan jaringan yang akan
datang.

• Excretion and Absorption


 Kulit biasanya memiliki peran kecil dalam ekskresi,
eliminasi zat dari tubuh, dan penyerapan. Seseorang yang
tidak bergerak aktif kehilangan 200 mL per hari berupa keringat.
Selain mengeluarkan air dan panas dari tubuh, keringat juga
berperan mengekskresikan garam, karbon dioksida, dan dua
molekul organik yang dihasilkan dari pemecahan protein —
ammonia dan urea dalam jumlah kecil

• Synthesis of Vitamin D
 Sintesis vitamin D membutuhkan aktivasi molekul prekursor
di kulit. Enzim dalam hati dan ginjal kemudian memodifikasi
molekul yang diaktifkan, yang akhirnya dapat memproduksi
calcitriol, bentuk vitamin D yang paling aktif.
 Sebagian besar perubahan yang berkaitan dengan usia terjadi
pada protein di dermis. Serat kolagen di dermis semakin sedikit
 kaku, pecah, dan kusut

 Serat elastis kehilangan sebagian elastisitasnya, lalu menebal


menjadi gumpalan. Fibroblast yang menghasilkan kolagen dan
serat elastispun berkurang  kulit membentuk celah-celah dan
alur-alur khas yang dikenal sebagai keriput.

 Dengan bertambahnya usia, sel Langerhanspun jumlahnya dan


makrofag menjadi fagosit yang kurang efisien, sehingga
menurunkan respon kekebalan tubuh pada kulit.

 Mengecilnya ukuran kelenjar sebasea juga akan menyebabkan


kulit kering dan rusak sehingga lebih rentan mengalami infeksi.

 Produksi keringat juga berkurang  berkontribusi terhadap


peningkatan kejadian stroke panas pada orang tua.
 Adanya penurunan jumlah fungsi melanosit  menghasilkan uban.
Kerontokan rambut meningkat seiring bertambahnya usia karena
produksi folikel rambut berhenti.

 Sekitar 25% pria mulai menunjukkan tanda-tanda kerontokan rambut


pada usia 30 dan sekitar dua pertiga mengalami kerontokan rambut
yang signifikan pada usia 60 tahun. Baik laki-laki dan perempuan
memiliki potensi mengalami kebotakan.

 Dengan bertambahnya usia tua, kulit menjadi lebih rentan terhadap


kondisi patologis seperti kanker kulit dan luka yang sulit disembuhkan.

 Pertumbuhan kuku dan rambut melambat membuat kuku menjadi lebih


rapuh

Anda mungkin juga menyukai