Anda di halaman 1dari 36

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pdt.I.C.1

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 282/Pdt.G/2017/PN Jkt.Sel

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan memutus
perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai

do
gu berikut dalam perkara gugatan antara:
PT Bersama Sejahtera Sakti, sebuah perseroan terbatas yang tunduk
dan didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia,
yang beralamat di The Plaza Office Tower Lantai 36,

In
A
Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat 10350,
dalam hal ini memberikan kuasa kepada Heber
ah

Sihombing, S.H., dkk, Para Advokat dan Calon

lik
Advokat pada Firma Hukum Yudha Dewi Setiawan
Sihombing, beralamat di 18 Office Park Building Lantai
16, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520
am

ub
berdasarkan Surat Kuasa Khusus No: 006/Dir-
BSS/IV/2017 tanggal 27 April 2016, selanjutnya
disebut sebagai Penggugat;
ep
k

Lawan:
PT Inhutani II (Persero), sebuah perseroan terbatas yang tunduk dan
ah

didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, yang


R

si
beralamat di Jl.Tebet Timur Raya No.7 Jakarta
Selatan, dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Junaidi, S.H., L.L.M., dkk, Para Advokat dan Asisten

ne
ng

Advokat pada Kantor Hukum Junaidi Tirtnata & Co,


beralamat kantor di Equity Tpwer, Lt. 47, Suite 47 A,
SCBD Lot 9, jalan jenderal Sudirman Kav. 53-53

do
gu

jakarta 12190 berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.


519/P/DIREKSI/2017 tanggal 28 Mei 2017, selanjutnya
disebut sebagai Tergugat;
In
A

Pengadilan Negeri tersebut;


Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
ah

lik

TENTANG DUDUK PERKARA


Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 28 April
2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta
m

ub

Selatan pada tanggal 28 April 2017 dalam Register Nomor 282/Pdt.G/2017/PN


Jkt.Sel, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
ka

I. TENTANG DUDUKNYA PERKARA


ep

1. Bahwa Penggugat adalah badan hukum yang merupakan perusahaan


perkebunan kelapa sawit terpadu dengan unit pengolahan kelapa sawit
ah

menjadi CPO yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan


R

Selatan;
2. Bahwa Penggugat berinvestasi di lokasi tersebut sejak tahun 1992
es
M

berdasarkan SK Kepala BKPM No. 39/I/PMDN/1992 tertanggal 5 Februari


ng

1992 (Bukti P-01).


on

3. Bahwa untuk melakukan kegiatan usaha perkebunan, Penggugat telah


mendapatkan Izin dari Gubernur Kalimantan Selatan dengan SK
gu

Pencadangan Tanah 14000 HA Nomor 04/PL/1988/AGR-43 tanggal 13 Juli


1988(Bukti P-02), Izin Lokasi dari Bupati Kotabaru Nomor 07 tahun 1999
d
In

Halaman 1 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 11 September 1999 berikut Perpanjangan ijin lokasi Nomor 1.P
Tahun 1999 tertanggal 11 September 1999(Bukti P-03) dan Ijin lokasi dari

si
Badan Pertanahan Nasional Nomor AK.460.2/015/98/KP-KTB tanggal 26
Maret 1998 berikut perpanjangan Ijin Lokasi Nomor SK.460.2/05.P/98/KP-

ne
ng
KTB tanggal 22 Juli 1998(Bukti P-04).
4. Bahwa Penggugat telah memiliki hak atas tanah berupa Hak Guna
Usaha seluas12.471 Ha, yang berlokasi di pantai timur, laut timur, gunung

do
gu aru Kabupaten Kotabaru berdasarkan sertifikat HGU No. 1, HGU No. 36,
HGU No. 62 dengan rincian/keterangan sebagai berikut:
1) Sertipikat HGU Nomor 1 tanggal 3 Januari 1995 seluas
8.222,54 Ha. (Bukti P-05)

In
A
Seluruh areal seluas 8.222,54 Ha tersebut merupakan ex pelepasan
kawasan Hutan sesuai SK Menteri Kehutanan R.I Nomor 311/Kpts-
ah

II/1990 seluas 8.718 Ha (Bukti P-06);

lik
2) Sertipikat HGU Nomor 36 tanggal 14 Mei 2002 seluas 3.318 Ha
(Bukti P-07)
a. Seluruh areal seluas 3.318 Ha tersebut merupakan kawasan hutan
am

ub
yang telah di tata batas sesuai Berita Acara tata Batas Kehutanan
tanggal 24 Oktober 1992 seluas 3.503,74 Ha (Bukti P-08);
b. Dalam surat Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan nomor
ep
k

802/Kwl-6/2000 tanggal 6 Mei 2000 (Bukti P-09) disebutkan bahwa


areal yang dimohon HGU PT BSS seluas 3.318 Ha telah diakomodir
ah

di dalam hasil padu serasi antara TGHK dan RTRWP (SK Gubernur
R

si
Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 217 tahun 1998 tanggal 7 Juli
1998) yang telah disahkan dengan SK Menteri Kehutanan dan
Perkebunan Nomor 453/Kpts-II/1999 tanggal 17 Juli 1999 (Bukti P-

ne
ng

10), dimana areal yang dimohon seluas 3.503,75 Ha berada pada


areal Kawasan Budidaya Non kehutanan (KBNK);
Sertipikat HGU Nomor 62 tanggal 31 Desember 2004 seluas

do
3)
gu

1.100 Ha. (Bukti P-11)


Dalam dokumen Risalah Pemeriksaan Tanah Panitia B Nomor 04/RIS-
HGU/VI/2003 tanggal 10 Juni 2003 (Bukti P-12) disebutkan bahwa
In
A

seluruh areal yang dimohon berdasarkan RTRW Propinsi Kalimantan


Selatan (Perda Nomor 9 Tahun 2000 – Bukti P-13) dan RTRW
Kabupaten Kotabaru (Perda Nomor 6 tahun 1995) termasuk dalam
ah

lik

Kawasan Budidaya Tanaman Perkebunan.


5. Bahwa dalam perolehan hak atas Sertifikat HGU tersebut Penggugat
telah melakukan prosedur yang sesuai dengan peraturan perundang-
m

ub

undangan dalam perolehan HGU yang ditunjukan dengan adanya dokumen


sebagai berikut:
ka

a. Surat Keputusan Izin Lokasi Nomor SK.114/PL-460/1997/KP-KTB


ep

tanggal 22 Juli 1997 (Bukti P-14);


b. Berita Acara Tata Batas Kehutanan tanggal 24 Oktober 1992
ah

seluas 3.503,75 ha (vide Bukti P-08);


R

c. Surat dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Nomor


es

802/Kwl-6/2000 tanggal 6 Mei 2000 (vide Bukti P-09) kepada kepala


M

Badan Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan perihal


ng

penjelasan bahwa areal PT Bersama Sejahtera Sakti seluas 3.318 ha


on

telah diakomodir di dalam hasil paduserasi antara TGHK dan RTRWP


(SK Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan nomor 217 tahun 1998
gu

tanggal 7 Juli 1998) yang telah disahkan dengan SK Menteri Kehutanan


dan Perkebunan nomor 453/KTPS-II/1999 tanggal 17 Juli 1999, dimana
d
In

Halaman 2 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
areal yang dimohon seluas 3.503,75 ha berada pada areal Kawasan
Budidaya Non Kehutanan (KBNK) (vide Bukti P-10);

si
d. Gambar situasi hasil pengukuran Kadasteral Nomor 25/KB/1999
tanggal 27 September 1999 seluas 3.318 ha (Bukti P-15);

ne
ng
e. Risalah Pemeriksaan Tanah B nomor 15/RIS-HGU/III/2000 tanggal
2 Maret 2000 seluas 3.318 ha (Bukti P-16).
6. Bahwa Penggugat telah melakukan kegiatan usahanya dengan baik dan

do
gu mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan terbukti dengan masih
berlakunya izin usaha Penggugat dan tidak adanya teguran baik lisan,
tulisan maupun sanksi administratif yang dikenakan oleh pemberi izin;

In
7. Bahwa pada tahun 2009, Menteri Kehutanan Republik Indonesia
A
mengeluarkan SK Menteri Kehutanan nomor 435 tanggal 23 Juli 2009, yang
pada intinya menetapkan beberapa titik lokasi lahan yang berada dalam
ah

wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai kawasan hutan, yang mana

lik
menurut Tergugat, sebagian lahan perkebunan yang dimiliki Penggugat
termasuk dalam Areal kerja Tergugat dan wilayah kawasan hutan, yaitu
lahan perkebunan yang masuk dalam HGU No. 36, padahal lahan
am

ub
perkebunan Penggugat tersebut telah dimiliki oleh Penggugat sejak tahun
2002 berdasarkan Hak Guna Usaha Nomor 36 dan Izin Lokasi
sebagaimana dijelaskan pada poin diatas.
ep
k

8. Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 45/PUU-


IX/2011 (Bukti P-17) menyatakan dalam amar putusannya bahwa ‘Frasa
ah

“ditunjuk dan atau” dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 41


R

si
Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

ne
ng

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi


Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412)

do
gu

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945’ serta ‘Frasa “ditunjuk dan atau” dalam Pasal 1 angka 3
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana
In
A

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang


Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun
ah

lik

1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4412) tidak mempunyai kekuatan hukum
m

ub

mengikat’.
9. Bahwa SK Menteri Kehutanan nomor 435 tanggal 23 Juli 2009 adalah
ka

bentuk penunjukan yang mana berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi


ep

Nomor 45/PUU-IX/2011 tersebut diatas haruslah dimaknai tidak mempunyai


kekuatan hukum mengikat.
ah

10. Bahwa Tergugat berdasarkan SK Menteri Kehutanan nomor 435 tanggal


R

23 Juli 2009 dan Pasal 92 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 18 tahun
es

2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan,


M

mengajukan laporan terhadap Penggugat dengan Surat Nomor 494/JTC-


ng

IHT/04-16 tanggal 4 April 2016 kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus


on

Polda Kalimantan Selatan (Bukti P-18).


11. Bahwa laporan Tergugat tersebut tidak memiliki dasar hukum dan tidak
gu

ada perbuatan hukum apapun yang dilanggar oleh Penggugat atas laporan
yang dibuat oleh Tergugat tersebut, karena pada saat Tergugat membuat
d
In

Halaman 3 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
laporan polisi tersebut status area tanah yang menurut Tergugat adalah
kawasan hutan masih berupa penunjukan kawasan hutan dan BUKAN

si
penetapan, dan yang paling utama adalah Penggugat memiliki dasar hukum
yang sah atas area tersebut, yaitu dengan HGU No. 36 (vide P-07) .

ne
ng
12. Bahwa akibat laporan yang dilakukan oleh Tergugat tersebut, Penyidik
pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan
berdasarkan Surat Perintah Penyitaan Nomor SP.Sita/12-

do
gu 4/III/2017/Ditreskrimsus tanggal 20 Maret 2017 dan Surat Penetapan dari
Pengadilan Negeri Kotabaru Nomor 1/Pen.Pid.Izin.Sita/2017PN Ktb tanggal
9 Maret 2017 telah melakukan penyitaan terhadap:
Kebun Kelapa Sawit milik Penggugat seluas 1.315 ha.

In
a.
A
b. Alat mesin perkebunan berupa Grader, Traktor, Truck, Dump
Truck.
ah

Peralatan perkebunan berupa Angkong, Gancu, Cangkul Dodos,

lik
c.
Tojok, Hand Sprayer, Egrek dan Poll.
Yang mana atas penyitaan tersebut dibuat berita acara penyitaan tanggal
23 Maret 2017 (Bukti P-19).
am

ub
13. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“BW”) diatur dalam Pasal 1365. Secara lengkap bunyi Pasal 1365
BW adalah sebagai berikut:
ep
k

Pasal 1365 BW:


“Tiap perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian kepada seorang
ah

lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menyebabkan kerugian itu


R

si
mengganti kerugian tersebut”
Bahwa dengan demikian unsur-unsur perbuatan melawan hukum adalah:
Ada perbuatan yang melawan hukum (onrechtmatige daad);

ne
ng

1.
2. Ada kesalahan;
3. Ada kerugian;
Ada hubungan kausalitas;

do
4.
gu

14. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Tergugat telah


melakukan perbuatan melawan hukum dengan membuat laporan polisi yang
mengakibatkan dilakukannya penyidikan kepada Penggugat oleh Penyidik
In
A

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan.


15. Bahwa perbuatan Tergugat tersebut di atas adalah merupakan kesalahan
dari Tergugat yaitu merupakan bentuk kesengajaan yang dilakukan oleh
ah

lik

Tergugat dikarenakan menurut Tergugat terdapat adanya tumpang tindih


lahan antara Penggugat dengan Tergugat, yang diklaim oleh Tergugat
adalah milik Tergugat, padahal secara sederhana dapat dilihat dengan jelas
m

ub

kalau areal lahan tersebut milik yang sah dari Penggugat berdasarkan HGU
No. 36 (vide P-07);.
ka

16. Bahwa perbuatan Tergugat membuat laporan polisi tersebut adalah


ep

perbuatan melawan hukum, semena-mena dan merupakan perbuatan yang


prematur karena Tergugat sendiri SUDAH mengetahui dengan jelas kalau
ah

Penggugat memiliki alas hak yang sah (HGU No. 36, vide P-07) terhadap
R

areal tanah yang dilaporkan Tergugat kepada polisi tersebut, sehingga demi
es

hukum sudah selayaknya Tergugat menghargai alas hak yang sah milik
M

Penggugat, dan seandainya quad non Tergugat tidak mengakui HGU No. 36
ng

tersebut, maka seharusnya tindakan hukum yang dilakukan Tergugat adalah


on

meminta pembatalan atas HGU No. 36 tersebut kepada instansi yang terkait
dan BUKAN melaporkannya ke polisi;
gu

17. Bahwa dalam hal Tergugat memakai SK Menteri Kehutanan nomor 435
tanggal 23 Juli 2009 sebagai dasar untuk menyatakan areal perkebunan
d
In

Halaman 4 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
milik Pengugat sebagai kawasan hutan dan melaporkannya kepada polisi,
maka hal tersebut demi hukum juga tidak dapat dijadikan sebagai dasar

si
hukum yang mutlak, karena dalam SK Menteri Kehutanan nomor 435
tanggal 23 Juli 2009, dalam butir KEEMPAT huruf d, dengan tegas

ne
ng
menyatakan: “Izin yang telah diterbitkan oleh Pemerintah dan atau
Pemerintah Daerah yang berada pada areal bukan kawasan hutan dan
menurut keputusan ini ditunjuk menjadi kawasan hutan masih tetap

do
gu berlaku sampai dengan izinnya berakhir”;
Bahwa HGU No. 36 milik Penggugat tersebut diterbitkan pada tanggal 14
Mei 2002, sehingga masih berlaku sampai dengan tahun 2032, dan oleh
karena itu secara sederhana sudah terbukti kalau sampai saat ini

In
A
Penggugat memiliki alas hak yang sah, sehingga berhak untuk melakukan
kegiatan perkebunan kelapa sawit di areal HGU No. 36 tersebut sampai
ah

dengan berakhirnya HGU No. 36 (vide P-07) tersebut;

lik
18. Bahwa atas perbuatan Tergugat tersebut, terdapat kerugian yang dialami
oleh penggugat baik berupa kerugian Materiil dan Imateriil dengan perincian
sebagai berikut:
am

ub
a. Tidak dapatnya beroperasi atau diusahakannya sebagian wilayah
kebun Penggugat seluas 1300 ha (karena disita oleh Polisi Daerah
(Polda) Banjarmasin, vide P-19), yang mana apabila sebelumnya
ep
k

sebagian wilayah kebun tersebut dapat beroperasi, maka wilayah kebun


tersebut dalam setiap bulannya, akan dapat menghasilkan 1 ton kelapa
ah

sawit per hektar yang dapat dijual seharga Rp 1.000 per kilogramnya
R

si
dengan perhitungan sebagai berikut:
1.000 Kg x 1300 ha x Rp. 1.000 = Rp 1.300.000.000
(satu Milyar Tiga Ratus Ribu Rupiah) / bulan

ne
ng

Bahwa sampai dengan saat ini, kerugian material yang secara fakta
sudah diderita Penggugat sejak lahan perkebunannya disita sejak 23
Maret 2017 sampai dengan gugatan ini didaftarkan, karena sampai

do
gu

dengan saat ini lahan perkebunan milik Penggugat tersebut masih


diletakkan sita oleh pihak polisi POLDA Banjarmasin, adalah sebesar
Rp. 1.300.000.000,- (satu milyar tiga ratus juta Rupiah), dan kerugian
In
A

material ini akan terus bertambah sampai dengan diangkatnya status


sita dari lahan perkebunan milik Penggugat tersebut, dan haruslah
ditambahkan dengan kerugian materiil yang secara fakta sudah diderita
ah

lik

Penggugat tersebut di atas;


Bahwa oleh karena itu, sudah selayaknya demi hukum dan keadilan,
kerugian materiil Penggugat adalah dihitung dengan memakai rumusan:
m

ub

“Y x Rp. 1.300.000.000,- “(Y dikali satu milyar tiga ratus juta Rupiah).
dimana Y adalah merupakan satuan waktu pengali dari lamanya waktu
ka

lahan tersebut mulai disita sampai status sitanya diangkat, jadi


ep

seandainya lahan tersebut disita selama 2 bulan, maka kerugian materiil


dari Penggugat adalah 2xRp. 1.300.000.000,-, dan seterusnya;
ah

b. Tercemarnya nama baik Penggugat selaku perusahaan yang


R

memiliki reputasi baik dengan adanya laporan ini sehingga Penggugat


mendapatkan anggapan oleh masyarakan sebagai perusahaan yang
es
M

melakukan pelanggaran hukum, yang apabila dinilai dengan uang,


ng

maka kerugian immateril Penggugat adalah sebesar Rp.


on

50.000.000.000,- (lima puluh Milyar Rupiah);


19. Bahwa mengingat Penggugat mengalami kerugian yang sangat besar
gu

akibat perbuatan Tergugat tersebut, maka sudah selayaknya Tergugat juga


dikenakan kewajiban membayar bunga sebesar 10 % (sepuluh persen)
d
In

Halaman 5 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setiap bulannya dari jumlah total kerugian material yang diderita
Pengggugat sejak putusan dikeluarkan sampai dengan Tergugat

si
melaksanakan kewajibannya;
20. Bahwa kerugian yang dialami oleh Penggugat tersebut berasal dari

ne
ng
hubungan kausalitas yang terjadi akibat perbuatan Tergugat berupa laporan
sebagaimana dimaksud diatas.
21. Bahwa untuk menjamin Penggugat memiliki kepastian hukum

do
gu mendapatkan pembayaran atas kerugian materiil dan kerugian imateriil
pada saat gugatan Penggugat dikabulkan dan inkracht, maka sudah
selayaknya Yang Mulia menetapkan sita jaminan terhadap aset Tergugat,
yaitu gedung kantor Tergugat yang terletak di Jl.Tebet Timur Raya No.7

In
A
Jakarta Selatan;
22. Bahwa dengan demikian, dari uraian tersebut di atas, secara sederhana
ah

demi hukum telah terbukti Tergugat memenuhi seluruh unsur Perbuatan

lik
Melawan Hukum.
Berdasarkan hal-hal dan fakta-fakta yang telah terurai diatas, maka Penggugat
memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atau Majelis Hakim
am

ub
yang mengadili perkara ini,kiranya berkenan memanggil para pihak dalam
persidangan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, serta memeriksa
perkara ini dan selanjutnya memberikan putusan sebagai berikut:
ep
k

DALAM PROVISI
ah

menetapkan dan meletakkan sita jaminan terhadap aset Tergugat, yaitu gedung
R
kantor Tergugat yang terletak di Jl.Tebet Timur Raya No.7 Jakarta Selatan;

si
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

ne
ng

2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan


Hukum (Onrechmatigde daad) kepada Penggugat;
3. Menyatakan bahwa alas hak yang dimiliki oleh Penggugat atas

do
gu

tanah HGU nomor 36 tersebut adalah sah dan berdasar hukum;


4. Menghukum dan memerintahkan Tergugat mengganti kerugian
material kepada Penggugat sebesar Y x Rp. 1.300.000.000 (Y dikali satu
In
Milyar Tiga Ratus Juta Rupiah), dimana Y adalah merupakan lambang
A

dari berapa lama waktu penyitaan yang diletakkan lahan perkebunan


milik Penggugat;
ah

lik

5. Menghukum dan memerintahkan Tergugat membayar kerugian


imateriil kepada Penggugat sebesar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh
Milyar Rupiah);
m

ub

6. Menghukum Tergugat untuk membayar bunga sebesar 10%


terhitung sejak perkara ini diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan sampai dengan Tergugat memenuhi kewajibannya
ka

tersebut;
ep

7. Menghukum atau Memerintahkan Tergugat untuk tunduk dan


patuh pada putusan perkara ini;
ah

8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini;


R

SUBSIDAIR
es
M

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya


ng

(Ex aequo et bono).


on

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk


Penggugat dan Tergugat masing-masing telah datang menghadap Kuasanya;
gu

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


d

diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
In

Halaman 6 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Martin
Ponto Bidara, S.H. hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sebagai

si
Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 27 Juli 2017

ne
ng
upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh

do
gu Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para
Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI

In
A
A. GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS
CONSORTIUM)
ah

1. Bahwa, gugatan PENGGUGAT mengandung error in

lik
persona dalam bentuk plurium litis consortium (kurang pihak).
2. PENGGUGAT mendalilkan bahwa kerugian materiil dan
imateriil yang didalilkan oleh PENGGUGAT disebabkan oleh
am

ub
perbuatan TERGUGAT membuat laporan polisi kepada
Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (untuk selanjutnya
disebut “Polda Kalsel”) yang kemudian ditindaklanjuti oleh
ep
k

penyidik Polda Kalsel dengan penyitaan terhadap kebun kelapa


sawit milik PENGGUGAT seluas 1.315 Ha (seribu tiga ratus lima
ah

belas hektar) [vide gugatan poin 12 halaman 5].


R

si
3. Bahwa berdasarkan dalil PENGGUGAT tersebut di atas,
maka kerugian materiil dan imateriil yang didalilkan oleh
PENGGUGAT disebabkan secara langsung oleh penyitaan

ne
ng

penyidik Polda Kalsel, bukan oleh TERGUGAT.


4. Bahwa dengan demikian, gugatan yang diajukan oleh
PENGGUGAT tidak lengkap karena masih ada pihak yang

do
gu

seharusnya ikut ditarik menjadi pihak tergugat/turut


tergugat dalam perkara a quo, yaitu Polda Kalsel.
5. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka gugatan
In
A

PENGGUGAT terbukti mengandung error in persona dalam


bentuk plurium litis consortium (kurang pihak) sehingga
gugatan tidak memenuhi syarat formil. Oleh karenanya, telah
ah

lik

cukup alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim untuk menyatakan


gugatan PENGGUGAT tidak diterima.
B. GUGATAN PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL)
m

ub

6. Bahwa, sebagaimana telah diuraikan di atas, PENGGUGAT


mendalilkan kerugian materiil dan imateriil disebabkan oleh
ka

laporan polisi TERGUGAT yang ditindaklanjuti oleh penyidik


ep

Polda Kalsel dengan penyitaan terhadap kebun kelapa sawit


milik PENGGUGAT seluas 1.315 Ha (seribu tiga ratus lima
ah

belas hektar) [vide gugatan poin 12 halaman 5].


R

7. Bahwa berdasarkan dalil PENGGUGAT tersebut, sangat


es

jelas bahwa kerugian materiil dan imateriil yang didalilkan oleh


M

PENGGUGAT tidak disebabkan oleh perbuatan PENGGUGAT,


ng

namun disebabkan oleh perbuatan Polda Kalsel melalui


on

penyidiknya. Sangat jelas bahwa pihak yang melakukan


penyitaan terhadap kebun kelapa sawit PENGGUGAT
gu

adalah Polda Kalsel, bukan TERGUGAT.


d
In

Halaman 7 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada petitumnya (vide gugatan halaman 8),
8.
PENGGUGAT meminta kepada Majelis Hakim untuk

si
menghukum TERGUGAT, padahal jelas-jelas pihak yang
melakukan penyitaan adalah Polda Kalsel, sehingga PIHAK

ne
ng
YANG DIDALILKAN MENYEBABKAN KERUGIAN SECARA
LANGSUNG BERBEDA DENGAN PIHAK YANG DIGUGAT.
Dengan demikian, terbukti bahwa gugatan yang diajukan oleh

do
gu PENGGUGAT adalah gugatan yang kabur dan tidak jelas
(obscuur libel).
9. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, telah cukup
alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim untuk menyatakan

In
A
gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA
ah

10. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang

lik
dikemukakan PENGGUGAT, kecuali yang diakui secara jelas dan
tegas oleh TERGUGAT.
A. LAPORAN TERGUGAT KEPADA POLDA KALSEL DILINDUNGI
am

ub
OLEH HUKUM DAN BUKAN MERUPAKAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM
11. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil
ep
k

PENGGUGAT yang menyatakan bahwa perbuatan TERGUGAT


membuat laporan polisi terhadap PENGGUGAT adalah
ah

perbuatan melawan hukum.


R

si
12. Bahwa adapun dasar TERGUGAT membuat laporan polisi
terhadap PENGGUGAT adalah sebagai berikut:

ne
TERGUGAT merupakan perusahaan milik
ng

12.1.
Negara Republik Indonesia yang memiliki Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (untuk
selanjutnya disebut “IUPHHK-HA TERGUGAT”) atas

do
gu

lahan seluas + 40.950 Ha (lebih kurang empat puluh


ribu sembilan ratus lima puluh hektar) yang terletak di
Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan
In
A

(untuk selanjutnya disebut “Wilayah IUPHHK-HA


TERGUGAT”) berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.193/Menhut-
ah

lik

II/2006 tanggal 24 Mei 2006 (untuk selanjutnya disebut


“SK IUPHHK-HA TERGUGAT”).
12.2. Pada bulan Agustus 2010, Satuan
m

ub

Pengamanan Hutan TERGUGAT menemukan adanya


tanaman kelapa sawit PENGGUGAT yang masuk dalam
ka

Wilayah IUPHHK-HA TERGUGAT. TERGUGAT


ep

kemudian memberitahukan temuan tersebut kepada


Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru melalui Surat
ah

Nomor: 387/IVC/5/UU-KS/10 tertanggal 21 Agustus


R

2010 Perihal Laporan Pamhut IUPHHK-HA & HT


es

Senakin PT. INHUTANI II.


M

12.3. Bahwa atas aduan dari TERGUGAT, pada


ng

tanggal 22-23 Maret 2011, Dinas Kehutanan


on

Pemerintah Kabupaten Kotabaru melakukan


pemeriksaan lapangan dan melakukan overlay
gu

(penghamparan) atas Wilayah IUPHHK-HA TERGUGAT


dan wilayah Hak Guna Usaha (untuk selanjutnya
d
In

Halaman 8 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disebut “HGU”) milik PENGGUGAT. Berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan tersebut, Dinas Kehutanan

si
menjelaskan melalui Suratnya Nomor:
522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal

ne
ng
Hasil Pemeriksaan Batas PT. Inhutani II dengan PT.
BSS dan PT. BRI bahwa terdapat tumpang tindih lahan
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT.

do
gu Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan
yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Pemerintah
Kabupaten Kotabaru tersebut, ditemukan bahwa areal

In
A
perkebunan PENGGUGAT yang berada di dalam
Wilayah IUPHHK-HA TERGUGAT adalah seluas 5.494
ah

Ha (lima ribu empat ratus sembilan puluh empat hektar).

lik
Berdasarkan hasil rapat tertanggal 21 April 2011 di
Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Kotabaru yang
dihadiri pula oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT,
am

ub
ditemukan bahwa areal perkebunan PENGGUGAT di
dalam Wilayah IUPHHK-HA TERGUGAT yang telah ada
izin pelepasan kawasan hutannya (termasuk HGU)
ep
k

hanya seluas 2.177 Ha (dua ribu seratus tujuh puluh


tujuh hektar). DENGAN DEMIKIAN, TERDAPAT
ah

AREAL PERKEBUNAN PENGGUGAT SELUAS 3.317


R

si
HA (TIGA RIBU TIGA RATUS TUJUH BELAS
HEKTAR) YANG BERADA DI DALAM WILAYAH
IUPHHK-HA TERGUGAT YANG BELUM MENDAPAT

ne
ng

IZIN PELEPASAN KAWASAN DARI KEMENTERIAN


KEHUTANAN (APALAGI HGU) (untuk selanjutnya
disebut “Areal Rambahan PENGGUGAT”).

do
gu

12.4. TERGUGAT telah melaporkan tindakan


perambahan PENGGUGAT di Wilayah IUPHHK-HA
TERGUGAT tersebut kepada Kepala Dinas Kehutanan
In
A

Kabupaten Kotabaru melalui Surat Nomor:


196/IVC/5/UMHA-KS/2012 tertanggal 1 Nopember 2012
Perihal Perambahan Areal.
ah

lik

12.5. Mengingat bahwa permasalahan perambahan


PENGGUGAT telah berlangsung bertahun-tahun dan
tidak ada penyelesaiannya, Dinas Kehutanan
m

ub

Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah melaporkan


permasalahan tersebut kepada Direktur Jenderal
ka

Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian


ep

Kehutanan RI melalui Surat Nomor: 522/559/TGH/2014


tertanggal 29 Agustus 2014 Perihal Tumpang Tindih
ah

Perizinan IUPHHK-HA PT. Inhutani II dengan Hak Guna


R

Usaha (HGU) PT. Bersama Sejahtera Sakti, dimana


dalam surat tersebut Dinas Kehutanan Pemerintah
es
M

Kabupaten Kotabaru menegaskan diantaranya:


ng

a. Berdasarkan Laporan Hasil Tinjau Lapangan


on

Tim Dinas Kehutanan Kabupaten Kotabaru tanggal


29 Agustus 2014 dan Undang-undang Nomor 18
gu

Tahun 2013 tentang Pencegahan dan


Pemberantasan Perusakan Hutan, kondisi di
d
In

Halaman 9 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lapangan Wilayah IUPPH-HA TERGUGAT terdapat
perambahan kelapa sawit yang diduga

si
tanaman PENGGUGAT dengan umur tanaman +
10 (lebih kurang sepuluh) tahun per tahun

ne
ng
2014.
b. Wilayah IUPHHK-HA TERGUGAT dan HGU
PENGGUGAT setelah di-overlay (dihamparkan)

do
gu dengan Peta lampiran SK Menteri Kehutanan
Nomor: SK.435/Menhut-II/2009 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan
Selatan, ditemukan bahwa status kawasan yang

In
A
tumpang tindih seluruhnya berada di dalam
Hutan Produksi Tetap (HP) seluas + 3.860 Ha
ah

(tiga ribu delapan ratus enam puluh hektar).

lik
12.6. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Kehutanan
Nomor: 522/559/TGH/2014 tertanggal 29 Agustus 2014
Perihal Tumpang Tindih Perizinan IUPHHK-HA PT.
am

ub
Inhutani II dengan Hak Guna Usaha (HGU) PT.
Bersama Sejahtera Sakti tersebut, TERBUKTI BAHWA
PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN KEGIATAN
ep
k

PERKEBUNAN DI AREAL RAMBAHAN PENGGUGAT


SELUAS 3.317 HA (TIGA RIBU TIGA RATUS TUJUH
ah

BELAS HEKTAR) TANPA IZIN MENTERI


R

si
KEHUTANAN DI DALAM WILAYAH IUPHHK-HA
TERGUGAT YANG MERUPAKAN KAWASAN HUTAN.
13. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, maka

ne
ng

PENGGUGAT telah melanggar ketentuan Undang-undang


Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Perusakan Hutan (untuk selanjutnya disebut

do
gu

“UU 18/2013”) Pasal 92 ayat (2) dan Pasal 93 ayat (3) yang
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 92 ayat (2) UU 18/2013
In
A

Korporasi yang :
a. melakukan kegiatan perkebunan tanpa izin
Menteri di dalam kawasan hutan sebagaimana
ah

lik

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b;


dan/atau
b. membawa alat-alat berat dan/atau alat-alat
m

ub

lainnya yang lazim atau patut diduga akan


digunakan untuk melakukan kegiatan perkebunan
ka

dan/atau mengangkut hasil kebun di dalam


ep

kawasan hutan tanpa izin Menteri sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a;
ah

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 8


R

(delapan) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)


es

tahun serta pidana denda paling sedikit


M

Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah)


ng

dan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima


on

puluh miliar rupiah).


Pasal 93 ayat (3) UU 18/2013
gu

Korporasi yang :
d
In

Halaman 10 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. mengangkut dan/atau menerima titipan hasil
perkebunan yang berasal dari kegiatan

si
perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2)

ne
ng
huruf c;
b. menjual, menguasai, memiliki dan/atau
menyimpan hasil perkebunan yang berasal dari

do
gu kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan
tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 ayat (2) huruf d; dan/atau
c. membeli, memasarkan dan/atau mengolah hasil

In
A
kebun dari perkebunan yang berasal dari
kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan
ah

tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal

lik
17 ayat (2) huruf e;
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun
am

ub
serta pidana denda paling sedikit
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan paling
banyak Rp15.000.000.000,0 (lima belas miliar
ep
k

rupiah).
14. Bahwa TERGUGAT kemudian menyampaikan pengaduan
ah

kepada Polda Kalsel melalui kuasa hukum TERGUGAT dengan


R

si
Surat No. 494/JTC-IHT/04-16 tertanggal 4 April 2016.
Pengaduan tersebut ditindaklanjuti oleh TERGUGAT dengan
membuat laporan polisi melalui kuasa hukum TERGUGAT

ne
ng

dengan Surat No. 604/JTC-IHT/12-16 tertanggal 16 Desember


2016.
15. Bahwa upaya pengaduan dan laporan polisi yang

do
gu

diajukan oleh TERGUGAT semata-mata dilakukan untuk


menjaga Wilayah IUPPHK-HA TERGUGAT yang telah
diberikan oleh Negara kepada TERGUGAT selaku salah satu
In
A

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kehutanan.


16. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 24 KUHAP,
definisi laporan adalah:
ah

lik

“Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan


oleh seorang karena hak atau kewajiban berdasarkan
undang-undang kepada pejabat yang berwenang
m

ub

tentang telah atau sedang atau diduga akan


terjadinya peristiwa pidana.”
ka

17. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 25 KUHAP,


ep

definisi pengaduan adalah:


“Pengaduan adalah pemberitahuan disertai
ah

permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada


R

pejabat yang berwenang untuk menindak menurut


es

hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana


M

aduan yang merugikannya.”


ng

18. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 24 dan angka


on

25 KUHAP, maka TERGUGAT dijamin haknya oleh undang-


undang (dalam hal ini KUHAP) untuk mengadukan dan/atau
gu

melaporkan PENGGUGAT. DENGAN DEMIKIAN, PERBUATAN


TERGUGAT MEMBUAT LAPORAN POLISI TERHADAP
d
In

Halaman 11 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT BUKAN MERUPAKAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM, MELAINKAN PERBUATAN YANG

si
DILINDUNGI OLEH HUKUM.
19. Bahwa apabila PENGGUGAT tidak melakukan tindak

ne
ng
pidana yang diadukan dan/atau dilaporkan oleh TERGUGAT,
penyidik Polda Kalsel tidak akan melanjutkan pemeriksaan /
penyidikan terhadap PENGGUGAT. Faktanya, Polda Kalsel

do
gu telah melakukan penyidikan dan bahkan telah melakukan
penyitaan terhadap areal kebun kelapa sawit yang diakui
oleh PENGGUGAT. DENGAN DEMIKIAN, PENYIDIK POLDA
KALSEL TELAH MEMPUNYAI BUKTI PERMULAAN YANG

In
A
CUKUP BAHWA PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN
TINDAK PIDANA SEBAGAIMANA DIADUKAN /
ah

DILAPORKAN OLEH TERGUGAT.

lik
20. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dalil
PENGGUGAT yang menyatakan bahwa laporan polisi
TERGUGAT merupakan perbuatan melawan hukum yang tidak
am

ub
memiliki dasar hukum adalah tidak benar dan telah
terbantahkan. Dengan demikian, telah cukup alasan bagi
Majelis Hakim untuk menolak gugatan PENGGUGAT untuk
ep
k

seluruhnya.
B. PENYIDIK POLDA KALSEL DIBERIKAN WEWENANG OLEH
ah

UNDANG-UNDANG UNTUK MELAKUKAN PENYITAAN


R

si
TERHADAP KEBUN KELAPA SAWIT YANG DIAKUI PENGGUGAT
21. Bahwa ketentuan Pasal 6 ayat (1) KUHAP mengatur
sebagai berikut:

ne
ng

“Penyidik adalah:
a. pejabat polisi negara Republik Indonesia;
b. pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi

do
gu

wewenang khusus oleh undang-undang.”


22. Bahwa ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf d KUHAP mengatur
sebagai berikut:
In
A

“Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


ayat (1) huruf a karena kewajibannya mempunyai
wewenang:
ah

lik

.......
d. melakukan penangkapan, penahanan,
penggeledahan dan penyitaan;
m

ub

......”
23. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 7
ka

ayat (1) huruf d KUHAP di atas, maka penyidik Polda Kalsel


ep

selaku pejabat polisi negara Republik Indonesia diberikan


wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penyitaan.
ah

Dengan demikian, penyitaan yang dilakukan oleh penyidik


R

Polda Kalsel terhadap kebun kelapa sawit yang diakui milik


es

PENGGUGAT bukan merupakan perbuatan melawan hukum.


M

24. Bahwa PENGGUGAT telah mengetahui bahwa penyitaan


ng

penyidik Polda Kalsel atas kebun kelapa sawit yang diakui milik
on

PENGGUGAT dilakukan berdasarkan undang-undang, sehingga


PENGGUGAT mencoba mengajukan gugatan perbuatan
gu

melawan hukum terhadap TERGUGAT agar dapat


d
In

Halaman 12 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melegitimasi tindak pidana yang telah dilakukan
PENGGUGAT dan mendapat keuntungan dari TERGUGAT.

si
25. Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada Bagian A di atas,
pengaduan dan/atau laporan polisi yang diajukan oleh

ne
ng
TERGUGAT dilindungi oleh hukum dan bukan merupakan
perbuatan melanggar hukum. DENGAN DEMIKIAN, GUGATAN
YANG DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT HANYA LAH SEBUAH

do
gu UPAYA COBA-COBA, MENGADA-ADA, DAN TIDAK
BERDASAR HUKUM.
26. Bahwa berdasarkan uraian-uraian TERGUGAT di atas,
maka seluruh dalil-dalil PENGGUGAT dalam gugatan telah

In
A
terbantahkan. Dengan demikian, telah cukup alasan bagi Yang
Mulia Majelis Hukum untuk menolak seluruh gugatan
ah

PENGGUGAT.

lik
C. PENGGUGAT MELAKUKAN KEGIATAN PERKEBUNAN DI
LUAR HGU PENGGUGAT
27. Bahwa, PENGGUGAT tidak pernah mempermasalahkan
am

ub
kepemilikan HGU-HGU PENGGUGAT yang didalilkan oleh
PENGGUGAT dalam gugatan.
28. Bahwa, PENGGUGAT berusaha mengarahkan dalam
ep
k

gugatannya bahwa PENGGUGAT melakukan kegiatan


perkebunan secara sah di wilayah HGU-HGU PENGGUGAT
ah

dan terdapat tumpang tindih antara Wilayah IUPHHK-HA


R

si
TERGUGAT dan wilayah HGU PENGGUGAT. Faktanya,
berdasarkan:
Hasil temuan TERGUGAT pada bulan Agustus 2012;

ne
ng

a.
b. Surat Dinas Kehutanan Nomor:
522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal
Hasil Pemeriksaan Batas PT. Inhutani II dengan PT. BSS

do
gu

dan PT. BRI;


c. Surat Dinas Kehutanan Nomor: 522/559/TGH/2014
tertanggal 29 Agustus 2014 Perihal Tumpang Tindih
In
A

Perizinan IUPHHK-HA PT. Inhutani II dengan Hak Guna


Usaha (HGU) PT. Bersama Sejahtera Sakti;
d. Penyidikan dan penyitaan yang dilakukan oleh
ah

lik

penyidik Polda Kalsel;


PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN KEGIATAN
PERKEBUNAN DI AREAL RAMBAHAN PENGGUGAT YANG
m

ub

TERMASUK DALAM KAWASAN HUTAN DAN TERMASUK


DALAM WILAYAH IUPHHK-HA TERGUGAT SELUAS 3.317
ka

HA (TIGA RIBU TIGA RATUS TUJUH BELAS HEKTAR),


ep

DIMANA AREAL RAMBAHAN PENGGUGAT TERSEBUT


SELURUHNYA BERADA DI LUAR HGU PENGGUGAT.
ah

29. Bahwa bukti-bukti berupa izin-izin, HGU-HGU, dan


es

dokumen- dokumen lainnya terkait HGU semata-mata


M

diajukan oleh PENGGUGAT untuk mengaburkan fakta


ng

bahwa PENGGUGAT telah melakukan kegiatan perkebunan


on

di luar HGU PENGGUGAT.


D. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
gu

NOMOR: SK.435/MENHUT-II/2009 TENTANG PENUNJUKAN


d
In

Halaman 13 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KAWASAN HUTAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT

si
30. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil
PENGGUGAT yang menyatakan bahwa Keputusan Menteri

ne
ng
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.435/Menhut-II/2009
tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan
Selatan (untuk selanjutnya disebut “SK Menhut 435/2009”)

do
gu berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 45/PUU-
IX/2011 (untuk selanjutnya disebut “Putusan MK”) tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat karena bentuknya
merupakan penunjukan.

In
A
31. Bahwa Putusan MK tersebut dibacakan pada tanggal 21
Februari 2012, sehingga norma hukum yang diputuskan
ah

berdasarkan Putusan MK tersebut mengikat terhadap produk-

lik
produk hukum yang dikeluarkan setelah tanggal 21 Februari
2012 dan tidak mengikat terhadap produk-produk hukum
sebelum tanggal 21 Februari 2012.
am

ub
32. Bahwa SK Menhut 435/2009 dikeluarkan oleh Menteri
Kehutanan pada tanggal 23 Juli 2009, jauh sebelum Putusan
MK diucapkan. Dengan demikian, Putusan MK tersebut tidak
ep
k

mengikat bagi SK Menhut 435/2009 dan SK Menhut


435/2009 tetap mempunyai kekuatan hukum mengikat.
ah

Bahkan, SK IUPHHK-HA TERGUGAT pun dikeluarkan oleh


R

si
Menteri Kehutanan RI jauh sebelum SK Menhut 435/2009
dikeluarkan dan jauh sebelum Putusan MK diucapkan.
33. Bahwa apabila SK Menhut 435/2009 tidak mempunyai

ne
ng

kekuatan hukum mengikat berdasarkan Putusan MK (quad


non), maka berdasarkan ketentuan Pasal 81 Undang-undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah

do
gu

diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang


Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang
In
A

Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-


undang (untuk selanjutnya disebut “UU Kehutanan”) yang
berbunyi sebagai berikut:
ah

lik

“Kawasan hutan yang telah ditunjuk dan atau


ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebelum berlakunya undang-
m

ub

undang ini dinyatakan tetap berlaku berdasarkan


undang-undang ini.”
ka

kawasan hutan pada Provinsi Kalimantan Selatan mengacu


ep

kepada Keputusan Menteri Kehutanan sebelum SK Menhut


435/2009, yaitu Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 453/Kpts-
ah

II/1999 tanggal 17 Juni 1999 (untuk selanjutnya disebut “SK


R

Menhut 453/1999”).
34. Bahwa Sertifikat HGU Nomor 36 atas nama PENGGUGAT
es
M

(untuk selanjutnya disebut “HGU No. 36”) dikeluarkan pada


ng

tanggal 14 Mei 2002 sesuai dengan dalil PENGGUGAT. Dengan


on

demikian, pada saat HGU Nomor 36 dikeluarkan, maka


PENGGUGAT tunduk pada SK Menhut 453/1999.
gu

35. BAHWA FAKTANYA, AREAL RAMBAHAN PENGGUGAT


DI WILAYAH IUPHHK-HA TERGUGAT TERSEBUT JUGA
d
In

Halaman 14 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MASUK DALAM KAWASAN HUTAN BERDASARKAN SK
MENHUT 453/1999 DAN TIDAK ADA PELEPASAN

si
KAWASAN HUTAN PADA AREAL RAMBAHAN PENGGUGAT
SELUAS 3.317 HA (TIGA RIBU TIGA RATUS TUJUH BELAS

ne
ng
HEKTAR). Dengan demikian, dalil PENGGUGAT pada poin 17
yang pada intinya menyatakan bahwa izin PENGGUGAT masih
berlaku berdasarkan butir keempat huruf d SK Menhut 435/2009

do
gu adalah tidak relevan, karena sebelum SK Menhut 435/2009
dikeluarkan, Areal Rambahan PENGGUGAT yang menjadi
lokasi PENGGUGAT melakukan kegiatan perkebunannya
secara melawan hukum adalah termasuk dalam kawasan

In
A
hutan berdasarkan SK Menhut 453/1999.
36. Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya pada
ah

Bagian C di atas, PENGGUGAT melakukan kegiatan

lik
perkebunan di Areal Rambahan PENGGUGAT yang berada di
luar HGU No. 36 dan berada di dalam Wilayah IUPHHK-HA
TERGUGAT. DALIL PENGGUGAT YANG MENYATAKAN
am

ub
BAHWA AREAL TANAH YANG DILAPORKAN TERGUGAT
MERUPAKAN WILAYAH HGU MILIK PENGGUGAT ADALAH
TIDAK BENAR DAN SEMATA-MATA DIDALILKAN
ep
k

PENGUGAT UNTUK MENGABURKAN FAKTA BAHWA


PENGGUGAT MELAKUKAN KEGIATAN PERKEBUNAN DI
ah

LUAR WILAYAH HGU PENGGUGAT.


R

si
37. Bahwa dengan demikian, TANPA MELIHAT APAKAH SK
MENHUT 435/2009 MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
MENGIKAT ATAU TIDAK, PENGGUGAT TETAP

ne
ng

MELAKUKAN KEGIATAN PERKEBUNAN PADA WILAYAH


KAWASAN HUTAN, BAIK BERDASARKAN SK MENHUT
435/2009 MAUPUN BERDASARKAN SK MENHUT 453/1999,

do
gu

SERTA MELAKUKAN KEGIATAN PERKEBUNAN DI LUAR


WIILAYAH HGU PENGGUGAT.
38. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dalil
In
A

PENGGUGAT yang menyatakan bahwa PENGGUGAT


memiliki alas hak yang sah (HGU No. 36) terhadap areal
tanah yang dilaporkan TERGUGAT adalah tidak benar dan
ah

lik

telah terbantahkan karena PENGGUGAT melakukan


kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan yang berada
di luar HGU No. 36.
m

ub

E. PETITUM PENGGUGAT MEMOHON BUNGA DAN SITA


JAMINAN TIDAK BERDASAR
ka

39. Bahwa tidak ada satu pun perbuatan melawan hukum yang
ep

dilakukan oleh TERGUGAT sebagaimana didalilkan oleh


PENGGUGAT, sehingga gugatan yang diajukan oleh
ah

PENGGUGAT adalah tidak benar, mengada-ada, dan tidak


R

berdasar.
es

40. Bahwa dengan demikian, petitum PENGGUGAT meminta


M

bunga 10% (sepuluh persen) dan meminta sita jaminan


ng

terhadap aset TERGUGAT tidak memiliki dasar dan patut untuk


on

ditolak oleh Yang Mulia Majelis Hakim.


Berdasarkan seluruh uraian TERGUGAT di atas, maka dengan ini kami mohon
gu

kepada Yang Mulia Majelis Hakim agar berkenan memutus perkara ini dengan
menjatuhkan amar putusan sebagai berikut:
d
In

Halaman 15 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan mengabulkan eksepsi TERGUGAT;

si
2. Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA

ne
ng
1. Menyatakan menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.
atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara

do
gu a quo berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat, Penggugat mengajukan

In
replik, yang selengkapnya sebagaimana terlampir dalam berkas perkara;
A
Menimbang, bahwa atas replik dari Penggugat, Tergugat mengajukan
duplik, yang selengkapnya sebagaimana terlampir dalam berkas perkara;
ah

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Penggguat

lik
tetlah mengajukan bukti surat berupa fotokopi yang telah diberi materai
secukupnya, yaitu:
1. Bukti P-01 : Surat Keputusan Kepala Badan
am

ub
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 39/I/PMDN/1992
tertanggal 5 Februari 1992;
2. Bukti P-02 : Surat Keterangan Pencadangan
ep
k

Tanah 14000 HA Nomor 04/PL/1988/AGR-43 tanggal 13


Juli 1988;
ah

3. Bukti P-03 : Perpanjangan Ijin Lokasi Nomor


R

si
1.P Tahun 1999 tertanggal 11 September 1999;
4. Bukti P-04 : Surat Keputusan Kepala Badan

ne
Pertanahan Nasional Kabupaten Kotabaru Nomor
ng

SK.460.2/05.P/98/KP-KTB tanggal 22 Juli 1998;


5. Bukti P-05 : Sertipikat HGU Nomor 1 tanggal
3 Januari 1995 seluas 8.222,54 Ha;

do
gu

6. Bukti P-06 : Surat Keputusan Menteri


Kehutanan Republik Indonesia Nomor 311/Kpts-II/1990
seluas 8.718 Ha;
In
A

7. Bukti P-07 : Sertipikat HGU Nomor 36


tanggal 14 Mei 2002 seluas 3.318 Ha;
8. Bukti P-08 : Berita Acara Tata Batas
ah

lik

Kehutanan tanggal 24 Oktober 1992 seluas 3.503,74


Ha;
9. Bukti P-09 : Surat Dinas Kehutanan Provinsi
m

ub

Kalimantan Selatan Nomor 802/Kwl-6/2000 tanggal 6


Mei 2000;
ka

10. Bukti P-10 : Surat Keputusan Menteri


ep

Kehutanan dan Perkebunan Nomor 453/Kpts-II/1999


tanggal 17 Juli 1999;
ah

11. Bukti P-11 : Sertipikat HGU Nomor 62


R

tanggal 31 Desember 2004 seluas 1.100 Ha.;


es

12. Bukti P-12 : Risalah Panitia Pemeriksaan


M

Tanah B Nomor 04/RIS-HGU/VI/2003 tanggal 10 Juni


ng

2003;
on

13. Bukti P-13 : Peraturan Daerah Provinsi


Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2000 tentang
gu

Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan


Selatan;
d
In

Halaman 16 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
: 14. Bukti P-14
Surat Keputusan Izin Lokasi
Nomor SK.114/PL-460/1997/KP-KTB tanggal 22 Juli

si
1997;
15. Bukti P-15 : Gambar Situasi Hasil

ne
ng
Pengukuran Kadasteral Nomor 25/KB/1999 seluas
3.318 Ha;
16. Bukti P-16 : Risalah Pemeriksaan Tanah B

do
gu Nomor 15/RIS-HGU/III/2000 tanggal 2 Maret 2000
seluas 3.318 ha;
17. Bukti P-17 : Putusan Mahkamah Konstitusi

In
Nomor 45/PUU-IX/2011;
A
18. Bukti P-18 : Peraturan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.19/MENHUT-II/2011 Tahun
ah

2011 tentang Penataan Batas Areal Kerja Izin

lik
Pemanfaatan Hutan.
19. Bukti P-19 : Keputusan Bupati Kepala
Daerah Tingkat II Kotabaru Nomor 7 Tahun 1999
am

ub
tentang Pemberian Izin Lokasi;
20. Bukti P-20 : SK 435/MENHUT-II/2009
tertanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan
ep
k

Hutan Provinsi Kalimantan Selatan.


21. Bukti P-21 : Keputusan Menteri Kehutanan
ah

Nomor : SK.193/MENHUT-II/2006 tentang Perpanjangan


R

si
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan
Alam PT. Inhutani II (Unit Pulau Laut) atas Areal Hutan

ne
Produksi Seluas 40.950 (Empat Puluh Ribu Sembilan
ng

Ratus Lima Puluh) Hektar di Provinsi Kalimantan


Selatan
22. Bukti P-22 : Berita Acara Penyitaan pada hari

do
gu

Kamis, tanggal 23 Maret 2017.


Menimbang, bahwa selain mengajukan surat, Penggugat juga telah
menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang telah memberi keterangan di bawah
In
A

sumpah, yaitu:
1. Muhammad Bariansyah, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Saudara sekarang tinggal dimana ?
ah

lik

- Sekarang saksi tinggal di Batu Tunau ;


- Sejak kapan saudara tinggal di desa Batu Tunau ?
- Mulai menetap tahun 1977 ;
m

ub

- Saat itu saudara berumur berapa tahun ?


- Selepas SMP ;
ka

- Sampai sekarang sehari-hari tinggal disana ?


ep

- Sampai sekarang ;
- Saudara pernah bekerja di Inhutani ?
ah

- Iya ;
R

- Kapan ?
es

- Tahun 1994, keluar Januari 2002 ;


M

- Saudara bekerja sebagai apa ?


ng

- Saksi sebagai supervisi / mandor ;


on

- Tugasnya apa ?
- Saksi mengawasi anggota yang bekerja ;
gu

- Sewaktu saudara tinggal di Batu Tunau saudara lulus SMP ?


- Iya ;
d
In

Halaman 17 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Seingat saudara waktu tinggal disana apakah daerah itu
merupakan hutan atau bagaimana ?

si
- Dahulu semak belukar campur alang-alang ;
- Saat saudara SMP bapak saudara bekerja sebagai apa ?

ne
ng
- Dahulu bapak Sebagai Babinsa ;
- Pada saat saudara tinggal disana apakah sudah ada warga
masyarakat ?

do
gu - Sudah banyak karena disana desa lama ;
- Penduduk disana apakah pendatang atau penduduk asli ?
- Penduduk asli ;
- Sebelum saudara datang sudah banyak penduduknya ?

In
A
- Sudah banyak ;
- Penduduk desa pekerjaannya apa ?
ah

- Bertani ;

lik
- Bertani apakah bertani sawah atau berkebun ?
- Ladang berpindah-pindah ;
- Sewaktu mereka bertani ?
am

ub
- Setelah mereka tanami padi diganti dengan tanaman kebun
seperti rambutan, mangga, durian lalu berganti dengan tanaman
kopi ;
ep
k

- Seingat saudara pada saat itu sebelumnya bertani dan berkebun


apakah ada larangan untuk bertani atau berkebun ?
ah

- Setahu saksi tidak ada larangan maupun dari Kecamatan apakah


R

si
dari kehutanan ;
- Apakah ada dari instansi dinas Perkebunan atau pertanian yang
datang kesana ?

ne
ng

- Kalau dari Pertanian dulu ada mengasih bibit sawit tahun 2007-
2008 untuk ditanam disitu ;
- Tidak ada larangan untuk bertanam disitu ?

do
gu

- Tidak ada ;
- Dan patok kawasan tidak ada kalau ada masyarakat menemukan
satu tanda disitu paling lama 10 hari sudah tahu satu desa ;
In
A

- Pada tahun 2008 ada pembagian bibit itu untuk ditanam disebelah
mana ?
- Bebas ditanamnya disebelah barat kebun atau disebelah timur
ah

lik

kebun ;
- Kebun itu milik siapa ?
- Kebun milik BSS ;
m

ub

- Jauh tidak kebun itu jaraknya ?


- Kalau jarak PT. BSS dengan desa kurang lebih 3-5 Kilometer ;
ka

- Punya saudara atau punya masyarakat ?


ep

- Dari desa perkebunan PT. BSS ;


- Saudara punya kebun ?
ah

- Punya ;
R

- Disebelah mana ?
- Disebelah barat ada, disebelah timur ada, disebelah timur ada
es

pohon karet dan sawit dan disebelah barat saksi tanam pisang ;
M

ng

- Sebelah barat jarak dengan kebun berapa jauh ?


- Kurang lebih 1,5 Km ;
on

- Sebelah timur dengan kebun jaraknya ?


gu

- Jaraknya kurang lebih 750 m ;


- Sampai sekarang saudara berkebun apakah ada larangan ?
d
In

Halaman 18 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Selama ini tidak ada ;
- Bahwa ada larangan tidak boleh berkebun ?

si
- Tidak ada ;
- Pernah tidak saudara mendengar nama Inhutani ?

ne
ng
- Saksi pernah mendengar ;
- Pernah tidak Inhutani datang ke tempat saudara ?
- Tidak pernah selama yang saksi tahu ;

do
gu - Saudara tahu kapan pertama kali PT. BSS datang ke lokasi ?
- Tahun 1994 akhir ;
- Setahu saudara PT. BSS mengambil tanah dari siapa ?
Dari masyarakat ;

In
-
A
- Sewaktu PT. BSS membuka usaha kebun apakah tanah disitu
merupakan tanah hutan ?
ah

- Tanah bekas ladang berpindah-pindah

lik
- PT. BSS mengganti rugi kepada masyarakat ?
- Mengganti rugi ;
- Saudara pernah bekerja disana sampai tahun 2002 pernah tidak
am

ub
saudara melihat ada patok BSS ?
- Pertama kali kami masuk yang ada patok BSS patok lain tidak ada
jadi PT. BSS mengerjakan disekitar blok ;
ep
k

- Pohon-pohon ditanam dimana didalam patok atau diluar patok ?


- Didalam patok ;
ah

- Apakah ada jalan disitu ?


R

si
- Ada jalan pringgan diluar patok ;
- Patok patok tadi luar kebun, kebun didalam patok ;
- Patoknya ?

ne
ng

- Tertulis PT. BSS ;


- Jarak dari rumah ke kebun berapa ?
- Dari kebun 3 Km ;

do
gu

- Sehari-hari saudara lewat kebun ?


- Dalam satu minggu saksi lewa kebun ;
- Pada saat saudara lewat dari tahun 1994 saudara selalu lihat
In
A

patok BSS ?
- Saksi selalu lihat ;
- Selain dari Patok BSS apakah ada patok yang lain ?
ah

lik

- Yang saksi tahu tidak ada ;


- Apakah ada patok dari kehutanan ?
- Tidak ada, kalau ada patok yang lain pasti diketahui ;
m

ub

- Apakah ada patok inhutani ?


- Setahu saksi tidak ada ;
ka

- Apakah ada papan pengumuman bahwa ini inhutani ?


ep

- Sekarang memang ada tulisan dilarang membakar, dilarang


menimbulkan asap tetapi lambang polisi ;
ah

- Apakah ada tulisan ini adalah kawasan hutan ?


R

- Tidak ada ;
- Apakah ada tulisan ini adalah milik inhutani ?
es

- Tidak ada ;
M

ng

- Pergaulan warga disana kompak atau akrab ?


- Biasa-biasa saja kegotong royongannya tinggi ;
on

- Saudara pernah melihat sekumpulan orang berpakaian dinas


gu

membuat batas-batas ?
d
In

Halaman 19 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Sekarang ada sekitar bulan Maret tetapi saksi tidak tahu darimana
yang saksi tahu ada patok baru pada tahun 2017 ada berupa triplek

si
dituliskan nomor ditancapkan kayu, saksi berfikir itu punya
perusahaan dan saksi tidak terlalu memperhatikan ;

ne
ng
- Orang desa tidak tahu yang mana kawasan hutan lindung atau
hutan produksi;
- Pernah tidak dari instansi yang lain datang ke desa bapak-bapak

do
gu ibu-ibu tidak boleh menanam di sebelah barat atau sebelah timur
kebun karena itu adalah kawasan hutan ?
- Tidak pernah ;
- Pernah tidak kebun BSS di pasang garis polisi ?

In
A
- Saksi tahu dari kabar-kabar setelah ada papan pengumuman
setelah 10 hari dari situ ada informasi dari masyarakat ;
ah

- Sewaktu kebun di police line apakah berpengaruh pada mata

lik
pencaharian disitu ?
- Berpengaruh sekali terutama ibu-ibu dahulu penghasilannya 1,5
juta sampai 3 juta per bulan karena dari perusahaan ibu-ibu disuruh
am

ub
memungut buah-buah yang berjatuhan ditimbang, begitu ada
masalah yang diklaim dari Polda jadi Ibu-ibu mengeluh karena sudah
distop pekerjaannya ;
ep
k

- Kenapa saksi keluar dari pekerjaannya ?


- Karena saksi mempunyai kebun sendiri pohon karet dan pohon
ah

sawit ;
R

si
- Kalau PT. Bersama Sejahtera Sakti usaha apa ?
- Menanam sawit ;
- Berapa luas lahan yang dipakai PT. Bersama Sejahtera Sakti ?

ne
ng

- Saksi tidak tahu ;


- Saudara sebagai mandor membawahi berapa orang ?
- 15 s/d 20 orang ;

do
gu

- Apa yang dilakukan ?


- Merawat ;
- Mulai usaha tahun berapa ?
In
A

- Dahulu saksi masuk di PT. Kamasa ;


- Saudara tahu PT. Bersama Sejahtera Sakti berdirinya kapan ?
- Saksi tidak tahu ;
ah

lik

- Lokasinya dimana saja atau saudara tahu lokasi yang menjadi


masalah ini ?
- Lokasinya dekat desa saksi ;
m

ub

- Desa apa namanya ?


- Desa Batu Tunau ;
ka

- Yang saudara tangani waktu menjadi mandor berapa luas ?


ep

- Kadang 1 blok ada 30 hektare dikerjakan 10 hari selesai lalu


pindah blok tergantung mana yang mau ditanami ;
ah

- Satu lokasi apakah ada beberapa tempat ?


R

- Satu tempat sehamparan saja ;


- Saudara tahu PT. Bisa menanam sawit apa dasarnya ?
es

- Saksi tidak tahu ;


M

ng

- Apakah ada surat tanah ?


- Saksi tidak tahu ;
on

- Apakah ada tanda-tanda kawasan ?


gu

- Tidak ada ;
- Tanah yang disengketakan memang belum ada tanamannya ;
d
In

Halaman 20 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Saudara tahu tanah yang menjadi sengketa ?
- Tanah yang disengketakan ini di Desa Batu Tunau, waktu itu

si
belum ada sawitnya ;
- Waktu ada laporan ke Polisi saudara tahu ?

ne
ng
- Saksi tidak tahu ;
- Saudara tahu tanah yang dilarang ?
- Setahu saksi yang dilarang itu kebunnya tidak boleh dipanen ;

do
gu - Saudara tahu tanah disengketakan kapan ?
- Tahun 2017 ;
- Apa masalahnya ?
- Saksi mendengar PT. BSS mencuri buahnya PT. Inhutani ;

In
A
- Saudara tahu lokasinya tanahnya PT. Inhutani ?
- Saksi tidak tahu ;
ah

- Apakah tanahnya bersebelahan ?

lik
- Tidak, yang ada PT. Inhutani 2 lokasinya 15 KM ke selatan ;
- Apakah tanahnya berdekatan dengan PT. BSS ?
- Setahu saksi tidak ada ;
am

ub
- Punya siapa ?
- Sekarang masyarakat yang menanami pisang, sawit dan karet ;
- Karena perbatasannya tanah PT. BSS dibatasi / dikelilingi jalan
ep
k

pringgan ;
- Jalan bisa dilewati mobil ?
ah

- Bisa ;
R

si
- Jadi Patok PT BSS diluar jalan ;
- Patok itu berupa apa ?
- Patoknya berupa beton jaraknya per 100 meter ;

ne
ng

- Jadi kalau kita kesana bisa melihat ?


- Nampak sekali ;
- Setahu saudara inhutani ada tidak kebun sawit disitu ?

do
gu

- Ada sawitnya memang ada didalam areal kebun PT. BSS ;


- Saudara bekerja di PT. BSS itu apakah saat menanam ?
- Menanam ;
In
A

- Apakah ada komplain dari PT. Inhutani itu tanah kami ?


- Tidak ada larangan sama sekali ;
- Yang saudara tanam sawit sekarang sudah menghasilkan ?
ah

lik

- Sudah menghasilkan ;
- Setahu saudara apakah PT. Inhutani ada menanam sawit disitu ?
- Tidak ada ;
m

ub

- Apakah masyarakat sekitar ada yang bercerita Inhutani punya


sawit disekitar situ ?
ka

- Tidak ada ;
ep

- Biasanya Inhutani menanam apa ?


- Menanam akasia, dan Pinus dan kayu meranti ;
ah

- Apakah ada pohon karet ?


R

- Tidak ada ;
- Jadi waktu itu disekitar belum ada penanam ?
es

- Belum ada ;
M

ng

- Saudara punya tanah disekitar lahan BSS ?


- Kebetulan waktu itu saksi tidak punya tanah ;
on

- Kalau tetangga ada yang punya tanah ?


gu

- Ada yang dapat ;


- Apakah ada yang dapat ganti rugi ?
d
In

Halaman 21 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Ada ;
- Yang membayar pembebasan itu siapa ?

si
- Semua PT. BSS ;
- Dasar apa uang dibayarkan untuk pembebasan itu ?

ne
ng
- Saksi contohkan saksi punya tanah 2 hektare didalam lokasi tanah
saksi ada tanaman tumbuh itu yang diganti tanamannya ;
- Dasarnya menanam itu apakah ada suratnya ?

do
gu - Saksi tidak tahu apakah ada surat-suratnya ;
- Setahu saudara saat pembebasan itu apakah ada surat-suratnya ?
- Setahu saksi masyarakat tidak ada yang punya surat ;
- Disekitar tanah BSS berapa kilo ada tanaman pinus ?

In
A
- 15 kilometer ke arah selatan ;
- Di daerah mana areal tanah itu ?
ah

- Di Pulau Laut Kalimantan Selatan ;

lik
- Apakah pernah Inhutani menanam pinus, akasia dirubuhkan lalu
dikuasai PT. BSS ?
- Saksi tidak tahu ;
am

ub
- Setelah saudara keluar tidak pernah mengurus kebun BSS ?
- Tidak pernah, karena saksi punya kebun sendiri ;
- Jaraknya berapa meter dari kebun saudara ke lahan PT. BSS ?
ep
k

- Kurang lebih 750 meter ;


- Apakah saudara tahu setelah tahun 2002 PT. BSS menanam
ah

dimana ?
R

si
- Saksi tidak tahu ;
- Saudara tidak tahu mana kawasan hutan dan yang tidak ?
- Saksi tidak tahu karena tandanya tidak ada ;

ne
ng

- Saudara tidak tahu apakah PT. BSS menanam di kawasan


Inhutani ?
- Saksi tidak tahu ;

do
gu

- Setelah saudara keluar apakah sering jalan-jalan ke lahan BSS ?


- Sering karena melewati kebun saksi dan saksi masih melihat
patok ada ;
In
A

- Belum ada tanaman itu kapan ?


- Pertama saksi bekerja 1994 dan ada tanamannya 1995 s/d tahun
1996 ;
ah

lik

- Pekerjaan mandor itu merawat atau menanam ?


- Mengawasi orang yang merawat tanaman ;
- Saat saudara bekerja apakah ada peta areal lokasi yang saudara
m

ub

awasi ?
- Tidak pernah dikasih ;
ka

- Jadi system kerja saudara bagaimana ?


ep

- System blok, per blok 30 hektar setelah selesai pindah ke blok lain
;
ah

- Jadi ada nomor blok, saat pagi saksi diberitahu oleh mandor untuk
R

bekerja di blok dan kami ke blok yang diberitahu tersebut ;


- Saat saudara ke blok tersebut apakah masuk kawasan hutan
es

saudara tahu ?
M

ng

- Saksi tidak tahu ;


- Waktu saudara bekerja ada berapa blok ?
on

- Banyak sekali, karena saksi tidak menghitung ;


gu

- Berapa mandor yang bekerja ?


- Banyak, waktu saksi bekerja ada 6 (enam) orang mandor ;
d
In

Halaman 22 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
-Saudara tahu apakah ada penambahan areal lokasi yang dikelola
PT. BSS ?

si
- Saksi tidak tahu ;
- Apakah ada penambahan patok dari pertama yang saudara lihat ?

ne
ng
- Tidak ada ;
- Sepengetahuan saudara apakah ada kebun baru selain dari patok
yang saudara lihat ?

do
gu - Tidak ada ;
- Jadi kebun yang saudara lihat tidak ada kebun yang lain ?
- Tidak ada kebun yang baru ;
- Ketika mau ke kebun yang dikelola PT. BSS itu bisa lewat jalan

In
A
mana saja yang bisa dilewati ?
- Banyak jalan tetapi saksi mengambil jalan yang terdekat ;
ah

- Jadi yang biasa saudara lewati tanah yang biasa saudara lihat

lik
apakah semua jalan yang umum bisa masuk ke jalan itu bisa saudara
lewati ?
- Biasa saksi lewati ;
am

ub
- Apakah saudara melewati banyak jalan dari PT. BSS ?
- Karena saat saksi mencari kayu api dengan berkeliling, kalau di
PT. BSS sudah tidak ada kayu api lagi ;
ep
k

- Setelah saudara tidak bekerja apakah sering mengelilingi kebun ?


- Saat saksi mencari kayu api terus berkeliling disebelah ada jalan
ah

PO di timur PT. BSS ada jalan PO / jalan lingkar Kab Kotabaru


R

si
jalannya sudah enak, jadi kalau kita bawa kayu api dari lahan yang
biasa dilewati jadi saksi bisa memastikan tidak ada tambahan dari
kebun itu dan patoknya hanya itu saja ;

ne
ng

- Saudara bisa mengetahui bahwa ada patok BSS ?


- Karena pada patoknya di tulisi BSS jadi saksi mengetahui punya
BSS karena dari patok tersebut ;

do
gu

- Menurut penglihatan saudara patoknya berubah pindah ke tempat


lain ?
- Tidak pindah yang saksi tahu tetap disitu ;
In
A

- Diluar patok apakah ada pohon yang lain ?


- Kalau sekarang ada kalau dulu semak belukar saja ;
- Disamping patok itu ada pohon apa saja ?
ah

lik

- Punya masyarakat ;
- Apa jenis pohonnya ?
- Ada pohon sawit, pisang, karet ;
m

ub

- Saat saudara bekerja sudah ada patok-patoknya ?


- Sudah ada ;
ka

- Siapa yang membuat beton patok-patoknya ?


ep

- Yang memasang dari PT. BSS ;


2. Djaja Sembiring Meliala, S.H., M.H. (ahli), pada pokoknya menerangkan
ah

sebagai berikut:
R

- Bisa saudara jelaskan latar belakang Ahli ?


- Ahli sebagai dosen di fakultas Hukum sejak tahun 1972 kurang
es
M

lebih sudah 45 tahun;


ng

- Bisa ahli jelaskan apa yang dimaksud dengan perbuatan melawan


hukum dan unsur-unsurnya ?
on

- Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak memberikan definisi


gu

tentang Perbuatan melawan hukum hanya menegaskan unsur-unsur


jadi ada 4 (empat) unsur yaitu :
d
In

Halaman 23 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang perbuatan melawan hukum
1.
kesalahan ;

R
2.

si
kerugian dan
3.
hubungan sebab akibat ;hubungan kausal antara rugi dan
4.

ne
ng
perbuatan
- namun dalam perkembangannya hooge raad 1919 memberikan
pengertian perbuatan melawan hukum menjadi luas tidak hanya

do
gu melanggar hak objektif tetapi juga melanggar kewajiban hukum si
pelaku, melanggar kesusilaan kemudian kurang hati-hati dan juga
tidak sepatutnya menurut kepatutan dalam masyarakat baik terhadap

In
orang maupun terhadap benda ;
A
- jadi ada suatu kasus dalam suatu perusahaan memiliki sebidang
kebun dan memiliki ijin usaha apakah termasuk hak kebendaan dari
ah

perusahaan ?

lik
- ya, hak atas kebendaan atas tanah jadi berupa sertipikat HGU,
HGB, dan Hak Milik ;
- Apakah dalam hal ini instansi yang sudah tahu pada saat melapor
am

ub
perusahaan memiliki hak kebendaan atas tanah tersebut dapat atau
bisa secara keperdataan bahwa ia sudah melanggar hak yang ada ?
- Dari alas haknya ada klausul disana jadi jika ada hak orang lain
ep
k

tunggu dulu haknya berakhir lalu apakah mereka bersalah jadi karena
tidak diverifikasi dulu ada hak orang lain diatas tanah itu jadi ada
ah

unsur kesalahan sebagaimana kalau kita merujuk kepada pasal 1365


R

si
KUHPerdata ;
- Maksudnya salah apa bisa saudara jelaskan ?
- Jadi sekarang persoalannya seseorang melapor kepada pihak

ne
ng

Kepolisian, dia melaporkan orang yang tidak bersalah, menurut ahli


salah ;
- Jadi maksudnya tindakan instansi tersebut yang langsung

do
gu

melaporkan ke pihak Kepolisian adalah perbuatan yang salah ?


- Salah, jadi salah melaporkan orang yang tidak bersalah ;
- Ada sengketa tumpang tindih ?
In
A

- Kalau tumpang tindih belum jelas siapa pemiliknya ;


- Menurut ahli sengketa seperti ini diselesaikan seperti apa ?
- Kalau tumpang tindih selesaikan lebih dahulu haknya siapa dan
ah

lik

mana batas-batasnya karena semua memegang alat bukti ;


- Menurut ahli ini termasuk sengketa keperdataan ?
- Ya. Konflik hak atas benda termasuk perdata ;
m

ub

- Selesaikan melalui instansi yang terkait kalau tidak bisa melalui


jalur Pengadilan sehingga jelas statusnya ;
ka

- Apakah tindakan kepolisian bisa dianggap merupakan akibat dari


ep

tindakan dari instansi yang membuat laporan ?


- Dapat dikatakan seperti itu, jadi kesalahan si pelapor lalu
ah

dilanjutkan oleh Polisi jadi Polisi bisa juga salah ;


R

- Dengan adanya sengketa perdata dan masing-masing punya hak


es

walaupun ada SK Menteri menurut ahli apakah para pihak harus


M

diselesaikan secara perdata ?


ng

- Secara perdata, apalagi baru ditunjuk harus dijelaskan batas-


on

batasnya ;
- Dalam hal misalnya perusahaan tetap berusaha dengan alasan
gu

punya alas hak, apakah bisa dianggap melanggar instansi tadi ?


d
In

Halaman 24 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Karena tumpang tindih atas dasar alas hak ada HGU, menggarap
-
tanah itu atas dasar HGU

si
- Apa yang sebenarnya dimaksud didalam syarat dari PMH
kepatutan dan kehati-hatian ? wujudnya apa dalam pergaulan

ne
ng
masyarakat ?
- Kepatutan dan kehati-hatian harus dimaknai bersifat relatif jadi
dalam setiap masyarakat merujuk kepada kearifan lokal, adat budaya

do
gu kita, adat istiadat kita bagaimana ;
- Implementasi yang kongkrit salah satu contohnya seperti apa
karena terlalu luas ?
- Misalnya ditempat ahli ada sungai cikapondong kemudian ada

In
A
orang mandi tidak pakai busana sudah melanggar kepatutan ;
- Kalau perbuatan melawan hukum, perbuatannya itu didasarkan
ah

kepada Undang-undang itu perbuatan melawan hukum atau tidak ?

lik
- Kalau atas dasar Undang-undang tidak perbuatan melawan
hukum karena melaksanakan undang-undang ;
- Ada salah satu syarat dari Pasal 1365 adalah hubungan kausalitas
am

ub
antara kerugian dan perbuatan ?
- Benar ;
- Contoh ada A melakukan teguran ke B dan B yang menyebabkan
ep
k

kerugian bagi C karena perbuatan B Jadi menggugat siapa ?


- Bisa A, bisa b atau bisa A dan B pilihan tidak ada undang-
ah

undangnya ;
R

si
- Yang mau menentukan misalnya Polisi salah, yang menentukan
Polisi salah itu siapa ?
- Yang menentukan Polisi itu salah kembali kepada Pasal 1365 ;

ne
ng

- Kerugian yang dialami perusahaan walaupun dari si berwajib


apakah punya argumen dengan instansi yang melaporkan ?
- Jadi ahli berpendapat kesalahan awalnya laporan itu dilanjutkan

do
gu

oleh pihak aparat dengan kesalahan lagi seharusnya ditutup dulu


selesaikan dulu setelah tidak selesai baru ke Pengadilan, diproses
perdata dulu, jadi bisa satu-satu atau dua-dua sekaligus tetapi
In
A

menurut pendapat ahli ada unsur kesalahan yang menjadi syarat


mutlak pada Pasal 1365 KUHPerdata ada perbuatan melawan hukum
disana ;
ah

lik

- Kalau melihat ini pelapornya salah, Polisinya juga salah kalau


kesalahan mereka itu apa ?
- Menyebabkan kerugian bagi orang, sudah ada kerugian diproses,
m

ub

disidik, ditetapkan tersangka lalu disita menyebabkan kerugian


karena belum jelas statusnya, jelaskan dulu statusnya tumpang tindih
ka

selesaikan, batalkan sertipikatnya jadi melaporkan orang yang tidak


ep

bersalah ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya, Tergugat telah
ah

mengajukan bukti surat berupa fotokopi yang telah diberi materai secukupnya,
R

yaitu:
Bukti T-1 : Surat Keputusan Menteri
es

1.
M

Pertanian No. 237/Kpts/Um/5/1973 tanggal 17 Mei 1973


ng

tentang Penetapan Wilayah Kerja Perhutani Kalimantan


Selatan Yang Baru
on

2. Bukti T-2 : Surat Keputusan Menteri


gu

Pertanian No. 663/Kpts/Um/9/1980 tanggal 15 September


1980 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan
d
In

Halaman 25 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepada Perusahaan Perseroan (Persero) Inhutani II di
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat

si
3. Bukti T-3 : Keputusan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : SK.193/Menhut-II/2006

ne
ng
tanggal 24 Mei 2006 tentang Perpanjangan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam PT.
Inhutani II (Unit Pulau Laut) Atas Areal Hutan Produksi

do
gu Seluas + 40.950 (Empat Puluh Ribu Sembilan Ratus Lima
Puluh) Hektar di Provinsi Kalimatan Selatan beserta
lampirannya, yaitu Peta.
Bukti T-4 : Surat PT Inhutani II Nomor:

In
4.
A
387/IVC/5/UU-KS/10 tertanggal 21 Agustus 2010 Perihal
Laporan Pamhut IUPHHK-HA & HT Senakin PT.
ah

INHUTANI II, ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan

lik
Kotabaru
5. Bukti T-5 : Surat Kepala Dinas Kehutanan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru Nomor:
am

ub
522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal
Hasil Pemeriksaan Batas PT. Inhutani II dengan PT. BSS
dan PT. BRI beserta lampirannya, yaitu Laporan Hasil
ep
k

Peninjauan Lapangan Tumpang Tindih Lokasi


Perkebunan Antara PT Bersama Sejahtera Sakti dengan
ah

PT Inhutani II Kabupaten Kotabaru, ditujukan kepada


R

si
Kepala Unit PT. Inhutani II, PT Bersama Sejahtera Sakti,
dan PT Bumi Raya Investindo
Bukti T-6 : Surat PT Inhutani II Nomor:

ne
ng

6.
222/IVC/5/UU-KS/11 tertanggal 22 Juli 2011 Perihal
Perambahan Kawasan Hutan, ditujukan kepada Kepala
Dinas Kehutanan Kotabaru

do
gu

7. Bukti T-7 : Surat PT Inhutani II Nomor:


196/IVC/5/UMHA-KS/2012 tertanggal 1 Nopember 2012
Perihal Perambahan Areal, ditujukan kepada Kepala
In
A

Dinas Kehutanan Kabupaten Kotabaru


8. Bukti T-8 : Surat Kepala Dinas Kehutanan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru Nomor:
ah

lik

522/559/TGH/2014 tertanggal 29 Agustus 2014 Perihal


Tumpang Tindih Perizinan IUPHHK-HA PT. Inhutani II
dengan Hak Guna Usaha (HGU) PT. Bersama Sejahtera
m

ub

Sakti, ditujukan kepada Direktur Jenderal Perlindungan


Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan RI
ka

9. Bukti T-9 : Citra Tahun 2015 (Sumber :


ep

Citra Landsat 8 Oli Path/Row 117/62 Liputan tanggal 22


April 2015 dan Path/Row 116/63 Liputan tanggal 1 May
ah

2015, WGS 84 50S);


R

10. Bukti T-10 : Citra Tahun 2010 (Sumber :


es

Scene ID 53023561002230241202J+T/8 +
M

53023571002230241282J+T/6 SPOT ASIA, Processing


ng

Level: Basic Ortho Natural Color, Projection : UTM50S


on

Sphreoid:WGS84 Datum ;WGS84, Date Processed 16


September 2010);
gu

11. Bukti T-11 : Citra Tahun 1997 (Sumber :


Citra Landsat T5 Path 116 Row 63 Liputan Tahun 1997);
d
In

Halaman 26 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti T-12 12.: Citra Tahun 1992 (Sumber :
Citra Landsat L4-5 TM Liputan 27 Februari 1992);

si
13. Bukti T-13 : Citra Tahun 1989 (Sumber :
Citra Landsat L4-5 TM Liputan 18 Februari 1989);

ne
ng
14. Bukti T-14 : Surat Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah V, Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian

do
gu Lingkungan Hidup dan Kehutanan
S.607/BPKH.V/PKH/UM/09/2016 tanggal September 2016
Perihal Penyampaian Peta Hasil Pengambilan Titik
Nomor:

In
Koordinat beserta lampirannya, yaitu:
A
1. Laporan Singkat Hasil Pengambilan Titik Koordinat
di Areal Perkebunan Kelapa Sawit PT Bersama
ah

Sejahtera Sakti Kabupaten Kotabaru Provinsi

lik
Kalimantan Selatan tanggal 15 Agustus 2016; dan
2. Peta Pengambilan Hasil Titik Koordinat di Areal
Perkebunan Sawit PT Bersama Sejahtera Sakti
am

ub
Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
15. Bukti T-15 : Informasi Detail Perkara No.
3/Pid.Pra/2017/PN.Bjm, Bagian Putusan Akhir, diakses
ep
k

melalui website resmi Pengadilan Negeri Banjarmasin:


http://sipp.pn-banjarmasin.go.id/index.php/detil_perkara
ah

16. Bukti T-16 : Salinan Putusan Pengadilan


R

si
Negeri Banjarmasin No. 3/Pid.Pra/2017/ PN.Bjm tanggal
30 Mei 2017

ne
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat maupun Tergugat telah
ng

mengajukan Kesimpulannya tertanggal 12 Juli 2018 ;


Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal
yang diajukan lagi dan mohon putusan;

do
gu

Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan ini, maka segala sesuatu


yang termuat dalam berita acara sidang dianggap telah termuat dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
In
A

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


I. DALAM PROVISI
Menimbang, bahwa Penggugat dalam tuntutan provisinya tidak
ah

lik

menjelaskan apa yang menjadi alasan mengajukan tuntutan provisi, akan tetapi
langsung menyatakan agar menetapkan dan meletakkan sita jaminan terhadap
aset Tergugat, yaitu gedung kantor Tergugat yang terletak di Jl. Tebet Timur
m

ub

Raya No. 7 Jakarta Selatan;


Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa
ka

tuntutan provisi yang dimintakan oleh Penggugat tidak beralasan hukum,


ep

sehingga harus ditolak;


II. DALAM EKSEPSI
ah

Menimbang, bahwa Tergugat telah mengajukan eksepsi, yaitu sebagai


R

berikut:
es

1. Gugatan Penggugat kurang pihak (Plurium Litis Consertium),


M

dengan alasan:
ng

- Penggugat mendalilkan kerugian materiil dan immateriil


on

disebabkan karena Tergugat membuat laporan polisi kepada Kepolisian


Laporan Kepolisian Daerah kalimantan Selatan yang kemudian
gu

ditindaklanjuti oleh penyidik Polda Kalimantan Selatan dengan


melakukan penyitaan terhadap kebun sawit milik Penggugat seluas
d
In

Halaman 27 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1.315 Ha, sehingga Polda Kalimantan Selatan seharusnya ikut ditarik
sebagai pihak Tergugat/Turut Tergugat;

si
2. Gugatan Penggugat kabur (Obscuur Libel), dengan alasan:
- Kerugian yang dialami oleh Penggugat, baik kerugian materiil

ne
ng
maupun kerugian immateriil tersebut tidak disebabkan oleh perbuatan
Penggugat, namun disebabkan oleh perbuatan Polda Kalimantan
Selatan melalui penyidiknya, sehingga pihak yang didalilkan

do
gu mrnyebabkan kerugian secara langsung berbeda dengan pihak yang
digugat;
Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat tersebut, Penggugat telah
menanggapi dalam repliknya tertanggal 25 September 2017;

In
A
Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat tersebut, Majelis
mempertimbangkannya sebagai berikut:
ah

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam gugatan

lik
a quo adalah mengenai perbuatan Tergugat yang telah membuat Laporan
kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan yang
didalilkan Penggugat telah dilakukan oleh Tergugat secara sewenang-wenang
am

ub
tanpa memiliki dasar hukum yang jelas dan benar, dan timbulnya kerugian yang
dialami Penggugat tersebut adalah karena disitanya kebun kelapa sawit milik
Penggugat yang didasarkan Hak Guna Usaha Nomor 36;
ep
k

Menimbang, bahwa dengan mendasarkan pada pokok permasalahan


dalam gugatan Penggugat tersebut, maka Majelis berpendapat bahwa sudah
ah

jelas apa yang diuraikan Penggugat dalam gugatannya, yaitu mengenai


R

si
perbuatan melawan hukum yang didalilkan Penggugat dalam gugatan a quo
adalah khusus ditujukan pada perbuatan Tergugat yang telah membuat Laporan
kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan, dan

ne
ng

kemudian atas laporan tersebut dilakukan penyitaan oleh penyidik, dan atas
penyitaan tersebut Penggugat mengalami kerugian;
Menimbang, bahwa siapa yang akan menjadi tergugat dalam suatu

do
gu

gugatan, pada dasarnya adalah menjadi hak dari penggugat itu sendiri;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, yang menjadi Tergugat
hanyalah satu tergugat, yaitu PT Inhutani II (Persero), dan yang
In
A

dipermasalahkan adalah perbuatan Tergugat yang telah membuat Laporan


kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan, dan
menurut Penggugat, penyitaan yang dilakukan penyidik Polda kalimanatan
ah

lik

Selatan tersebut adalah akibat dari adanya laporan Tergugat tersebut,


sehingga kalaupun terjadi kerugian akibat penyitaan tersebut, menurut
Penggugat semuanya adalah bersumber dari adanya laporan Tergugat
m

ub

kepada Polda kalimantan Selatan;


Menimbang, bahwa dengan berdasarkan alasan gugatan Penggugat
ka

tersebut di atas, maka Majelis berpendapat bahwa eksepsi yang diajukan


ep

Tergugat, baik eksepsi mengenai kurang pihak (Plurium Litis Consortium)


maupun eksepsi mengenai gugatan kabur (Obscuur Libel) tidak beralasan
ah

hukum, sehingga dengan demikian seluruh eksepsi Tergugat haruslah ditolak;


R

III. DALAM POKOK PERKARA


Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
es
M

sebagaimana telah diuraikan di atas;


ng

Menimbang, bahwa pada pokoknya gugatan Penggugat adalah


on

mengenai:
- Perbuatan Tergugat yang telah mengajukan Laporan kepada Direktorat
gu

Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan terhadap Penggugat


dengan alasan sebagian tanah yang dimiliki Penggugat yaitu yang
d
In

Halaman 28 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersertifikat Hak Guna Usaha Nomor 36 tanggal 14 Mei 2002 termasuk
areal kerja Tergugat dan wilayah kawasan hutan;

si
- Akibat dibuatnya laporan oleh Tergugat tersebut, penyidik telah
melakukan penyitaan terhadap kebun kelapa sawit milik Penggugat seluas

ne
ng
1.315 Ha dan alat mesin perkebunan serta peralatan perkebunan,
sehingga mengakibatkan kerugian bagi Penggugat;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya pada pokoknya

do
gu menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa karena Tergugat menolak seluruh dalil gugatan
Penggugat, maka berdasarkan ketentuan Pasal 163 HIR menjadi kewajiban
Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut;

In
A
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut,
Penggugat telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti P-1 sampai
ah

dengan P-22 dan juga 1 (satu) orang saksi, yaitu Muhammad Bariansyah dan 1

lik
(satu) orang saksi ahli, yaitu Djaja Sembiring Meliala, S.H., M.H.;
Menimbang, bahwa karena yang dipermasalahkan dalam gugatan a
quo adalah tanah Hak Guna Usaha Nomor 36 yang telah didalilkan oleh
am

ub
Penggugat sebagai miliknya, tetapi sebagian tanah dari Hak Guna Usaha
Nomor 36 tersebut telah dilakukan penyitaan oleh Polisi Polda Banjarmasin atas
dasar adanya Laporan Penggugat kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus
ep
k

Polda Kalimantan Selatan, maka sebelum mempertimbangkan tentang apakah


benar telah terjadi perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh
ah

Tergugat atas tanah milik Penggugat yang didalilkan Penggugat sebagai


R

si
miliknya tersebut, maka Majelis terlebih dahulu akan mempertimbangkan
tentang apakah benar Penggugat sebagai pemilik atas tanah bersertifikat Hak
Guna Bangunan Nomor 36 tersebut?;

ne
ng

Menimbang, bahwa bukti P-2 berupa Keputusan Gubernur Kepala


Daerah Tingkat I kalimantan Selatan Nomor 04/PL/1988/AGR-43, tanggal 13
Juli 1988 Tentang Pemberian Izin Pencadangan Tanah di Kecamatan Pulau

do
gu

Laut Timur Kabupaten Daerah Tingkat II Kotabaru Untuk Perkebunan Kelapa


Sawit Yang Dikelola oleh PT Bersama Sejahtera Sakti (Penggugat);
Menimbang, bahwa bukti P-4 berupa Surat Keputusan Kepala Kantor
In
A

Pertanahan Kabupaten Kotabaru Nomor SK.460.2/05.P/98/KP-KTB, tanggal 22


Juli 1998 Tentang Perpanjangan Izin Lokasi Tanah Untuk Keperluan
Perkebunan Kelapa Sawit seluas +3.503,75 Ha, terletak di Desa Sungai Buah
ah

lik

dan Sejakah Kecamatan Pulau Laut Timur atas nama PT Bersama Sejahatera
Sakti;
Menimbang, bahwa bukti P-6 berupa Keputusan Menteri Kehutanan
m

ub

Nomor: 311/Kpts-II/1990 Tentang Pelepasan Sebagian Kelompok Hutan Sungai


Sejaka Pulau Laut Yang Terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Kotabaru,
ka

Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Seluas 8.718 Ha Untuk


ep

Perkebunan Kelapa Sawit Atas Nama PT Bersama Sejahtera Sakti (Penggugat);


Menimbang, bahwa bukti P-14 berupa Surat Keputusan Kepala Kantor
ah

Pertanahan Kabupaten Kotabaru Nomor SK.114/PL-460/1977/KP-KTB, tanggal


R

22 Juli 1977 Tentang Pemberian Izin Lokasi Tanah Untuk Keperluan


Perkebunan kelapa Sawit Seluas +3.503,75 Ha, terletak di Desa Sungai Buah
es

dan Sejakah Kecamatan Pulau Laut Timur atas nama PT Bersama Sejahtera
M

ng

Sakti (Penggugat);
Menimbang, bahwa bukti P-16 berupa Risalah Panitia Pemeriksaan
on

Tanah Nomor 19/RIS-HGU/III/2000, tanggal 2 Maret 2000, yang pada pokoknya


gu

menerangkan bahwa atas permohonan dari PT Bersama Sejahtera Sakti


(Penggugat) untuk memperoleh hak guna usaha atas tanah yang terletak di
d
In

Halaman 29 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Desa Batu Tunau, Tungkaran Asam dan Sejakah, Kecamatan Pulau Laut Timur,
Kabupaten Kotabaru sebagaimana diuarikan dalam Peta Bidang Tanah Nomor

si
25/KB/1999 tanggal 27 September 1999 seluas 3.318 Ha;
Menimbang, bahwa dalam bukti P-16 tersebut juga memuat tentang :

ne
ng
1. Riwayat dari tanah tersebut, yaitu berdasarkan:
- Surat Keputusan dari Kepala kantor Pertanahan Kabupaten
Kotabaru Nomor SK.114/PL-460/1977/KP-KTB, tanggal 22 Juli 1977

do
gu Tentang Pemberian Izin Lokasi Tanah Untuk Keperluan Perkebunan
kelapa Sawit Seluas +3.503,75 Ha;
- Surat Keputusan dari Keputusan Kepala kantor Pertanahan
Kabupaten Kotabaru Nomor SK.114/PL-460/1977/KP-KTB, tanggal 22

In
A
Juli 1998 Tentang Perpanjangan Izin Lokasi Tanah Untuk Keperluan
Perkebunan kelapa Sawit Seluas +3.503,75 Ha;
ah

Keadaan tanah tersebut:

lik
2.
- Tanah tersebut merupakan tanah yang langsung dikuasai oleh
Negara;
- Bahwa tanah tersebut akan dipergunakan untuk perkebunan
am

ub
kelapa sawit;
- Bahwa keadaan fisik tanah yang dimohonkan sebagian besar
sudah digunakan pemohon untuk perumahan karyawan, pembibitan,
ep
k

tanaman kelapa sawit dan jalan kebun;


ah

3. Peninjauan dari aspek penatagunaan tanah :


R

si
- Sesuai hasil pertimbangan dari segi penatagunaan tanah, lokasi
tersebut berdasarkan Tata Ruang berada di daerah Kawasan Budi Daya
Tanaman Tahunan (Perkebunan);

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam bukti P-16 lebih lanjut memuat keterangan


bahwa terhadap permohonan hak guna usaha ini, tidak ada keberatan dari
pihak lain;

do
gu

Menimbang, bahwa bukti P-7 berupa Sertifikat Hak Guna Usaha Nomor
36, penerbitan sertifikat tanggal 14 Mei 2002, tanah terletak di Provinsi
kalimantan Selatan, Kabupaten Kotabaru, kecamatan Pulau Laut Timur, Desa
In
A

Sungai Buah Sejakah dan Tungkaran Asam, tercantum nama pemegang haknya
Perseroan Terbatas Bersama Sejahtera Sakti (Penggugat), berakhirnya Hak
Guna Usaha tanggal 24 September 2037;
ah

lik

Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 19 ayat (2) huruf (3)


Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria mengatakan bahwa pemberian surat-surat tanda bukti hak berlaku
m

ub

sebagai alat pembuktian yang kuat;


Menimbang, bahwa atas perkara a quo telah dilakukan Pemeriksaan
ka

Setempat oleh Pengadilan Negeri Kotabaru dan berdasarkan Berita Acara


ep

Bantuan Pemeriksaan Setempat yang telah dilaksanakan oleh Pengadilan


Negeri Kotabaru tanggal 3 April 2018, pada pokoknya menerangkan sebagai
ah

berikut:
R

- Bahwa Pemeriksaan Setempat dilaksanakan Pengadilan Negeri


Kotabaru dengan dihadiri oleh Penggugat beserta Kuasanya, Kuasa
es
M

Tergugat, Petugas dari badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kotabaru,


ng

Kepala Desa Sungai Buah/Batu Tunau, Kepala Desa Tungkaran


on

Asam/Tanjung Pengharapan, Kepala Desa Sejakah;


- Bahwa Pemeriksaan Setempat telah dilangsungkan di Desa Sungai
gu

Buah, Sajakah dan Tungkaran Asam, Kecamatan Pulau laut Timur,


Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan;
d
In

Halaman 30 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa batas-batas Sertifikat Hak Guna Usaha Nomor 36 telah
ditunjukkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kotabaru;

si
- Bahwa titik-titik yang ditunjuk oleh Penggugat sama dengan yang ditunjuk
oleh Tergugat, dan titik-titik tersebut berada di area tanah Hak Guna Usaha

ne
ng
Nomor 36, berada dalam penguasaan Penggugat, di atas tanah tersebut
ditanami tanaman kelapa sawit dan telah dilakukan penyitaan oleh pihak
Polda Kalimantan Selatan;

do
gu Menimbang, bahwa dalil gugatan Penggugat mengatakan bahwa
Penggugat memiliki Hak Guna Usaha Nomor 36, dan dari hasil pemeriksaan
setempat ditemukan fakta hukum bahwa baik Penggugat maupun Tergugat
telah menunjukkan titik-titik yang sama dan titik-titik yang ditunjuk oleh para

In
A
pihak tersebut berada dalam area tanah Hak Guna Usaha Nomor 36, sedang
dalam penyitaan dan dalam penguasaan Penggugat;
ah

Menimbang, bahwa Penggugat juga mendalilkan kalau di atas area Hak

lik
Guna Usaha Nomor 36 tersebut Penggugat telah menanaminya kelapa sawit,
dan dari berita acara pemeriksaan setempat didapati fakta hukum bahwa di atas
area Hak Guna Usaha Nomor 36 terdapat tanaman kelapa sawit;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-2, P-4, P-6, P-14, P-16, P-7,
Pasal 19 ayat (2) huruf (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan fakta hukum yang didapatkan pada
ep
k

pemeriksaan setempat sebagaimana yang telah diuaraikan di atas, yang satu


dengan yang lainnya saling bersesuaian, maka Majelis berkesimpulan bahwa
ah

Penggugat berhasil membuktikan dalil gugatannya bahwa Penggugat adalah


R

si
pemilik atas Hak Guna Usaha Nomor 36, dan berakhirnya Hak Guna Usaha
tersebut tercantum dalam sertifikat pada tanggal 24 September 2037;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya pada halaman ke-3

ne
ng

dan 4, mengatakan bahwa Tergugat memiliki Izin Usaha Pemanfaatan Hasil


Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) atas lahan seluas + 40.950 Ha,
yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan

do
gu

Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor SK.193/Menhut-II/2006 tanggal 24 Mei


2006;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya, Tergugat
In
A

telah mengajukan bukti surat berupa bukti T-1 sampai dengan T-16;
Menimbang, bahwa bukti T-3 berupa Keputusan Menteri kehutanan
Nomor SK.193/Menhut-II/2006 Tentang Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan
ah

lik

Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam PT Inhutani II (Unit Pulau Laut) Atas Areal
Hutan Produksi Seluas + 40.950 (empat puluh ribu sembialn ratus lima puluh)
Hektar di Provinsi Kalimantan Selatan;
m

ub

Menimbang, bahwa bukti T-3 tersebut antara lain mencantumkan dalam


“Menimbang pada huruf (g) bahwa berdasarkan hasil telaahan Badan Planologi
ka

Kehutanan sesuai Surat Nomor S. 129/VII-INV/RHS/2005 tanggal 5 Agustus


ep

2005 dan Nomor S. 130/VII-SET/RHS/2005 tanggal 5 Agustus 2005, terhadap


areal tersebut butir f, menjadi seluas + 40.950 (empat puluh ribu sembilan ratus
ah

lima puluh) hektar disebabkan penyesuaian dengan batas-batas perkebunan PT


R

Bersama Sejahtera, Areal Kerja Unit Model Pembangunan Hutan Tanaman


Meranti, Areal IUPHHK PT Inhutani II dan peta rekomendasi Gubernur
es

Kalimantan Selatan”;
M

ng

Menimbang, bahwa dengan demikian maka disimpulkan bahwa


pemberian areal + 40.950 tersebut juga memperhatikan batas-batas
on

perkebunan PT Bersama Sejahtera, sehingga Majelis dapat juga mengartikan


gu

bahwa kalau dalam bukti T-3 pemberian areal IUPHHK dikurangi (diterangkan
dalam bukti T-3 tsb dalam menimbang huruf f bahwa berdasarkan Surat Menteri
d
In

Halaman 31 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kehutanan Nomor S.12/Menhut-VI/Rhs/2005 tanggal 14 April 2005 kepada PT
Inhutani II (Unit Pulau Laut) telah diberikan prinsip (SP2) atas areal seluas +

si
88.880 (delapan puluh delapan ribu delan ratus delapan puluh) hektar,
diantaranya seluas +38.880 (tiga puluh delapan ribu delapan ratus delapan

ne
ng
puluh) hektar sebagai IUPHHK pada Hutan Alam) karena memperhatikan
batas-batas perkebunan PT Bersama Sejahera, maka seharusnya tidak
terdapat tumpang tindih dalam pemberian IUPHHK Tergugat;

do
gu Menimbang, bahwa menurut Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor
P.19/Menhut-II/2011 Tahun 2011 Tentang Penataan Batas Areal Kerja
Pemanfaatan Hutan pada Pasal 1 angka (12) mengatur bahwa Pal batas adalah
suatu tanda batas tetap dengan ukuran tertentu yang terbuat dari bahan beton

In
A
dengan rangka besi atau dari kayu kelas awet I/II atau tanda batas lainnya yang
dipasang sepanjang trayek batas. Dan pada Pasal 5 ayat (1) mengatur bahwa
ah

pemegang izin wajib melaksanakan penataan batas areal kerja paling lambat 1

lik
(satu) tahun sejak diberikan izin oleh Menteri;
Menimbang, bahwa Berita Acara Bantuan Pemeriksaan Setempat
perkara a quo memuat hasil pemeriksaan setempat yang antara lain
am

ub
menerangkan bahwa pihak Tergugat menunjukkan batas IUPHHK, namun sama
sekali tidak terlihat batas fisik berupa patok-patok atas batas IUPHHK-HA
tersebut di lapangan;
ep
k

Menimbang, bahwa bisa saja Tergugat mempunyai IUPHHK, akan tetapi


yang jelas bukan di atas lahan Hak Guna Usaha Nomor 36 milik Penggugat,
ah

yang sekarang menjadi permasalahan;


R

si
Menimbang, bahwa dengan berdasarkan uraian Majelis tersebut di atas,
maka Majelis berpendapat bahwa Tergugat tidak dapat menunjukan bahwa
IUPHHK-HA Tergugat terletak di dalam area tanah Hak Guna Usaha Nomor 36;

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan demikian maka Tergugat tidak dapat


membuktikan bahwa ia mempunyai IUPHHK-HA di dalam areal Hak Guna
Usaha Nomor 36 atas nama Penggugat;

do
gu

Menimbang, bahwa bukti surat dari Tergugat berupa fotokopi yang


hanya dicocokkan dengan fotokopinya saja, tanpa ditunjukkan aslinya di
persidangan, maka berdasarkan Pasal 1888 Kitab Undang-undang Hukum
In
A

Perdata bukti tersebut (T-2; T-4; T-6; T-7; T-14) harus dikesampingkan,
sedangkan bukti yang lainnya tidak relevan sehingga harus dikesampingkan
pula;
ah

lik

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan di atas, maka Majelis


berkesimpulan bahwa dengan tidak dapatnya Tergugat membuktikan bahwa ia
mempunyai Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam di atas
m

ub

lahan yang merupakan Hak Guna Usaha Nomor 36 dari Penggugat, maka
petitum ke-3 beralasan hukum untuk dikabulkan, yaitu bahwa alas hak yang
ka

dimiliki oleh Penggugat atas tanah Hak Guna Usaha Nomor 36 tersebut adalah
ep

sah dan berdasar hukum;


Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan
ah

petitum ke-2, yaitu apakah Tergugat telah melakukan perbuatan melawan


R

hukum kepada Penggugat?


Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-undang
es

Hukum Perdata mengatakan bahwa tiap perbuatan melawan hukum yang


M

ng

membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang karena salahnya


menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut;
on

Menimbang, bahwa dengan demikian yang menjadi unsur-unsur dalam


gu

suatu perbuatan melawan hukum adalah sebagai berikut:


1. Adanya perbuatan melawan hukum;
d
In

Halaman 32 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Adanya kesalahan;
Adanya kerugian;

R
3.

si
4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan melawan hukum dan
kerugian;

ne
ng
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan perbuatan melawan hukum
adalah perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang, bertentangan
dengan hak orang lain, bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku itu

do
gu sendiri, bertentangan dengan kesusilaan, bertentangan dengan keharusan,
kehati-hatian, kepantasan, kepatutan;
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dibuktikan di atas maka

In
Penggugat adalah pemilik atas lahan yang bersertifikat Hak Guna Usaha Nomor
A
36, dan akan berakhir haknya pada tanggal 24 September 2037, sehingga
kegiatan perkebunan yang telah dilakukan Penggugat di atas lahan tersebut
ah

adalah sah;

lik
Menimbang, bahwa seharusnya pihak lain menghargai hak guna usaha
yang telah dimiliki oleh Penggugat tersebut dan tidak mengganggu kegiatan
perkebunan kelapa sawit yang sedang dilakukan Penggugat;
am

ub
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya halaman ke-7 telah
mengakui kalau Tergugat melalui kuasa hukumnya telah membuat Laporan
Polisi atas perbuatan Penggugat yang menurut Tergugat, Penggugat telah
ep
k

memasuki wilayah IUPHHK-HA Tergugat;


Menimbang, bahwa sebagaimana yang diuraikan Tergugat di dalam
ah

jawabannya, bahwa sebelum Tergugat melakukan Laporan Polisi, Tergugat


R

si
sebenarnya telah mendapat surat dari Dinas Kehutanan Nomor
522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal Hasil Pemeriksaan Batas
PT Inhutani II dengan PT BSS dan PT BRI bahwa terdapat tumpang tindih lahan

ne
ng

antara Penggugat dan Tergugat (sebagaimana jawaban Tergugat halaman ke-


4);
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 angka 24 KUHAP mengatakan

do
gu

bahwa laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena


hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang
berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa
In
A

pidana;
Menimbang, bahwa walaupun pada dasarnya setiap orang mempunyai
hak atau kewajiban membuat laporan kepada pejabat yang berwenang tentang
ah

lik

telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana, akan tetapi
apabila dikaitkan dengan tindakan Tergugat yang telah menerima surat dari
Dinas Kehutanan Nomor 522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal
m

ub

Hasil Pemeriksaan Batas PT Inhutani II dengan PT BSS dan PT BRI bahwa


terdapat tumpang tindih lahan antara Penggugat dan Tergugat (surat jawaban
ka

Tergugat halaman ke-4), maka seharusnya Tergugat dengan itikad baik apabila
ep

mau menyelesaikan permasalahan yang ada antara Tergugat dengan


Penggugat tersebut dilakukan secara keperdataan, untuk terlebih dahulu
ah

mendapatkan kepastian atas hak masing-masing Penggugat dan Tergugat, dan


R

bukannya melaporkan Penggugat ke polisi atas dugaan tindak pidana;


Menimbang, bahwa atas laporan polisi tersebut kemudian dilakukan
es
M

penyitaan di atas lahan Hak Guna Usaha Nomor 36;


ng

Menimbang, bahwa Majelis telah pertimbangkan mengenai Sertifikat


on

Hm,ak Guna Usaha Nomor 36 yang tercatat sebagai milik Penggugat, di atas
dan terbukti sebagai hak guna usaha Penggugat tanpa dapat dibuktikan oleh
gu

Tergugat atas hak IUPHHK-HA di atas lahan hak guna usaha Penggugat;
d
In

Halaman 33 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa walaupun telah dilakukan penyitaan atas lahan
areal hak guna usaha Nomor 36 milik Penggugat, akan tetapi belum dapat

si
dikatakan bahwa telah terjadi tindak pidana yang dilakukan oleh Penggugat,
oleh karena defenisi dari penyitaan itu sendiri (Pasal 1 angka 16 Kitab Undang-

ne
ng
undang Hukum Acara Pidana) adalah serangkaian tindakan penyidik untuk
mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak
atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan

do
gu pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan;
Menimbang, bahwa dengan dilakukannya penyitaan di atas lahan hak
guna usaha Nomor 36 milik Penggugat, Penggugat mendalilkan mengalami
kerugian materiil dan immateriil;

In
A
Menimbang, bahwa dari bukti yang diajukan Penggugat, Majelis
berpendapat bahwa tidak terdapat bukti yang dapat menunjukkan adanya
ah

kerugian yang telah dialami Penggugat akibat adanya penyitaan, oleh karena itu

lik
dalil Penggugat telah mengalami kerugian materiil tidak dapat dibuktikan;
Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengatakan telah mengalami
kerugian immateriil karena Penggugat tercemar nama baiknya selaku
am

ub
perusahaan yang memiliki reputasi baik dengan adanya laporan ini Penggugat
mendapatkan anggapan oleh masyarakat sebagai perusahaan yanng
melakukan pelanggaran hukum, menurut Majelis cukup beralasan untuk
ep
k

diterima;
Menimbang, bahwa kerugian immateriil yang dituntut Penggugat dinilai
ah

dengan uang sebesar Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah);


R

si
Menimbang, bahwa dalam menjatuhkan besarnya ganti rugi immateriil,
maka harus ada perimbangan yang jelas, sehingga selain melihat status pelaku
secara proporsional, juga melihat pihak Tergugat, oleh karena itu Majelis

ne
ng

berpendapat bahwa adalah pantas dan adil apabila kerugian immateriil yang
dialami Penggugat dinilai dengan uang sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);

do
gu

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan Majelis tersebut di atas,


maka Majelis berpendapat bahwa Tergugat telah terbukti memenuhi Pasal 1365
Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yaitu Tergugat telah melakukan
In
A

perbuatan melawan hukum kepada Penggugat, sehingga petitum ke-2


beralasan hukum untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa mengenai Petitum ke-3 sebagaimana telah
ah

lik

dipertimbangkan di atas, Penggugat dapat membuktikannya, sehingga


beralasan hukum untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-4, karena tidak dapat
m

ub

dibuktikan adanya kerugian materiil oleh Penggugat, maka petitum ini harus
ditolak;
ka

Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-5, sebagaimana


ep

pertimbangan di atas, maka beralasan untuk dikabulkan, akan tetapi hanya


sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)
ah

Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-6 tidak beralasan hukum


R

untuk dikabulkan, oleh karena itu harus ditolak;


Menimbang, bahwa petitum ke-7 tidak perlu dicantumkan dalam amar
es

putusan, oleh karena pada dasarnya para pihak yang berada dalam suatu
M

ng

perkara secara hukum harus tunduk pada isi putusan tersebut;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis
on

Hakim berpendapat gugatan Penggugat dapat dikabulkan sebagian;


gu

d
In

Halaman 34 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan
sebagian dan Tergugat berada di pihak yang kalah, maka Tergugat harus

si
dihukum untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum

ne
ng
perdata serta ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
I. DALAM PROVISI

do
gu - Menolak Provisi dari Penggugat;
II. DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

In
III. DALAM POKOK PERKARA
A
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
- Menyatakan alas hak yag dimilik Penggugat atas tanah Hak Guna
ah

Usaha Nomor 36 adalah sah dan berdasar hukum;

lik
- Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum
kepada Penggugat;
- Menghukum Tergugat membayar kerugian immateriil sejumlah
am

ub
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) kepada Penggugat;
- Menghukum Tergugat membayar biaya perkara sejumlah Rp.
1.126.000,- (satu juta seratus dua puluh enam ribu rupiah)
ep
k

- Menolak gugatan selain dan selebihnya;


ah

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


R

si
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada hari Selasa, tanggal 1 Agustus 2018
oleh kami, Lenny Wati Mulasimadhi, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua , Riyadi
Sunindyo Florentinus, S.H. dan Akhmad Jaini, S.H.,M.H masing-masing sebagai

ne
ng

Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Kamis, tanggal 2 Agustus 2018
telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim
Ketua dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut, dibantu

do
gu

Nurlelawati, S.H., M.H., Panitera Pengganti dan dengan dihadiri kuasa


Penggugat dan Kuasa Tergugat.
In
A

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


ah

lik

Riyadi Sunindyo Florentinus, S.H. Lenny Wati Mulasimadhi, S.H., M.H.


m

ub

Akhmad Jaini, S.H., M.H.


ka

ep

Panitera Pengganti,
ah

Nurlelawati, S.H., M.H.


es
M

ng

Perincian biaya :
on

1. Materai .................................... : Rp6.000,00;


2. Redaksi ................................... : Rp5.000,00;
gu

3........................................................ P
: Rp75.000,00;
d

roses .......................................
In

Halaman 35 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4........................................................ P
: Rp10.000,00;
NBP ........................................

si
5........................................................ P
: Rp1.000.000,00;
anggilan ..................................

ne
ng
6. Pendaftaran............................. : Rp30.000,00;
Jumlah : 1.126.000,00;
( satu juta seratus dua puluh enam ribu rupiah)

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In

Halaman 36 dari 36 Putusan Perdata Gugatan Nomor 282/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Anda mungkin juga menyukai