u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pdt.I.C.1
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 282/Pdt.G/2017/PN Jkt.Sel
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan memutus
perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai
do
gu berikut dalam perkara gugatan antara:
PT Bersama Sejahtera Sakti, sebuah perseroan terbatas yang tunduk
dan didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia,
yang beralamat di The Plaza Office Tower Lantai 36,
In
A
Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat 10350,
dalam hal ini memberikan kuasa kepada Heber
ah
lik
Advokat pada Firma Hukum Yudha Dewi Setiawan
Sihombing, beralamat di 18 Office Park Building Lantai
16, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta 12520
am
ub
berdasarkan Surat Kuasa Khusus No: 006/Dir-
BSS/IV/2017 tanggal 27 April 2016, selanjutnya
disebut sebagai Penggugat;
ep
k
Lawan:
PT Inhutani II (Persero), sebuah perseroan terbatas yang tunduk dan
ah
si
beralamat di Jl.Tebet Timur Raya No.7 Jakarta
Selatan, dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Junaidi, S.H., L.L.M., dkk, Para Advokat dan Asisten
ne
ng
do
gu
lik
ub
Selatan;
2. Bahwa Penggugat berinvestasi di lokasi tersebut sejak tahun 1992
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal 11 September 1999 berikut Perpanjangan ijin lokasi Nomor 1.P
Tahun 1999 tertanggal 11 September 1999(Bukti P-03) dan Ijin lokasi dari
si
Badan Pertanahan Nasional Nomor AK.460.2/015/98/KP-KTB tanggal 26
Maret 1998 berikut perpanjangan Ijin Lokasi Nomor SK.460.2/05.P/98/KP-
ne
ng
KTB tanggal 22 Juli 1998(Bukti P-04).
4. Bahwa Penggugat telah memiliki hak atas tanah berupa Hak Guna
Usaha seluas12.471 Ha, yang berlokasi di pantai timur, laut timur, gunung
do
gu aru Kabupaten Kotabaru berdasarkan sertifikat HGU No. 1, HGU No. 36,
HGU No. 62 dengan rincian/keterangan sebagai berikut:
1) Sertipikat HGU Nomor 1 tanggal 3 Januari 1995 seluas
8.222,54 Ha. (Bukti P-05)
In
A
Seluruh areal seluas 8.222,54 Ha tersebut merupakan ex pelepasan
kawasan Hutan sesuai SK Menteri Kehutanan R.I Nomor 311/Kpts-
ah
lik
2) Sertipikat HGU Nomor 36 tanggal 14 Mei 2002 seluas 3.318 Ha
(Bukti P-07)
a. Seluruh areal seluas 3.318 Ha tersebut merupakan kawasan hutan
am
ub
yang telah di tata batas sesuai Berita Acara tata Batas Kehutanan
tanggal 24 Oktober 1992 seluas 3.503,74 Ha (Bukti P-08);
b. Dalam surat Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan nomor
ep
k
di dalam hasil padu serasi antara TGHK dan RTRWP (SK Gubernur
R
si
Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 217 tahun 1998 tanggal 7 Juli
1998) yang telah disahkan dengan SK Menteri Kehutanan dan
Perkebunan Nomor 453/Kpts-II/1999 tanggal 17 Juli 1999 (Bukti P-
ne
ng
do
3)
gu
lik
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
areal yang dimohon seluas 3.503,75 ha berada pada areal Kawasan
Budidaya Non Kehutanan (KBNK) (vide Bukti P-10);
si
d. Gambar situasi hasil pengukuran Kadasteral Nomor 25/KB/1999
tanggal 27 September 1999 seluas 3.318 ha (Bukti P-15);
ne
ng
e. Risalah Pemeriksaan Tanah B nomor 15/RIS-HGU/III/2000 tanggal
2 Maret 2000 seluas 3.318 ha (Bukti P-16).
6. Bahwa Penggugat telah melakukan kegiatan usahanya dengan baik dan
do
gu mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan terbukti dengan masih
berlakunya izin usaha Penggugat dan tidak adanya teguran baik lisan,
tulisan maupun sanksi administratif yang dikenakan oleh pemberi izin;
In
7. Bahwa pada tahun 2009, Menteri Kehutanan Republik Indonesia
A
mengeluarkan SK Menteri Kehutanan nomor 435 tanggal 23 Juli 2009, yang
pada intinya menetapkan beberapa titik lokasi lahan yang berada dalam
ah
lik
menurut Tergugat, sebagian lahan perkebunan yang dimiliki Penggugat
termasuk dalam Areal kerja Tergugat dan wilayah kawasan hutan, yaitu
lahan perkebunan yang masuk dalam HGU No. 36, padahal lahan
am
ub
perkebunan Penggugat tersebut telah dimiliki oleh Penggugat sejak tahun
2002 berdasarkan Hak Guna Usaha Nomor 36 dan Izin Lokasi
sebagaimana dijelaskan pada poin diatas.
ep
k
si
Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
ne
ng
do
gu
lik
ub
mengikat’.
9. Bahwa SK Menteri Kehutanan nomor 435 tanggal 23 Juli 2009 adalah
ka
23 Juli 2009 dan Pasal 92 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 18 tahun
es
ada perbuatan hukum apapun yang dilanggar oleh Penggugat atas laporan
yang dibuat oleh Tergugat tersebut, karena pada saat Tergugat membuat
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
laporan polisi tersebut status area tanah yang menurut Tergugat adalah
kawasan hutan masih berupa penunjukan kawasan hutan dan BUKAN
si
penetapan, dan yang paling utama adalah Penggugat memiliki dasar hukum
yang sah atas area tersebut, yaitu dengan HGU No. 36 (vide P-07) .
ne
ng
12. Bahwa akibat laporan yang dilakukan oleh Tergugat tersebut, Penyidik
pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan
berdasarkan Surat Perintah Penyitaan Nomor SP.Sita/12-
do
gu 4/III/2017/Ditreskrimsus tanggal 20 Maret 2017 dan Surat Penetapan dari
Pengadilan Negeri Kotabaru Nomor 1/Pen.Pid.Izin.Sita/2017PN Ktb tanggal
9 Maret 2017 telah melakukan penyitaan terhadap:
Kebun Kelapa Sawit milik Penggugat seluas 1.315 ha.
In
a.
A
b. Alat mesin perkebunan berupa Grader, Traktor, Truck, Dump
Truck.
ah
lik
c.
Tojok, Hand Sprayer, Egrek dan Poll.
Yang mana atas penyitaan tersebut dibuat berita acara penyitaan tanggal
23 Maret 2017 (Bukti P-19).
am
ub
13. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“BW”) diatur dalam Pasal 1365. Secara lengkap bunyi Pasal 1365
BW adalah sebagai berikut:
ep
k
si
mengganti kerugian tersebut”
Bahwa dengan demikian unsur-unsur perbuatan melawan hukum adalah:
Ada perbuatan yang melawan hukum (onrechtmatige daad);
ne
ng
1.
2. Ada kesalahan;
3. Ada kerugian;
Ada hubungan kausalitas;
do
4.
gu
lik
ub
kalau areal lahan tersebut milik yang sah dari Penggugat berdasarkan HGU
No. 36 (vide P-07);.
ka
Penggugat memiliki alas hak yang sah (HGU No. 36, vide P-07) terhadap
R
areal tanah yang dilaporkan Tergugat kepada polisi tersebut, sehingga demi
es
hukum sudah selayaknya Tergugat menghargai alas hak yang sah milik
M
Penggugat, dan seandainya quad non Tergugat tidak mengakui HGU No. 36
ng
meminta pembatalan atas HGU No. 36 tersebut kepada instansi yang terkait
dan BUKAN melaporkannya ke polisi;
gu
17. Bahwa dalam hal Tergugat memakai SK Menteri Kehutanan nomor 435
tanggal 23 Juli 2009 sebagai dasar untuk menyatakan areal perkebunan
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
milik Pengugat sebagai kawasan hutan dan melaporkannya kepada polisi,
maka hal tersebut demi hukum juga tidak dapat dijadikan sebagai dasar
si
hukum yang mutlak, karena dalam SK Menteri Kehutanan nomor 435
tanggal 23 Juli 2009, dalam butir KEEMPAT huruf d, dengan tegas
ne
ng
menyatakan: “Izin yang telah diterbitkan oleh Pemerintah dan atau
Pemerintah Daerah yang berada pada areal bukan kawasan hutan dan
menurut keputusan ini ditunjuk menjadi kawasan hutan masih tetap
do
gu berlaku sampai dengan izinnya berakhir”;
Bahwa HGU No. 36 milik Penggugat tersebut diterbitkan pada tanggal 14
Mei 2002, sehingga masih berlaku sampai dengan tahun 2032, dan oleh
karena itu secara sederhana sudah terbukti kalau sampai saat ini
In
A
Penggugat memiliki alas hak yang sah, sehingga berhak untuk melakukan
kegiatan perkebunan kelapa sawit di areal HGU No. 36 tersebut sampai
ah
lik
18. Bahwa atas perbuatan Tergugat tersebut, terdapat kerugian yang dialami
oleh penggugat baik berupa kerugian Materiil dan Imateriil dengan perincian
sebagai berikut:
am
ub
a. Tidak dapatnya beroperasi atau diusahakannya sebagian wilayah
kebun Penggugat seluas 1300 ha (karena disita oleh Polisi Daerah
(Polda) Banjarmasin, vide P-19), yang mana apabila sebelumnya
ep
k
sawit per hektar yang dapat dijual seharga Rp 1.000 per kilogramnya
R
si
dengan perhitungan sebagai berikut:
1.000 Kg x 1300 ha x Rp. 1.000 = Rp 1.300.000.000
(satu Milyar Tiga Ratus Ribu Rupiah) / bulan
ne
ng
Bahwa sampai dengan saat ini, kerugian material yang secara fakta
sudah diderita Penggugat sejak lahan perkebunannya disita sejak 23
Maret 2017 sampai dengan gugatan ini didaftarkan, karena sampai
do
gu
lik
ub
“Y x Rp. 1.300.000.000,- “(Y dikali satu milyar tiga ratus juta Rupiah).
dimana Y adalah merupakan satuan waktu pengali dari lamanya waktu
ka
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
setiap bulannya dari jumlah total kerugian material yang diderita
Pengggugat sejak putusan dikeluarkan sampai dengan Tergugat
si
melaksanakan kewajibannya;
20. Bahwa kerugian yang dialami oleh Penggugat tersebut berasal dari
ne
ng
hubungan kausalitas yang terjadi akibat perbuatan Tergugat berupa laporan
sebagaimana dimaksud diatas.
21. Bahwa untuk menjamin Penggugat memiliki kepastian hukum
do
gu mendapatkan pembayaran atas kerugian materiil dan kerugian imateriil
pada saat gugatan Penggugat dikabulkan dan inkracht, maka sudah
selayaknya Yang Mulia menetapkan sita jaminan terhadap aset Tergugat,
yaitu gedung kantor Tergugat yang terletak di Jl.Tebet Timur Raya No.7
In
A
Jakarta Selatan;
22. Bahwa dengan demikian, dari uraian tersebut di atas, secara sederhana
ah
lik
Melawan Hukum.
Berdasarkan hal-hal dan fakta-fakta yang telah terurai diatas, maka Penggugat
memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atau Majelis Hakim
am
ub
yang mengadili perkara ini,kiranya berkenan memanggil para pihak dalam
persidangan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, serta memeriksa
perkara ini dan selanjutnya memberikan putusan sebagai berikut:
ep
k
DALAM PROVISI
ah
menetapkan dan meletakkan sita jaminan terhadap aset Tergugat, yaitu gedung
R
kantor Tergugat yang terletak di Jl.Tebet Timur Raya No.7 Jakarta Selatan;
si
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ne
ng
do
gu
lik
ub
tersebut;
ep
SUBSIDAIR
es
M
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Martin
Ponto Bidara, S.H. hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sebagai
si
Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 27 Juli 2017
ne
ng
upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
do
gu Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para
Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
In
A
A. GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS
CONSORTIUM)
ah
lik
persona dalam bentuk plurium litis consortium (kurang pihak).
2. PENGGUGAT mendalilkan bahwa kerugian materiil dan
imateriil yang didalilkan oleh PENGGUGAT disebabkan oleh
am
ub
perbuatan TERGUGAT membuat laporan polisi kepada
Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (untuk selanjutnya
disebut “Polda Kalsel”) yang kemudian ditindaklanjuti oleh
ep
k
si
3. Bahwa berdasarkan dalil PENGGUGAT tersebut di atas,
maka kerugian materiil dan imateriil yang didalilkan oleh
PENGGUGAT disebabkan secara langsung oleh penyitaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada petitumnya (vide gugatan halaman 8),
8.
PENGGUGAT meminta kepada Majelis Hakim untuk
si
menghukum TERGUGAT, padahal jelas-jelas pihak yang
melakukan penyitaan adalah Polda Kalsel, sehingga PIHAK
ne
ng
YANG DIDALILKAN MENYEBABKAN KERUGIAN SECARA
LANGSUNG BERBEDA DENGAN PIHAK YANG DIGUGAT.
Dengan demikian, terbukti bahwa gugatan yang diajukan oleh
do
gu PENGGUGAT adalah gugatan yang kabur dan tidak jelas
(obscuur libel).
9. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, telah cukup
alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim untuk menyatakan
In
A
gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA
ah
lik
dikemukakan PENGGUGAT, kecuali yang diakui secara jelas dan
tegas oleh TERGUGAT.
A. LAPORAN TERGUGAT KEPADA POLDA KALSEL DILINDUNGI
am
ub
OLEH HUKUM DAN BUKAN MERUPAKAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM
11. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil
ep
k
si
12. Bahwa adapun dasar TERGUGAT membuat laporan polisi
terhadap PENGGUGAT adalah sebagai berikut:
ne
TERGUGAT merupakan perusahaan milik
ng
12.1.
Negara Republik Indonesia yang memiliki Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (untuk
selanjutnya disebut “IUPHHK-HA TERGUGAT”) atas
do
gu
lik
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
disebut “HGU”) milik PENGGUGAT. Berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan tersebut, Dinas Kehutanan
si
menjelaskan melalui Suratnya Nomor:
522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal
ne
ng
Hasil Pemeriksaan Batas PT. Inhutani II dengan PT.
BSS dan PT. BRI bahwa terdapat tumpang tindih lahan
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT.
do
gu Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan
yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Pemerintah
Kabupaten Kotabaru tersebut, ditemukan bahwa areal
In
A
perkebunan PENGGUGAT yang berada di dalam
Wilayah IUPHHK-HA TERGUGAT adalah seluas 5.494
ah
lik
Berdasarkan hasil rapat tertanggal 21 April 2011 di
Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Kotabaru yang
dihadiri pula oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT,
am
ub
ditemukan bahwa areal perkebunan PENGGUGAT di
dalam Wilayah IUPHHK-HA TERGUGAT yang telah ada
izin pelepasan kawasan hutannya (termasuk HGU)
ep
k
si
HA (TIGA RIBU TIGA RATUS TUJUH BELAS
HEKTAR) YANG BERADA DI DALAM WILAYAH
IUPHHK-HA TERGUGAT YANG BELUM MENDAPAT
ne
ng
do
gu
lik
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lapangan Wilayah IUPPH-HA TERGUGAT terdapat
perambahan kelapa sawit yang diduga
si
tanaman PENGGUGAT dengan umur tanaman +
10 (lebih kurang sepuluh) tahun per tahun
ne
ng
2014.
b. Wilayah IUPHHK-HA TERGUGAT dan HGU
PENGGUGAT setelah di-overlay (dihamparkan)
do
gu dengan Peta lampiran SK Menteri Kehutanan
Nomor: SK.435/Menhut-II/2009 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan
Selatan, ditemukan bahwa status kawasan yang
In
A
tumpang tindih seluruhnya berada di dalam
Hutan Produksi Tetap (HP) seluas + 3.860 Ha
ah
lik
12.6. Bahwa berdasarkan Surat Dinas Kehutanan
Nomor: 522/559/TGH/2014 tertanggal 29 Agustus 2014
Perihal Tumpang Tindih Perizinan IUPHHK-HA PT.
am
ub
Inhutani II dengan Hak Guna Usaha (HGU) PT.
Bersama Sejahtera Sakti tersebut, TERBUKTI BAHWA
PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN KEGIATAN
ep
k
si
KEHUTANAN DI DALAM WILAYAH IUPHHK-HA
TERGUGAT YANG MERUPAKAN KAWASAN HUTAN.
13. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, maka
ne
ng
do
gu
“UU 18/2013”) Pasal 92 ayat (2) dan Pasal 93 ayat (3) yang
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 92 ayat (2) UU 18/2013
In
A
Korporasi yang :
a. melakukan kegiatan perkebunan tanpa izin
Menteri di dalam kawasan hutan sebagaimana
ah
lik
ub
Korporasi yang :
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. mengangkut dan/atau menerima titipan hasil
perkebunan yang berasal dari kegiatan
si
perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2)
ne
ng
huruf c;
b. menjual, menguasai, memiliki dan/atau
menyimpan hasil perkebunan yang berasal dari
do
gu kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan
tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 ayat (2) huruf d; dan/atau
c. membeli, memasarkan dan/atau mengolah hasil
In
A
kebun dari perkebunan yang berasal dari
kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan
ah
lik
17 ayat (2) huruf e;
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun
am
ub
serta pidana denda paling sedikit
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan paling
banyak Rp15.000.000.000,0 (lima belas miliar
ep
k
rupiah).
14. Bahwa TERGUGAT kemudian menyampaikan pengaduan
ah
si
Surat No. 494/JTC-IHT/04-16 tertanggal 4 April 2016.
Pengaduan tersebut ditindaklanjuti oleh TERGUGAT dengan
membuat laporan polisi melalui kuasa hukum TERGUGAT
ne
ng
do
gu
lik
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENGGUGAT BUKAN MERUPAKAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM, MELAINKAN PERBUATAN YANG
si
DILINDUNGI OLEH HUKUM.
19. Bahwa apabila PENGGUGAT tidak melakukan tindak
ne
ng
pidana yang diadukan dan/atau dilaporkan oleh TERGUGAT,
penyidik Polda Kalsel tidak akan melanjutkan pemeriksaan /
penyidikan terhadap PENGGUGAT. Faktanya, Polda Kalsel
do
gu telah melakukan penyidikan dan bahkan telah melakukan
penyitaan terhadap areal kebun kelapa sawit yang diakui
oleh PENGGUGAT. DENGAN DEMIKIAN, PENYIDIK POLDA
KALSEL TELAH MEMPUNYAI BUKTI PERMULAAN YANG
In
A
CUKUP BAHWA PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN
TINDAK PIDANA SEBAGAIMANA DIADUKAN /
ah
lik
20. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dalil
PENGGUGAT yang menyatakan bahwa laporan polisi
TERGUGAT merupakan perbuatan melawan hukum yang tidak
am
ub
memiliki dasar hukum adalah tidak benar dan telah
terbantahkan. Dengan demikian, telah cukup alasan bagi
Majelis Hakim untuk menolak gugatan PENGGUGAT untuk
ep
k
seluruhnya.
B. PENYIDIK POLDA KALSEL DIBERIKAN WEWENANG OLEH
ah
si
TERHADAP KEBUN KELAPA SAWIT YANG DIAKUI PENGGUGAT
21. Bahwa ketentuan Pasal 6 ayat (1) KUHAP mengatur
sebagai berikut:
ne
ng
“Penyidik adalah:
a. pejabat polisi negara Republik Indonesia;
b. pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi
do
gu
lik
.......
d. melakukan penangkapan, penahanan,
penggeledahan dan penyitaan;
m
ub
......”
23. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 7
ka
penyidik Polda Kalsel atas kebun kelapa sawit yang diakui milik
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melegitimasi tindak pidana yang telah dilakukan
PENGGUGAT dan mendapat keuntungan dari TERGUGAT.
si
25. Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada Bagian A di atas,
pengaduan dan/atau laporan polisi yang diajukan oleh
ne
ng
TERGUGAT dilindungi oleh hukum dan bukan merupakan
perbuatan melanggar hukum. DENGAN DEMIKIAN, GUGATAN
YANG DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT HANYA LAH SEBUAH
do
gu UPAYA COBA-COBA, MENGADA-ADA, DAN TIDAK
BERDASAR HUKUM.
26. Bahwa berdasarkan uraian-uraian TERGUGAT di atas,
maka seluruh dalil-dalil PENGGUGAT dalam gugatan telah
In
A
terbantahkan. Dengan demikian, telah cukup alasan bagi Yang
Mulia Majelis Hukum untuk menolak seluruh gugatan
ah
PENGGUGAT.
lik
C. PENGGUGAT MELAKUKAN KEGIATAN PERKEBUNAN DI
LUAR HGU PENGGUGAT
27. Bahwa, PENGGUGAT tidak pernah mempermasalahkan
am
ub
kepemilikan HGU-HGU PENGGUGAT yang didalilkan oleh
PENGGUGAT dalam gugatan.
28. Bahwa, PENGGUGAT berusaha mengarahkan dalam
ep
k
si
TERGUGAT dan wilayah HGU PENGGUGAT. Faktanya,
berdasarkan:
Hasil temuan TERGUGAT pada bulan Agustus 2012;
ne
ng
a.
b. Surat Dinas Kehutanan Nomor:
522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal
Hasil Pemeriksaan Batas PT. Inhutani II dengan PT. BSS
do
gu
lik
ub
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
KAWASAN HUTAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT
si
30. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil
PENGGUGAT yang menyatakan bahwa Keputusan Menteri
ne
ng
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.435/Menhut-II/2009
tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan
Selatan (untuk selanjutnya disebut “SK Menhut 435/2009”)
do
gu berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 45/PUU-
IX/2011 (untuk selanjutnya disebut “Putusan MK”) tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat karena bentuknya
merupakan penunjukan.
In
A
31. Bahwa Putusan MK tersebut dibacakan pada tanggal 21
Februari 2012, sehingga norma hukum yang diputuskan
ah
lik
produk hukum yang dikeluarkan setelah tanggal 21 Februari
2012 dan tidak mengikat terhadap produk-produk hukum
sebelum tanggal 21 Februari 2012.
am
ub
32. Bahwa SK Menhut 435/2009 dikeluarkan oleh Menteri
Kehutanan pada tanggal 23 Juli 2009, jauh sebelum Putusan
MK diucapkan. Dengan demikian, Putusan MK tersebut tidak
ep
k
si
Menteri Kehutanan RI jauh sebelum SK Menhut 435/2009
dikeluarkan dan jauh sebelum Putusan MK diucapkan.
33. Bahwa apabila SK Menhut 435/2009 tidak mempunyai
ne
ng
do
gu
lik
ub
Menhut 453/1999”).
34. Bahwa Sertifikat HGU Nomor 36 atas nama PENGGUGAT
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MASUK DALAM KAWASAN HUTAN BERDASARKAN SK
MENHUT 453/1999 DAN TIDAK ADA PELEPASAN
si
KAWASAN HUTAN PADA AREAL RAMBAHAN PENGGUGAT
SELUAS 3.317 HA (TIGA RIBU TIGA RATUS TUJUH BELAS
ne
ng
HEKTAR). Dengan demikian, dalil PENGGUGAT pada poin 17
yang pada intinya menyatakan bahwa izin PENGGUGAT masih
berlaku berdasarkan butir keempat huruf d SK Menhut 435/2009
do
gu adalah tidak relevan, karena sebelum SK Menhut 435/2009
dikeluarkan, Areal Rambahan PENGGUGAT yang menjadi
lokasi PENGGUGAT melakukan kegiatan perkebunannya
secara melawan hukum adalah termasuk dalam kawasan
In
A
hutan berdasarkan SK Menhut 453/1999.
36. Bahwa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya pada
ah
lik
perkebunan di Areal Rambahan PENGGUGAT yang berada di
luar HGU No. 36 dan berada di dalam Wilayah IUPHHK-HA
TERGUGAT. DALIL PENGGUGAT YANG MENYATAKAN
am
ub
BAHWA AREAL TANAH YANG DILAPORKAN TERGUGAT
MERUPAKAN WILAYAH HGU MILIK PENGGUGAT ADALAH
TIDAK BENAR DAN SEMATA-MATA DIDALILKAN
ep
k
si
37. Bahwa dengan demikian, TANPA MELIHAT APAKAH SK
MENHUT 435/2009 MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
MENGIKAT ATAU TIDAK, PENGGUGAT TETAP
ne
ng
do
gu
lik
ub
39. Bahwa tidak ada satu pun perbuatan melawan hukum yang
ep
berdasar.
es
kepada Yang Mulia Majelis Hakim agar berkenan memutus perkara ini dengan
menjatuhkan amar putusan sebagai berikut:
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan mengabulkan eksepsi TERGUGAT;
si
2. Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA
ne
ng
1. Menyatakan menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.
atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
do
gu a quo berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat, Penggugat mengajukan
In
replik, yang selengkapnya sebagaimana terlampir dalam berkas perkara;
A
Menimbang, bahwa atas replik dari Penggugat, Tergugat mengajukan
duplik, yang selengkapnya sebagaimana terlampir dalam berkas perkara;
ah
lik
tetlah mengajukan bukti surat berupa fotokopi yang telah diberi materai
secukupnya, yaitu:
1. Bukti P-01 : Surat Keputusan Kepala Badan
am
ub
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 39/I/PMDN/1992
tertanggal 5 Februari 1992;
2. Bukti P-02 : Surat Keterangan Pencadangan
ep
k
si
1.P Tahun 1999 tertanggal 11 September 1999;
4. Bukti P-04 : Surat Keputusan Kepala Badan
ne
Pertanahan Nasional Kabupaten Kotabaru Nomor
ng
do
gu
lik
ub
2003;
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
: 14. Bukti P-14
Surat Keputusan Izin Lokasi
Nomor SK.114/PL-460/1997/KP-KTB tanggal 22 Juli
si
1997;
15. Bukti P-15 : Gambar Situasi Hasil
ne
ng
Pengukuran Kadasteral Nomor 25/KB/1999 seluas
3.318 Ha;
16. Bukti P-16 : Risalah Pemeriksaan Tanah B
do
gu Nomor 15/RIS-HGU/III/2000 tanggal 2 Maret 2000
seluas 3.318 ha;
17. Bukti P-17 : Putusan Mahkamah Konstitusi
In
Nomor 45/PUU-IX/2011;
A
18. Bukti P-18 : Peraturan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.19/MENHUT-II/2011 Tahun
ah
lik
Pemanfaatan Hutan.
19. Bukti P-19 : Keputusan Bupati Kepala
Daerah Tingkat II Kotabaru Nomor 7 Tahun 1999
am
ub
tentang Pemberian Izin Lokasi;
20. Bukti P-20 : SK 435/MENHUT-II/2009
tertanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan
ep
k
si
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan
Alam PT. Inhutani II (Unit Pulau Laut) atas Areal Hutan
ne
Produksi Seluas 40.950 (Empat Puluh Ribu Sembilan
ng
do
gu
sumpah, yaitu:
1. Muhammad Bariansyah, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Saudara sekarang tinggal dimana ?
ah
lik
ub
- Sampai sekarang ;
- Saudara pernah bekerja di Inhutani ?
ah
- Iya ;
R
- Kapan ?
es
- Tugasnya apa ?
- Saksi mengawasi anggota yang bekerja ;
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Seingat saudara waktu tinggal disana apakah daerah itu
merupakan hutan atau bagaimana ?
si
- Dahulu semak belukar campur alang-alang ;
- Saat saudara SMP bapak saudara bekerja sebagai apa ?
ne
ng
- Dahulu bapak Sebagai Babinsa ;
- Pada saat saudara tinggal disana apakah sudah ada warga
masyarakat ?
do
gu - Sudah banyak karena disana desa lama ;
- Penduduk disana apakah pendatang atau penduduk asli ?
- Penduduk asli ;
- Sebelum saudara datang sudah banyak penduduknya ?
In
A
- Sudah banyak ;
- Penduduk desa pekerjaannya apa ?
ah
- Bertani ;
lik
- Bertani apakah bertani sawah atau berkebun ?
- Ladang berpindah-pindah ;
- Sewaktu mereka bertani ?
am
ub
- Setelah mereka tanami padi diganti dengan tanaman kebun
seperti rambutan, mangga, durian lalu berganti dengan tanaman
kopi ;
ep
k
si
dari kehutanan ;
- Apakah ada dari instansi dinas Perkebunan atau pertanian yang
datang kesana ?
ne
ng
- Kalau dari Pertanian dulu ada mengasih bibit sawit tahun 2007-
2008 untuk ditanam disitu ;
- Tidak ada larangan untuk bertanam disitu ?
do
gu
- Tidak ada ;
- Dan patok kawasan tidak ada kalau ada masyarakat menemukan
satu tanda disitu paling lama 10 hari sudah tahu satu desa ;
In
A
- Pada tahun 2008 ada pembagian bibit itu untuk ditanam disebelah
mana ?
- Bebas ditanamnya disebelah barat kebun atau disebelah timur
ah
lik
kebun ;
- Kebun itu milik siapa ?
- Kebun milik BSS ;
m
ub
- Punya ;
R
- Disebelah mana ?
- Disebelah barat ada, disebelah timur ada, disebelah timur ada
es
pohon karet dan sawit dan disebelah barat saksi tanam pisang ;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Selama ini tidak ada ;
- Bahwa ada larangan tidak boleh berkebun ?
si
- Tidak ada ;
- Pernah tidak saudara mendengar nama Inhutani ?
ne
ng
- Saksi pernah mendengar ;
- Pernah tidak Inhutani datang ke tempat saudara ?
- Tidak pernah selama yang saksi tahu ;
do
gu - Saudara tahu kapan pertama kali PT. BSS datang ke lokasi ?
- Tahun 1994 akhir ;
- Setahu saudara PT. BSS mengambil tanah dari siapa ?
Dari masyarakat ;
In
-
A
- Sewaktu PT. BSS membuka usaha kebun apakah tanah disitu
merupakan tanah hutan ?
ah
lik
- PT. BSS mengganti rugi kepada masyarakat ?
- Mengganti rugi ;
- Saudara pernah bekerja disana sampai tahun 2002 pernah tidak
am
ub
saudara melihat ada patok BSS ?
- Pertama kali kami masuk yang ada patok BSS patok lain tidak ada
jadi PT. BSS mengerjakan disekitar blok ;
ep
k
si
- Ada jalan pringgan diluar patok ;
- Patok patok tadi luar kebun, kebun didalam patok ;
- Patoknya ?
ne
ng
do
gu
patok BSS ?
- Saksi selalu lihat ;
- Selain dari Patok BSS apakah ada patok yang lain ?
ah
lik
ub
- Tidak ada ;
- Apakah ada tulisan ini adalah milik inhutani ?
es
- Tidak ada ;
M
ng
membuat batas-batas ?
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Sekarang ada sekitar bulan Maret tetapi saksi tidak tahu darimana
yang saksi tahu ada patok baru pada tahun 2017 ada berupa triplek
si
dituliskan nomor ditancapkan kayu, saksi berfikir itu punya
perusahaan dan saksi tidak terlalu memperhatikan ;
ne
ng
- Orang desa tidak tahu yang mana kawasan hutan lindung atau
hutan produksi;
- Pernah tidak dari instansi yang lain datang ke desa bapak-bapak
do
gu ibu-ibu tidak boleh menanam di sebelah barat atau sebelah timur
kebun karena itu adalah kawasan hutan ?
- Tidak pernah ;
- Pernah tidak kebun BSS di pasang garis polisi ?
In
A
- Saksi tahu dari kabar-kabar setelah ada papan pengumuman
setelah 10 hari dari situ ada informasi dari masyarakat ;
ah
lik
pencaharian disitu ?
- Berpengaruh sekali terutama ibu-ibu dahulu penghasilannya 1,5
juta sampai 3 juta per bulan karena dari perusahaan ibu-ibu disuruh
am
ub
memungut buah-buah yang berjatuhan ditimbang, begitu ada
masalah yang diklaim dari Polda jadi Ibu-ibu mengeluh karena sudah
distop pekerjaannya ;
ep
k
sawit ;
R
si
- Kalau PT. Bersama Sejahtera Sakti usaha apa ?
- Menanam sawit ;
- Berapa luas lahan yang dipakai PT. Bersama Sejahtera Sakti ?
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
- Tidak ada ;
- Tanah yang disengketakan memang belum ada tanamannya ;
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Saudara tahu tanah yang menjadi sengketa ?
- Tanah yang disengketakan ini di Desa Batu Tunau, waktu itu
si
belum ada sawitnya ;
- Waktu ada laporan ke Polisi saudara tahu ?
ne
ng
- Saksi tidak tahu ;
- Saudara tahu tanah yang dilarang ?
- Setahu saksi yang dilarang itu kebunnya tidak boleh dipanen ;
do
gu - Saudara tahu tanah disengketakan kapan ?
- Tahun 2017 ;
- Apa masalahnya ?
- Saksi mendengar PT. BSS mencuri buahnya PT. Inhutani ;
In
A
- Saudara tahu lokasinya tanahnya PT. Inhutani ?
- Saksi tidak tahu ;
ah
lik
- Tidak, yang ada PT. Inhutani 2 lokasinya 15 KM ke selatan ;
- Apakah tanahnya berdekatan dengan PT. BSS ?
- Setahu saksi tidak ada ;
am
ub
- Punya siapa ?
- Sekarang masyarakat yang menanami pisang, sawit dan karet ;
- Karena perbatasannya tanah PT. BSS dibatasi / dikelilingi jalan
ep
k
pringgan ;
- Jalan bisa dilewati mobil ?
ah
- Bisa ;
R
si
- Jadi Patok PT BSS diluar jalan ;
- Patok itu berupa apa ?
- Patoknya berupa beton jaraknya per 100 meter ;
ne
ng
do
gu
lik
- Sudah menghasilkan ;
- Setahu saudara apakah PT. Inhutani ada menanam sawit disitu ?
- Tidak ada ;
m
ub
- Tidak ada ;
ep
- Tidak ada ;
- Jadi waktu itu disekitar belum ada penanam ?
es
- Belum ada ;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Ada ;
- Yang membayar pembebasan itu siapa ?
si
- Semua PT. BSS ;
- Dasar apa uang dibayarkan untuk pembebasan itu ?
ne
ng
- Saksi contohkan saksi punya tanah 2 hektare didalam lokasi tanah
saksi ada tanaman tumbuh itu yang diganti tanamannya ;
- Dasarnya menanam itu apakah ada suratnya ?
do
gu - Saksi tidak tahu apakah ada surat-suratnya ;
- Setahu saudara saat pembebasan itu apakah ada surat-suratnya ?
- Setahu saksi masyarakat tidak ada yang punya surat ;
- Disekitar tanah BSS berapa kilo ada tanaman pinus ?
In
A
- 15 kilometer ke arah selatan ;
- Di daerah mana areal tanah itu ?
ah
lik
- Apakah pernah Inhutani menanam pinus, akasia dirubuhkan lalu
dikuasai PT. BSS ?
- Saksi tidak tahu ;
am
ub
- Setelah saudara keluar tidak pernah mengurus kebun BSS ?
- Tidak pernah, karena saksi punya kebun sendiri ;
- Jaraknya berapa meter dari kebun saudara ke lahan PT. BSS ?
ep
k
dimana ?
R
si
- Saksi tidak tahu ;
- Saudara tidak tahu mana kawasan hutan dan yang tidak ?
- Saksi tidak tahu karena tandanya tidak ada ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
awasi ?
- Tidak pernah dikasih ;
ka
- System blok, per blok 30 hektar setelah selesai pindah ke blok lain
;
ah
- Jadi ada nomor blok, saat pagi saksi diberitahu oleh mandor untuk
R
saudara tahu ?
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
-Saudara tahu apakah ada penambahan areal lokasi yang dikelola
PT. BSS ?
si
- Saksi tidak tahu ;
- Apakah ada penambahan patok dari pertama yang saudara lihat ?
ne
ng
- Tidak ada ;
- Sepengetahuan saudara apakah ada kebun baru selain dari patok
yang saudara lihat ?
do
gu - Tidak ada ;
- Jadi kebun yang saudara lihat tidak ada kebun yang lain ?
- Tidak ada kebun yang baru ;
- Ketika mau ke kebun yang dikelola PT. BSS itu bisa lewat jalan
In
A
mana saja yang bisa dilewati ?
- Banyak jalan tetapi saksi mengambil jalan yang terdekat ;
ah
- Jadi yang biasa saudara lewati tanah yang biasa saudara lihat
lik
apakah semua jalan yang umum bisa masuk ke jalan itu bisa saudara
lewati ?
- Biasa saksi lewati ;
am
ub
- Apakah saudara melewati banyak jalan dari PT. BSS ?
- Karena saat saksi mencari kayu api dengan berkeliling, kalau di
PT. BSS sudah tidak ada kayu api lagi ;
ep
k
si
jalannya sudah enak, jadi kalau kita bawa kayu api dari lahan yang
biasa dilewati jadi saksi bisa memastikan tidak ada tambahan dari
kebun itu dan patoknya hanya itu saja ;
ne
ng
do
gu
lik
- Punya masyarakat ;
- Apa jenis pohonnya ?
- Ada pohon sawit, pisang, karet ;
m
ub
sebagai berikut:
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tentang perbuatan melawan hukum
1.
kesalahan ;
R
2.
si
kerugian dan
3.
hubungan sebab akibat ;hubungan kausal antara rugi dan
4.
ne
ng
perbuatan
- namun dalam perkembangannya hooge raad 1919 memberikan
pengertian perbuatan melawan hukum menjadi luas tidak hanya
do
gu melanggar hak objektif tetapi juga melanggar kewajiban hukum si
pelaku, melanggar kesusilaan kemudian kurang hati-hati dan juga
tidak sepatutnya menurut kepatutan dalam masyarakat baik terhadap
In
orang maupun terhadap benda ;
A
- jadi ada suatu kasus dalam suatu perusahaan memiliki sebidang
kebun dan memiliki ijin usaha apakah termasuk hak kebendaan dari
ah
perusahaan ?
lik
- ya, hak atas kebendaan atas tanah jadi berupa sertipikat HGU,
HGB, dan Hak Milik ;
- Apakah dalam hal ini instansi yang sudah tahu pada saat melapor
am
ub
perusahaan memiliki hak kebendaan atas tanah tersebut dapat atau
bisa secara keperdataan bahwa ia sudah melanggar hak yang ada ?
- Dari alas haknya ada klausul disana jadi jika ada hak orang lain
ep
k
tunggu dulu haknya berakhir lalu apakah mereka bersalah jadi karena
tidak diverifikasi dulu ada hak orang lain diatas tanah itu jadi ada
ah
si
KUHPerdata ;
- Maksudnya salah apa bisa saudara jelaskan ?
- Jadi sekarang persoalannya seseorang melapor kepada pihak
ne
ng
do
gu
lik
ub
batasnya ;
- Dalam hal misalnya perusahaan tetap berusaha dengan alasan
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Karena tumpang tindih atas dasar alas hak ada HGU, menggarap
-
tanah itu atas dasar HGU
si
- Apa yang sebenarnya dimaksud didalam syarat dari PMH
kepatutan dan kehati-hatian ? wujudnya apa dalam pergaulan
ne
ng
masyarakat ?
- Kepatutan dan kehati-hatian harus dimaknai bersifat relatif jadi
dalam setiap masyarakat merujuk kepada kearifan lokal, adat budaya
do
gu kita, adat istiadat kita bagaimana ;
- Implementasi yang kongkrit salah satu contohnya seperti apa
karena terlalu luas ?
- Misalnya ditempat ahli ada sungai cikapondong kemudian ada
In
A
orang mandi tidak pakai busana sudah melanggar kepatutan ;
- Kalau perbuatan melawan hukum, perbuatannya itu didasarkan
ah
lik
- Kalau atas dasar Undang-undang tidak perbuatan melawan
hukum karena melaksanakan undang-undang ;
- Ada salah satu syarat dari Pasal 1365 adalah hubungan kausalitas
am
ub
antara kerugian dan perbuatan ?
- Benar ;
- Contoh ada A melakukan teguran ke B dan B yang menyebabkan
ep
k
undangnya ;
R
si
- Yang mau menentukan misalnya Polisi salah, yang menentukan
Polisi salah itu siapa ?
- Yang menentukan Polisi itu salah kembali kepada Pasal 1365 ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
bersalah ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya, Tergugat telah
ah
mengajukan bukti surat berupa fotokopi yang telah diberi materai secukupnya,
R
yaitu:
Bukti T-1 : Surat Keputusan Menteri
es
1.
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kepada Perusahaan Perseroan (Persero) Inhutani II di
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat
si
3. Bukti T-3 : Keputusan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : SK.193/Menhut-II/2006
ne
ng
tanggal 24 Mei 2006 tentang Perpanjangan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam PT.
Inhutani II (Unit Pulau Laut) Atas Areal Hutan Produksi
do
gu Seluas + 40.950 (Empat Puluh Ribu Sembilan Ratus Lima
Puluh) Hektar di Provinsi Kalimatan Selatan beserta
lampirannya, yaitu Peta.
Bukti T-4 : Surat PT Inhutani II Nomor:
In
4.
A
387/IVC/5/UU-KS/10 tertanggal 21 Agustus 2010 Perihal
Laporan Pamhut IUPHHK-HA & HT Senakin PT.
ah
lik
Kotabaru
5. Bukti T-5 : Surat Kepala Dinas Kehutanan
Pemerintah Kabupaten Kotabaru Nomor:
am
ub
522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal
Hasil Pemeriksaan Batas PT. Inhutani II dengan PT. BSS
dan PT. BRI beserta lampirannya, yaitu Laporan Hasil
ep
k
si
Kepala Unit PT. Inhutani II, PT Bersama Sejahtera Sakti,
dan PT Bumi Raya Investindo
Bukti T-6 : Surat PT Inhutani II Nomor:
ne
ng
6.
222/IVC/5/UU-KS/11 tertanggal 22 Juli 2011 Perihal
Perambahan Kawasan Hutan, ditujukan kepada Kepala
Dinas Kehutanan Kotabaru
do
gu
lik
ub
Scene ID 53023561002230241202J+T/8 +
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bukti T-12 12.: Citra Tahun 1992 (Sumber :
Citra Landsat L4-5 TM Liputan 27 Februari 1992);
si
13. Bukti T-13 : Citra Tahun 1989 (Sumber :
Citra Landsat L4-5 TM Liputan 18 Februari 1989);
ne
ng
14. Bukti T-14 : Surat Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah V, Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian
do
gu Lingkungan Hidup dan Kehutanan
S.607/BPKH.V/PKH/UM/09/2016 tanggal September 2016
Perihal Penyampaian Peta Hasil Pengambilan Titik
Nomor:
In
Koordinat beserta lampirannya, yaitu:
A
1. Laporan Singkat Hasil Pengambilan Titik Koordinat
di Areal Perkebunan Kelapa Sawit PT Bersama
ah
lik
Kalimantan Selatan tanggal 15 Agustus 2016; dan
2. Peta Pengambilan Hasil Titik Koordinat di Areal
Perkebunan Sawit PT Bersama Sejahtera Sakti
am
ub
Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
15. Bukti T-15 : Informasi Detail Perkara No.
3/Pid.Pra/2017/PN.Bjm, Bagian Putusan Akhir, diakses
ep
k
si
Negeri Banjarmasin No. 3/Pid.Pra/2017/ PN.Bjm tanggal
30 Mei 2017
ne
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat maupun Tergugat telah
ng
do
gu
lik
menjelaskan apa yang menjadi alasan mengajukan tuntutan provisi, akan tetapi
langsung menyatakan agar menetapkan dan meletakkan sita jaminan terhadap
aset Tergugat, yaitu gedung kantor Tergugat yang terletak di Jl. Tebet Timur
m
ub
berikut:
es
dengan alasan:
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1.315 Ha, sehingga Polda Kalimantan Selatan seharusnya ikut ditarik
sebagai pihak Tergugat/Turut Tergugat;
si
2. Gugatan Penggugat kabur (Obscuur Libel), dengan alasan:
- Kerugian yang dialami oleh Penggugat, baik kerugian materiil
ne
ng
maupun kerugian immateriil tersebut tidak disebabkan oleh perbuatan
Penggugat, namun disebabkan oleh perbuatan Polda Kalimantan
Selatan melalui penyidiknya, sehingga pihak yang didalilkan
do
gu mrnyebabkan kerugian secara langsung berbeda dengan pihak yang
digugat;
Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat tersebut, Penggugat telah
menanggapi dalam repliknya tertanggal 25 September 2017;
In
A
Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat tersebut, Majelis
mempertimbangkannya sebagai berikut:
ah
lik
a quo adalah mengenai perbuatan Tergugat yang telah membuat Laporan
kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan yang
didalilkan Penggugat telah dilakukan oleh Tergugat secara sewenang-wenang
am
ub
tanpa memiliki dasar hukum yang jelas dan benar, dan timbulnya kerugian yang
dialami Penggugat tersebut adalah karena disitanya kebun kelapa sawit milik
Penggugat yang didasarkan Hak Guna Usaha Nomor 36;
ep
k
si
perbuatan melawan hukum yang didalilkan Penggugat dalam gugatan a quo
adalah khusus ditujukan pada perbuatan Tergugat yang telah membuat Laporan
kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan, dan
ne
ng
kemudian atas laporan tersebut dilakukan penyitaan oleh penyidik, dan atas
penyitaan tersebut Penggugat mengalami kerugian;
Menimbang, bahwa siapa yang akan menjadi tergugat dalam suatu
do
gu
gugatan, pada dasarnya adalah menjadi hak dari penggugat itu sendiri;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, yang menjadi Tergugat
hanyalah satu tergugat, yaitu PT Inhutani II (Persero), dan yang
In
A
lik
ub
mengenai:
- Perbuatan Tergugat yang telah mengajukan Laporan kepada Direktorat
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bersertifikat Hak Guna Usaha Nomor 36 tanggal 14 Mei 2002 termasuk
areal kerja Tergugat dan wilayah kawasan hutan;
si
- Akibat dibuatnya laporan oleh Tergugat tersebut, penyidik telah
melakukan penyitaan terhadap kebun kelapa sawit milik Penggugat seluas
ne
ng
1.315 Ha dan alat mesin perkebunan serta peralatan perkebunan,
sehingga mengakibatkan kerugian bagi Penggugat;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya pada pokoknya
do
gu menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa karena Tergugat menolak seluruh dalil gugatan
Penggugat, maka berdasarkan ketentuan Pasal 163 HIR menjadi kewajiban
Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut;
In
A
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut,
Penggugat telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti P-1 sampai
ah
dengan P-22 dan juga 1 (satu) orang saksi, yaitu Muhammad Bariansyah dan 1
lik
(satu) orang saksi ahli, yaitu Djaja Sembiring Meliala, S.H., M.H.;
Menimbang, bahwa karena yang dipermasalahkan dalam gugatan a
quo adalah tanah Hak Guna Usaha Nomor 36 yang telah didalilkan oleh
am
ub
Penggugat sebagai miliknya, tetapi sebagian tanah dari Hak Guna Usaha
Nomor 36 tersebut telah dilakukan penyitaan oleh Polisi Polda Banjarmasin atas
dasar adanya Laporan Penggugat kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus
ep
k
si
miliknya tersebut, maka Majelis terlebih dahulu akan mempertimbangkan
tentang apakah benar Penggugat sebagai pemilik atas tanah bersertifikat Hak
Guna Bangunan Nomor 36 tersebut?;
ne
ng
do
gu
lik
dan Sejakah Kecamatan Pulau Laut Timur atas nama PT Bersama Sejahatera
Sakti;
Menimbang, bahwa bukti P-6 berupa Keputusan Menteri Kehutanan
m
ub
dan Sejakah Kecamatan Pulau Laut Timur atas nama PT Bersama Sejahtera
M
ng
Sakti (Penggugat);
Menimbang, bahwa bukti P-16 berupa Risalah Panitia Pemeriksaan
on
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Desa Batu Tunau, Tungkaran Asam dan Sejakah, Kecamatan Pulau Laut Timur,
Kabupaten Kotabaru sebagaimana diuarikan dalam Peta Bidang Tanah Nomor
si
25/KB/1999 tanggal 27 September 1999 seluas 3.318 Ha;
Menimbang, bahwa dalam bukti P-16 tersebut juga memuat tentang :
ne
ng
1. Riwayat dari tanah tersebut, yaitu berdasarkan:
- Surat Keputusan dari Kepala kantor Pertanahan Kabupaten
Kotabaru Nomor SK.114/PL-460/1977/KP-KTB, tanggal 22 Juli 1977
do
gu Tentang Pemberian Izin Lokasi Tanah Untuk Keperluan Perkebunan
kelapa Sawit Seluas +3.503,75 Ha;
- Surat Keputusan dari Keputusan Kepala kantor Pertanahan
Kabupaten Kotabaru Nomor SK.114/PL-460/1977/KP-KTB, tanggal 22
In
A
Juli 1998 Tentang Perpanjangan Izin Lokasi Tanah Untuk Keperluan
Perkebunan kelapa Sawit Seluas +3.503,75 Ha;
ah
lik
2.
- Tanah tersebut merupakan tanah yang langsung dikuasai oleh
Negara;
- Bahwa tanah tersebut akan dipergunakan untuk perkebunan
am
ub
kelapa sawit;
- Bahwa keadaan fisik tanah yang dimohonkan sebagian besar
sudah digunakan pemohon untuk perumahan karyawan, pembibitan,
ep
k
si
- Sesuai hasil pertimbangan dari segi penatagunaan tanah, lokasi
tersebut berdasarkan Tata Ruang berada di daerah Kawasan Budi Daya
Tanaman Tahunan (Perkebunan);
ne
ng
do
gu
Menimbang, bahwa bukti P-7 berupa Sertifikat Hak Guna Usaha Nomor
36, penerbitan sertifikat tanggal 14 Mei 2002, tanah terletak di Provinsi
kalimantan Selatan, Kabupaten Kotabaru, kecamatan Pulau Laut Timur, Desa
In
A
Sungai Buah Sejakah dan Tungkaran Asam, tercantum nama pemegang haknya
Perseroan Terbatas Bersama Sejahtera Sakti (Penggugat), berakhirnya Hak
Guna Usaha tanggal 24 September 2037;
ah
lik
ub
berikut:
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa batas-batas Sertifikat Hak Guna Usaha Nomor 36 telah
ditunjukkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kotabaru;
si
- Bahwa titik-titik yang ditunjuk oleh Penggugat sama dengan yang ditunjuk
oleh Tergugat, dan titik-titik tersebut berada di area tanah Hak Guna Usaha
ne
ng
Nomor 36, berada dalam penguasaan Penggugat, di atas tanah tersebut
ditanami tanaman kelapa sawit dan telah dilakukan penyitaan oleh pihak
Polda Kalimantan Selatan;
do
gu Menimbang, bahwa dalil gugatan Penggugat mengatakan bahwa
Penggugat memiliki Hak Guna Usaha Nomor 36, dan dari hasil pemeriksaan
setempat ditemukan fakta hukum bahwa baik Penggugat maupun Tergugat
telah menunjukkan titik-titik yang sama dan titik-titik yang ditunjuk oleh para
In
A
pihak tersebut berada dalam area tanah Hak Guna Usaha Nomor 36, sedang
dalam penyitaan dan dalam penguasaan Penggugat;
ah
lik
Guna Usaha Nomor 36 tersebut Penggugat telah menanaminya kelapa sawit,
dan dari berita acara pemeriksaan setempat didapati fakta hukum bahwa di atas
area Hak Guna Usaha Nomor 36 terdapat tanaman kelapa sawit;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-2, P-4, P-6, P-14, P-16, P-7,
Pasal 19 ayat (2) huruf (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan fakta hukum yang didapatkan pada
ep
k
si
pemilik atas Hak Guna Usaha Nomor 36, dan berakhirnya Hak Guna Usaha
tersebut tercantum dalam sertifikat pada tanggal 24 September 2037;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya pada halaman ke-3
ne
ng
do
gu
telah mengajukan bukti surat berupa bukti T-1 sampai dengan T-16;
Menimbang, bahwa bukti T-3 berupa Keputusan Menteri kehutanan
Nomor SK.193/Menhut-II/2006 Tentang Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan
ah
lik
Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam PT Inhutani II (Unit Pulau Laut) Atas Areal
Hutan Produksi Seluas + 40.950 (empat puluh ribu sembialn ratus lima puluh)
Hektar di Provinsi Kalimantan Selatan;
m
ub
Kalimantan Selatan”;
M
ng
bahwa kalau dalam bukti T-3 pemberian areal IUPHHK dikurangi (diterangkan
dalam bukti T-3 tsb dalam menimbang huruf f bahwa berdasarkan Surat Menteri
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kehutanan Nomor S.12/Menhut-VI/Rhs/2005 tanggal 14 April 2005 kepada PT
Inhutani II (Unit Pulau Laut) telah diberikan prinsip (SP2) atas areal seluas +
si
88.880 (delapan puluh delapan ribu delan ratus delapan puluh) hektar,
diantaranya seluas +38.880 (tiga puluh delapan ribu delapan ratus delapan
ne
ng
puluh) hektar sebagai IUPHHK pada Hutan Alam) karena memperhatikan
batas-batas perkebunan PT Bersama Sejahera, maka seharusnya tidak
terdapat tumpang tindih dalam pemberian IUPHHK Tergugat;
do
gu Menimbang, bahwa menurut Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor
P.19/Menhut-II/2011 Tahun 2011 Tentang Penataan Batas Areal Kerja
Pemanfaatan Hutan pada Pasal 1 angka (12) mengatur bahwa Pal batas adalah
suatu tanda batas tetap dengan ukuran tertentu yang terbuat dari bahan beton
In
A
dengan rangka besi atau dari kayu kelas awet I/II atau tanda batas lainnya yang
dipasang sepanjang trayek batas. Dan pada Pasal 5 ayat (1) mengatur bahwa
ah
pemegang izin wajib melaksanakan penataan batas areal kerja paling lambat 1
lik
(satu) tahun sejak diberikan izin oleh Menteri;
Menimbang, bahwa Berita Acara Bantuan Pemeriksaan Setempat
perkara a quo memuat hasil pemeriksaan setempat yang antara lain
am
ub
menerangkan bahwa pihak Tergugat menunjukkan batas IUPHHK, namun sama
sekali tidak terlihat batas fisik berupa patok-patok atas batas IUPHHK-HA
tersebut di lapangan;
ep
k
si
Menimbang, bahwa dengan berdasarkan uraian Majelis tersebut di atas,
maka Majelis berpendapat bahwa Tergugat tidak dapat menunjukan bahwa
IUPHHK-HA Tergugat terletak di dalam area tanah Hak Guna Usaha Nomor 36;
ne
ng
do
gu
Perdata bukti tersebut (T-2; T-4; T-6; T-7; T-14) harus dikesampingkan,
sedangkan bukti yang lainnya tidak relevan sehingga harus dikesampingkan
pula;
ah
lik
ub
lahan yang merupakan Hak Guna Usaha Nomor 36 dari Penggugat, maka
petitum ke-3 beralasan hukum untuk dikabulkan, yaitu bahwa alas hak yang
ka
dimiliki oleh Penggugat atas tanah Hak Guna Usaha Nomor 36 tersebut adalah
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Adanya kesalahan;
Adanya kerugian;
R
3.
si
4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan melawan hukum dan
kerugian;
ne
ng
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan perbuatan melawan hukum
adalah perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang, bertentangan
dengan hak orang lain, bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku itu
do
gu sendiri, bertentangan dengan kesusilaan, bertentangan dengan keharusan,
kehati-hatian, kepantasan, kepatutan;
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dibuktikan di atas maka
In
Penggugat adalah pemilik atas lahan yang bersertifikat Hak Guna Usaha Nomor
A
36, dan akan berakhir haknya pada tanggal 24 September 2037, sehingga
kegiatan perkebunan yang telah dilakukan Penggugat di atas lahan tersebut
ah
adalah sah;
lik
Menimbang, bahwa seharusnya pihak lain menghargai hak guna usaha
yang telah dimiliki oleh Penggugat tersebut dan tidak mengganggu kegiatan
perkebunan kelapa sawit yang sedang dilakukan Penggugat;
am
ub
Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya halaman ke-7 telah
mengakui kalau Tergugat melalui kuasa hukumnya telah membuat Laporan
Polisi atas perbuatan Penggugat yang menurut Tergugat, Penggugat telah
ep
k
si
sebenarnya telah mendapat surat dari Dinas Kehutanan Nomor
522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal Hasil Pemeriksaan Batas
PT Inhutani II dengan PT BSS dan PT BRI bahwa terdapat tumpang tindih lahan
ne
ng
do
gu
pidana;
Menimbang, bahwa walaupun pada dasarnya setiap orang mempunyai
hak atau kewajiban membuat laporan kepada pejabat yang berwenang tentang
ah
lik
telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana, akan tetapi
apabila dikaitkan dengan tindakan Tergugat yang telah menerima surat dari
Dinas Kehutanan Nomor 522.1/278/KRHL/2008 tertanggal 22 Juni 2011 Perihal
m
ub
Tergugat halaman ke-4), maka seharusnya Tergugat dengan itikad baik apabila
ep
Hm,ak Guna Usaha Nomor 36 yang tercatat sebagai milik Penggugat, di atas
dan terbukti sebagai hak guna usaha Penggugat tanpa dapat dibuktikan oleh
gu
Tergugat atas hak IUPHHK-HA di atas lahan hak guna usaha Penggugat;
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa walaupun telah dilakukan penyitaan atas lahan
areal hak guna usaha Nomor 36 milik Penggugat, akan tetapi belum dapat
si
dikatakan bahwa telah terjadi tindak pidana yang dilakukan oleh Penggugat,
oleh karena defenisi dari penyitaan itu sendiri (Pasal 1 angka 16 Kitab Undang-
ne
ng
undang Hukum Acara Pidana) adalah serangkaian tindakan penyidik untuk
mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak
atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan
do
gu pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan;
Menimbang, bahwa dengan dilakukannya penyitaan di atas lahan hak
guna usaha Nomor 36 milik Penggugat, Penggugat mendalilkan mengalami
kerugian materiil dan immateriil;
In
A
Menimbang, bahwa dari bukti yang diajukan Penggugat, Majelis
berpendapat bahwa tidak terdapat bukti yang dapat menunjukkan adanya
ah
kerugian yang telah dialami Penggugat akibat adanya penyitaan, oleh karena itu
lik
dalil Penggugat telah mengalami kerugian materiil tidak dapat dibuktikan;
Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengatakan telah mengalami
kerugian immateriil karena Penggugat tercemar nama baiknya selaku
am
ub
perusahaan yang memiliki reputasi baik dengan adanya laporan ini Penggugat
mendapatkan anggapan oleh masyarakat sebagai perusahaan yanng
melakukan pelanggaran hukum, menurut Majelis cukup beralasan untuk
ep
k
diterima;
Menimbang, bahwa kerugian immateriil yang dituntut Penggugat dinilai
ah
si
Menimbang, bahwa dalam menjatuhkan besarnya ganti rugi immateriil,
maka harus ada perimbangan yang jelas, sehingga selain melihat status pelaku
secara proporsional, juga melihat pihak Tergugat, oleh karena itu Majelis
ne
ng
berpendapat bahwa adalah pantas dan adil apabila kerugian immateriil yang
dialami Penggugat dinilai dengan uang sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);
do
gu
lik
ub
dibuktikan adanya kerugian materiil oleh Penggugat, maka petitum ini harus
ditolak;
ka
putusan, oleh karena pada dasarnya para pihak yang berada dalam suatu
M
ng
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan
sebagian dan Tergugat berada di pihak yang kalah, maka Tergugat harus
si
dihukum untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum
ne
ng
perdata serta ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
I. DALAM PROVISI
do
gu - Menolak Provisi dari Penggugat;
II. DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
In
III. DALAM POKOK PERKARA
A
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
- Menyatakan alas hak yag dimilik Penggugat atas tanah Hak Guna
ah
lik
- Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum
kepada Penggugat;
- Menghukum Tergugat membayar kerugian immateriil sejumlah
am
ub
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) kepada Penggugat;
- Menghukum Tergugat membayar biaya perkara sejumlah Rp.
1.126.000,- (satu juta seratus dua puluh enam ribu rupiah)
ep
k
si
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada hari Selasa, tanggal 1 Agustus 2018
oleh kami, Lenny Wati Mulasimadhi, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua , Riyadi
Sunindyo Florentinus, S.H. dan Akhmad Jaini, S.H.,M.H masing-masing sebagai
ne
ng
Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Kamis, tanggal 2 Agustus 2018
telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim
Ketua dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut, dibantu
do
gu
lik
ub
ep
Panitera Pengganti,
ah
ng
Perincian biaya :
on
3........................................................ P
: Rp75.000,00;
d
roses .......................................
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4........................................................ P
: Rp10.000,00;
NBP ........................................
si
5........................................................ P
: Rp1.000.000,00;
anggilan ..................................
ne
ng
6. Pendaftaran............................. : Rp30.000,00;
Jumlah : 1.126.000,00;
( satu juta seratus dua puluh enam ribu rupiah)
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36